Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN


(PKL)
BUDIDAYA TANAMAN JAHE MERAH
(zingiber officinale var rubrum rhizoma)
DI SMK NEGERI PERTANIAN
PEMBANGUNAN KALASEY KECAMATAN
MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA

OLEH :
NAMA :
NIS :
PROGARAM STUDY:

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN PEMPANGUNAN


SMK NEGERI PP KALASEY PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN
2021/2022
HALAMAN PENGESAHAN
BUDIDAYA TANAMAN JAHE MERAH
(Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma)
DI SMK NEGERI PERTANIAN PEMBANGUNAN KECAMATAN
MANDOLANG MINAHASA
PROGRAM STUDI :
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
LAPORAN INI DISUSUN SEBAGAI HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PKL) DALAM RANGKA MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN PEMBANGUNAN
SMK NEGERI PP KALASEY
DISETUJUI/ DISAHKAN

PEMBIMBING

Ketua Keahlian Guru Pembimbing


Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura

NIP. NIP.

Mengetahui/Menyetujui
Kepala Sekolah
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatakan kepada Tuhan Yang Maha Esa,Karena atas
berkat tuntunanNya sehingga penulis dapat melaksanakan PKL (Praktek Kerja
Lapangan) dan juga dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini.
Adapun pengetahuan serta pengalaman yang penulis peroleh dari lokasi
praktek dapat dituangkan melalui penulisan laporan ini yang ditunjang oleh
pengalaman kerja dan tuntunan pembimbing.
Dengan terselesainya laporan ini penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan
laporan ini,terutama kepada:
1. Jemmy James Jeremias S.Pd,selaku Kepala Sekolah Menengah Kejuruan
Pertanian Pembangunan Kalasey .
2. Serly Dalos,S.Pd, Lilia Tawalujan,SP,selaku panitia pelaksana Praktek Kerja
Lapangan(PKL).
3.Sendy Egeten,SP,Henly M.Hiborang,S.Pd,selaku guru pembimbing.
4.Orang tua yang selalu mendukung dan memberi motivasi sehingga penulis
boleh menyelesaikan laporan ini dengan baik dan penuh semangat.

Serta semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu.Penulis juga
menyadari bahwa laporan ini belum sempurna untuk itu penulis sangat
mengharapkan saran maupun kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun
guna penyempurnaan laporan ini.

Kalasey,Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………….....
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………….
KATA PENGANTAR……………
DAFTAR ISI………………………………………………
DAFTAR TABEL…………………………………………………
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………
1.2 Identifikasi Masalah……………………
1.3 Batasan Masalah……………………………………………………..….
1.4 Rumusan masalah ……………………………………………………..
1.5 Tujuan dan Manfaat ……………………………………………………
BAB II.KAJIAN PUSTAKA
BAB III.METODE
3.1 lokasi dan waktU pelaksanaan…………………………………………
3.2.Teknis kegiatan……………………………………………………….
BAB IV.PEMBAHASAN
BAB V.PENUTUP
5.1 kesimpulan dan saran …………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………
DAFTAR ISTILAH…………………………………

IV
DAFTAR TABEL
Tabel 1.Jadwal Kegiatan PKL di sekolah……….
Tabel 2.Penggunaan Lahan dilapangan praktek…..
Tabel 3.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Praktek kerja lapangan (PKL) adalah salah satu bagian penting dalam
pendidikan yang dilaksanakan,untuk pengembangan wawasan siswa dalam bidang
pertanian yang diarahkan pada usaha milik petani yang bergerak pada kegiatan
agribisnis.

