Anda di halaman 1dari 139

PENGARUH IKLAN MULTIVITAMIN TERHADAP

KONSUMSI MULTIVITAMIN OLEH MASYARAKAT


KABUPATEN TOJO UNA-UNA

SKRIPSI

FARIDA ABD. RASUL


G70117090

PROGRAM STUDI FARMASI JURUSAN FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
FEBRUARI 2022
PENGARUH IKLAN MULTIVITAMIN TERHADAP
KONSUMSI MULTIVITAMIN OLEH MASYARAKAT
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan


Program Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Farmasi pada Jurusan
Farmasi FMIPA Universitas Tadulako

FARIDA ABD. RASUL


G70117090

PROGRAM STUDI FARMASI JURUSAN FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
FEBRUARI 2022
i
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Judul : Pengaruh Iklan Multivitamin Terhadap Konsmsi


Multivitamin Oleh Masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una

Nama : Farida Abd. Rasul

Stambuk : G70117090

Disetujui Tanggal :

DEWAN PENGUJI

Ketua : apt. Ririen Hardani, S.Farm., M.Si. ............

Sekretaris : apt. Firdawati Amir Parumpu, S.Farm., M.Sc. ............

Penguji 1 : apt. Akhmad Khumaidi, S.Si., M.Si. ............

Penguji 2 : apt. Yonelian Yuyun, S.Farm., M.Si. ............

Penguji 3 : apt. Khusnul Diana, S.Far., M.Sc. ............

Mengetahui,
Dekan FMIPA
Universitas Tadulako

Ir. Darmawati Darwis, S.Si., M.Si., Ph.D.


NIP. 197111241997 02 2 001

ii
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Palu, 23 Februari 2022


Penulis,

Farida Abd. Rasul


NIM. G701 17 090

iii
ABSTRAK

Pada beberapa tahun terakhir, banyak iklan multivitamin di televisi, majalah, maupun
media cetak lainnya. Dalam tren periklanan global untuk kuartal tiga tahun 2013,
menunjukkan data pembelian iklan dalam industri kesehatan termasuk farmasi berada
di tingkatan ketiga. Tujuan penelitian ingin mengetahui persentase konsumsi
multivitamin masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una mengonsumsi multivitamin,
mengetahui sumber media iklan yang sering dijadikan informasi Multivitamin oleh
masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una, mengetahui pengaruh iklan multivitamin
terhadap konsumsi masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una. Penelitian dilakukan di
Kabupaten Tojo Una-Una dengan sampel sebanyak 100 orang menggunakan metode
purposive sampling. Waktu penelitian selama bulan September-Oktober 2021.
Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan aplikasi
statistik SPSS. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Persentase konsumsi
multivitamin 88% dan tidak pernah, yaitu sebesar 12%, Sumber media iklan yang
sering dijadikan informasi multivitamin oleh masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una,
yaitu televisi dengan persentase sebesar 58%, Secara simultan variabel iklan
signifikan berpengaruh terhadap perilaku konsumsi dengan nilai Fhitung sebesar 5,716.
Secara parsial variabel pesan iklan, musik iklan dan bintang iklan tidak berpengaruh
signifikan terhadap konsumsi dengan nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05,
sedangkan variabel ilustrasi cerita berpengaruh signifikan terhadap konsumsi
multivitamin dengan nilai sig 0,015. Kesimpulan persentase konsumsi multivitamin
masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una tinggi, informasi multivitamin masyarakat
Kabupaten Tojo Una-Una sebagian besar bersumber dari televisi dan ilustrasi cerita
signifikan mempengaruhi konsumsi multivitamin masyarakat Kabupaten Tojo
UnaUna.

Kata kunci: iklan, konsumsi, multivitamin

iv
ABSTRACT

In recent years, there have been numerous multivitamin advertising on television,


magazines, and other print media. Data from the third quarter of 2013 revealed that
advertising purchases in the pharmaceutical business, including medicines, are in the
third tier. The research objective was to identify the percentage of Tojo Una-Una
Regency people who consume multivitamins, the sources of advertising media that
Tojo Una-Una Regency people frequently use as Multivitamin information, and the
effect multivitamin advertising has on Tojo Una-Una Regency people's consumption.
Purposive sampling was used to select a sample of 100 people in Tojo Una-Una
Regency as the sample. The research took place between September and October of
2021. Multiple linear regression analysis was conducted, with SPSS statistics being
used. According to the study's findings, 88% of people take multivitamins, whereas
12% never do. With a percentage of 58%, television is the source of advertising
media that is frequently used as multivitamin information by the residents of Tojo
Una-Una Regency. Concurrently, advertisement factors showed a remarkable effect
on behavior consumption, with an F-count of 5.716. Advertising slogans, advertising
music, and advertising stars had no significant consequences on consumption with a
significant value larger than 0.05. However, story illustration had a crucial effect on
multivitamin consumption with a sig value of 0.015.

Keywords: advertisement, consumption, multivitamin

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang maha pengasih dan
maha penyayang, bahwa atas taufiq dan hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul
Pengaruh Iklan Multivitamin terhadap Konsumsi Multivitamin oleh
Masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una, sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Farmasi dalam Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari
berbagai pihak yang tulus dan ikhlas membantu dalam penyelesaian skripsi ini, untuk
itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan
mempersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua yang selalu mendoakan
kesuksesan penulis, mendukung secara finansial selama menjalankan studi serta
bekerja keras untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya, untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tercinta Ayahanda tersayang
Taufik S. Rasul dan ibunda Hasna Dg. Paraga serta adik-adik. Terima kasih telah
merawat, mendidik, menyemangati serta selalu mendoakan dan menyayangi penulis
hingga sampai titik ini, yaitu dimana penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
Terima kasih serta penghargaan yang sama penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, M.P. selaku Rektor Universitas Tadulako
beserta jajaranya yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis
untuk menempuh pendidikan di Universitas Tadulako.
2. Ibu Prof. Ir. Darmawati Darwis, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako beserta
jajarannya yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

vi
program pendidikan Farmasi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Tadulako.
3. Bapak apt. Syariful Anam, S.Si, M.Si., Ph.D. selaku Ketua Jurusan Farmasi
Universitas Tadulako berserta jajarannya yang memberikan bimbingan dan ilmu
kepada penulis selama menjalankankan pendidikan di program studi Farmasi.
4. Ibu apt. Ririen hardani, S.Farm., M.Si. Selaku Pembimbing 1 yang telah banyak
memberikan ilmu dan waktu beliau serta memberikan arahan, motivasi,
semangat, serta selalu membimbing dengan penuh kesabaran kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya.
5. Ibu apt. Firdawati Amir Parumpu, S.Farm., M.Sc. Selaku Pembimbing 2 yang
juga ikut bersedia memberikan kepercayaan kepada penulis selama penelitian
maupun penyusunan skripsi ini, selalu meluangkan waktu untuk membimbing
penulis, membantu penulis dalam menghadapi kesulitas yang dihadapi dan
menjadi motivator penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak apt. Muhammad Fakhrul Hardani, S.Farm., M.Si. selaku Dosen Wali yang
telah banyak memberikan arahan, masukan, serta banyak membantu penulis
dalam menyelasaikan kesulitan yang sedang dihadapi dan selalu memberikan
motivasi, semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak dan ibu Dosen Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Tadulako, yang telah banyak membagikan
ilmunya dan memberikan semangat kepada penulis selama perkuliahan.
8. Seluruh staf akademik Jurusan Farmasi dan staf akademik Fakultas MIPA di
Universitas Tadulako, yang memberikan pelayanan terbaik untuk penulis.
9. Terima kasih untuk sahabat-sahabat “Limited Edition”, Hawa, Iyha yang selalu
bersedia menjadi tempat keluh kesah, memberi bantuan, motivasi serta masukan
yang bermanfaat untuk penulis dan juga Terima kasih untuk sahabat saya
Fadriani dan Syafira yang menjadi teman seperjuangan penulis hingga saat ini.
10. Keluargaku “Pejuang S.Farm Kelas E”, “Menantu S.Farm” yang telah membantu
keseharian penulis selama masa perkuliahan serta telah menjadi wadah inspirasi
bagi penulis.

vii
11. Rekan-rekan “ELIXIR 17” yang namanya tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
kalian sangat luar biasa. Terima kasih atas semua nasehat, kebaikan dan bantuan
kalian.
12. Seluruh mahasiswa/i Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Tadulako yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
13. Seluruh pihak yang terlibat dalam penyelesaian skripsi ini baik yang dituliskan
namanya maupun yang tidak dituliskan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat ketidaksempurnaan pada skripsi ini,


oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk dapat memperbaiki
skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi
peneliti, masyarakat, serta yang membaca penelitian ini. Segala bentuk bantuan dan
kebaikan yang telah dilakukan demi selesainya penelitian ini, semoga mendapat
balasan dari Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaralatuh.

Palu, 23 Februari 2022

Farida Abd. Rasul

viii
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL ...................................................................................................................
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ..............................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN ..................................................................................
iii
ABSTRAK ................................................................................................................ iv
ABSTRACT .............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI .............................................................................................................
viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
I.1 Latar Belakang................................................................................. 1

ix
I.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 4
1.5 Hipotesis Penelitian ......................................................................... 5
1.6 Batasan Masalah ............................................................................. 5
BAB II LATAR BELAKANG ........................................................................... 6
II.1 Multivitamin ..................................................................................... 6
II.1.1 Definisi multivitamin ............................................................. 6
II.1.2 Sumber Multivitamin Pada Bahan Pangan ............................. 6
II.2 Periklanan ......................................................................................... 16
II.2.1 Definisi Iklan .......................................................................... 16
II.2.2 Fungsi Iklan ............................................................................ 16
II.2.3 Tujuan Iklan............................................................................ 17
II.3 Media Periklanan ..............................................................................
19
II.4 Atribut Periklanan............................................................................. 20
II.5 Peraturan Periklanan Menurut BPOM RI .........................................
25
II.5.1 Kriteria Iklan .......................................................................... 25
II.5.2 Informasi Lengkap Yang Harus Dicantumkan Dalam
Iklan ........................................................................................ 26
II.5.3 Informasi Yang Tidak Boleh Dicantumkan Dalam
Iklan ...................................................................................... 27
II.6 perilaku konsumen ............................................................................
28
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................
30 III.1 Desain Penelitian ............................................................................. 30
II1.2 Waktu dan Tempat Penelitian......................................................... 30
III.2.1 Waktu Penelitian .................................................................
30
III.2.2 Tempat Penelitian ...............................................................
30
x
III.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 30
III.3.1 Populasi ...............................................................................
30
III.3.2 Sampel ................................................................................
30
III.3.3 Teknik pengambilan sampel ...............................................
32
III.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................
32
III.4.1 Variabel Penelitian ..............................................................
32
III.4.2 Definisi Operasional ...........................................................
32
III.5 Analisis Data ..................................................................................
36
BAB IV PEMBAHASAN .........................................................................................
41
IV.1 Gambaran Umum Kabupaten Tojo Una-Una .................................
41
IV.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................
41
IV.3 Karakteristik Responden .................................................................
44
IV.4 Pengetahuan Tentang Pengertian Multivitamin dan Iklan ..............
47
IV.5 Sumber Media Iklan Multivitamin ..................................................
48
IV.6 Analisis Data Penelitian Berdasarkan Kuesioner............................ 49
IV.7 Uji Asumsi Klasik ...........................................................................
50
IV.8 Analisis Regresi Linear Berganda................................................... 52
IV.9 Pengaruh Iklan Terhadap Konsumsi Multivitamin
Oleh Masyarakat Tojo Una-Una .................................................... 55
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 60
V.1 Kesimpulan ....................................................................................... 60
V.2 Saran ................................................................................................. 60
xi
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 61
LAMPIRAN ..............................................................................................
67
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI ........................................................
JURNAL ..................................................................................................
SK PEMBIMBING ....................................................................................

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pemberian skor pada Variabel Bebas (Independen), pesan iklan, music
iklan, ilustrasi cerita, dan bintang iklan................................................... 35
Tabel 3.2 Pemberian skor pada Variabel terikat konsumsi ..................................... 35
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Varibel Independen .................................................. 41
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Varibel Konsumsumsi .............................................. 42
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................... 43
Tabel 4.4 Ditribusi Data Karakteristik Responden ................................................. 44
Tabel 4.5 Pernah Tidaknya Masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una Mengonsumsi
Multivitamin ............................................................................................ 47
Tabel 4.6 Pengetahuan Mengenai Pengertian Multivitamin dan Iklan ................... 47
Tabel 4.7 Distribusi Sumber Media Iklan yang Dijadikan Informasi
Multivitamin ............................................................................................ 48
Tabel 4.8 Tanggapan Masyarakat Tojo Una-Una Terhadap Iklan
Multivitamin ............................................................................................ 49
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas .................................................................................. 50
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolineritas ........................................................................ 50
Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 52
Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan (Uji F) ........................................................................
53
Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial (Uji T) ...........................................................................
53
Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 54

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen pelaksanaan slice of life ...................................................... 24


Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Uji F (Simultan) ..................................... 38
Gambar 3.2 Kerangka Konsep Penelitian Uji T (Parsial) ......................................... 39

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pernyataan Komite Etik ................................................................ 66


Lampiran 2 Lembaran Informerd Consent ................................................................
67
Lampiran 3 Demografi Responden ............................................................................
68
Lampiran 4 Format Lembaran Kuesioner ..................................................................
70
Lampiran 5 Data Karakteristik Demografi Responden ..............................................
74
Lampiran 6 Hasil Olah Data Tanggapan Responden .................................................
75
Lampiran 7 Hasil Uji Validitas ..................................................................................
80
Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................................. 83
Lampiran 9 Hasil Uji Asumsi Klasik .........................................................................
84
Lampiran 10 Uji Regresi Linear Berganda ...............................................................
86
Lampiran 11 Tabel R ................................................................................................ 87
Lampiran 12 Tabel T .................................................................................................
88
Lampiran 13 SK Pembimbing ...................................................................................
89
Lampiran 15 surat keterangan publikasi .................................................................... 90

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Multivitamin merupakan formula yang terdiri dari vitamin tunggal, beberapa
(multi) atau kombinasi dengan mineral. Jumlah vitamin yang dibutuhkan di
dalam tubuh sangatlah kecil dan vitamin tidak dapat dibentuk oleh tubuh secara
cukup. Untuk mencukupi vitamin di dalam tubuh dapat diperoleh dari bahan
makanan seperti sayur, buah, dan karbohidrat. Penggunaan vitamin sintesis atau
14 multivitamin tidak diperlukan bilamana asupan vitamin dari pangan sudah
cukup dan tidak ditemukan adanya gejala defisiensi dari suatu vitamin (Yuliawati
& Djannah, 2020).

Pada beberapa tahun terakhir, banyak iklan multivitamin di televisi, majalah,


maupun media cetak lainnya. Iklan adalah salah satu strategi yang dipandang
efektif untuk mempromosikan sebuah produk atau merek. Kemampuan iklan
dalam menyampaikan pesan kepada konsumen menjadikan bidang ini memegang
peran penting bagi keberhasilan perusahaan. Saat ini iklan sebagai sarana
promosi dipandang sebagai sumber informasi, hiburan, dan media komunikasi
bisnis yang efektif dalam membangun citra merek (brand image) dan citra
produk (Anggraini, 2017).

Pada industri farmasi di Indonesia, terutama dalam produk OTC (over-


thecounter) atau obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter serta multivitamin
masih terus tumbuh dan berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Pada
konsumen kelas menengah hingga agustus 2013, pengeluaran rumah tangga
untuk produksi farmasi OTC terjadi di semua segmen dan vitamin merupakan
segmen yang persentasenya lebih tinggi, yaitu sebesar 56%, sedangkan pada
konsumen kelas bawah produk farmasi OTC mengalami peningkatan yang
signifikan (Wijaya, 2015).

1
Suatu surveyi yang dilakukan oleh Connection et al. (2013) dengan judul Global
Ad view Pulse mengenai tren periklanan global untuk kuartal tiga tahun 2013,
menunjukkan data pembelian iklan dalam industri kesehatan termasuk farmasi
berada di tingkatan ketiga setelah industri otomotif dan industri media dan
penerbitan yang masing-masing berada pada posisi satu dan dua.

Sejak merebaknya pandemi covid-19 banyak anjuran untuk mengonsumsi


suplemen atau vitamin untuk daya tahan tubuh. Badan pusat statistik (BPS)
mendata industri farmasi mengalami akselerasi pertumbuhan di setiap kuartal
januari hingga september 2020 mencapai 14,96% secara tahuhan. Pada awal
Maret 2020 kategori vitamin menayangkan 300 spot iklan per hari, sementara di
tanggal 18 maret 2020 iklan kategori produk ini tayang 601 spot per hari dengan
total belanja iklan mencapai Rp15.3 miliar per hari. Selain di televisi, kategori
produk vitamin dan suplemen juga meningkatkan belanja iklannya di media
lainnya. (Intelligence, 2020).

Studi percontohan yang dilakukan oleh Khabour (2021) dengan judul use of
vitamin or zinc supplements, medical plants, and immune boosting drinks during
COVID-19 pandemic dikota Benha Mesir, menunjukkan penggunaan vitamin
pada masa pandemi COVID-19 dengan persentase penggunaan masing-masing
adalah 27%, 17,7%, 13%, dan 13% untuk vitamin C, D, A dan B. Penggunaan
vitamin C lebih tinggi diantara peserta berusia 50 tahun dibandingkan dengan
yang lebih mudah, yaitu sekitar19,7%-25%.

Pada data yang dikelolah oleh dinkes Touna (2021) dari tahun 2019 persentase
penggunaan vitamin dan multivitamin sebesar 36%, sedangkan pada tahun 2020
meningkat menjadi 61%. Vitamin yang paling banyak pengadaannya adalah
vitamin B dan vitamin C.

2
Pada hasil survei yang dilakukan oleh Media et al. (2017) dalam The 3 rd
Indonesia Media Research Award and Summit 2017 mengenai pola konsumsi
media di Indonesia tahun 2017 yang dilakukan di bali, data menunjunkan 71%
masyarakat mengakses televisi setiap hari diikuti oleh Facebook 17,5%,
kemudian Whatsapp 15,8%, dan situs berita sebesar 11,4%.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh Nugraha 2017
secara keseluruhan nilai kuantitatif antara terpaan iklan obat non resep pada
televisi dengan sikap masyarakat dalam pembelian obat non resep produk
kesehatan industri farmasi sebesar 46,2%. Hal ini menunjukkan keputusan
pembelian suatu produk yang dilakukan oleh masyarakat masih ada yang
tergantung terhadap terpaan-terpaan iklan yang ditayangkan oleh televisi. pada
penelitian yang dilakukan oleh Sama (2019) dengan judul Impact of Media
Advertising on Consumer Behavior menyatakan bahwa iklan Tv memiliki
dampak yang signifikan pada tahap kesadaran (awareness), minat (interest),
keyakinan (confidence) dari perilaku konsumen (consumer behavior).

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tértarik untuk meneliti pengaruh iklan
multivitamin terhadap konsumsi multivitamin oleh masyarakat Kabupaten Tojo
Una-Una hasil observasi dari masyarakat.

3
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Seberapa besar persentase konsumsi multivitamin oleh masyarakat
Kabupaten Tojo Una-Una?
2. Apa sumber media iklan yang sering dijadikan informasi Multivitamin oleh
masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una?
3. Bagaimana pengaruh iklan multivitamin terhadap konsumsi masyarakat
Kabupaten Tojo Una-Una?

I.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian sebagai berikut
1. Untuk mengetahui persentase konsumsi multivitamin oleh masyarakat
Kabupaten Tojo Una-Una.
2. Untuk mengetahui sumber media iklan yang sering dijadikan informasi
multivitamin oleh masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una.
3. Untuk mengetahui pengaruh iklan multivitamin terhadap konsumsi
multivitamin masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una.

1.4 Manfaat Penelitian


Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Pendidikan
Memberikan tambahan pengetahuan mengenai pangaruh iklan multivitamin
terhadap konsumsi multivitamin oleh masyarakat Kabupaten tojo una-una.
2. Pelayanan
Penelitian ini di harapkan mampu meningkatkan kualitas promosi
multivitamin melalui media iklan untuk menarik minat masyarakat agar
mengonsumsi multivitamin.
3. Penelitian

4
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi
yang bermanfaat bagi penelitian berikutnya.

I.5 Hipotesis Penelitian


Hipotesis pada penelitian ini adalah iklan multivitamin berpengaruh positif
terhadap konsumsi multivitamin oleh masyarakat Kabupaten Tojo Una-una.

1.6 Batasan Masalah


Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh iklan Multivitamin terhadap
konsumsi multivitamin oleh masyarakat Kabupaten Tojo Una-una.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Multivitamin
II.1.1 Definisi
Multivitamin mencakup berbagai vitamin dan mineral dosis rendah yang
sesuai dengan tunjangan diet yang direkomendasikan atau asupan
makanan biasa. Tujuan utama multivitamin untuk menyediakan vitamin
dan mineral esensial dosis rendah untuk mencegah defisiensi (Wallance,
2015).

II.1.2 Sumber Multivitamin pada Bahan Pangan


Jika didaftarkan, multivitamin lengkap terbagi dalam 13 vitamin.
Vitamin-vitamin tersebut dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu
vitamin yang larut dalam lemak meliputi vitamin A, D, E dan K dan
vitamin yang larut air meliputi vitamin B kompleks dan vitamin C
(BestBook, 2010).

a. Vitamin A
Vitamin A berada pada urutan teratas pada fungsi penglihatan,
metabolism vitamin A dikombinasikan dengan beberapa protein
tertentu yang akan membuat pigmen visual yang membantu mata
dalam mengatur penglihatan dari kondisi terang (banyak cahaya) ke
cahaya temaram. Vitamin A juga berfungsi untuk melindungi
permukaan bola mata. Vitamin A secara normal disimpan dalam hati
yang berfungsi penting dalam sistem kekebalan tubuh. Vitamin A
dapat melindungi keutuhan lapisan sel epitel kulit. Menjaga kulit dan
sel selaput membran agar tetap sehat. Vitamin A juga berfungsi untuk
melindungi mulut bagian dalam, melindungi sistem pencernaan,
menjaga sistem pernapasan. Vitamin A juga penting untuk

6
pertumbuhan dan reproduksi, terutama pertumbuhan normal dari
tulang dan gigi. (BestBook, 2010).

