Anda di halaman 1dari 7

KARAKTER MORFOLOGIS DAN BEBERAPA KEUNGGULAN MANGGA

ARUMANIS (Mangifera indica L.)

[MORPHOLOGICAL CHARACTER AND SOME ADVANTAGES


ARUMANIS MANGO (Mangifera indica L.)]

Muhammad Chabib Ichsan1) dan Insan Wijaya1)


1)
Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember
Email: chabibichsan@unmuhjember.ac.id

ABSTRAK

Mangga Arumanis merupakan salah satu produk buah unggulan lokal dari Kabupaten Situbondo, Jawa
Timur. Kekhasan yang dimiliki oleh mangga Arumanis terutama adalah pada penampilan warna kulit buah merah
jingga menarik, da- ging buah jingga, bentuk buah cantik, ukuran buah tidak terlalu besar (sekitar 200-250 g/buah),
rasa buah manis, aroma buah tajam, serat halus, dan cukup banyak mengandung air sehingga sesuai untuk buah
segar maupun olahan. Walaupun rata-rata tanaman telah berumur ratusan tahun, namun mampu berproduksi sekitar
(60-200) kg/pohon. Saat ini tanaman mangga Arumanis telah berkembang di Kabupaten Situbondo dengan jumlah
tanaman 524.126 pohon, berada di perbukitan sebagai tanaman konservasi pada lahan kering dan sebagai tanaman
pekarangan yang di antaranya terdapat mangga Arumanis. Mangga Arumanis tampaknya sesuai dengan permintaan
konsumen dari Korea, Jepang, dan Singapura yang menyukai mangga berpenampilan menarik dengan rasa buah
campuran manis dan sedikit masam. Saat ini pemasaran buah mangga Arumanis sudah berkembang di Jawa Timur
dan di provinsi lainnya. Tampaknya mangga Arumanis mempunyai pangsa pasar yang baik di tingkat nasional
dan perlu terus dikembang- kan untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor. Mangga Arumanis sudah diekspor ke
Singapura dan Malaysia dan perlu dikembangkan lagi ke beberapa negara lainnya.

Kata Kunci : Mangga Arumanis, karakter keunggulan, karakteristik morfologi.

ABSTRACT

Arumanis mango is one of the local superior fruit from Situbondo regency, East Java. This mango has
atrractive appearance with red-orange skin colour, orange flesh, beautiful shape, medium size (about 200-250 g per
fruit), sweet taste, strong smell, soft fibre and enough water content, so that it is appropriate for both fresh and
processed fruit. Although most of the plants are hundred years old, they can produce about 60-200 kg mango per tree.
Arumanis variety has been developed in East Java, especially in Kediri regency with total plants as many as
524.126 trees in Situbondo. They were planted on hilly land as conservation plants as well as homeyard
plants. The Arumanis mango have good market at national level, especially in the big cities and has been exported in
a small quantity to Singapore. It’s appearance seems suitable to the demands of consumers from Korea, Japan,
and Singapore, so that there will be a large opportunity for export. Based on those prospective chances, this
mango variety should be produced in large scale to supply export market. Lack of promotion was one of the key
factor that limit the market of this Arumanis mango.
Key words: Arumanis mango, superiorities characters, morfology characters.

PENDAHULUAN bawah 1%. Hal ini karena ketidaksesuaian spesifikasi


mutu mangga dengan permintaan pasar dunia, belum
Latar Belakang adanya sistem pengujian mutu bibit yang dapat
Mangga merupakan tanaman buah yang menjamin keseragaman produksi, belum adanya
potensial dikembangkan karena mempunyai tingkat program pemuliaan yang lebih terarah dan
keragaman genetik yang tinggi, sesuai dengan berkesinambungan, dan belum adanya sistem
agroklimat Indonesia, disukai oleh hampir semua kelembagaan yang memadukan komponen-
lapisan masyarakat dan memiliki pasar yang luas komponen agribisnis mangga (Ichsan dan Suroso,
Dalam dua dekade terakhir, mangga telah menjadi 2014).
komoditas penting dalam perdagangan internasional, Walaupun Indonesia merupakan salah
terutama di pasar Amerika Utara, Eropa, Jepang, satu pusat keragaman genetik mangga, tetapi
dan Timur Tengah. Di Indonesia produksi mangga produksi mangga nasional menurut data FAO pada
terus menurun dan pangsa ekspornya masih di tahun 1997 hanya 4,6% dari total produksi dunia,