Jahe merah yang memiliki nama latin Zingiber Officinale Var Rubrum
Rhizoma adalah merupakan salah satu tanaman rimpang yang sering kita jumpai
di sekitar kita yang digunakan sebagai tanaman obat tradisional selain sebagai
bumbu dapur,jahe juga digunakan sebagai bahan baku obat –obatan,kosmetik,dan
berbagsi macam produk olahan makanan dan minuman.  jahe merah
mengandung zat gingerol dan shogaol sebagai antioksidan. Jahe berasal dari Asia
Selatan(India) dan China dan telah menyebar ke wilayah tropis dan suptropis
termasuk Indoesia. jahe terdapat pada pertumbuhan tanaman  jahe Zingiber
officinale termasuk dalam kelas Monocotyledon atau tanaman berkeping satu dan
famili Zingiberaceae (suku temu-temuan).

Jahe merupakan tanaman yang dibudidayakn dengan menggunakan


rimpang sebagai bahan tanam.bobot yang berkualitas harus didukung oleh media
tanam yang tepat agar dihasilkan hasil yang baik dengan keragaman yang baik.

Dalam budidaya jahe perlu menggunakan tanaman pelindung untuk


menjaga kelembaban udara di lingkungan pertanaman jahe. Tanaman jahe
menginginkan kelembaban udara yang cukup tinggi yaitu 60 – 90%. Suhu
optimum untuk budidaya tanaman jahe 19-30°C. jahe yang diberi naungan
memberi pengaruh yang cukup baik terhadap pertumbuhan dan produksi
jahe.Tanaman yang diberi naungan 55% memiliki pertumbuhan dan hasil yang
lebih baik dibandingkan tanaman jahe tanpa naungan.

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan penjelasan di atas maka identifikasi masalah adalah :
1. Perubahan cuaca yang mengakibatkan beberapa tanaman jahe tidak bisa
tumbuh dengan baik.
2. Pertumbuhan tanaman jahe belum maksimal
3. Ketersedian bibit jahe dan ketersedian pupuk belum optimal.
1.3 Batasan Masalah
Atas dasar latar belakang dan identifikasi masalah diatas,maka batasan
masalah disimpulkan bahwa tanaman jahe sangat di pengaruhi oleh
iklim,pertumbuhan tanaman yang tidak maksimal dan ketrsediaan pupuk
tidak optimal.sehingga sangat mempengaruhi tanaman pertumbuhan tanaman
jahe.

1.4 Rumusan Masalah


1) ZPT alami apakah yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
hasil jahe merah ?
2) Berapakah takaran pupuk kandang yang paling berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan hasil jahe merah
3) Mengetahui interaksi macam ZPT alami dan takaran pupuk kandang
terhadap pertumbuhan dan hasil jahe merah?

1.5 Tujuan dan manfaat


1). Tujuan
praktek kerja lapangan (PKL) bertujuan agar siswa memiliki semangat
wirausaha dan mampu mengolah suatu usaha di bidang pertanian secara
kreatif dengan memperlihatkan situasi, kondisi, serta potensi wilayah,
memantapkan dan mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa
dalam berusaha tani ,berorientasi agribisnis dengan dilandasi sikap
mental,displin kerjasama dan tanggung jawab yang tinggi.

melatih siswa melakukan kegiatan di unit usaha milik petani kecil,


menengah besar, untuk mengadopsi keberhasilan dalam usaha
agribisnis/agroindusrti dan melatih siswa menyesuaikan diri agar menjadi
mitra kerja yang mampu menyebarkan teknologi pertanian.

2). Manfaat
Adapun manfaat praktek kerja lapangan bagi siswa adalah:
1. Siswa dapat mengetahui cara menanam dan mengembangkan tanaman
jahe merah.
2. Siswa dapat mengetahui varietas jenis tanaman jahe
3. Siswa memperoleh pengalaman kerja di bidang usaha tani.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tanaman jahe Merah ( Zingiber officinale var Rubrum Rhizoma )
Nama Zingiber merupakan nama Latin yang berasal dari Bahasa sansekerta
yaitu Zingibera yang mempunyai makna berbentuk tandu. Hal itu karena bentuk
percabangan rimpanganya yang mirip tanduk rusa.
Dibeberapa daerah jahe disebut dengan nama berbeda, seperti : Halla
(Aceh), Jae (Jawa), Jahe (Sunda), Jahya (Bali), Sipadeh (Minang), Melito
(Gorontalo), Jhai (Madura), Lia (Sangihe), Goraka (Ternate-Manado), Late
(Timor), Laia (Makasar), Pese (Bugis), Siwe (Ambon).

