Anda di halaman 1dari 37

PROFIL PENGGUNAAN SUPLEMEN DAN VITAMIN

PADA IBU HAMIL PASIEN RAWAT JALAN

DI SALAH SATU KLINIK PRATAMA DI KOTA BANDUNG

KARYA TULIS ILMIAH

Febby Nur Sukmawati

32171006

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA BANDUNG

2020
HALAMAN PENGESAHAN

Profil Penggunaan Suplemen Dan Vitamin Pada Ibu Hamil Pasien Rawat Jalan

Di Salah Satu Klinik Pratama Di Kota Bandung

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti

Sidang Ahli Madya Program Studi Diploma III Farmasi

Program Pendidikan Diploma Tiga

Febby Nur Sukmawati

32171006

Bandung, 13 Juli 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Apt., Dr. Agus Sulaeman, M.Si. Apt., R.Herni Kusriani, M.Si.


PROFIL PENGGUNAAN SUPLEMEN DAN VITAMIN

PADA IBU HAMIL PASIEN RAWAT JALAN

DI SALAH SATU KLINIK PRATAMA DI KOTA BANDUNG

ABSTRAK

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum


kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pada masa kehamilan, ibu dan
janin membutuhkan asupan nutrisi untuk menghindari kekurangan gizi yang dapat
berpengaruh terhadap ibu maupun janin. Risiko kekurangan gizi pada ibu hamil salah
satunya yaitu anemia. Menurut Riskesdas prevalensi ibu hamil yang mengalami
anemia pada tahun 2018 yaitu 48,9%. Anemia pada masa kehamilan dapat diperbaiki
dengan menggunakan Tablet Tambah Darah (TTD) sebanyak 90 tablet selama
kehamilan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan suplemen dan
vitamin pada ibu hamil di salah satu Klinik Pratama di Kota Bandung periode Oktober
2019 – Maret 2020. Penelitian non-eksperimental menggunakan teknik pengambilan
data metode retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan suplemen
dan vitamin yang paling banyak diberikan pada ibu hamil trimester 1 yaitu asam folat,
trimester 2 yaitu kalsium dan caviplex, trimester 3 yaitu kalsium dan zat besi.
Penggunaan suplemen dan vitamin pada ibu hamil pada periode Oktober 2019 - Maret
2020 yaitu kalsium 7800 tablet, zat besi 4431 tablet, caviplex 3920 tablet, asam folat
1238 tablet, alinamin-F 978 tablet, vitamin B6 240 tablet, vitamin C 54 tablet dan
vitamin B1 30 tablet.

Kata Kunci : Vitamin, Kehamilan, Nutrisi

i
PROFILE OF SUPPLEMENTS AND VITAMINS IN PREGNANT WOMEN'S

PATIENTS IN PRIMARY CLINIC IN BANDUNG CITY

ABSTRACT

Pregnancy is the fertilization of the spermatozoa and ovum followed by


nidation or implantation. During pregnancy, the mother and fetus need nutrition to
avoid nutritional deficiencies that can affect both mother and fetus. The risk of
malnutrition in pregnant women one of which is anemia. According to Riskesdas the
prevalence of pregnant women with anemia in 2018 was 48.9%. Anemia during
pregnancy can be corrected by using 90 Tablets of Extra Blood during pregnancy.
The aim of this study was to determine the profile of the use of supplements and
vitamins in pregnant women at the Primary Clinic in Bandung City from October 2019
- March 2020 with non-experimental research using retrospective data collection
techniques. The results showed that the use of supplements and vitamins most widely
given to first trimester pregnant women were folic acid, 2nd trimester were calcium
and caviplex, tand 3rd trimester were calcium and iron. The use of supplements and
vitamins in pregnant women in the period October 2019 - March 2020 are calcium
7800 tablets, ferros sulfate 4431 tablets, caviplex 3920 tablets, folic acid 1238 tablets,
alinamin-F 978 tablets, pyridoxin HCl 240 tablets, acidum ascorbicum 54 tablets and
thiamin HCl 30 tablets.

Keywords: Vitamins, Pregnancy, Nutrition

ii
PEDOMAN PENGGUNAAN KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan
Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana, dan terbuka untuk umum. Referensi
kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat
dilakukan seizin pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk
menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh Karya Tulis Ilmiah haruslah
seizin Ketua Program Studi di lingkungan Fakultas Farmasi Universitas Bhakti
Kencana.

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Teruntuk Keluargaku yang selalu menjadi motivasi dan tak lelah mendoakan

Bapak, Mamah, Dede, Wa Nyai

Teruntuk sahabatku

TeamOH : Sekar, Winra, Siska, Hikmah, Dhaifina, Cyntia, Sabihah, Cindy, Salsa

Sahabat setiaku : Amalia Nurhasanah, Fina Fadhillah, Lianna Septiyani

Sahabat ridersku : Teh Rezza Eka Wahyuningsih, Teh Widiya Kaniasari

Para pejuang STR : A Andy, Kang Rama, Teh Wiwi, A Wiyan, Teh Ian, A Rizki, Teh Erna, Sisi,
Izza, Teh Triany, Teh Ria