Adapun makan-makan yang mengandung vitamin A, yaitu bersumber


dari tumbuhan, sayur-sayuran dan buah-buahan yang merupakan
pembawa vitamin A. Sebagian besar makanan yang mengandung
vitamin A adalah yang berwarna cerah (meskipun tidak semua
makanan berwarna cerah mengandung vitamin A). sayuran yang kaya
akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan melon.
kaya murni, keju, mentega, margarin, susu skim, dan telur juga
mengandung vitamin A. Selain yang disebutkan di atas minyak hati
ikan juga tak kalah kaya akan vitamin A. Satu sendok makan minyak
ikan hati cod mengandung lebih dari 12.000 IU dua kali lebih banyak
dari yang dibutuhkan orang dewasa (BestBook, 2010).

b. Vitamin D
Vitamin D merupakan vitamin yang harus dikonsumsi oleh anak-
anak. Selain untuk membantu pertumbuhan anak-anak juga dapat
membantu dalam membentuk kepadatan tulang yang kuat. Di dalam
hati vitamin D diolah menjadi suatu bentuk tertentu sehingga bisa
diangkut oleh darah. Di dalam ginjal, bentuk ini selanjutnya diubah
untuk menghasilkan vitamin D, yang fungsi utama adalah
meningkatkan penyerapan kalsium dari usus dan mempermudah
pembentukan tulang normal (BestBook, 2010).

Sumber vitamin D tubuh sebagian kecil diperoleh dari makanan,


sisanya akan disintesis sendiri oleh tubuh. Jenis makanan yang
termasuk sumber utama vitamin D, yaitu ikan laut seperti ikan tuna,
salmon, sarden dan minyak hati ikan (Helmyati, 2018).

7
Vitamin D adalah vitamin yang larut lemak yang berperan dalam
mengawal penyerapan kalsium yang bermanfaat untuk perkembangan
tulang dan juga sangat penting bagi pembekuan darah dan membantu
menjaga sistem kekebalan tubuh. (BestBook, 2010).

c. Vitamin Tokoferol E
Manfaat paling besar dari vitamin E adalah kemampuannya sebagai
antioksidan. Vitamin E berkolaborasi dengan oksigen menghancurkan
radikal bebas. Vitamin E juga bisa melindungi kerusakan vitamin A
dikarenakan oleh reaksi oksidasi (Best Book, 2010).

Menurut Niki (2019) vitamin E memainkan peran penting dalam


kesehatan dan mencegah dan atau mengobati beberapa penyakit
gangguan. Asupan harian direkomendasikan adalah 15mg (22,4 IU)
untuk orang dewasa. Beberapa fungsi vitamin E telah di buktikan atau
di usulkan antara lain:
1. antioksidan dengan membersihkan terutama radikal bebas, dan
oksigen singlet,
2. stabilisasi membran dengan membentuk kompleks dengan molekul
distabilitas sehingga dapat mencegah gangguan keseimbangan
amphipathic dalam struktur,
3. pengatur aktifitas enzim,
4. menghambat koagulasi trombosit dan
5. mencegah penyakit termasuk gangguan neurologis, penyakit
kardiovaskular kerusakan mata dan kulit terkait usia.

Sumber vitamin E dapat kita temui pada keju, telur, margarin, ikan,
minyak ikan, daging, susu dan produk olahan susu. Minyak sayur,
alpukat, kacang-kacangan sayuran, tepung gandum, ragi dan salad
(wardhani, 2018).

8
d. Vitamin K
Vitamin K mempunyai kesamaan dengan vitamin D, yaitu sama-sama
bisa diproduksi oleh tubuh sendiri (vitamin D dengan bantuan sinar
matahari). Tubuh kita bisa menghasilkan 1/3 vitamin K yang kita
butuhkan dengan bantuan bakteri baik yang terdapat di dalam usus
besar (Best Book, 2010).
Tidak hanya membantu proses pembekuan darah, vitamin K juga
berperan dalam pembentukan protein di dalam tulang dan ginjal,
sehingga mempengaruhi jumlah kalsium yang diserap oleh tubuh. Pada
ginjal, vitamin K berperan dalam proses pembentukan protein yang
memiliki peran vital dalam menjaga fungsi ginjal serta mencegah
terbentuknya batu ginjal. Vitamin K juga dapat mencegah penuaan
dini. Karena berperan sebagai antioksidan alami, vitamin K juga dapat
membuat kulit tampak sehat dan baik. Melalui mekanisme
pembentukan darah menghentikan pendarahan saat kita terluka.
Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa
protein termasuk dalam pembekuan darah (BestBook, 2010).

Sumber vitamin K dapat kita temui pada sayur hijau, kacang-kacangan,


minyak nabati, buah-buahan serta daging (wardhani, 2018).

e. Vitamin B kompleks
Vitamin B kompleks dibedakan atas BI (Thiamin), B2 (Riboflavin), B3
(Niasin), B4 (Adenin), B5 (Asam pantotenat), B6 (Piridoksin), B7
(Biotin), B8 (Inositol), B9 (Asam folat), B10 (PABA), B11 (Asam
salisilat), dan B12 (Kobalamin) (Wardhani, 2018).

1. Vitamin B1 (Thiamin)
Vitamin B1 mendorong nafsu makan, berperan dalam system
saraf dan otot, menjaga tingkat kesehatan, memproduksi energi,

9
koenzim dalam pelepasan karbon dioksida selam respirasi sel,
absorbsi lemak, menjaga keseimbangan air dalam tubuh, berperan
dalam metabolisme protein, karbohidrat dan glukosa,
meringankan rasa kesemutan, membantu memompa darah,
mencegah katarak, dan membantu retensi memori (Wardhani,
2018).

Sumber vitamin B1 berasal dari kacang polong, roti dan pasta


gandum utuh, sereal sarapan yang dimodifikasi, hati, salmon
(WebMD, 2021)

2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Vitamin B2 terdapat pada jamur, brokoli, kacang almon, susu,
keju, telur dan yogurt. Manfaat dari vitamin B2, yaitu
memperbaiki kulit, mata dan membantu produksi energi,
mengkonversi protein, lemak dan karbohidrat menjadi energi,
membantu memperbaiki jaringan tubuh, membantu kesehatan
kulit, kuku, rambut dan membantu fungsi sistem saraf dan dalam
kesehatan mata dalam menangkal kecenderungan, terhadap
glukoma (Wardhani, 2018).

3. Vitamin B3 (Niasin)
Menurut Wardhani (2018) vitamin B3 terdiri dari dua bentuk,
yaitu:
a. Asam nikotin, kelebihan niasin dapat menyebabkan gangguan
kulit merah.
b. Niasinamid, tidak menyebabkan gangguan kulit merah karena
kelebihannya di keluar melalui urin dan feses.

10
Sumber vitamin B3 dapat kita temukan pada hati, ikan tuna,
sereal, susu, maupun produk olahan nabati. Ragi, beras, sayur dan
kacang-kacang. Vitamin B3 berperan penting dalam pelepasan
energi karbohidrat, protein dan lemak, pembelahan dan
pertumbuhan sel, menetralisir zat racun, sintesis lemak,
meningkatkan nafsu makan, membantu sistem pencernaan,
memperbaiki kulit dan saraf, mencegah pellagra, dengan fosfat
membentuk koenzim yang berperan dalam respirasi sel,
meningkatkan kolesterol HDL (high density lipoprotein)
(Wardhani, 2018).

4. Vitamin B4 (Adenin)
Adenin paling dikenal karena perannya dalam mempercepat
proses masa energi produksi dalam tubuh kita. Vitamin B4
memainkan peran penting dalam sintesis protein dan proses kimia
yang menyertainya juga dalam komponen penting DNA
(deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid) yang
merupakan asam nukleat yang menyediakan informasi genetik
(Wardhani, 2018).

Vitamin B4 bersumber dari propolis, kacang polong, dan madu


mentah yang belum diolah. Makanan lengkap buah dan sayuran
segar juga dapat membantu pemasokan vitamin B4 dalam tubuh,
berbagai macam herbal termasuk cengkeh, jahe, spearmint, dan
blessed thistle Kekurangan vitamin B4 dapat menyebabkan
penimbunan lemak pada hati dan penyumbatan pada ginjal serta
menyebabkan gangguan fungsi otak (Wardhani, 2018).

11
5. Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Vitamin B5 dikenal dengan vitamin anti stress. Sumber vitamin
B5 berasal dari daging, hati, ikan, kuning telur, ayam, keju, royal
jelly, ragi, alpukat, kacang-kacangan, dan serealia (Wardhani,
2018).

Komponen struktur koenzim A berperan dalam proses oksidasi sel


asam pantotenat penting dalam pelepasan energi dari karbohidrat,
protein, dan lemak yang dibutuhkan dalam sintesis lemak, sintesis
sel darah merah, sintesis kolesterol, sintesis asetikolin, yang
dibutuhkan untuk transmisi impuls saraf, berperan dalam
pengeluaran hormon adrenal, pembentukan imunitas dan
membantu dalam penggunaan vitamin (Wardhani, 2018).

6. Vitamin B6 (Piridoksin)
Sumber vitamin B6 dapat ditemukan pada daging ayam, ikan,
hati, kuning telur, dan sedikit dalam susu. Selain itu sumber
vitamin B6 dapat kita temukan pada serealia, kentang, pisang,
alpukat, kacang kedelai, kacang tanah, ragi, gandum, padi-padian,
kacang polong, dan kacang merah (Wardhani, 2018).

Manfaat vitamin B6 dapat membantu metabolisme lemak dan


protein, pembentukan antibodi dan saraf, mengatur menggunakan
protein, lemak, karbohidrat, disamping berperan dalam regenerasi
sel darah merah, meningkatkan resistensi terhadap penyakit, serta
menjaga kadar glukosa darah selama puasa dan jaringan tubuh
(Wardhani, 2018).

12
7. Vitamin B7 (Biotin)
Sumber vitamin menurut wardhani (2018)
a. Tubuh: biotin dapat diproduksi dalam saluran cerna yang di
stimulasi dalam sukrosa. Namun, adanya antibiotik dapat
mengganggu aktivitas mikroba dalam produksinya.
b. Hewani: hati, ginjal, kuning telur
c. Nabati: kacang-kacangan, sayuran, ragi, serta sedikit dalam
serealia dan buah-buahan

Manfaat dari vitamin B7, yaitu sebagi koenzim di dalam sintesis


lemak, metabolisme karbohidrat, pembentukan asam amino dan
pembentukan glikogen (wardhani, 2018)

8. Vitamin B8 (Inositol)
Vitamin B8 atau inositol bekerja dengan magnesium dan adenosin
triposfat (ATP) untuk berperan dalam metabolisme
karbondioksida, dalam produksi glukosa yang baru (glukoginesis)
dalam metabolisme karbohidrat dan sintesis asam lemak
(Wardhani, 2018).

Sumber utama vitamin B8 adalah hati, kacang-kacangan, ragi,


kuning telur, dan sarden. Ketika terjadi defisiensi Vitamin B8
yang jarang terjadi, gejala yang dapat di rasakan kehilangan nafsu
makan, dermatitis, depresi, dan muntah pada saat olahraga. Tidak
ada penelitian yang menunjukkan bahwa vitamin B8 berdampak
langsung pada performa olahraga (Wardhani, 2018).

9. Vitamin B9 (Asam Folat)


Vitamin ini terdapat di dalam makanan dengan jumlah yang besar
terutama pada hati, ragi bir, buah-buahan, sayuran, dan kacang

13
kacangan. Vitamin B9 sangan penting dalam metabolisme asam
amino dan sintesis asam nukleat (RNA: Asam ribonukleat dan
DNA; asam deoksiribonukleat), oleh karena itu kekurangannya
menyebabkan perubahan dalam sintesis protein (Severiche L,
2013).

Sekarang ini, asupan asam folat yang adekuat selama kehamilan


telah dikaitkan dengan mencegah cacat pada saluran janin neural
(terutama spinal bifida). Asupan asam folat yang dianjurkan
selama kehamilan (400mg) dua kali lipat dari kebutuhan orang
dewasa dan tidak ada penelitian yang menunjukkan keracunan
akibat konsumsi asam folat yang berlebihan (Severiche L, 2013).

10. Vitamin B10 (PABA)


Asam para-aminobenzoik (PABA) adalah bahan kimia yang
ditemukan dalam vitamin asam folat dan juga dalam beberapa
makanan termasuk biji-bijian, telur, susu, dan daging (WebMD,
2021).

Mengonsumsi PABA membantu mengatasi kondisi kulit termasuk


Vitiligo, dermatomiositis, morfea, limfoblastoma dan
scleroderma. PABA juga digunakan untuk mengobati infertilitas
pada wanita, arthritis, anemia, sembelit, lupus erythematous
sistemik (SLE) dan sakit kepala. PABA paling dikenal sebagai
tabir surya yang dioleskan ke kulit (digunakan secara topikal)
(WebMD, 2021)

11. Vitamin B11


Vitamin B11 merupakan vitamin yang bertanggung jawab dalam
proses pengangkutan asam lemak ke bagian dalam sel,

14
mengurangi timbunan jaringan adiposa di dalam tubuh, sumber
utama vitamin ini adalah daging dan produk susu (Severiche L,
2013).

12. Vitamin B12


Vitamin B12 terlibat dalam sintesis hemoglobin, sel, metabolisme
folat, sintesis DNA, dan perkembangan saraf. Penyakit yang
muncul akibat kekurangan Vitamin B12 adalah anemia,
kelelahan, inkordinasi otot, dan demensia dalam beberapa kasus
(Severiche L, 2013).

Pada atlet sangat penting untuk menghindari kekurangan yang


terkait dengan vitamin B12 karena kinerja atlet akan berpengaruh
oleh menurunkan daya tahan selama latihan. Belum ada bukti
bahwa mengonsumsi vitamin B12 dalam jumlah besar dapat
meningkatkan kinerja olahraga para atlet (Severiche L, 2013).

f. Vitamin C
Vitamin C sangat penting dalam pembentukan protein kolagen
jaringan ikat. vitamin C dianggap sebagai antioksidan karena vitamin
C dapat melindungi sel dari radikal bebas peroksida yang merusak
selsel sehat yang menyebabkan penuaan dini. Bila ada yang terpapar
panas dan oksigen, maka vitamin C akan mudah rusak (Severiche L,
2013).

Sumber vitamin C dapat kita temukan pada sayur-sayuran, buahbuahan


segar terutama jeruk, jeruk bali, dan lemon. Asupan tinggi vitamin C
jarang terjadi akan tetapi dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal
dan atau penyerapan yang rendah oleh jaringan (Severiche L, 2013).

15
II.2 Periklanan
II.2.1 Definisi
Iklan atau advertising dapat di definisikan sebagai “Any Paid from of
Nonpersonal Comunication about an Organization Product Service, or
Idea by an Indenfied Sponsor” (setiap bentuk komunikasi nonpersonal
mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu
sponsor yang di ketahui. Iklan juga merupakan suatu bentuk promosi
yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang. Hal ini
kemungkinan karena ada daya jangkau yang luas, sedangkan iklan obat
adalah pesan yang disampaikan melalui komunikasi media masa oleh
perusahaan farmasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran
(Morissam, 2018).

II.2.2 FungsiI Iklan


Ada empat fungsi utama periklanan menurut Frolova (2014) sebagai
berikut:
1. Fungsi ekonomis. Sifat dari fungsi ekonomi periklanan adalah yang
pertama semua untuk merangsang penjualan dan meningkatkan
volume keuntungan dari penjualan produk tertentu untuk satuan waktu
tertentu. Iklan menginformasikan, menciptakan kebutuhan untuk
produk atau jasa, dan mendorong orang untuk membeli. Semakin
banyak orang memiliki menanggapi iklan tersebut, semakin baik bagi
perekonomian dan kesejahteraan ekonomi menjadi masyarakat
2. Fungsi sosial. Informasi iklan memiliki dampak yang signifikan
terhadap formasi dari kesadaran masing-masing individu. Ketika iklan
ditujukan kepada konsumen selain sebagai promosi suatu produk juga
a. membantu membentuk nilai-nilai ideologis masyarakat dan pada
akhirnya memiliki efek pada karakter hubungan sosial
b. menyebabkan naluri konsumen, mendorong orang untuk
meningkatkan keuangan mereka negara.

16
c. meningkatkan budaya konsumsi. Membandingkan produk yang
berbeda dan layanan, konsumen, bagaimanapun, cenderung
mendapatkan yang terbaik.
3. Fungsi pemasaran. Periklanan merupakan salah satu komponen
penting dalam pemasaran. Periklanan sepenuhnya terkait dengan tugas
pemasaran, yang tujuan akhirnya adalah kepuasan dan kebutuhan
pelanggan mengenai barang dan jasa.
4. Fungsi komunikasi. Periklanan juga merupakan salah satu bentuk
spesifik dari komunikasi. Ini dirancang untuk melakukan fungsi
komunikasi yang sesuai, menghubungkan pengiklan dan audiens
konsumen melalui sarana informasi saluran.

II.2.3 Tujuan Iklan


Dilihat dari tujuannya ada beberapa jenis iklan menurut Ilhamsyah (2021)
sebagai berikut:
1. Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung
kampanye pemasaran suatu produk atau jasa iklan komersial. Ini
sendiri terbagi menjadi dua bagian besar
a. Iklan strategi. Digunakan untuk membangun merek. Hal itu
dilakukan dengan mengomunikasikan nilai merek dan manfaat
produk. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memosisikan
merek, serta membangun pangsa pikiran maupun pangsa pasar iklan
ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan
merek serta bahwa merek ini ada bagi para pengguna.
b. Iklan taktis. Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang
untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan
merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran
jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respons pada
hari yang sama.

17
2. Iklan perusahaan. Iklan dengan tujuan membangun citra suatu
perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra
positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan
tersebut. Iklan korporat akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat
dan relevan dengan masyarakat, memiliki nilai berita dan biasanya
selalu berkaitan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan
masyarakat. Iklan korporat merupakan bentuk lain dari strategi iklan
ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk
mengomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada publik. Iklan
korporat sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan,
komitmen perusahaan terhadap pengawasan mutu, peluncuran merek
dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengomunikasikan
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
3. Iklan layanan masyarakat. Iklan layanan masyarakat bertujuan menjual
gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat,
biasanya pesan iklan layanan masyarakat berupa ajakan, pernyataan
atau imbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak
melakukan tindakan demi kepentingan umum atau mengubah perilaku
yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah
kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan
pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya.
4. Social-Commercial Advertising, merupakan bentuk yang lebih maju
dari Public Service Advertising (PSA). Hal tersebut merupakan bentuk
kepedulian perusahaan terhadap kondisi sosial di masyarakat.
Perbedaannya adalah aktivitas yang dilakukan tetap mengacu pada
nilai-nilai perusahaan atau merek tertentu. Seperti yang dilakukan oleh
Volvo dalam kampanye "Life Paint", yang mengangkat tema angka
kecelakaan lalu lintas yang dialami pengguna sepeda di kota London,
atau Lifeboy yang fokus pada tindakan cuci tangan sebelum makan

18
menggunakan sabun untuk menekan tingkat kematian anak di bawah 5
tahun di suatu daerah di India.

II.3 Media Iklan


1. Iklan Televisi
Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa memiliki peran yang
besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan ke seluruh
lapisan masyarakat. Televisi merupakan media massa audiovisual yang
sifatnya berbeda dengan media lain. Media cetak lebih cenderung
mempunyai kekuatan pada sisi visualnya, sedangkan media audio
mempunyai kekuatan pada sisi suara, dan media audiovisual memiliki
kekuatan keduanya (Raharjo, 2012).

Agar menarik perhatian konsumen, iklan televisi diciptakan semirip


mungkin dengan kejadian-kejadian kehidupan nyata masyarakat yang
menjadi sasarannya. Sebuah paket iklan televisi sering menghadirkan
fenomena kemasyarakatan yang tengah berlangsung dan menjadi trend
dikalangan masyarakat. Untuk memberikan pengaruh yang kuat,
dimunculkan beberapa peristiwa tutur yang dilakukan oleh para bintang
iklan untuk menghadirkan gambaran kehidupan nyata yang ada di
masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk menjadi
konsumen produk yang ditawarkan (Raharjo,2012).
2. Iklan Internet atau Digital Advertising
Iklan digital adalah iklan yang melibatkan jaringan. Semua informasi yang
dikirim melalui jaringan melibatkan pola muatan listrik hidup atau mati yang
dikompilasi langsung oleh penerima. Namun, lebih berguna untuk
memikirkan media digital dalam hal konektivitas, umpan balik, interaktivitas
dan peningkatan informasi. Bagi pengiklanan, istilah iklan digital berfungsi
untuk mengelompokan berbagai jenis media dan strategi, termasuk web,

19
seluler, tablet, sosial, locativ, wearable dan perangkat jaringan lainya yang
mampu memberikan pengalaman beriklan (Mcstay, 2016).
3. Iklan Media cetak
Media cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang
dihasilkan dari proses percetakan. Bahan baku dasarnya maupun sarana
penyampaian pesannya menggunakan kertas ataupun sejenisnya. Ia dapat
berbentuk sebagai dokumen atas segala hal tentang rakaman peristiwa yang
telah diubah dalam kata-kata, gambar, maupun foto yang disusun
sedemikiann rupa sehingga dapat menarik perhatian publik. Contoh iklan
media cetak, yaitu koran atau surat kabar, iklan majalah, iklan tabloid,
jurnal, katalog produk, brosur, pamflet, flyer, dan poster (Rachmadi, 2020).

Pemilihan media ini sangat ditentukan oleh perilaku khlayak dalam


mengonsumsi media. Pengiklanan akan mencari informasi mengenai media,
program dan waktu yang banyak digunakan khalayak. Saat ini media televisi
masih menjadi primadona para pemasang iklan. hal ini karena karakteristik
audio-visual memudahkan kreator iklan untuk mengekspresikan
kreativitasnya (dramatisasi pesan iklan). Di pihak lain, sifat audio visual ini
memudahkan khalayak memakai pesan secara utuh dan iklan lebih menarik
dan hidup (Kriyantono, 2013).

II.4 Atribut-Atribut Periklanan


Dalam suatu iklan juga terdapat beberapa atribut iklan yang merupakan isi dari
periklanan, yaitu:
1. Pesan iklan
Dalam dunia periklanan pesan yang disampaikan dalam iklan sangatlah
penting dalam pencapaian tujuan iklan yang dimaksud. Pemasang iklan
harus memperhitungkan apa yang harus disampaikan agar mendapat
tanggapan sesuai dengan yang diinginkan. Pesan iklan adalah apa yang
direncanakan perusahaan untuk disampaikan dalam iklannya dan bagaimana

20
perencanaan penyampaian pesan itu secara verbal dan nonverbal (Saleh,
2017).

