HALAMAN SAMPUL
Oleh:
LIA KHAERUNNISA
16080009
2019
i
GAMBARAN PEMBERIAN ANTIBIOTIK AMOXICILLIN
HALAMAN JUDUL
Oleh:
LIA KHAERUNNISA
16080009
2019
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh:
LIA KHAERUNNISA
16080009
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
iii
iv
HALAMAN PENGESAHAN
TIM PENGUJI
Penguji 1 : SARI PRABANDARI S.Farm, MM., Apt ( )
Penguji 2 : INUR TIVANI, S.Si. M.Pd ( )
Penguji 3 : IROMA MAULIDA, S.KM. M.Epid ( )
NIM : 16080009
Tanda Tangan :
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang bertanda
tangan dibawah ini :
Nama : LIA KHAERUNNISA
NIM : 16080009
Jurusan / Program Studi : DIII FARMASI
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah
Demi pengembangan iilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Politeknik Harapan Bersama Tegal Hak Bebas Noneksklusif (None-exclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Berserta perangkat yang ada (jika diperlukan ). Dengan hak bebas Royalti atau
Noneksklusif ini Politeknik Harapan Bersama Tegal berhak menyimpan, mengalih
media atau formatka, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat
dan mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis atau pencipta dan pemilik Hak Cipta.
( Lia Khaerunnisa )
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
(Einstein)
Kesuksesan itu dapat kita raih dengan segala upaya dan usaha sungguh-
sungguh dan disertai doa karena nasib tidak akan pernah berubah dengan
(Nelson Mandela)
Kupersembahkan buat :
bermanfaat.
kebanggaanku.
vii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat odan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
Bersama Tegal.
2. Bapak Ir. MC. Chambali, B.Eng, E,E. M.Kom., selaku Direktur Politeknik
viii
6. Seluruh dosen pengajar Program Farmasi di Politeknik Harapan Bersama
Tegal.
8. Kepada kedua orang tua saya, Bpk Nurokhim dan Ibu Rokhani tercinta yang
tak pernah lelah membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan doa yang
9. Sahabatku yang terbaik adeayu, lisa, rizchi, yulia, aders, yuyun yang selalu
bersama saling berbagi dalam suka maupun duka serta canda tawa yang
Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan. Semoga penelitian ini dapat memberi manfaat bagi
( Lia Khaerunnisa)
ix
Intisari
x
Abstract
xi
DAFTAR ISI
xii
xiii
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
bagian bawah. ISPA disebabkan oleh virus, jamur dan ISPA akan
menyerang tubuh apabila sistem imun menurun. Anak dibawah lima tahun
adalah kelompok yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rentan
penyakit yang sering terjadi pada anak. Episode penyakit batuk, pilek pada
ISPA yang paling banyak terjadi yaitu diantaranya adalah influenza, otitis
media akut, sinusitis, dan faringitis. Tanda dan dan gejala penyakit infeksi
Indonesia. ISPA selalu menempati urutan balita dan anak. Survei mortalitas
1
2
dari seluruh jumlah kematian yang ada bila tidak diberi pengobatan
(Kemenkes, 2013).
obat bebas seperti (anti influenza, obat batuk, multivitamin) dan antibiotik.
nafas khususnya infeksi saluran nafas atas akut, meskipun sebagian besar
penyebab dari penyakit ini adalah ekspektasi yang berlebihan para klinis
bakteri, yang sebetulnya tidak bisa dicegah. Dampak dari semua ini adalah
terapi dalam mengobati infeksi harus tepat, aman dan rasional. Menurut
kriteria yang sesuai dengan indikasi penyakit, dosis yang diberikan tepat
jangka waktu yang memadai dan biaya yang terjangkau, tepat indikasi,
tepat pasien serta obat yang diberikan harus efektif dan aman. Penggunaan
pada anak paling banyak ditemui pada anak balita umur 1-10 dengan
strategis mudah dijangkau untuk pasien yang ingin berobat dan pada
penelitian ini belum ada yang melakukan di puskesmas sehingga saya ingin
2018.
1. Resep yang diteliti adalah resep pasien anak ISPA yang berumur 1- 10
jalan yang ditinjau dari jenis kelamin, umur, dosis penggunaan antibiotik
1. Bagi Peneliti
3. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
8
9
sebagai berikut :
di wilayah kerjanya.
masyarakat dan pihak swasta. Hal ini sesuai dengan Visi UPTD Pukesmas
lengkap dan tepat waktu. Untuk itu peran data dan informasi menjadi sangat
ISPA bagian atas dan ISPA bagian bawah. ISPA bagian atas
salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung
benda asing tertarik dan bakteri lain tidak dapat dikeluarkan dari
sebagainya.
tradisional atau obat batuk lain yang tidak mengandung zat yang
tanpa demam.
umur. Batas nafas cepat pada anak usia 2 bulan sampai <
lebih permenit.
berikut:
2.1.4.5 Patofisologi
kearah faring atau reflek oleh laring. Jika reflek tersebut gagal maka
1. Usia
anak yang usianya lebih tua karena daya tahan tubuhnya lebih
rendah.