Menurut Hapsoh (2008) klasifikasi jahe merah adalah sebagai berikut:


Regnum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospemae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Spesies : Zingiber officinale var. Rubrum

2.2 Morfologi tanaman jahe merah (zingiber officinale var. rubrum Rhizoma)
Jahe Merah termasuk tanaman tahunan ,berbatang semu,dan berdiri tegak
dengan ketinggian dapat mencapai > 1 cm.secara morfologi tanaman jahe terdiri
atas akar,rimpang ,batang,daun,dan bunga.Akar tumbuh dari bagian bawah
rimpang sedangkan tunas akan tumbuh dari bagian bawah rimpang.
Batang pada jahe merupakan batang semu, tumbuh tegak, berbentuk bulat
pipih, tidak bercabang tersusun atas seludang-seludang dan pelepah daun yang
saling menutup sehingga membentuk seperti batang, berwarna hijau pucat, tetapi
pada bagian pangkal berwarna kemerahan. Bagian luar batang berlilin dan
mengilap, serta mengandung banyak air/succulent.
Daun terdiri atas pelepah dan helaian. Pelepah daun melekat membungkus
satu sama lain sehingga membentuk batang. Helaian daun tersusun berseling, tipis
berbentuk bangun garis sampai lanset, berwarna hijau gelap pada bagian atas dan
lebih pucat pada bagian bawah, tulang daun sangat jelas, tersusun sejajar. Panjang
daun berkisar 10-25 cm dan lebar 1-2,5 cm.Bagian ujung daun agak tumpul
dengan panjang lidah 0,3 - 0,6 cm. Permukan atas daun terdapat bulubulu putih.
Ujung daun meruncing, pangkal daun membulat atau tumpul. Batas antara
pelepah dan helaian daun terdapat (Ajijah et al. 1997)lidah daun Jika cukup
tersedia air, bagian pangkal daun ini akan ditumbuhi tunas dan menjadi rimpang
yang baru.
Rimpang jahe merupakan modifikasi bentuk dari batang yang tumbuh di
dalam tanah secara horizontal pada kedalaman yang dangkal, bercabang tidak
teratur, ditutupi dengan sisik tipis, berdaging, bernas, berbuku-buku. Bagian luar
rimpang ditutupi dengan daun yang berbentuk sisik tipis, tersusun melingkar.
Warna kulit rimpang merah dan warna daging putih..
Bunga pada tanaman jahe terletak pada ketiak daun pelindung. Bentuk bunga
bervariasi: panjang, bulat telur, lonjong, runcing, atau tumpul. Bunga berukuran
panjang 2 - 2,5 cm dan lebar 1 - 1,5 cm. Bunga jahe panjang 30 cm berbentuk
spika, bunga berwarna putih kekuningan dengan bercak bercak ungu merah.
Rugayah (1994) bunga jahe terbentuk langsung dari rimpang, tersusun dalam
rangkaian bulir (Spica) berbentuk silinder. Setiap bunga dilindungi oleh daun
pelindung berwarna hijau berbentuk bulat telur atau jorong. Jahe merupakan
tanaman berkelamin dua (hermaprodit). Pada masing-masing bunga terdapat dua
tangkai sari, dua keping kepala sari dan satu bakal buah. Diameter serbuk sari
berkisar antara 77-104 µm dengan dinding yang tebal. Kepala putik ujungnya
bulat berlubang berukuran 0.5 mm, dikelilingi oleh bulu-bulu yang agak kaku
(Melati,2011).
Jahe merupakan tanaman yang bersifat self incompatible (Dhamayanthi et al.
2003) dan posisi kepala putik lebih tinggi dibandingkan kepala sari (Pillai et al.
1978), struktur seperti ini mengakibatkan sistem penyerbukan jahe adalah
menyerbuk silang. Buah berbentuk bulat panjang, berkulit tipis berwarna merah
yang memiliki tiga ruang berisi masing masing banyak bakal biji berwarna hitam
dan memiliki selaput biji (Rugayah 1994) Tetapi pada jahe yang ditanam secara
komersial jarang berbuah dan berbiji yang kemungkinan disebabkan karena
tepung sari jahe steril.
BAB III
METODE
3.1 Waktu dan Lokasi Pelaksanaan

