Anda di halaman 1dari 135

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN

HYPNOBIRTHING PADA IBU HAMIL TRIMESTER III


DI KLINIK DIANA PANITRA MEDAN
TAHUN 2020

KARYA TULIS ILMIAH

NONI YOHANA
1818180115

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN
KESEHATAN INSTITUT KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
202
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
HYPNOBIRTHING PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DI KLINIK DIANA PANITRA MEDAN
TAHUN 2020

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan


Menjadi Ahli Madya Kebidanan

NONI YOHANA
1818180115

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS FARMASI DAN
KESEHATAN INSTITUT KESEHATAN
HELVETIA MEDAN
202
LEMBAR PENGESAHAN

: Faktor Yang Berhubungan Dengan


Pelaksanaan **+p*obirthing Pada Ibn ftamil
Trimester III di Klinih Diana Panitia Medan
Tabun 2020
Name Msbasiswa : Nooi Yohana
Nomor Induk Mahasiswa : l8l8l$oll5

Menyetujui
Komisi Pembimbing
Medan, 09 September 2o2o

Pembioibing II

rjmni Sya KM, M.Kes) (Aida Fitria, SST., M.Kes)

Fakultas Farmasi dan Kesebatan


lnstitnt Kesehatan £telvetia
Dekan,

N. (0 25096601)
Diuji Pada Tanggal : 09 September 2020

Panitia Penguji KTI


Ketua : Endryani Syafitri Nasution, SKM, M.Kes
Anggota : 1. Aida Fitria, SST, M.Kes
2. Riska Maulidanita, SST, M.K.M
LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Kaiya Ttdis Ilmiah ini adaiah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar aka‹k:mik Ahli Madya Kebidanan (Amd. Keb), di
Fakultas Fannasi Dan Kesehatan lnstitut Kesehatan Helvetia.
2. Karya Tulis llmiah ini adalah mumi gagasan, rumusan, dan penelitian saya
sendiri, tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing dan
masukkan tim per*elaah/ tim penguji.
3. Isi Karya Tuiis fimiah ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasil;an orung lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang
dan dicantuinLan dalam daftar pustaka.
4. Pemyataan ini saya buai dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenatan dalam pernyataan ini, maka say a
bersedia meiierima sanLsi aLademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku di perguruan tinggi ini.

Medan, 9 September 2020


Yang Membuat Pernyataan
i
ABSTRAK

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN


HYPNOBIRTHING PADA IBU HAMIL TRIMESTER
III DI KLINIK DIANA PANITRA MEDAN
TAHUN 2020

NONI YOHANA
1818180115

Hampir semua wanita hamil mengalami kekhawatiran, kecemasan, dan


ketakutan baik selama hamil, saat menghadapi persalinan, maupun setelah
persalinan. Banyak metode baru yang di gunakan dalam mengurangi kecemasan
atau kekhawatiran dalam menghadapi persalinan. Salah satu di antaranya adalah
hypnobirthing. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor yang
berhubungan dengan pelaksanaan hypnobirthing pada ibu hamil trimester III di
Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.
Desain penelitian ini menggunakan survei analitik dengan menggunakan
metode pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu, seluruh
ibu hamil trimester III sebanyak 30 responden, dan menjadi sampel dengan
menggunakan tehnik accidental sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini
yaitu pengetahuan, dukungan suami, jarak fasilitas, dan minat ibu. Instrument
penelitian ini berupa kuesioner. Tehnik analisa data menggunakan analisa
univariat dan bivariat.
Hasil penelitian, diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan dengan
pelaksanaan hypnobirthing dengan nilai p (sig) = 0,044, adanya hubungan
dukungan suami dengan nilai p (sig) = 0,004, adanya hubungan jarak fasilitas
dengan nilai p (sig) = 0,019, adanya hubungan minat ibu dengan nilai p (sig) =
0,0015.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara
pengetahuan, dukungan suami, jarak fasilitas, dan minat ibu dengan Pelaksanaan
Hypnobirthing Pada Ibu Hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra Medan
Tahun 2020. Dan di harapkan kepada petugas kesehatan turut serta dalam
memberikan informasi mengenai manfaat dari hypnobirthing pada masa
kehamilan.
Kata kunci : Pengetahuan, Dukungan Suami, Jarak Fasilitas, Minat
Ibu, Pelaksanaan Hypnobirthing
Daftar Pustaka : 12 Buku, 13 Jurnal.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkat, nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pelaksanaan Hypnobirthing Pada Ibu Hamil Trimester III di Klinik Diana
Panitra Medan Tahun 2020” yang merupakan syarat dalam menyelesaikan
Program Pendidikan D-III Kebidanan di Institut Kesehatan Helvetia Medan.
Karya Tulis ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Ahli Madya Kebidanan (Amd.Keb.) pada Program Studi D3
Kebidanan Fakultas Farmasi dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan
tanpa bantuan berbagai pihak, baik dukungan moril, materil dan sumbangan
pemikiran, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes. selaku Pembina Yayasan
Helvetia Medan.
2. Iman Muhammad, SE., S.Kom., M.Kes. selaku Ketua Yayasan Helvetia
Medan.
3. Dr. H. Ismail Effendy, M.Si. selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia
Medan.
4. apt. Darwin Syamsul, M.Si., selaku Dekan Fakultas Farmasi dan Keshatan
Institut Kesehatan Helvetia Medan.
5. Siti Aisyah, SST., M.K.M. selaku Ketua Progam Studi D3 Kebidanan
Fakultas Farmasi dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan
6. Endryani Syafitri, SKM, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Aida Fitria, SST., M.Kes. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis
dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. Riska Maulidanita, SST, M.K.M selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan masukan, kritik dan saran yang mambangun terhadap Karya
Tulis Ilmiah ini.
9. Seluruh Dosen dan staff Institut Kesehatan Helvetia Medan yang telah
banyak memberikan ilmu pengetahuan dan membimbing penulis selama masa
pendidikan.
10. Hj. Rosdiana Br. Damanik, Amd.Keb selaku emilik klinik Diana Panitra yang
telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian di
klinik tersebut.
11. Teristimewa kepada orang tua penulis yaitu Ayah yang bernama Pawer
Pandiangan dan Ibu yang bernamma Nehemia Br. Siburian yang telah telah
banyak membantu dan memberikan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
12. Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan terkhusu untuk kamar Melati-
II yang telah menjadi teman dan sebagai saudara selama di asrama maupun

i
saat menempuh pendidikan Mahasiswi Program Studi D3 Kebidanan di
Institut Kesehatan Helvetia Medan.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca guna memperbaiki dan memotivasi penulis. Akhir kata
penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi pembaca.

Medan, 9 September 2020


Penulis

Noni Yohana

i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI
Nama : Noni Yohana
Tempat/Tangal lahir : Bagan Batu, 05 Oktober
1999 Agama : Kristen Protestan
Anak Ke : 2 Dari 6 Bersaudara

II. IDENTITAS ORANG TUA


Nama Ayah : Pawer Pandiangan
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Nehemia Br. Siburian
Pekerjaan : IRT
Alamat : Bagan Batu Kota

III.RIWAYAT PENDIDIKAN
1. Tahun 2005-2011 : SD Swasta Yosef Arnoldi
2. Tahun 2011-2014 : SMP Negeri 1 Bagan Sinembah
3. Tahun 2014-2017 : SMA Negeri 1 Bagan Sinembah
4. Tahun 2017-2020 : Program Studi D-III Kebidanan Institut Helvetia
Medan

v
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN
LEMBAR PANITIA PENGUJI KTI
LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN
ABSTRAK ............................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................. v
DAFTAR ISI ........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1


1.1. Latar Belakang .......................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................... 7
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 10


2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu .................................. 10
2.2. Telaah Teori ............................................................... 11
2.2.1. Definisi Kehamilan ........................................ 11
2.2.2. Tanda-Tanda kehamilan ................................ 12
2.2.3. Persiapan Mengahadapi Persalinan ................ 17
2.2.4. Metode Hypnobirthing ................................... 17
2.2.5. Manfaat Hypnobirthing .................................. 18
2.2.6. Kontraindikasi Hypnobirthing ....................... 23
2.2.7. Pengaruh Hypnobirthing Terhadap
Kecemasan...................................................... 25
2.2.8. Panduan Latihan Relaksasi pada Ibu Hamil ... 25
2.2.9. Teknik Relaksasi Menjelang Persalinan......... 28
2.2.10. Teknik Hypnobirthing .................................... 28
2.2.11. Teori Perilaku ................................................ 29
2.2.12. Definisi Perilaku ............................................. 30
2.2.13. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku . 36
2.2.14. Teori Perilaku ................................................ 38
2.3. Hipotesis Penelitian ................................................... 47

BAB III METODE PENELITIAN ................................................. 48


3.1. Desain Penelitian ....................................................... 48
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................... 48
3.2.1. Lokasi Penelitian ........................................... 48

v
3.2.2. Waktu Penelitian ............................................ 48
3.3. Populasi dan Sampel ................................................. 49
3.3.1. Populasi Penelitian ........................................ 49
3.3.2. Sampel Penelitian .......................................... 49
3.4. Kerangka Konsep ...................................................... 49
3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran............. 50
3.5.1. Definisi Operasional ...................................... 50
3.5.2. Aspek pengukuran........................................... 51
3.6. Metode Pengumpulan Data ....................................... 52
3.6.1. Jenis Data........................................................ 52
3.6.2. Teknik Pengumpulan Data.......................... 52
3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................... 53
3.6.4. Uji Validitas ................................................... 53
3.6.5. Uji Reliabilitas................................................ 55
3.7. Metode Pengolahan Data ........................................... 57
3.8. Teknik Analisis Data ................................................. 58
3.8.1. Analisis Univariat .......................................... 58
3.8.2. Analisis Bivariat ............................................ 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 60


4.1. Gambaran Lokasi Penelitian ...................................... 60
4.1.1. Letak Geografis .............................................. 60
4.1.2. Demografi ....................................................... 60
4.2. Hasil Penelitian .......................................................... 61
4.2.1. Analisis Univariat .......................................... 61
4.2.2. Analisis Bivariat ............................................. 63
4.3. Pembahasan ............................................................... 68
4.3.1. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester
III dengan Pelaksanaan Hypnobirthing .......... 68
4.3.2. Hubungan Dukungan Suami dengan
Pelaksanaan Hypnobirthing pada Ibu Hamil
Trimester III ................................................... 70
4.3.3. Hubungan Jarak Fasilitas dengan
Pelaksanaan Hypnobirthing Pada Ibu Hamil
Trimeseter III.................................................. 72
4.3.4. Hubungan Minat ibu dengan Pelaksanaan
Hypnobirthing pada ibu hamil Trimester III .. 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................... 77


5.1. Kesimpulan ................................................................ 77
5.2. Saran ........................................................................ 77

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran ............................................................... 51

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Pengetahuan Ibu Hamil......................... 53

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Dukungan Suami................................... 54

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Minat Ibu............................................... 54

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Pelaksanaan Hypnobirthing .................. 55

Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Pengetahuan Ibu ................................ 56

Tabel 3.7. Hasil Uji reliabilitas Dukungan Suami ................................ 56

Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas Minat Ibu ........................................... 56

Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabilitas Pelaksanaan Hypnobirthing .............. 57

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pelaksanaan


Hypnobirthing pada Ibu Hamil Trimester III di Klinik
Diana Panitra Medan Tahun 2020. ...................................... 61

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Dukungan Suami terhadap


Pelaksanaan Hypnobirthing pada Ibu Hamil Trimester III
di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020 ........................ 61

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Jarak Fasilitas terhadap Pelaksanaan


Hypnobirthing pada Ibu Hamil Trimester III di Klinik
Diana Panitra Tahun 2020. .................................................. 62

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Minat Ibu terhadap Pelaksanaan


Hypnobirthing pada Ibu Hamil Trimester III di Klinik
Diana Panitra Medan Tahun 2020. ...................................... 62

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Hypnobirthing di Klinik


Diana Panitra Medan Tahun 2020. ...................................... 63

Tabel 4.6. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu dan


Pelaksanaan Hypnobirthing di Klinik Diana Panitra
Medan Tahun 2020. ............................................................. 64

vi
Tabel 4.7. Tabulasi Silang Hubungan Dukungan Suami dengan
Pelaksanaan Hypnobirthing pada Ibu Hamil Trimester III
di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020. ....................... 65

Tabel 4.8. Tabulasi Silang Hubungan Jarak Fasilitas dengan


Pelaksanaan Hypnobirthing di Klinik Diana Panitra Medan
Tahun 2020. ............................................................. 66

Tabel 4.9. Tabulasi Silang Hubungan Minat Ibu dengan Pelaksanaan


Hypnobirthing di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020 67

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 3.1. Kerangka Konsep ................................................................ 49

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Master Data Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 3 Master Data Penelitian

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5 Hasil Pengolahan Data SPSS

Lampiran 6 Surat Permohonan Survei Awal

Lampiran 7 Surat Balasan Permohonan Survei

Awal Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Uji

Validitas Lampiran 9 Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian

Lampiran 11 Surat Balasan Izin Penelitian

Lampiran 12 Lembar Pengajuan Judul KTI

Lampiran 13 Lembar Pengajuan Judul KTI

Lampiran 14 Lembar Bimbingan Dosen Pembimbing

Lampiran 15 Dokumentasi

x
BAB I

PENDAHULUA

1.1. Latar Belakang

Hampir semua wanita hamil mengalami kekhawatiran, kecemasan, dan

ketakutan baik selama hamil, saat menghadapi persalinan, maupun setelah

persalinan. Kecemasan yang dirasakan umumnya berkisar mulai dari khawatir

tidak bisa menjaga kehamilan sehingga janin tidak bisa tumbuh dengan sempurna,

khawatir keguguran, takut sakit saat melahirkan, takut bila dijahit, bahkan lebih

ekstrim lagi mereka takut terjadi komplikasi pada saat persalinan sehingga

menimbulkan kematian.

Persalinan yang tidak dapat ditangani dengan baik dapat menyebabkan

proses persalinan tidak berlangsung dengan lancar, sehingga persalinan

berlangsung lama. Salah satu yang memengaruhi persalinan lama adalah tidak

adekuatnya kontraksi uterus (his) selama kala I pada proses persalinan. Kala I

pada persalinan yang lama akan menyebabkan ibu mengalami kelelahan sehingga

kehabisan tenaga. Akibatnya kontraksi uterus semakin tidak adekuat dan

selanjutnya kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan persalinan. Kondisi lain

yang menyebabkan persalinan lama adalah kondisi psikologis meliputi persepsi

ibu pada rasa nyeri dan cemas saat persalinan.(1)

Nyeri yang terjadi dapat memengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan, rasa

takut, khawatir menimbulkan stres. Stres dapat menyebabkan melemahnya

kontraksi rahim dan berakibat pada persalinan yang lama. Saat ini banyak metode-

1
2

metode baru yang digunakan dalam mengurangi kecemasan atau kekhawatiran

dalam menghadapi persalinan. Salah satu diantaranya adalah hypnobirthing.

Hypnobirthing merupakan suatu metode baru yang dikhususkan untuk

wanita hamil dengan melakukan relaksasi mendalam yang bertujuan untuk

mempersiapkan proses kelahiran normal yang lancar, nyaman, tanpa rasa sakit. (2)

Hypnobirthing dikembangkan berdasarkan keyakinan bahwa dengan persiapan

persalinan yang menyeluruh, ibu dan pendamping dapat melalui pengalaman

persalinan yang aman, nyaman, dan memuaskan, jauh dari rasa takut dan cemas

yang menimbulkan ketegangan, dan rasa sakit. Hypnobirthing bekerja

berdasarkan kekuatan sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh,

memandu pikiran, serta mengendalikan nafas. (3)

Dasar dari hypnobirthing adalah relaksasi. Relaksasi adalah salah satu

teknik dalam terapi perilaku yang dikembangkan oleh Jacobson dan Wolpe.

Tehnik ini dapat menurunkan ketegangan fisiologis dan kecemasan. Tehnik ini

telah digunakan untuk membantu ibu yang akan bersalin mengatasi rasa nyeri

persalinan. Tujuan dari latihan relaksasi, termasuk latihan manajemen stres,

adalah untuk mengendalikan ketegangan, baik itu ketegangan otot maupun

ketegangan psikologis. (4)

Melalui empat teknik dasar hypnobirthing yang dimulai dari relaksasi otot,

relaksasi pernapasan, relaksasi pikiran, latihan visualisasi dan berkomunikasi

dengan janin yang dilakukan secara teratur dan konsentrasi dapat membantu tubuh

dalam kondisi rileks sehingga tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang


3

berfungsi sebagai mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, dan

mengendalikan perasaan stres. (3)

Banyak ibu hamil trimester III yang masih belum mengenal istilah

hypnobirthing serta belum banyak yang mengetahui tehnik relaksasi

hypnobirthing. pengetahuan tentang hypnobirthing dimasyarakat pun sangat

kurang terutama pada masyarakat menengah kebawah. Masih banyak orang masih

belum bisa menerima konsep metode ini, terutama orang berfikir hipnosis adalah

suatu kondisi yang membuat manusia tidak menyadari apa yang di lakukan,

karena hipnosis kerap di gunakan dalam kejahatan. Sedikitnya minat ibu hamil

terhadap metode relaksasi hypnobirthing ini di sebabkan oleh kurangnya

pengetahuan dan manfaat dari hypnobirthing baik pada masa kehamilan,

persalinan dan setelah persalinan.(5)

Selain itu, sosialisasi mengenai hypnobirthing dan sumber informasi yang

di dapat ibu hamil baik dari brosur atau artikel tentang hypnobirthing serta masih

sedikitnya tenaga kesehatan bersertifikasi yang menerapkan metode

hypnobirthing ini. Rendahnya pengetahuan ibu tentang metode hipnosis pada ibu

hamil dan bersalin berdampak pada minat ibu yang kemudian akan berpengaruh

terhadap perilaku ibu dalam melakukan metode hipnosis pada kehamilan.(5)

Dukungan suami dalam kehamilan sangat dibutuhkan oleh ibu. Suami

yang selalu aktif dalam mencarikan informasi, dan selalu siaga dalam kehamilan

dapat membantu ibu menghadapi keluhan-keluhan yang dialami selama

kehamilan, sehingga ibu berminat mengikuti kegiatan-kegiatan positif yang ada

seperti pelaksanaan kelas hypnobirthing. Sehingga ibu aktif untuk mengikuti


4

setiap kegiatan positif dengan adanya dukungan dari suami, dukungan dari

keluarga. Dan juga dengan jarak fasilitas kesehatan yang mudah terjangkau,

sehingga ibu hamil lebih mudah untuk mendapatkan informasi tentang kehamilan,

maupun informasi tentang metode pertolongan persalinan, dan juga dengan jarak

fasilitas yang mudah di jangkau, lebih mudah untuk mendapatkan penanganan

segera dalam keadaan darurat. Jika jarak fasilitas kesehatan yang sulit di jangkau

dapat menurunkan minat ibu untuk memeriksakan kehamilannya.

Metode hypnobirthing dikembangkan oleh Marie F. Mongan, seorang

hipnoterapies bersertifikat. Sejak tahun 1959 berdasarkan teori Dr. Grantley Dick-

Read (seorang ahli kebidanan Inggris yang hidup di Tahun 1890-1959), yang juga

dikenal sebagai bapak kelahiran alami tahun 2002, hypnobirthing dikembangkan

di Indonesia oleh Lanny Kuswandy. Hypnobirthing merupakan metode relaksasi

yang mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil mengalami persalinan

melalui insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat.(6)

Beberapa negara bahkan sudah terdapat berbagai institusi professional

yang aktif dalam edukasi dan aplikasi hipnoterapi, misalnya American Society Of

Clinical Hypnosis dan Perhimpunan Hipnoterapi Medis Indonesia. Efek terapeutik

dari hipnotis pun telah mendapatkan pengakuan dari British Medical Associtation

(BMA), American Medical Associtation (AMA), serta berbagai lembaga Australia

dan India. Angka keberhasilan hypnobirthing adalah 85% .(5) Hipnosis telah

diakui oleh WHO sebagai terapi alterrnatif di luar ilmu kedokteran barat yang sah.

(7)
5

Di Indonesia hypnobirthing belum cukup banyak diketahui oleh orang-

orang karena kurangnya sosialisasi terutama ke rumah sakit dan rumah bersalin.

Lanny Kuswandi, seorang bidan dan Dr. Tb Erwin Kusuma, SpKj, merupakan

orang yang mengembangkan metode hypnobirthing, diadakan pelatihan-pelatihan

untuk bidan maupun perawat untuk mempelajari metode hypnobirthing akan

tetapi biaya untuk mengikuti pelatihan hypnobirthing yang cukup mahal

mengakibatkan tidak semua dapat mengikuti pelatihan tersebut. Pelaksanaan

hypnobirthing sudah dilakukan dibeberapa daerah yaitu di Malang, Makassar,

Denpasar, Sumatera utara, Surakarta. Beberapa penelitian membuktikan bahwa

metode hipnosis dapat meminimalkan dan bahkan menghilangkan rasa takut,

ketegangan, sindrom rasa sakit, dan kepanikan selama proses persalinan serta

periode setelahnya sehingga tidak menjadi trauma pasca persalinan di bandingkan

dengan metode lain seperti aromaterapi, akupuntur, audio-analgesia, dan pijatan.