Menurut Saleh (2017), adapun yang harus diperhatikan dalam penyusunan


pesan iklan adalah:
1. Isi pesan. Komunikator harus memperhitungkan apa yang harus
disampaikan kepada khalayak sasaran supaya mendapat tanggapan yang
diinginkan. Dalam menentukan isi pesan yang baik, perlu adanya daya
tarik yang unik, yaitu:
a). Daya tarik rasional untuk membangkitkan kepentingan diri audiens
yang menunjukkan bahwa produk tersebut akan menghasilkan
manfaat yang dikatakan.
b). Daya tarik emosional untuk membangkitkan emosi positif atau negatif
yang akan memotivasi audiens. Daya tarik emosional yang positif
seperti humor, cinta, dan kebahagiaan. Daya tarik emosional negatif
seperti rasa takut, rasa bersalah, dan malu.
c). Daya tarik moral lebih diarahkan pada perasaan audiens tentang apa
yang benar dan apa yang baik. Daya tarik moral sering dipakai untuk
mendukung masalah-masalah sosial.
2. Struktur pesan. Keefektifan suatu pesan tergantung pada struktur dan
isinya. Struktur iklan yang baik adalah dapat memberi pernyataan dan
membiarkan pembaca dan pemirsa menarik kesimpulan sendiri.
3. Format pesan. Format pesan yang dibuat komunikator harus mencolok.
Bila disiarkan melalui televisi maka semua elemen tersebut ditambah
dengan bahasa tubuh (isyarat nonverbal) yang direncanakan.
4. Sumber pesan. Dampak pesan yang dirasakan oleh khalayak juga
dipengaruhi oleh penerimaan khalayak terhadap pengirim pesan.
Pesanpesan yang berasal dari sumber terpercaya lebih persuasif sifatnya.
Adapun tiga faktor yang memengaruhi kredibilitas sumber pesan, yaitu:

21
a). keahlihan, merupakan suatu pengetahuan khusus yang nampak dimili
oleh komunikator yang mendukung pesan yang disampaikan.
b). sifat terpercaya, dihubungkan khalayak dengan seberapa objektif
dan jujurnya sumber tersebut menurut khalayak.
c). sifat disukai, merupakan daya tarik sumber pesan di mata khalayak.
2. Musik iklan atau jingle
Musik iklan saat ini sudah sangat banyak digunakan. Beberapa
diantaranya memiliki melodi aslinya masing-masing ada yang
menggunakan atau berdasarkan lagu-lagu yang pernah populer atau
bahkan mereka mengambil irama dari musik klasik. Sound track atau
iklan komersial musikal televisi biasanya juga diputar sebagai iklan di
radio (Harlianrata, 2021).
3. Ilustrasi cerita
Menurut Suryani dan Nurhadi (2020) Strategi cerita pada iklan yang
diterapkan dalam dunia periklanan dirancang sebagai berikut: a.
Animasi
Sekarang ini iklan dirancang dengan animasi yang menarik. Iklan
dalam desain animasi ini di Indonesia sangat menarik, apalagi jika
produknya untuk anak-anak. Daya tarik yang kuat dari animasi
membuat animasi banyak digunakan. Apalagi Tokoh-Tokoh dari film
kartun yang popular dapat dijadikan daya tarik.
b. Slice of life
Dalam iklan slice of life, pengiklan memberikan solusi atau jalan
keluar atas berbagai problem yang dihadapi konsumen dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh iklan sabun Life Boy, ibu-ibu sangat
bingung dengan ulah anak-anak yang suka bermain ditempat kotor
dan kuatir akan terkena berbagaibakteri yang ada ditempat tersebut,
oleh karena itu unilever memberikan solusi berupa sabaun mandi
yang menyehatkan dan mematikan kuman dan bakteri. Menurut
Forceville (2017) seperti inilah urutan dalam iklan.

22
Menemukan secara
Masalah Interaksi Solusi
kebetulan
Gambar 2.1 Komponen pelaksanaan slice of life
c. Pelaksanaan menceritakan cerita (strory telling)
Iklan yang disampaikan dengan menuturkan suatu cerita ini
dilakukan dangan menyajikan dongeng atau cerita teryntu yang
menarik, sehingga konsumen tertarik untuk melihat dan membiarkan
konsumen untuk mendapatkan kesan tentang produk atau merek yang
diiklankan. Jadi pesan yang disampaikan tidak langsung mengajak
untuk membeli atau menggambarkan produk secara langsung.
d. Kesaksian
Iklan dapat disajikan dalam bentuk kesaksian tentang konsumen lain
yang telah berhasil menggunakan produk yang diiklankan. Iklan
dalam bentuk ini efektif dan dapat dipercaya dibandingkan jika yang
menyampaikan pesan adalah langsung dari perusahaan. Pemilihan
sumber akan mempenaruhi kreadibiliatas pesan yang disampaikan.
e. Autoriatif
Dalam hal penyajian iklan melibatkan orang, institusi atau lembaga
yang memiliki kewenangan dan keahlian tentang suatu produk.
Misalnya iklan pasta gigi menggunakan Persatuan Dokter Gigi
Indonesia untuk menyampaikan pentingnya menyikat gigi dengan
pasta gigi.
f. Demonstrasi
Dalam penyajian demonstrasi, pengiklan memperlihatkan bagaimana
produk bekerja dengan harapan konsumen mengetahui kondisi
empirik dan kinerja suatu produk.
4. Bintang iklan
Pengiklanan berusaha membuat iklan semenarik mungkin untuk
konsumen sehingga dapat mencapai sasaran sesuai dengan tujuannya.

23
Salah satu caranya dengan memilih sumber yang tepat untuk dijadikan
juru bicara iklan (Suryani dan Nurhadi, 2020).

Ketepatan dalam memilih sumber yang dapat dipercaya penting, karena


kekuatannya akan mempengaruhi konsumen. Kreadibilitas sumber
menurut dipengaruhi oleh daya tarik, kejujuran, kamiripan, keahlian,
dan disukai (Forceville 2017).

Menurut Suryani dan Nurhadi (2020) pengiklan dapat memilih orang


yang menjadi rujukan yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
orang lain. Beberapa alternatif yang dapat dipilih menjadi juru bicara
adalah:
1. Selebritis
Di Indonesia selebritis seperti penyanyi, pamain musik,
pelawak,altlit dan politikus memiliki pengaruh kuat dan mempunyai
popularitas tinggi. Ketertarikan konsumen terhadap selebritis ini
menjadi peluang bagi pemasaran untuk memanfatkannya terutama
untuk kepentingan promosi. Dalam mempromosikan produk atau
jasa pemasa penggunakan selebritis sebagai bintang iklan dengan
peran dalam komunikasi pemasaran.
2. Artis
Pemasaran biasanya memilih artis yang sedang populer dan
dikagumi khalayak yang menjadi target pemasarannya. Terdapat
lima peran yang dapat dilakukan oleh artis dalam mempromosikan
produk atau saja, yaitu memberikan kesaksian (Testimonial),
memberi penguatan atau dorongan (Endorsement). Berperan
sebagai aktor dalam iklan. berreran sebagai juru bicara dalam iklan,
dan sebagai pakar (Expert).
3. Orang Biasa

24
Perusahaan menyajikan pesannya dengan menampilkan masyarakat
biasa yang menggunakan produknya untuk memberikan komentar
atau menceritakan pengalamannya atas produk yang dibeli.
4. Para Eksekutif dan Karyawan
Eksekutif perusahaan merepresentasikan orang yang sukses yang
dapat mempengaruhi konsumen. Masyarakat meyakini bahwa
sebagai eksekutf yang sukses tentu apa yang disampaikan dapat
dipercaya karena jika tidak benar, pasti akan mempengaruhi
reputasi kepercayaan masyarakat.

II.5 Peraturan Periklanan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik


Indonesia

Iklan obat, yang selanjutnya disebut iklan, adalah setiap keterangan atau
pernyataan mengenai obat dalam bentuk gambar, tulisan, atau bentuk lain yang
dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan/atau perdagangan obat.
Obat yang dapat diiklankan kepada masyarakat umum merupakan obat yang
termasuk dalam daftar obat bebas dan obat bebas terbatas. Peraturan Kepala
BPOM No.8 Tahun 2017 obat bebas dan obat bebas terbatas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dapat diiklankan pada media cetak, media elektronik,
dan media luar ruang. Media Elektronik sebagaimana dimaksud, yaitu Televisi,
termasuk iklan baris atau running text dan radio

II.5.1 Kriteria Iklan


Kriteria iklan menurut Peraturan Kepala BPOM No.8 Tahun, 2017)
sebagai berikut:
Informasi yang dicantumkan dalam iklan harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
a. Obyektif: memberikan informasi sesuai dengan kenyataan yang ada
dan tidak boleh menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan
obat sesuai dengan penandaan terakhir yang telah disetujui.

25
b. Lengkap: harus mencantumkan informasi lengkap sesuai persyaratan
dalam pedoman ini.
c. Tidak menyesatkan: informasi obat yang berkaitan dengan hal-hal
seperti sifat, harga, bahan, mutu, komposisi, indikasi, atau keamanan
obat tidak menimbulkan gambaran/persepsi yang menyesatkan.

II.5.2 Informasi lengkap yang harus dicantumkan dalam Iklan


a. Nama Obat
1. Nama yang dicantumkan dalam Iklan harus sesuai dengan nama
obat yang tercantum pada surat persetujuan izin edar.
2. Iklan yang mencantumkan lebih dari 1 (satu) nama obat harus
mencantumkan indikasi masing-masing produk dengan jelas.
b. Nomor izin edar obat (khusus untuk Iklan pada media cetak dan luar
ruang)
c. Nama industri farmasi pemilik izin edar Dalam hal terdapat
perubahan nama industri farmasi pemilik izin edar maka dalam masa
transisi sebelum diterbitkan nomor izin edar yang baru, rancangan
iklan dapat mencantumkan nama/logo industri farmasi pemilik izin
edar yang baru namun dengan tetap mencantumkan nama industri
farmasi pemilik izin edar sesuai dengan NIE yang berlaku.
d. Indikasi obat sesuai dengan persetujuan izin edar
e. Komposisi dan kekuatan obat (khusus untuk Iklan pada media cetak
dan luar ruang)
f. Spot peringatan perhatian.
1. Pada setiap akhir iklan harus mencantumkan spot peringatan
perhatian seperti “Baca Aturan Pakai”, Jika Sakit Berlanjut
Hubungi Dokter, Baca Aturan Pakai (untuk obat yang termasuk
kategori vitamin) dan Informasi khusus (jika ada, sesuai yang
tercantum pada lampiran IV Informasi Iklan, butir B).
Pencantuman/penyebutan informasi khusus hanya berlaku untuk

26
obat yang memiliki peringatan dan perhatian sesuai ketentuan.
Untuk iklan pada media cetak, luar ruang, serta iklan audio visual,
informasi khusus harus dicantumkan proporsional dengan
halaman iklan. Untuk iklan audio, informasi khusus harus
dibacakan pada akhir iklan dengan nada suara jelas dan tegas.
2. Pencantuman spot peringatan perhatian harus memenuhi
ketentuan minimal sebagai berikut:
a. Untuk media cetak, spot peringatan perhatian harus dibuat
proporsional (antara spot dan halaman Iklan) sehingga terlihat
dan terbaca dengan jelas.
b. Untuk media luar ruang, spot peringatan perhatian harus
proporsional, jelas dan terlihat mencolok.
c. Untuk media elektronik audio visual, spot peringatan
Perhatian harus dicantumkan dengan tulisan yang jelas
terbaca pada satu screen atau gambar terakhir dengan ukuran
minimal 30% dari gambar elektronik dan ditayangkan
minimal 10% dari total durasi iklan.
d. Untuk media elektronik audio, spot peringatan perhatian harus
dibacakan pada akhir iklan dengan nada suara jelas dan tegas.

II.5.3 Informasi yang tidak boleh dicantumkan dalam Iklan


Menurut Peraturan Kepala BPOM No.8 Tahun 2017 sebagai berikut:
1. Iklan tidak boleh memuat pernyataan anjuran atau rekomendasi obat
dari tenaga kesehatan, petugas laboratorium, instansi pemerintah,
organisasi profesi kesehatan, tokoh agama, guru, atau pejabat publik.
2. Iklan tidak boleh memberikan pernyataan garansi tentang
khasiat/keamanan obat, seperti penggunaan kata “pasti”.
3. Iklan tidak boleh memberikan pernyataan superlatif, seperti Iklan
tidak boleh menggunakan kata-kata superlatif seperti “paling”,

27
“nomor satu”, ”top”, “tepat”, atau kata-kata berawalan “ter“, dan/atau
yang bermakna sama.
4. Iklan tidak boleh menstigmatisasi, menghina, merendahkan, atau
melemahkan orang atau sekelompok orang.
5. Klaim penghargaan dan sejenisnya yang diperoleh tidak boleh
digunakan dalam iklan obat, meskipun didukung pernyataan tertulis
dari otoritas terkait atau sumber yang lain.
6. Iklan tidak boleh memberikan pernyataan komparatif terhadap obat
atau produk lain kecuali klaim tersebut bermanfaat bagi konsumen,
tidak menyesatkan serta tidak mengesankan obat tersebut lebih baik
dari obat atau produk lain.
7. Iklan tidak boleh mencantumkan informasi yang dapat mendorong
penggunaan berlebihan dan penggunaan terus menerus seperti iklan
tidak boleh memuat pernyataan anjuran atau rekomendasi obat dari
tenaga kesehatan, petugas laboratorium, instansi pemerintah,
organisasi profesi kesehatan, tokoh agama, guru, atau pejabat publik.

II.6 Konsumsi
Terbentuknya pembelian merupakan tujuan utama dari pemasaran, pembelian
dapat terjadi dari rangkaian proses perilaku konsumen, proses pembentukan
perilaku konsumen merupakan hal yang saat ini banyak dipelajari oleh
pemasaran, hal ini karena konsumen memiliki berbagai pandangan, persepsi, dan
referensi, yang berbeda terhadap suatu produk dan perilaku konsumen inilah
yang akan mempengaruhi terjadinya keputusan pembelian tersebut (Purboyo dkk
2021).

Menurut Sinulingga dan Anisa (2021) perilaku konsumen secara umum terbagi
menjadi 2, antara lain:
1. Perilaku konsumen bersifat rasional
a. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhannya.

28
b. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi
konsumen.
c. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin.
d. Komsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan
konsumen
2. Perilaku konsumen yang bersifat irasional
a. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan atau promosi dimedia cetak
maupun elektronik.
b. Konsumen memiliki barang-barang bermerek atau branded yang sudah
dikenali luas.
c. Konsumen memilih barng bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan
gengsi atau prestise.

29
BAB III
METODE PENELITIAN

III.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan pendekatan asosiatif dengan tujuan untuk
menjelaskan pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat.
Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling dengan menyebarkan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian
dianalisis menggunakan metode analisis Regresi Linear Berganda untuk
mengetahui pengaruh iklan obat multivitamin terhadap konsumsi multivitamin
oleh masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una.

III.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian


III.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Tojo Una-Una Provinsi Sulawesi
Tengah.

III.2.2 Waktu Penelitian


Waktu penelitian berlangsung pada periode September-Oktober 2021.

30
III.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
III.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kabupaten Tojo
Una-Una yang tercatat pada tahun 2019.

III.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kabupaten Tojo
Una-Una yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria Inklusi
a) Masyarakat remaja hingga lanjut usia 17 tahun-65 tahun..
b) Masyarakat yang bersedia ikut penelitian.
c) Masyarakat yang pernah melihat iklan obat multivitamin.

2. Kriteria Eksklusi
a). Masyarakat yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.

Untuk menentukan besar sampel minimal pada penelitian ini dapat di


tentukan dengan menggunakan rumus slovin sebagai berikut

(Norfai, 2021)
Keterangan
N: besar sampel N:
besar populasi
e: error tolerance (batas toleransi kesalahan)
Batas toleransi kesalahan yang diinginkan pada penelitian ini, yaitu
10% atau 0,1

31
n

n
n = 99,9351 dibulatkan menjadi 100 Masyarakat Kabupeten Tojo
Una-Una.

III.3.3 Teknik pengambilan sampel


Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik
purposive sampling dengan menyebarkan kuesioner secara online dengan
mengisi link https://forms.gle/LrqS9fRenAJ8F6S4A.

III.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


III.4.1 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan pada penelitian ini meliputi karakteristik
demografi (nama atau inisial, jenis kelamin, usia, pekerjaan, penghasilan)
serta variabel dependen dan independen sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent)


Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau sebab
timbulnya variabel terikat. Variabel independen dalam penelitian ini
meliputi pesan iklan, musik pada iklan, ilustrasi cerita, dan bintang
iklan.

2. Variabel terikat (dependent)


Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi akibat adanya
variabel bebas. Pada penelitian ini yang termasuk variabel terikat

32
adalah konsumsi multivitamin oleh masyarakat Kabupaten Tojo
UnaUna.

III.4.2 Definisi operasional


1. Karakteristik demografis adalah ciri yang
menggambarkan perbedaan masyarakat berdasarkan jenis
kelamin, usia, pendidikan, dan pekerjaan.

a. Jenis kelamin adalah perbedaan bentuk, sifat dan fungsi biologi


masyarakat.
Kategori: 1. Laki-laki
2. Perempuan
Skala : Nominal

b. Usia atau umur adalah masa hidup yang dihitung dari lahir hingga
ulang tahun terakhir.
Kategori: 17 Tahun-25 Tahun
26 Tahun-35 Tahun
36 Tahun-45 Tahun
46 Tahun-55 Tahun
56 Tahun-65 Tahun (DepKes RI, 2009)
Skala : Rasio

c. Pekerjaan adalah setiap orang yang bekerja dan menerima upah atau
imbalan.
Kategori: 1. Pegawai swasta
2. Wiraswasta
3. PNS
4. Mahasiswa
5. Lain-lain
Skala : Nominal

33
d. Penghasilan adalah jumlah uang yang dihasilkan dari suatu
pekerjaan.
Kategori: 1. <Rp 500.000
2. Rp 500.000-Rp 1.000.000
3. Rp 1.000.000-Rp 2.000.000
4. Rp 2.000.000-Rp 3.000.000
5. Rp 3.000.000-Rp 4.000.000
6. >Rp 4.000.000
Skala : Nominal
2. Multivitamin adalah kombinasi dari banyak vitamin berbeda.
Keterangan : 1. Benar
2. Salah
Skala : Nominal

3. Iklan adalah segala bentuk promosi, ide, layanan kesehatan berupa


barang dan jasa.
Keterangan : 1. Benar
2. Salah
Skala : Nominal

4. Pernyataan pernah atau tidak pernah mengonsumsi obat multivitamin.


Kategori : 1. Ya
2. Tidak
Skala : Nominal

5. Sumber iklan obat multivitamin.


Kategori: Televisi
Media cetak (baliho, koran, poster, majalah)
Youtube
Dan lain-lain

34
Skala : Nominal

6. Pemberian skor pada variabel bebas (Independent), pesan iklan, musik


iklan, ilustrasi cerita, dan bintang iklan.
a. Pesan iklan adalah ide atau berita yang dikomunikasikan atau yang
disampaikan kepada audiens melalui media iklan. dalam hal ini
pesan iklan harus mudah dipahami, diingat, mudah dibaca menarik
dan mudah dilihat.
b. Musik iklan adalah adalah alat yang membuat orang terpesona oleh
pesan penjualan, dengan menyusunnya ke dalam nada yang menarik
perhatian, yang dapat didengungkan atau dinyanyikan. Dalam hal ini
musik iklan harus mudah diingat, dipahami, sesuai dengan ilustrasi
cerita, tidak membosankan, dan sesuai dengan saat pesan iklan
disempaikan.
c. Ilustrasi cerita adalah gambar yang dimana digunakan untuk
memperjelas ide cerita atau narasi. Dalam hal ini ilustrasi cerita
harus mudah diingat, dipahami, menarik, sesuai dengan musik iklan
dan dapat mendorong para konsumen membeli produk tersebut.
d. Bintang iklan adalah alat pendukung yang digunakan dalam
periklanan untuk tujuan pemasaran suatu produk yang sering disebut
endorser. Dalam hal ini bintang iklan harus manarik, dapat
menjelaskan dengan baik produk yang diiklankan, menggunakan
bahasa yang dapat dimengerti, cocok dengan konsep iklan dan dapat
mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut.

Tabel 3.1 Pemberian skor pada variabel bebas (Independent), pesan


iklan, musik iklan, ilustrasi cerita, dan bintang iklan
Pernyataan skor
SS (Sangat Setuju) 4
S (Setuju) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju) 1

35
7. Pemberian skor pada variabel terikat (dependent), yaitu pada minat beli.
Tabel 3.2 Pemberian skor pada variabel terikat konsumsi
Skor
Pernyataan
Favorable Unfavorable
SS (Sangat Setuju) 4 1
S (Setuju) 3 2
TS (Tidak Setuju) 2 3
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4

III.5 Analisis Data


1. Analisis Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh
antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel
terikat.
Rumus:
Y: a + b1X1+b2X2+…+bnXn
Y: variabel terikat a:
konstanta b1,b2:
koefisien regresi X1,
X2: variabel bebas

2. Uji Validitas
Uji Validitas adalah uji yang digunakan dari suatu alat ukur dalam
menjalankan fungsinya, atau untuk mengetahui kelayakan dari suatu
pertanyaan kuesioner dalam mengartikan suatu variabel. Uji validitas
dilakukan menggunakan aplikasi statistik. Besarnya koefisien korelasi dapat
dihitung dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan (α) =5%. Jika
rxy ≥ rtabel, maka kuesioner yang digunakan sebagai alat ukur dapat dikatakan
valid.

36
3. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah uji yang digunakan dengan tujuan mengukur suatu
kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan yang di
ajukan dalam kuesioner dari setiap variabel yang ada. Uji Reabilitas
dilakukan dengan menggunakan aplikasi statistik. Instrumen dikatakan
reliabel jika rhitung > rtabel dan nilai koefisien alpha > rtabel.

4. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi yang normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal (Singgih Santoso, 2015). Persamaan regresi
dikatakan baik jika mempunyai variabel bebas dan variabel terikat
berdistribusi normal atau mendekati normal dengan nilai Sig. lebih besar dari
0,05.

5. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen
(bebas). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel
ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang
nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Singgih
Santoso, 2015). Variabel bebas mengalami multikolinearitas jika Toleransi
hitung < 0,1 dan VIF hitung > 10.

6. Uji Heteroskedastisitas

37
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas (Santotoso, 2015). Dasar pengambilan keputusan dengan
menggunakan Rank Spearman menggunakan aplikasi software SPPS untuk
mempermudah penarikan kesimpulan. Jika nilai signifikansi atau Sig.
(2tailed) lebih besar dari nilai 0,05 (5%) maka dapat dikatakan tidak terdapat
masalah heteroskedastisitas sebaliknya jika nilai signifikansi atau Sig.
(2tailed) lebih kecil dari nilai 0,05 (5%) makan dapat di katakan terjadi
masalah heteroskedastisitas.
7. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji F (uji simultan) adalah untuk melihat apakah variabel independen secara
bersama-sama (serentak) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen. Pada pengujian secara simultan akan diuji pengaruh
kedua variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen
(Sugiyono, 2014).

Pengunaan software SPSS memudahkan penarikan kesimpulan dalam uji ini.


Apabila nilai prob. fhitung (ouput SPSS ditunjukkan pada kolom sig.) lebih
kecil dari tingkat kesalahan/error (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka
dapat dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi layak, sedangkan
apabila nilai fhitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi tidak layak.