66 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian


atau nomor lima setelah India, Cina, Thailand, dan Pasar mangga Arumanis sekitarnya.
Meksiko. Pangsa ekspor buah mangga segar Mangga Arumanis juga sudah diekspor ke Singapura
Indonesia hanya 0,2% dari pangsa pasar buah dan Malaysia, perlu dikembangkan lagi ke negara
mangga segar dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, lainnya. Banyak kelebihan yang dimiliki mangga
nilai ekspor mangga Indonesia mendekati satu juta Arumanis, namun karena kurangnya promosi
dolar AS. Negara produsen utama mangga di Asia maka pengembangannya belum meluas. Salah satu
Tenggara adalah Filipina dan Thailand. Australia hal yang perlu dicatat adalah musim buah
juga telah. mengembangkan komoditas mangga. Jika mangga Arumanis di Jember bersamaan dengan musim
pengem- bangan mangga tidak sungguh-sungguh buah mangga Arumanis, sehingga harganya bersaing.
maka Indonesia akan kalah dalam persaingan Umumnya harga mangga Arumanis relatif lebih tinggi
(Pusat Kajian Buah Tropika, 2000). dibandingkan dengan mangga Arumanis (Ichsan dan
Menurut Ichsan dan Suroso (2014) bahwa Wijaya, 2014).
masalah yang muncul dalam pengembangan mangga
di Indonesia antara lain adalah: Asal-usul
1. Masa juvenil yang Mangga Arumanis telah ditanam oleh
panjang. masyarakat pertanian di Situbondo sejak ratusan tahun
2. Tingginya tingkat heterosigositas akibat yang lalu dan kondisi tanaman rata-rata sudah
persilangan terbuka. sangat tinggi dengan tajuk melebar dan batang
3. Hanya satu biji per buah. yang besar. Hal ini tampak dari pertumbuhan
4. Tingginya gugur buah yang menyulitkan tanaman dan ukuran lingkar batang yang mencapai 2
proses hibridisasi. m. Pemilik mangga Arumanis saat ini umumnya
5. Adanya sifat poliembrioni dari beberapa sudah berusia lanjut (lebih dari 70 tahun) dan mangga
kultivar. tersebut merupakan warisan dari orangtuanya. Semua
6. Sistem penanganan pra dan pascapanen di tanaman Arumanis ada saat ini di Situbondo berupa
tingkat petani belum memadai. tanaman pekarangan, mangga Arumanis juga
Indonesia juga belum berperan dalam dikembangkan petani pada daerah perbukitan secara
ekspor buah mangga olahan karena tidak sesuainya monokultur maupun wanatani, sehingga berfungsi
varietas yang ditanam dan dikembangkan dengan sebagai konservasi lahan dengan areal yang cukup
permintaan pasar dunia, belum dikembangkannya luas, lebih dari 100.000 tanaman, terutama di
varietas untuk produk buah olahan, dan tidak adanya Kecamatan Arjasa. Di kecamatan lainnya, mangga
metode pengujian kebenaran varietas yang dapat Arumanis juga ditanam di pekarangan dan kebun.
menjamin keseragaman produk. Tiga varietas mangga Jumlah tanaman mangga Podang yang ada di
unggul yang telah dilepas, yaitu Arumanis 143, Golek Kabupaten Situbondo adalah 524.126 dengan tanaman
31, dan Manalagi 69, merupakan buah meja dan yang telah berproduksi 260.005 pohon (Diperta
mempunyai penampilan yang beragam walaupun Kabupaten Situbondo 2001, Ichsan, 2013b). Hal ini
masing-masing mempunyai keunggulan dalam produksi berarti terdapat peremajaan tanaman atau
maupun kualitas buah. Oleh karena itu, perlu diteliti perkembangan tanaman baru yang belum mulai
potensi mangga lokal yang tersebar di berbagai berproduksi.
wilayah di Indonesia yang mempunyai keunggulan Terdapat tiga varietas mangga di
spesifik, baik dari segi penampilan buah dan warna Situbondo, yaitu mangga Arumanis (warna kulit
buah maupun rasa dan aromanya, yang sesuai buah merah jingga, rasa buah manis-segar), mangga
dengan selera konsumen di negara ekspor (Ichsan, Arumanis (warna kulit buah kuning kehijauan, rasa
2013a). buah manis-agak asam), dan mangga Arumanis
Salah satu mangga lokal yang kulit buah kuning, rasa buah manis-agak masam).
mempunyai sifat spesifik dengan warna kulit merah Dari ketiga varietas tersebut, yang paling menarik
jingga, daging buah kuning menarik, rasa dan aroma penampilannya dan paling enak rasa buahnya adalah
khas, dan tidak berserat adalah mangga Arumanis. mangga Arumanis (Ichsan dan Wijaya, 2012).
Mangga Arumanis merupakan salah satu buah unggulan
spesifik lokasi dari Kabupaten Situbondo, Jawa Produktivitas
Timur. Kekhasan yang dimiliki oleh mangga Walaupun tanaman sudah tua, mangga
Arumanis terutama adalah kulit buah berwarna merah Arumanis masih mampu berpoduksi tinggi dengan
jingga menarik, daging buah jingga, bentuk buah kisaran produktivitas 60-200 kg/pohon, bergantung
cantik, ukuran buah tidak terlalu besar (sekitar 200-250 pada kondisi tanaman. Di perbukitan Dusun
g per buah), rasa buah manis, aroma buah tajam, Sumber Bendo, Desa Arjasa, Kecamatan Arjasa,
serat halus, dan cukup banyak mengandung air, terdapat mangga Arumanis yang mampu
sehingga sesuai untuk jus dan buah segar. Dengan berproduksi hingga 200 kg/pohon. Produktivitas
ciri khas yang dimilikinya, mangga Arumans mangga Podang umumnya sesuai dengan
tampaknya sesuai dengan permintaan konsumen dari produktivitas rata-rata mangga, yaitu 65 kg/pohon
Korea, Jepang, Singapura, dan Malaysia. Tahta yang untuk mangga berumur (10-15) tahun (Purnomo et al.
menyukai mangga berpenampilan menarik. Hal ini 1990, Ichsan, 2013a). Produksi mangga Arumanis dari
merupakan peluang bagi pengembangan mangga sudah masing-masing kecamatan di Kabupaten Kediri
berkembang, khususnya Situbondo dan Arumanis. cukup bervariasi. Di Kecamatan Arjasa, produksi

Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 67


tertinggi 45.000 ku, sedangkan di Kecamatan Panji tanaman yang telah berproduksi pada masing-masing
hanya 7.500 ku. Hal ini berhubungan dengan jumlah wilayah (Tabel 1).

Tabel 1. Jumlah tanaman dan produksi mangga Podang di Kabupaten Kediri tahun 2011
JUMLAH TANAMAN JUMLAH PANEN
NO KECAMATAN PRODUKSI (ku)
(POHON) (POHON)
1. Semen 16.596 15.848 7.515
2. Arjasa 217.950 105.150 45.000
3. Grambiran 139.748 49.313 18.150
4. Panji 116.750 65.600 28.000
5. Banyakan 33.170 24.094 7.500
Jumlah 524.126 260.005 106.165

Tampak bahwa tanaman mangga Arumanis Arumanis dapat diolah sehingga masyarakat
di Kabupaten Situbondo tidak semuanya berproduksi akan mendapatkan nilai tambah dari hasil olahan.
dengan baik. Hal ini kemungkinan karena tanaman Harga mangga Podang pada tahun 2003-2004 di
belum waktunya berbuah, tanaman terserang hama tingkat petani berkisar antara Rp 1.500-2.000/kg,
dan penyakit, bunga yang muncul sedikit, sedangkan harga di tingkat konsumen mencapai Rp
persentase bunga dan buah yang gugur tinggi, dan 3.500-10.000/kg bergantung pada mutu buah dan
kondisi iklim kurang mendukung. Tanaman mangga tujuan pasarnya (pasar tradisional atau swa- layan).
yang berada di Kecamatan Arjasa dan kecamatan Dengan harga rata-rata di tingkat petani Rp
lainnya menyebar di pekarangan rumah penduduk dan 2.000/kg maka pendapatan yang diperoleh dari
lahan tegalan. Di Kecamatan Banyakan, tanaman mangga Podang pada tahun 2003 di Kabupaten
mangga Arumanis menyebar dari dataran rendah Kediri adalah 10.616.500 kg x Rp 2.000 = Rp
hingga dataran tinggi baik secara monokultur maupun 21.233.000.000 (Ichsan dan Wijaya, 2012).
wanatani (Ichsan, 2010).
Produksi mangga Arumanis pada tahun 2011
paling rendah dibandingkan dengasn tahun-tahun KARAKTER MORFOLOGIS MANGGA
sebelumnya (Tabel 2). Rendahnya hasil pada tahun ARUMANIS
2011 antara lain disebabkan oleh kondisi iklim yang
saat itu lebih kering dibandingkan dengan tahun Penampilan tanaman mangga Podang
sebelumnya, sehingga banyak terjadi gugur bunga dan Urang tidak berbeda dengan tanaman mangga
bahkan bunga tidak muncul karena kekurangan air lainnya. Tanaman umunya tumbuh tegak dan
pada saat tanaman membentuk bunga. mempunyai percabangan yang banyak. Rata-rata tinggi
tanaman 10 m dan lingkar batang berkisar antara
Tabel 2. Data produksi mangga Arumanis di (150-210 cm. Bentuk tajuk tanaman seperti payung,
Kabupaten Situbondo berdaun lebat, dan bercabang banyak. Percabangan
Tahun Produksi (ku) muncul (2 - 2,5) m dari permukaan tanah. Warna kulit
batang coklat tua dan permukaan batang tidak halus.