UNO: Teh Risya, Teh Riza, Teh Wanna, Teh Maryam, Teh Ziyan, Kang Kiki, Pak One

Teruntuk kamu yang selalu mendoakan dan setia menunggu -4595-

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb,

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala

rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan petunjuk, kemudahan serta kesehatan

bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan sebaik -

baiknya dan tepat pada waktu yang telah ditetapkan.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun berdasarkan data yang diperoleh dari Klinik

Pratama di Kota Bandung periode Oktober 2019 – Maret 2020. Tujuan Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat untuk menuntaskan Program Studi

Diploma III Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana Bandung.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bimbingan,

pengarahan, bantuan, serta do’a dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini

penulis dengan segala kerendahan hati ingin menyampaikan penghargaan dan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang senantiasa membantu

penulis, terutama kepada:

1. Allah SWT. Selaku penguasa alam semesta ini, karena atas izinNya penulis

masih bisa diberi keselamatan dan kesehatan sehingga dapat menyelesaikan

laporan ini.

2. Bapak Apt.Dr.Entris Sutrisno, MH.Kes, selaku Rektor Universitas Bhakti

Kencana Bandung

v
3. Ibu Apt.Dr.Patonah, M.Si, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Bhakti

Kencana Bandung

4. Ibu Apt.Ika Kurnia Sukmawati, M.Si, selaku Ketua Prodi Diploma III

Universitas Bhakti Kencana Bandung

5. Bapak Apt.Dr. Agus Sulaeman, M.Si, selaku Pembimbing Utama di Fakultas

Farmasi Universitas Bhakti Kencana Bandung

6. Ibu Apt.R.Herni Kusriani, M.Si, selaku Pembimbing Serta di Fakultas Farmasi

Universitas Bhakti Kencana Bandung

7. dr.Erni Trisnasari, Mpd., dan Apt.M.H. Roseno, M.Si, serta seluruh karyawan

klinik yang telah memberikan izin melakukan penelitian dan bantuan selama

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Kedua orang tua dan keluarga yang senantiasa mendoakan, mencurahkan kasih

sayangnya dan memberikan motivasi serta dukungan baik materil maupun

moril kepada penulis.

9. Rekan-rekan seperjuangan yang senantiasa memberi motivasi serta dukungan

kepada penulis.

10. Kepada seluruh dosen-dosen yang telah membimbing penulis mengucapkan

terimakasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Semoga Allah SWT membalas budi baik serta senantiasa melimpahkan rahmat

dan hidayah Nya.

Bandung, Juli 2020

Penulis

vi
DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................................. ii

PEDOMAN PENGGUNAAN KARYA TULIS ILMIAH ...................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................. v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... x

BAB I ............................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

BAB II .......................................................................................................................... 5

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 5

2.1 Pengertian Kehamilan .................................................................................... 5

2.2 Proses Kehamilan ........................................................................................... 5

2.3 Trimester Kehamilan ...................................................................................... 6

2.4 Pemeriksaan Kehamilan ................................................................................. 8

2.4.1 Tujuan Pemeriksaan Kehamilan ............................................................. 8

2.4.2 Standar Pelayanan ................................................................................... 9

vii
2.5 Kehamilan Sehat ........................................................................................... 10

2.6 Kehamilan Risiko ......................................................................................... 13

2.7 Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil .................................................................. 21

2.8 Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil ................................................................ 25

BAB III ....................................................................................................................... 26

METODE PENELITIAN ......................................................................................... 26

BAB IV ....................................................................................................................... 27

DESAIN PENELITIAN ............................................................................................ 27

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................................... 27

4.2 Data Penelitian ............................................................................................. 27

4.3 Variabel Penelitian ....................................................................................... 27

4.4 Prosedur Pengambilan Data ......................................................................... 28

4.5 Analisis Data ................................................................................................ 28

4.6 Pengambilan Kesimpulan ............................................................................. 29

BAB V......................................................................................................................... 30

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................. 30

BAB VI ....................................................................................................................... 38

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 38

6.1 Kesimpulan ................................................................................................... 38

6.2 Saran ............................................................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 40

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. 42

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar V.1

Jumlah Pemeriksaan Ibu Hamil Berdasarkan Usia Kehamilan................................... 30

Gambar V.2

Jumlah Penggunaan Suplemen dan Vitamin Pada Ibu Hamil Trimester 1 ................. 32

Gambar V.3

Jumlah Penggunaan Suplemen dan Vitamin Pada Ibu Hamil Trimester 2 ................. 33

Gambar V.4

Jumlah Penggunaan Suplemen dan Vitamin Pada Ibu Hamil Trimester 3 ................. 35

Gambar V.5

Jumlah Penggunaan Suplemen dan Vitamin selama 6 bulan ...................................... 37

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.

Surat Izin Penelitian .................................................................................................... 42

Lampiran 2.

Daftar Penggunaan Suplemen Dan Vitamin Pada Ibu Hamil Trimester 1.................. 43

Lampiran 3

Daftar Penggunaan Suplemen Dan Vitamin Pada Ibu Hamil Trimester 2.................. 44

Lampiran 4.

Daftar Penggunaan Suplemen Dan Vitamin Pada Ibu Hamil Trimester 3.................. 48

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pada masa kehamilan, ibu dan

janin merupakan fungsi fisiologis yang tak terpisahkan. Sehingga persyaratan penting

untuk fungsi optimal dan perkembangan ibu dan janin salah satunya kebutuhan asupan

nutrisi (Departemen Kesehatan RI, 2006).