38
Vari abel iklan

Pesan iklan (X1)

Musik iklan (X2) K onsumsi


(Y )
Ilustrasi cerita (X3)

Bintang iklan (X4)

Gambar 3.1
Kerangka Konsep Penelitiaan Uji F (Simultan)

8. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)


Pengujian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh secara parsial
dari variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan membandingkan
ttabel dan thitung. Masing-masing thasil perhitungan ini kemudian dibandingkan
dengan ttabel yang diperoleh dengan menggunakan taraf kesalahan 0,05

(Sugiyono, 2014).

Seperti uji F yang dimudahkan dengan aplikasi SPSS, maka uji t juga dapat
dengan mudah ditarik kesimpulannya. Apabila nilai thitung (ouput SPSS
ditunjukkan pada kolom sig.) lebih kecil dari tingkat kesalahan (alpha) 0,05
(yang telah ditentukan) maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas (dari
thitung tersebut) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya,
sedangkan apabila nilai thitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka
dapat dikatakan bahwa variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikatnya.

39
Variabel Iklan Televisi (X)

Pesan Iklan (X1)


K onsumsi (Y)
Musik Iklan (X2)

Ilustrasi Cerita (X3 )

Bintang Iklan (X4)

Gambar 3.2
Kerangka Konsep Penelitiaan Uji T (Parsial)

9. Uji Koefisien determinasi (R2)


Koefisien determinasi ini berfungsi untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penggunaannya,
koefisien determinasi ini dinyatakan dalam persen (%). Nilai koefisien
determinan (R2) dapat dikategorikan tinggi jika mendekati angka 1, dimana
artinya variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen., sedangkan
jika hasilnya mendekati 0 berarti terdapat korelasi lemah antara variabel
bebas dengan variabel dependen. Karena nilai koefisien determinasi berkisar
antara 0-1 (0 < R2 > 1).

40
BAB IV
PEMBAHASAN

IV.1 Gambaran Umum Kabupaten Tojo Una-Una


Kabupaten Tojo Una-Una merupakan salah satu kabupaten yang berada pada
provinsi sulawesi tengah. Ibu kota kabupaten ini terletak di Ampana kota. Luas
wilayahnya 5721,51 km2 dengan total penduduk yang tercatat pada tahun 2019,
yaitu berjumlah 153.991 jiwa dengan kepadatan penduduk 26,91 jiwa/km 2
(Kadim S, 2020).

IV.2 Uji Validitas dan Reliabilitas


Uji validitas dilakukan dengan menyebarkan kuesioner menggunakan google
form yang dapat diakses pada link https://forms.gle/LrqS9fRenAJ8F6S4A.
Pengujian dilakukan menggunakan aplikasi statistik, yaitu SPSS. Pada
penelitian ini terdapat 40 item pernyataan yang terdiri dari 5 indikator, yaitu
pesan iklan, musik iklan, ilustrsi cerita, bintang iklan, dan tindakan konsumsi.
Berdasarkan hasil uji validitas diperoleh hasil 36 pernyataan yang valid, karena
menandakan hasil uji rhitung > rtabel. Hasil uji validitaspesan iklan dapat kita lihat
pada tabel berikut:

Tabel: 4.1 Hasil Uji Validitas


Pesan iklan X1.2 0,420
1 X1.3 0,481 0,379
(X1) X1.4
X1.5 0,483

rtabel
No. variabel Item Nilai korelasi Keterangan
(a=5%)
X1.1 0,633
0,195 Valid X2.1 0, 578

41
Musik iklan X2.2 0, 380 0,
2 X2.3 415 0,
(X2) X2.4 228
X2.5 0, 489

X3.1 0,510
Ilustrasi iklan X3.2 0,450 0,404
3 X3.3 0,349
(X3) X3.4
X3.5 0,535
X4.1 0,488
Bintang iklan X4.2 0,495 0,544
4 X4.3 0,471
(X4) X4.4
X4.5 0,449

Pada penelitian ini semua item valid karena r hitung lebih besar dari pada rtabel
(0,195). Untuk pertanyaan yang tidak valid dapat dilakukan dua cara, yaitu item
yang terwakili dapat dibuang atau dikeluarkan, sebaliknya apabila apa bila ada
butir indikator yang belum terwakili dapat melakukan pergantian pertanyaan.

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Konsumsi Muultivitamin


Nilai Corrected ítem total
Butir rtabel Kriteria
corellation/rhitung
1 0,331 0,195 Valid
2 0,235 0,195 Valid
3 0,075 0,195 Tidak Valid
4 0,268 0,195 Valid
5 0,199 0,195 Valid
6 0,110 0,195 Tidak Valid
7 0,237 0,195 Valid
8 0,227 0,195 Valid
9 0,297 0,195 Valid

42
10 0,072 0,195 Tidak valid
11 0,245 0,195 Valid
12 0,220 0,195 Valid
13 0,406 0,195 Valid
14 0,223 0,195 Valid
15 0,080 0,195 Tidak valid
16 0,269 0,195 Valid
17 0,228 0,195 Valid
18 0,354 0,195 Valid
19 0,242 0,195 Valid
20 0,438 0,195 Valid

Instrumen dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel (0,195) dan dapat
dilihat pada tabel 4.2 butir pernyataan nomor 1 sampai dengan 20 terdapat 16
item pernyataan yang valid dan 4 item penyataan yang tidak valid.

Pada penelitian ini didapatkan uji reliabilitas pesan iklan, musik iklan, ilustrasi
cerita, dan bintang iklan pada 50 responden didapatkan hasil koefisien alpha
berturut-turut sebesar 0,805, 0,884, 0,835, dan 0,815 yang berarti reliabell.
Berikut hasil uji reliabilitas pengaruh iklan obat multivitamin terhadap
konsumsi obat multivitamin oleh masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una.

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabiliatas Pesan Iklan, Musik Iklan, Ilustrasi Cerita, dan
Bintang Iklan
Alpha
No. Variabel N of items keterangan
Cronbach
Pesan iklan (X1)
1 5 ,805 Reliabel
Musik iklan (X2)
2 5 ,884 Reliabel
Musik iklan (X2)
3 5 ,835 Reliabel

43
Bintang iklan (X4)
4 5 ,815 Reliabel
Konsumsi
5 16 ,639 Realibel
multivitamin

Pada penelitian ini didapatkan uji reliabilitas tindakan konsumsi obat


multivitamin pada 50 responden didapatkan hasil koefisien alpha sebesar 0,639
yang berarti realibel. Berikut hasil uji reliabilitas pengaruh iklan obat
multivitamin terhadap konsumsi obat multivitamin oleh masyarakat kabupaten
tojo una-una.

IV.3 Karakteristik Responden


Pengambilan data dilakukan di Kabupaten Tojo Una-Una, sebanyak 100
responden yng terlibat dalam penelitian ini. Responden dalam penelitian ini
adalah masyarakat asli Kabupaten Tojo Una-Una yang telah memenuhi kriteria
yang telah ditetukan. waktu pengumpulan data dilakukan pada bulan
AgustusSeptember 2021. Penganmbilan data dilakukan dengan menggunakan
kuesioner yang diakses melalui link https://forms.gle/LrqS9fRenAJ8F6S4A
oleh responden yang kemudian hasilnya dianalisis dengan aplikasi statistik
SPSS.
Berikut data karakteristik responden yang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Ditribusi Data Karakteristik Responden


Jumlah Persentase
Karakteristik Responden
(n=100) (%)
Asal Daerah (kecamatan)
Ampana Kota 58 58%
Ampana Tete 8 8%
Ratolindo 14 14%
Ulubongka 4 4%
Tojo 4 4%
Tojo barat 1 1%
Una-Una 6 6%
Togean - -

44
Batu Daka - -
Wabes 2 2%
Wakep - -
Talatako 3 3%
Umur
17-25 74 74%
26-35 12 12%
36-45 6 6%
46-55 3 3%
56-65 5 5%
Jenis Kelamin
Laki-Laki 63 63%
Perempuan 37 37%
Pekerjaan
Pegawai Swasta 3 3%
Wiraswasta 11 11%
PNS 4 4%
Pelajar/Mahasiswa 58 58%
Lain-Lain 24 24%
Penghasilan
< Rp 500.000 66 66%
Rp 500.000-Rp 1.000.000 20 20%
Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 5 5%
Rp 2.000.000-Rp 3.000.000 5 5%
Rp 3.000.000-Rp 4.000.000 1 1%
> Rp 4.000.000 3 3%

Berdasarkan data usia dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden berada


pada rentang usia 17-25 tahun, yaitu sebanyak 74 (74%) yang merupakan
rentang usia remaja akhir. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Rahman (2020) dimana responden berusia rata-rata 18-29 tahun dimana
pada usia tersebut sudah dapat mengambil keputusan sendiri dan bertanggung
jawab atas keputusan tersebut. hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa
pada rentang usia remaja akhir seseorang akan mulai menekan kenyataan dari
pada khayalan. Kemampuan intelektual mulai berkembang. Seseorang akan
lebih matang dalam berpikir maupun bertindak (Siahaan, 2021).

45
Berdasarkan data jenis kelamin, responden didominasi oleh perempuan
sebanyak 63 (63%) responden dan laki-laki sebanyak 37 (37%) responden. Data
ini belum sesuai dengan badan pusat statistik kabupaten tojo una-una yang
menunjukkan jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari pada perempuan,
yaitu 84.231 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan 79.598 jiwa. Hasil
penelitian ini berbanding lurus dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhong et
al (2020) dimana perempuan mempunyai pengetahuan yang baik, yaitu sekitar
67%. Faktor lain mengapa responden perempuan yang mendominasi penelitian
karena penelitian ini memuat topik tentang kesehatan, hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Beda Ama et al (2020) yang menyatakan bahwa
perempuan biasanya cenderung lebih peduli kesehatan. Mereka akan segera
mancari pengobatan ketika sakit di bandingkan dengan laki-laki yang
cenderung cuek, atau tidak terlalu perduli akan kondisi kesehatannya.

Berdasarkan data pekerjaan, reponden didominasi oleh pelajar atau mahasiswa,


yaitu sebanyak 58 (58%) responden. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Winata dan Nurcahya (2017) dimana rata-rata reponden masih
pelajar atau mahasiswa, yaitu sebesar 44% atau 40 dari 90 orang. Hal ini
dikarenakan pelajar atau mahasiswa lebih memiliki waktu yang cukup luang
menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Faktor lain mengapa
pelajar atau mahasiswa medominasi penelitian ini karena cara yang digunakan
untuk mengumpulkan responden, yaitu dengan menyebarkan kuesioner melalui
google forms yang hanya dapat diakses menggunakan internet.

Berdasarkan data penghasilan perbulan, mayoritas responden didominasi oleh


responden yang berpenghasilan di bawah atau sama dengan Rp 500.000
perbulannya, yaitu sebanyak 66 (66%). Hal ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Winata dan Nurcahya (2017) dimana mayoritas responden
memiliki penghasilan di bawah Rp 1.000.000 perbulannya, yaitu sebanyak 40

46
(44,4%) responden. Hal ini dikarenakan mayoritas responden, yaitu pelajar atau
mahasiswa yang rata-rata belum memiliki pendapatan sendiri dengan kata lain
biaya dalam membeli multivitamin bukan dari biaya sendiri melainkan dari
biaya dari orang tua.

Tabel 4.5 Pernah Tidaknya Masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una


Mengonsumsi Multivitamin
Jumlah Responden Persentase Keterangan
88 88% Pernah
12 12% Tidak pernah

Pada pertanyaan yang diajukan mengenai pernah atau tidak mengonsumsi obat
multivitamin jawaban responden didominasi oleh masyarakat yang pernah
mengonsumsi obat multivitamin dengan persentase sebanyak 88% dan
masyarakat yang menjawab tidak pernah sebanyak 12%.

IV.4 Pengetahuan Tentang Pengertian Multivitamin dan Iklan


Pada penelitian ini, peneliti mengukur sampai dimana pengetahuan reponden
mengenai pengertian multivitamin dan iklan.

Tabel 4.6 Pengetahuan Mengenai Pengertian Multivitamin dan Iklan


Pengertian Indikator Jumlah Persentase
Multivitamin Benar 95 95%
Salah 5 5%
Iklan Benar 95 95%
Salah 5 5%

Dari data yang disajikan di atas, persentase reponden menjawab dengan benar
pengertian multivitamin dan iklan, yaitu 95% atau sebanyak 95 orang
responden, sedangkan persentase jumlah responden yang menjawab salah, yaitu
5% atau 5 orang responden. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar
masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una paham mengenai pengertian
multivitamin dan iklan. Faktor yang mempengaruhi, yaitu sebagian besar
47
reponden didominasi oleh rentang usia 17-35 tahun yang dimana pada usia ini
kemampuan intelektual mulai berkembang. Seseorang akan lebih matang dalam
berpikir maupun bertindak (Siahaan, 2021).

IV.5 Sumber Media Iklan Multivitamin


Berikut adalah tabel distribusi sumber media iklan yang dijadikan informasi
multivitamin oleh masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una.

Tabel 4.7 Distribusi Sumber Media Iklan yang Dijadikan Informasi


Multivitamin
Jumlah Responden Persentase
Media Iklan
(n=100) (%)
Televisi 58 58%
Youtube 17 17%
Media cetak (majalah, koran,
4 4%
pamflet, dan brosur,dan poster)
Lain-lain 21 21%

Dari tabel distribusi dapat dilihat bahwa masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una
sebagian besar mendapatkan informasi multivitamin dari televisi dengan
persentase reponden sebesar 58% dan jumlah responden sebanyak 58 reponden.
Menurut Taufik (2013) dengan judul pengaruh media iklan terhadap
pengambilan keputusan konsumsi membeli pasta gigi dari semua media iklan
yang diteliti meliputi televisi, media cetak, dan radio hasilnya televisi
mempunyai nilai signifikansi yang tinggi diantara media iklan lainnya. Televisi
merupakan media promosi iklan yang sangat efektif karena mudah dijangkau
oleh seluruh kalangan usia dan juga karena hampir semua orang didunia ini
menonton terlevisi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang
dilakukan oleh Nugraha 2017 secara keseluruhan nilai kuantitatif antara
terpaan iklan obat non resep pada televisi dengan sikap masyarakat dalam
pembelian obat non resep produk kesehatan industri farmasi sebesar 46,2%. Hal
ini menunjukkan keputusan pembelian suatu produk yang dilakukan oleh
masyarakat masih ada yang tergantung terhadap terpaan-terpaan iklan yang

48
ditayangkan oleh televisi. pada penelitian yang dilakukan oleh Sama (2019)
dengan judul Impact of Media Advertising on Consumer Behavior menyatakan
bahwa iklan Tv memiliki dampak yang signifikan pada tahap kesadaran
(awareness), minat (interest), keyakinan (confidence) dari perilaku konsumen
(consumer behavior).

IV.6 Analisis Data Penelitian Berdasarkan Hasil Kuesioner


Pada penelitian ini terdapat 36 item pertanyaan dari 4 indikator kuesioner.
Jawaban dari tiap-tiap pernyataan dinyatakan dalam “Sangat Setuju (SS),
“Setuju (S), “tidak Setuju (TS), “Sangat Tidak Setuju (STS). Poin yang
diberikan untuk pernyataan bersifat positif (favorable), yaitu jika jawaban
sangat setuju=4, setuju=3, tidak setuju=2, dan sangat tidak setuju=1, sedangkan
untuk penyataan bersifat negatif (unfavorable) jika jawaban sangat setuju=1,
setuju=2, tidak setuju=3, dan sangat tidak setuju=4. Berikut gambaran
tanggapan masyarakat tojo una-una terhadap iklan obat multivitamin dapat
dilihat pad tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.8 Tanggapan Masyarakat Tojo Una-Una Terhadap Iklan Multivitamin

Jumlah keseluruhan dan rata-rata persentase


No. Indikator
responden dengan kategori

SS S TS STS
107 346 337 2
1 Pesan iklan (21,4%) (69,4%) (37%) (12%
)
83 319 76 22
2 Musik iklan (16,6%) (63,8%) (15,2%) (4,4%
)
106 327 53 14
3 Ilustrasi cerita (21,2%) (65,4%) (10,6%) (2,8%
)
130 320 37 13
4 Bintang iklan (26%) (64%) (7,4%) (2,6%
)

49
246 704 505 118
5 Minat beli (15,37%) (44%) (31,56%) (7,37
%)

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui jawaban responden pada indikator Pesan Iklan
didominasi oleh responden yang rata-rata menjawab setuju, yaitu sebanyak
69,4%. Pada indikator tersebut responden setuju bahwa pesan iklan mudah
diingat, mudah dipahami, tulisan pada pesan iklan mudah dibaca, menarik dan
tata letak pesan mudah dilihat. Pada indikator musik iklan didominasi rata-rata
oleh responden dengan jawaban setuju sebanyak 63,8%. Pada indikator tersebut
responden rata-rata responden setuju bahwa Musik Iklan mudah diingat, dapat
dipahami, musik iklan sesuai dengan ilustrasi cerita, tidak membosankan, dan
musik iklan sesusai dengan pesan iklan. Pada indikator ilustrasi cerita
didominasi oleh rata-rata responden yang menjawab setuju, yaitu 65,4%. Pada
indikator tersebut rata-rata responden setuju bahwa Ilustrasi Cerita mudah
diingat, dipahami, menarik, sesuai dengan musik iklan dan dapat mendorong
konsumen untuk mengonsumsi multivitamin. Pada indikator bintang didominasi
oleh responden yang rata-rata menjawab setuju sebanyak 64%. Pada indikator
tersebut responden rata-rata menjawab setuju bahwa bintang iklan menarik,
menjelaskan dengan baik, bahasa yang dapat dimengerti, cocok dengan konsep
cerita, dan dapat mendorong konsumen untuk mengonsumsi multivitamin. Pada
indikator minat beli didominasi rata-rata jawaban responden, yaitu 44% yang
menyatakan setuju bahwa iklan mempengaruhi minat beli konsumen terhadap
multivitamin.

IV.7 Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi yang normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai variabel bebas dan variabel

50
terikat berdistribusi normal atau mendekati normal dengan sig. lebih besar dari
0,05.

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas


Unstandardized Residual
N 100
Kolmogrov-Smirnov Z 1,112
Asymp.Sig.(2-tailed) ,169

Pada tabel di atas menunjukkan nilai Test statistic Kolmogrov-Smirnov


sebesar 1,112 dan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar 0,169. Hal ini
menunjukkan bahwa model persamaan regresi yang dibuat terdistribusi
normal karena nilai Asymp.Sig.(2-tailed) 0,169 yang berarti lebih besar dari
nilai alpha 0,05.

2. Uji Multikolineritas
Uji multikolineritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen
(bebas). Variabel bebas mengalami multikolinearitas jika Toleransi hitung <
0,1 dan VIF hitung > 10.

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolineritas


Variabel Tolerance VIF
Pesan Iklan 0,427 2,339
Musik Iklan 0,421 2,376
Ilustrasi Cerita 0,392 2,551
Bintang Iklan 0,487 2,052

Berdasarkan tabel 4.8 uji multikolinearitas menunjukkan nilai Toleransi dan


VIF dari variabel pesan iklan, musik iklan, ilustrasi cerita, dan bintang iklan
yang dimana nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF dari setiap
variabel menunjukkan angka lebih kecil dari 10. Hal menyatakan bahwa tidak

51
terdapat multikolinearitas antara variabel variabel pesan iklan, musik iklan,
ilustrasi cerita, dan bintang iklan.

3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan Rank

Spearman. Jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai 0,05
(5%) makan dapat di katakan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas
sebaliknya jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai 0,05
(5%) maka dapat dikatakan terjadi masalah heteroskedastisitas.

Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig. (2-tailed)


Pesan Iklan (X1) 0,550
Musik Iklan (X2) 0,478
Ilustras Cerita Iklan (X3) 0,573
Bintang Iklan (X4) 1,000

Pada tabel di atas menunjukkan hasil uji heteroskedastisitas bahwa variabel


yang diujikan tidak mengandung heteroskedastisitas dengan melihat nilai Sig.
(2-tailed) pesan iklan 0,550, musik iklan 0,478, ilustrasi cerita iklan 0,573 dan
bintang iklan 1,000 yang nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel bebas iklan obat multivitamin berupa pesan
iklan, musik iklan, ilustrasi cerita dan bintang iklan secara bersama-sama
berpengaruh positif iklan obat multivitamin.

IV.8 Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara
lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat.

52
1. Uji Simultan (Uji F)
Uji F (uji simultan) adalah untuk melihat apakah variabel independen secara
bersama-sama (serentak) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen. Pada pengujian secara simultan akan diuji pengaruh
kedua variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel
dependen.

Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan (Uji F)


Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Regression 442,254 4 110,563 5,716 ,000b

Residual 1837,536 95 19,342

Total 2279,790 99

Berdasarkan tabel 4.13 di atas hasil uji simultan diketahui nilai Sig. 0,000
lebih kecil dari 0,05, dan nilai f hitung 5,716 lebih besar dari nilai ftabel, yaitu,
2,466, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas pesan iklan, musik
iklan, ilustrasi cerita dan bintang iklan berpengaruh secara simultan atau
secara bersama-sama terhadap variabel perilaku konsumsi multivitamin. Hal
ini menjelaskan bahwa produsen iklan dapat meningkatkan terpaan iklan dari
keempat variabel (pesan iklan, musik iklan, ilustrasi cerita dan bintang iklan)
untuk meningkatkan minat konsumen terhadap produk multivitamin.

2. Uji Parsial (Uji T)


Pengujian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh secara parsial
dari variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan membandingkan

ttabel dan thitung.

Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial (Uji T)


Variabel Thitung Ttabel Sig. Keterangan

53
(Constant) 8,188 ,000 ,
Pesan Iklan ,457 ,38 649 , Tidak Signifikan
Musik Iklan 6 1,988 700 Tidak Signifikan
Ilustrasi Cerita 2,478 ,015 Singnifikan

Bintang Iklan ,109 ,913 Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel di atas pada variabel pesan iklan nilai Sig. Sebesar 0,649
lebih besar dari 0,05 dan nilai thitung 0,457 lebih kecil dari nilai ttabel 1,988
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan variabel
musik iklan terhadap variabel konsumsi. pada variabel pesan iklan nilai Sig.
Sebesar 0,7 lebih besar dari 0,05 dan nilai thitung 0,386 lebih kecil dari nilai ttabel
1,988 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan
variabel musik iklan terhadap variabel konsumsi. Pada variabel pesan iklan
nilai Sig. Sebesar 0,649 lebih besar dari 0,05 dan nilai thitung 0,457 lebih kecil
dari nilai ttabel 1,988 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh signifikan variabel pesan iklan terhadap variabel konsumsi. Pada
variabel ilustrasi cerita nilai Sig. Sebesar 0,015 lebih kecil dari 0,05 dan nilai
thitung 2,478 lebih besar dari nilai t tabel 1,988 sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh signifikan variabel ilustrasi cerita terhadap variabel
konsumsi. Pada variabel bintang iklan nilai Sig. Sebesar 0,913 lebih besar dari
0,05 dan nilai thitung 0,109 lebih kecil dari nilai ttabel 1,988 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan variabel pesan iklan
terhadap variabel konsumsi.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien determinasi ini berfungsi untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penggunaannya,
koefisien determinasi ini dinyatakan dalam persentase (%).