(8)

Pada daerah Provinsi Sumatera Utara pelaksanaan hypnobirthing juga

sudah dilakukan oleh ibu hamil maupun ibu bersalin seperi daerah Medan, Tebing

Tinggi, Binjai. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Yulida Effendi

Naustion, dan Asrul pada tahun 2018 dengan judul “Hubungan Persepsi Ibu

Tentang Hypnobirthing dengan Pengurangan Rasa Nyeri pada Ibu Bersalin

Normal di Klinik Diana Medan” dengan hasil ada hubungan metode

hypnobirthing dengan pengurangan rasa nyeri.(9)

Sedangakan di Daerah Medan sendiri pada saat ini sudah ada di sebagian

klinik. Seperti pada daerah Medan Johor, Medan Denai, Pulo Brayan, Medan
6

Selayang. Seperti penelitian yang di lakukan oleh Intan Kumala Putri Tahun 2017

dengan judul :Pengaruh hypnobithing terhadap nyeri persalinan pada ibu inpartu

kala I fase aktif di Klink Bersalin Kota Medan Denai”.(10) Penelitian yang

dilakukan oleh Eka Sriwahyuni, Andani Barus, Megawai Sinambela pada Tahun

2019 dengan judul “Pengaruh Teknik Relaksasi Hypnobirthing Terhadap

Penurunan Rasa Nyeri Kala I Persalinan Normal Pada Primipara di Rumah Sehat

Kasih Bunda di Medan Selayang”.(11) Dari hasil penelitian yang dilakukan maka

dapat disimpulkan bahwa pada daerah tersebut telah melakukan pelaksanaan

hypnobirthing untuk mengurangi rasa nyeri pada proses persalinan.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di Klinik Diana Panitra,

dari 10 responden terdapat 3 orang ibu hamil yang mengetahui tentang

hypnobirthing dan mengetahui manfaat dari metode hypnobirthing, dan ibu juga

mendapat dukungan dari suami dalam pelaksanaan hynobirthing ini, dan 7

responden tidak mengetahui secara penuh metode hypnobirthing. dari 7 responden

tersebut 5 diantara mereka, sama sekali tidak mengetahui metode persalinan

hypnobirthing dikarenakan rendahnya pengetahuan ibu tentang metode ini, dan 2

diantara mereka mengetahui metode hypnobirthing, namun masih belum bisa

menerima konsep metode ini, di karenakan mereka masih berfikir hipnosis kerap

digunakan dalam kejahatan.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “ Faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan Hynobirthing pada

ibu hamil Trimester III di Klinik Diana panitra Medan Tahun 2020”.
7

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan urain tersebut maka dapat ditarik sebuah rumusan masalah

yaitu “Faktor yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Hynobirthing Pada Ibu

Hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020”

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan

Hypnobirthing pada ibu hamil Trimester III di Klinik Diana panitra, Medan Tahun

2020.

1.3.2. Tujuan khusus

1 Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan Ibu tentang pelaksanaan

hypnobirthing pada Ibu hamil trimester III di Klinik Diana Panitra Medan

Tahun 2020.

2 Untuk mengetahui distribusi frekuensi dukungan suami terhadap pelaksanaan

hypnobirthing pada Ibu hamil trimester III di Klinik Diana Panitra Medan

Tahun 2020.

3 Untuk mengetahui distribusi frekuensi jarak fasilitas dengan pelaksanaan

hypnobirthing pada Ibu hamil trimester III di Klinik Diana Panitra Medan

Tahun 2020.

4 Untuk mengetahui distribusi frekuensi minat ibu dengan pelaksanaan

hypnobirthing pada Ibu hamil trimester III di Klinik Diana Panitra Medan

Tahun 2020.
8

5 Untuk mengetahui distribusi frekuensi pelaksanaan hypnobirthing di Klinik

Diana Panitra Medan Tahu 2020.

6 Apakah ada hubungan pengetahuan ibu dengan pelaksanaan hypnobirthing

pada ibu hamil trimester III di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.

7 Apakah ada hubungan dukungan suami dengan pelaksanaan hypnobirthing di

Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.

8 Apakah ada hubungan jarak fasilitas dengan pelaksanaan hypnobirthing di

Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.

9 Apakah ada hubungan minat ibu dengan pelaksanaan hypnobirthing di Klinik

Diana Panitra Medan Tahun 2020.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis

1. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan dengan

penerbitan jurnal secara rutin, dapat membantu institusi dalam pengajuan

akreditas perguruan tinggi dan program studi, serta dapat menambah referensi

perpustakaan.

2. Bagi Peneliti

Sebagai penambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti dan juga

sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Institut Kesehatan

Helvetia.
9

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Bagi Tempat Peneliti

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah wawasan bagi tenaga

kesehatan untuk lebih mengembangkan persalinan dengan menggunakan tehnik

hypnobirthing.

2. Bagi Responden

Untuk menambah pengetahuan ibu hamil tentang manfaat dari

hypnobirthing pada ibu hamil, sehingga pengetahuan ibu semakin meningkat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ani Triana dengan judul

“Hubungan Minat Ibu Hamil Dengan Metode Relaksasi Hypnobirthing di BPM

Bidan Evi Pekanbaru Tahun 2015”. Ada hubungan yang signifikan antara minat

ibu hamil dengan metode relaksasi di BPM Bidan Evi hypnobirthing dapat

dikatakan bahwa ibu yang memiliki minat yang tinggi akan berpartisipasi ikut

serta menggunakan metode relaksasi hypnobirthing selama kehamilan bahkan

persalinan. (12)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Choriyah, Kartika

Sari, dan Ari Andayani dengan judul “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan

Minat Ibu Tentang Hypnobirthing Dalam Mengurangi Nyeri Persalinan Tahun

2015” didapatkan sebanyak 11 responden (50,0%), baik sebanyak 9 respnden

(40,9%) dan kurang sebanyak 2 responden (9,1%). Sebagian besar responden

berminat dilakukan hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinannya

sebanyak 18 responden (81,8%) dan yang tidak berminat 4 reponden (18,2%).

Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan minat ibu tentang

hypnobirthing dalam mengurangi nyeri persalinan payung semarang dengan nilai

0,026. (5)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Lilis Surya Wati, SST.,M.Kes

dengan judul “Dukungan Suami Dengan Minat Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan

Kelas Hypnobirthing Tahun 2015” didapatkan suami sebagian besar mendukung

10
1

dalam pelaksanaan kelas Hypnobirthing di BPS Lilis Surya Wati di Desa

Sambong Dukuh Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. Ibu hamil sebagian

besar memiliki minat tinggi dalam pelaksanaan kelas Hypnobirthing di BPS Lilis

Surya Wati di Desa Sambong Dukuh Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang.

Ada hubungan antara Dukungan suami dengan minat ibu hamil dalam

pelaksanaan kelas Hypnobirthing di BPS Lilis Surya Wati di Desa Sambong

Dukuh Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang. (13)

2.2. Telaah Teori

2.2.1. Definisi Kehamilan

Ada banyak definisi kehamilan, salah satunya menurut Saifuddin (2006)

yang menyebutkan bahwa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai menyebutkan

bahwa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari), dihitung dari

hari pertama haid terakhir. Kehamilan didefinisikan sebagai suatu proses yang

diawali dengan penyatuan dari spermatozoa dengan ovum (fertilisasi) dan

dilanjutkan dengan implantasi hingga lahirnya bayi, yang lamanya berkisar 40

minggu atau 10 bulan atau 9 bulan. Menurut Winjakjosastro (2009) kehamilan

dibagi menjadi 3 trimester menurut dari tuanya kehamilan, yaitu :

a. Kehamilan trimester I berlangsung dalam 12 minggu.

b. Kehamilan trimester II berlangsung dalam 15 minggu (minggu ke 13-27)

c. Kehamilan trimester III berlangsung dalam 13 minggu (minggu ke 28-40).


1

2.2.2. Tanda-Tanda Kehamilan

Pada dasarnya tanda kehamilan ini pun dibagi lagi menjadi tiga bagian

diantaranya yaitu tanda-tanda presumtif (dugaan) kehamilan, tanda-tanda

kemungkinan hamil, dan tanda kehamilan pasti.

1. Tanda-Tanda Presumitif (Dugaan) Kehamilan

Yang dimaksud dengan tanda presumtif kehamilan yaitu perubahan-

perubahan fisiologis yang dialami oleh wanita dan mayoritas kasus akan

menunjukan bahwa wanita tersebut hamil. Yang termasuk presumptif sign adalah:

a. Amenorea

Haid dapat berhenti karena konsepsi, namun dapat pula terjadi pada wanita

dengan stres atau emosi, faktor hormonal, gangguan metabolisme, serta

kehamilan yang terjadi pada wanita yang tidak haid karena menyusui ataupun

sesudah kuretase. Amenore penting dikenali untuk menentukan hari pertama

haid terakhir (HPHT) dan tanggal/ hari perkiraan lahir (HPL).

b. Nause dan Vomitus (Mual dan Muntah)

Keluhan yang sering dirasakan wanita hamil, sering disebut morning sickness.

Dapat timbul karena bau rokok, keringat, masakan, atau sesuatu yang tidak

disenangi. Keluhan ini terjadi hingga usia 8 minggu kehamilan meskipun dapat

juga berlangsung sampai uia kehimilan 12 minggu.

c. Mengidam

Ibu hamil ingin makan, minuman atau menginginkan sesuatu. Penyebab

mengidam ini belum pasti dan biasanya terjadi pada awal kehamilan.
1

d. Fatique (Kehamilan) dan Sinkope (Pingsan)

Sebagian ibu hamil dapat mengalami kelelahan hingga pingsan terlebih lagi

apabila berada di tempat ramai. Keluhan ini akan menghilang setelah 16

minggu.

e. Mastodynia

Pada awal kehamilan, mamae dirasakan membesar dan sakit. Ini karena

pengaruh tingginya kadar hormn estrogen dan progesteron.

f. Gangguan Saluran Kencing

Keluhan rasa sakit kencing, atau kencing berulang-ulang namun hanya sedikit

keluarnya dapat dialami oleh ibu hamil. Penyebabnya selain pengaruh

progesteron yang meningkat juga karena pembesaran uterus.

g. Konstipasi

Konstipasi mungkin timbul pada kehamilan awal dan sering menetap selama

kehamilan dikarenakan relaksasi otot polos akibat pengaruh progesteron.

Penyebab lainnya yaitu perubahan pola makan selama hamil, dan pembesaran

uterus yang mendesak usus, serta penurunan motilitas usus.

h. Perubahan Berat Badan

Berat badan meningkat pada awal kehamilan karena perubahan pola makan dan

adanya timbunan cairan berlebihan selama kehamilan.


1

i. Quickening

Ibu merasakan adanya gerakan janin untuk yang pertama kali. Sensasi ini bisa

juga dikarenakan peningkatan peristaltik usus, kontraksi otot perut atau

gerakan isi perut yang dirasakan seperti janin bergerak.

2. Tanda Tidak Pasti Kehamilan (Probable Signs)

Probable Sign merupakan perubahan-perubahan fisiologis dan anatomis

diluar semua tanda presumtif yang terdeteksi pada saat pemeriksan. Tanda ini

didapat oleh pemeriksa. Probable signs adalah tanda gejala objektif yang

dilengkapi dengan informasi yang berarti termasuk pemeriksaan laboratorium.

Yang termasuk probable signs yaitu :

a. Peningkatan Suhu Basal Tubuh

Kenaikan suhu basal lebih dari 3 minggu, kemungkinan adanya kehamilan.

Kenaikan ini berkisar antara 37, 2-37, 8 ˚C.

b. Perubahan pada Kulit

Cloasma Gravidarium atau topeng kehamilan berupa warna kehitaman sekitar

mata, hidung dan pelipis yang umumnya terjadi pada kehamlan mulai 16

minggu. Warna akan semakin gelap jika terpapar matahari. Perubahan kulit

lainnya bisa berupa hiperpigmentasi disekitar areola dan puting mamae,

munculnya linea nigra yaitu pigmentasi pada linea medialis perut yang tampak

jelas mulai dari pubis sampai umbilikus. Umumnya terjadi pada bulan ke 3

atau sebelumnya. Perubahan pada kulit terjadi karena rangsangan

Melanotropin Stimulatig Hormone/ MSH.


1

c. Perubahan Payudara

Pembesaran dan hipervaskularisasi mamae terjadi sekitar kehamilan 6-8

minggu. Pelebaran areola dan menonjonya kelenjar montgomery, karena

rangsangan hormon steroid. Pengeluaran kolostrum biasanya kehamilan 16

minggu karena pengaruh prolaktin dan progesteron.

d. Pembesaran Perut

Biasanya tampak setelah 16 minggu karena pembesaran uterus. Ini bukan tanda

diagnostik pasti tapi harus dihubungkan dengan tanda kehamilan lain.

Perubahan kurang dirasakan primigravida, karena kondisi otot-otot masih baik.

e. Epulis

Hipertrofi pada gusi (ginggival papilae). Belum diketahui penyebabnya secara

jelas dapat terjadi juga pada infeksi lokal, pengapuran gigi atau kekurangan

vitamin C.

f. Ballotement

Pada kehamilan 16-20 minggu. Pemeriksaan palpasi : kesan seperti ada massa

yang keras mengapung dan memantul di uterus. Dapat terjadi pada tumor

uterus, mioma, ascites, kista ovarium.

g. Kontraksi Uterus

Kontraksi uterus yang dirasakan seperti tertekan dan kencang disebut kontraksi

Braxton Hicks. Uterus mudah terangsang oleh peninggian hormon oksitoksin.

Gejala ini biasanya mulai usia kehamilan 28 minggu pada primi dan semakin

kehamilannya semakin sering dan kuat.

h. Pengeluaran cairan dari vagina menjadi lebih banyak, yang dapat jernih atau

agak keruh karena pengaruh peninggian estrogen dan progesteron. Tidak gatal
1

dan tidak berbau, tidak perlu pengobatan. Tanda ini terjadi pada infeksi vagina

atau serviks, tumor serviks atau fase hipersekresi pada siklus haid.

3. Tanda Pasti Kehamilan

Tanda pasti adanya kehamilan yang secara lansung dikaitkan dengan

adanya janin, tanda ini terdeteksi oleh pemeriksa. Tanda-tanda ini mengacu pada

temuan objektif yang merupakan bukti diagnostik bahwa kehamilan terjadi yang

menjadi bukti absolut adanya janin. Yang termasuk tanda pasti kehamilan yaitu :

a. Teraba Bagian-Bagian Janin

Umumnya pada kehamilan 22 minggu janin dapat diraba pada wanita kurus

dan otot perut relaksasi. Kehamilan 28 minggu jelas bagian janin dapat diraba

demikian pula gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu.

b. Gerakan janin

Usia kehamilan 16 minggu pada multiparitas dan 8 minggu pada primiparitas.

Pada kehamilan 20 minggu gerakan janin dapat dirasakan oleh pemeriksa.

c. Terdengar Denyut Jantung Janin

Dengan menggunakan ultrasound denyut jantung janin dapat terdengar pada

usia 6-7 minggu, jika menggunakan doppler pada usia 12minggu, sedangkan

jika menggunakan stetoskop laennec pada usia 18 minggu. Frekuensi Denyut

Jantung Janin antara 120-160x/menit yang akan jelas tedengar bila ibu tidur

terlentang atau miring dengan punggung bayi didepan.

d. Pemeriksaan Rontgent

Gambaran tulang mulai terlihat pada kehamilan 6 minggu dengan sinar X

namun masih belum dapat dipastikan bahwa itu adalah gambaran janin. Pada
1

kehamilan 12-14 minggu baru dapat dipastikan gambaran tulang janin. Perlu

diperhatikan efek pemakain sinar X terhadap janin.

e. Ultrasonografi

USG dapat digunakan umur kehamilan 4-5 minggu untuk memastikan

kehamilan dengan melihat adanya kantong gestasi, gerakan janin dan denyut

jantung janin.

f. Electrocardiography

ECG jantung janin mulai terlihat pada kehamilan 12 minggu.

2.2.3. Diagnosa Banding Kehamilan

Kondisi berikut ini mempunyai tanda-tanda yang hampir mirip dengan

kehamilan, yaitu :

1. Pseudosiesis : amonerrea, perut membersar tetapi tanda kehamilan lain tidak

ada, uterus sebesar biasanya, dan terjadi pada wanita yang sangat ingin hamil.

2. Kistoma Ovarium : Mungkin ada Amenorrea disertai perut membesar tapi

besar uterus biasa.

3. Mioma Uteri : Amenorrea, perut membesar, uterus bertambah besar, kadang

tidak merata, tanda hamil negatif.(14)

2.2.4. Mendiagnosa Kehamilan

1) Trimeser I (1-12 minggu)

Mendiagnosa kehamilan berdasarkan gejala dan tanda yang ditemukan pada

ibu hamil. Tanda-tanda yang dapat ditemukan oleh pemeriksa, tanda pada

mamae (bertambah besar dan vaskularisasi meningkat), hiperpigmentasi

areola dan puting susu, areola melebar, kelenjar montgomery jelas kelihatan,
1

pengeluaran kolostrum. Tanda-tanda pada uterus : uterus menjadi lebih besar,

globular dan lunak.

2) Trimester II (13-27 Minggu)

Gejala : Amenorrhea, morning sicknesss dan sering kencing mulai berkurang,

quickening : pergerakan janin yang pertama kali dirasakan oleh ibu, terjadi

pada usia 18-20 minggu untuk primigravida dan pada 16-18 minggu pada

multipara, pembesaran abdomen.

3) Trimester III (28-40 Minggu)

Mendiagnosa kehamilan pada trimester III lebih muda karena tanda-tanda

pasti kehamilan sudah ditemukan, yaitu : terabanya bagian janin pada palpasi,

teraba gerakan janin, terdengar DJJ pada auskultasi, kadang bising tali pusat,

terlihatnya kerangka janin pada pemeriksaan X-ray, terlihat bagian-bagian

janin dan gerakan serta suara jantung.

2.2.5. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

A. Kebutuhan Fisik

Kebutuhan fisik pada ibu hamil sangat diperlukan, yaitu meliputi oksigen,

nutrisi, personal hygine, pakaian, eliminasi, seksual, mobilisasi, dan body

mekanik, exercise atau senam hamil, isitirahat atau tidur, imunisasi, traveling,

persiapan laktasi, persiapan kelahiran bayi, memantau kesejaheraan bayi, ketidak

nyamanan dan cara mengatasinya, kunjungan ulang, pekerjaan, dan tanda bahaya

dalam kehamilan.
1

1. Oksigen

Kebutuhan oksigen adalah kebutuhan yang utama pada manusia termasuk ibu

hamil. Berbagai gangguan pernapasan bisa terjadi saat hamil sehingga akan

mengganggu pemenuhan keutuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh

pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah hal tersebut dan memenuhi

kebutuhan oksigen maka ibu hamil perlu melakukan :

a. Latihan nafas melalui senam hamil

b. Tidur dengan bantal yang lebih tinggi

c. Makan tidak terlalu banyak

d. Kurangi atau hentikan merokok

e. Konsul ke dokter bila ada kelainan atau gangguan pernapasan seperti

asma dan lain-lain.

2. Nutrisi

Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi

bermutu tinggi mskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu

hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil mengonsumsi

yang mengandung protein, zat besi, dan minu cukup cairan (menu seimbang).

3. Personal Hygiene

Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu

hamil untuk mengurangi kemungkiinan infeksi, karena badan yang kotor yang

banyak mengandung kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu proses

kehidupan seorang wanita. Kebersihan harus dijaga selama hamil. Mandi

dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk
2

mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama daerah

lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genitalia) dengan cara

dibersihkan dengan air dan dikeringkan.

4. Pakaian

Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus nyaman tanpa sabuk atau pita yang

menekan dibagian perut atau pergelangan tangan, pakaian juga tidak baik

terlalu ketat dileher, stoking tungkai yang sering yang digunakan oleh

sebagian wanita tidak dianjurkan karena dapat menghambat sirkulasi darah.

Pakaian wanita hamil harus ringan dan menarik karena wanita hamil karena

wanita hamil tubuh nya akan tambah menjadi besar. Desain bahan harus

disesuaikan agar dapat menyangga payudara yang tambah menjadi besar pada

kehamilan daan memudahkan ibu ketika akan menyusui. BH harus tali besar

sehingga tidak tersa sakit dibahu.

5. Eliminasi

Eliminasi pada Ibu Hamil

Trimester I : frekuensi BAK meningkat karena kandungan kencing tertekan

oleh pembesaran uterus, BAB normal konstitensi lunak.

Trimester II : frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari

rongga panggul

Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP

(Pintu Atas Panggul), BAB sering obstipasi (sembelit) karena hormone

progesterone meningkat.

Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu

hamil, terutama pada trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang
2

fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus

yang mendesak kantung kemih sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan

pada trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan

pada kantung kemih.

6. Seksual

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat

penyakit seperti berikut ini.

1) Sering abortus dan kelahiran premature

2) Perdarahan pervaginam

3) Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir

kehamilan

4) Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang karena dapat menyebabkan

infeksi janin intra uteri

Trimester I : minat menurun pada trimester pertama,biasanya gairah seks

menurun. Jangankan kepingin, bangun tidur saja sudah didera morning sickness,

muntah, lemas, malas, segala hal yang bertolak belakang dengan semangat dan

libido. Fluktasi, kelelahan, dan rasa mual dapat menghisap semua keinginan untuk

melakukan hubungan seks.

Trimester II : minat meningkat (kembali) memasuki trimesteer kedua,

umumnya libido timbul kembali. Tubuh sudah dapat menerima dan terbiasa

dengan kondisi kehamilan sehingga ibu hamil dapat menikmati aktifitas dengan

lebih leluasa dari pada di trimester pertama.


2

Trimester III : minat menurun lagi libido dapat turun kembali ketika

kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh berkurang. Pegel

di punggunng dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak

(karena besarnya janin mendesak dada dan lambng), dan kembali merasa mual,

itulah beberapa penyebab menurunnya minat seksual. Tapi jika termasuk yang

tidak mengalami penurunan libido di trimester ketiga, itu adalah hal yang normal,

apalagi jika termasuk yang menikmati masa kehamilan.

B. Kebutuhan Psikologi Ibu Hamil Trimester I, II, dan III

1) Trimester I

Pada trimesteer ini adalah periode penyesuaian diri, sering kali ibu mencari

tanda-tanda untuk lebih menyakinkan bahwa dirinya memang hamil ibu serinng

merasa ambialen, bingung, sekitar 80% ibu melewati kekecewaan, menolak,

sedih, gelisah. Kegelisahan sering dibarengi dengan mimpi buruk, firasat dan hal

ini sangat mengganggu. Dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman akan

kehamilan, bahaya atau resiko, komitmen untuk menjadi orang tua, pengalaman

hamil akan membuat wanita menjadi siap.