Pelaksanaan Pemantapan pengalaman belajar yang dilaksanakan


dalam kegiataan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Berlangsung 25 Oktober
s/d 3 Februari.Pelaksanaa kegiatan ini bertempat di Smk Negeri Pertanian
Pembangunan Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa.

3.2 Teknis Kegiatan


a. Teknis kegiatan yang dilaksanakan selama praktek kerja lapangan(PKL)
diadakan persiapan yaitu:
Sebelum melakukan praktek kerja lapangan siswa melakukan
swab antigen terlebih dahulu agar supaya aman dan sehat
- Siswa menerima pengarahan dari pembimbing tentang program PKL.
- Pembimbing membagi kelompok dengan komoditi yang telah
ditentukan lokasi praktek kerja lapangan.

b. Pengolahan Lahan
Lokasi dibersihkan dari rumput,gulma dan sisa-sisa akar dilakukan
secara manual dengan alat tradisional menggunakan cangkul,sekop,dan
parang. Lahan dibersihkan dan dibuat bedengan, dengan ukuran bedengan
Panjang 8 m, Lebar 0,8 meter, tinggi 25 cm, Jarak antara bedengan
drainase 30 – 40 cm dengan jumlah 9 bedengan.

c. Pemupukan
pemupukan hanya dilakukan satu kali yaitu dibedengan sebelum
melakukan penanaman,pupuk yang kami gunakan yaitu pupuk NPK.

d.. Peyiapan Bibit jahe merah


yang dipilih adalah bibit berkualitas yang memenuhi syarat mutu
genetik,mutu fisiologi dan mutu fisik dan bebas dari hama dan penyakit.
Rimpang untuk dijadikan bibit mempunyai 2-3 bakal mata tunas dengan
bobot sekitar 20- 40 g.sebelum ditanam bibit terlebih dahulu dibebaskan
dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan kedalam
karung dan dicelupakan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam.
Kemudian bibit dijemur selama 2 jam,lalu disimpan diruangan sejuk dan
siram air agar bibit mengeluarkan tunas.

e. penanaman
penanaman jahe yang kami lakukan dilahan praktek yaitu
penanaman secara langsung dengan Rimpang yang dijadikan bibit
mempunyai 2-3 bakal tunas dengan bobot sekitar 20-40 g dengan jarak
tanam 30 cm
 
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengenalan Varietas


Di Indonesia dikenal 3 varietas jahe yakni jahe merah (Zingiber
officinale var. rubrum), jahe putih kecil (Zingiber officinale var. amarum)
dan jahe putih besar (Zingiber officinale var. officinale). Ketiga jenis jahe
tersebut memiliki perbedaan morfologi pada ukuran dan warna kulit rimpang.
Dari ketiga jenis variets jahe,jahe merah adalah jahe yang paling banyak
mengandung minyak atsiri dan oleoresin.

4.2 Syarat tumbuh jahe merah


a. Suhu dan iklim

Indonesia memang memiliki iklim tropis yang dipercaya


masyarakat sangat baik untuk kelangsungan hidup tumbuhan-tumbuhan
yang dibudidayakan. Memang begitu faktanya, tetapi untuk jahe merah,
ada suhu udara yang lebih spesifik.