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

54
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 ,440a ,194 ,160 4,39801

Pada tabel hasil uji koefisien determinasi di atas menunjukkan bahwa variabel
bebas media iklan yang terdiri dari pesan iklan, musik iklan, ilustrasi cerita,
dan bintang iklan memilki pengaruh terhadap variabel terikat, yaitu konsumsi
obat multivitamin sebesar 19,4%, sedangkan sisanya 80,6% dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti.

IV.9 Pengaruh Iklan Terhadap Konsumsi Multivitamin Oleh Masyarakat Tojo


Una-Una
1. Pengaruh Pesan Iklan Terhadap Konsumsi Multivitamin Oleh
Masyarakat Tojo Una-Una.

Pada penelitian ini menyatakan pesan iklan tidak berpengaruh signifikan


terhadap sikap konsumsi obat multivitamin oleh masyarakat. Hasil analisis uji
hipotesis menunjukkan bahwa bintang iklan tidak memiliki pengaruh
signifikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,457 dengan nilai signifikan
sebesar 0,649 lebih besar dari 0,05. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Winata & Nurcahya (2017) yang menyatakan bahwa
pesan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Sukmana et al (2018) menyatakan bahwa
kualitas pesan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli
konsumen.

Iklan yang baik, yaitu iklan yang dirancang dengan memperhatikan informasi
apa yang dicari oleh masyarakat dan pesan yang seperti apa yang sesuai
dengan nilai-nilai konsumennya. Biasanya ketika perusahaan beriklan dan
meyakini bahwa pesannya unik dan memiliki kreativitas tinggi namun
ternyata konsumen mengganggap bahwa iklan tersebut tidak memberi

55
nilainilai dimasyarakat. Hal lain terjadi, iklan yang sudah dirancang dengan
baik, namun bintang iklan dalam iklan tersebut di dalam pemberitaan media
sering melakukan tindakan kurang terpuji, maka sebagian konsumen tidak
tertarik untuk memperhatikan pesan iklan secara keseluruhan karena sudah
tidak percaya pada bintang iklannya (Suryani dan Nurhadi, 2020).

Dari sisi peneliti sendiri yang ditemukan dilapangan bahwa responden kurang
menaruh perhatian pada pesan iklan yang disampaikan hal ini ada
hubungannya dengan bintang iklan yang menyampaikan pesan tersebut.
Karena responden bosan dengan atau kurang tertarik dengan bintang iklan
akibatnya pesan iklan kurang mendapatkan perhatian. Hal lain yang membuat
responden tidak menaruh perhatian pada pesan iklan kerena durasi iklan yang
dianggap terlalu lama sehingga mengganggu acara favorit yang tengah mereka
nonton.

2. Pengaruh Musik Iklan Terhadap Konsumsi Multivitamin Oleh


Masyarakat Tojo Una-Una.

Pada penelitian ini menyatakan musik iklan tidak berpengaruh signifikan


terhadap sikap konsumsi obat multivitamin oleh masyarakat. Hasil analisis uji
hipotesis menunjukkan bahwa musik iklan tidak memiliki pengaruh signifikan
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,386 dengan nilai signifikan sebesar
0,700 lebih besar dari 0,05. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Winata & Nurcahya (2017) yang menyatakan bahwa musik
iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

Efek yang sedikit signifikan dari penempatan musik iklan dengan musik
sebagai pengantar dapat menyebabkan iklan lebih disukai dari pada musik
sebagai latar belakang iklan tersebut. Secara subjektif musik iklan yang
kompleks dengan paparan yang berulang akan menjadi terlalu akrab sehingga

56
awalnya disukai menjadi tidak disukai. Rangsangan musik yang tidak pas
dapat mengganggu keterlibatan kognitif yang tinggi pada konsumen untuk
memproses informasi produk dalam hal ini pesan yang disampaikan dalam
iklan menjadi terganggu (Craton dan Lantos, 2011).

Dari sisi peneliti sendiri hal yang di dapatkan dilapangan bahwa responden
merasa bahwa musik iklan mengganggu saat pesan iklan disampaikan,
akibatnya pesan iklan tidak terdengar dengan jelas dan juga musik pada iklan
yang terkesan itu-itu saja sehingga membuat responden bosan dan membuat
malas untuk melihat iklan tersebut. Hal lain yang mengakibatkan responden
kurang menaruh perhatian pada musik yang ada pada iklan.

3. Pengaruh Ilustrasi Cerita Iklan Terhadap Konsumsi Multivitamin Oleh


Masyarakat Tojo Una-Una.

Pada penelitian ini menyatakan bahwa ilustrasi cerita berpengaruh signifikan


terhadap sikap konsumsi obat multivitamin oleh masyarakat. Hasil analisis uji
hipotesis menunjukkan bahwa ilustrasi cerita memiliki pengaruh signifikan
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,365 dengan nilai signifikan sebesar
0.015 lebih kecil dari 0,05. Nilai positif dari koefisien regresi variabel ilustarsi
cerita mengindikasikan apabila pengaruh ilustrasi cerita iklan meningkat,
maka konsumsi obat multivitamin juga meningkat.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Winata dan
Nurcahya (2017), dalam penelitiannya mendapatkan hasil bahwa ilustrasi
cerita perpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, dan dari
penelitian yang telah dilakukan oleh Hassan (2015) mendapatkan hasil bahwa
ilustrasi cerita pada iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli.

57
Dari sisi peneliti sendiri, hal yang didapatkan dilapangan bahwa responden
cenderung lebih tertarik mengonsumsi multivitamin dari melihat ilustrasi
iklan. ilustrasi iklan yang dimaksud adalah sebuah gambaran keadaan,
misalnya jika iklan tersebut menayangkan atau memperlihat gambaran yang
sama terhadap suatu kondisi tertentu pada responden, maka responden
tersebut akan menangkap ilustrasi yang ada pada iklan tersebut dan merasa
ilustrasi yang ada pada iklan tersebut sama dengan kondisi mereka pada saat
ini dan saat itulah responden akan menganggap multivitamin yang diiklankan
tersebut merupakan kebutuhan mereka pada saat ini.
Iklan yang dirancang untuk menyampaikan pesan gambar yang menunjukkan
rasa sakit sehingga mempengaruhi konsumen untuk memperhatikan kemudian
mengolah informasi tersebut. Strategi ini banyak digunakan dalam iklan
produk obat-obatan. Melalui ilustrasi yang menggambarkan kondisi yang
tidak enak ketika menderita suatu penyakit atau jika membiarkan kondisi
tubuhnya tidak diobati oleh obat yang mengandung bahan-bahan tertentu
sebagaimana yang diiklankan, konsumen akan berpikir untuk membeli produk
tersebut (Suryani dan Nurhadi 2020).

Hasil dari jawaban responden yang didapatkan melalui sebaran kuesioner


secara online yang meliputi lima pernyataan mengenai variabel ilustrasi cerita
dengan rata didominasi oleh responden yang menjawab setuju sebesar 64,5%
berarti sebagian besar responden menjawab setuju. Hal ini menunjukkan
bahwa ilustrasi cerita iklan berpengaruh terhadap konsumsi yang dimana jika
ilustrasi cerita yang ditampilkan atau diceritakan harus sesuai dengan produk
multivitamin yang diiklankan dan jika ilustrasi cerita itu menarik, maka
ilustrasi dapat meningkatkan konsumsi multivitamin tersebut.

4. Pengaruh Bintang Iklan Terhadap Konsumsi Multivitamin Oleh


Masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una.

58
Pada penelitian ini menyatakan bintang iklan tidak berpengaruh signifikan
terhadap sikap konsumsi obat multivitamin oleh masyarakat. Hasil analisis uji
hipotesis menunjukkan bahwa bintang iklan tidak memiliki pengaruh
signifikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,014 dengan nilai signifikan
sebesar 0,913lebih besar dari 0,05. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Winata & Nurcahya (2017) yang menyatakan bahwa bintang
iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli.

Hal ini diakibatkan oleh penggunaan selebriti yang terlibat dalam kontroversi
dan skandal dalam memiliki kontroversi yang mengerikan pada merek kinerja
atau penerimanya. Selebriti yang disalahkan atas peristiwa negatif dapat
memiliki efek merugikan pada produk atau merek. Hal ini sesuai dengan hasil
temuan oleh Thwaites et al (2012) bahwa negatif publitas mempengaruhi daya
tarik dan kredibilitas endors selebriti secara negatif. Sejauh mana kapasitas
moral selebriti terkena publisitas negatif maka dapat berdampak pada produk
yang mereka dukung (Zhoua dan whitla, 2013).

Dari sisi peneliti sendiri yang terlihat di lapangan bahwa responden cenderung
bosan dengan bintang iklan yang terkesan itu-itu saja. Alih-alih memakai
bintang iklan yang terkenal agar menarik perhatian, responden malah terkesan
cuek dengan bintang iklan yang sama setiap mereka melihat iklan. Responden
juga menyebutkan bahwa penyampaian pesan iklan yang dilakukan oleh
bintang iklan tersebut.

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan
peneliti dalam melakukan penelitian karena penelitian ini dilakukan secara
online menggunakan Google Form yang membuat peneliti kesulitan dalam
memperoleh data responden secara akurat.

59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Persentase penggunaan multivitamin multivitamin dari iklan multivitamin
terhadap masyarakat Kabipaten Tojo Una-Una, yaitu sebesar 19%.

60
2. sumber media iklan yang sering dijadikan informasi multivitamin oleh
masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una, yaitu Televisi dengan persentase
sebesar 58%.
3. Secara simultan variabel iklan berpengaruh terhadap konsumsi multivitamin
oleh masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una. Secara parsial variabel pesan
iklan, musik iklan dan bintang iklan tidak berpengaruh signifikan, sedangkan
variabel ilustrasi cerita memiliki pengaruh signifikan terhadap konsumsi
multivitamin masyarakat Kab Tojo Una-Una.

V.2 Saran
Diharapkan pada penelitian selanjutnya, untuk menambahkan variabel lainnya
yang mungkin berpengaruh terhadap sikap konsumsi masyarakat, sehingga
penelitian tidak berhenti sampai disini saja.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, N. putu. (2017). Pengaruhdaya Tarik Iklan Dan Kredibilitas Celebrity


Endorser Terhadap Brand Image. Fakultas Ekonomi Universitas mahasaraswati
Denpasar. Universitas Mahasaraswati.

61
Alfari, J. (2021). data permintaan obat multivitamin periode 2019-2021: Kab Touna
dinas kesehatan touna.

Anonim. (2010). A-Z multivitamin untuk anal dan remaja.: Jakarta. CV Andi.

Anonim. (2017). Pedoman Pengawasan Periklanan Obat. Badan Pengawas Obat Dan
Makanan Republik Indonesia, 1–155.

Beda Ama, P. G., Wahyuni, D., & Kurniawati, Y. (2020). Analisis Faktor yang
Berhubungan dengan Preferensi dalam Memilih Pelayanan Kesehatan pada
Mahasiswa Perantau. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(01), 35–42.
https://doi.org/10.33221/jikm.v9i01.479

Craton, L. G., & Lantos, G. P. (2011). Attitude toward the advertising music: an
overlooked potential pitfall in commercials. Journal of Consumer Marketing,
28(6), 396–411.
https://doi.org/10.1108/07363761111165912

Des Thwaites, Ben Lowe, Lien L. Monkhouse, B. R. B. (2012). The Impact of


Negative Publicity on Celebrity Ad Endorsements. Psychology, Marketing, and
Celebrities, 29(9), 663–673. https://doi.org/https://doi.org/10.1002/mar.20552

Forceville, C. (2017). integrated advertising promotion and


marketing communications. In Styles of Communication (Vol. 9, Issue No 2).

Frolova, S. (2014). The Role Of Advertising In Promoting A Product Thesis Centria


University Of Applied Sciences Degree Programme In Industrial Management.
Centria University, May.

Harlianrata, A. (2021). Radio is sound only. Broadcastmagz publisher.

62
Hassan, A. (2015). Effects of TV Advertisement on Consumer Buying Behaviour : A
Comparative Study of Rural-Urban and Male-Female Consumers. International
Journal of Innovation and Applied Studies, 11(3), 608–614.

Helmyati, S. (2018). Fortifikasi pangan bebasis sumber daya nusantara: upaya


mengatasi masalah defisiensi Zat mikro di Indonesia: Yogyakarta. UGM Press.

Ilhamsyah. (2021). Pengantar Strategi Kreatif Advertising Era Digital: Jakarta.


penerbit Andi.

Nielsen (2013). Global Adview Pulse Lite Global Sneak: indonesia. The NIelsen
Company.

Nielsen. (2020). covid-19 dan dampaknya pada tren konsumsi media.: Jakarta. nielsen
company.
https://www.nielsen.com/id/id/press-releases/2020/covid-19-dan-
dampaknyapada-tren-konsumsi-media/

Kadim, A. (2020). Kabupeten Tojo Una-Una dalam angka 2020. Padan Pusat
Statistik Kabupaten Tojo Una-Una, 5–35.

Khabour, omar dan salwa. (2021). use of vitamin or zinc supplements, medical plants,
and immune boosting drinks during COVID-19 pandemic: Apilot study from Benha
city, Egypt. Heliyon.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e06538

Kriyantono, R. (2013). Manajemen Periklanan: Denpasar. Tim UB Press.


http://www.ubpress.ub.ac.id

63
Lianxi Zhoua, P. W. (2013). How negative celebrity publicity influences consumer
attitudes: The mediating role of moral reputation. APA Psyc, 66(8), 1013–1020.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2011.12.025

Mcstay, A. (2016). Digital adversiting (2nd ed.). palgrave.


https://www.google.co.id/books/edition/Digital_Advertising/BDsuDQAAQBAJ
?hl=id&gbpv=1&dq=digital+advertising&printsec=frontcover

Morissam. (2018). Manajemen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio &


Televisi Ed. Revisi. kencana.

Niki, E. (2019). Vitamin E chemistry and nutrional benefits. Royal cociety of


chemistry.

Norfai. (2021). kesulitan dalam menulias karya tilis ilmiah, kenapa bingung? (D.
Soetopo (ed.)): Jakarta. Lakeisha.

Nugraha, A. R. (2017). Pengaruh Terpaan Iklan Obat Non Resep Dengan Sikap
Masyarakat (Studi regresi sederhana mengenai terpaan iklan obat-obat non resep
yang tayang pada televisi dengan sikap masyarakat terhadap keputusan
pembelian). Jurnal Komunikasi, 10(2), 173.
https://doi.org/10.21107/ilkom.v10i2.2520

Purboyo, D. (2021). Perilaku konsumen (Tinjauan Konseptual dan Praktis): Jakarta.


media sains indonesia.

Rachmadi, T. (2020). The powet of digital marketing: makassar. Tiga Ebook.

Raharjo, dkk. (2017). Tren Pola Konsumsi Media Di Indonesia Tahun 2017. Serikat
Perusahaan Pers.

64
Raharjo, B. (2012). Bahasa Pada Dialog Iklan Produk-Produk Pt Unilever Tbk
Ditelevisi Swasta Indonesia (Kajian Pragmatik): Surakarta. Universitas Sebelas
Maret.

Rahman, A., & Sathi, N. J. (2020). Knowledge, attitude, and preventive practices
toward COVID-19 among Bangladeshi internet users. Electronic Journal of
General Medicine, 17(5).
https://doi.org/10.29333/ejgm/8223

Saleh, R. (2017). Pesan Iklan Dalam Membangun Merek. Jurnal Bisnis Terapan,
1(01), 36.
https://doi.org/10.24123/jbt.v1i01.275

Sama, R. (2019). Impact of Media Advertisements on Consumer Behaviour. Journal


of Creative Communications, 14(1), 54–68.
https://doi.org/10.1177/0973258618822624

Santotoso, S. (2015). Menguasai Statistik Multivariat: Jakarta. PT elex media


kompulindo.

Severiche, luis. (2013). BodyBuilding: Nutrion, Training, and Steroids. Booktango.

Siahaan, M. (2021). All About Teens Panduan untuk Memahami Dunia Remaja
dengan Segala Permasalahannya dan Solusinya. penerbit Andi.
https://www.google.co.id/books/edition/All_About_Teens/3ms4EAAAQBAJ?hl
=id&gbpv=0

Sinulingga, Hengki. (2021). Perilaku Konsumen (strategi dan teori) (revisi). IOCS
publisher.

65
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian dan R&D: Indonesia. Alfabet.

Sukmana, L. N., Achmad, G. N., & ZA, S. Z. (2018). Pengaruh efektifitas iklan
televisi. Jurnal Manajemen, 9(2), 76. https://doi.org/10.29264/jmmn.v9i2.2477

Suryani tatik, nurhadi, F. (2020). E-Marketing Bagi Ukm: Stategi Periklanan,


Website Dan Media Sosial (A. Rofiq (ed.)). Jakad Media Publishing.
https://www.google.co.id/books/edition/E_Marketing_Bagi_Ukm_Strategi_Peri
klanan/JgaxeaaaqbaJ?hl=id&gbpv=1

Taufik. (2013). Pengaruh Media Iklan terhadap Pengambilan Keputusan Konsumen


Membeli Pasta Gigi Pepsodent. Jurnal Pendidikan Bisnis Dan Ekonomi, 1(1), 1–
11.

Wallance, T. (2015). Dietary Supplements in Health Promotion (Tailor (ed.)). CRC


press.

wardhani, siti. (2018). gizi dasar plus 30 resep makanan lezat nan praktis untuk
pemula. Diandra Kreatif.

Wijaya, P. (2015). Pengaruh pesan iklan, keterlibatan iklan, kredibilitas, dan


kecocokan endorser pada minat beli melalui sikap konsumen. Jurnal Siasat Bisnis,
19(1), 36–55. https://doi.org/10.20885/jsb.vol19.iss1.art4

Winata, A., & Nurcahya, I. (2017). Pengaruh Iklan Pada Media Televisi Terhadap
Minat Beli (Studi Pada Calon Konsumen Bukalapak.Com Di Kota Denpasar).
EJurnal Manajemen Universitas Udayana, 6(10), 254826.

66
Yuliawati, K., & Djannah, S. (2020). Bagaimana pengetahuan, sikap dan perilaku
masyarakat tentang konsumsi multivitamin/supplemen selama pandemi covid-19?
Jurnal Kesehatan Masyarakat Khatulistiwa, 7(3), 123–134.
http://openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/JKMK/article/view/2077/pdf

Zhong, B. L., Luo, W., Li, H. M., Zhang, Q. Q., Liu, X. G., Li, W. T., & Li, Y.
(2020). Knowledge, attitudes, and practices towards COVID-19 among chinese
residents during the rapid rise period of the COVID-19 outbreak: A quick online
cross-sectional survey. International Journal of Biological Sciences, 16(10),
1745–1752. https://doi.org/10.7150/ijbs.45221

67
LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Pernyataan Komite Etik

68
Lampiran 2: Lembar Informed Consent
Informed Consent (Persetujuan Responden)
Selamt pagi/siang/sore/malam. Perkenalkan saya Farida Abd. Rasul mahasiswa
Fakultas Matematikan Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako, angkatan
2017. Saya bermaksud untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Pengaruh Iklan
Multivitamin terhadap Konsumsi Multivitamin oleh Masyarakat Kabupaten Tojo
Una-Una”. Penelitian ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi
Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.
Setelah membaca persyaratan di atas, saya berharap Bapak/Ibu/Saudara mengisi
indentitas dan tanda tangan di bawah ini. Yang bertanda tangan dibawa ini:
Nama :
Jenis kelamin : Laki-laki/Perempuan*
Usia : Asal Daerah : Penghasilan
:
Pekerjaan : Pegawai Swasta/Wiraswasta/PNS/Pelajar/Mahasiswa
Riwayat mengonsumsi : Pernah/Tidak pernah* mutivitamin

Telah mendapat keterangan secara terpericih dan jelas mengenai penelitian yang akan
dilakukan dan mendapat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Oleh karena itu saya
bersedia/tidak bersedia*) secara sukarela menjadi subjek penelitian ini. Demikian
pernyataan ini saya buat dengan penu kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak
manapun.
Palu, 27 Juli 2021
Peneliti Responden

Farida Abd. Rasul ...................................................................


*) Coret Salah Satu

69
Lampiran 3: Demografi Responden

Kuesioner Pengaruh Iklan Multivitamin Terhadap Konsumsi


Multivitamin Oleh Masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una

A. Identitas Responden
1. Nama/inisial
(……………………………………………………………………………)
2. No KTP
(……………………………………………………………………………)
3. Asal Daerah (Kecamatan)
Ampana Kota Una- Una
Ampana Tete Togean
Ratolindo Batu Daka
Ulu Boangka Walea besar
Tojo Walea Kepulauan
Tojo Barat Tala Tako
4. Usia
17 Tahun – 25 Tahun 46 Tahun – 55 Tahun
26 Tahun – 35 Tahun 56 Tahun – 65 Tahun
36 Tahun – 45 Tahun
5. Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
6. Pekerjaan
Pegawai Swasta Pelajar/Mahasiswa
Wiraswasta Lain-lain
PNS

7. Penghasilan
< Rp 500.000 Rp 2.000.000-Rp 3.000.000

70
Rp 500.000-Rp 1.000.000 Rp 3.000.000-Rp 4.000.000
Rp 1.000.000-Rp 2.000.000 > Rp 4.000.000
8. Multivitamin merupakan kombinasi dari banyak vitamin yang berbeda.
Benar
Salah
9. Iklan merupakan segala bentuk promosi, ide, layanan kesehatan berupa
barang dan jasa.
Benar
Salah
10. Apakah Anda pernah mengonsumsi Multivitamin?
Ya, pernah
Tidak pernah
11. Sumber iklan multiviamin
Televisi Youtube
Media Cetak Dan Lain- Lain

71
Lampiran 4: Format Lembar Kuesioner
B. Kuesioner
Saya memohon kesediaan anda untuk mengisi kolom yang sudah disediakan
berdasarkan pernyataan-penyataan yang telah tersedia. Masing-masing pernyataan
telah disediakan alternatif jawaban. Anda dipersilahkan untuk memilih alternatif
jawaban yang paling sesuai dengan keadaan anda saat ini dengan memberikan
tanda ( ) pada kolom yang telah disediakan.
Keterangan: S =Setuju
SS =Sangat Setuju
TS =Tidak Setuju
STS =Sangat Tidak Setuju
1. Pesan Iklan
No Pernyataan SS S TS STS
1 Pesan iklan multivitamin mudah diingat. 28% 58% 11% 3%
2 Pesan iklan multivitamin mudah dipahami. 19% 75% 4% 2%
Kata-kata pada Pesan iklan multivitamin
3 22% 70% 6% 2%
mudah dibaca.
Tulisan pada pesan iklan multivitamin
4 69% 21% 8% 2%
menarik.
Tata letak pesan pada iklan multivitamin
5 17% 74% 6% 3%
mudah dilihat.