2. Status imunisasi
3. Lingkungan
2.1.4.7 Pencegahan
tubuh.
tertutup.
(Najmah, 2016).
2.1.5 Anak
menginjak usia diatas satu tahun atau lebih popular dengan pengertian usia
balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (balita) dan anak
dibawah satu tahun dan balita berumur satu hingga empat tahun (Depkes,
2010).
19
sehat jasmani, sosial, dan bukan hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.
kesakitan dan angka kematian pada balita masih cukup tinggi (Depkes,
2009).
2.1.6 Antibiotik
rizki 2016).
dkk. 2009).
lain meliputi :
20
tepat.
antibiotik.
streptomisin
(amoksisilin, penisilin)
klortetrasiklin)
trimethoprim
21
kloramfenikol).
dan kolistin.
luas.
23
seperti berikut:
1. Penisilin
betalaktamase.
2. Sefalosporin
streptokokus.
3. Makrolida
2011).
4. Flurokuinolon
5. Aminoglikosida
(Hauser, 2007).
6. Tetrasiklin
2.1.7 Amoxicillin
mg/kg, 3-10 tahun 3x1 250 mg, 1-3 tahun 3x1 125 mg, 0-1 tahun
1. Tepat diagnosis
4. Tepat dosis
10. Obat yang diberikan harus efektif dan aman dengan mutu terjamin,
berikut:
perhari atau 4 kali perhari), indikasi, dosis, dan jalur pemberian. Setelah
1. Tepat Pasien
Pemberian obat yang tidak tepat pasien dapt menjadi seperti pada saat
sama, suasana sedang kusut atau adanya pasien dari ruang satu ke
ruang lainnya.
2. Tepat Obat
Untuk menjamin obat yang diberikan benar, label atau etiket harus
dibaca dengan teliti setiap akan memberikan obat. Label atau etiket
3. Tepat Waktu
4. Tepat Dosis
5. Tepat Rute
Jalur atau rute pemberian obat adalah jalur obat masuk kedalam tubuh.
6. Tepat Dokumentasi
Penggunaan Antibiotik
Amoxicillin ISPA pada
anak
Keterangan: = Diteliti
= Tidak diteliti
Keterangan : = Diteliti
METODE PENELITIAN
Tegal”.
sampai Maret 2019, pengambilan data rekam medik data yang diambil
rekam medik pasien penderita ISPA di puskesmas margadana tegal pada bulan
januari sampai maret 2018. Data dikumpulkan berdasarkan kriteria inklusi yaitu
amoxicillin dan pasien memiliki data rekam medik yang lengkap. Data yang ada
32
33
2018. Populasi pada penelitian ini adalah resep pada penderita infeksi
pasien yang terdiagnosa ISPA dengan melihat kartu kendali atau kartu
kontrol kesehatan pasien yang sudah tertulis atau terdata dari rekam medis
1. Kriteria Inklusi :
a. Pasien anak balita berusia 1-10 tahun dengan diagnosis ISPA pada
Januari-Maret 2018.
c. Data rekam medik yang memuat data pasien seperti nama pasien,
2. Kriteria ekslusi :
=
( )
n=
( , , )
= 79,91≈ 80 sampel
Keterangan :
n = sampel
80 sampel.
memiliki beberapa nilai (variasi nilai) (Supardi, S 2014). Variabel yang digunakan
pasien ISPA anak yang meliputi jenis kelamin, umur, dosis penggunaan antibiotik
margadana tegal.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai
sumber yang telah ada dan peneliti sebagai tangan kedua ( Notoadmojo S, 2010).
Pengambilan data yang dilakukan yaitu dari laporan rekaptulasi resep yang
1. Alat :
2. Bahan :
3.6.2 Tahapan
3.6.2.1 Persiapan
tersebut adalah :
Bappeda.
Rekomendasi Penelitian.
Margadana Tegal
tahun.
analisis data merupakan suatu langkah penting dalam penelitian data yang telah
b. Skoring adalah memberi skor pada masing-masing item yang terdapat pada
c. Coding adalah kegiatan untuk memberikan kode pada semua variabel untuk
d. Entry adalah suatu proses menyalin atau memasukan data ke media lain
variabel yang akan diteliti guna mempermudah untuk disusun data di tata
untuk disajikan.