Kebutuhan makanan wanita hamil akan berbeda dengan wanita tidak hamil,

dilihat dari mutu zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi, hal

tersebut diperlukan untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin. Selama masa

kehamilan, ibu hamil akan mengalami berbagai perubahan secara fisik agar siap dalam

membesarkan janin, memudahkan persalinan dan untuk memproduksi Air Susu Ibu

(ASI) bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

Gizi yang cukup sangat diperlukan oleh ibu hamil untuk menghindari

kekurangan gizi pada saat kehamilan. Gizi yang tidak mencukupi pada masa

kehamilan akan menyebabkan masalah kekurangan gizi yang akan berpengaruh

terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya, antara lain anemia, perdarahan dan

berat badan ibu tidak bertambah secara normal. Risiko kekurangan gizi pada ibu hamil

dapat juga berpengaruh pada proses persalinan yang akan mengakibatkan persalinan

1
yang sulit dan lama, pendarahan setelah persalinan, juga dapat mengakibatkan

persalinan prematur. Risiko kekurangan gizi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan

janin dan dapat mengakibatkan keguguran, cacat bawaan dan bayi dengan berat badan

lahir rendah (BBLR) (Lubis, 2003).

Indonesia masih memiliki Angka Kematian Ibu yang cukup tinggi.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 angka

kematian ibu sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Kemudian mengalami

penurunan pada tahun 2015 yaitu sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup (Statistik,

2012). Kemudian, pada tahun 2018/2019 menurut hasil International Conference on

Family Planning and Reproductive Health di Indonesia angka kematian ibu masih

cukup tinggi yaitu 305 per 1000 kelahiran hidup.

Tingginya angka kematian ibu salah satunya disebabkan oleh komplikasi saat

kehamilan diantaranya kasus anemia. Anemia menjadi masalah kesehatan terbesar di

dunia bagi kelompok wanita usia subur, diantaranya ibu hamil karena meningkatnya

volume plasma yang mengakibatkan pengenceran kadar hemoglobin (Hb). Kadar

hemoglobin (Hb) pada ibu hamil yang mengalami anemia yaitu dibawah 11.0 g/dL

(Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Prevalensi ibu hamil yang

mengalami anemia pada tahun 2018 yaitu 48,9%.

Anemia pada masa kehamilan dapat diperbaiki dengan menggunakan Tablet

Tambah Darah (TTD) yang tercantum dalam (Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

88 Tahun 2014) tentang Standar Tablet Tambah Darah bagi Wanita Usia Subur dan

Ibu Hamil dengan memberikan 90 tablet zat besi untuk ibu hamil selama kehamilan.

2
Menurut (Riskesdas, 2018), sebanyak 26,8% ibu hamil tidak mendapatkan

Tablet Tambah Darah (TTD) dan 73,2% ibu hamil telah mendapat Tablet Tambah

Darah (TTD). Tetapi, dari 73,2% tersebut, tidak seluruh ibu hamil mendapatkan Tablet

Tambah Darah sebanyak 90 tablet. Hanya 24% yang mendapatkan Tablet Tambah

Darah >90 tablet.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk melakukan

penelitian mengenai Profil Penggunaan Suplemen dan Vitamin Pada Ibu Hamil Pasien

Rawat Jalan di Salah Satu Klinik Pratama di Kota Bandung, untuk mengetahui berapa

banyak penggunaan suplemen dan vitamin yang diberikan kepada ibu hamil untuk

memenuhi nutrisi ibu hamil di masa kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan cakupan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimana Profil Penggunaan Suplemen dan Vitamin Pada Ibu Hamil di

Salah Satu Klinik Pratama di Kota Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan penjelasan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui jumlah penggunaan suplemen dan vitamin pada ibu hamil pasien rawat

jalan di salah satu Klinik Pratama di Kota Bandung.

3
1.4 Manfaat Penelitian

Adapun harapan penulis dari hasil penelitian adalah:

1. Bagi penulis

Memberi gambaran mengenai profil penggunaan suplemen dan vitamin pada

ibu hamil di salah satu Klinik Pratama di Kota Bandung.

2. Bagi instansi

Menjadi bahan informasi dalam program perencanaan, pengadaan serta

pengendalian suplemen dan vitamin bagi ibu hamil pada periode selanjutnya

di salah satu Klinik Pratama di Kota Bandung.

3. Bagi institusi

Sebagai salah satu acuan untuk penelitian selanjutnya mengenai profil

penggunaan suplemen dan vitamin pada ibu hamil.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan

sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan

nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,

kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9

bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana

trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu

ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)

(Prawirohardjo, 2014).

2.2 Proses Kehamilan

a. Pembuahan

Pembuahan (fertilisasi) adalah penyatuan ovum (oosit sekunder) dan

spermatozoa yang berlangsung di ampula tuba. Fertilisasi meliputi penetrasi

spermatozoa ke dalam ovum, fusi spermatozoa dan ovum, diakhiri dengan fusi

materi genetik dan hanya satu spermatozoa yang telah mengalami proses

kapitasi yang mampu melakukan penetrasi membran sel ovum.