2) Trimester II

Periode ini sering disebut periode sehat (radiah health) ibu sudah bebas dari

ketidaknyaman. Selama periode ini wanita sudah mengharapkan bayi. Dengan

adanya gerakan janin, rahim yang semakin membesar, terlihatnya gerakan bayi

saat di USG semakin menyakinkan dia banhwa bayinya ada dan dia sedang hamil.

Kebanyakan wanita mempunyai libido yang meningkat dibandingkan trimester I,

hal ini terjadi karena ketidaknyamanan berkurang, ukuran perut tidak begitu besar.
2

3) Trimester III

Pada trimester III biasannya ibu merasa khawatir, takut akan kehidupan

drinya, bayinya, kelainan pada bayinya, persalinan, nyeri persalinan, dan ibu tidak

akan pernah tahu kapan ia akan melahirkan. Ketidak nyamanan pada trimester ini

meningkat, ibu merasa dirinya aneh dan jelek, menjadi lebih ketergantungan,

malas, dan mmudah teersinggung serta merasa menyulitkan. Masa ini disebut juga

masa krusial atau penuh kemelut untuk beberapa wanita karena ada kritis

identitas, karena mereka mulai berhenti bekerja, kehilangan kontak dengan teman,

kolega. Mereka merasa kesepian dan terisolasidi rumah. Wanita mempunyai

banyak kekhawatiran seperti perubahan body image merasa kehamilannya sangat

berat, tidak prakts, kurang atraktif, takut kehilangan pasangan. Bidan harus

mampu menilai kemampuan coping dan memberikan dukungan. (15)

2.2.6. Persiapan Mengahadapi Persalinan

Proses persalinan harus disiapkan dan dilakukan dengan benar agar tidak

terjadi trauma atau baby blues.

1. Mental

Dengan kesiapan mental yang baik, ibu akan terbantu saat melalui proses

persalinan yang panjang dan melelahkan, terutama bagi ibu baru. Selain itu

ibu juga akan terbebas dari segala ketakutan sehingga proses melahirkan bisa

dilalui dengan rileks.

2. Riset

Dengan pengetahuan yanng benar, ibu bisa tahu mana yang benar dan tidak,

serta mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya menanggapi


2

nasihat yang ternyata hanya mitos. Anda bisa berdiskusi dengan dokter

kandungan atau mencari tahu dibuku hingga situs kesehatan.

3. Antenatal Care

Manfaat lain dari anenatal care adalah anda akan diedukasi bagaimana

persalinan yang benar. Misalnya mengenai tanda-tanda persalinan atau partum

seperti ada “show” atau sejumlah kecil darah yang bercampur dengan lendir

dari serviks, kontraksi, hingga air ketuban pecah.jika salah satu ciri terseebut

muncul, harapannya ibu bisa tahu kapan harus pergi kerumah sakit.

4. Belajar Pernapasan

Untuk menahan rasa nyeri selama proses, ada yang namanya breathing

exercise. Biasanya itu diajarkan dikelas senam hamil. Jangan lepas kontrol

dengan berteriak-teriak tidak jelas. Sebisa mungkin hal ini diantisipasi dan ibu

bisa tetap fokus melahirkan.

5. Dukungan Moral

Dukungan moral akan sangat ibu butuhkan selama proses berlangsung.

Dukungan ini sebaiknya jangan ada disaat persalinan saja, teetapi juga

dibulan-bulan awal saat bayi baru lahir.

6. Perlengkapan Bayi

siapkan perlengkapan bayi sebelum proses melahirkan tiba. Seperti : popok,

pakaian, selimut, botol susu, perlengkapan mandi, onbat-obatan khusu bayi,

dll. (16)
2

2.2.7. Metode Hypnobirthing

Hipnosis untuk persalinan adalah self-hypnosis, seorang hipnoterapis

mengajarkan ibu bagaimana cara memasuki keadaan induksi yang serupa

meditasi. Kegiatannya difokuskan pada pemusatan perhatian dan relaksasi

sehingga dapat menerima sugesti positif yang diberikan, tujuannya untuk

mengurangii rasa takut, ketegangan, dan nyeri pada persalinan.

Metode hypnobirthing didasarkan pada keyakinan bahwa setiap

perempuan memiliki potensi untuk menjalani proses melahirkan secara alami,

tenang dan nyaman (tanpa rasa sakit). Program ini mengajari ibu hamil untuk

menyatu dengan gerak dan ritme tubuh yang alami saat menjalani proses

melahirkan, membiarkan tubuh dan pikiran untuk bekerja, serta meyakini bahwa

tubuh mampu berfungsi sebagaimana seharusnya, sehingga rasa sakit menghilang.

Hypnobirthing juga mampu untuk menetralisir, dan memprogram ulang rekaman

negatif dalam pikiran bahwa sadar persalinan itu menakutkan dan menyakitkan,

dapat terhapus berganti dengan keyakinan bahwa persalinan

berlangsung mudah, lancar dan tanpa rasa sakit (nyaman).(17)

2.2.8. Manfaat Hypnobirthing

Tujuan dari hypnobirthing adalah untuk mengurangi rasa takut, panik,

tegang, dan tekanan-tekanan lain yang menghantui ibu hamil selama proses

persalinan. Hypnobirhing tidak mengipnotis ibu hamil saat persalinan.

Sebaliknya, metode ini lebih kearah menanamkan sugesti positif kepada ibu

hamil, sehingga selama proses persalinan ibu hamil akan tetap nyaman, tenang,

dan bahagia.
2

Metode hypnobirthing memiliki banyak manfaat, baik bagi ibu hamil

maupun bagi janin yang dilahirkan. Secara umum, manfaatnya bagi ibu hamil

adalah sebagai berikut :

1. Mengatasi reaksi-reaksi perubahan ari dalam pada saat kehamilan, seperti

mual muntah, dan pusing.

2. Mengatasi kecemasan selama masa kehamilan dan meningkatkan ketenangan

jiwa.

3. Mengatasi persalinan dengan tenang sehingga proses lebih lancar.

4. Mempercepat masa prenatal recovery dan mencegah prenatal depression.

5. Meningkatkan produksi ASI. (4)

Sedangkan manfaat yang akan diperoleh janin dari metode ini adalah

sebagai berikut :

1. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin yang merupakan dasar

dari perkembangan jiwa.

2. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan

hormon yang seimbang kejanin melalui plasenta.

Secara lebih spesifik, hipnobirthing memiliki sejumlah manfaat bagi ibu

hamil yang melakukannya. Adapun manfaat-manfaat tersebut dapat dipilah

menjadi empat kategori, yakni :

1. Selama Kehamilan

1) Mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit saat melahirkan

tanpa efek samping terhadap janin.

2) Mengurangi rasa mual, muntah dan pusing pada trimester pertama.


2

3) Membantu memperbaiki janin letak sungsang menjadi normal.

4) Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan dapat

memperbaiki janin yang letaknya sungsang menjadi normal (letak

belakang kepala).

5) Membuat kondisi ibu hamil menjadi tenang dan damai selama

kehamilannya. Ketenangan dan rasa damai ibu akan dirasakan janin

sehingga ia pun mempuyai nilai kedamaian nilai kedamain dalam dirinya

(spirutal quotient). (4)

2. Menjelang Persalinan

1) Melatih relaksasi untuk mengurangi kecemasan serta ketakutan menjelang

persalinan yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa nyeri dan sakit pada

saat persalinan.

2) Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi uterus.

3) Meningkatkan kadar endorfin dalam tubuh untuk mengurangi, bahkan

menghilangkan rasa nyeri pada saat kontraksi dan persalinan

(endorphin/endogenic morphin adalah neuroepeptida yang dihasilkan

tubuh saat tenang). (4)

3. Saat Persalinan

1) Mengurangi kecemasan serta ketakutan menjelang persalinan.

2) Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi uterus.

3) Meningkatkan kadar endorfin untuk mengurangi rasa nyeri pada saat

kontraksi dan persalinan.

4) Memperlancar proses persalinan (kala I dan II lebih singkat).

5) Mengurangi risiko terjadinya komplikasi dalam persalinan.


2

6) Membantu menjaga suplai oksigen pada bayi selama prose persalinan. (6)

4. Setelah Persalinan

Manfaat terakhir dari hypnobirthing adalah setelah persalinan, pada masa ini,

latihan hypnobirthing dapat memberikan manfaat, yaitu :

1) Meningkatkan ikatan batin bayi dengan ayah dan bundanya.

2) Mempercepat pemulihan dalam masa nifas.

3) Mencegah depresi pasca persalinan (baby blues).

4) Memperlancar produksi ASI. (4)

2.2.9. Kontraindikasi Hypnobirthing

Hypnobirthing tidak dapat dilakukan pada keadaan

1. Klien memiliki ketidak mampuan untuk berkomunikasi.

2. Klien yang tidak memiliki keyakinan atau kepercayaan akan manfaat

hypnobirthing.

3. Klien dengan penyakit epilepsi.

4. Klien memiliki ketegangan atau gangguan jiwa berat.

5. Klien yang memiliki masalah pada jantung dari pernafasan. (6)

2.2.10. Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Kecemasan

Metode relaksasi hypnobirthing dikembangkan berdasarkan keyakinan

bahwa dengan persiapan melahirkan secara holistik (body, mind, and soul).

Informasi-informasi yang didapati bahwa melahirkan sangat sakit, akan

memegaruhi perempuan hamil seolah melahirkan akan berhadapan dengan rasa

sakit yang tidak tertahankan. Sugesti ini jika diyakini akan juga menimbulkan rasa

sakit jenis kedua.


2

Hypnobirthing mengajarkan memahami dan melepaskan fear-tension-

pain-syndrome. Dengan hypnobirthing rasa sakit bisa diminimalkan

mekanismenya baik secara fisiologis maupun psikologis. Secara fisiologis

relaksasi hipnosis, gelombang pikirannya masuk ke gelombang alfa (7-14 hertz)

atau lebih dalam ke gelombang theta (4-7 hertz). Ketika pikiran masuk ke

gelombang ini, manusia menghasilkan zat endorfin alami yang berguna untuk

menghilangkan rasa sakit, sistem metabolisme tubuh menjadi jauh lebih baik dan

tubuh bebas dari ketegangan.

Secara psikologis, segala pikiran negatif atau pengaruh negatif bisa

dihilangkan dengan sugesti positif, sehingga segala keyakinan keliru tentang

persalinan bisa diganti dengan keyakinan yang lebih positif. (6)

2.2.11. Panduan Latihan Relaksasi pada Ibu Hamil

Pada dasarnya, hypnobirthing itu adalah teknik relaksasi. Dalam

melakukan terapi relaksasi hypnobirthing, ibu hamil berada dalam keadaan

serileks mungkin. Untuk bisa mencapai kondisi tersebut membutuhkan waktu

sekitar 5 sampai 15 menit untuk melakukannya. Ibu hamil harus mengetahui

tehnik-tehnik dasar dari hipnosis, yaitu :

1. Pejamkan mata dan bernapaslah dengan dalam.

2. Setelah mata terpejam dan napas mulai teratur dan dalam, ibu hamil perlu

mengatakan beberapa kata sugesti, seperti tenang, damai, rileks, dan lain

sebagainya. Ucapkanlah kata-kata sugesti itu berulang-ulang hingga ibu hamil

betul-betul merasakan kedamaian.


3

3. Kemudian, coba ibu bayangkan relaksasi dimulai dari puncak kepala dan terus

mengalir kejari kaki. Caranya pun mudah, yaitu dengan membayangkan

kepala ibu hamil tenang dan rileks. Lalu turun ke wajah, leher, dada, perut,

dan seterusnya.

4. Ibu hamil juga harus merasakan seolah-olah semua otot dilepaskan sambil ibu

hamil merasa tenang dan nyaman.

5. Setiap kali menghembuskan napas, bayangkan ibu, menghembuskan keluar

semua rasa tidak nyaman dari tubuh ibu.

6. Terakhir, sesudah ibu hamil siap, tarik napas dalam dan hitung sampai 10.

Pada hitungan ke-10, bu hamil akan merasa tenang dan bahagia.

Itulah langkah-langkah sederhana yang dapat ibu haml latih dan lakukan.

Cara-cara tersebut akan sangat membantu ibu hamil dalam mengatasi rasa

nyeri persalinan.

2.2.12. Teknik Relaksasi Menjelang Persalinan

Kondisi rileks hanya bisa dicapai bila tubuh tidak merasa tegang. Untuk

itu, ibu hamil harus menguasai seni melepas ketegangan tersebut.

1. Relaksasi Pasif

Menjelang persalinan, hal pertama yang harus ibu hamil lakukan adalah

relaksasi pasif. Teknik relaksasi ini dikategorikan sebagai teknik yang passif

karena tidak melibatkan kegiatan fisik secara aktif.

Ada beberapa langkah yang perlu ibu hamil lakukan dalam relaksasi pasif ini,

yakni:

a. Napas, relaksasi ini dimulai dengan menarik napas panjang atau menguap.
3

b. Kaki, setelah menarik napas panjang, ibu hamil harus memusatkan perhatian

kearah bawah ibu jari kaki dan kaki. Pada tahap ini, ibu hamil harus

mencoba menenangkan kaki bagian bawah. Bayangkan dan rasakan betapa

hangat dan rileks rasanya.

c. Pergelangan kaki. Langkah yang ketiga adalah membuat rileks pergelangan

kaki. Coba ibu bayangkan pergelangan kaki seolah-olah kendur dan lemas.

Bayangkan pergelengan kaki ibu sangat rileks dan nyaman.

d. Betis dari pergelangan kaki, naik sedikit ke atas, pada bagian betis.

Rilekskan bagian beis ini dengan cara membiarkan otot-otot betis kendur

dan lunak.

e. Lutut. Dari betis berpindah sedikit lagi ke atas, yakni lutut. Langkah kelima

ini merupakan relaksasi bagian lutut. Usahakan lutut tertopang dan rileks

serta tidak menahan tungkai kaki ibu pada posisi apapun.

f. Paha. Dari lutut naik sedikit ke paha. Coba ibu bayangkan paha bu. Pada

paha bagian tersebut, asti ada otot-otot yang tegang. Karena, itu cobalah

untuk mengendurkannya agar menjadi rileks.

g. Bokong. Dari paha, sekarang kita naik pada bagian bokong dan perinium.

Secara khusus, daerah-daerah ini harus rileks selama persalinan, oleh karena

itu, cobalah ibu kendurkan keduanya. Bayangkan rasanya yang lunak dan

nyaman. Saat tiba waktunya, janin akan berjalan melalui jalan lahir dan

jaringan perineum akan membuka untuk memberi jalan bagi janin agas bisa

meluncur keluar. Biarkan diri ibu rileks, memberi kesempatan bagi

perineum untuk rileks, dan membuka jalan bagi janin.


3

h. Punggung bagian bawah. Setelah merilekskan bokong dan perineum, ibu

hamil beralih keatasnya lagi, yakni punggung bagian bawah. Cara untuk

merilekskan bagian ini juga sama dengan bagian-bagian tubuh sebelumnya,

yakni dengan membayangkan atau visualisasi. Ibu bayangkan tentang sosok

orang yang mempunyai tangan yang kuat dan hangat sedang menggosok

punggung ibu. Berkat pijatan dan sentuhan tangan itu, ibu akan merasakan

otot-otot pungug bawah menjadi rileks dan terasa nyaman. Rasakan

kehangatannya. Rasakan hilangnya ketegangan.

i. Perut. Dari punggung bagian bawah , ibu hamil kemudian dapat beralih ke

perut. Caranya kendurkan otot perut. Biarkan perut ibu naik dan turun

sewaktu ibu menarik napas dan meluarkan napas. Dengan begitu, ibu akan

merasakan perut seperti bebas. Pusatkan pada bagian perut sewaktu ibu

bernapas.

j. Dada. Setelah selesai merilekskan bagian perut, naiklah sedikit ke atasnya,

yakni dada. Cobalah membayangkan dada ibu terasa bebas. Sewaktu ibu

menarik napas dan membawa udara kedalam paru-paru, dada mengembang

dengan mudah dan membuat tempat untuk udara. Sewaktu ibu

mengeluarkan napas, dada rileks untuk membantu mengalirkan udara

keluar. Bernapaslah dengan nyaman dan perlahan, biarkan udara mengalir

kedalam dan keluar, hampir seperti pernapasan waktu ibu tidur.

k. Bahu. Dari bagian dada, ibu terus naik keatasnya, yakni bahu. Rilekskan

bahu seperti ibu hamil merilekskan bagian-bagian lainnya.


3

l. Lengan. Sewaktu mengeluarkan napas, biarkan lengan terletak lemas

disamping tubuh ibu. Lakukan dari bau sampai ke lengan bawah,

pergelangan tangan, telapak tangan, dan jarijari, kendur dan rileks.

m. Leher. Setelah lengan, ibu hamil harus merilekskan bagian leher. Tentu, ada

banyak otot pada leher ibu hamil yang tegang.oleh karena itu cba untuk

merilekskanya.

n. Bibir dan rahang. Bagian dari wajah ibu hamil juga perlu mendapat

rileksasi. Cobalah ibu hamil mengawalinya dari bibir dan rahang. Rilekskan

keduanya dengan cara yang sama.

o. Mata. Dari bibir, sekarang pindah kemata. Di mata, ada da bagian yang

perlu ibu hamil relaksasi, yaki mata dalam keadaan terbuka atau tertutup

tanpa menahannya. Biarkan mata bergerak sesuai dengan keinginannya.

Mata tidak trfokus dan tetap dibalik kelpak mata. Kelopak mata rileks dan

berat.

p. Alis dan kulit kepala. Bagian berikutnya dari wajah yang perlu dirileksasi

adalah alis dan kulit kepala. Cobalah ibu membayangkan betapa hangat dan

rileksnya alis dan kulit kepala ibu kemudian kendurkan.

q. Bersantailah. Setelah ibu selesai merelaksasi semua anggota tubuh ibu

hamil, dari ujung kaki sampai ujung kepala, luangkan waktu sejenak untuk

merasakan rileksasi yang telah ibu lakukan. Dengan merasakannya, ibu akan

merasa rileks dan tenang. Dan, kondisi inilah yang harus ibu hamil capai

ketika persalinan tiba. Sebab, kondisi seperti ini dapat membantu ibu

mengatasi nyeri persalinan.


3

Demikianlah relaksasi pasif, semakin rajin ibu berlatih, maka semakin bagi

refleks ibu ketika tiba waktu persalinan nanti. Keberhasilan ibu inpartu dalam

mengatasi nyeri persalinan dengn metode relaksasi hypnobirthing sangat

bergantung pada refleks ibu sendiri. Maka rajin-rajinlah untuk melakukan latihan

rileksasi ini.

2. Perhitungan Relaksasi

Selanjutnya, ibu hamil dapat melakukan perhitungan relaksasi.

Perhitungan relaksasi ni cukup membantu ibu ketika memasuki waktu persalinan

nanti. Perhitungan relaksasi ini sebenarnya adalah teknik relaksasi (pernapasan)

sebagaimana langkah-langkah yang disebutkan sebelumnya. Dalam perhitungan

relaksasi ini, ibu harus menarik napas melalui hidung kemudian mengeluarkannya

melalui mulut, lepaskan tegangan otot diseluruh tubuh. Dengan perapasan

tersebut, cobalah merileksakan semua bagiann tubuh dengan suatu tarkan napas

yang perlahan. Bayangkan sebagai gelombang relaksasi yang mengalir kebawah

diseluruh tubuh dar kepalake jari kaki. Addapun urutan-urutan perhitungan

relaksasi ini sebagai berikut :

1) Kepala, leher, dan bahu

2) Lengan, tangan, dan jari-jari

3) Dada dan perut

4) Punggung, bokong, dan perineum

5) Tungkai, kaki, dan jari kaki

Jadi, dari sini dapat disimpulkan bahwa perhitungan relaksasi ini adalah

pelaksanaan dari relaksasi pasif sebagaimana dijelaskan diatas. Karena itu,


3

sewaktu berlatih, gunakan penarikan napas sebanyak mungkin untuk

mendapatkan relaksasi tubuh secra total.

3. Relaksasi Sentuhan

Selain relaksasi pasif, ibu hamil juga perlu melakukan relaksasi sentuhan.

Pada relaksasi sentuhan ini, ibu hamil akan memberi respon terhadap sentuhan

pasangan ibu hamil dengan merilekskan atau mengendurkan otot-otot yang

tegang. Selama kehamilan, relaksasi sentyhan adalah cara yang menyenangkan

unutk mempraktikan relaksasi. Selama persalinan, ibu dapat menggunakan

setuhan, usapan, atau pijatan pendamping persalinan sebagai isyarat nonvebal

untuk rileks.

Rileksasi sentuhan ini terbagi menjadi empat jenis dan ibu dapat memilih

salah satu yang mennurut ibu cocok dan sesuai dengan kondisi ibu. Adapun

keempat jenis relaksasi sentuhan tersebut adalah :

1) Sentuhan diam. Jenis relaksasi sentuhan yang pertama adalah sentuhan diam.

Disebut sentuhan diam karena pasangan ibu hanya menahan tangannya dengan

kuat ditempat tertentu pada tubuh ibu inpartu sampai ibu merasa rileks.

2) Tekanan kuat. Berbeda dengan sentuhan diam, tekanan kuat ini sedikit

memberikan sensasi sakit pada ibu inpartu. Sebab, pada sentuhan kuat ini,

pasangan ibu inpartu akan memberikan tekanan dengan ujung jai atau seluruh

telapak tangannya.

3) Mengusap. Sentuhan yang satu ini sama seperti belaian. Sebab, pasangan ibu

hanya mengusap dengan ringan atau kuat pada daerah yang tegang. Saat
3

mengusap lengan atau kaki ibu, tangannya bergerak menjauh dari pusat tubuh

ibu.