40
literatur.
2. Data yang telah diolah disajikan dalam bentuk diagram dan tabel-tabel.
objek dan subyek yang diteliti secara tepat. Data yang diperoleh dari resep
Tujuan etika penelitian ini adalah menjamin agar tidak ada yang
dirugikan dalam penelitian ini atau dampak negatif yang muncul. Selain
hal tersebut, segala sesuatu mengenai kelayakan etika penelitian ini telah
pasien anak infeksi saluran pernafasan (ISPA) di puskesmas margadana tegal yang
berumur 1-10 tahun dilakukan pada bulan Januari-Maret 2018, dengan jumlah
sampel sebanyak 80. Jumlah sampel di hitung menurut rumus slovin. Dilihat
pasien yang paling banyak terkena ISPA. Data diperoleh adalah sebagai
berikut :
1. Perempuan 39 48,75%
2. Laki-laki 41 51,25%
Total 80 100%
42
43
41% 39%
Perempuan Laki-laki
data pasien anak usia 1-10 tahun yang didapatkan dari data rekam medis
Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
penderita ISPA atas pada balita lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki
antara laki-laki dan perempuan. Contoh faktor perilaku tersebut yang sering
44
kelompok usia balita yang belum mempunyai daya tahan kuat mudah
terserang ISPA selain itu juga dikarenakan aktivitas usia anak ini yang
cenderung tidak mengenal waktu dan tempat serta belum mengerti akan
perlindungan diri dan masih banyak harus diperhatikan. Jenis kelamin ikut
sehingga resiko kontak dengan agen penyakit lebih tinggi dibanding anak
perempuan akan lebih peduli jika dia sakit dibanding laki-laki sehingga jika
luas yaitu pada bayi, anak-anak dan dewasa. Usia anak-anak terutama balita
lebih sering terkena penyakit ISPA dibandingkan orang dewasa. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui rentan usia yang paling banyak terkena ISPA
1. 1 tahun 9 11,25%
2. 2 tahun 9 11,25%
3. 3 tahun 8 10%
4. 4 tahun 7 8,75%
5. 5 tahun 12 15%
6. 6 tahun 11 13,75%
7. 7 tahun 7 8,75%
8. 8 tahun 10 12,5%
9. 9 tahun 4 5%
Total 80 100%
46
dengan presentese 15%. Hal ini disebabkan oleh Berdasarkan hasil tersebut
2011). Hal ini dikarena daya tahan tubuh anak berbeda dengan orang
menderita ISPA bahkan semakin muda usia anak maka akan semakin rentan
kelompok umur yang paling bnayak adalah 1-4 tahun yaitu sebanyak 75,5%.
Hal ini disebabkan karena daya tahan tubuh anak pada usia kurang dari lima
tahun lebih rendah dari anak usia diatasnya sehinngga lebih mudah
menderita ISPA. Bahkan semakin muda usia anak maka akan semakin
sering mendapat serangan ISPA. Pada usia bayi dan balita saluran yang
Antibiotik Amoxicilin
dilihat dari aturan pemakaian obat yang tertulis dalam resep. Berikut
Amoxicillin 2x1 - -
3x1 80 100%
Total 80 100%
48
hasil yang optimal (24jam/3= 8 jam) obat diminum tiap 8 jam. Hal ini
berkaitan dengan waktu paruh obat akan memberikan efek lama di dalam
tubuh apabila waktu paruh nya panjang. Waktu paruh amoxicillin sesuai
(k.l 80%) dan pesat dengan kadar darah dua kali lipat. PP dan plasma-t1/2-
nya lebih kurang sama, tetapi difusinya kejaringan dan cairan tubuh lebih
baik, a.l ke dalam air liur penderita bronchitis kronis. Begitu pula kadar
bentuk aktifnya jauh lebih tinggi dari pada ampisilin (k.l 70%) maka lebih
antibiotik amoxicillin adalah tiga kali sehari waktu paruhnya 1-2 jam (Drs.
yang digunakan adalah sirup dan tablet. Bentuk sediaan sirup lebih banyak
obat hal ini dikarenakan pasien adalah balita yang akan lebih mudah
Amoxicillin
pasien.