5
Setelah beberapa jam terjadinya pembuahan (fertilisasi), kemudian akan

terbentuk pembelahan zigot dan dalam 3 hari akan terbentuk kelompok sel

yang berada dalam stadium morula.

b. Nidasi

Selanjutnya pada hari ke-4 hasil konsepsi mencapai stadium blastula yaitu

suatu bentuk yang di bagian dalamnya disebut masa inner cell yang

berkembang menjadi janin dan di bagian luarnya adalah trofoblas yang

berkembang menjadi plasenta.

c. Plasentasi

Plasentasi adalah proses pembentukan struktur dan jenis plasenta. Setelah

nidasi embrio ke dalam endometrium, plasentasi berlangsung 12-18 minggu

setelah fertilisasi.

2.3 Trimester Kehamilan

a. Trimester pertama (minggu 0-12)

Dalam fase ini ada tiga periode pertumbuhan mulai dari periode germinal

sampai periode terbentuknya janin (Kusmiyati, 2009).

1) Periode germinal (minggu 0-3). Proses pembuahan telur oleh sperma yang

terjadi pada minggu ke-2 di hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang

sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba falopi dan menempel di dinding

uterus (endometrium).

6
2) Periode embrionik (minggu 3-8). Proses dimana sistem saraf pusat, organ

organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan

lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin

mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan

kepala yang besar.

3) Periode fetus (minggu 9-12). Periode dimana semua organ penting terus

bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat

tinggi.

b. Trimester Ke-dua (minggu ke 12-24)

Pada trimester kedua terjadi peningkatan perkembangan janin. Pada minggu

ke-18 sudah bisa dilakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) untuk

mengetahui kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi

kembar. Pada minggu ke-20 dan ke-21 jaringan kuku, kulit serta rambut

berkembang dan mengeras. Indra penglihatan dan pendengaran janin mulai

berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus)

mulai tampak sosok manusia dengan panjang 30 cm (Kusmiyati, 2009).

c. Trimester Ketiga (minggu 24-40)

Pada trimester ketiga semua organ tumbuh dengan sempurna. Janin

menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi menendang atau menonjok

serta sudah mempunyai periode tidur dan bangun. Masa tidur janin jauh lebih

lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang pesat menjadi

sempurna. Pada bulan ke sembilan,janin mengambil posisi kepala di bawah

7
dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir antara 3 kg sampai 3,5 kg dengan

panjang 50 cm (Kusmiyati, 2009).

2.4 Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan atau yang lebih sering disebut antenatal care adalah

pelayanan yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu

dan mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah. Asuhan kehamilan ini

diperlukan karena walaupun pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal

dan menghasilkan bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun terkadang tidak

sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu ibu hamil dianjurkan mengunjungi

dokter atau bidan sedini mungkin ketika merasa dirinya hamil untuk mendapatkan

pelayanan/asuhan antenatal.

2.4.1 Tujuan Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk :

1. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesehatan ibu dan tumbuh

kembang bayi.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, serta sosial

ibu dan bayi.

3. Menemukan sejak dini bila ada masalah atau gangguan dan komplikasi

yang mungkin terjadi selama kehamilan.

4. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat, baik ibu

maupun bayi, dengan trauma seminimal mungkin.

8
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI eksklusif

berjalan normal.

6. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam

memelihara bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal (Rukiyah

& Yulianti, 2011).

2.4.2 Standar Pelayanan

Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal empat kali selama kehamilan,

adalah sebagai berikut (Depkes, 2007):

a. Kunjungan Pertama

Pada kunjungan awal dilakukan anamnesa, pengkajian riwayat kehamilan,

penyakit yang sedang diderita ibu pada kehamilan ini, riwayat kesehatan

keluarga, pemeriksaan fisik, pemeriksaan kebidanan, dan pemeriksaan

laboratorium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin (Hb), pemberian

obat dan vitamin sesuai dengan kebutuhan, pemberian pendidikan kesehatan

tentang perawatan payudara, gizi selama kehamilan, kebersihan diri, dan

penentuan kunjungan ulang.

b. Kunjungan Ulang

Pada kunjungan ulang dilakukan minimal satu kali pada trimester kedua

(usia kehamilan 12-24 minggu) dan dua kali pada trimester ketiga (usia

kehamilan 24-40 minggu). Pada kunjungan ulang dilakukan anamnesa

keluhan ibu, pemeriksaan fisik pada ibu, pemeriksaan kebidanan,

pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan kadar haemoglobin (Hb),

9
pemberian imunisasi tetanus toksoid, pemberian obat dan vitamin sesuai

dengan kebutuhan, pemberian pendidikan kesehatan tentang tanda-tanda

persalinan, mempersiapkan kelahiran, dan gizi dalam kehamilan.

2.5 Kehamilan Sehat

Tanda – tanda yang dialami ketika bertambahnya usia kehamilan, antara lain :

1. Mual dan muntah

Morning sickness (mual dan muntah saat hamil) biasanya dirasakan pada trimester

pertama kehamilan. Mual dan muntah tidak hanya dirasakan pada pagi hari, tetapi

dapat dirasakan saat siang atau malam hari. Gejala ini berangsur-angsur hilang saat

memasuki usia kehamilan 12 minggu. Mual dan muntah di awal kehamilan

kemungkinan disebabkan oleh perubahan hormon.