Suhu optimum yang dibutuhkan adalah 19-30°C. Selain itu, daerah


yang memiliki curah hujan dengan intensitas 1000-4000 mm per tahun
cocok untuk lingkungan jahe. Sebenarnya, daerah dengan curah hujan
kurang dari 1000 mm juga memiliki peluang.

b. pH dan Jenis Tanah

Gunakan tanah ringan yang mengandung bahan organik tinggi.


Misalnya, tanah lempung yang mengandung pasir dan tidak basah. Tanah
yang digunakan harus gembur, subur, sehingga dapat dicangkul dengan baik
untuk menghasilkan tanaman yang berlimpah. Sebaiknya, gunakan jenis
latosol merah atau coklat. Dengan begitu, pH tanah yang disarankan berkisar
6,8-7. Bahan pupuk juga perlu diperhatikan dengan syarat mengandung
bakteri premium yang tentunya berkualitas.

c. bibit yang berkualitas

Saat memilih bibit jahe merah, usahakan untuk mendapatkannya


langsung dari tanaman di kebun. Maksudnya, hindari untuk membeli bibit di
pasar atau penjual rempah-rempah lainnya. Alasannya adalah kita tidak tahu
bagaimana indukan bibit tersebut, apakah baik kualitasnya atau sedang-
sedang saja.Biasanya, jahe merah yang tersedia di pasaran ukurannya
standar dan kebanyakan sudah kering. Dengan begitu, saat ditanam nantinya
akan menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal. Adapun ciri-ciri dari
indukan bibit jahe merah yang baik, yakni
1. Kondisi jahe merah masih segar, tidak berkerut, masih memiliki air melimpah
dan memiliki daun yang hijau segar
2.Pastikan jahe yang akan ditanam masih sehat, tidak memiliki cacat akibat
hama atau parasit.
3.Warna yang dimiliki oleh rimpang pastikan masih merah cerah

4.3 Pemeliharaan tanaman


a.Perawatan
Perawatan yang dapat dilakukan pada usia empat bulan adalah memotong
pucuk dahan, yakni berkisar tiga daun dari pucuk yang harus dibuang.
Tujuannya adalah untuk mengurangi asupan makanan ke atas atau berfokus
pada bagian tersebut, padahal seluruh bagian tanaman tentu membutuhkan
nutrisi yang sama baiknya.
Fokus yang baik ada pada pembesaran dan pertumbuhan tunas-tunas
baru. Sampai pada usia lima bulan, tanaman akan menjadi lebat dengan
tumbuhnya banyak daun. Asupan makanan, pemberian pupuk, dan
pencegahan hama harus lebih diperhatikan.
Jika ingin menggunakan obat berbahan kimia, sebaiknya dilarutkan
terlebih dahulu dalam air. Pemupukan bisa dilakukan minimal setengah bulan
atau dua minggu sekali. Cukup membutuhkan setengah sendok dari pupuk
NPK. Jika terjadi penggumpalan pupuk, air siraman yang telah dicampur
dengan larutan EM4 akan mempercepat proses penguraian, sehingga pupuk
yang diberikan bisa terserap dengan baik.

b.Intensitas sinar matahari


Tanaman jahe merah yang memasuki usia 5-7 bulan ternyata
membutuhkan intensitas cahaya matahari yang tinggi. pastikan bahwa
tanaman jahe merah terpapar cahaya matahari sebesar 75-100%.

c.Penyiangan
Penyiangan Gulma dilakukan secara bertahap pertama,dilakukan
pada saat tanaman berumur 2-4 minggu,kemudian dilanjutan pada 4-6 minggu
sekali tergantung pada banyaknya gulma yang tumbuh.penyiangan setelah
tanaman jahe berumur 4 bulan harus hati hati agar tidak merusak perakaran da
melukai rimpang. Tahapan yang satu ini berguna untuk menyingkirkan gulma
atau tanaman liar yang tumbuh di sekitar jahe merah. Anggapannya memang
seperti benalu, apabila tidak disingkirkan, nutrisi yang baik dapat direbut atau
diserap oleh tanaman lain.