Tidak Tepat
Tepat
pasien ISPA dalam penelitian ini dilihat dari usia pasien. Penentu tepat
dosis terpacu pada aturan pakai yang tertera dalam buku ISO (Informasi
pasien dengan presentase (52,50%) dan yang tidak tepat dosis sebanyak
memberikan peresepan obat. Dosis anak berbeda dari pada dosis dewasa
karena anak-anak berbeda dengan orang dewasa dalam banyak hal, seperti
yang tertera dalam resep sesuai yang tertera pada iso farmakoterapi.
tahun 3x1 10mg/kg, 3-10 tahun 3x1 diberikan dalam dosis 250mg, untuk
usia 1-3 tahun 3x1 diberikan dalam dosis 125mg, sedangkan untuk usia 0-
jangka panjang seperti mual, muntah, sakit kepala dan nyeri perut,
amoxicillin juga dapat meningkatkan resiko infeksi jamur (Drs. Tan Hoan
Tjay 2008).
antibiotik yang diberikan terlalu besar atau terlalu kecil. Selain itu,
sehari atau interval waktu 12 jam bukan 3 kali sehari interval waktu 8 jam
(Kemenkes, RI 2012).
52
BAB V
5.1 Kesimpulan
ISPA dari data yang diperoleh terbanyak adalah pada usia 5 tahun
5.2 Saran
berat badan.
Almatsier, S. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedidia Pustaka Utama.
Alsagaff, Hood, dan Abdul Mukty. 2006. “Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru dan
Pengobatan ISPA.” Surabaya: Airlangga University Press.
Depkes, RI. 2005. Direktorat Bina Farmasi Komunitas Dan Klinik Direktorat
Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan : pharmaceutical uantuk
penyakit infeksi saluran pernafasan.
Drs. Tan Hoan Tjay. 2008. Obat-obat penting khasiat, penggunaan dan efek-efek
sampingnya. Edisi ke enam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo kelompok
kompas- gramedia.
Falagas ,EM. 2007. “Difference in the incidence and severity of respiratory tract
infection. Elsever respiratory medicine,” (101) : 1845-63.
53
54
Hermawan, Hermawan, dan Kartika Sari. 2014. “Pola Pemberian Antibiotik Pada
Pasien Ispa Bagian Atas Di Puskesmas Sukasada Ii Pada Bulan Mei–Juni
2014.” E-Jurnal Med Udayana [Internet] 3 (10): 1–11.
Katzung, B.G., S.B. Masters, dan A.j. Trevor. 2012. Farmakologi Dasar dan
Klinik 12. 12 ed. Vol. 1. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Muaris, H. 2006. Sarapan Sehat untuk Anak Balita. Jakarta: Gramedidia Pustaka
Utama.
Mutschler, E. 1999. Dinamika obat edisi ke-5. Buku Ajar Farmakologi dan
Toksikologi.
55
Olson, J., M.D., Ph.D. 1995. Zat Anti-Infeksi. In: dr. Lydia I. Buku Mahendra
Belajar Mudah Farmakologi. Jakarta.
Prabowo, S. 2012. “penyakit yang paling umum pada anak. majalah kesehatan.”
Rahardja, Drs. kirana. 2007. Obat-obat Penting. kasiat penggunaan dan efek-efek
sampingnya. 6 ed. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Rahmawati. 2012. Gangguan Pernafasan Pada Anak ISPA. JI. Sadewa No.1
Sorowajan Baru Yogyakarta.
Kamal, dan H Hussain. 2013. “Determine The Rational Use of Antibiotics. A Care
Study Conductedat Medical Unit of Medical Complex Peshawar,
International Journal of Research In Applied Natural And Social Science
(IJRANSS).”
Stephens,E.2011.“WebMD,Inc.
http://www.emedicinehealth.com/antibiotics/article_m.htm.”
Sutomo,B, dan Anggraini, D . Y. 2010. Menu Sehat Alami untuk balita. Jakarta:
PT. Agromedia Pustaka.
LAMPIRAN
58
= x 100 %
= 51,25 %
1) Umur
= x 100%
= 11,25%
jumlah umur pasien
2 tahun = jumlah total umur pasien x 100%
= x 100%
= 11,25%
jumlah umur pasien
3 tahun = x 100%
jumlah total umur pasien
= x 100%
= 10%
65
= x 100%
= 8,75%
jumlah umur pasien
5 tahun = x 100%
jumlah total umur pasien
= x 100%
= 15%
jumlah umur pasien
6 tahun = x 100%
jumlah total umur pasien
= x 100%
= 13,75%
jumlah umur pasien
7 tahun = x 100%
jumlah total umur pasien
= x 100%
= 8,75%
jumlah umur pasien
8 tahun = x 100%
jumlah total umur pasien
= x 100%
= 12,5%
jumlah umur pasien
9 tahun = x 100%
jumlah total umur pasien
= x 100%
= 5%
jumlah umur pasien
10 tahun = x 100%
jumlah total umur pasien
= x 100%
= 3,75%
66
= x 100%
= 100%
= x 100%
= 52,50%
jumlah tepat dosis
Tidak tepat = x 100%
jumlah total tepat dosis
= x 100%
= 47,50%
67
CURRICULUM VITAE