2. Sensitif terhadap makanan dan bau-bauan

Banyak ibu hamil merasakan indera penciumannya menjadi semakin sensitif di

awal kehamilan. Sensitivitas terhadap bau dapat memicu mual, muntah, dan

menurunkan nafsu makan. Penyebab kondisi ini karena perubahan hormon dan

berkaitan dengan morning sickness.

3. Sering buang air kecil

Saat masa kehamilan, frekuensi buang air kecil menjadi lebih sering. Kondisi ini

disebabkan oleh meningkatnya volume darah semasa kehamilan, sehingga ginjal

harus bekerja ekstra dan menghasilkan urine lebih banyak. Saat masa kehamilan,

jumlah urin yang mengisi kandung kemih akan lebih cepat meningkat sehingga ibu

10
hamil akan merasa sering ingin buang air kecil. Perubahan hormon kehamilan dan

bertambahnya ukuran rahim juga berperan dalam menyebabkan ibu hamil sering

buang air kecil.

4. Nyeri payudara

Perubahan payudara merupakan tanda kehamilan sehat, dan mulai terjadi sejak

trimester pertama kehamilan. Perubahan payudara ini dimulai dengan payudara

terasa lebih membesar, sensitif, disertai sedikit nyeri. Kondisi ini disebabkan oleh

naiknya hormon estrogen dan progesteron. Kondisi ini akan hilang saat tubuh sudah

beradaptasi dengan hormon kehamilan. Efek dari lonjakan hormon juga membuat

kelenjar susu tumbuh lebih banyak dan aliran darah di area ini meningkat.

Kemudian pada minggu ke-11, areola (area di sekitar puting) berubah menjadi

gelap dan puting menjadi lebih lebar. Perubahan ini bertujuan untuk

mempersiapkan payudara dalam menyusui bayi.

5. Mudah lelah

Kelelahan menjadi hal yang paling sering dikeluhkan oleh ibu hamil. Di awal

kehamilan, kadar hormon progesteron meningkat, sehingga menyebabkan kantuk.

Kondisi ini bisa diatasi dengan istirahat dan tidur yang cukup. Namun, perlu

diperhatikan apabila mudah lelah diikuti gejala lain, seperti pucat, sering sakit

kepala, nyeri dada, jantung berdebar, dan kaki tangan teraba dingin. Tanda-tanda

tersebut menandakan anemia pada ibu hamil. Untuk meningkatkan energi, dapat

melakukan olahraga untuk ibu hamil, seperti senam hamil.

11
6. Gerakan janin

Merasakan tendangan janin merupakan tanda bahwa bayi tumbuh dan berkembang

sehat. Pergerakan janin bisa dirasakan mulai di awal kehamilan. Tetapi pada saat

mendekati akhir trimester kedua kehamilan, pergerakan janin semakin kuat dan

sering. Umumnya, janin paling aktif bergerak pada jam 9 malam sampai jam 1 pagi.

Selain itu, gerakan janin juga merupakan respon janin terhadap suara dan sentuhan.

Pergerakan janin akan tampak dalam pemeriksaan USG kehamilan.

7. Perubahan emosional (mood swing)

Emosi yang mudah berubah (mood swing) yang dirasakan ibu hamil disebabkan

oleh berbagai faktor termasuk perubahan hormon, kelelahan, dan stress yang dapat

mempengaruhi zat kimia (neurotransmitter) di otak sehingga dapat menyebabkan

ibu hamil merasakan pergantian emosi dari bahagia, gugup, bahkan sampai depresi.

Penelitian menunjukkan bahwa gangguan emosional yang tidak ditangani dapat

mempengaruhi kesehatan janin, meningkatkan risiko persalinan prematur dan

depresi pasca melahirkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendapatkan

bantuan dan pengobatan profesional jika mengalami hal ini.

12
2.6 Kehamilan Risiko

Kehamilan risiko adalah keadaan buruk pada kehamilan yang dapat

mempengaruhi keadaan ibu maupun janin apabila dilakukan tata laksana secara umum

seperti yang dilakukan pada kasus normal (Manuaba, 2010).

Termasuk kehamilan risiko Menurut (Rochjati, 2003) faktor risiko ibu hamil adalah:

a) Kehamilan risiko rendah

(1) Primipara tanpa komplikasi

Primipara adalah wanita yang pernah 1 kali melahirkan bayi yang telah

mencapai tahap mampu hidup (viable). Kehamilan dengan presentase kepala,

umur kehamilan 36 minggu dan kepala sudah masuk PAP (Pintu Atas Panggul)

(2) Multipara tanpa komplikasi adalah wanita yang telah melahirkan 2 janin viabel

atau lebih.

(3) Persalinan spontan dengan kehamilan prematur dan bayi hidup.

Persalinan spontan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu, tetapi

berat badan lahir melebihi 2500 gram.

b) Kehamilan risiko sedang

1. Kehamilan yang masuk ke dalam kategori “4 terlalu”

a. Umur ibu terlalu muda (< 20 tahun)

Pada usia ini rahim dan panggul ibu belum berkembang dengan baik dan

relatif masih kecil, biologis sudah siap tetapi psikologis belum matang.