4) Memijat. Jenis relaksasi sentuhan yang keempat adalah memijat. Memang,

memijat tidak dapat di samakan dengan menyentuh. Seebab, memijat

membutuhkan tenaga yang cukup besar. Karena itu, dalam sentuhan ini,

pasangan ibu iasanya tidak hanya mengusap atau menekan pada satu tempat

saja, tetapi menggosok atau menekan dengan kuat otot-otot yang tegang

diseluruh tubuh ibu. Biasanya, sentuhan pijat ini digunakan untuk merilekskan

daerah punggung dan leher.

2.2.13. Teknik Hypnobirthing

Hypnobirthing dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pre-Induction

Pre-Induction merupakan tahap awal saat bertemu dengan hipnoterapis.

Tahap ini dimulai dari pengumpulan data awal, persepsi tentang hipnoterapi

dan prosesnya. Proses ini juga diperlukan untuk mencari akar masalah klien,

harapan klien akan terapi ini, riwayat penyakitnya, kebiasaannya sehari-hari,

kese-pakatannya mengenai jumlah sesi terapi dan pengukuran skal distres

untuk mengetahui tingkat stres klien.

2. Uji Sugestibilitas

Sugestibilitas adalah kepribadian hipnotik seseorang yang dipengaruhi oleh

semua pengondisian dan pengalaman hidup. Uji sugestibilitas digunakan

untuk mengetahui apakah seseorang memiliki tipe sugestibilitas fisik atau

sugestibilitas perasaan. Uji ini penting untuk melakukan tipe induksi yang
3

digunakan dan teknik terapi yang cocok. Macam-macam tes sugestibilitas

yang lazim dipakai adalah tes ayunan badan, tes buku dan balon, tes mata

terpejam, tes tangan menggenggam, tes dengan pendulum dan tes lemon.

3. Induksi

Induksi adalah bagian dari sesi hipnoterapi yang mengantar klien memasuki

kondisi “trance hypnosis”, yaitu suatu kondisi kesadaran ketika bagian kritis

pikiran sadar tidakmaktif, sehingga klien menjadi sangat reseptif terhadap

sugesti yang diberikan oleh terapis, Melalui induksi, terapis berdukungan

sebagai pemandu klien untuk memasuki kondisi trance, yang dimulai dengan

memusatkan perhatian klien pada obyek tertentu bertujuan mengisolasi klien

dari banyaknya rangsangan atau stimulus lingkungan sekitarnya. Pikiran yang

telah terfokus dan terarah secara fisiologis membawa klien masuk perlahan

dari irama beta ke alfa, kemudian ke delta, sampai tubuh dan pikirannya terasa

rileks.

4. Deeping

Deeping adalah kelanjutan induksi. Tujuan penggunaan teknik ini adalah

untuk membuat klien semakin mampu menerima sugesti.

5. Terapi atau Implantasi

Pada sesi ini hipnoterapis mulai memberikan terapi sesuai dengan

permasalahan yang dihadapi klien. Terapis akan menanamkan sugestis

pascahipnotis sesuai kesepakatan dalam kontrak dengan klien, sugesti ini

berupa kalimat terapeutik yang berfungsi menghilangkan gejala dan


3

kebutuhan klien, menghilangkan akar masalah dan penyebab gangguan, serta

kaitannya dengan aspek-aspek yang lain.

6. Terminasi

Terminasi merupakan bagian terakhir dari sesi hipnoterapi. Sebelum sesi

terminasi ini dimulai ada baiknya klien dipersiapkan sedemikian rupa untuk

keluar dari kondisi hipnosis. (6)

2.2.14. Teori Perilaku

2.2.15. Definisi Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri yaang

mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,

menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari

uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksudkan perilaku manusia adalah

semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang

tidak dapat diamati oleh pihak luar.

2.2.16. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Setiap individu mempunyai perilaku yang berbeda dengan individu yang

lain. Oleh karena itulah, perilaku bersifat individual dan unik. Perilaku tidak

selalu mengikuti dan didasari dengan pengetahuan dan sikap positif. Begitu pula

sebalik nya. Akan tetapi perilaku positf yang didasari oleh pengetahuan yang

memadai tentang perilaku kesehatan akan membuat seseorang berperilaku sehat

lebih langgeng atau awet.

Bloom pada 197 menyatakan bahwa perilaku manusia adalah refleksi dari

beragam kejiwaan, yaitu pengetahuan, keinginan, kehendak, minat, sikap, dan


3

motivasi. Selain itu perilaku juga ditentukan oleh pengalamn, keyakinan,

kehendak, saran fisik, sosial, dan budaya. Berikut adalah beberapa teori yang

memaparkan tentang faktor yang mempengaruhi perilaku.(18)

A. Teori Lawrence Green (1980)

Green mengatakan bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi dan

menentukan perilaku seseorang. Ketiga faktor itu adalah faktor predisposisi,

faktor pendorong, dan faktor penguat. Yaitu :

1) Faktor Predisposisi (Predisposing Factor) adalah faktor yang dapat

mempermudah pembentukan perilaku seseorang. Contoh faktor predisposisi

adalah pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai, norma sosial,

budaya, dan faktor sosio demografi yang lainnya.

2) Faktor Pendorong (Enabling Factor) diartikan sebagai faktor yang

memungkinkan seseorang mengubah perilakunya. Contoh faktor pendorong

antara lain : lingkungan fisik, sarana kesehatan, dan terjangkaunya fasilitas

dan sumber kesehatan.

3) Faktor penguat (Reinforcing Factor) yaitu faktor yang dapat memperkuat

sikap dan perilaku seseorang.(18)

B. Teori Snehendu B. Kar (1986)

Snehendu B. Kar melakukan analisis bahwa perilaku adalah fungsi dari

beberapa hal, yaitu :

1) Minat seseorang yang berhubungan dengan kepentingan pribadinya atau

behavior intention

2) Dukungan sosial dari masyarakat di sekitar atau social support


4

3) Ketersediaan informasi tentang kesehatan atau accesibility of information

4) Otonomi pribadi seorang individu dalam hal mengambil tindakan atau

keputusan alias personal autonomy

5) Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak berindak alias action

situation.(18)

C. Teori menurut World Health Organization/WHO (1988)

Pada 1988 WHO menganalisis bahwa ada empat penyebab seseorang

berperilaku. Beriku adalah keempat penyebab tersebut.

1. Pemikiran dan Perasaan (Thought And Feeling) yang antara lain adalah

pengetahuan sebagai hasil pengalaman, persepsi, kepercayaan, sikap, dan lain-

lain

2. Orang penting sebagai referensi artinya , perilaku seseorang yang dianggap

penting dimasyarakat mempengaruhi tindakan dan perilaku seseorang atau

masyarakat. Individu biasanya meniru perilaku orang atau kelompok penting

tersebut. Orang-orang yang sering dianggap penting disebut kelompok

referensi. Contoh kelompok referensi adalah orang tua, guru, tokoh agama,

tokoh masyarakat, kepala desa, kepala adat, dan sebagainya

3. Sumber Daya atau Resource. Sumber daya ini mencakup fasilitas berupa

waktu, uang, tenaga kerja, pelayanan, serta keterampilan dan kemampua

petugas

4. Kebudayaan atau perilaku normal, kebiasaan, nilai, dan penggunaan berbagai

sumber dalam masyarakat sehingga dapat menghasilkan pola hidup tertentu.

(18)
4

1. Pengetahuan

a) Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan

seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan

tindakan terhadap masalah yang dihadapi.

Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa tingkat pendidikan merupakan salah

satu faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Jika seseorang

memiliki tingkat pendidikan tinggi, orang tersebut cenderung lebih mudah

menerima informasi baru. Sebaliknya, jika seseorang mempunyai tingkat

pendidikan dasar, orang tersebut cenderung sulit menerima informasi baru.

Pengetahuan seseorang yang didapat dari proses belajar selain diperoleh dari hasil

penggunaan indra yang mempunyai nilai sendiri. Pengetahuan seseorang biasanya

diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai media masa media

elektronk, buku petunjuk kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya.

b) Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengetahuan Seseorang

1. Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat,

kondisi fisik.

2. Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, mialnya keluarga, masyarakat, sarana.

3. Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya strategi dan metode

dalam pembelajaran.

c) Ada Enam Tingkatan Domain Pengetahuan

1. Tahu (Know)
4

Tahu diartikan sebagai mengingat kembali (recall) terhadap suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya.

2. Memahami (Comprehension)

Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar-benar tentang objek yang

diketahui dan dapat menginterprestasikan materri tersebut dengan benar

3. Aplikasi (Aplycation)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.

4. Analisis (Analysis)

Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atauu suatu objek kedalam

komponen-komponen tetapi masih dalam suatu strujtur organisasi dan ada

kaitannya dengan yang lain.

5. Sintesa

Sintesa menunjukan suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan baru.

6. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek.(19)

d. Kriteria Tingkat Pengetahuan

Menurut Arkunto pengetahuan seseorang dapat diketahui dan

diinterpretasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu

1. Baik : Hasil presentase 76%-100%

2. Cukup : Hasil presentase 56%-75%


4

3. Kurang : Hasil presentase < 56%

2. Dukungan Suami

Orang yag paling penting bagi seorang wanita hamil adalah suaminya.

Banyak bukti yang ditunjukan bahwa wanita yang diperhatikan dan dikasihi oleh

pasangannya selama kehamilan akan menunjukkan lebih sedikit gejala emosi dan

fisik, lebih mudah melakukan penyesuaian diri selama kehamilan dan sedikit

resiko komplikasi persalinan hal ini diyakini karena ada dua kebutuhan utama

yang ditunjukan wanita selama hamil yaitu menerima tanda-tanda bahwa ia

dicintai dan dihargai serta kebutuhan akan penerimaan pasangannya terhadap

anaknya.

Ada empat jenis dukungan yang dapat diberikan suami sebagai calon ayah

bagi anaknya antara lain :

1) Dukungan emosi yaitu suami sepenuhnya memberi dukungan secara

psikologis kepada istrinya dengan menunjukkan kepedulian dan perhatian

kepada kehamilannya serta peka terhadap kebutuhan dan perubahan emosi

pada ibu hamil

2) Dukungan instrumental yaitu dukungan suami yang diberikan untuk

memenuhi kebutuhan fisik ibu hamil dengan bantuan keluarga lainnya

3) Dukungan informasi yaitu dukungan suami dalam memberikan informasi yang

diperolehnya mengenai kehamilan

4) Dukungan penilaian yaitu memberikan keputusan yang tepat untuk perawatan

kehamilan istrinya.(20)
4

3. Jarak Fasilitas

Fasilitas kesehatan berhubungan dengan tempat ibu mendapatkan pelayanan

kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya sampai ibu dapat melahirkan

dengan aman. Tersedianya fasilitas kesehatan memadai dengan jarak yang mudah

terjangkau, akan memberi kemudahan bagi ibu hamil untuk sering memeriksakan

kehamilannya dan untuk mendapatkan penanganan dalam keadaan darurat. Bidan

dapat memberikan informasi atau petunjuk kepada ibu dan keluarga tentang

pemanfaatan sarana kesehatan seperti rumah bersalin, polindes, PKM, dan

fasilitas kesehatan lainnya yang sangat penting dan aman bagi kehamilan dan

persalinannya.(20)

Secara umum pemanfaatan asuhan kehamilan yang tidak merata sangat erat

hubungannya dengan kemiskinan, tingkat pendidikan atau ketidaktahuan, faktor

geografis dan sosial. Keterlambatan penanganan komplikasi antara lain di

sebabkan oleh rendanya pengetahuan bumil, dan keluarga tentang tanda-tanda

bahaya pada kehamilan, dan sulitnya jangkauan pelayanan kesehatan sehingga

dapat berakibat kematian janin bahkan ibu.(14)

Aksesibilitas menunjukkan kemudahan bergerak dari suatu tempat ke

tempat lainnya dalam suatu wilayah. Aksesibilitas ini mempunyai hubungan

dengan jarak, dalam hal ini untuk menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan

dalam suatu wilayah. Jarak adalah jarak yang dihitung dari tempat tinggal

pengunjung menuju fasilitas kesehatan dalam hal ini Puskesmas. Jarak tempuh

yaitu waktu yang dibutuhkan oleh responden untuk menempuh jarak menuju

fasilitas kesehatan baik dengan menggunakan alat transportasi maupun jalan kaki.
4

Klasifikasi Wilayah

Klasifikasi wilayah dalam analisis pola jangkauan wilayah permukiman

dan biaya transportasi penduduk ke fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai

berikut:

1) Wilayah sangat dekat, jika masuk dalam wilayah dengan jarak 0-1000 meter

dari fasilitas pelayanan kesehatan dan jarak 0-200 meter dari jalan.

2) Wilayah dekat, jika masuk dalam wilayah dengan jarak 1001-2000 meter dari

fasilitas pelayanan kesehatan dan jarak 0-200 meter dari jalan, atau jika

masuk dalam wilayah dengan jarak 0-1000 meter dari fasilitas pelayanan

kesehatan dan jarak 201-500 meter dari jalan.

3) Wilayah sedang, jika masuk dalam wilayah dengan jarak 2001-3000 meter

atau lebih dari fasilitas pelayanan kesehatan dan jarak 0-200 meter dari jalan,

atau jika masuk dalam wilayah dengan jarak 1001-2000 meter dari fasilitas

pelayanan kesehatan dan jarak 201-500 meter dari jalan, atau jika masuk

dalam wilayah dengan jarak 0-1000 meter dari fasilitas pelayanan kesehatan

dan jarak 501-1000 meter atau lebih dari jalan.

4) Wilayah jauh, jika masuk dalam wilayah dengan jarak 2001-3000 meter atau

lebih dari fasilitas pelayanan kesehatan dan jarak 201-500 meter dari jalan,

atau jika masuk dalam wilayah dengan jarak 1001-2000 meter dari fasilitas

pelayanan kesehatan dan jarak 501-1000 meter atau lebih dari jalan.

5) Wilayah sangat jauh, jika masuk dalam wilayah dengan jarak 2001-3000

meter atau lebih dari fasilitas pelayanan kesehatan dan jarak 501-1000 meter

atau lebih dari jalan.


4

Oleh karena besar biaya transportasi tiap penduduk ke suatu fasilitas

pelayanan kesehatan di tentukan oleh faktor aksesibilitas dari suatu fasilitas

pelayanan kesehatan, yaitu jarak jangkauan fasilitas pelayanan kesehatan dan

jarak ke jalan utama.

4. Minat

Minat merupakan kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan

mengenang berbagai aktivitas. Individu yang berminat terhadap suatu aktivitas

akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Minat

pada hakikatnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri

dengan sesuatu di luar diri, makin kuat atau dekat hubungan tersebut, makin besar

minatnya.

Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan sikap.

Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat penting dalam

mengambil keputusan.(12) Minat tidak hanya di ekspresikan melalui pernyataan

yang menunjukkan bahwa seseorang lebih menyukai sesuatu dari pada yang

lainnya, tetapi juga di implementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu

kegiatan. Seseorang yang berminat terhadap sesuatu, cenderung untuk

memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang di minati itu dan

sama sekali tidak menghiraukan sesuatu yang lain. Minat merupakan alat motivasi

yang utama yang dapat membangkitkan kegairahan dalam beraktifitas.(21)

Minat adalah kecenderungan dari dalam individu untuk tertarik pada suatu

obyek atau menyenangi sesuatu obyek semakin kuat atau dekat hubungan tersebut

maka semakin besar minatnya. Minat biasanya ditunjukkan melalui pernyataan


4

yang menunjukkan lebih menyukai suatu hal dan dapat di nyatakan juga dalam

bentuk partisipasi pada aktifitas yang di nikmatinya. Minat terhadap

hypnobirthing dapat muncul bila ibu tertarik dan merasa membutuhkan

hypnobirthing untuk menjaga kesehatannya. Minat dapat dipengaruhi oleh faktor

pekerjaan, sosial, ekonomi, bakat, umur, jenis kelamin, pengalaman kepribadian,

dan lingkungan.(5)

2.3. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis sementara yang dapat diambil peneliti adalah

1. Adanya Faktor pengetahuan ibu dengan pelaksanaan Hypnobirthing pada ibu

hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra, Medan Tahun 2020.

2. Adanya Faktor dukungan suami dengan pelaksanaan Hypnobirthing pada ibu

hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra, Medan Tahun 2020.

3. Adanya Faktor jarak fasilitas dengan pelaksanaan Hypnobirthing pada ibu

hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra, Medan Tahun 2020.

4. Adanya Faktor minat ibu dengan pelaksanaan Hypnobirthing pada ibu hamil

Trimester III di Klinik Diana Panitra, Medan Tahun 2020.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik, survei analitik

adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu

terjadi. Kemudian melakukan analisis di namika korelasi antara fenomena, baik

antara resiko dan faktor efek.(22) Pada penelitian ini menggunakan pendekatan

cross sectional, yaitu untuk mengetahui Faktor yang Berhubungan dengan

Pelaksanaan Hypnobirthing di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi pada penelitian ini adalah Klinik Diana Panitra Medan Jalan KL

Yos Sudarso, Gang Panitera, Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli, Kota

Medan, Sumatera Utara 20241. Alasan mengambil lokasi penelitian ini adalah :

sosialisasi mengenai metode hypnobirthing dan sumber informasi yang didapat

ibu hamil serta masih sedikitnya tenaga kesehatan yang terlatih dan menerapkan

metode hypnobirthing ini.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai bulan Juli 2020.

48
4

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang

memeriksakan diri ke Klinik Diana Panitra sebanyak 30 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap akan mewakili seluruh

populasi. Sampel dalam penelitian ini menggunakan tehik accidental sampling

yaitu pengambilan sampel secara kebetulan tanpa direncanakan, dengan

responden sebanyak 30 orang.

3.4. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah alur penelitian yang memperlihatkan variabel-

variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi. Adapun kerangka konsep peneltian

tentang “Fakor Yang Berhubungan Dengan Pelaksanaan Hypnobirthing Pada Ibu

Hamil Trimester III Di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020” adalah :

Variabel Independen Variabel Dependen


Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Faktor perilaku :
Modifikasi teori Lawrence Green dan teori Snehendu B. Kar
1. Pengetahuan Pelaksanaan
2. Dukungan suami
Hypnobirthing Pada
3. Jarak fasilitas
Ibu Hamil Trimester
4. Minat
5

3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran

3.5.1. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah batasan yang di gunakan untuk

mendefinisikan variabel-variabel atau faktor-faktor yang mempengaruhi variabel

pengetahuan.

1. Variabel Independen

a. Pengetahuan : Segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil yang

berhubungan dengan hypnobirthing.

a) Baik : ibu yang dapat menjawab pertanyaan kuesioner dengan benar

7 – 10

b) Cukup : ibu yang dapat menjawab pertanyaan kuesioner dengan

benar 5 – 6

c) Kurang : ibu yang dapat menjawab pertanyaan kuesioner dengan

benar 1 – 4

b. Dukungan suami : Suport atau dukungan motivasi yang diberikan oleh

suami kepada ibu hamil trimester III.

a) Mendukung : suami yang memberikan suport atau dukungan

motivasi kepada ibu selama masa kehamilan trimester III.

b) Tidak mendukung : suami yang tidak memberikan suport atau

dukungan motivasi kepada ibu selama masa kehamilan trimester III.

c. Jarak fasilitas : jarak antara rumah ibu dengan klinik.

a) Jauh : ibu yang mengatakan jarak rumah ke klinik ≥ 4 km

b) Dekat : ibu yang mengatakan jarak < 4 km.


5

d. Minat ibu : ketertarikan atau kecenderungan ibu hamil terhadap

hypnobirthing.

a) Minat : ibu yang memiiki minat terhadap pelaksanaan hypnobirthing

pada ibu hamil trimeser III

b) Tidak berminat : ibu yang tidak berminat terhadap pelaksanaan

hypnobirthing pada ibu hamil trimester III.

2. Variabel Dependen

a. Pelaksanaan hypnobirthing : kesedian ibu hamil trimester III

melaksanakan hypnobirthing

a) Bersedia : ibu yang mengatakan bersedia melaksanakan hypnobirthing

pada ibu hamil trimester III

b) Tidak bersedia : ibu yang mengatakan tidak bersedia melaksanakan

hypnobirthing pada ibu hamil trimesteer III.

3.5.2. Aspek Pengukuran

TABEL 3.1.
Aspek Pengukuran

Variabel Jumlah Alat Hasil ukur Kategori Skala


Independen Pertanyaan Ukur Ukuran
Pengetahuan 10 Kuesioner a. 76%-100% Baik (3) Ordinal
pernyataan (skor 7-10)
b. 56%-100% Cukup (2)
(skor 5-6)
c. < 56% Kurang (1)
(skor 1-4)

Dukungan 10 Kuesioner a. > 50% b.Mendukung Ordinal


suami pernyataan (skor 6-10) (2)
b. < 50% c. Tidak
(skor 1-5) mendukung
(1)
5

Jarak fasilitas 1 Kuesioner a. Jauh (2) Nomina


a. ≥ 4 km
pertanyaan b.Dekat (1) l
b. < 4km
Minat ibu 10 Kuesioner
a. > 50% a. Berminat (2)
pernyataan Ordinal
(skor 6-10)
b. < 50% b.Tidak
(skor 1-5)
berminat (1)
Variabel Jumlah Skala
pernyataan Alat ukur Hasil ukur Kategori
Dependen Ukur
Pelaksanaan 6 Kuesioner a. >50% a. Bersedia Ordinal
hypnobirthing pertanyaan (skor 4-6) (2)

b. <50% b.Tidak
(skor 1-3) bersedia (1)

3.6. Metode Pengumpulan Data

3.6.1. Jenis Data

1. Data Primer adalah sumber informasi yang bersumber dari yang

mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap data tersebut

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil dokumentasi oleh

pihak lain, misalnya rekam medik, rekapitulasi nilai, data kunjungan

pasien.

