Anda di halaman 1dari 12

PENJUALAN MANGGIS KERINCI

Dosen Pembimbing : Idris sardi S.Pd M.Si

SEPTIAN RIKARDO

(D0B019001)

Prodi : D3 AGROBISNIS

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia -Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul ”bagaimana
petani manggis menampilkan bisnis di masyarakat”.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan tugas
ujian tengah semester Program Studi Diploma III Fakultas Pertanian Universitas
Jambi. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu , penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu:
1. Idris Sardi S.Pd M.Si Dosen Pembimbing Fakultas pertanian Universitas
jambi
2. .Bapak, ibu, adik dan seluruh keluargaku atas cinta, dukungan dan doa yang
selalu diberikan sehingga karya tulis ilmiah ini selesai pada waktunya.
3. Teman -temanku Mahasiswa D-III Pertanian , atas perhatiannya semoga kita
tetap menjalin serta menjaga silaturrokhim diantara kita semua, amin.
4. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah banyak membantu dalam
penelitian.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih belum
sempurna, maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan
demi perbaikan karya tulis ilmiah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap
semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat.

Mendalo , November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………….

KATA PENGANTAR …………………………………………….

DAFTAR ISI …………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………....

A. Latar Belakang ………………………………………….......


B. Rumusan Masalah ………………………………………....
C. Tujuan Penulisan ………………………………………......
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………...

A. lahan yang di gunakan ……………………………………


B. tingkatan harga dan penyebab……………………...
C. pemasaran …………………………………………..............
BAB III PENUTUP ………………………………………………...

A. Simpulan ……………………………………………………......
B. Saran ………………………………………………………….......
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang mempunyai
potensi cukup besar dalam pengembangan ekspor komoditas pertanian,
terutama subsektor hortikultura. Hal ini disebabkan karena Indonesia
memiliki kondisi cuaca dan iklim yang mendukung dalam proses
pengembangan produk-produk hortikultura terutama jenis produk buah-
buahan, selain itu hortikultura merupakan komoditi pertanian Indonesia
yang memiliki prospek ekspor cukup besar dalam menembus pasar
internasional. Pengembangan usaha di bidang hortikultura khususnya
buah-buahan merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
pemerintah untuk meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam
meningkatkan pendapatan nasional. Kebijakan pengembangan produksi
hortikultura diarahkan pada pengembangan agribisnis hortikultura yang
berorientasi global untuk membangun keunggulan komparatif dan
kompetitif. Perekonomian dan pembangunan salah satunya kabupaten
kerinci berasal dari kegiatan perdagangan antar negara yaitu, ekspor..
Berdasarkan kontribusinya terhadap nilai ekspor sektor pertanian
kabupaten kerinci didominasi oleh komoditi manggis. Buah manggis yang
diperdagangkan di pasar luar negeri (ekspor) sebagian besar masih
berasal dari perkebunan milik rakyat yang belum terpelihara dengan baik
dari segi budidaya dan pascapanennya serta sistem produksinya pun
masih bergantung pada keadaan alam saja (tradisional).
Buah manggis merupakan salah satu buah khas Indonesia yang
banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Rasa buah yang khas
menjadi salah satu daya tarik dan keeksotisan warna buah manggis ini
menyebabkan ia dijuluki sebagai “Ratu Buah” atau ”Queen of the
Tropical Fruits” yang merupakan suatu refleksi dari perpaduan citra rasa
yang khas, yakni perpaduan rasa asam, manis, dan sepat yang tidak
dimiliki oleh buah-buahan lainnya.. Buah manggis adalah buah musiman
dengan kulitnya berwarna unggu dan isi berwarna putih. terdapat beberapa
daerah di Indonesia yang menjadi pusat dari penghasil buah manggis, daerah-
daerah tersebut adalah Sumatera Utara (Deli, Serdang, Batang, Natal),
Sumatera Barat (Padang, Pasaman, Solok, Sawahlunto), Jawa Barat
(Purwakarta, Tasikmalaya, Bogor), Jawa Tengah (Purworejo), DI Yogyakarta
(Kulonprogo), Jawa Timur (Ngawi, Pacitan, Blitar, Lumajang), dan Sulawesi
Utara (Minahasa).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah lahan yang di gunakan adalah lahan sendiri dan manggis
tersebut apakah tanaman utama
2. Apakah manggis memiliki tingkatan harga dan apa penyebab
terjadinya tingkatan harga
3. Kemana saja pemasaran manggis ini dilakukan
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penggunaan lahan manggis kabupaten kerinci
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya tingkatan harga pada buah
manggis
3. Untuk mengetahui kemana saja pemasaran buah manggis

BAB II
Pembahasan
2.1 apakah lahan yang di gunakan adalah lahan sendiri dan buah manggis
tersebut apakah tanaman utama
Di Propinsi Jambi, manggis termasuk salah satu komoditas buah-buahan
yang diprioritaskan pengembangannya, dengan pusat pengembangan berada
di Kabupaten Kerinci (Desa Semerap) dan di Kabupaten Merangin (Desa
Sei Manau). Buah manggis yang berada di desa semerap merupakan
tanaman yang ditanam di lahan sendiri dan penanamanya berbentuk
budidaya tanaman pekarangan pada umumnya, kebun masyarakat daerah
Semerap merupakan vegetasi campuran yang terdiri atas berbagai jenis
tanaman, seperti manggis, sungkai, kelapa, jengkol, karet, pisang, durian,
pisang, cengkeh dan lain-lain yang ditanam tidak beraturan dan dengan
pemeliharaan seadanya. di satu lahan bukan hanya manggis tetapi terdapat
banyak tanaman seperti durian, langsat,nangka, alpukat,cupak. Ini
merupakan warisan dari nenek moyang yang di turunkan kepada anak-
anaknya.
2.2 Apakah manggis memiliki tingkatan harga dan apa penyebab tingkatan
harga terjadi
Jumlah panen manggis tergantung pada batangnya, satu batang
manggis dewasa bisa menghasilkan 200-300kg dan manggis muda
menghasilkan 20-30kg dalam 5/6 tahun pada fase belajar untuk
menghasilkan buah. Pada saat panen raya di semerap jumlah buah manggis
yang di hasilkan dalam sehari bisa mencapai 8 ton. Pemanenannya di pantau
setiap 2 hari sekali hanya buah-buah yang sudah memenuhi kriteria panen
saja yang dipetik sedangkan buah-buah yang belum memenuhi kriteria tetap
dibiarkan untuk dipanen di kemudian hari. Adapun kriteria panen manggis
di daerah Semerap adalah buah manggis yang matang atau hanya terdapat
bintik merah di kulit buah manggis akan di panen .Pada pohon yang tinggi,
pemanenan dilakukan dengan cara memanjat dahan dan buah dipetik secara
manual, sedangkan pada pohon yang relatif rendah biasanya petani
menggunakan tangga. Manggis kerinci merupakan manggis yang
berkualitas tinggi di ASIA, karena manggis kerinci memiliki telinga yang
tidak mudah layu, body yang mulus dan harga jual tergantung pada
permintaan dari luar negri jika setelah lebaran china harga manggis bisa
menurun secara drastis.
Manggis memiliki tingkatan harga berdasarkan
kualitasnya,manggis super seharga Rp 42.000 /kg , BS(bekas sutir) Rp
5000.
2.3 kemana saja pemasaran ini di lakukan
buah manggis telah menjadi salah satu komoditas produk pertanian yang diekspor ke
negara-negara ASEAN, Timur Tengah, Jepang, Hongkong, dan sejumlah negara-negara Eropah. Di dalam
negri ada di jambi,padang dan jakarta.

2.4 hasil pengamatan


BAB III
Penutup
3.1 kesimpulan
Kabupaten Kerinci, khususnya daerah Semerap, merupakan kawasan budidaya manggis yang potensial
untuk dikembangkan sebagai salah satu sentra agribisnis manggis di Provinsi Jambi. Pengusahaan
tanaman manggis di daerah Semerap memiliki karakteristik pola usaha tani pekarangan, namun telah
berorientasi komersial. Oleh karenanya petani sudah cukup responsif terhadap introduksi teknologi dan
memiliki motivasi yang cukup tinggi untuk meningkatkan kinerja usaha tani manggis mereka. Tata niaga
manggis di daerah Semerap hendaknya menjadi perhatian pemerintah agar dapat disederhanakan dengan
harga yang stabil dan sinambung, sehingga petani termotivasi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas
produk.

3.2 Saran
Perlu diintroduksikan teknologi pengolahan hasil untuk meningkatkan nilai tambah produk manggis,
misalnya pembuatan jus atau sirop manggis untuk mengantisipasi membanjirnya produksi saat panen
raya. Perlu promosi intensif guna memperkenalkan manggis Semerap, sehingga masyarakat mengetahui
bahwa Provinsi Jambi, khususnya Kabupaten Kerinci, adalah daerah penghasil manggis yang potensial.

DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/acer/Music/Agribisnis%20Manggis%20-
%20Repository.pdf
Nara sumber pak ARMIA

Anda mungkin juga menyukai