2. Musik Iklan
No Pernyataan SS S TS STS
1 Musik iklan multivitamin mudah diingat. 23% 54% 17% 6%
2 Musik iklan multivitamin dapat dipahami. 17% 64% 15% 4%
3 Musik iklan multivitamin sesuai dengan 15% 70% 11% 4%
jalan cerita.

4 Musik pada iklan multivitamin tidak 16% 58% 21% 5%


membosankan.

72
5 Musik pada iklan multivitamin sesui dengan 12% 73% 12% 3%
ilustrasi cerita.

3. Ilustrasi Cerita
No Pernyataan SS S TS STS
1 Ilustrasi cerita iklan multivitamin mudah 22% 61% 13% 4%
diingat.

2 Ilustrasi cerita iklan multivitamin dapat 21% 68% 10% 1%


dipahami.

3 Ilustrasi cerita multivitamin menarik. 21 65 10% 4%


4 Ilustrasi cerita multivitamin sesuai dengan 13% 72% 12% 3%
musik iklan.

5 Ilustrasi cerita multivitamin mendorong para 29% 61% 8% 2%


konsumen untuk membeli multivitamin.

4. Bintang Iklan
No Pernyataan SS S TS STS
1 Bintang iklan multivitamin menarik. 26% 65% 8% 1%
2 Bintang iklan dapat menjelaskan dengan 26% 67% 6% 1%
baik tentang multivitamin.

3 Bintang iklan multivitamin menggunakan 35% 60% 2% 3%


bahasa yang dapat dimengerti.

4 Bintang iklan multivitamin cocok dengan 18% 68% 11% 3%


konsep cerita.

5 Bintang iklan multivitamin mendorong para 25% 60% 10% 5%


konsumen untuk membeli multivitamin.

5. Kuesioner Konsumsi obat Multivitamin

No Pernyataan SS S TS STS

73
1 Saya mengonsumsi multivitamin karena 7% 48% 37% 8%
pengaruh dari media iklan.

2 Saya mengonsumsi multivitamin karena 24% 57% 14% 5%


pesan yang didalam iklan mampu
menciptakan pandangan positif akan
kualitas obat multivitamin tersebut.

3 Saya mengonsumsi multivitamin yang 13% 67% 14% 6%


mencantumkan kandungan zat aktif
dalam iklannya.

4 Saya mengonsumsi multivitamin karena 12% 66% 16% 6%


ilustrasi yang diperlihatkan pada media
iklan sesuai dengan keadaan saya.

5 Saya mengomsumsi multivitamin 5% 35% 47% 13%


karena bintang iklan merupakan aktris
yang terkenal.

6 Media iklan sangat membantu saya 16% 64% 14% 6%


dalam memilih multivitamin yang cocok
dengan saya.

7 Ketika saya mengonsumai multivitamin 23% 63% 10% 4%


dan kemudian efektif terhadap saya,
maka saya akan selalu menggunakan
multivitamin tersebut.

8 Bintang iklan pada iklan multivitamin 9% 20% 64% 7%


menguranagi minat saya mengonsumsi
multivitamin.

9 Musik pada iklan sangat mengganggu 12% 31% 51% 6%


saat pesan iklan disampaikan sehingga
pesan tidak terdengar jelas.

74
10 Waktu penayangan iklan yang 13% 52% 29% 6%
cenderung lama dan pesan iklan yang
panjang membuat saya bosan melihat.

11 Saya mengonsumsi multivitamin atas 19% 52% 26% 3%


dasar diri sendiri tanpa pengaruh media
iklan.

12 Saya lebih memilih mengonsumsi 28% 42% 28% 2%


makan (buah, sayur, daging dll) untuk
memenuhi kebutuhan multivitani saya
dibandingkan dengan mengonsumsi
mutivitamin yang ada pada media iklan.

13 Saya mengonsumsi multivitamin yang 11% 35% 44% 10%


di iklankan tanpa memperhitungkan
harganya.

14 Saya tidak begitu peduli dengan pesan 10% 24% 57% 9%


yang disampaikan pada media iklan
mengenai multivitamin.

15 Saya lebih memilih mengonsumsi 27% 52% 18% 3%


multivitamin yang direkomedasi
langsung oleh tenaga medis dibandingan
dengan multivitamin yang ada pada
media iklan.

16 Media iklan membuat saya bingung 17% 42% 38% 5%


dalam memilih multivitamin yang akan
saya konsumsi.

75
Lampiran 5: Data Karakteristik Responden
No. inisial reponden asal daerah jenis kelamin rentang usia pekerjaan penghasilan perbulan pernah/tidak mengonsumsi multivitamin sumber media iklan
1 Nf ampana kota perempuan 17-25 tahun wiraswasta Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
2 ftrs ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
3 ifl ampana kota laki-laki 17-25 tahun wiraswasta Rp 500.000-1.000.000 pernah youtube
4 fty ampana tete perempuan 17-25 tahun wiraswasta Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
5 ild ulubongka laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah youtube
6 jmp ampana kota laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
7 imm ulubongka perempuan 26-35 tahun pns > Rp 4.000.000 pernah televisi
8 ass una-una laki-laki 26-35 tahun lain-lainnya Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
9 dms una-una laki-laki 26-35 tahun lain-lainnya Rp 2.000.000-3.000.000 pernah dan lain-lain
10 ki ampana kota laki-laki 26-35 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
11 ide ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
12 asf ampana tete perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
13 nan ampana tete perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
14 dio ampana tete laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa > Rp 4.000.000 pernah televisi
15 jhn ratolindo perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah youtube
16 kna ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
17 yla ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 tidak youtube
18 frd ampana tete perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 tidak dan lain-lain
19 sap ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
20 atk ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa Rp 2.000.000-3.000.000 pernah media cetak (koran, majala, poster, dan pamflet
21 mrn ratolindo perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 tidak dan lain-lain
22 yli tojo perempuan 26-35 tahun pegawai swasta <Rp 500.000 pernah media cetak (koran, majala, poster, dan pamflet
23 ar ampana kota laki-laki 17-25 tahun wiraswasta Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
24 arr ampana tete laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
25 nur ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
26 mma ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa Rp 500.000-1.000.000 pernah dan lain-lain
27 udn ampana kota laki-laki 17-25 tahun wiraswasta Rp 500.000-1.000.000 pernah dan lain-lain
28 srw ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
29 ans ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
30 nrs ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
31 skm talatako laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
32 aad ratolindo laki-laki 17-25 tahun lain-lainnya Rp 1.000.000-2.000.00 tidak youtube
33 adi ampana kota laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
34 frd ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
35 hsp ampana kota perempuan 46-55 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah televisi
36 tas ampana kota laki-laki 56-65 tahun pns > Rp 4.000.000 pernah televisi
37 rds una-una laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
38 rma ampana kota laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
39 hrs ampana kota perempuan 56-65 tahun lain-lainnya Rp 2.000.000-3.000.000 pernah televisi
40 ahb ampana kota laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
41 tw una-una perempuan 17-25 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
42 gzr ampana kota laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa Rp 1.000.000-2.000.000 pernah televisi
43 mkf ampana kota laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
44 and ratolindo perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah youtube
45 rdd ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 tidak youtube
46 rfj ratolindo perempuan 17-25 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
47 slv ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 tidak televisi
48 yly ampana kota perempuan 17-25 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah televisi
49 rhw ulubongka perempuan 26-35 tahun wiraswasta Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
50 mgi ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
51 agg ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
52 kln tojo laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah youtube
53 mst walea besar perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
54 nbs ampana kota perempuan 17-25 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah televisi
55 sla ampana kota perempuan 17-25 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah televisi
56 srg ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 tidak televisi
57 rvd ampana kota laki-laki 26-35 tahun pns Rp 2.000.000-3.000.000 pernah televisi
58 yni ampana kota perempuan 17-25 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah televisi
59 ah ampana kota laki-laki 26-35 tahun wiraswasta Rp 1.000.000-2.000.000 pernah televisi
60 abh tojo barat laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 tidak youtube
61 hsl ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah media cetak (koran, majala, poster, dan pamflet
62 tna ratolindo laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 tidak youtube
63 mwd ratolindo perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
64 fth ratolindo perempuan 17-25 tahun wiraswasta Rp 1.000.000-2.000.000 pernah youtube
65 mrn ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
66 bsr walea besar perempuan 26-35 tahun lain-lainnya Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
67 sfn ampana kota laki-laki 36-45 tahun wiraswasta Rp 1.000.000-2.000.000 pernah televisi

76
68 mfd ampana kota laki-laki 17-25 tahun pegawai swasta Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
69 sta talatako perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
70 fth talatako perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
71 nrm tojo perempuan 17-25 tahun lain-lainnya Rp 500.000-1.000.000 pernah youtube
72 tri ratolindo perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
73 iki una-una laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
74 nsa ampana kota perempuan 17-25 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
75 epn ratolindo laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 tidak youtube
76 mym ampana kota perempuan 36-45 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah televisi
77 mra ampana tete perempuan 36-45 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah televisi
78 dky tojo laki-laki 26-35 tahun pegawai swasta Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
79 raa ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
80 edp ulubongka perempuan 46-55 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah televisi
81 nfy ampana tete perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah media cetak (koran, majala, poster, dan pamflet
82 nza ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
83 nhw una-una perempuan 56-65 tahun wiraswasta <Rp 500.000 pernah televisi
84 adp ampana kota laki-laki 56-65 tahun wiraswasta Rp 2.000.000-3.000.000 pernah youtube
85 ndf ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
86 arn ampana kota laki-laki 56-65 tahun lain-lainnya Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
87 hlf ampana kota perempuan 36-45 tahun lain-lainnya Rp 500.000-1.000.000 tidak televisi
88 mnt ampana kota perempuan 46-55 tahun lain-lainnya <Rp 500.000 pernah televisi
89 arf ampana kota laki-laki 46-55 tahun lain-lainnya Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
90 ank ratolindo perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah youtube
91 nri ratolindo perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
92 zhj ampana kota perempuan 26-35 tahun lain-lainnya Rp 500.000-1.000.000 pernah dan lain-lain
93 rhn ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah dan lain-lain
94 dwk ampana kota laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah youtube
95 mn ampana kota laki-laki 26-35 tahun lain-lainnya Rp 1.000.000-2.000.000 pernah dan lain-lain
96 hsb ampana kota laki-laki 36-45 tahun pns Rp 3.000.000-4.000.000 pernah televisi
97 ayh ampana kota perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah televisi
98 msm ratolindo laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa Rp 500.000-1.000.000 pernah televisi
99 sfa ratolindo perempuan 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 tidak dan lain-lain
100 fuz ampana kota laki-laki 17-25 tahun pelajar/mahasiswa <Rp 500.000 pernah dan lain-lain