3. Data tersier adalah data yang dperoleh dari naskah yang sudah

dipublikasikan.

3.6.2. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer, dimana teknik

pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner, yaitu seluruh


5

responden dibagikan kuesioner, setelah dibagikan diberi penjelasan terlebih

dahulu mengenai cara pengisian.

3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.4. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan apa yang diukur.

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu mengukur

apa yang hendak kita ukur, maka perlu di uji dengan uji korelasi antara skor

(nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesiner tersebut. Bila semua

pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct validity). Apabila

kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti semua item

(pertanyaan) yang ada didalam kuesioner itu mengukur konsep yang kita ukur.

Pengujian validitas konstruk dengan SPSS adalah menggunakan korelasi,

instrumen valid apabila nilai korelasi (person correlation) adalah positif, dan nilai

probabilitas korelasi [ sig. (2-tailed) ] ≤ taraf signifikan (á) sebesar 0,05. (23) Uji

validitas dalam penelitian ini dilakukan di Kinik Eka Sriwahyuni, Jalan Anugerah

Mataram No. 02. Binjai, Kec. Medan Denai, Kota Medan dengan responden

seluruh ibu hamil trimester III sebanyak 20 responden.

TABEL 3.2.
Hasil Uji Validitas Pengetahuan Ibu Hamil
Pengetauan Ibu Hamil
No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 0,537 0,444 Valid
2 0,821 0,444 Valid
3 0,794 0,444 Valid
4 0,846 0,444 Valid
5 0,601 0,444 Valid
6 0,794 0,444 Valid
7 0,831 0,444 Valid
5

8 0,641 0,444 Valid


9 0,736 0,444 Valid
10 0,794 0,444 Valid

Dari hasil uji validitas dari kuersioner sebanyak 10 soal, semua pernyataan

di nyatakan valid, dimana r hitung > r tabel.

TABEL 3.3.
Hasil Uji Validitas Dukungan Suami
Dukungan Suami
No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 0,470 0,444 Valid
2 0,574 0,444 Valid
3 0,458 0,444 Valid
4 0,649 0,444 Valid
5 0,576 0,444 Valid
6 0,479 0,444 Valid
7 0,884 0,444 Valid
8 0,689 0,444 Valid
9 0,689 0,444 Valid
10 0,690 0,444 Valid

Dari hasil uji validitas dari kuesioner sebanyak 10 soal, semua pernyataan

di nyatakan valid, dimana r hitung > r tabel.

TABEL 3.4.
Hasil Uji Validitas Minat Ibu
Minat Ibu
No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 0,469 0,444 Valid
2 0,451 0,444 Valid
3 0,469 0,444 Valid
4 0,662 0,444 Valid
5 0,562 0,444 Valid
6 0,837 0,444 Valid
7 0,876 0,444 Valid
8 0,786 0,444 Valid
9 0,883 0,444 Valid
10 0,508 0,444 Valid
5

Dari hasil uji validitas dari kuesioner sebanyak 10 soal, semua pernyataan

di nyatakan valid, dimana r hitung > r tabel.

TABEL 3.5
Hasil Uji Validitas Pelaksanaan Hypnobirthing
Pelaksanaan Hypnobirthing
No Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 0,546 0,444 Valid
2 0,464 0,444 Valid
3 0,545 0,444 Valid
4 0,638 0,444 Valid
5 0,629 0,444 Valid
6 0,746 0,444 Valid

Dari hasil uji validitas dari kuesioner sebanyak 6 soal, semua pernyataan

di nyatakan valid, dimana r hitung > r tabel.

3.6.5. Uji Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau lebih terhadap gejala yang

sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.

Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur untuk gejala-gejala sosial (non

fisik) harus mempunyai realibilitas yang tinggi. Untuk itu sebelum digunakan.

Untuk penelitian harus dites (diuji coba) sekurang-kurangnya dua kali. Uji coba

tersebut kemudian diuji dengan tes menggunakan rumus korelasi pearson

(pearson correlation), seperti tersebut diatas. Perlu dicatat, bahwa perhitungan

reabilitas harus dilakukan hanya ada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memiliki

validitas terlebih dahulu sebelum menghitung reliabilitas. (23)


5

TABEL 3.6.
Hasil Uji Reliabilitas Pengetahuan Ibu
Reliability Statistic
Cronbach's Alpha N of Itemms
0.923 10

Nilai cronbach alpha yang di peroleh jika di bandingkan dengan r product

moment pada tabel dengan ketentuan jika r hitung > r tabel maka tes tersebut reliable .

berdasarkan uji reliabilitas diatas dilakukan pada 20 responden dengan 20

kusioner diperoleh koefisien cronbach alpha sebesar 0.923. oleh karena itu nilai

cronbach alpha > r tabel maka dapat di nyatakan reliabel.

TABEL 3.7.
Hasil Uji reliabilitas Dukungan Suami
Reliability Statistic
Cronbach's Alpha N of Itemms
0.826 10

Nilai cronbach alpha yang di peroleh jika di bandingkan dengan r product

moment pada tabel dengan ketentuan jika r hitung > r tabel maka tes tersebut reliable .

berdasarkan uji reliabilitas diatas dilakukan pada 20 responden dengan 20

kusioner diperoleh koefisien cronbach alpha sebesar 0.826. Oleh karena itu nilai

cronbach alpha > r tabel maka dapat di nyatakan reliabel.

TABEL 3.8.
Hasil Uji Reliabilitas Minat Ibu
Reliability Statistic
Cronbach's Alpha N of Itemms
0.873 10

Nilai cronbach alpha yang di peroleh jika di bandingkan dengan r product

moment pada tabel dengan ketentuan jika r hitung > r tabel maka tes tersebut reliable .
5

berdasarkan uji reliabilitas diatas dilakukan pada 20 responden dengan 20

kusioner diperoleh koefisien cronbach alpha sebesar 0.873. Oleh karena itu nilai

cronbach alpha > r tabel maka dapat di nyatakan reliabel.

TABEL 3.9.
Hasil Uji Reliabilitas Pelaksanaan Hypnobirthing
Reliability Statistic
Cronbach's Alpha N of Itemms
0.844 6

Nilai cronbach alpha yang di peroleh jika di bandingkan dengan r product

moment pada tabel dengan ketentuan jika r hitung >r tabel maka tes tersebut reliable

berdasarkan uji reliabilitas diatas dilakukan pada 20 responden dengan 20

kusioner diperoleh koefisien cronbach alpha sebesar 0.844. Oleh karena itu nilai

cronbach alpha > r tabel maka dapat di nyatakan reliabel.

3.7. Metode Pengolahan Data.

Data yang telah digabungkan diolah secara komputerisasi dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Collecting

Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner angket maupun observasi.

2. Checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar

observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan

data memberikan hasil yang valid dan realiabel dan terhindar dari bias.

3. Coding

Pada lanjah ini penulis melakukan pemberian kode pada variable-variable

yang diteliti
5

4. Entering

Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang masih

dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program

komputer yang digunakan peneliti yaitu SPSS.

5. Data Processing

Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai

dengan kebutuhan dari penelitian.

3.8. Analisis Data

Data yang telah terkumpul dianalisa dengan menggunakan program

komputer.

3.8.1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan data yang dilakukan

pada tiap variabel dari hasil penelitian. Dilakukan untuk memperoleh distribusi

frekuensi.

3.8.2. Analisis Bivariat

Setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel penelitian ini maka

analisis dilanjutkan pada tingkat bivariat. Untuk mengetahui hubungan (korelasi)

antara variabel bebas (independent variabel) dengan variabel terikat (dependent

variabel).

Untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan antara variabel

bebas dengan variabel terikat digunakan analisi Chi-square, pada batas

kemaknaan perhitunngan statistik p-value (0,05). Apabila hasil perhitungan

menun-jukan nilai p < p value (0,05) maka dikatakan (Ho) ditolak dan (Ha)
5

diterima, artinya kedua variabel secara statistik mempunyai hubungan yang

signifikan. Kemudian untuk menjelaskan adanya asosiasi (hubungan) antara

variabel terikat dengan variabel bebas digunakan analisis tabulasi silang.(22)


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

4.1.1. Letak Geografis

Lokasi penelitian di Klinik Diana Panitera Jalan KL Yos Sudarso, Gang

Panitra No. 47 Kecamatan Tanjung Mulia Medan Deli Kota, dengan batasan

wilayah sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan rumah penduduk Kabupaten Deli

serdang

2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Marelan dan

Kecamatan Medan Labuhan

3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Medan Helvetia

4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat dan

Kecamatan Medan Timur

4.1.2. Demografi

Luas klinik Bersalin Diana Panitra Medan adalah 1.320 m2 berada di Jalan

KL. Yos Sudarso Gang Panitra No. 16 Tanjung Mulia-Medan. Fasilitas yang

tersedia di Klinik Diana Panitera Medan diantaranya adalah ruang bersalin, ruang

bayi, ruang obat, dan rawat inap.

60
6

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Analisis Univariat

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Klinik Diana Panitera

Jalan KL. Yos Sudarso Gang Panitra No. 16 Tanjung Mulia-Medan terhadap 30

responden, maka dapat dilakukan hasil analisis univariat sebagai berikut :

1. Pengetahuan Ibu

TABEL 4.1.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Pelaksanaan Hypnobirthing pada
Ibu Hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.

F Jumlah (%)
No Pengetahuan Ibu
1 Baik 7 23.3
2 Cukup 11 36.7
3 Kurang 12 40.0
Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4.1. Menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu

tentang Pelaksanaan Hypnobirthing pada Ibu Hamil Trimester III berada pada

kategori kurang yaitu 12 responden (40.0%), dan minoritas pengetahuan ibu

tentang Pelaksanaan Hypnobirthing pada Ibu Hamil Trimester III berada pada

kategori baik yaitu 7 responden (23,3%). Sedangkan pengetahuan ibu kategori

cukup sebanyak 11 responden (36.7%).

2. Dukungan Suami

TABEL 4.2.
Distribusi Frekuensi Dukungan Suami terhadap Pelaksanaan Hypnobirthing
pada Ibu Hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.

F Jumlah (%)
No Dukungan Suami
1 Mendukung 12 40
2 Tidak Mendukung 18 60
Jumlah 30 100
6

Berdasarkan Tabel 4.2. Menunjukkan bahwa mayoritas dukungan suami

tentang pelaksanaan hypnobirthing pada ibu hamil trimester III berada pada

kategori tidak mendukung yaitu sebanyak 18 responden (60%), dan minoritas

dukungan suami tentang pelaksanaan hypnobirthing pada ibu hamil trimester III

berada pada kategori mendukung sebanyak sebanyak 12 responden (40%).

3. Jarak Fasilitas

TABEL 4.3.
Distribusi Frekuensi Jarak Fasilitas terhadap Pelaksanaan Hypnobirthing pada
Ibu Hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra tahun 2020.

F Jumlah (%)
No Jarak Fasilitas
1 Jauh 16 53.3
2 Dekat 14 46.7
Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4.3. Menunjukkan bahwa mayoritas jarak fasilitas

kesehatan berada pada kategori jauh sebanyak 16 responden (53.3%), dan

minoritas jarak fasilitas kesehatan berada pada kategori dekat sebanyak 14

responden (46.7%).

4. Minat Ibu

TABEL 4.4.
Distribusi Frekuensi Minat Ibu terhadap Pelaksanaan Hypnobirthing pada Ibu
Hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.

F Jumlah (%)
No Minat Ibu
1 Berminat 11 36.7
2 Tidak Berminat 19 63.3
Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4.4. Menunjukkan bahwa mayoritas minat ibu terhadap

pelaksanaan hypnobirthing pada ibu hamil trimester III berada pada kategori
6

tidak berminat yaitu 19 responden (63.3%), dan minoritas minat ibu tentang

tentang pelaksanaan hypnobirthing pada ibu hamil trimester III berada pada

kategori tidak berminat yaitu 11 responden (36.7%).

5. Pelaksanaan Hyponbirthing

TABEL 4.5.
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Hypnobirthing di Klinik Diana Panitra Medan
Tahun 2020.

F Jumlah (%)
No Pelaksanaan Hypnobirthing
1 Bersedia 10 33.3
2 Tidak Bersedia 20 66.7
Jumlah 30 100

Berdasarkan Tabel 4.5. Menunjukkan bahwa mayoritas pelaksanaan

hypnobirthing pada ibu hamil trimester III berada pada kategori tidak bersedia

yaitu sebanyak 20 responden (66.7%), dan minoritas pelaksanaan hypnobirthing

pada ibu hamil trimester III berada pada kategori bersedia yaitu sebanyak 10

responden (33.3%).

4.2.2. Analisis Bivariat

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Klinik Diana Panitra

Medan Tahun 2020 di Jalan KL. Yos Sudarso Gang Panitera, terhadap 30

responden, maka dapat dilihat hasil analisis bivariat sebagai berikut :


6

1. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pelaksanaan Hypnobirthing

TABEL 4.6.
Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu dan Pelaksanaan Hypnobirthing di
Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.
Pelaksanaan Hypnobirthing
Tidak Jumlah P
No Pengetahuan Bersedia
Bersedia value
f % f % F %
1 Baik 5 16,7 2 6,6 7 23,3
2 Cukup 3 10 8 26,7 11 36,7 0.044
3 Kurang 2 6,7 10 33,3 12 40
Total 10 33,4 20 66,7 30 100

Berdasarkan Tabel 4.6. diketahui bahwa dari 30 responden yang di teliti,

menunjukkan bahwa dari 7 (23,3%) responden yang berpengetahuan baik pada

kategori bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 5 responden (16,7%)

dan responden pada kategori tidak bersedia melaksanakan hypnobirthing

sebanyak 2 responden (6.6%). Responden yang berpengetahuan cukup sebanyak

11 responden, (36,7%) dengan responden yang bersedia melaksanakan

hypnobirthing sebanyak 3 responden, (10%) dan ada sebanyak 8 responden

(26.7%) yang tidak bersedia melaksanakan hypnobirthing. Sementara responden

yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 12 responden (40%), pada kategori

bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 2 responden (6,7%), dan

responden pada kategori tidak bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 10

responden (33.3%).

Berdasarkan hasil analisa bivariat, diperoleh hasil uji chi-square nilai P

value = 0,044 lebih kecil dari 0,05, yang berarti bahwa ada hubungan

pengetahuan ibu dengan Pelaksanaan hypnobirthing pada Ibu Hamil Trimester III

di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.


6

2. Hubungan Dukungan Suami dengan Pelaksanaan Hypnobirthing

TABEL 4.7.
Tabulasi Silang Hubungan Dukungan Suami dengan Pelaksanaan Hypnobirthing
pada Ibu Hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.

Pelaksanaan Hypnobirthing
Dukungan Tidak Jumlah P
No Bersedia
Suami Bersedia value
f % f % F %
1 Mendukung 8 26.7 4 13.3 12 40
0,004
2 Tidak Mendukung 2 6.7 16 53.3 18 60
Total 10 33.4 20 66,6 30 100

Berdasarkan Tabel 4.7. diketahui bahwa dari 30 responden yang diteliti,

Sebanyak 12 responden (40%) yang mendapat dukungan dari suami, dengan

mayoritas responden pada kategori bersedia melaksanakan hypnobirthing

sebanyak 8 responden (26,7%), dan minoritas responden pada kategori tidak

bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 4 responden (13.3%). Sedangkan

responden yang tidak mendapat dukungan dari suami sebanyak 18 responden

(60%) dengan mayoritas responden pada kategori tidak bersedia melaksanakan

hypnobirthing sebanyak 16 responden (53,3%), dan minoritas responden pada

kategori bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 2 responden (6,7%).

Berdasarkan hasil analisa bivariat, diperoleh nilai p value = 0,004 lebih

kecil dari 0,05, yang berarti bahwa ada hubungan dukungan suami dengan

pelaksanaan hypnobirthing pada ibu hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra

Medan Tahun 2020.


6

3. Hubungan Jarak Fasilitas dengan Pelaksanaan Hypnobirthing

TABEL 4.8.
Tabulasi Silang Hubungan Jarak Fasilitas dengan Pelaksanaan Hypnobirthing di
Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.

Pelaksanaan Hypnobirthing
P
Tidak Jumlah
No Jarak Fasilitas Bersedia value
Bersedia
f % f % F %
1 Jauh 2 6.6 14 46.7 16 53.3
0,019
2 Dekat 8 26.7 6 20 14 46.7
Total 10 33.3 20 66.7 30 100

Berdasarkan Tabel 4.8. diketahui dari 30 responden yang diteliti, sebanyak

16 responden (53.3%) yang memiliki jarak fasilitas jauh dengan mayoritas

responden pada kategori tidak bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 14

responden, (46.7%) dan minoritas responden pada kategori bersedia

melaksanakan hypnobirthing sebanyak 2 responden (6.6%). Sedangkan responden

yang memiliki jarak fasilitas dekat sebanyak 14 responden (46.7%), dengan

mayoritas responden pada kategori bersedia melaksanakan hypnobirthing

sebanyak 8 responden (26.7%), dan minoritas responden pada kategori tidak

bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 6 responden (20%).

Berdasarkan hasil analisa bivariat diperoleh nilai p value = 0,019 lebih

kecil dari 0,05, maka berarti bahwa ada hubungan jarak fasilitas dengan

Pelaksanaan hypnobirthing pada ibu hamil Trimester III di Klinik Diana Panitra

Medan Tahun 2020.


6

4. Hubungan Minat Ibu dengan Pelaksanaan Hypnobirthing

TABEL 4.9.
Tabulasi Silang Hubungan Minat Ibu dengan Pelaksanaan Hypnobirthing di
Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.
Pelaksanaan Hypnobirthing
Tidak Jumlah P
No Minat Ibu Bersedia
Bersedia value
f % f % F %
1 Berminat 7 23,3 4 13.3 11 36.7
0,015
2 Tidak Berminat 3 10 16 53.3 19 63.3
Total 10 33.3 20 66.6 30 100

Berdasarkan Tabel 4.9. diketahui bahwa 30 responden yang diteliti,

sebanyak 11 responden (36.7%) yang berminat dengan mayoritas responden pada

kategori bersedia melaksanakan hypnobirthig sebanyak 7 responden, (23.3%) dan

minoritas responden pada kategori tidak bersedia melaksanakan hypnobirthing

sebanyak 4 (13.3%) ibu yang tidak melaksanakan hypnobirthing. Sedangkan

responden yang tidak berminat sebanyak 19 responden, (63,3%) berminat terdapat

sebanyak 3 (10%) ibu yang melaksanakan hypnobirthing dan ada sebanyak 16

(53.3%) ibu yang tidak melaksanakan hypnobirthing.

Berdasarkan hasil analisa bivariat diperoleh nilai p value = 0,015 lebih

kecil dari 0,05, yang berarti bahwa ada hubungan minat ibu dengan pelaksanaan

hypnobirthing pada ibu hamil Trimesterr III di Klinik Diana Panitra Medan Tahun

2020.
6

4.3. Pembahasan

4.3.1. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III dengan Pelaksanaan


Hypnobirthing

Berdasarkan Tabel 4.6 analisis bivariat faktor pengetahuan dengan

Pelaksanaan Hypnobirthing Pada Ibu Hamil Trimester III Di Klinik Diana Panitra

Medan Tahun 2020, diketahui 30 responden yang di teliti terdapat 7 responden

(23,3%) memiliki pengetahuan baik tentang hypnobirthing, 5 responden (16,7%)

di antaranya bersedia melaksanakan hypnobirhing dan 2 responden (6,6%) lainnya

tidak bersedia melaksanakan hypnobirthing. Responden yang memiliki

pengetahuan cukup sebanyak 11 responden (36,7%), 3 responden (10%) di

antaranya bersedia melaksanakan hypnobirthing, dan 8 responden (26,7%) lainnya

tidak bersedia melaksanakan hypnobirthing. sedangkan responden yang memiliki

pengetahuan kurang sebanyak 12 responden (40%), 2 responden (6,7%) di

antaranya bersedia melaksanakan hypnobirthing, dan 10 responden (33,3%)

lainnya tidak bersedia melaksanakan hypnobirthing.

Responden yang memiliki pengetahuan baik namun tidak bersedia

melaksanakan hypnobirthing, di karenakan kurangnya minat dari responden, yang

di akibatkan oleh jarak fasilitas kesehatan yang jauh dari tempat tempat tinggal.

Disisi lain pengalaman sangat mempengaruhi dari perilaku seseorang, ibu yang

memiliki pengetahuan cukup tentang hypnobirthing, tetapi memiliki pengalaman

ke hamilan yang membuat, ibu tidak perlu melaksanakan hypnobirthing pada saat

ke hamilan, hal tersebut akan mempengaruhi ibu tersebut untuk tidak

melaksanakan hypnobirthing pada saat kehamilan, sedangkan ibu yang memiliki

pengetahuan kurang tentang hypnobirthing, namun tidak bersedia melaksanakan


6

hypnobirthing, di karenakan ibu masih berpikir, hipnosis adalah suatu kondisi

yang membuat manusia tidak menyadari apa yang di lakukan, karena hipnosis

sering digunakan dalam kejahatan.

Berdasarkan hasil analisis bivariat yang dilakukan, di peroleh hasil uji

chi-square nilai p value = 0,044 kurang dari 0,05 menunjukkan ada hubungan

antara pengetahuan dengan pelaksanaan hypnobirthing di Klinik Diana Panitra

Medan Tahun 2020.

Pengetahuan adalah hasil tahu, dan terjadi setelah seseorang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan seseorang tidak

mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap

masalah yang dihadapi.(19)

Sesuai dengan teori Notoatmodjo, jika seseorang memiliki tingkat

pendidikan yang tinggi, orang tersebut cenderung lebih mudah menerima

informasi baru. Dan sebaliknya, jika seseorang mempunyai tingkat pendidikan

yang dasar, orang tersebut cenderung sulit menerima informasi baru. Pengetahuan

seseorang yang di dapat dari proses belajar, selain di peroleh dari hasil

penggunaan indra yang mempunyai nilai sendiri. Pengetahuan seseorang biasanya

di peroleh dari pengalaman, yang berasal dari berbagai media masa, media

elektronik, buku petunjuk kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya.