2007 281.946 Ben- tuk daun jorong dengan warna daun tua hijau
2008 230.590 tua, daun muda (pupus) berwarna hijau muda agak
2009 258.721 ke- merahan. Bentuk daun mirip dengan mangga
Arumanis, hanya lebih sempit dan tidak melebar di
2010 262.322 tengah.
2011 106.165 Malai bunga atau perbungaan mangga
Arumanis terbentuk dari ranting terminal, terdiri atas
Sumber: Purnomo (1987)
beberapa ratus sampai ribuan bunga. Malai bunga
berbentuk piramida lancip dengan warna bunga
hijau muda kemerahan. Warna tangkai malai bunga
POTENSI EKONOMI DAN PELUANG EKSPOR
hijau kemerahan dengan panjang malai berkisar
Mangga Arumanis mempunyai nilai antara (15-20) cm.
ekonomi yang cukup tinggi dan berpeluang untuk
diekspor ke beberapa negara, antara lain Singapura KUALITAS BUAH MANGGA ARUMANIS
dan Saudi Arabia. Dengan penampilan warna buah
yang unik dan menarik serta rasa buah yang segar- Buah mangga Arumanis mempunyai ciri
manis dan banyak mengandung air maka mangga khas, yaitu penampilan sangat mencolok dan menarik
Arumanis dapat dimanfaatkan sebagai buah segar konsumen dengan warna kulit buahnya yang merah
maupun olahan. Mangga Podang dapat diolah kekuningan seperti udang rebus. Bentuk buah
menjadi beberapa produk seperti jus, sirup, dodol, jorong dan sedang dengan bobot buah (225-300)
dan puree. Bila produksi melimpah maka mangga g/buah, tekstur buah sedang dan air buah banyak.

68 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian


Warna daging buah kuning kemerahan dengan cita meningkat dan kandungan asam menurun. Pada saat
rasa buah manis disertai sedikit rasa masam yang umur simpan lebih dari 15 hari, kandungan gula
segar. Mangga dengan rasa manis-segar dan sedikit menurun, demikian juga kandungan asamnya (Tabel
masam disukai oleh banyak konsumen di luar 4).
negeri (Purwanto 2000, Ichsan dan Suroso, 2014). Mutu buah mangga Podang Urang,
Hasil pengamatan sifat fisik dan kimia dibandingkan dengan mutu buah klon-klon
buah mangga Arumanis disajikan pada Tabel 3. mangga Cukurgondang (302 klon), tampak masih
Buah mangga Arumanis dipanen pada tingkat pada kisaran rata-rata klon yang ada. Karakter buah
ketuaan optimal, yaitu pada umur (100-115) hari klon-klon mangga Cukurgondang disajikan pada
dan analisis buah dilakukan mulai (2-22) hari Tabel 5.
sesudah panen. Buah mangga Arumanis lebih besar
Tampak bahwa kandungan gula mangga dibandingkan dengan buah mangga Golek, Podang,
Arumanis dua hari setelah panen masih rendah dan dan Manalagi (Tabel 6). Hal ini sesuai dengan
kandungan asamnya tinggi. Selanjutnya, dengan selera konsumen mangga di luar negeri (Purwanto,
bertambahnya umur simpan, kandungan gula 2000).