77
Lampiran 6: Hasil Olah Data Tanggapan Responden
1. Variabel Pesan Iklan
No. inisial pesan iklan total

p1 p2 p3 p4 p5

1 Nf 3 3 3 3 3 15

2 ftrs 3 3 3 3 3 15

3 ifl 4 4 4 4 4 20

4 fty 4 4 4 4 4 20

5 ild 3 3 3 3 3 15

6 jmp 2 3 3 3 3 14

7 imm 3 3 3 3 3 15

8 aas 3 3 3 3 3 15

9 dms 3 3 3 3 3 15

10 ki 1 1 1 1 1 5

11 ide 3 3 2 3 3 14

12 asf 4 3 3 4 3 17

13 nan 2 2 3 3 3 13

14 dio 3 3 3 3 3 15

15 jhn 3 3 3 3 3 15

16 kna 3 3 3 3 3 15

78
17 yla 2 3 3 3 3 14

18 frd 2 3 3 4 4 16

19 sap 3 3 3 3 3 15

20 atk 3 3 3 3 3 15

21 mrn 3 3 3 3 3 15

22 yli 4 4 4 4 4 20

23 ar 3 3 3 3 3 15

24 arr 3 3 3 3 3 15

25 nur 3 3 3 2 2 13

26 mma 4 4 4 4 4 20

27 udn 4 3 1 3 2 13

28 srw 3 3 3 3 3 15

29 ans 3 3 3 3 3 15

30 nrs 3 3 2 3 3 14

31 skm 3 4 3 3 3 16

32 aad 2 3 3 3 3 14

33 adi 2 3 3 2 3 13

34 frd 3 3 3 2 4 15

35 hsp 3 3 3 4 3 16

36 tas 3 3 4 3 3 16

37 rds 3 3 3 3 3 15

38 rma 3 3 3 3 3 15

39 hrs 4 3 3 2 2 14

40 ahb 3 2 3 3 3 14

41 tw 4 4 4 3 3 18

42 gzr 4 3 4 3 3 17

79
43 mkf 4 4 4 4 4 20

44 and 2 3 3 3 2 13

45 rdd 3 3 3 3 3 15

46 rfj 3 4 4 3 4 18

47 slv 3 3 3 3 3 15

48 yly 4 4 3 3 3 17

49 rhw 3 3 3 3 3 15

50 mgi 4 4 4 4 4 20

51 agg 4 3 3 3 3 16

52 kln 4 3 3 4 4 18

53 mst 4 3 4 3 4 18

54 nbs 4 3 4 4 4 19

55 sla 3 3 3 3 3 15

56 srg 3 3 3 3 3 15

57 rvd 3 3 3 3 3 15

58 yni 3 4 3 3 3 16

59 ah 4 4 4 3 3 18

60 abh 4 3 2 1 4 14

61 hsl 4 4 4 4 3 19

62 tna 1 3 3 2 3 12

63 mwd 2 2 2 3 2 11

64 fth 3 3 3 3 3 15

65 mrn 4 4 3 3 3 17

66 bsr 3 3 3 3 3 15

67 sfn 3 3 3 3 3 15

68 mfd 3 3 3 2 3 14

80
69 sta 3 4 4 3 3 17

70 fth 3 3 3 3 3 15

71 nrm 4 3 3 3 4 17

72 tri 3 3 3 4 3 16

73 iki 4 1 3 2 1 11

74 nsa 4 3 4 3 4 18

75 epn 3 3 3 3 2 14

76 mym 2 3 2 3 1 11

77 mra 3 3 3 4 3 16

78 dky 3 4 3 4 3 17

79 raa 4 3 4 4 3 18

80 edp 3 3 2 4 3 15

81 nfy 4 3 3 3 3 16

82 nza 3 3 3 4 3 16

83 nhw 3 3 3 3 3 15

84 adp 3 3 3 3 3 15

85 ndf 3 3 3 3 3 15

86 arn 2 3 3 3 3 14

87 hlf 3 3 3 4 3 16

88 mnt 3 3 3 2 3 14

89 arf 4 3 4 3 4 18

90 ank 3 3 3 3 3 15

91 nri 3 3 3 3 3 15

92 zhj 3 3 3 3 3 15

93 rhn 3 2 3 3 3 14

94 dwk 2 3 3 3 3 14

81
95 mn 3 3 3 3 3 15

96 hsb 4 4 4 3 3 18

97 ayh 4 4 4 4 3 19

98 msm 3 3 3 3 3 15

99 sfa 4 4 4 4 4 20

100 fuz 3 3 4 3 3 16

2. Variabel Musik Iklan


No. inisial musik iklan total

p1 p2 p3 p4 p5

1 Nf 3 3 3 3 3 15

2 ftrs 3 3 3 3 3 15

3 ifl 4 4 4 4 4 20

4 fty 4 4 4 4 4 20

5 ild 2 2 2 2 2 10

6 jmp 3 3 3 3 3 15

7 imm 3 3 3 3 3 15

8 ass 3 3 3 3 3 15

9 dms 4 4 4 4 3 19

10 ki 1 1 1 1 1 5

11 ide 2 2 3 1 4 12

12 asf 3 3 3 4 3 16

13 nan 2 2 2 2 2 10

14 dio 2 2 3 2 3 12

15 jhn 3 3 3 3 3 15

82
16 kna 4 3 3 4 3 17

17 yla 3 3 3 2 4 15

18 frd 3 4 2 3 2 14

19 sap 3 3 3 3 3 15

20 atk 3 3 3 3 3 15

21 mrn 3 3 3 3 3 15

22 yli 4 4 4 4 4 20

23 ar 3 3 3 3 3 15

24 arr 4 2 2 2 2 12

25 nur 3 2 2 2 2 11

26 mma 4 4 4 4 4 20

27 udn 4 3 4 2 3 16

28 srw 4 3 3 3 3 16

29 ans 3 3 3 3 3 15

30 nrs 2 1 1 1 1 6

31 skm 3 3 3 2 3 14

32 aad 3 3 3 3 3 15

33 adi 2 2 3 2 3 12

34 frd 3 3 3 3 3 15

35 hsp 2 3 3 4 3 15

36 tas 3 3 3 4 3 16

37 rds 3 3 3 3 3 15

38 rma 3 3 3 3 3 15

39 hrs 3 2 2 2 3 12

40 ahb 1 2 2 2 2 9

41 tw 3 3 3 3 3 15

83
42 gzr 3 3 3 3 3 15

43 mkf 4 4 4 4 3 19

44 and 2 2 2 2 3 11

45 rdd 4 4 3 3 3 17

46 rfj 3 3 3 3 3 15

47 slv 3 3 3 3 3 15

48 yly 3 3 3 2 3 14

49 rhw 3 3 3 3 4 16

50 mgi 4 4 4 4 4 20

51 agg 4 3 3 3 2 15

52 kln 2 4 3 2 3 14

53 mst 3 3 3 3 3 15

54 nbs 3 4 4 3 3 17

55 sla 3 3 3 3 3 15

56 srg 3 3 3 3 3 15

57 rvd 2 2 3 3 3 13

58 yni 3 3 3 2 3 14

59 ah 4 4 4 3 3 18

60 abh 4 2 3 1 2 12

61 hsl 3 3 3 3 3 15

62 tna 1 1 1 2 2 7

63 mwd 3 3 3 2 2 13

64 fth 3 3 3 3 3 15

65 mrn 4 4 3 3 3 17

66 bsr 2 3 3 3 3 14

67 sfn 2 3 3 3 3 14

84
68 mfd 3 3 3 3 3 15

69 sta 2 3 3 3 3 14

70 fth 2 2 2 2 2 10

71 nrm 3 3 3 3 3 15

72 tri 4 3 3 3 3 16

73 iki 1 3 3 3 3 13

74 nsa 4 4 4 4 3 19

75 epn 1 1 1 1 1 5

76 mym 3 4 2 2 3 14

77 mra 3 3 4 3 4 17

78 dky 3 2 2 3 3 13

79 raa 4 4 3 3 2 16

80 edp 3 3 3 3 3 15

81 nfy 4 3 3 3 3 16

82 nza 4 4 4 4 4 20

83 nhw 2 3 3 3 3 14

84 adp 2 3 3 3 3 14

85 ndf 3 3 3 3 3 15

86 arn 1 2 3 3 3 12

87 hlf 3 3 3 3 3 15

88 mnt 3 3 3 2 3 14

89 arf 3 3 3 3 3 15

90 ank 2 3 3 2 3 13

91 nri 3 3 3 3 3 15

92 zhj 3 3 3 3 3 15

93 rhn 2 3 3 3 3 14

85
94 dwk 3 3 4 4 3 17

95 mn 3 3 3 4 4 17

96 hsb 3 3 3 3 3 15

97 ayh 4 3 3 3 3 16

98 msm 3 3 3 3 3 15

99 sfa 4 4 4 4 4 20

100 fuz 3 3 3 3 3 15

3. Variabel Ilustrasi Cerita


No. inisial ilustrasi cerita total

p1 p2 p3 p4 p5

1 Nf 3 3 3 3 3 15

2 ftrs 2 2 2 3 3 12

3 ifl 4 4 4 4 4 20

4 fty 4 4 4 4 4 20

5 ild 3 3 3 3 3 15

6 jmp 4 4 4 4 4 20

7 imm 3 3 3 3 3 15

8 aas 3 3 3 3 3 15

9 dms 3 3 3 3 3 15

10 ki 1 1 1 1 1 5

11 ide 4 3 3 3 3 16

12 asf 3 3 4 3 4 17

13 nan 2 2 2 2 3 11

14 dio 2 3 3 3 4 15

15 jhn 3 3 3 3 3 15

16 kna 4 3 2 3 3 15

86
17 yla 3 3 3 3 3 15

18 frd 3 3 3 3 4 16

19 sap 3 3 3 3 3 15

20 atk 3 3 3 3 3 15

21 mrn 3 3 3 3 3 15

22 yli 4 4 4 4 4 20

23 ar 3 3 3 3 3 15

24 arr 2 2 2 2 2 10

25 nur 2 3 2 2 2 11

26 mma 4 4 4 4 4 20

27 udn 1 4 4 3 3 15

28 srw 3 3 3 3 4 16

29 ans 3 3 3 3 3 15

30 nrs 3 3 3 1 3 13

31 skm 3 3 4 3 3 16

32 aad 3 3 3 3 3 15

33 adi 2 3 2 3 3 13

34 frd 3 3 4 3 3 16

35 hsp 3 3 3 3 4 16

36 tas 3 3 3 3 3 15

37 rds 3 3 3 3 3 15

38 rma 3 3 4 4 4 18

39 hrs 2 2 4 3 3 14

40 ahb 2 2 1 2 3 10

41 tw 4 4 3 3 4 18

42 gzr 3 3 3 3 3 15

87
43 mkf 3 3 3 3 3 15

44 and 1 2 2 3 4 12

45 rdd 3 3 3 3 3 15

46 rfj 4 4 3 3 3 17

47 slv 2 2 3 3 3 13

48 yly 3 3 3 3 4 16

49 rhw 4 3 3 3 3 16

50 mgi 4 4 4 4 4 20

51 agg 4 4 3 3 4 18

52 kln 3 3 2 2 2 12

53 mst 3 3 3 3 3 15

54 nbs 3 3 3 3 4 16

55 sla 3 3 3 3 3 15

56 srg 3 3 3 3 3 15

57 rvd 3 3 3 3 3 15

58 yni 2 3 3 3 3 14

59 ah 4 4 4 3 4 19

60 abh 4 3 1 2 2 12

61 hsl 3 4 4 4 4 19

62 tna 4 4 3 1 1 13

63 mwd 3 2 2 2 3 12

64 fth 3 3 3 3 3 15

65 mrn 3 3 3 3 3 15

66 bsr 2 3 3 3 4 15

67 sfn 2 3 3 3 3 14

68 mfd 4 4 4 4 4 20

88
69 sta 4 3 3 3 4 17

70 fth 3 3 3 2 3 14

71 nrm 4 4 3 3 3 17

72 tri 3 3 3 3 3 15

73 iki 3 4 4 4 4 19

74 nsa 4 3 3 4 4 18

75 epn 3 2 1 2 2 10

76 mym 1 2 3 3 2 11

77 mra 3 3 3 3 3 15

78 dky 3 4 4 3 3 17

79 raa 3 4 4 2 2 15

80 edp 3 3 3 3 3 15

81 nfy 3 3 3 3 3 15

82 nza 4 4 4 4 4 20

83 nhw 3 3 3 3 3 15

84 adp 2 3 3 3 3 14

85 ndf 3 3 3 3 4 16

86 arn 3 3 3 3 3 15

87 hlf 3 3 3 3 3 15

88 mnt 3 3 2 3 3 14

89 arf 4 3 3 3 4 17

90 ank 3 3 3 2 3 14

91 nri 3 3 3 3 3 15

92 zhj 3 3 3 3 2 14

93 rhn 3 3 3 3 3 15

94 dwk 3 3 3 3 3 15

89
95 mn 3 4 4 3 3 17

96 hsb 3 3 3 3 3 15

97 ayh 3 3 3 2 2 13

98 msm 3 3 3 3 3 15

99 sfa 4 4 4 4 4 20

100 fuz 3 3 3 3 3 15

4. Variabel Bintang iklan


No. inisial bintang iklan total

p1 p2 p3 p4 p5

1 Nf 2 3 3 3 2 13

2 ftrs 3 3 3 3 3 15

3 ifl 4 4 4 4 4 20

4 fty 4 4 4 4 4 20

5 ild 3 3 3 3 3 15

6 jmp 3 4 4 3 3 17

7 imm 3 3 3 3 3 15

8 aas 3 3 3 3 3 15

9 dms 3 3 3 4 3 16

10 ki 1 1 1 1 1 5

11 ide 3 3 4 3 4 17

12 asf 4 4 4 3 4 19

13 nan 2 2 3 2 3 12

14 dio 3 3 3 2 4 15

15 jhn 3 3 4 3 3 16

16 kna 3 3 3 2 3 14

17 yla 3 3 4 3 4 17

90
18 frd 4 4 4 2 3 17

19 sap 3 3 3 3 3 15

20 atk 3 3 3 3 3 15

21 mrn 3 3 3 3 3 15

22 yli 4 4 4 4 4 20

23 ar 3 3 3 3 3 15

24 arr 3 2 3 3 3 14

25 nur 2 3 3 3 3 14

26 mma 4 4 4 4 4 20

27 udn 4 2 1 3 2 12

28 srw 3 3 3 3 2 14

29 ans 3 3 3 3 2 14

30 nrs 3 3 3 3 3 15

31 skm 3 4 3 4 3 17

32 aad 3 3 3 3 3 15

33 adi 3 3 3 3 3 15

34 frd 3 3 3 3 2 14

35 hsp 3 3 4 2 3 15

36 tas 4 3 3 3 3 16

37 rds 4 4 4 4 4 20

38 rma 3 4 4 3 3 17

39 hrs 4 3 2 3 3 15

40 ahb 3 3 3 3 3 15

41 tw 3 3 3 4 3 16

42 gzr 3 3 3 3 3 15

43 mkf 3 3 3 3 3 15

91
44 and 2 2 3 3 4 14

45 rdd 4 4 4 4 4 20

46 rfj 3 3 3 3 4 16

47 slv 3 3 3 3 3 15

48 yly 4 3 4 3 4 18

49 rhw 4 3 4 3 3 17

50 mgi 4 4 4 4 3 19

51 agg 4 4 4 4 4 20

52 kln 2 3 1 1 1 8

53 mst 3 3 3 3 3 15

54 nbs 4 4 4 3 4 19

55 sla 3 4 4 2 3 16

56 srg 3 3 3 3 3 15

57 rvd 2 3 3 3 3 14

58 yni 3 3 3 3 3 15

59 ah 3 4 4 4 4 19

60 abh 2 4 4 1 1 12

61 hsl 4 4 4 4 4 20

62 tna 3 3 4 4 1 15

63 mwd 3 3 3 2 3 14

64 fth 3 3 3 3 3 15

65 mrn 3 3 3 3 3 15

66 bsr 2 3 3 3 3 14

67 sfn 2 3 3 3 3 14

68 mfd 3 2 3 3 3 14

69 sta 3 3 3 3 3 15

92
70 fth 3 3 3 2 3 14

71 nrm 4 3 3 4 3 17

72 tri 3 3 3 3 3 15

73 iki 4 2 2 2 2 12

74 nsa 4 4 4 3 3 18

75 epn 3 4 4 2 2 15

76 mym 3 4 3 2 1 13

77 mra 3 4 4 3 4 18

78 dky 3 4 4 3 4 18

79 raa 3 4 4 3 4 18

80 edp 3 3 3 3 3 15

81 nfy 3 3 3 3 3 15

82 nza 3 3 3 3 3 15

83 nhw 3 3 3 3 3 15

84 adp 4 3 4 3 4 18

85 ndf 3 3 3 3 3 15

86 arn 3 3 3 3 2 14

87 hlf 3 3 3 3 3 15

88 mnt 3 3 3 3 3 15

89 arf 4 4 4 4 4 20

90 ank 3 3 3 3 3 15

91 nri 4 3 4 3 4 18

92 zhj 3 3 3 3 2 14

93 rhn 4 3 3 3 3 16

94 dwk 4 3 4 3 4 18

95 mn 3 3 3 3 3 15

93
96 hsb 3 3 4 4 3 17

97 ayh 3 3 3 3 3 15

98 msm 3 3 3 3 3 15

99 sfa 4 4 4 4 4 20

100 fuz 3 3 3 3 2 14

5. Variabel sikap konsumen


No. inisial minat beli total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 Nf 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 39

2 ftrs 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 40

3 ifl 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37

4 fty 3 4 4 4 2 4 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 48

5 ild 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 46

6 jmp 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 1 4 3 2 2 44

7 imm 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 1 3 40

8 aas 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 41

9 dms 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 1 2 43

10 ki 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 22

11 ide 2 4 2 3 1 3 4 3 2 2 2 3 2 3 2 2 40

12 asf 3 3 3 2 1 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 43

13 nan 2 2 3 2 2 2 2 4 1 1 1 1 4 2 1 1 31

14 dio 1 3 1 2 1 3 2 3 3 3 2 1 1 3 3 3 35

15 jhn 3 4 3 4 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 44

16 kna 2 2 3 3 2 4 3 3 3 1 2 3 2 2 1 2 38

17 yla 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 40

18 frd 1 1 1 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 1 2 1 35

94
19 sap 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 41

20 atk 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39

21 mrn 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39

22 yli 3 4 3 4 2 4 4 1 1 1 1 1 3 3 3 3 41

23 ar 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 40

24 arr 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 1 1 1 36

25 nur 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 41

26 mma 4 4 2 2 3 3 4 1 3 3 3 2 3 4 4 4 49

27 udn 3 4 1 1 3 2 4 3 4 1 4 3 1 2 2 4 42

28 srw 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 41

29 ans 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 42

30 nrs 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 2 40

31 skm 2 3 4 3 2 2 4 2 4 2 3 3 2 3 2 3 44

32 aad 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39

33 adi 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 2 3 2 1 38

34 frd 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 45

35 hsp 2 3 4 4 2 3 4 3 2 2 2 1 1 3 1 1 38

36 tas 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 1 3 2 1 2 36

37 rds 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39

38 rma 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 40

39 hrs 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 1 2 3 2 3 39

40 ahb 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 43

41 tw 3 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 2 2 3 2 3 45

42 gzr 3 4 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 45

43 mkf 1 2 2 3 2 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 2 40

95
44 and 2 3 4 3 1 1 3 2 1 1 1 1 4 3 1 1 32

45 rdd 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 36

46 rfj 3 4 3 4 2 4 3 3 3 2 2 1 2 4 1 3 44

47 slv 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39

48 yly 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 45

49 rhw 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 43

50 mgi 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36

51 agg 3 3 3 1 3 3 3 4 3 2 2 2 2 4 2 4 44

52 kln 1 2 3 3 3 2 3 1 3 2 3 2 3 4 1 1 37

53 mst 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 48

54 nbs 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 46

55 sla 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 47

56 srg 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39

57 rvd 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 43

58 yni 2 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 2 45

59 ah 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 45

60 abh 4 4 2 2 3 1 1 3 2 4 3 2 1 4 4 4 44

61 hsl 1 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 34

62 tna 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 4 4 1 4 27

63 mwd 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 39

64 fth 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 39

65 mrn 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46

66 bsr 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 44

67 sfn 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 44

68 mfd 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 44

96
69 sta 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 1 3 3 3 1 3 43

70 fth 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 2 44

71 nrm 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 46

72 tri 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 44

73 iki 2 2 2 2 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 46

74 nsa 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2 1 2 36

75 epn 1 1 1 1 1 3 3 3 2 1 2 1 4 1 2 2 29

76 mym 2 3 3 2 1 2 4 3 3 4 1 1 2 3 2 3 39

77 mra 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 1 2 2 3 1 2 44

78 dky 3 4 2 4 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 2 50

79 raa 2 3 3 3 2 4 3 3 2 2 1 1 2 1 1 3 36

80 edp 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 40

81 nfy 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 46

82 nza 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 40

83 nhw 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 40

84 adp 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 1 2 45

85 ndf 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 43

86 arn 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 40

87 hlf 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 1 1 3 2 3 39

88 mnt 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 38

89 arf 3 4 4 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 48

90 ank 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 2 38

91 nri 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 3 1 2 42

92 zhj 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 38

93 rhn 2 4 4 3 2 4 3 4 2 3 1 2 2 3 2 2 43

97
94 dwk 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 39

95 mn 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 45

96 hsb 3 3 3 3 3 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 32

97 ayh 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 38

98 msm 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 45

99 sfa 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 37

100 fuz 2 2 2 3 1 1 2 3 1 2 1 1 4 3 1 1 30

Lampiran 7: Hasil Uji Validitas


1. Pesan iklan
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 Ptotal

Pearson Correlation 1 -,046 -,044 -,053 ,205* ,430**


Sig. (2-tailed) ,649 ,662 ,602 ,041 ,000

P1 N 100 100 100 100 100 100


Pearson Correlation -,046 1 ,064 -,053 ,233* ,514**
,602 ,020
,649 ,528 ,000
P2 Sig. (2-tailed)

N 100 100 100 100 100 100


-,044 ,064 1 ,158 -,054 ,467**
Pearson Correlation ,662 ,528 ,115 ,591 ,000
100 100 100 100 100
P3 Sig. (2-tailed) -,053 -,053 1 ,048 ,442**
N ,602 ,602 ,632
,000
100 100 100
100
Pearson Correlation ,205* ,233* 100 ,577**
,041 ,020 ,158
P4 Sig. (2-tailed) ,000
100 ,430 **
100 ,514 **
,115
N 100
100 100
1
Pearson Correlation -,054 ,048 1
P5 Sig. (2-tailed) ,591 ,632
N 100 ,467** 100 ,442** 100 100
Pearson Correlation ,577**

Ptotal Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000


N 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

98
2. Musik iklan
Correlations
M1 M2 M3 M4 M5 Mtotal

Pearson Correlation 1 ,051 -,094 -,193 ,004 ,359**

Sig. (2-tailed) ,612 ,353 ,054 ,969 ,000


M1
N 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation ,051 1 ,057 -,021 -,034 ,488**

M2 Sig. (2-tailed) ,612 ,575 ,834 ,737 ,000


N 100 100 100 100 100 100
Pearson Correlation -,094 ,057 1 -,044 ,040 ,450**
M3 Sig. (2-tailed) ,353 ,575 ,662 ,696 ,000
N 100 100 100 100
100
100

Pearson Correlation -,193 -,021 -,044 1 -,016 ,348**


Sig. (2-tailed) ,054 ,834 ,662 ,875 ,000
M4 N 100 100 100 100 100 100

Pearson Correlation ,004 -,034 ,040 -,016 1 ,475**


Sig. (2-tailed) ,969 ,737 ,696 ,875 ,000
N 100
100 100 100 100 100
M5 Pearson Correlation 1
,359** ,488** ,450** ,348** ,475**

Mtotal Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

3. Ilustrasi cerita
Correlations
I1 I2 I3 I4 I5 Itotal

Pearson Correlation 1 ,131 -,079 -,001 ,088 ,510**

Sig. (2-tailed) ,195 ,434 ,994 ,384 ,000


I1
N 100 100 100 100 100 100

Pearson Correlation ,131 1 -,038 -,082 -,007 ,450** ,000


Sig. (2-tailed) ,195 ,709 ,416 ,942
I2
N 100 100 100 100 100 100

Pearson Correlation -,079 -,038 1 -,132 ,101 ,404**


Sig. (2-tailed) ,434 ,709 ,190 ,316 ,000
I3 N 100 100 100 100 100 100

Pearson Correlation -,001 -,082 -,132 1 ,050 ,349**


Sig. (2-tailed) ,994 ,416 ,190 ,619 ,000
I4 N 100 100 100 100 100 100

Pearson Correlation ,088 -,007 ,101 ,050 1 ,535**


Sig. (2-tailed) ,384 ,942 ,316 ,619 ,000
N 100 ,510** 100 ,450** 100 ,404** 100 ,349** 100 100
I5
Pearson Correlation ,535** 1

100
Itotal Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

99
N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

4. Bintang iklan
Correlations
B1 B2 B3 B4 B5 Btotal

Pearson Correlation 1 ,036 ,094 ,074 ,013 ,488**


Sig. (2-tailed) ,721 ,353 ,465 ,899 ,000

B1 N 100 100 100 100 100 100


Pearson Correlation ,036 1 -,043 ,087 ,126 ,495**
,721 ,669 ,391 ,212 ,000
B2 Sig. (2-tailed) 100 100 100 100 100
N
100 ,544**
Pearson Correlation ,094 -,043 1 ,147 ,117 ,000
B3 Sig. (2-tailed) ,353 ,669 ,144 ,245 100
N 100 100 100 100 100 ,471**
,074 ,087 ,147 1 -,157
,000
Pearson Correlation ,465 ,391 ,144 ,119
100
100 100 100 100
,449**
B4 Sig. (2-tailed) ,013 ,126 1
,117
,000
N ,899 ,212 100
,245
100
100 100 100 -,157
Pearson Correlation ,119
100
B5 Sig. (2-tailed)
N 100

Pearson Correlation ,488 **


,495 **
,544 **
,471 **
,449** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
Btotal N 100 100 100 100 100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

100
5. Konsumsi

101
Lampiran 8: Hasil Uji Reliabilitas

1. Pesan iklan

2. Musik iklan

3. Ilustrasi cerita

4. Bintang iklan

5. Sikap konsumsi

102
Lampiran 9: Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji normalitas

2. Uji multikolineritas

3. Uji heterokedastisitas

Lampiran 10: Uji Regresi Linear Berganda

103
1. Uji parsial (T)

2. Uji simultan (F)

3. Uji determinasi (R2)

104
Lampiran 11: Tabel R

105
Lampiran 12: Tabel T

106
Lampiran 13: Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing Karya Tulis Ilmia/Skripsi

107
Lampiran 14: Surat Keterangan Publikasi

108
PENGARUH IKLAN MULTIVITAMIN TERHADAP KONSUMSI
MULTIVITAMIN OLEH MASYARAKAT KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Ririen hardani1, Firdawati Amir parumpu2, Farida Abd. Rasul3


Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam ,
Universitas Tadulako ririenhardani@yahoo.co.id
firdaamirparumpu@gmai.com
faridafaridaa322@gmail.com

ABSTRACT
In recent years, there have been many multivitamin advertisements on television,
magazines, and other print media. In the global advertising trends for the third
quarter of 2013, data shows that advertising purchases in the healthcare industry
including pharmaceuticals are in the third tier. The aims of the study were to
determine the percentage of multivitamin consumption in Tojo Una-Una Regency
people who consumed multivitamins, to find out the sources of advertising media that
were often used as information on Multivitamins by the Tojo Una-Una Regency
community, to determine the effect of multivitamin advertisements on the consumption
of Tojo Una-Una Regency people. This study uses an associative approach, the data
collection technique uses purposive sampling by distributing questionnaires, a sample
of 100 respondents, the research variables consist of advertising messages,
advertising music, story illustrations, advertisement stars and multivitamin
consumption, the analysis used is multiple linear regression analysis with SPSS
statistics application. Based on the results of the study, the percentage of multivitamin
consumption was 88% and never, which was 12%. The source of advertising media
that is often used as multivitamin information by the people of Tojo Una-Una
Regency, namely television with a percentage of 58%, Simultaneously, advertising
variables significantly affect behavior consumption with Fcount 5.716. Partially, the
variable advertising messages, advertising music and advertising stars had no
significant effect on consumption with a significant value greater than 0.05, while the
story illustration variable had a significant effect on multivitamin consumption with a
sig value of 0.015. In conclusion, the percentage of multivitamin consumption of the
people of Tojo Una-Una Regency is high, information on the multivitamin community
of Tojo Una-Una Regency is mostly sourced from television and story illustrations
significantly affect the consumption of multivitamins of the people of Tojo Una-Una
Regency.

Kata kunci: advertisement, consumption, multivitamins

ABSTRAK
Pada beberapa tahun terakhir, banyak iklan multivitamin di televisi, majalah, maupun
media cetak lainnya. Dalam tren periklanan global untuk kuartal tiga tahun 2013,
menunjukkan data pembelian iklan dalam industri kesehatan termasuk farmasi berada

109
di tingkatan ketiga. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui persentase konsumsi
multivitamin masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una mengonsumsi multivitamin,
mengetahui sumber media iklan yang sering dijadikan informasi Multivitamin oleh
masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una, mengetahui pengaruh iklan multivitamin
terhadap konsumsi masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una. Penelitian ini
menggunakan pendekatan asosiatif, teknik pengambilan data menggunakan teknik
purposive sampling dengan menyebarkan kuesioner, sampel sebanyak 100 responden,
variabel penelitian terdiri dari pesan iklan, musik iklan, ilustrasi cerita, bintang iklan
dan konsumsi multivitamin, analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear
berganda dengan aplikasi statistik SPSS. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
Persentase konsumsi multivitamin 88% dan tidak pernah, yaitu sebesar 12%, Sumber
media iklan yang sering dijadikan informasi multivitamin oleh masyarakat Kabupaten
Tojo Una-Una, yaitu televisi dengan persentase sebesar 58%, Secara simultan
variabel iklan signifikan berpengaruh terhadap perilaku konsumsi dengan nilai F hitung
5,716. Secara parsial variabel pesan iklan, musik iklan dan bintang iklan tidak
berpengaruh signifikan terhadap konsumsi dengan nilai signifikan yang lebih besar
dari 0,05, sedangkan variabel ilustrasi cerita berpengaruh signifikan terhadap
konsumsi multivitamin dengan nilai sig 0,015. Kesimpulan persentase konsumsi
multivitamin masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una tinggi, informasi multivitamin
masyarakat Kabupaten Tojo Una-Una sebagian besar bersumber dari televisi dan
ilustrasi cerita signifikan mempengaruhi konsumsi multivitamin masyarakat
Kabupaten Tojo Una-Una.

Kata kunci: iklan, konsumsi, multivitamin


an Organization Product Service, or Idea
PENDAHULUAN by an Indenfied Sponsor” (setiap bentuk
komunikasi nonpersonal mengenai suatu
Multivitamin merupakan formula organisasi, produk, servis, atau ide yang
yang terdiri dari vitamin tunggal, dibayar oleh satu sponsor yang di ketahui).
beberapa (multi) atau kombinasi Iklan obat adalah pesan yang disampaikan
dengan mineral. Jumlah vitamin melalui komunikasi media masa oleh
yang dibutuhkan di dalam tubuh perusahaan farmasi yang bertujuan untuk
sangatlah kecil dan vitamin tidak meningkatkan pemasaran (Morissam,
dapat dibentuk oleh tubuh secara 2018).
cukup. Untuk mencukupi vitamin di Pada industri farmasi di Indonesia,
dalam tubuh dapat diperoleh dari terutama dalam produk OTC (over-
bahan makanan seperti sayur, buah, thecounter) atau obat yang dapat dibeli
dan karbohidrat tanpa resep dokter serta multivitamin
(Yuliawati & Djannah, 2020). masih terus tumbuh dan berkembang
Iklan atau advertising dapat di dalam beberapa tahun terakhir. Pada
definisikan sebagai “Any Paid from konsumen kelas menengah hingga agustus
of Nonpersonal Comunication about 2013, pengeluaran rumah tangga untuk
produksi farmasi OTC terjadi di semua
110
segmen dan vitamin merupakan Iklan yang disampaikan dengan
segmen yang persentasenya lebih menuturkan suatu cerita ini dilakukan
tinggi, yaitu sebesar 56%, sedangkan dangan menyajikan dongeng atau cerita
pada konsumen kelas bawah produk teryntu yang menarik, sehingga konsumen
farmasi OTC mengalami tertarik untuk melihat dan membiarkan
peningkatan yang signifikan konsumen untuk mendapatkan kesan
(Wijaya, 2015). tentang produk atau merek yang diiklankan.
Jadi pesan yang disampaikan tidak
Pada data yang dikelolah oleh langsung mengajak untuk membeli atau
dinkes Touna (2021) dari tahun 2019 menggambarkan produk secara langsung
persentase penggunaan vitamin dan (Suryani dan Nurhadi 2020).
multivitamin sebesar 36%, Di Indonesia selebritis seperti penyanyi,
sedangkan pada tahun 2020 pamain musik, pelawak,altlit dan politikus
meningkat menjadi 61%. Vitamin memiliki pengaruh kuat dan mempunyai
yang paling banyak pengadaannya popularitas tinggi.
adalah vitamin B dan vitamin C. Ketertarikan konsumen terhadap selebritis
Dalam dunia periklanan pesan yang ini menjadi peluang bagi pemasaran untuk
disampaikan dalam iklan sangatlah memanfatkannya terutama untuk
penting dalam pencapaian tujuan kepentingan promosi. Dalam
iklan yang dimaksud. mempromosikan produk atau jasa pemasa
Pemasang iklan harus penggunakan selebritis sebagai bintang
memperhitungkan apa yang harus iklan dengan peran dalam komunikasi
disampaikan agar mendapat pemasaran (Suryani dan Nurhadi 2020).
tanggapan sesuai dengan yang
diinginkan. Pesan iklan adalah apa Televisi sebagai salah satu media
yang direncanakan perusahaan untuk komunikasi massa memiliki peran yang
disampaikan dalam iklannya dan besar dalam menyebarkan informasi dan
bagaimana perencanaan memberikan hiburan ke seluruh lapisan
penyampaian pesan itu secara verbal masyarakat. Televisi merupakan media
dan nonverbal (Saleh, 2017). massa audiovisual yang sifatnya berbeda
Musik iklan saat ini sudah sangat dengan media lain. Media cetak lebih
banyak digunakan. Beberapa cenderung mempunyai kekuatan pada sisi
diantaranya memiliki melodi aslinya visualnya, sedangkan media audio
masing-masing ada yang mempunyai kekuatan pada sisi suara, dan
menggunakan atau berdasarkan lagu- media audiovisual memiliki kekuatan
lagu yang pernah populer atau keduanya (Raharjo, 2012). Iklan digital
bahkan mereka mengambil irama adalah iklan yang melibatkan jaringan.
dari musik klasik. Sound track atau Semua informasi yang dikirim melalui
iklan komersial musikal televisi jaringan melibatkan pola muatan listrik
biasanya juga diputar sebagai iklan hidup atau mati yang dikompilasi langsung
di radio oleh penerima.
(Harlianrata, 2021). Namun, lebih berguna untuk memikirkan
media digital dalam hal konektivitas,

111
umpan balik, interaktivitas dan adalah pesan iklan, musik iklan, ilustrasi
peningkatan informasi. Bagi cerita, dan bintang iklan. Variabel
pengiklanan, istilah iklan digital dependent pada penelitian ini adalah
berfungsi untuk mengelompokan konsumsi multivitamin masyarakat
berbagai jenis media dan strategi, kabupaten tojo una-una.
termasuk web, seluler, tablet, sosial, Lokasi penelitian di Kabupaten Tojo Una-
locativ, wearable dan perangkat Una provinsi Sulawesi Tengah dengan
jaringan lainya yang mampu waktu penelitian berlangsung pada periode
memberikan pengalaman beriklan September-Oktober 2021. Populasi
(Mcstay, 2016). penelitian adalah masyarakat Kabupaten
Media cetak adalah media statis dan Tojo Una-Una yang tercatat pada BPS
mengutamakan pesanpesan visual pada tahun 2019 sebanyak 153,991 jiwa.
yang dihasilkan dari proses Besar sampel yang digunakan pada
percetakan. Bahan baku dasarnya penelitian ini sebanyak 100 orang yang
maupun sarana penyampaian didapat dengan menggunakan Terori
pesannya menggunakan kertas Slovin dengan batas tolerasi sebesar 10%.
ataupun sejenisnya. Ia dapat Kriteria inklusi, masyarakat remaja hingga
berbentuk sebagai dokumen atas lanjut usia 17 tahun-65 tahun, masyarakat
segala hal tentang rakaman peristiwa yang bersedia ikut penelitian, masyarakat
yang telah diubah dalam kata-kata, yang pernah melihat iklan obat
gambar, maupun foto yang disusun multivitamin sedangkan kriteria
sedemikiann rupa sehingga dapat eksklusinya adalah masyarakat yang tidak
menarik perhatian publik. Contoh mengisi kuesioner dengan lengkap. Data
iklan media cetak yaitu koran atau diperoleh dari hasil pengisian kusioner
surat kabar, iklan majalah, iklan oleh responden yang kemudian kuesioner
tabloid, jurnal, katalog produk, tersebut dilakukan uji validitas dan
brosur, pamflet, flyer, dan poster reliabilitas.
(Rachmadi, 2020).