4.4 Penyakit dan Hama Pada Tanaman Jahe Merah


1.Hama
Hama yang dijumpai pada tanaman jahe adalah:
a) Kepik, menyerang daun tanaman hingga berlubang-lubang.
b) Ulat penggesek akar, menyerang akar tanaman jahe hingga menyebabkan
tanaman jahe menjadi kering dan mati.
c) Kutu daun, Untuk gejala serangan seperti daun akan menggulung, layu,
mengguning dan berguguran
d) nematode Untuk gejala serangan seperti akar terdapat benjolan/bintil kecil
dan rimpang akan berubah warna kecoklatan

 Cara pengendalian Hama


Selain menggunakan bahan kimia, pembudidaya bisa melakukan
pertolongan pertama dengan memotong daun atau bagian busuk yang
menarik perhatian hama.
Cara mengantisipasi hama yang paling umum memang
menggunakan pestisida atau obat antracol dalam satu bulan sebanyak
dua kali atau dua minggu sekali. Namun, jika sudah terinfeksi hama,
seperti bercak daun atau daun menguning, jangan lagi diberikan antracol
sebagai obat pembasmi jamur, ganti dengan Dithane M-45 yang
mengandung bahan lebih untuk proses pengobatan. Sebisa mungkin,
lakukan antisipasi yang bisa diusahakan sejak awal supaya tanaman
menjadi benar-benar sehat.

2) Penyakit
Adapun untuk penyakit tanaman jahe sebagai berikut
a.Penyakit Layu Bakteri
Gejala serangan seperti daun akan menggulung, abnormal dan rimpang akan
membusuk bila di potong akan mengeluarkan cairan berwarna putih hingga
kecoklatan
b.Penyakit Bercak daun Gejala
serangan seperti daun akan terdapat bercak, berwarna abu-abu sampai
kecoklatan dan daun akan membusuk serta tanaman akan mati
c.Penyakit Busuk Rimpan
Gejala serangan yakni rimpang akan membusuk, daun layu menguning dan
lama-kelamaan tanaman mati.

 Cara Pengendalian Penyakit

Pengendalian dapat dilakukan secara preventif (sebelum terjadi


serangan) seperti menjaga kebersihan lahan/sanitasi lahan, penyemprotan
pestisida serta pengendalian kuratif (setelah terjadi serangan) seperti
pencabutan tanaman yang sakit atau mati, penyemprotan pestisida..
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Tanaman jahe adalah  tanaman yang telah lama dikenal dan mudah
tumbuh baik di negara kita carA menanam budidaya tanaman jahe juga
sangat mudah tanaman jahe juga bisa kita juga tanam di halaman rumah
karena tidak terlalu membutuhkan lahan yang besar tetapi dalam
menanam jahekita perlu memperhatikan faktornya juga.selain itu juga
harus melakukan pengamatan terhadap tanaman jahe.

5.2 Saran
Sebaiknya kita manusia lebih memanfaatkan tanaman herbal yang
ada di sekitar kita seperti halnya tanaman jahe.selain
memanfaatkan ,diharpakan kita membudidayakan tanaman jahe Agar
tidak puna.
Dan juga sebaiknya kita selain mengetahui cara menanam dan merawat
tanaman jahe ,kita juga harus mengaplikasikan secarasung agar menjadi
pengalamn untuk kita.
Gambar1.1 Pembersihan Lahan
Gambar 1.2 Pembuatan Bedengan

Gambar 1.3 Pemupukan

Anda mungkin juga menyukai