(24)

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Romadhomah,

Trixie Salawati, dan Indri Astuti Purwanti yang menyatakan bahwa adanya

hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hypnobirthing dengan sikap ibu hamil
7

terhadap terapi hypnobirthing di BPM Ny. Agus di Grobogan dengan nilai p =

0.002 (24).

Sehingga peneliti berasumsi, semakin baik pengetahuan dan pengalaman

ibu, tentang kehamilan dan tentang persiapan proses persalinan, maka semakin

banyak pula informasi yang akan didapatkan seputar kehamilan, dan persiapan

proses persalinan, khususnya tentang hypnobirthing pada kehamilan, dan juga

dapat memudahkan komunikasi petugas kesehatan, jika menganjurkan untuk

melaksanakan hypnobirthing. Sebaliknya apabila ibu mempunyai pengetahuan

kurang tentang kehamilan, dan tentang persiapan proses persalinan, maka

semakin sedikit pula informasi yang akan di dapatkan ibu seputar kehamilan,

khususnya tentang hypnobirthing pada kehamilan.

4.3.2. Hubungan Dukungan Suami dengan Pelaksanaan Hypnobirthing pada


Ibu Hamil Trimester III

Berdasarkan Tabel 4.7 di ketahui bahwa 30 responden yang di teliti,

sebanyak 12 responden (40%) yang mendapat dukungan dari suami dengan

mayoritas responden yang bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 8

responden (26,7%) dan minoritas responden yang tidak bersedia melaksanakan

hypnobirthing sebanyak 4 responden (13,3%). Sedangkan responden yang tidak

mendapat dukungan dari suami sebanyak 18 responden, ( 60%) dengan mayoritas

responden yang tidak bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 16

responden, (53,3%) dan minoritas responden yang bersedia melaksanakan

hypnobirthing sebanyak 2 reponden (6.7%).


7

Hasil penelitian menunjukan responden yang tidak mendapat dukungan

suami namun bersedia melaksanakan hypnobirthing di karenakan, bentuk

dukungan suami terbagi menjadi beberapa yaitu : dukungan emosi, dukungan

instrumental, dukungan informasi, dan dukungan penilaian. Beberapa responden

yang tidak mendapat dukungan dari suami bukan berarti tidak mendapatkan

dukungan sama sekali, sering sekali responden hanya mendapatkan dukungan

instrumental, dan dukungan penilaian, tidak dengan di sertai dukungan emosional,

dan dukungan informasi.

Berdasarkan hasil analisa bivariat yang dilakukan, di peroleh hasi uji

fisher exact dengan nilai p value = 0,004 lebih kecil dari 0,005 dari analisa di

atas dapat di simpulkan ada hubungan antara dukungan suami dengan pelaksanaan

hypnobirthing di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020.

Orang yang paling penting bagi wanita hamil adalah suaminya. Banyak

bukti yang menunjukkan wanita yang di perhatikan dan di kasihi oleh

pasangannya selama kehamilan, akan lebih mudah melakukan penyesuaian diri

selama kehamilan dan sedikit komplikasi yang akan terjadi.(20)

Suami yang mendukung adalah suami yang memiliki rasa perhatian yang

besar terhadap keadaan istrinya yang sedang hamil, suami yang selalu aktif dalam

hal apapun untuk kesehatan ibu dan janin. Dukungan suami selama kehamilan dan

persalinan antara lain adalah menenangkan rasa ketidaknyamanan istri,

memberikan perhatian, menemani istri pergi melakukan pemeriksaan, membina

ikatan dengan calon bayi, memberikan saran atau keputusan, pengetahuan tentang

kehamilan dan tentang persiapan proses persalinan (25).


7

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lilis Surya Wati,

SST., M.kes pada tahun 2016 yang menyatakan bahwa adanya dukungan suami

dalam pelaksanaan kelas hypnobirthing di BPS Lilis Surya Wati di Desa Sambong

Dukuh Kecamatan Jombang dengan uji statistik Sperman Ranli didapatkan p

=0.001 < 0.05.(25)

Sehingga peneliti berasumsi, dukungan suami merupakan hal yang sangat

penting selama kehamilan dan persiapan proses persalinan. Karna suami yang

paling dekat dengan ibu, semakin tingginya dukungan dari suami, maka akan

membuat ibu semakin semangat menjalani kehamilan dan dengan adanya

dukungan suami, suami membantu ibu mencari informasi seputar kehamilan dan

khususnya tentang hypnobirthing pada kehamilan.

4.3.3. Hubungan Jarak Fasilitas dengan Pelaksanaan Hypnobirthing Pada


Ibu Hamil Trimeseter III

Berdasarkan Tabel 4.8 di ketahui 30 responden yang di teliti, sebanyak 16

responden (53,3%) yang memiliki jarak fasilitas kesehatan yang jauh dari tempat

tinggal, dengan mayoritas yang tidak bersedia melaksanakan hypnobirthing

sebanyak 14 responden, (46,7%) dan minoritas yang bersedia melaksanakan

hypnobirthing sebanyak 2 responden (6,6%). Sedangkan responden yang memiliki

jarak fasilitas kesehatan yang dekat dari tempat tinggal, dengan mayoritas yang

bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 8 resonden, (26,7%) dan

minoritas yang tidak bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 6 responden

(20%).
7

Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa responden yang memiliki jarak

fasilitas kesehatan yang jauh dari tempat tinggal, tidak bersedia melaksanakan

hypnobirthing di karenakan jarak yang begitu jauh dari tempat tinggal, membuat

ibu menjadi tidak berminat untuk melaksanakan hypnobirthing, dan juga di

karenakan jauhnya jarak fasilitas kesehatan dari tempat tinggal, membuat ibu juga

jarang melakukan kelas ibu hamil, hal tersebut di karenakan transportasi yang

kurang memadai, dan suami yang tidak banyak menghabiskan waktu di rumah

untuk menemani ibu melakukan kunjungan ibu hamil, sehingga membuat ibu

kurang mendapat informasi seputar kehamilan, khususnya informasi mengenai

hypnobirthing. Hal tersebut dapat membuat ibu, sulit menerima hypnobirthing

sebagai salah satu metode baru, yang di gunakan untuk mengurangi rasa cemas

dan khawatir pada saat kehamilan dan persiapan proses persalinan.

Berdasarkan hasil analisa bivariat, di peroleh hasil uji fisher exact nilai p

value = 0,019 lebih kecil dari 0.05, dari analisa di atas dapat di simpulkan ada

hubungan antara jarak fasilitas dengan pelaksanaan hypnonirthing di Klinik Diana

Panitra Medan Tahun 2020.

Sesuai dengan teori, tersedianya fasilitas kesehatan memadai dengan jarak

yang mudah terjangkau akan memberi kemudahan bagi ibu hamil untuk sering

memeriksakan kehamilannya, dan untuk mendapatkan penanganan dalam keadaan

darurat. Bidan dapat memberikan informasi atau petunjuk kepada ibu dan

keluarga tentang pemanfaatan sarana kesehatan seperti rumah bersalin, polindes,

PKM, dan fasilitas kesehatan lainnya yang penting dan aman bagi kehamilan dan

persalinannya.(20)
7

Sehingga peneliti berasumsi, semakin jauh jarak fasilitas kesehatan dari

tempat tinggal ibu hamil, serta semakin sulit akses menuju ke fasilitas kesehatan,

akan menurunkan minat ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan,

maka akan sedikit pula informasi yang akan didapat tentang kehamilan dan

persiapan proses persalinan, khususnya tentang manfaat hypnobirthing pada

kehamilan. Jauhnya jarak fasilitas kesehatan akan membuat ibu berfikir dua kali

untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, karena akan memakan banyak tenaga

dan waktu setiap melakukan pemeriksaan kehamilan.

4.3.4. Hubungan Minat ibu dengan Pelaksanaan Hypnobirthing pada ibu


hamil Trimester III

Berdasarkan Tabel 4.9 di ketahui dari 30 responden yang di teliti,

sebanyak 11 responden (36,7%) yang memiliki minat dengan pelaksanaan

hypnobirthing, dengan mayoritas yang bersedia melaksanakan hypnobirthing

sebanyak 7 responden (23,3%), dan minoritas yang tidak bersedia melaksanakan

hypnobirthing sebanyak 4 respnden (13,3%). Sedangkan responden yang tidak

berminat dengan pelaksanaan hypnobirthing, dengan mayoritas yang tidak

bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 16 responden (53,3%), dan

minoritas yang bersedia melaksanakan hypnobirthing sebanyak 3 responden

(10%).

Hasil penelitian menunjukkan, responden yang tidak berminat dengan

pelaksanaan hypnobirthing dengan kategori tidak bersedia melaksanakan

hypnobirhing, di karenakan pengetahuan ibu yang kurang, dan juga informasi

yang di dapat tentang metode relaksasi hypnobirthing pada ibu hamil masih

sedikit, dan juga di karenakan jarak dari tempat tinggal ke fasilitas kesehatan yang
7

jauh membuat ibu kurang berminat untuk melaksanakan hypnobirthing.

Sedangkan responden yang tidak berminat dengan pelaksanaan hypnobirthing

namun bersedia melaksanakan hypnobirthing, di karenakan adanya dukungan dari

suami yang membuat ibu bersedia melaksanakan hypnobirthing.

Dari hasil analisa bivariat, di peroleh hasil uji fisher exact nilai p value =

0,015 lebih kecil dari 0,05, dari analisa di atas dapat disimpulkan ada hubungan

antara minat ibu dengan pelaksanaan hypnobirthing di Klinik Diana Panitra

Medan Tahun 2020.

Sesuai dengan teori, minat pada hakikatnya adalah penerimaan akan suatu

hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu dari luar diri, makin kuat atau dekat

hubungan tersebut, maka semakin besar minatnya. Seseorang yang berminat

terhadap sesuatu, cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar

terhadap sesuatu yang di minati itu, dan sama sekali tidak menghiraukan sesuatu

yang lain.(21) Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat

membangkitkan kegairahan dalam beraktifitas, dan minat penting dalam

mengambil keputusan.(12)

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ani Triani pada

tahun 2016 yang menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara

minat ibu hamil dengan metode relaksasi hypnobirthing dengan p value

0.0001.(12).

Menurut asumsi peneliti sedikitnya minat ibu hamil terhadap pelaksanaan

hypnobirthing ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu hamil dan manfaat

dari hypnobirthing baik pada masa kehamilan, persalinan, dan setelah bersalin.
7

Selain itu, sosialisasi mengenai hypnobirthing dan sumber informasi yang didapat

ibu hamil baik dari brosur atau artikel tentang hypnobirting, serta masih

sedikitnya tenaga kesehatan bersertifikasi yang menerapkan metode

hyppnobirthing ini.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang di jelaskan pada bab

sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada hubungan pengetahuan dengan pelaksanaan hypnobirthing pada ibu hamil

di Klinik Diana Panitra Medan Tahun 2020 dengan nilai p value 0.044

2. Ada hubungan dukungan suami dengan pelaksanaan hypnobirthing di Klinik

Diana Panitra Medan Tahun 2020 dengan nilai p value 0.004

3. Ada hubungan jarak fasilitas dengan pelaksanaan hypnobirthing di Klinik

Diana Panitra Medan Tahun 2020 dengan nilai p value 0.019

4. Ada hubungan minat ibu dengan pelaksanaan hypnobirthing di Klinik Diana

Panitra Medan Tahun 2020 dengan nilai p value 0.015

5.2. Saran

5.2.1. Saran Teoritis

1. Bagi Institusi Pendidikan

Di harapkan kepada Prodi D3 Kebidanan agar, melakukan pengembangan-

pengembangan kompetensi mengenai hypnobirthing kepada mahasiswa, sehingga

mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai hypnobirthing, agar dapat di

kembangkan kepada masyarakat.

7
78

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya, agar dapat meneliti di kedepannya

dengan menggunakan faktor-faktor lain yang belum di teliti dalam penelitian ini,

dengan sampel yang lebih besar, dan ruang lingkup yang lebih luas, sehingga

dapat meningkatkan ketelitian dalam penelitian.

5.2.2. Saran Praktis

1. Bagi Responden

Diharapkan kepada ibu hamil trimester III, dapat meningkatkan wawasan

pengetahuan tentang metode-metode baru dalam ilmu kesehatan, khususnya

mengenai hypnobirthing, karna sangat bermanfaat bagi ibu hamil, untuk

mengurangi rasa kecemasan, khawatir, dan nyeri pada saat proses persalinan, serta

lebih sering melakukan kunjugan ibu hamil.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Diharapkan kepada petugas kesehatan yang ada di kliniik untuk

memberikan informasi, mengenai manfaat dari hypnobirthing pada masa

kehamilan dan persiapan proses persalinan.


DAFTAR PUSTAKA

1. Rahmawati R, Yusriani Y, Idris FP. Pengaruh Hypnobirthing Terhadap


Intensitas Nyeri Pada Ibu Bersalin Normal Di Rsud Labuang Baji
Makassar. J Ilm Kesehat Diagnosis. 2019;
2. Prananingrum R. Pengaruh Penerapan Hypnobirthing Terhadap Nyeri
Persalinan Normal. J Kebidanan ProfesI [Internet]. 2015;13(1):44–6.
Available from:
https://ejournal.stikespku.ac.id/index.php/mpp/article/view/105/94
3. Jayanti, Fitra A. perbedaan Keikutsertaan Hypnobirthing dengan Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Persalinan di Kabupaten
Sidoarjo. J Keperawatan Muhammadiyah. 2019;04a:91–8.
4. Putra SR. Cara Mudah Melahirkan dengan Hypnobirthing [Internet].
pertama. Hira, editor. jl. kelapa hijau no.22 rt. 006/03, Jagakarsa, jakarta
selatan 12620: laksana; 2016. 152–159 p. Available from:
www.distributorsukabuku.com
5. Choiriyah SC, Sari K, Andayani A. Hubungan Tingkat Pengetahuan
Dengan Minat Ibu Tentang Hypnobirthing Dalam Mengurangi Nyeri
Persalinan. Fak Ilmu Kesehatan, Univ Ngudi Waluyo. 2016;01:132–9.
6. indrayani, M K, Moudy E.U. Djami, MM.pd, MKM M ke. update asuhan
persalinan dan bayi baru lahir [Internet]. 2016. 163–167 p. Available from:
ransinfotim.blogspot.com/p/daftar-harga_28.html
7. Andriyani A, Sulaeman J, Marhaeni D. Kelas Hypnobirthing Sebagai
Mind-Body And Interrventions: Studi Kualitatif Di Puskesmas Rawat Inap
Kota Yogyakarta. Ilmu Kebidanan. 2016;IV(1):37–52.
8. Asmarany K. Efektifitas Penerapan Hypnobirthing Dalam Menurunkan
Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Trimester Tiga Menjelang Persalinan Anak
Pertama Di Usia Dewasa Awal. JPPP - J Penelit dan Pengukuran Psikol.
2017;
9. Nasution YE. Hubungan Persepsi Ibu Tentang Hypnobirthing Dengan
Pengurangan Rasa Nyeri Pada Ibu Bersalin Normal Di Klinik Diana Medan
Tahun 2018. J Ilm Kebidanan (Scientific J Midwifery). 2019;
10. Putri Ik. Pengaruh Hypnobirthing Terhadap Nyeri Persalinan Pada Ibu
Inpartu Kala I Fase Aktif Di Klinik Eka Sri Wahyuni Dan Kilinik Pratama
Tanjung Tahun 2017. 2017;
11. Sriwahyuni E, Barus A, Sinambela M. Pengaruh Teknik Relaksasi
Hypnobirthing Terhadap Penurunan Rasa Nyeri Kala I Persalinan Normal
Pada Primipara Di Rumah Sehat Kasih Bunda Kec Medan Selayang Tahun
2019. J Penelit Kebidanan Kespro. 2019;
12. Ani T. Hubungan Minat Ibu Hamil Dengan Metode Relaksasi
Hypnobirthing. J Penelit Kesehat Suara Forikes. 2016;
13. Lilis Surya Wati, Sst. Mk. Dukungan Suami Dengan Minat Ibu Hamil
Dalam Pelaksanaan Kelas Hypnobirthing. J Insa Cendekia [Internet].
2015;3(1):34–41. Available From: Tikesicme-
jbg.ac.id/ojs/index.php/jic/article/view/137
14. Widatiningsih S, Dewi Cht. Praktik Terbaik Asuhan Kehamilan. Pertama.

7
Widatiningsih S, Editor. Yogyakarta: Trans Medika; 2017. 12–19 p.
15. Elisabeth S. asuhan kebidanan pada kehamilan. Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instasi Pemerintahan. 2015.
16. Elisabeth S. perawatan kehamilan dan menyusui anak pertama agar bayi
lahir dan tumbuh sehat. pertama. mona, editor. yogyakarta: pustaka baru
press; 2015. 135–139 p.
17. M.Keb I, Moudy E.U. Djami, MM.pd, MKM M ke. Update Asuhan
Persalinan Dan Bayi Baru Lahir. Cetakan Pe. CV. Trans Info Media; 2016.
644 HAL.
18. Induniasih ; Ratna W. Promosi Kesehatan : Pendidikan Kesehatan dan
Keperawatan. In: Pustaka Baru. 2017.
19. Th. Endang Purwoastuti, S. pd A, Elisabeth Siwi Walyani AK. perilaku dan
softskills kesehatan panduan unntuk tenaga kesehatan. cetakan pe.
yogyakarta: pustaka baru press; 2015.
20. M.Keb ESS, Aniek Setyo Rini S.ST. M.Keb, Dr. Dra Anna V. Pont SKM.
SH. Buku Ajar Asuhan Kehamilan. cetakan pe. Bogor: IN MEDIA; 2019.
188 HAL.
21. CANDRA IW, HARINI IGA, SUMIRTA IN. Psikologi Landasan
Keilmuan Praktik Keperawatan Jiwa. Pertama. Mustika Iw, Editor.
Denpasar: Andi (ANGGOTA IKAPI); 2017. 85–86 p.
22. Muhammad Iman. Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan Menggunakan
Metode Ilmia. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan
Menggunakan Metode Ilmiah. 2015.
23. I. M. Muhammad I. Pemanfaatan SPSS dalam penelitian bidang kesehatan
dan umum. 5th ed. Suroyo RB, editor. Bandung: Citapustaka media
perintis; 2015. J Organ Dan Manaj. 2015;
24. Romadhomah R, Salawati T, Purwanti IA. Hubungan Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Hypnobirthing Dengan Sikap Ibu Hamil Terhadap Terapi
Hypnobirthing Di Bpm Ny. Mul Agus …. J Kebidanan. 2013;
25. Wati LS. Dukungan Suami Dengan Minat Ibu Hamil Dalam Pelaksanaan
Kelas Hypnobirthing.
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN


HYPNOBIRTHING PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI
KLINIK DIANA PANITRA MEDAN TAHUN 2020

A. Data Umum Responden


No. Responden :
Nama :
Umur :
B. Pengetahuan
Petunjuk : Jawablah pertanyaan dibawah ini yang menurut anda benar dengan
memberikan centang (√) dikolom yang disediakan.
No. Pernyataan Benar Salah
1. Hypnobirthing merupakan salah satu upaya alami
menanammkan niat positif atau sugesti kejiwa atau
pikiran bawah sadar dalam menjalani masa
kehamilan dan persiapan pesalinan.
2. Hypnobirthing merupakan metode menghilangkan
kesadaran .
3. Hypnobirting merupakan metode melahirkan yang
biasa digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan
nyeri pada waktu ingin melahirkan.
4. Hypnobirthing dapat menambah terjdinya
komplikasi.
5. Hypnobrthing memperlambat keluarnya ASI.
6. Hypnobirthing mampu membuat ibu rileks lebih
dalam sehingga semua stres serta ketakutan dan
kekhawatiran menjelang kelahiran yang dapat
menyebabkan ketegangan, rasa nyeri dan sakit saat
bersalin dapat dihilangkan.
7. Langkah dalam hypnobirthing menenangkan pikiran
dan merileksasikan tubuh dengan cara menarik
napas panjang lalu dikeluarkan melalui mulut.
Dengan menggunakan musik yang keras akan
8. mempercepat konsentrasi ibu.
9. Hypnobirthing membuat ibu hamil mengalami rasa
cemas dan menambah beban pikiran.
10. Saat ibu hamil beristirahat dalam keadaaan duduk
atau berbaring rileks, kandungan juga dalam keadaan
rileks. Keadaan ini dapat menghambat aliran darah
kedalam kandungan, jumlah oksigen, serta zat gizi
yang dibutuhkan janin.
C. Dukungan Suami
Petunjuk : Jawablah pernyataan ini yang menurut anda benar dengan memberikan
centang (√) dikolom yang disediakan
No. Pernyataan Ya Tidak
Dukungan Emosional
1. Suami mendampingi ibu selama masa kehamilan.
2. Suami selalu memberikan rasa perhatian yang besar
pada saat kehamilan.
3. Suami dapat menenangkan rasa ketidaknyamanan pada
ibu.
Dukungan Informasi.
4. Suami aktif mencarikan informasi tentang kehamilan
pada ibu.
5. Suami memberitahu pada ibu tentang metode
persalinan hypnobirthing.
6. Suami memberi informasi pada ibu tentang persiapan
kelahiran bayi.
Dukungan instrument
7. Suami mendampingi ibu setiap dilakukannya kelas
hypnobirting.
8. Suami mau diajak oleh ibu pergi mengikuti kelas
hypnobirthing.
Dukungan Penilaian
9. Suami memperbolehkan ibu pergi untuk mengikuti
kelas hypnobirthing.
10. Suami meberikan pujian kepada ibu selama proses
kehamilan.