HASIL
METODE Karakteristik responden
Karakteristik responden dapat dilihat
Penelitian ini menggunakan pada tabel berikut:
pendekatan asosiatif dengan tujuan Tabel 1. Data Karakteristik
untuk menjelaskan pengaruh satu Responden
atau lebih variabel bebas terhadap Karakteristik Jumlah Persentase
variabel terikat. Teknik pengambilan Responden (n=100) (%)
data pada penelitian ini Asal Daerah
menggunakan teknik purposive (kecamatan)
sampling dengan menyebarkan Ampana Kota 58 58
kuesioner dengan skala likert 1 %
Ampana Tete 8 8
sampai dengan 4. Variabel
%
independent dalam penelitian ini Ratolindo 14 14

112
% Rp 3.000.000-Rp 1
Ulubongka 4 4 4.000.000 1 %
%
Tojo 4 4 > Rp 4.000.000 3 3
% %
Tojo barat 1 1
%
Una-Una 6 6
*Klasifikasi usia berdasarkan
%
Togean - -
penggolongan pada Depkes (2009)
Batu Daka - -
Pada penelitian ini responden di dominasi
oleh perempuan (63%), asal kecamatan
Wabes 2 2
% ampana kota (58%), usia 17-25 tahun
Wakep - - (74%), pekerjaan pelajar atau mahasiswa
Talatako 3 3 (58%) dan pengasilan <Rp 500.000 (66%).
%
Uji Normalitas Data
Usia Uji normalitas digunakan untuk
17-25 74 74% menguji apakah dalam sebuah model
26-35 12 12% regresi, variabel pengganggu atau residual
36-45 6 6% memiliki distribusi yang normal.
46-55 3 3% Persamaan regresi dikatakan baik jika
56-65 5 5%
mempunyai variabel bebas dan variabel
Jenis Kelamin
terikat berdistribusi normal atau mendekati
Laki-Laki 63 63% normal dengan sig. lebih besar dari 0,05.
Perempuan 37 37%
Pekerjaan Tabel 2. Uji Nomaliatas
Pegawai Swasta 3 3% Unstandardized
Wiraswasta 11 11% Residual
PNS 4 4% N 100
Pelajar/Mahasisw Kolmogrov-Smirnov Z 1,112
58 58%
a Asymp.Sig.(2-tailed) ,169
Lain-Lain 24 24% Pada tabel di atas menunjukkan nilai
Penghasilan
Test statistic Kolmogrov-Smirnov sebesar
< Rp 500.000 66 6 1,112 dan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) sebesar
6
0,169. Hal ini menunjukkan bahwa model
%
Rp 500.000-Rp 2
persamaan regresi yang dibuat terdistribusi
1.000.000 20 0 normal karena nilai Asymp.Sig.(2-tailed)
% 0,169 yang berarti lebih besar dari nilai
Rp 1.000.000-Rp 5 5 alpha 0,05.
%
2.000.000
Uji Multikolineritas Data
Rp 2.000.000-Rp 5 Uji multikolineritas digunakan untuk
3.000.000 5 % menguji apakah pada model

113
regresi ditemukan adanya korelasi Pada tabel di atas menunjukkan hasil uji
antar variabel independen (bebas). heteroskedastisitas bahwa variabel yang
Model regresi yang baik seharusnya diujikan tidak mengandung
tidak terjadi korelasi diantara variabel heteroskedastisitas dengan melihat nilai
independen (bebas). Variabel bebas Sig. (2-tailed) pesan iklan 0,550, musik
iklan 0,478, ilustrasi cerita iklan 0,573 dan
mengalami multikolinearitas jika
bintang iklan 1,000 yang nilai Sig.
Toleransi hitung < 0,1 dan VIF hitung
(2tailed) lebih besar dari 0,05.
> 10 Tabel 3. Uji Multikolineritas
Variabel Tolerance VIF
Hasil Uji Simultan (Uji F)
Pesan Iklan 0,427 2,339
Musik Iklan 0,421 2,376 Uji F (uji simultan) adalah untuk
Ilustrasi Cerita 0,392 2,551 melihat apakah variabel independen secara
Bintang Iklan 0,487 2,052 bersama-sama (serentak) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel
Berdasarkan tabel di atas uji dependen. Tabel 5. Uji Simultan
multikolinearitas menunjukkan nilai Sum of Mean
Model df F Sig.
Toleransi dan VIF dari variabel Squares Square
pesan iklan, musik iklan, ilustrasi Regressio
442,254 4 110,563 5,716 ,000b
n
cerita, dan bintang iklan yang dimana
9
nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 Residual 1837,536 19,342
dan nilai VIF dari setiap variabel 5
menunjukkan angka lebih kecil dari 9
Total 2279,790
10. Hal menyatakan bahwa tidak 9
terdapat multikolinearitas antara
variabel pesan iklan, musik iklan, Berdasarkan tabel di atas diketahui
ilustrasi cerita, dan bintang iklan. nilai Sig. 0,000 lebih kecil dari 0,05, dan
nilai fhitung 5,716 lebih besar dari nilai ftabel
Uji HeteroSkedastisitas Data yaitu, 2,466, sehingga dapat disimpulkan
Uji heteroskedastisitas bertujuan bahwa variabel bebas pesan iklan, musik
untuk menguji apakah dalam model iklan, ilustrasi cerita dan bintang iklan
regresi terjadi ketidaksamaan berpengaruh secara simultan atau secara
variansi dari residual satu bersama-sama terhadap variabel perilaku
pengamatan ke pengamatan yang konsumsi multivitamin.
lain. Dasar pengambilan keputusan
dengan menggunakan Rank Hasil Uji Parsial (Uji T)
Spearman. Pengujian ini bertujuan untuk
Tabel 4. Uji Heteroskedastisitas menguji bagaimana pengaruh secara
Variabel Sig. (2-tailed) parsial dari variabel bebas terhadap
Pesan Iklan (X1) 0,550 variabel terikat yaitu dengan
Musik Iklan (X2) 0,478 membandingkan ttabel dan thitung.
Ilustras Cerita Iklan
0,573
(X3)
Bintang Iklan (X4) 1,000

114
Thitung Ttabel Sig. Keterang
an
Variabel R Std.
Error of
R Adjusted the
R Square Estimate
(Constant) 8,188 ,000 Square

Tidak
Signifik ,440a ,194 ,160 4,39801

Tabel 6. Uji parsial pengaruh variabel independen terhadap


variabel dependen. Dalam penggunaannya,
koefisien determinasi ini dinyatakan dalam
persentase (%).

Tabel 7. Uji Koefisien Determinasi (R2)


Pesan Iklan ,457 ,649
an
Pada tabel hasil uji koefisien
Tidak determinasi di atas menunjukkan bahwa
,700 Signifik variabel bebas media iklan yang terdiri dari
Musik Iklan ,386 1,988 an pesan iklan, musik iklan, ilustrasi cerita,
Signifik dan bintang iklan memilki pengaruh
terhadap variabel terikat yaitu konsumsi
Ilustrasi Cerita 2,478 ,015 an
obat multivitamin sebesar 19,4%
Tidak
sedangkan sisanya 80,6% dipengaruhi oleh
Signifik
Bintang Iklan ,109 ,913 an faktor lain yang tidak diteliti.

Konsumsi Multivitamin
Dari tabel di atas menunjukkan Pada penelitian ini, di ajukan pertanyaan
bahwa variabel pesan iklan, musik pernah tidaknya masyarakat mengonsumsi
iklan dan bintang iklan tidak multivitamin. Tabel 8. Konsumsi
berpengaruh signifikan dengan Multiviamin
Jumlah
menunjukkan nilai signifikansi lebih Persentase Keterangan
Responden
besar dari pada 0,05, sedangkan 88 88% Pernah
variabel ilustrasi cerita berpengaruh 12 12% Tidak pernah
signifikan karena nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Pada tabel di atas menunjukkan sebesar
Hasil Uji Koefisien Determinasi 88% masyarakat menjawab pernah
mengonsumsi multivitamin dan sebesar
(R2)
12% masyarakat menjawab tidak pernah.
Koefisien determinasi ini
berfungsi untuk mengetahui besarnya

115
Pengetahuan Mengenai 58%
poster)dan jumlah responden sebanyak 58
Pengertian Multivitamin dan Iklan Lain-lain
responden. Televisi21 21%
merupakan media
Pada penelitian ini terdapat promosi iklan yang sangat efektif karena
pertanyaan mengenai pengertian mudah dijangkau oleh seluruh kalangan
multivitamin dan iklan. untuk usia dan juga karena hampir semua orang
mengukur sampai dimana di dunia ini menonton televisi.
pengetahuan masyarakat mengenai Berdasarkan hasil penelitian dan
penertian multivitamin dan iklan. pembahasan yang dilakukan oleh Nugraha
Tabel 9. Pengetahuan Mengenai 2017 secara keseluruhan nilai kuantitatif
Pengertian Multivitamin dan Iklan antara terpaan iklan obat non resep pada
Pengertia Indikat Juml Persent televisi dengan sikap masyarakat dalam
n or ah ase pembelian obat non resep produk
Multivita Benar 95 95% kesehatan industri farmasi sebesar 46,2%.
min Salah 5 5% Hal ini menunjukkan keputusan pembelian
Iklan Benar 95 95% suatu produk yang dilakukan oleh
Salah 5 5% masyarakat masih ada yang tergantung
terhadap terpaan-terpaan iklan yang
ditayangkan
hidup oleh televisi.
(Kriyantono, 2013) Saat ini media
Hasil yang di dapatkan sebesar 95% televisi masih menjadi primadona para
masyarakat menjawab dengan benar pemasang iklan.
Pengaruh Pesan hal Iklan ini Terhadap
karena
mengenai pengertian multivitamin karakteristik audio-visual
Konsumsi Multivitamin Olehmemudahkan
dan iklan dan sebesar 5% masyarakat kreator iklan untuk mengekspresikan
menjawan salah mengenai pengertian Masyarakat Tojo Una-Una.
kreativitasnya
Pada penelitian(dramatisasi pesan iklan).
ini menyatakan Di
pesan
multivitamin dan iklan. pihak lain, sifat audio visual ini
iklan tidak berpengaruh signifikan
memudahkan khalayak obat
terhadap sikap konsumsi memakai pesan
multivitamin
Sumber Media Iklan Multivitamin secara utuh dan iklan lebih menarik dan
oleh masyarakat. Dari sisi peneliti sendiri
Berikut adalah tabel distribusi
yang didapatkan dilapangan menemukan
sumber media iklan yang dijadikan
bahwa responden kurang menaruh
informasi multivitamin oleh
perhatian pada pesan iklan yang
masyarakat Kabupaten Tojo
disampaikan hal ini ada hubungannya
UnaUna.
dengan bintang iklan yang menyampaikan
pesan tersebut. Karena responden bosan
Tabel 10. Distribusi Sumber Media
dengan atau kurang tertarik dengan bintang
Iklan yang Dijadikan Informasi iklan akibatnya pesan iklan kurang
Multivitamin mendapatkan perhatian. Hal lain yang
Jumlah membuat responden tidak menaruh
Media Iklan Responden (%)
perhatian pada pesan iklan kerena durasi
(n=100)
Televisi 58 58%
iklan yang dianggap terlalu lama sehingga
Youtube 17 17% mengganggu acara favorit yang tengah
Media cetak 4 4% mereka nonton.
(majala, koran, Biasanya ketika perusahaan beriklan dan
pamflet, dan meyakini bahwa pesannya unik dan
brosur,dan memiliki kreativitas tinggi namun ternyata

116
konsumen mengganggap bahwa menjadi terganggu (Craton dan Lantos,
iklan tersebut tidak memberi nilai- 2011).
nilai dimasyarakat. Hal lain terjadi,
iklan yang sudah dirancang dengan Pengaruh Ilustrasi Cerita Iklan
baik, namun bintang iklan dalam Terhadap Konsumsi Multivitamin Oleh
iklan tersebut di dalam pemberitaan Masyarakat Tojo Una-Una.
media sering melakukan tindakan Ilustrasi cerita berpengaruh signifikan
kurang terpuji, maka sebagian terhadap sikap konsumsi obat multivitamin
konsumen tidak tertarik untuk oleh masyarakat. Dari sisi peneliti sendiri,
memperhatikan pesan iklan secara hal yang didapatkan dilapangan bahwa
keseluruhan karena sudah tidak responden cenderung lebih tertarik
percaya pada bintang iklannya mengonsumsi multivitamin dari melihat
(Suryani dan ilustrasi iklan. ilustrasi iklan yang
Nurhadi, 2020). dimaksud adalah sebuah gambaran
keadaan, misalnya jika iklan tersebut
Pengaruh Musik Iklan Terhadap menayangkan atau memperlihat gambaran
Konsumsi Multivitamin Oleh yang sama terhadap suatu kondisi tertentu
Masyarakat Tojo Una-Una. Musik pada responden, maka responden tersebut
iklan tidak berpengaruh signifikan akan menangkap ilustrasi yang ada pada
terhadap sikap konsumsi obat iklan tersebut dan merasa ilustrasi yang
multivitamin oleh masyarakat. Dari ada pada iklan tersebut sama dengan
sisi peneliti sendiri hal yang di kondisi mereka pada saat ini dan saat
dapatkan dilapangan bahwa itulah responden akan menganggap
responden merasa bahwa musik iklan multivitamin yang diiklankan tersebut
mengganggu saat pesan iklan merupakan kebutuhan mereka pada saat ini
disampaikan, akibatnya pesan iklan Iklan yang dirancang untuk
tidak terdengar dengan jelas dan juga menyampaikan pesan gambar yang
musik pada iklan yang terkesan ituitu menunjukkan rasa sakit sehingga
saja sehingga membuat responden mempengaruhi konsumen untuk
bosan dan membuat malas untuk memperhatikan kemudian mengolah
melihat iklan tersebut. informasi tersebut. Strategi ini banyak
Efek yang sedikit signifikan dari digunakan dalam iklan produk obat-
penempatan musik iklan dengan obatan. Melalui ilustrasi yang
musik sebagai pengantar dapat menggambarkan kondisi yang tidak enak
menyebabkan iklan lebih disukai dari ketika menderita suatu penyakit atau jika
pada musik sebagai latar belakang membiarkan kondisi tubuhnya tidak
iklan tersebut. Rangsangan musik diobati oleh obat yang mengandung bahan-
yang tidak pas dapat mengganggu bahan tertentu sebagaimana yang
keterlibatan kognitif yang tinggi diiklankan, konsumen akan berpikir untuk
pada konsumen untuk memproses membeli produk tersebut (Suryani dan
informasi produk dalam hal ini pesan Nurhadi, 2020).
yang disampaikan dalam iklan

117
Pengaruh Bintang Iklan Terhadap ilustrasi cerita dan bintang iklan, yang
Konsumsi Multivitamin Oleh hanya berpengaruh signifikan adalah
Masyarakat Kabupaten Tojo variabel ilustrasi cerita
UnaUna.
Bintang iklan tidak berpengaruh UCAPAN TERIMAKASIH
signifikan terhadap sikap konsumsi
obat multivitamin oleh masyarakat. Ucapan terima kasih disampaikan
Dari sisi peneliti sendiri yang terlihat kepada pihak-pihak yang telah
di lapangan bahwa responden membantu dalam proses penelitian serta
cenderung bosan dengan bintang semua yang telah memberikan banyak
iklan yang terkesan itu-itu saja. Alih- bantuan dalam menyelesaikan penelitian
alih memakai bintang iklan yang ini.
terkenal agar menarik perhatian,
responden malah terkesan cuek DAFTAR PUSTAKA
dengan bintang iklan yang sama
setiap mereka melihat Craton, L. G., & Lantos, G. P. (2011).
iklan Attitude toward the advertising music: an
Hal ini diakibatkan oleh penggunaan overlooked potential pitfall in
selebriti yang terlibat dalam commercials. USA: Journal of Consumer
kontroversi dan skandal dalam Marketing, 28(6), 396–411.
memiliki kontroversi yang
mengerikan pada merek kinerja atau Dinkes Touna, (2021). data permintaan
penerimanya. Selebriti yang obat multivitamin periode 2019-2021.
disalahkan atas peristiwa negatif Touna: dinas kesehatan touna.
dapat memiliki efek merugikan pada
produk atau merek. Hal ini sesuai Harlianrata, A. (2021). Radio is sound only.
dengan hasil temuan oleh Thwaites Jakarta: Broadcastmagz publisher.
et al (2012) bahwa negatif publitas
mempengaruhi daya tarik dan Kriyantono, R. (2013). Manajemen
kredibilitas endors selebriti secara Periklanan. Malang: Tim UB Press.
negatif. Sejauh mana kapasitas moral
selebriti terkena publisitas negatif
Lianxi Z, (2013). How negative celebrity
maka dapat berdampak pada produk
publicity influences consumer attitudes:
yang mereka dukung (Zhoua dan
The mediating role of moral reputation.
whitla, 2013).
American: APA Psyc, 66(8), 1013–1020.
KESIMPULAN
Mcstay, A. (2016). Digital adversiting
Studi menunjukan bahwa (2nd ed.). USA: palgrave.
sebesar 88% masyarakat pernah
mengonsumsi multivitamin. Sebesar Morissam. (2018). Manajemen Media
58% informasi multivitamin berasal Penyiaran Strategi Mengelola Radio &
dari televisi dan dari ke empat Televisi Ed. Revisi. Jakarta: kencana.
variabel yang meliputi pesan, musik,

118
Nugraha, A. R. (2017). Pengaruh
Terpaan Iklan Obat Non Resep
Dengan Sikap Masyarakat (Studi
regresi sederhana mengenai terpaan
iklan obat-obat non resep yang
Saleh, R. (2017). Pesan Iklan Dalam
tayang pada televisi dengan sikap
Membangun Merek. surabaya: Jurnal
masyarakat terhadap keputusan
Bisnis Terapan, 1(01), 36.
pembelian). Bandung: Jurnal
Komunikasi, 10(2), 173.
Suryani dan nurhadi, (2020). E-marketing
bagi ukm: stategi periklanan, website dan
Rachmadi, T. (2020). The powet of
media sosial (A. Rofiq (ed.)). Surabaya:
digital marketing. Jakarta: Tiga
Jakad Media Publishing.
Ebook.
Thwaites D. el al (2012). The Impact of
Raharjo, B. (2012). Bahasa Pada
Negative Publicity on Celebrity Ad
Dialog Iklan Produk - Produk Pt
Endorsements. American: Psychology,
Unilever Tbk Ditelevisi Swasta
Marketing, and Celebrities, 29(9), 663–
Indonesia (Kajian Pragmatik).
673.
Semarang: Universitas Sebelas
Maret.
Wijaya, P. (2015). Pengaruh pesan iklan,
keterlibatan iklan, kredibilitas, dan
kecocokan endorser pada minat beli
melalui sikap konsumen. Jakarta: Jurnal
Siasat Bisnis. 19(1), 36–55.

Yuliawati, K., & Djannah, S. (2020).


Bagaimana pengetahuan, sikap dan
perilaku masyarakat tentang konsumsi
multivitamin/ supplemen selama pandemi
covid-19. Yogyakarta: Jurnal Kesehatan
Masyarakat Khatulistiwa, 7(3), 123–134.

119
RIWAYAT HIDUP
Farida Abd. Rasul lahir di
Ampana, 20 Mei 1999. Anak
pertama dari tiga bersaudara dari
pasangan Bapak Taufik S. Rasul
dan Ibu Hasna Dg. Paraga. Penulis
mulai menempuh pendidikan
pertama pada taman kanak-kanak
alkhairat dondo kecamatan ratolindo pada umur 5 dan lulus pada tahun
2005 kemudian pada umur 6 tahun penulis melanjutkan pendidikan
dasar di SDN 6 Ampana kota dan
lulus pada tahun 2011. Setelah lulus dari sekolah dasar, penulis
melanjutkan sekolah menengah pertama di SMPN 1 Ampana Kota pada
tahun 2011- 2014. Lalu lanjut Sekolah Menengah Pertama di SMAN 1
Ampana Kota pada tahun 2014-2017. Setelah lulus dari sekolah
menengah pertama penulis langsung melanjutkan pendidikann ke
perguruan tinggi di Universitas Tadulako melalui SBMPTN, tepatnya di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Jurusan
Farmasi. Selama menjalankan studi di Universitas Tadulako penulis
pernah aktif disalah satu organisasi yang ada di Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam.

120
121
103

Anda mungkin juga menyukai