Tabel 3. Sifat fisik dan kimia buah mangga Arumanis dua hari setelah panen, tahun 2011.

Sumber: Yuniarti et al. (2012).

Tabel 4. Kandungan gula dan kandungan asam mangga Arumanis pada berbagai umur simpan

Sumber: Yuniarti et al. (2012).

Tabel 5. Nilai tengah, kisaran, dan koefisien keragaman mutu buah klon-klon mangga Cukurgondang

Sumber: Purnomo (1987).

Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 69


Tabel 6. Komponen buah mangga Podang Urang, Golek, Arumanis, dan Manalagi

KETAHANAN HAMA DAN PENYAKIT Lalat buah: Dacus syn. bactrocera dorsalis

Berdasarkan hasil identifikasi diketahui Gejala yang muncul ditandai oleh


bahwa yang menyerang tanaman mangga Podang membusuknya buah mangga karena proses
Urang adalah hama ulat pengorok buah (Noorda perkembangan telur menjadi larva di dalam daging
albizonalis), lalat buah (Dacus dorsalis) dan buah. Jika buah mangga dibelah, di dalamnya
wereng mangga (Idiocerus niveosparsus). Sampel terdapat sekumpulan larva. Buah yang terserang dapat
tanaman mangga Arumanis yang diamati sekitar 100 jatuh ke tanah, larva kemudian masuk ke dalam
tanaman dan hasil pengamatan pada dua kecamatan tanah dan berkembang menjadi kepompong yang
disajikan pada Tabel 7. selanjutnya menetas menjadi serangga dewasa.
Untuk mengetahui tingkat ketahanan mangga Intensitas serangan lalat buah pada
Arumanis, digunakan kriteria sebagai berikut: mangga Arumanis antara (5,9-15)%. Berdasarkan
Tahan : intensitas serangan (0-10)% kriteria ketahanan maka mangga Arumanis agak tahan
Agak tahan : intensitas serangan (11-30)% terhadap lalat buah. Hasil survei intensitas serangan
Sedang : intensitas serangan (31-50)% lalat buah di terhadap beberapa varietas mangga
Agak rentan : intensitas serangan (51- termasuk mangga Arumanis di sentra produksi
60)% mangga di Jawa Timur disajikan pada Tabel 8.
Rentan : intensitas serangan Berdasarkan hasil survei tersebut terlihat bahwa
>60% mangga Podang Urang lebih tahan terhadap lalat buah
dibandingkan dengan mangga Golek, Renteng, dan
Ulat Pengorok Buah (Noorda albizonalis) Kopyor (Purnomo et al, 1990).

Gejala serangan hama ini ditandai oleh Wereng Mangga: Idiocerus niveosparsus
ada- nya lubang pada buah atau kumpulan kotoran Menurut Purwanto (2000) bahwa stadium
ulat yang menempel pada permukaan buah, yang paling merusak pada tanaman mangga adalah
berwarna hitam dan banyak terdapat pada buah yang stadium nimfa dan dewasa. Pada kedua stadium ini,
letaknya berhimpitan pada satu tangkai buah. wereng mangga merusak tanaman dengan cara
Intensitas serangan ulat pengorok buah menghisap cairan sel daun muda, pucuk, dan
berva- riasi dari terendah 7% dan tertinggi 18% pada bunga sehingga menyebabkan tanaman layu, kering,
musim kemarau. Apabila cuaca agak mendung dengan dan terjadi gugur bunga. Populasi hama ini bisa
curah hujan cukup tinggi, intensitas serangan mencapai 200 ekor per tandan bunga. Dalam
meningkat hingga mencapai 40-60%. Berdasarkan kondisi demikian, pada daun di bawah tandan bunga
kriteria ketahanan tersebut maka mangga Arumanis terdapat embun jelaga berwarna hitam akibat sekresi
termasuk agak rentan terhadap pengorok buah (N. wereng dewasa yang jatuh pada daun mangga.
albizonalis), serangan umumnya terjadi pada musim Intensitas serangan wereng pada
hujan (Diperta Kab. Situbondo, 2001). mangga Arumanis dapat mencapai (40-50)%
apabila tidak dikendalikan. Dengan demikian mangga
Arumanis kurang tahan terhadap hama wereng.

70 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian


Tabel 7. Intensitas serangan hama pada mangga Arumanis di Arjasa dan Banyakan, Situbondo

Tabel 8. Iintensitas serangan lalat buah (Dacus dorsalis) pada tanaman mangga di Jawa Timur

PERLU PEREMAJAAN KESESUAIAN AGROEKOLOGI DAN ARAH


PENGEMBANGAN
Kelemahan mangga Arumanis bukan terletak
pada genotipe tanaman, namun pada kondisi Mangga Arumanis yang dibudidayakan di
tanaman yang telah tua hampir di semua kecamatan Kabupaten Situbondo sejak puluhan tahun yang
yang ada di Kabupaten Situbondoi. Oleh karena itu lalu, umumnya di wilayah lahan kering dengan zona
perlu adanya peremajaan tanaman dengan klonalisasi. IV ay2, mulai dari dataran rendah hingga dataran
Tanaman yang tidak lagi produktif karena telah tua tinggi (20-1500 m dpl). Seperti umumnya wilayah
perlu segera diganti dengan pemeliharaan yang lahan kering, air, dan kesuburan lahan merupakan
intensif. faktor pembatas. Kebutuhan air pengairan bergantung
Tanaman yang ada saat ini berasal dari pada curah hujan dan lahan umumnya miskin
biji sehingga ukuran buahnya tidak seragam, bahan organik (Saraswati et al. 2011). Walaupun
sehingga tidak sesuai untuk ekspor. Oleh karena itu, demikian, mangga Arumanis dapat tumbuh subur
perbanyakan bibit melalui cara sambung dan selama puluhan tahun di Kabupaten Situbondo,
pemelihara- an tanaman secara intensif perlu produktivitas dan kualitas buahnya cukup tinggi.
disosialisasikan ke petani agar tanaman mangga mereka Mangga Arumanis dapat ditanam di halaman
dapat menghasilkan buah dengan mutu yang lebih baik rumah, tegalan maupun di perbukitan dengan cara
(Pusat Kajian Buah Tropika, 2000). monokultur maupun tumpangsari dan wanatani.
Pada tanah dengan pH 6-7 dan kesuburan yang
PUSAT PEMASARAN rendah, mangga Podang masih mampu tumbuh.
Tanaman ini memerlukan curah hujan tahunan
Dalam lima tahun terakhir ini, masyarakat 1500-2000 mm/tahun dengan tingkat kesuburan tanah
mulai menyukai mangga Podang. Buahnya sudah sedang dan drainase sedang (Yunarti et al, 2011).
dipasarkan ke luar Kabupaten Kediri, bahkan sam- pai Pengembangan mangga Podang dapat
ke Jakarta dan sudah diekspor pula. Konsumen diarahkan pada lahan kering untuk tujuan konservasi,
umumnya menyukai warna buahnya yang menarik, karena mangga ini dapat tumbuh dengan baik
rasanya manis segar dengan sedikit masam dan pada lahan kering dan dapat ditanam pada lereng
kandungan airnya cukup tinggi. Pasar buah mangga dengan kemiringan lebih dari 8%. Hampir 70%
Podang di Kediri terpusat di Kecamatan Banyakan usahatani di Indonesia berada di wilayah lahan kering.
(Sarwono dan Imah, 1995). Di Jawa Timur, luas lahan kering dataran rendah
berdasar- kan zona agroekologi adalah 2,59 juta ha
(Saraswati et al. 2011).

Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 71


DESKRIPSI VARIETAS MANGGA ARUMANIS Ichsan, M.C. dan B. Suroso. 2014. Eksplorasi dan
Kaqrakterisasi Buah Spesies Kerabat Mangga
Tinggi tanaman : Dapat mencapai 10 m Situbondo. FP UM Jember, Agroitrop, 12(1):
Tajuk tanaman : Melebar, mencapai 20 m 10-14.
Bentuk tanaman : Piramida tumpul
Bentuk batang : Bulat Ichsan, M.C, dan I. Wijaya. 2012. Responsibilitas
Warna batang : Kecoklatan Mangga Varietas Arumanis Terhadap Self-
Keadaan batang : Agak kasar Incompatible Pembuahan Akibat Penggunaan
Percabangan : Sedang, berdaun rapat (rimbun) Konsentrasi SDHA. FP UM Jember, Agritrop,
Bentuk daun : Jorong, ujung meruncing 10 (2): 134-144.
Letak daun : Tegak
Permukaan daun : Berombak Ichsan, M.C., dan I. Wijaya. 2014. Respons Keitt
Lipatan daun : Datar Mangga Buah terhadap Penggunaan Sun-Blok
Ukuran daun : 27 cm x 9 cm untuk Mencegah Cedera Sunburn. FP UM
Panjang tangkai daun : 4,5 cm Jember, Agritrop, 12(2): 125-129.
Warna daun : Hijau tua
Bentuk bunga : Piramida lancip Sarwono dan N. Imah. 1995. Distribusi dan tingkat
Warna bunga : Kuning muda kemerahan serangan lalat buah Dacus dorsalis di beberapa
Warna tangkai bunga : Hijau kemerahan sentra pro- duksi mangga di Jawa Timur.
Panjang malai bunga : Mencapai 20 cm Penel. Hort. 5(1):30-38.
Bentuk buah : Jorong berparuh sedikit dan
pucuk runcing Purnomo, S. 1987. Keragaman ciri-ciri buah
Warna buah matang : Pangkal merah kekuningan mangga. Sub Balithorti Malang.
Aroma buah : Segar harum
Rasa buah : Manis dan segar Purnomo, S., S. Soemarsono, dan M. Soleh.
Ukuran buah : (12,5 x 7 x 5) cm 1990. Hasil dan program penelitian
Berat buah : 220 g/buah hortikultura dalam mendu- kung Sub
Bentuk biji : Kecil, lonjong, pipih Balithorti Malang.
Ukuran biji masak : 10,2 x 3,5 x 1,2 cm
Kadar gula : 13,95% Purwanto, R. 2000. Pengembangan mangga
Kadar asam : 0,088% unggulan nasional. pusat kajian buah-buahan
Kadar vitamin C : 5,331 mg/100 g bahan tropika. Institut Pertanian Bogor.
Kadar air : 77%
Produksi rata-rata : 60 kg/pohon (Sarwono dan Pusat Kajian Buah Tropika. 2000. Riset Unggulan
Imah, 19950). Strategis Nasional Pengembangan Buah-
Buahan Unggulan Indonesia. Pusat Kajian
Buah-buahan Tropika, Institut Pertanian
DAFTAR PUSTAKA Bogor.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kediri. Saraswati, D.P., Suyamto, D. Setyorini, dan A.I.G.
2001. Laporan Tahunan 2001. Dinas Pratomo. 2011. Zona agroekologi Jawa Timur.
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kediri. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa
Timur.
Ichsan, M.C. 2010. Peranan Kadar SADH Terhadap
Tingkat Kerontokan Buah pada Beberapa Yuniarti, L. Setyobudi, dan P. Santoso. 2012.
Kultivar Mangga (Mangivera indica). FP UM Pengaruh Etilen Blok Untuk Menunda Proses
Jember, Agritrop, 8(2): 115-124. Pematangan Mangga Podang. Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Timur.
Ichsan, M.C. 2013a. Responsibilitas Jumlah Buah per
Malai terhadap Ukuran dan Kualitas Buah
Mangga (Mangifera indica). FP UM Jember,
Agritrop, 11(1): 45-48.

Ichsan, M.C. 2013b. Respon Umur Simpan dan


Pematangan Buah Mangga Mangga Arumanis
terhadap Kadar CaCl dan Lama
Perendamannya. FP UM Jember, Agritrop,
11(2): 125-129.

72 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian

Anda mungkin juga menyukai