D. Jarak fasilitas
Petunjuk : beri tanda silang pada jawaban yang tepat menurut ibu.
1. Berapa jarak rumah ibu ke klinik?
a. Lebih 4 km atau sama dengan 4 km
b. Kurang dari 4 km
E. Minat ibu.
Petunjuk : Jawablah pernyataan ini yang menurut anda benar dengan
memberikan centang (√) dikolom yang disediakan.
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Saya ingin mengikuti kelas hypnobirthing agar
siap menghadapi persalinan.
2. Saya ingin mengikuti kelas hypobirthing agar
memperlancar produksi ASI.
3. Saya ingin mengikuti kelas hypnobirthing
upaya posisi bayi saya normal.
4. Saya akan mengikuti kelas hypnobirthing jika
biaya nya murah.
5. Saya akan mengikuti kelas hypnobirthing jika
ada biaya dari pemerintah.
6. Saya akan mengikuti hypnobirthing jika saya
diantar oleh suami.
7. Saya akan mengikuti hypnobirthing jika
dianjurkan oleh suami/keluarga
8. Saya ingin megikuti kelas hypnobirthing untuk
menambah kesibukan.
9. Saya akan mengikuti kelas hypnobirthing jika
ada teman saya.
10. Saya akan mengikuti kelas hypnobirthing saat
saya ingin saja.
F. Pelaksanaan hypnobirthing
Petunjuk : Jawablah pertanyaan ini yang menurut anda benar dengan
memberikan centang (√) dikolom yang disediakan.

No. Pernyataan Ya Tidak


1. Bersediakah ibu dilaksanakan hypnobirthing,
jika bidan menyuruh ibu memejamkan mata,
dan bernafas dengan dalam secara berulang?
2. Bersediakah ibu dilaksanakan hypnobirthing,
jika mengikuti kata-kata sugesti yang akan
diberikan bidan secara berulang?
3. Bersediakah ibu dilaksanakan hypnobirthing,
jika bidan menyuruh ibu membayangkan
keadaan rileksasi atau membayangkan suatu
kegiatan yang membuat ibu merasa nyaman,
dari puncak kepala hingga ke jari jemari kaki
ibu?
4. Bersediakah ibu dilakukan hypnobirthing,
apabila bidan menyuruh ibu melemaskan otot-
otot?
5. Bersediakah ibu dilakukan hypnobirthing,
apabila bidan menyuruh ibu menarik napas
dan menghembuskan napas sambil
melepaskan rasa ketidak nyamanan?
6. Bersediakah ibu dilakukan hypnobirthing
dengan mengikuti setiap arahan yang
diberikan bidan?
Lampiran 2
MASTER TABEL UJI VALIDITAS

Pengetahuan Dukungan Suami jarak_ Minat Ibu Pelaksanaan Hypnobirthing tot_kat_tot_kat_tot_kat_


No Nama Umur 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 fasilitas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 Tot_pkat_p ds ds MI MI PH PH
1 Endah Pratiwi 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 8 10 4 5 3 2 1 2
2 Suaibah 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 4 4 2 3 1 1 1
3 Renika Hotris. S 26 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 2 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 8 6 7 3 3 2 2 1
4 Rosa 23 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 5 2 1 1 1 1
5 Lili Kusuma 25 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 2 3 3 1 1 1 1
6 Nindy R. Syahputri 26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 8 9 4 3 2 2 2
7 Santi 36 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 3 4 3 2 1 1 1 1
8 Artika Triwulan 22 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 3 4 3 1 1 1 1
9 Santi 32 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 4 3 3 3 1 1 1 1
10 Nurul Khotimah 25 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 3 5 2 1 1 1 1
11 Puspa Rini 25 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 2 2 4 2 1 1 1 1
12 Rini Aswita 37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 10 10 8 4 3 2 2 2
13 Yenni 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 10 4 7 3 3 1 2 1
14 Amelia Siregar 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 9 4 4 2 3 1 1 1
15 Bella 30 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 4 9 6 3 1 2 2
16 Yara Anahara 25 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 2 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 8 7 5 3 2 2 2
17 Hotnida Sari 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 9 4 4 3 3 1 1 1
18 Siti Zubaidah 32 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 6 9 6 3 2 2 2
19 Adelia Evita 25 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 3 2 3 3 1 1 1 1
20 Dewi Puspita 23 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 3 4 5 2 1 1 1 1
Lampiran
MASTER TABEL PENELITIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN HYPNOBIRTHING PADA IBU HAMIL TRIMESTER III
DI KLINIK DIANA PANITRA MEDAN TAHUN 2020
No Nama Umur p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 ds1 ds2 ds3 ds4 ds5 ds6 ds7 ds8 ds9 ds10 jarak_fasilitasMI1 MI2 MI3 MI4 MI5 MI6 MI7 MI8 MI9 MI10 PH1 PH2 PH3 PH4 PH5 PH6 Tot_p kat_p tot_ds kat_ds tot_MI kat_MI tot_PH kat_PH
1 Fitrianti 30 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 5 2 4 1 6 1 2 1
2 Nurjanah 24 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 2 3 8 2 6 2 6 2
3 Sri Hayati 32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 4 3 6 2 4 2 5 2
4 Darnis 24 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 3 3 5 1 5 1 2 1
5 Fani 36 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3 1 3 1 3 1 2 1
6 Yuli 26 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 2 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 7 2 7 2 6 2
7 Lilis Maysarah 25 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 2 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 5 2 3 1 4 1 1 1
8 Dwi Novita 33 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 5 2 7 2 4 1 6 2
9 Rostiana 26 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 2 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 5 2 9 2 3 1 5 2
10 Asnita 30 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 4 1 6 2 6 2 6 2
11 Gita 24 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 2 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 3 1 4 1 7 1 2 1
12 Siti Subaria 31 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 3 1 3 1 5 1 2 1
13 Devi Santika 31 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 4 1 3 1 5 1 2 1
14 Wastiwinata 24 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 6 2 7 2 6 2 6 2
15 Siti Fatimah 30 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 2 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 4 1 4 1 5 1 1 1
16 Marta Farida Hutagalung 25 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 6 2 3 1 3 1 2 1
17 Nita Ramadani 28 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 6 2 4 1 6 1 6 1
18 Nur Chorimah 32 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 6 2 7 2 7 1 2 1
19 Ridha Larasati 29 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 6 2 8 2 4 1 5 1
20 Rini Wahyuni 32 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 3 1 4 1 5 1 2 1
21 Rinda Andani 27 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 8 3 5 1 5 1 2 1
22 Nur Razmi 31 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 6 2 3 1 6 2 2 1
23 Rahmawati 27 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 4 1 7 2 7 2 5 2
24 Fanny Dayanti 25 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 3 2 1 8 2 6 2
25 Hardani 36 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 4 1 5 1 3 1 2 1
26 Nurdiana 26 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 2 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 3 1 8 2 7 2 5 1
27 Susilawati 31 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 2 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 6 2 3 1 8 2 2 1
28 Ade Widya Suryani 24 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 2 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 4 1 4 1 5 1 3 1
29 Rosda Natalia Maharaja 30 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 3 1 8 2 6 2 4 1
30 Suarmi Sofia 37 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 9 3 5 1 4 1 1 2

Keterangan Kategori :

Pengetahuan : Dukungan Suami Jarak Fasilitas Minat Ibu


3 : Baik 2 : Mendukung 2 : Jauh 2 : Berminat
2 : Cukup 1 : Tidak mendukung 1 : Dekat 1 : Tidak berminat
1 : Kurang
Lampiran
HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. Pengetahuan
Correlations
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 tot_p
P1 Pearson Correlation 1 ,596** ,390 ,616** ,174 ,601** ,390 ,287 ,504* ,601** ,537*
Sig. (2-tailed) ,006 ,089 ,004 ,463 ,005 ,089 ,220 ,023 ,005 ,015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P2 Pearson Correlation ,596** 1 ,811** ,818** ,406 ,601** ,601** ,492* ,724** ,601** ,821**
Sig. (2-tailed) ,006 ,000 ,000 ,076 ,005 ,005 ,027 ,000 ,005 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P3 Pearson Correlation ,390 ,811** 1 ,664** ,303 ,560* ,560* ,471* ,663** ,560* ,794**
Sig. (2-tailed) ,089 ,000 ,001 ,195 ,010 ,010 ,036 ,001 ,010 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P4 Pearson Correlation ,616** ,818** ,664** 1 ,522* ,664** ,664** ,533* ,592** ,664** ,846**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,001 ,018 ,001 ,001 ,015 ,006 ,001 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P5 Pearson Correlation ,174 ,406 ,303 ,522* 1 ,545* ,787** ,707** ,126 ,303 ,601**
Sig. (2-tailed) ,463 ,076 ,195 ,018 ,013 ,000 ,000 ,597 ,195 ,005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P6 Pearson Correlation ,601** ,601** ,560* ,664** ,545* 1 ,780** ,471* ,435 ,560* ,794**
Sig. (2-tailed) ,005 ,005 ,010 ,001 ,013 ,000 ,036 ,055 ,010 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P7 Pearson Correlation ,390 ,601** ,560* ,664** ,787** ,780** 1 ,471* ,435 ,560* ,831**
Sig. (2-tailed) ,089 ,005 ,010 ,001 ,000 ,000 ,036 ,055 ,010 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P8 Pearson Correlation ,287 ,492* ,471* ,533* ,707** ,471* ,471* 1 ,356 ,471* ,641**
Sig. (2-tailed) ,220 ,027 ,036 ,015 ,000 ,036 ,036 ,123 ,036 ,002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P9 Pearson Correlation ,504* ,724** ,663** ,592** ,126 ,435 ,435 ,356 1 ,892** ,736**
Sig. (2-tailed) ,023 ,000 ,001 ,006 ,597 ,055 ,055 ,123 ,000 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
P10 Pearson Correlation ,601** ,601** ,560* ,664** ,303 ,560* ,560* ,471* ,892** 1 ,794**
Sig. (2-tailed) ,005 ,005 ,010 ,001 ,195 ,010 ,010 ,036 ,000 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
tot_p Pearson Correlation ,537* ,821** ,794** ,846** ,601** ,794** ,831** ,641** ,736** ,794** 1
Sig. (2-tailed) ,015 ,000 ,000 ,000 ,005 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 20 95,2
Excludeda 1 4,8
Total 21 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,923 10
2. Dukungan Suami

Correlations
Correlations
Ds1 Ds2 Ds3 Ds4 Ds5 Ds6 Ds7 Ds8 Ds9 Ds10 tot_ds
Ds1 Pearson Correlation 1 ,023 ,892** ,242 ,105 ,319 ,367 ,182 ,182 ,242 ,470*
Sig. (2-tailed) ,924 ,000 ,303 ,660 ,171 ,112 ,444 ,444 ,303 ,037
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ds2 Pearson Correlation ,023 1 -,048 ,285 ,218 -,023 ,491* ,882** ,630** ,504* ,574**
Sig. (2-tailed) ,924 ,842 ,223 ,355 ,924 ,028 ,000 ,003 ,023 ,008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ds3 Pearson Correlation ,892** -,048 1 ,373 ,055 ,252 ,327 ,126 ,126 ,154 ,458*
Sig. (2-tailed) ,000 ,842 ,105 ,819 ,285 ,159 ,597 ,597 ,518 ,042
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ds4 Pearson Correlation ,242 ,285 ,373 1 ,302 ,179 ,553* ,406 ,174 ,192 ,649**
Sig. (2-tailed) ,303 ,223 ,105 ,196 ,450 ,011 ,076 ,463 ,418 ,002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ds5 Pearson Correlation ,105 ,218 ,055 ,302 1 ,419 ,688** ,289 ,289 ,302 ,576**
Sig. (2-tailed) ,660 ,355 ,819 ,196 ,066 ,001 ,217 ,217 ,196 ,008
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ds6 Pearson Correlation ,319 -,023 ,252 ,179 ,419 1 ,419 ,061 ,061 ,179 ,479*
Sig. (2-tailed) ,171 ,924 ,285 ,450 ,066 ,066 ,800 ,800 ,450 ,033
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ds7 Pearson Correlation ,367 ,491* ,327 ,553* ,688** ,419 1 ,577** ,577** ,553* ,884**
Sig. (2-tailed) ,112 ,028 ,159 ,011 ,001 ,066 ,008 ,008 ,011 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ds8 Pearson Correlation ,182 ,882** ,126 ,406 ,289 ,061 ,577** 1 ,733** ,406 ,689**
Sig. (2-tailed) ,444 ,000 ,597 ,076 ,217 ,800 ,008 ,000 ,076 ,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ds9 Pearson Correlation ,182 ,630** ,126 ,174 ,289 ,061 ,577** ,733** 1 ,638** ,689**
Sig. (2-tailed) ,444 ,003 ,597 ,463 ,217 ,800 ,008 ,000 ,002 ,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Ds10 Pearson Correlation ,242 ,504* ,154 ,192 ,302 ,179 ,553* ,406 ,638** 1 ,690**
Sig. (2-tailed) ,303 ,023 ,518 ,418 ,196 ,450 ,011 ,076 ,002 ,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
tot_ds Pearson Correlation ,470* ,574** ,458* ,649** ,576** ,479* ,884** ,689** ,689** ,690** 1
Sig. (2-tailed) ,037 ,008 ,042 ,002 ,008 ,033 ,000 ,001 ,001 ,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 20 95,2
Excludeda 1 4,8
Total 21 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,826 10
3. Minat Ibu

Correlations
Correlations
Mi1 Mi2 Mi3 Mi4 Mi5 Mi6 Mi7 Mi8 Mi9 Mi10 tot_Mi
Mi1 Pearson Correlation 1 ,140 1,000** ,380 ,243 ,243 ,275 ,343 ,343 -,081 ,469*
Sig. (2-tailed) ,556 ,000 ,098 ,303 ,303 ,241 ,139 ,139 ,735 ,037
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Mi2 Pearson Correlation ,140 1 ,140 ,503* ,115 ,346 ,436 ,408 ,408 ,577** ,451*
Sig. (2-tailed) ,556 ,556 ,024 ,628 ,135 ,054 ,074 ,074 ,008 ,046
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Mi3 Pearson Correlation 1,000** ,140 1 ,380 ,243 ,243 ,275 ,343 ,343 -,081 ,469*
Sig. (2-tailed) ,000 ,556 ,098 ,303 ,303 ,241 ,139 ,139 ,735 ,037
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Mi4 Pearson Correlation ,380 ,503* ,380 1 ,174 ,638** ,504* ,287 ,698** ,406 ,662**
Sig. (2-tailed) ,098 ,024 ,098 ,463 ,002 ,023 ,220 ,001 ,076 ,001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Mi5 Pearson Correlation ,243 ,115 ,243 ,174 1 ,467* ,630** ,471* ,471* -,067 ,562**
Sig. (2-tailed) ,303 ,628 ,303 ,463 ,038 ,003 ,036 ,036 ,780 ,010
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Mi6 Pearson Correlation ,243 ,346 ,243 ,638** ,467* 1 ,882** ,471* ,707** ,467* ,837**
Sig. (2-tailed) ,303 ,135 ,303 ,002 ,038 ,000 ,036 ,000 ,038 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Mi7 Pearson Correlation ,275 ,436 ,275 ,504* ,630** ,882** 1 ,579** ,802** ,378 ,876**
Sig. (2-tailed) ,241 ,054 ,241 ,023 ,003 ,000 ,007 ,000 ,100 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Mi8 Pearson Correlation ,343 ,408 ,343 ,287 ,471* ,471* ,579** 1 ,583** ,471* ,786**
Sig. (2-tailed) ,139 ,074 ,139 ,220 ,036 ,036 ,007 ,007 ,036 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Mi9 Pearson Correlation ,343 ,408 ,343 ,698** ,471* ,707** ,802** ,583** 1 ,471* ,883**
Sig. (2-tailed) ,139 ,074 ,139 ,001 ,036 ,000 ,000 ,007 ,036 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Mi10 Pearson Correlation -,081 ,577** -,081 ,406 -,067 ,467* ,378 ,471* ,471* 1 ,508*
Sig. (2-tailed) ,735 ,008 ,735 ,076 ,780 ,038 ,100 ,036 ,036 ,022
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
tot_Mi Pearson Correlation ,469* ,451* ,469* ,662** ,562** ,837** ,876** ,786** ,883** ,508* 1
Sig. (2-tailed) ,037 ,046 ,037 ,001 ,010 ,000 ,000 ,000 ,000 ,022
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 95,2
Excludeda 1 4,8
Total 21 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,873 10
4. Pelaksanaan Hypnobirthing

Correlations

Correlations
Ph1 Ph2 Ph3 Ph4 Ph5 Ph6 tot_Ph
Ph1 Pearson Correlation 1 ,435 ,892** ,504* ,579** ,480* ,546*
Sig. (2-tailed) ,055 ,000 ,023 ,007 ,032 ,013
N 20 20 20 20 20 20 20
Ph2 Pearson Correlation ,435 1 ,341 ,179 ,257 ,319 ,464*
Sig. (2-tailed) ,055 ,142 ,450 ,274 ,171 ,039
N 20 20 20 20 20 20 20
Ph3 Pearson Correlation ,892** ,341 1 ,390 ,471* ,538* ,545*
Sig. (2-tailed) ,000 ,142 ,089 ,036 ,014 ,013
N 20 20 20 20 20 20 20
Ph4 Pearson Correlation ,504* ,179 ,390 1 ,903** ,453* ,638**
Sig. (2-tailed) ,023 ,450 ,089 ,000 ,045 ,002
N 20 20 20 20 20 20 20
Ph5 Pearson Correlation ,579** ,257 ,471* ,903** 1 ,385 ,629**
Sig. (2-tailed) ,007 ,274 ,036 ,000 ,094 ,003
N 20 20 20 20 20 20 20
Ph6 Pearson Correlation ,480* ,319 ,538* ,453* ,385 1 ,746**
Sig. (2-tailed) ,032 ,171 ,014 ,045 ,094 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20
tot_Ph Pearson Correlation ,546* ,464* ,545* ,638** ,629** ,746** 1
Sig. (2-tailed) ,013 ,039 ,013 ,002 ,003 ,000
N 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 20 95,2
Excludeda 1 4,8
Total 21 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,844 6
Lampiran 5
HASIL OUTPUT PENELITIAN

a. Analisis Univariat
Frequencies
Statistics
kat_p

N Valid 30
Missing 0
Mean 1,83
Median 2,00
Mode 1
Std. Deviation ,791
Variance ,626
Range 2
Minimum 1
Maximum 3
Sum 55
Percentiles 25 1,00

50 2,00
75 2,25

kat_p

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang 12 40,0 40,0 40,0


cukup 11 36,7 36,7 76,7

baik 7 23,3 23,3 100,0


Total 30 100,0 100,0
Frequencies
Statistics
kat_ds

N Valid 30
Missing 0
Mean 1,40
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation ,498
Variance ,248
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 42
Percentiles 25 1,00

50 1,00
75 2,00

kat_ds

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak mendukung 18 60,0 60,0 60,0


mendukung 12 40,0 40,0 100,0
Total 30 100,0 100,0

Frequencies
Statistics
jarak_fasilitas

N Valid 30
Missing 0
Mean 1,53
Median 2,00
Mode 2
Std. Deviation ,507
Variance ,257
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 46
Percentiles 25 1,00

50 2,00
75 2,00

jarak_fasilitas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid dekat 14 46,7 46,7 46,7


jauh 16 53,3 53,3 100,0
Total 30 100,0 100,0

Frequencies
Statistics
kat_MI

N Valid 30
Missing 0
Mean 1,37
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation ,490
Variance ,240
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 41
Percentiles 25 1,00

50 1,00
75 2,00

kat_MI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak berminat 19 63,3 63,3 63,3


berminat 11 36,7 36,7 100,0
Total 30 100,0 100,0
Frequencies
Statistics
kat_ph

N Valid 30
Missing 0
Mean 1,33
Median 1,00
Mode 1
Std. Deviation ,479
Variance ,230
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 40
Percentiles 25 1,00

50 1,00
75 2,00

kat_ph

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak melaksanakan 20 66,7 66,7 66,7


melaksanakan 10 33,3 33,3 100,0
Total 30 100,0 100,0

Analisis Bivariat
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kat_p * kat_ph 30 100,0% 0 ,0% 30 100,0%

kat_p * kat_ph Crosstabulation


kat_ph

tidak
melaksanakan melaksanakan Total
kat_p kurang Count 10 2 12
% within kat_p 83,3% 16,7% 100,0%
% within kat_ph 50,0% 20,0% 40,0%
% of Total 33,3% 6,7% 40,0%
cukup Count 8 3 11
% within kat_p 72,7% 27,3% 100,0%
% within kat_ph 40,0% 30,0% 36,7%
% of Total 26,7% 10,0% 36,7%
baik Count 2 5 7
% within kat_p 28,6% 71,4% 100,0%
% within kat_ph 10,0% 50,0% 23,3%
% of Total 6,7% 16,7% 23,3%
Total Count 20 10 30
% within kat_p 66,7% 33,3% 100,0%

% within kat_ph 100,0% 100,0% 100,0%


% of Total 66,7% 33,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 6,253 a


2 ,044
Likelihood Ratio 6,111 2 ,047
Linear-by-Linear Association 5,215 1 ,022
N of Valid Cases 30

a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,33.

Directional Measures
Value

Nominal by Interval Eta kat_p Dependent ,424


kat_ph Dependent ,457

Risk Estimate
Value
a
Odds Ratio for kat_p (kurang /
cukup)

a.Risk Estimate statistics cannot be computed.


They are only computed for a 2*2 table without
empty cells.