Apabila telah menikah pada usia di bawah 20 tahun, gunakanlah salah satu

13
alat/obat kontrasepsi untuk menunda kehamilan anak pertama sampai usia

yang ideal untuk hamil.

Menurut Caldwell dan Moloy ada 4 bentuk pokok jenis panggul:

(Prawirohardjo, 2008)

- Gynecoid : paling ideal, bentuk bulat: 45 ℅

- Android : panggul pria, bentuk segitiga: 15 ℅

- Anthropoid : agak lonjong seperti telur: 35 %

- Platypelloid : menyempit arah muka belakang: 5 %

b. Umur ibu terlalu tua (> 35 tahun)

Pada usia ini kemungkinan terjadi masalah kesehatan seperti hipertensi,

diabetes mellitus, anemia, persalinan lama, perdarahan dan risiko cacat

bawaan.

c. Jarak kehamilan terlalu dekat (< 2 tahun)

Apabila jarak anak terlalu dekat, rahim dan kesehatan ibu belum pulih

dengan baik, pada keadaan ini perlu di waspadai kemungkinan pertumbuhan

janin kurang baik, persalinan lama, atau perdarahan.

d. Jumlah anak terlalu banyak (> 4 anak)

Ibu yang memiliki anak lebih dari 4, apabila terjadi hamil lagi, perlu di

waspadai kemungkinan terjadinya persalinan lama, karena semakin banyak

anak, rahim ibu semakin melemah.

14
2. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 145 cm

Ibu hamil yang memiliki tinggi badan kurang dari 145 cm, perlu diwaspadai

adanya panggul sempit karena dapat mengalami kesulitan dalam melahirkan.

3. Kehamilan lebih bulan (serotinus)

a. Kehamilan yang melewati waktu 42 minggu belum terjadi persalinan,

dihitung berdasarkan rumus Naegele.

b. Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam untuk

primigravida dan 18 jam bagi multigravida. Penyebabnya adalah kelainan

letak janin, kelainan panggul, kelainan kekuatan his dan mengejan.

c. Kehamilan risiko tinggi

(1) Penyakit pada ibu hamil

(a) Anemia

Adalah kekurangan darah yang dapat mengganggu kesehatan ibu pada saat

proses persalinan. Kondisi ibu hamil dengan kadar Hemoglobin kurang dari

11 g/dL pada trimester 1 dan 3 dan <10,5 g/dL pada trimester 2. Anemia

dapat menimbulkan dampak buruk terhadap ibu maupun janin, seperti

infeksi, persalinan prematur, abortus, kematian janin, cacat bawaan

(Prawirohardjo, 2008).

Gejala dan tanda: Pusing, rasa lemah, kulit pucat, mudah pingsan, sementara

tensi masih dalam batas normal perlu dicurigai anemia defisiensi. Secara

klinik dapat dilihat tubuh yang malnutrisi dan pucat.

15
(b) Malaria

Malaria adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman (plasmodium) dapat

mengakibatkan anemia dan dapat menyebabkan keguguran.

Gejala dan tanda: Demam, anemia, hipoglikemia, edema paru akut dan

malaria berat lainnya.

(c) TBC paru

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi

mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman tuberkulosis

menyerang paru, sehingga dapat menyebabkan perubahan pada sistem

pernafasan.

Gejala dan tanda: Batuk menahun, batuk darah dan kurus kering. Penderita

dengan proses aktif dengan batuk darah, sebaiknya dirawat di rumah sakit

dalam kamar isolasi untuk mencegah penularan, menjamin istirahat dan

makanan yang cukup, serta pengobatan yang intensif dan teratur (Mansjoer,

2001).

(d) Penyakit jantung

Ibu hamil yang mempunyai penyakit jantung harus lebih hati-hati, tidak

boleh terlalu lelah dan harus menjaga kenaikan berat badan agar beban kerja

jantung bisa berkurang.

16
(e) Diabetes mellitus

Diabetes merupakan penyakit ketika tubuh tidak menghasilkan insulin

dalam jumlah yang cukup atau sebaliknya tubuh kurang mampu

menggunakan insulin secara maksimal. Insulin adalah hormon yang

dihasilkan oleh pankreas, yang berfungsi mensuplai glukosa dari darah ke

sel-sel tubuh untuk dipergunakan sebagai bahan bakar tubuh.

(f) Infeksi menular seksual pada kehamilan

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit atau jamur yang

penularannya terutama melalui hubungan seksual dengan pasangan yang

menderita penyakit tersebut (Sjaiful, 2009).

(2) Riwayat obstetri buruk

(a) Persalinan dengan tindakan

1. Induksi persalinan yaitu tindakan yang dilakukan terhadap ibu hamil

untuk merangsang timbulnya kontraksi rahim agar terjadi persalinan.

Dilakukan tindakan ini karena adanya komplikasi pada ibu maupun janin,

misalnya ibu hamil dengan KPD (Ketuban Pecah Dini), preeklampsia,

serotinus.

2. Sectio Caesarea merupakan tindakan untuk melahirkan bayi melalui

abdomen dengan membuka dinding uterus dengan cara mengiris dinding

perut dan dinding uterus. Tindakan ini dilakukan karena ada komplikasi

pada kehamilan, misalnya plasenta previa totalis, panggul sempit, letak

lintang, sudah pernah SC dua kali, dan lain-lain.

17
(b) Pernah gagal kehamilan (keguguran)

Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada usia kurang dari 20

minggu (berat janin kurang dari 500 gram) atau buah kehamilan belum

mampu untuk hidup diluar kandungan.

Gejala dan tanda: Perdarahan bercak hingga derajat sedang dan perdarahan

hebat pada kehamilan muda.

(c) Preeklampsia

Preeklampsia adalah suatu keadaan dengan timbulnya hipertensi disertai

proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu

atau segera setelah lahir.

Gejala dan tanda: Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan,

pembengkakan kaki, jari tangan dan muka, sakit kepala hebat, tekanan darah

lebih dari 140/90 mmHg, proteinuria sebanyak 0,3 g/L dalam air kencing 24

jam.

(d) Eklampsia

Eklampsia merupakan kelanjutan dari preeklampsia berat ditambah dengan

kejang atau koma yang dapat berlangsung mendadak.

Gejala dan tanda: Eklampsia ditandai oleh gejala-gejala preeklampsia berat

dan kejang atau koma.

(e) Hamil kembar (gemelli)

Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kejadian

kehamilan ganda dipengaruhi oleh faktor keturunan, umur dan paritas.

18
Gejala dan tanda: Perut lebih buncit dari semestinya sesuai dengan umur

kehamilan, gerakan janin dirasakan lebih banyak, uterus terasa lebih cepat

membesar, pada palpasi bagian kecil teraba lebih banyak, teraba ada 3

bagian besar janin, teraba ada 2 ballotement, terdengar 2 denyut jantung

janin.

(f) Kehamilan dengan kelainan letak

1. Letak lintang

Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin seperti tegak lurus

dengan sumbu memanjang tubuh ibu. Kelemahan dinding perut/uterus

karena multiparitas, kesempitan panggul, plasenta previa, prematuritas,

gemelli dan lain-lain.

2. Letak sungsang

Janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong di

bagian bawah kavum uteri. Penyebabnya: Prematuritas, gemelli,

multiparitas, plasenta previa dan lain-lain.

(g) Perdarahan dalam kehamilan

1. Plasenta previa

Plasenta previa adalah keadaan plasenta berimplantasi pada tempat

abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi

sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.

Gejala dan tanda: Perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau

pada kehamilan lanjut, sifat perdarahannya tanpa sebab, tanpa nyeri dan

19
berulang, kadang-kadang perdarahan terjadi pada pagi hari sewaktu

bangun tidur.

2. Solutio plasenta

Keadaan dimana plasenta yang letaknya normal, terlepas dari

perlekatannya sebelum janin lahir.

Gejala dan tanda: Perdarahan dengan rasa sakit, perut terasa tegang, gerak

janin berkurang, palpasi bagian janin sulit diraba, auskultasi jantung janin

dapat terjadi asfiksia ringan dan sedang, dapat terjadi gangguan

pembekuan darah.

Bahaya yang dapat ditimbulkan akibat ibu hamil dengan risiko adalah :

(Prawirohardjo, 2008)

a. Bayi lahir belum cukup bulan

b. Bayi lahir dengan BBLR

c. Keguguran (abortus)

d. Partus macet

e. Perdarahan ante partum dan post partum

f. IUFD

g. Keracunan dalam kehamilan

h. Kejang

20
2.7 Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil

1. Kebutuhan energi

Kebutuhan energi pada ibu hamil sesuai dengan berat badan sebelum masa

kehamilan dan berat badan selama kehamilan, karena adanya peningkatan basal

metabolisme dan pertumbuhan janin terutama pada trimester II dan III dengan

penambahan jumlah kalori sebesar 285-300 kalori perhari.

Pada trimester I energi yang dibutuhkan ibu hamil lebih sedikit dibandingkan

trimester II yang digunakan untuk penambahan darah, perkembangan uterus,

pertumbuhan masa mammae atau payudara, dan penimbunan lemak. Pada trimester

III energi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.

2. Protein

Protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon,

penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. Selama masa kehamilan

protein yang dibutuhkan sebanyak 925gr atau 12 gr/hari.

3. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber utama penambahan kalori selama masa kehamilan

yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

4. Vitamin dan Mineral

Pada masa kehamilan dibutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral untuk

mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel.

Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan seperti :

21
a) Asam Folat

Asam folat adalah bentuk sintetis dari folat yang merupakan salah satu bagian

dari vitamin B, yaitu B9. Kebutuhan asam folat pada ibu hamil sekitar 400-600

mikrogram per hari (0,4-0,6 mcg/hari).

b) Kalsium

Kalsium pada masa kehamilan dibutuhkan ibu hamil untuk membantu

pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi, dan bagi janin dibutuhkan untuk

menunjang pertumbuhan tulang dan gigi serta persendian. Jika kebutuhan

kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan

diambil dari tulang ibu yang mengakibatkan tulang ibu menjadi keropos atau

osteoporosis (Barasi, 2009).

c) Zat Besi

Pada masa kehamilan zat besi banyak dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan

plasenta serta meningkatkan jumlah sel darah merah ibu hamil. Zat besi

merupakan senyawa yang digunakan untuk memproduksi hemoglobin yang

berfungsi untuk :

- Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh

- Sintesis enzim yang terkait besi

- Penggunaan oksigen untuk produksi energi sel (Aritonang, 2010).

d) Zat gizi lain

Zat gizi lain yang dibutuhkan pada masa kehamilan antara lain vitamin A,

vitamin C, yodium, selenium dan mangan. Vitamin merupakan senyawa

22
organik yang digunakan untuk mengkatalisis metabolisme sel, vitamin yang

dibutuhkan antara lain:

- Vitamin A (Retinol) berpengaruh dalam kemampuan fungsi mata,

pertumbuhan tulang dan gigi serta dalam pembentukan maturasi epitel.

Vitamin ini dapat diperoleh dari hati, minyak ikan, susu, kuning telur,

margarin, tumbuh-tumbuhan, sayur- sayuran dan buah-buahan.

- Vitamin B kompleks (Thiamin) yang merupakan vitamin yang larut dalam

air akan tetapi tidak larut dalam lemak. Vitamin ini dapat diperoleh dari hati,

daging, susu. Apabila kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan penyakit

beri-beri, kelelahan, anoreksia, konstipasi, nyeri kepala, insomnia, takikardi,

edema, asam piruvat dalam darah akan meningkat.

- Vitamin B2 (Riboflavin) merupakan vitamin yang sedikit larut dalam air.

Apabila kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan fotophobia,

penglihatan kabur, gagal dalam pertumbuhan. Vitamin ini dapat diperoleh

di dalam susu, keju, hati, daging, telur, ikan, sayur-sayuran hijau dan padi.

- Vitamin B12 (Sianokobalamin) merupakan vitamin yang sedikit larut dalam

air. Vitamin ini berperan untuk maturasi sel darah merah dalam sumsum

tulang. Apabila kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia.

Vitamin ini dapat diperoleh dari daging organ, ikan, telur, susu, dan keju.

- Vitamin C (Asam ascorbat) merupakan vitamin yang larut dalam air yang

mudah dioksidasi dan dipercepat oleh panas atau cahaya. Kekurangan

23
vitamin ini dapat menyebabkan lamanya proses penyembuhan luka, vitamin

ini dapat tersedia dalam tomat, buah semangka, kubis, sayur-sayuran hijau.

- Vitamin D merupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak dan akan stabil

dalam suasana panas. Vitamin ini untuk pengatur penyerapan dan

pengendapan kalsium dan fosfor dengan mempengaruhi permeabilitas

membran usus, mengatur kadar alkali fosfatase serum.

- Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan tidak stabil

terhadap sinar ultraviolet yang dapat berfungsi dalam meminimalkan

oksidasi karoten, vitamin A dan asam linoleat serta menstabilkan

membrane. Apabila terjadi kekurangan vitamin E dapat menyebabkan

hemolisis sel darah merah pada bayi prematur dan akan menyebabkan

kehilangan keutuhan saraf. Vitamin E dapat diperoleh dari minyak, biji-

bijian dan kacang-kacangan.

- Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang dapat berfungsi

sebagai pembentukan protrombin, faktor koagulasi II, VII, IX, X yang harus

tersedia dalam tubuh yang cukup. Apabila terjadi kekurangan vitamin K

dapat menyebabkan perdarahan dan metabolisme tulang yang tidak stabil.

Vitamin K tersedia dalam sayuran berdaun hijau, daging dan hati.

- Vitamin B6 terdiri atas derivat piridin yang berhubungan erat yaitu

piridoksin, piridoksal serta piridoksamin dan derivat fosfatnya yang

bersesuaian. Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi dan setiap defisiensi

yang terjadi merupakan bagian dari defisiensi menyeluruh vitamin B

24
kompleks. Namun defisiensi vitamin B6 dapat terjadi selama masa laktasi,

pada alkoholik dan juga selama terapi isoniazid. Hati, ikan mackerel,

alpukat, pisang, daging, sayuran dan telur merupakan sumber vitamin B6

yang terbaik.

2.8 Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil

Dampak yang akan terjadi apabila kekurangan gizi pada masa kehamilan,

antara lain:

1. Anemia

Anemia pada ibu hamil banyak terjadi di Indonesia, sehingga dianjurkan

untuk mengkonsumsi tambahan tablet tambah darah atau makan yang

mengandung zat besi seperti hati ayam.

2. Kenaikan berat badan yang rendah selama kehamilan.

Kenaikan berat badan selama masa kehamilan sekitar 12-14 kg. Apabila ibu

hamil kekurangan gizi maka akan mengakibatkan kenaikan berat badan

hanya 7-8 kg yang berakibat melahirkan bayi Berat Badan Lahir Rendah.

3. Ngidam dan mual muntah selama kehamilan (hyperemesis gravidarum)

Hyperemesis Gravidarum yaitu komplikasi dari kehamilan yang

menyebabkan mual dan muntah yang terjadi secara terus menerus sehingga

dapat menyebabkan ibu hamil pingsan dan lemah akibat kekurangan cairan

sehingga memerlukan penangan yang khusus.

25

Anda mungkin juga menyukai