(Artocarpus Integer)
Di susun oleh :
Di Susun Oleh:
Guru Agronomi
NIP.197805082009041004
KATA PENGANTAR
1. Orang Tua dan seluruh keluarga besar penulis ataa doa, dan kasih
sayangnya, perhatiannya, dukungan, dan kepercayaan kepada
penulis.
2. Bapak M. Tarmizi Thaher, S.P kepala Sekolah SMK Negeri 1
Mentaya Hulu
3. seluruh dewan guru yang telah memberikan semangat dan ilmunya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………...i
HALAMAN JUDUL …………………………………………………..i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………..…..ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………..iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….iv
ABSTRAK ……………………………...………………………………...v
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………….1
A. Latar Belakang………………………………......…1
B. Tujuan Penulisan………..……………………………….1
BAB II. PEMBAHASAN........................................………………………..2
A. Klasifikasi tanaman……………………….........................2
B. Budidaya Tanaman………………………........................4
C. Panen Dan Pasca Panen…………………………........…6
BAB III. PENUTUP ……………………………………………………….7
A. Kesimpulan……...…………………………….……….7
B. Saran………………..………….…………….…………....7
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...8
LAMPIRAN
ABSTRAK
INTISARI
Tumbuhan cempedak (Artocarpus champeden) merupakan salah satu
hasil hutan bukan kayu (HHBK) potensial di wilayah Maybrat. Jenis HHBK
ini dimanfaatkan sebagai salah satu pangan dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat Maybrat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2014,
untuk mengetahui pemanfaatan tumbuhan cempedak (Artocarpus
chempeden) bagi masyarakat Kampung Sabun, Distrik Aitinyo, Kabupaten
Maybrat. Pengambilan data dilakukan melalui observasi dan wawancara
terstruktur pada 15 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian
tumbuhan cempedak yang dimanfaatkan adalah buah dan biji. Pengolahan
tumbuhan cempedak terbagi atas 3 bentuk, yaitu: pengolahan pada buah
masak, buah muda, dan biji, sedangkan pengolahan biji dibagi dalam 4
bagian, yaitu: proses perebusan dan pengukusan, sangrai, pengisian dalam
bambu, dan penyimpanan biji. Upaya konservasi cempedak telah dilakukan
secara sederhana melalui penanaman pada areal kebun dan pekarangan
rumah masyarakat. Penelitian ini juga memperoleh informasi bahwa
pemanfaatan cempedak hanya terbatas untuk kebutuhan rumah tangga
masyarakat saja. Pengolahan komersil belum dikembangkan. Dengan
demikian, pengembangan cempedak sebagai alternatif pangan produk
HHBK perlu dilakukan dengan mendorong kerjasama lintas sektor baik
pertanian dan kehutanan serta pihak terkait di wilayah Maybrat.
A. LATAR BELAKANG
Cempedak merupakan salah satu pohon penghasil buah dalam genus
Artocarpus yang tumbuh secara liar maupun dibudidayakan di wilayah
nusantara maupun mancanegara. Tanaman Cempedak berasal dari Asia
Tenggara dan menyebar luas di wilayah Tenasserim dari Burma dan
Semenanjung Malaysia yaitu Thailand dan beberapa wilayah Indonesia
seperti Sumatera, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. M.
Cempedak merupakan tanaman introduksi daerah tropis dan di manfaatkan
sebagai sumber makanan. Selain dapat dimanfaatkan sebagai makanan,
tanaman Cempedak juga dapat menghasilkan kayu yang baik dan juga
memiliki banyak kegunaan dalam pengobatan tradisional, antara lain untuk
pengobatan sirosis hati, hipertensi, diabetes, peradangan, demam, malaria,
dan penyakit lainnya. Cempedak liar dapat ditemukan di beberapa daerah di
Sumatera Barat, salah satunya adalah di Kepulauan Mentawai yang telah
terpisah sejak lima ratus ribu tahun yang lalu dari pulau Sumatera. Hal yang
paling unik dari Cempedak Mentawai karena di kultivasi bersama tanaman
indigenous lainnya di pumonean. Pumonean merupakan ladang masyarakat
Mentawai yang menyerupai hutan dan mengandung tanaman buah hutan.
Tanaman buah hutan yang ditanam di pumonean merupakan tanaman buah
yang dapat dimakan. Buah-buahan yang dapat dimakan mencakup semua
jenis tumbuhan tahunan yang menghasilkan buah dan dapat dimakan, segar,
baik berupa buah masak ataupun masih mentah. Cempedak diinformasikan
sebagai pohon buah asli yang di budidaya sebagai sumber makanan.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui tentang buah cempedak.
2. Untuk mengetahui manfaat buah cempedak.
3. Untuk menyelesaikan tugas agronomi.
BAB II
PEMBAHASAN
Kingdom : Plantae
Sub kingdom :Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Urticales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus champeden
Nama daerah : Soraf (Bahasa Maybrat)
Nama umum : buah cempedak
Pemanfaatan utama : bahan makanan
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pemanfaatan Tumbuhan cempedak A. chempeden pada
masyarakat Kampung Sabun Distrik Aitinyo Kabupaten Maybrat
dilakukan sebagai salah satu sumber bahan pangan alternatif. Bagian
tumbuhan cempedak yang dimanfaatkan adalah buah dan biji. Proses
pengolahan dilakukan melalui pengolahan buah matang, pengolahan
buah muda, dan pengolahan biji. Proses pengolahan biji terbagi atas
proses perebusan dan pengukusan, proses sangrai, proses diisi dalam
bambu serta proses penyimpanan biji cempedak. Pemanfaatan
tumbuhan cempedak berlangsung secara turun temurun melalui
transfer pengetahuan dari orang tua kepada anggota keluarga saat
musim panen telah tiba dan pemanenan berlangsung. Tumbuhan
cempedak berbuah setiap tahun. Proses pengambilan dilakukan di
hutan alam, halaman rumah, dan kebun. Khusus untuk kebun
ataupun hutan alam biasanya memiliki jarak sekitar 2-5 km dari
perkampungan. Proses pengambilan di alam dilakukan setiap
minggu sampai 1 bulan. Proses pengambilan dilakukan dengan
indikator aroma khusus sebagai tanda kematangan buah, sementara
buah muda dilihat pada morfologi warna buahnya. Pemasaran
dilakukan secara sederhana di pasar tradisional dan melalui pesanan
pembeli di rumahrumah. Konservasi tumbuhan cempedak diterapkan
melalui upaya budidaya jenis tumbuhan ini di kebun-kebun
masyarakat. Ke depannya, diharapkan adanya kerjasama berbagai
pihak guna upaya optimalisasi pengelolaan cempedak sebagai
pangan alternatif dari HHBK.
B. SARAN
1. Kami mohon maaf atas kurangnya lampiran ini, karena ada bagian
yang belum disiapkan.
2. Kami sadari bahwa dalam tiga bulan, kami hanya lima kali
berjualan.
3. Kami menyadari kekurangan dalam pembuatan laporan kami
maupun penulisannya jadi kami sangat berterima kasih kepada
pembaca yang memberi kritik, saran dan solusi agar makalah kami
dapat perbaiki lagi.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnal.ugm.ac.id/jikfkt/article/download/12631/9091
https://images.app.goo.gl/GZZPQfbsJD1MPRLh6
https://images.app.goo.gl/jjUn7M3F89RFRA358
https://images.app.goo.gl/USsG2HsfZ7BZvDGe9
LAMPIRAN