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kat_ds * kat_ph 30 100,0% 0 ,0% 30 100,0%

kat_ds * kat_ph Crosstabulation


kat_ph

tidak
melaksanakan melaksanakan Total

kat_ds tidak mendukung Count 16 2 18


% within kat_ds 88,9% 11,1% 100,0%
% within kat_ph 80,0% 20,0% 60,0%
% of Total 53,3% 6,7% 60,0%
mendukung Count 4 8 12
% within kat_ds 33,3% 66,7% 100,0%
% within kat_ph 20,0% 80,0% 40,0%
% of Total 13,3% 26,7% 40,0%
Total Count 20 10 30
% within kat_ds 66,7% 33,3% 100,0%

% within kat_ph 100,0% 100,0% 100,0%


% of Total 66,7% 33,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Exact Exact


Value df Sig. (2- Sig. (2- Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 10,000a 1 ,002
Continuity Correction b
7,656 1 ,006
Likelihood Ratio 10,357 1 ,001
Fisher's Exact Test
,004 ,003
Linear-by-Linear Association 9,667 1 ,002
N of Valid Cases 30

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,00.
b. Computed only for a 2x2 table
Directional Measures
Value

Nominal by Interval Eta kat_ds Dependent ,577


kat_ph Dependent ,577

Risk Estimate
95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for kat_ds (tidak 16,000 2,399 106,731


mendukung / mendukung)
For cohort kat_ph = tidak 2,667 1,178 6,034
melaksanakan
For cohort kat_ph = ,167 ,042 ,654
melaksanakan
N of Valid Cases 30

Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent

kat_MI * 30 100,0% 0 ,0% 30 100,0%


kat_ph

kat_MI * kat_ph Crosstabulation


kat_ph

tidak
melaksanakan melaksanakan Total

kat_MI tidak berminat Count 16 3 19


% within kat_MI 84,2% 15,8% 100,0%
% within kat_ph 80,0% 30,0% 63,3%
% of Total 53,3% 10,0% 63,3%
berminat Count 4 7 11
% within kat_MI 36,4% 63,6% 100,0%
% within kat_ph 20,0% 70,0% 36,7%
% of Total 13,3% 23,3% 36,7%
Total Count 20 10 30
% within kat_MI 66,7% 33,3% 100,0%

% within kat_ph 100,0% 100,0% 100,0%


% of Total 66,7% 33,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp
. Sig. Exact Exact
Value df (2- Sig. (2- Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 7,177 a
1 ,007
Continuity Correction b
5,185 1 ,023
Likelihood Ratio 7,196 1 ,007
Fisher's Exact Test
,015 ,012
Linear-by-Linear Association 6,938 1 ,008
N of Valid Cases 30

a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,67.
b. Computed only for a 2x2 table

Directional Measures
Value

Nominal by Interval Eta kat_MI Dependent ,489


kat_ph Dependent ,489

Risk Estimate
95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for kat_MI (tidak berminat / 9,333 1,637 53,208


berminat)
For cohort kat_ph = tidak 2,316 1,035 5,183
melaksanakan
For cohort kat_ph = melaksanakan ,248 ,080 ,768
N of Valid Cases 30
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
jarak_fasilitas * kat_ph 30 100,0% 0 ,0% 30 100,0%

jarak_fasilitas * kat_ph Crosstabulation


kat_ph Total

tidak
melaksanakan melaksanakan

jarak_fasilitas dekat Count 6 8 14


% within 42,9% 57,1% 100,0%
jarak_fasilitas
% within kat_ph 30,0% 80,0% 46,7%
% of Total 20,0% 26,7% 46,7%
jauh Count 14 2 16
% within 87,5% 12,5% 100,0%
jarak_fasilitas
% within kat_ph 70,0% 20,0% 53,3%
% of Total 46,7% 6,7% 53,3%
Total Count 20 10 30
% within 66,7% 33,3% 100,0%
jarak_fasilitas

% within kat_ph 100,0% 100,0% 100,0%


% of Total 66,7% 33,3% 100,0%

Chi-Square Tests

Asymp. Exact Exact


Value df Sig. (2- Sig. (2- Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6,696a 1 ,010
Continuity Correctionb 4,838 1 ,028
Likelihood Ratio 7,013 1 ,008
Fisher's Exact Test
,019 ,013
Linear-by-Linear Association 6,473 1 ,011
N of Valid Cases 30
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4,67.
b. Computed only for a 2x2 table

Directional Measures
Value

Nominal by Interval Eta jarak_fasilitas Dependent ,472


kat_ph Dependent ,472

Risk Estimate
95% Confidence Interval

Value Lower Upper

Odds Ratio for jarak_fasilitas ,107 ,017 ,662


(dekat / jauh)
For cohort kat_ph = tidak ,490 ,260 ,922
melaksanakan
For cohort kat_ph = 4,571 1,158 18,053
melaksanakan
N of Valid Cases 30
Lampiran

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA


Fakultas Farmasi dan Kesehatan
\\ORLD CLASS UNMRSITY (ACCREDITED BY: WE BOMETRICS - SPAfNl http:I/helve0a.ac.id
Tel: i 0611 42084606 | e-mail: info@helvetia.ac.id | Y\"a: 081260? 5000 Line id: instituthelvetia

N •°' **Q yr'=- /9b J'•*/ •< /l /•='°


Lampiran
Hal : Permohonan Survei An a1

Kepada Yth,
Pimpinan Klinik Diana Panitra Medan
di-Tempat

Dengan hormat,

Bersama ini datar.g menghadap. mahasiswa Program Sta3i D-3 KEBIDANAN (D3) di INSTITUT KESEHATAN
FiELVETIA:

h ONI YOHANé.
! 81818011 5

Yang bermaksud akan mengadakan survei/ wawancara/ menyebar angket/ observasi, dalaiii rangka memenuhi
kewajiban tugas-tugas dalem melakukan/ menyelesaikan studi pa5a Program Studi D-3 KEBIDANAN (D3l di
INSTFl'Uf RESEHA.THE FiELVETL4.

Sehubunyan densan ini kami sanyat mengharapkan bantuannya, agar dapat member ikan keteranyan-
keterangan, brosur-brosur, *uku-buku, dan penjelasan 1ainr.ya ya*.y akan digunakan dalam rangka menyusun
EU dengan q uâ ui.

rAKTOR ” ANG BERHUBUMCAN DENGAN PELAKSANAAN HYPNOBIRTHING PADA IBL' HAMIL


TRIhiESTER III DI KLINIK DIANA PAJNITRA MEDAN TAHUN 2020

Segala Bahan dan keteranqan yang diperoleh akan digunakan semata-mata demi perliembengaii Ilmu
->enyetahiian dan •Jdak akan diumumkan atau diberitahukan pada pihak lain. Selanjutnya setelah mahasiswa
bersanyktitar. yang akan menyelesaikan peninjauan/ ris«ti wawancara, kami akan i ienyerahkan 1 (satu)
eks•mplar KTI yang dibuat mahasiswa kami.

Arms baiitnan dan kerja sama yang baik, Kami uoapkan terimo kasih.

Hormat Eami,
DE RMASI DAN KESEHATAN
TAN HELVETIA

.S’ M Si
096601)

Tembusan .
- Arsip
Lampiran

KLINIK BERSALIN
DIANA
Izin No. 445/2†1h/kB078fV1/10
Jl.Komodor Laut Yos Sudarso Gg. Panitera No.16 Medan, Telp 06161537

Tanjung Mulia Medan

Nomor : 445/2716/RB078/VI/10
Lamp
Perihal : $urat Balasan Survei
Awal Kepada Yth
KzProdi D3 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan

Dengan Hormat,
Berdasarkan dengan surat permohonan Nomor
279/EXT/DKN/FFK/IKH/1/2020, tentang permohonan izin survei awal guna
penyusuiiaiiiiarya Tulis I1milli(KTI) di Klinik Bérsalm Diiuia, maka dengan ini
kanii sampaikan bahwa :
NAMA : NONI YOHANA
NIM 1818180115
JUDUL : FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PELAKSANAAN HYPNOBIRTHING PADA IBU HAMIL
TRIMESTER IH DI KLINIK DIANA PANITRA
MEDAN TAHUN 2020
Dengan ini kami menerangkan bahwa mahasiswi yang diatas tersebut
telah melapor kepada kami, selanjutnya kami menerangkan bahwa kami tidak
keberatan dan memberikan izin atas kegiatan survey awnl dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah sesuai dengan judul diatas.

Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benamya, agar dapat


dipergunakan sesuai dengan keperluan. Atas perhatiannya kaml ucapkan
terima kasih.

Medan 20

Hj.Bidan ROSD AM.Keb


Lampiran

INSTITUT KESEHATAN HELWTIA


Fakultas Farmasi dan Kesehatan
JI. Kapten Sumarsono No,107, Kecamatan Medan Helvetia, Pos 20t24,
Tel: (061) 420846Dfi | info@helvetia.ac.id ] WA: 08126025000 { Follow Inslaqrain @institutkesehatanhelvetia

N• •^› /z<r n•••/w• /›••/» t/»ow


Lampiran
Hal : Permohonan Uji Validitas

Kepada Yth,
Pimpinan
di-Tempat

Dengan hormat,
Bersama ini datang menghadap, mahasiswa Program Studi D-3 KEBIDANAN (D3) di (NSTITUT KESEHATAN
HELVETIA:

Nama . NONI YOHANA


NPM : 1818180115

Yang bermaksud akan mengadakan penelitian/ wawancara / menyebar angket/ observasi, dalam rangka Uji
Validitas dan Reliabilitas kuesioner pada penelitian yang beijudul:
FAKTOR YANG BERHUBU1'4GAN DENGAN PELAKSANAAN HYPNOBIRT¥IING PADA IBU HAMIL
TRIMESTER IH DI KLINIK DIANA PANITRA MEDALS TAHUN 2020

Sehubungan dengan ini kami sangat mengharapkan bantuannya, agar dapat memberikan keterangan-
keterangan, brosur-brosur, buku-buku, penggunaan laboratorium dan penjelasan lainnya yang akan
digunakan dalam rangka menyusun UTI dengan judul:
FAKTOR YANG BERHUBU1'4GAN DENGAN PELAKSANAAN HYPNOBIRTHING PADA IBU HAMIL
TRIMESTER IH DI KLIHIK DIANA PANITRA MEDAN TAHUN 2020

Segala bahan dan keterangan yang diperoleh akan diqunakan semata-mata demi perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan tidak akan diumumkan atau diberitahukan pada pihak lain.

Atas bantuan dan kerja sama yang baik, Kami ucapkan terima kasih.

,fieTma
S F BbtASMIAN KESEHATAN
* x LVETIA

NID 096601)

Tembusan :
- Arsip
Lampiran 9

JI. Anugerah Mataram No. OZ Medan, Kel. Binjai, Kec. Medan Denai, 20228
HP / Whateaep : 081263547862, Facebook : Eka Sri Wahyuni, Instaqram : @bidan_eka,
Youtubg : Bidan Eka, e-mail : bidanekagentle@gmail.com

Medan, 14 Agustus 2020


Nomor 306/ VIII / SB-BE / 2020
Lampiran
Hal Surat Balasan Permohonan Uji
Validitas
Kepada Yth
:
Dekan Fakultas Farmasi dan Kesehatan lnsJitut Kesehatan Helvetia Medan

Tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat yang telah kami terima, perihal izin melakukan uji
validitas, dengan ini kami sampaikan bahwa :
Nama
: Noni
NPM
Yohana
l8l8l80l 15

telah melakukan uji validitas dalam rangka memenuhi kewajiban tugas-tugas dalam melakukan
/ menyelesaikan studi’ pada Program Studi D3 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia
Medan, dengan judul . FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
£tYPNOBIRTBING PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI KLINIK DIANA PANITRA
MEDAN TABUN 2020.

Demikianlah surat ini kami sampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pimpin I\fpndiri Bidan


Lampiran 10

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA


Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Jl. Kapten Sumarsono No.107, Kecamatan Medan Helvetia, Pos 20t 24,
Tel: (061) 42084606 I info@helvetia.ac.id | WA: D8i 260250D0 | Follow Instagram @institutkesehatanhelvetia

N°‘ Y/**= /r*</w'Vivu /*1=»


Lampiran .
Hal : Permohonan Ijin Penelitian

Kepada Yth,
Rmpinan Klinik Diana Panitra Medan
di-Tempat

Dengan hormat,
Bersama ini datang menghadap, mahasiswa Program Studi D-3 KEBIDANAN (D3) di INSTITUT KBSEHATAN
HELVETIA:

Nama NDNI YOHANA


NPM 1818180115

Yang bermaksud akan mengadakan penelitian/ wawancara/ menyehar angket/ observasi, dalam rangka
memenuhi kewajiban tugas-tugas dalam melakukan/ menyelesaikan studi pada Pro gram Studi D-3
KEBIDANAN (D3) di INSTITUT KESEHATAN HELVETIA.

Sehubungan dengan ini kami sangat mengharapkan bantuannya, agar dapat memberikan keterangan-
keterangan, brosur-brosur, buku-buku, dan penjelasan lainnya yang akan digunakan dalam rangka menyusun
KTI dengan judul:

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN HYPNOBIRTHING PADA IBU


HAMIL TRIMESTER III DI KLINIK DIANA PANITRA MEDAN TAHUN'1 2020

Segala bahan dan keterangan yang diperoleh akan digunakan semata-mata demi perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan tidak akan diumumkan atau diheritahukan pada pihak Jain. Selanjutnya setelah mahasiswa
bersangkutan yanp akan- menyelesaikan peninjauan/ riset/ wawancara, kami akan menyerahkan 1 (satu)
eksemplar KTI yang dibuat mahasiswa kami.

Atas bantuan dan kerja sama yang baik, Kami ucapkan terima kasih.

Medan, ^

FARMASI DAN KESEHATAN


EHATAN HELVETIA

L i M i A
. 012 096601)

Tembusan
- Arsip
Lampiran 11

KLINIK BERSALIN
DIANA
Izin No. 445/2716/RB078/Vi/10
J1.Komodor Laut Yos Sudarso Gg. Panitera No.16 Medan, Telp 06161537

Tanjung Mulia Medan

Nomor :

445/2716/RB078/VI/10 Lamp

Perihal : Surat Balasau


Pepelitian Kepada Yth

KaProdi D3 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan -

di-Tempat

Dengan Hormat,
Berdasarkan surat dari Institut Kesehatan Helvetia Medan
No.123/EXT/DKN/FFK/IKH/V/2020, tentang permohonan surat balasan
penelitian

ini kami sainpaikan bahwa :


NAMA : NONI YOHANA
NIM 1818180115
JUDUL : FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PELAKSANAAN HYPNOBIRTHING PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI KLINIK DIANA PANITRA MEDAN
TAHUN 2020
Dengan ini kami menerangkan bahwa mahasiswi yang diatas tersebut telah
melapor kepada kami, selanjutnya kami menerangkan bahwa kami Bdak keberatan
dan memberikan izin atas kegiatan survey awal dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah sesuai dengan judul diatas.’

Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benamya, agar dapat


dipergunakan sesuai dengan keperluan. Atas perhatiannya kami ucapkan teñma
kasih.

Medan, 22 020

Hj.Bidan ROSD .Keb


KLINIM BERSALIN

Izin No. 'i45/2716/iti3078/Ui/!0


Jl.Komodor Laut Yos Sudnso Gg. Panitra No.16 Medan, Telp 06161537

Tanjmg Mulia Medan

Nomor : 445/2716/RB078/VI/10

Lamp -

Peribai : Surat Sebesar Penelitian

Kepadn Yth

KaProdi D3 Kebidann Insfimt Kesehaian Helvefia Medan

- tJi-Tempat

Dengan Hormat,

Berdasarkan smat dari InstiNt Kesehatan Helve6a Medan


No.1231XTOKN/FFK/IKH/V/2020, kntang pemohonan swat balasau penelitian
guna penyueuban Katya Tulis l!%a& (K?7) di Klitik &tsalits Dima, ataka
deagan ini kami sampaikan bahwa :
NAMA : NONI YOHANA
NIM 1818180115
JUDUL : FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PELAKSANAAN HYPNOB&THING PADA &U HAMIL
TRIMSSTER IN DI KLINIK DIANA PANITRA MEDAN
TAHUN 2020

Dengan ini kami menerangkan bahwa niabgsiswi yang dia& tersebut


telah Selesai Melakukan Peneli6an sesuai judul yng krtera diaas.

Demikian swat ini dibuat dengaa sebenar-benamyq agar dapat


dipergunakan sesuai dengan keperluan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.

Medan, 11 Juli 2020


Lampiran 12

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA


Fakultas Farmasl dan Kesehatan
WORLD CLAS S UNIVERSITY (ACCREDITED BY: WEBOMETRICS - SPAIN) http:/fhe1vetia.ac.id
Tel: (061) 42084606 | e-mail: info@heIvetia.ac.id | Wa: 08126025000 | Line id: instituthelvetia

PERMOHONAN PEhtGAJUAK JUDUL TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : NONI YOHANA


NPM 1818180115
Program Studi : KEBIDANAN (D3) / D-3

Judul yang telah di setujui :


FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN HYPNOBIRTHING PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III DI KLINIK DIANA PANITRA MEDAN TAHUN 2020

Diketahui,
Ketua Program Studi Pemohon
D-3 KEBIDANAN (D3)
FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

(NOYOHANA)
(SITI AIS ST,.K.M.)

diteruskan kepada Dosen Pembimbing

1. ENDRYANI SYAFITRI, SKM, M.Kes (0117078301) (No.HP : 0813-965 -649a

2. AIDA FITRIA, SST, M.Kes. (1006068401) (No.HP : 0812-6868-3638

Catatan Penting bagi Dosen Pembimbing:


1. Pembimbing-I dan Pembimbing-II wajib melakukan koordinasi agar tercapai kesepahaman.
2. Diminta kepada dosen pembimbing untuk tidak mengganti topik yang sudah disetujui.
3. Berilah kesempatan kepada mahasiswa untuk mengeksplorasi permasalahan penelitian.
4. Mohon tidak menerima segala bentuk gratifikasi yang diberikan oleh mahasiswa.
Lampiran
13

INSTITUT KESEHATAN HELWTIA


Fakultas Farmasi dan Kesehatan
Jl. Kapten Sumarsono No.107, Kecamatan Medan Helvetia, Pos 20124,
Tel: (061) 42084606 I info@heIvetia.ac.id | WA: 08126025000 | Follow Instagram @institutkesehatanhelvetia

LEMBAR PERSE J< PERBAIKAN (REYISI)

Identitas Mahasiswa :

Nama . NONI YOHANA


NIM 1818180115
Program
Studi KEBIDANAN (D3) / D-3
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN HYPNOBIRTHING
Judul PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI KLINIK DIANA PANITRA MEDAN TAHUN
2020
Tanggal Ujian
Sebelumnya

Telah dilakukan perbaikan oleh mahasiswa sesuai dengan saran dosen pembimbing. Oleh karenanya
mahasiswa tersebut diatas diperkenankan untuk melanjutkan pada tahap berikutnya yaitu:
PENELITIANJILID LUX*) Coret yang tidak perlu.

No Nama Pembimbing 1 dan 2


1. ENDRYANI SYAFITRI, SKM, M.Kes
2. AIDA FITRIA, SST, M.Kes.

KAPRODI
KEBIDANAN (D3)
SI DAN KESEHATAN HATAN HELVET]A

,M.K.M.
Catatan:
• Lembar persetujuan revisi dibawa setiap konsul revisi.
• Print warna menggunakan kertas A4 (Rangkap 1).
• Tanda *) silahkan dicoret yang fidak perlu.
• Isi tanggal ujian, tanggal disetujui, dan ditandatangai oleh pembimbing bila disetujui.
Lampiran

IiNSTITUT KESEHATAN HELVETIA


Fakultas Farniasi dan Kesehatan
]L Xapten Sumarsozto No.107, Kecamatan Medan Helvetia, Pos 20124,
Tel: (D61) t20B4606 ] iofo@heIveLta.ac.id I WA: 08126025000 I *•* ow Instagram @iztstitutkesehatanhelvetia

LEMBAR BIMBINGAN TUGAS AKHIR

Nama Mahasiswa/i : NONI YOHANA


NPM 1818180115
Program Studi KEBIDANAN (D3) I D-3

Judul

PAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN


HYPNOBIRTHING PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI KLINIK DIANA
PANITRA MEDAN TAHUN 2020
Nama Pembimbing 1 : ENDRYANI SYAFITRI, SKM, M.Kes

Diketahui, Medan, 14/0812020


Ketua Program Studi Pembimbing t (Satu)
D-3 KEBIDANAN (D3)
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

( SITI Y SST, M.K.M.) ENDRYANI SYAFI Rl, SKM, M Kes

KETENTUAN:
1. Lembar Konsultasl dlprint warna pada kertas A4 rangkap 2 {dua).
2. Satu Ill lcmbar untuk Prodi.
3. satu 11) lembar untuL Admlnlstrasi Sldang (WaJlb dlkumpulkan sebelum sldang).
4. Lembar Konsultasl WAJ DIISI Sebelum dltandatangan Dosen Pembimbing.
5. MahaslSwa DILARANG MEMBERIKAN segala bentuk GRATIFIKASI/Snap terhadap Dosen.
6. Dosen DILnRANG MENERIMA segata bentuk GRATTFmASIfPemf›ertan darl Mahasiswa.
7. Pelanggaran ketentuan No 5 dan 6 berahlbat PEMBATALAN HASIL UJIAN & Penggantlan Dosen.
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
• Fakultas Farmasi dan Kesehatan
JI. Xapten Sumarsono No.107, Kecamatan Medan Helsetia, Pos 20124,
Tel- (061) 42084606 | o{0beIvetia.ac I WA. 0B126025000 | PoEow \ostagraat @iasbtutkesebataobetveba

LEMBAR BIMBINGAN TUGAS Af HIR

Nama Mahasiswa/i : NONI


YOHANA NPM 1818180115
Program Studi : KEBIDANAN (D3) / D-3

Judul

F-ACTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN


: HYPNOBIRTHING PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI KLINIK
DIANA PANITRA MEDAN TAHUN 2020
Nama Pembimbing 2 : AIDA FITRIA, SST, M.Kes.

Diketahui, Medan, 14f08/2020


Ketua Program Studi Pembimbing 2
D-3 EEBIDANAN (D3) (Dua)
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

( SITI A SST, M.K.M.)


AIDA FITRIA, SST, M.Kes.
Lampiran 15
DOKUMENTASI PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai