Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PEMELIHARAAN AYAM PETELUR

DESA KALASEY SATU KECAMATAN MANDOLANG DUA

KABUPATEN MINAHASA

DISUSUN OLEH:

PROGRAM STUDI :AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN PEMBANGUNAN

(SMKPP) NEGERI KALASEY PROVINSI SULAWESI UTARA

TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PEMELIHARAAN AYAM PETELUR

DESA KALASEY SATU KECAMATAN MANDOLANG

KABUPATEN MINAHASA

DISUSUN OLEH:

NAMA:

PROGRAM STUDI: AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS

LAPARON INI DISUSUN SEBAGAI HASIL PRAKTEK KERJA


LAPANGAN

(PKL) DALAM RANGKA MENINGKATKAN

KOMPETENSI SISWA

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN PEMBANGUNAN

(SMKPP) NEGERI KALASEY

DI SETUJUI OLEH:

KEPALA SMKPPN KALASEY Pembimbing Intern

Jemmy J, Jermias S.Pd Astria Mawati S.Pt


NIP. 19670330 200604 1 002

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena atas bimbingan dan
penyertaanya, sehinga penulis dapat melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di desa kalasey
kecamatan mandolang kabupaten minahasa dan dapat menyusun laporan tentang pemeliharaan
ayam petelur pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terimah kasih yang sebesar besarnya
kepada:

 JEMMY J. JERMIAS, S.Pd selaku kepalah sekolah menengah kejuruan pertanian


pembangunan negeri kalasey
 SHERLY DALOS, S.Pd selaku ketua panitia PKL
 ASTRIA MAWATI, S. Pd selaku guru pembimbing

Tidak lupa menyampaikan banyak terimah kasih kepada orang tua yang telah memberikan doa
guna keberhasilan saya, kepada guru-guru, staf, tata usaha, SMKPPN kalasey yang telah
memberikan bimbingan, rekan-rekan yang sudah membantu dan juga kepada semua yang terlibat
pada penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memperkaya pengalaman belajar.

Kalasey,

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

DAFTAR TABEL..........................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................1

1.2 Tujuan PKL..................................................................................3

1.3 Manfaat PKL................................................................................3

BAB II. KAJIAN PUSTAKA........................................................................4

BAB III. METODE (Tempat dan Waktu Pelaksanaan, Teknis Kegiatan).....6

BAB IV. PEMABAHASAN..........................................................................11

BAB V Penutup (kesimpulan dan saran).......................................................27

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................v

iii
DAFTAR TABEL

HALAMAN

No. JUDUL TABEL

1. Morfologi dan Anatomi Ayam.................................................................5

2. Jadwal PKL..............................................................................................7

iv
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara secara khusus
untuk diambil telurnya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa ayam ras petelur
merupakan strain unggul yang mempunyai daya produktifitas yang tinggi, baik
jumlah maupun bobot telurnya sehingga apabila diusahakan dapat memberikan
keuntungan kepada masyarakat (Prihatman, 2000). Raysaf (2002),menyatakan
bahwa pada umumnya ayam ras petelur memiliki ciri-ciri; ukuran tubuh relatif
kecildan ramping, cepat dewasa kelamin, tingkah laku linca, mudah terkejut,
sensitif terhadap stressdan efisiensi dalam mengolah zat-zat makanan menjadi
sebutir telur.Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung
zat-zat gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup. Keunggulan telur
sebagai produk peternakan yang kaya gizi juga mempunyai suatu kendala karena
termasuk bahan pangan yang mudah rusak. Kerusakannya dapat berupa kerusakan
fisik, kerusakan kimia, dan kerusakan yang disebabkan oleh serangan mikroba
melalui pori-pori kerabang telur.
Kualitas merupakan ciri-ciri dari suatu produk yang menentukan derajat
kesempurnaan yang akan mempengaruhi penerimaan konsumen (North dan Bell,
1990). Artinya semakin tinggi nilai kualitas suatu produk maka respon
penerimaan konsumen terhadap produk tersebut semakin baik. Kualitas telur
dapat dilihat secara eksternal dan internal. Kualitas eksternal telurdifokuskan pada
bobot telur, indeks telur, tebal kerabang. Sedangkan kualitas internal telur
difokuskan pada warna kuning telur dan Haugh Unit.

1
Tahun 2018 manado menjadi tuan rumah HATN (Hari Ayam dan Telur
Nasional) dan WED (World Egg Day) 2018. Terpilihnya manado tidak terlepas
dari penilaian bahwa, daerah Sulawesi Utara merupakan daerah dengan
pertumbuhan industri perunggasan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
rata-rata pertumbuhan dikawasan Indonesia timur. Selain itu,para pemangku
kepentingan perunggasan di Sulawesi Utara, sangat antusias dengan program yang
membantu meningkatkan usaha perunggasan.Selama periode 2012-
2016,pertumbuhan populasi ayam pedaging [Broiler] di Sulut mencapai
280,8%,jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan rata-rata KTI (KTI)
sebesar 111,1% dan 10kali lipat dari pertumbuhan rata-rata nasional sebesar 28%.
Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan usaha perunggasan di Sulut
adalah meningkatnya ekonomi pariwisata yang pesat. Sulut saat ini berpenduduk
sekitar 2,5 juta orang. Jika setiap penduduk Sulut dalam setahun menambah
konsumsi daging maka, peternak pasti akan menambah produksi ayam pedaging.
Semua itu bisa dilakukan dengan kerjasama semua pemangku kepentingan
perunggasan baik peternak, Perusahaan Sarana Produksi Ternak, Dinas Pertanian
dan Peternakan, Perguruan Tinggi, serta dukungan Media. Sehingga potensi untuk
mengembangkan usaha ayam pedaging di daerah Sulawesi Utara [Manado] sangat
menjanjikan karena, bisa di tinjau dari berbagai aspek. Sulawesi Utara sangat
cocok untuk membudidayakan ayam pedaging baik dari segi iklim maupun
lingkungan, serta permintaan konsumen yang semakin meningkat, untuk
pemenuhan gizi masyarakat yang ada terlebih khususnya di Sulawesi Utara kita
yang tercinta.

2
1.2.Tujuan Praktek Kerja Lapangan(PKL)

1.Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertujuan agar siswa dapat menambah wawasan
dalam berwirausaha.

2.Melatih siswa menyesuaikan diri dan berkomunikasi dengan masyarakat,


khususnya petani agar menjadi mitra kerja dan mampu menyebarkan teknologi
pertanian.

3. Memantapkan dan mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa dalam


berusaha tani berorientasi agribisnis dengan dilandasi sikap mental, disiplin,
kerjasama dan bertanggung jawab yang tinggi.

4.Melatih siswa melakukan kegiatan unit petani dibidang usaha kecil, menengah
dan besar untuk menggapai keberhasilan dan usaha agribisnis atau agroindustry

5. Agar siswa memiliki semangat wirausaha dan mampu mengelola suatu usaha di
bidang pertanian secara profesional dengan memperhatikan situasi, kondisi,
serta potensi wilayah.

1.3.Manfaat Praktek Kerja Lapangan(PKL)

1.Siswa dapat bekerja sama dengan peternak untuk memperoleh keterampilan


teknis.

2.Siswa memperoleh pengalaman bekerja sama dengan masyarakat khususnya


peternak – peternak yang telah maju

3.Siswa dapat melatih diri, menimbulkan rasa keberanian dan kepercayaan diri
untuk berwiraswasta.

4.Memantapkan dan mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa dalam


berusaha, berorientasi agribisnis dengan dilandasi sikap mental, disiplin, kerja
sama dan bertanggung jawab yang tinggi.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Ayam Petelur

Ayam petelur merupakan jenis ayam yang mampu memproduksi telur


dalam jumlah banyak selama fase produksinya. Dua tipe ayam petelur yang
beredar di indonesia yaitu ayam petelur tipe ringan dan tipe medium. Ayam
petelur tipe ringan memiliki ciri-ciri badan ramping, bulu berwarna putih dan
berjengger merah, produksi telurnya lebih dari 300 butir/tahun, sensitif terhadap
cuaca panas dan keributan. Strain yang termasuk tipe ringan antara lain Babcock,
Hisex White, Ross White dan Hubbard Leghorn. Tipe medium memiliki ciri-ciri
ukuran tubuh sedang, tidak terlalu kurus, dan tidak terlalu gemuk, warna bulu
coklat, menghasilkan telur cukup banyak dan pada akhirnya dapat dijual sebagai
ayam pedaging. Strain ayam petelur yang termasuk dalam tipe medium antara lain
Lohman Brown, Hisex Brown, Hubbard Golden Comet, Ross Brown, Dekalb
Brown, Hy-Line Brown (rasyaf,1994). Jumlah populasi ayam petelur dari tahun
2011 sampai 2015 masing masing 124.635.794, 138.717.750, 146.621.514,
146.660.415. dan 151.418.999 ekor/ tahun (direktorat jendral peternakan dan
kesehatan hewan,2015). Periode ayam petelur secara umum terbagi menjadi 3
tahap pemeliharaan, yaitu: a.) pemeliharaan anak ayam (stater)mulai umur 0-6
minggu, b.) pemeliharaan ayam remaja (grower)mulai umur 9-13 minggu,
(developer)umur 14-24 minggu dan c.) pemeliharaan masa produksi (layer)pada
umur 20 minggu (sudariani dan santoso,2000). Faktor yang mempengaruhi
produktifitas ayam petelur antara lain sifat genetis ayam, kesehatan, menejemen
pemeliharaan, pakan, serta keaadan lingkungan.

4
2.2 Morfologi dan Anatomi Ternak Ayam Petelur

Ayam petelur adalah jenis ayam yang memiliki produktifitas tinggi dalam
menghasilkan telur. Ayam ini mampu menghasilkan telur hingga 200 butir /ekor
/tahun. Ayam petelur mudah terkejut dan hampir tidak memiliki sifat mengeram.
Berikut ini morfologi dan anatomi ayam petelur :

Tabel 1. Morfologi Dan Anatomi Ayam


No Bagian Tubuh Karakteristik
1. Kepala Bulat
2. Pial Setengah lingkaran
3. Jengger Berbentuk mawar
4. Cuping Merah
5. Mata Bulat cerah bersinar
6. Paruh Pendek
7. Telinga Berbuluh warna putih
8. Leher Panjang
9. Punggung Datar
10 Dada Membusung dan lancip
.
11 Bulu Ekor Pendek
.
12 Shank Kecil
.
13 Perut Besar dan bulat
.
14 Cakar Panjang
.
15 Jari Pendek
.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A.Rencana kegiatan

Sebelum siswa turun ke lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) diadakan persiapan
sebagai berikut:

1. Coaching (Pembekalan).
2. Siswa menerima arahan dan bimbingan pelaksana PKL.
Adapun rencana kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:

1.Teknik Produksi
a. Pengenalan Jenis ayam petelur
b. Penyiapan Bibit.
c. Penyiapan Kandang.
d. Pakan.
e. Pemeliharaan Ternak.
f. Pemeliharaan Kesehatan Ternak.

2.Teknik Pengolahan Hasil

1. Panen.
2. Pasca Panen
3. Hasil Pemasaran
6
B. Jadwal kegiatan

Adapun jadwal kegiatan yang penulis laksanakan selama Paktek Kerja Lapangan
(PKL) dapat dilihat dalam tabel 1

Tabel 2. Jadwal kegiatan PKL


BULAN

NO JENIS KEGIATAN OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

I I I

1. Teknik produksi :
a. Pengenalan Ternak √ √ √
b. Pemeliharaan :
- - Sanitasi √ √ √
- Pemberian
√ √ √
Pakan
- Pemberian
√ √ √
Minum
- Pemberian
√ √ √
Vitamin
2. Teknik Pengolahan Hasil
a. Panen √
b. Pasca Panen
3. Pemasaran Hasil
7

C.Potensi Wilayah

Adapun potensi wilayah di desa Kalasey Satu yaitu sebagai berikut:

1. Aspek Manusia Dan Lingkungan


a. Lokasi : Desa Kalasey Satu
b. Luas Wilayah : +356 ha
c. Jumlah Jiwa :3.959 jiwa
d. Jumlah Dusun : 5 dusun
e. Luas Desa : 30 ha/ M 2

2. Letak Geografis
a. Tinggi Tempat :Dpl + 30 m
b. Suhu Rata-rata :28° C - 40°C
c. Pemukiman :58 ha/m2
d. Pekarangan :38 ha/m2
e. Lahan Pekuburan :1,50 ha/m2
f. Lahan Desa :80.900 m 2
g. Lahan Kebun : 17,50 ha/m2

3. Batas-batas Wilayah
a. Sebelah Utara :Laut Sulawesi
b. Sebelah Selatan :Desa Kalasey Dua
c. Sebelah Timur :Kota Manado
d. Sebelah Barat :Desa Tateli Satu
4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
a. Laki-laki : 2.598 Jiwa
b. Perempuan : 2.737 Jiwa

5. Bangunan
a. Balai Desa : 1 Unit
b. Posyandu : 1 Unit

6. Kondisi Infrastruktur
a. Kondisi Jalan Desa :Aspal
b. Kondisi Jalan Utama :Aspal
c. Ketersediaan Sumber Listrik :Ada
d. Ketersediaan Telepon : Ada

7. Fasilitas Pendidikan
a. Gedung TK : 2 Unit
b. Gedung SD : 1 Unit
c. Gedung SMP : 1 Unit
d. Gedung SMA/SMK : 1 Unit

8. Fasilitas Peribadatan
a. Gereja : 3 Unit
b. Pastori : 4 Unit
c. Masjid : 1 Unit

9. Mata Pencaharian Penduduk


a. Petani : 200 Orang
b. PNS : 397 Orang
c. Guru : 284 Orang
d. Pensiun : 37 Orang
e. Pengusaha Kecil/Menengah : 61 Orang
f. Karyawan Swasta : 247 Orang
g. TNI/POLRI : 25 Orang

10. Agama
a. Kristen Protestan : 3.109 Jiwa
b. Katolik : 310 Jiwa
c. Islam : 703 Jiwa
d. Hindu : 10 Jiwa
e. Buddha : 10 Jiwa

11. Jenis Tanah


a. Warna Tanah : Hitam
b. Tekstur Tanah : Debuan

D. WAKTU DAN LOKASI

1.Waktu

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) berlangsung


mulai pada tanggal 11 oktober 2021 s/d 3 Februari

2.Lokasi
Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertempat di kompleks Pertanian
Kalasey 1 Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Provinsi
Sulawesi Utara
Kelurahan : Kalasey
Kecamatan : Mandolang
Kabupaten : Minahasa
Provinsi : Sulawesi Utara
10

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Kegiatan-kegiatan

1.Teknik Produksi
a. Pengenalan Ayam Petelur
Klasifikasi ayam petelur
Klasifikasi adalah suatu sistem pengelompokan jenis-jenis ternak
berdasarkan persamaan dan perbedaan karakteristik. Klasifikasi biologi
ayam (Gallus gallus)berdasarkan rasya (2003) adalah sebagai berikut
KingdomAnimalia Pilung chordatakelas Aves ordo galliformes family
phasianidae genus gallus spesies gallus-gallus. Ayam ras petelur adalah ayam
di pelihara dengan tujuan untuk menghasilkan banyak telur dan merupakan
produk akhir ayam ras dan tidak boleh di silangkan kembali. Ciri-cirinya
adalah sebagai berikut:

1. Kepalah dan muka: halus, lebar, merah, dan cerah.


2. Jengger dan pial: halus, lebih lebar, lembab dan merah.
3. Mata: bercahaya dan cerah.
4. Tulang pubis: kecil, kenyal, elastis, dan berjauhan.
5. Perut: halus, penuh, dan elastis.
6. Klaoka: lebar, basah, dan pucat.
7. Kulit: tipis, halus, dan longgar.
8. Badan: lebar dan dalam
9. Bulu: lengkap, padat, dan mengilap.
10. Kaki: panjang, cerah, dan kokoh.

11

Ayam petelur kita lebih terpacu untuk mengembang produksi telur bukan hanya
ayam ras tapi ayam kampung. Tentu saja membuat kita memperhatikan seluk
beluk pemeliharaanya sekaligus mengantisipasi penyakit yang mengintai. Fokus
bahasan infovet edisi ini adalah penurunan produksi telur yang di sebabkan oleh
penyakit infeksius terutama ND,EDS, dan IB.

Untuk itu ada baiknya kita kembali bagai mana munculnya ayam petelur
bagi manusia proyek pengembangan ekonomi masyarakat pedesaan. Bappenas
mengungkap bahwa ayam petelur (Gallus sp) adalah ayam-ayam betina dewasa
yang di pelihara khusus untuk di ambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah
berasal dari ayam hutan dan itik liar yang di tangkap dan di pelihara serta dapat
bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia di
seleksi secara ketat oleh para pakar.

Sumber Bappenas ini menyatakan, arah seleksih di tunjukkan pada produksi


yang banyak, karena hutan tadi dapat di ambil telur dan dagingnya maka arah dari
produksi yang banyak dalam sleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi
untuk tujuan produksi daging di kenal dengan ayam petelur.

Selain itu, tata sumber yang sama, seleksi juga di arahkan pada warna kulit
telur hingga kemudian di kenal ayam petelur putih dan ayam petelur coklat.
Persilangan dan seleksi itu di lakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam
petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap persilangan, sifat jelek di
buang dan sifat baik di pertahankan (terus di murnikan). Inilah yang kemudian di
kenal dengan ayam petelur unggul. Menginjak awal tahun 1900-an, ayam liar itu
tetap pada tempatnya akrab dengan pola kehidupan masyarakat di pedesaan.
Memasuki periode 1940-an, orang mulai mengenal ayam selain ayam liar itu.
Hingga akhir periode1980-an, orang indonesia tidak banyak mengenal klasifikasi
ayam. Ketika itu, sifat ayam di anggap seperti ayam kampung saja, bila telurnya
enak di makan, maka dagingnya enak di makan. Namun pendapat itu tidak benar,
ayam negeri/ ayam ras ini ternyata betelur banyak tapi tidak enak dagingnya.

12

b. Penampilan fisik

Adapun karakteristik atau tipe ayam petelur (Layer) adalah sebagai


berikut :

1). Karakteristik ayam petelur ringan

Tipe ayam ini sering disebut dengan ayam petelur putih yang mempunyai
ciri-ciri badan ramping atau kecil mungil, bulunya putih bersih dan berjengger
merah. Ayam tipe ini umumnya berasal dari galur murni White Leghorn yang
mampu bertelur lebih dari 260 butir/tahun. Ayam petelur ini sensitif terhadap
cuaca panas dan keributan. Karakteristik ayam petelur medium : bobot badan
ayam ini cukup berat, sehingga ayam ini disebut dengan ayam Dwiguna. Ayam ini
umumnya mepunyai warna bulu coklat dan menghasilkan telur berwarna coklat
pula. Ayam tipe ini ringan maupun tipe medium memerlukan pemeliharaan yang
relatif sama.

-Pertumbuhan

Berat badan ayam berkolerasi positif dengan ukuran dan berat telur. Ketika
masuk masa peroduksi (umur 18 minggu), berat badan ayam hendaknya sudah
mencapai 1,35-1,65 kg (standar 1,5 kg). Namun jika beratnya masih dibawah
standar maka ayam tersebut akan menghasilkan telur dengan ukuran dan berat
lebih kecil. Keadaan ini akan berlangsung secara terus-menerus selama ayam
berproduksi.

-Keunggulan beternak ayam petelur

Ada beberapa keunggulan membudidayakan ayam petelur, keuntungan yang


pertama adalah pada tingkat mortalitas/tingkat kematian pada ayam
Ayam petelur ini memiliki karakteristik yang sudah berbeda dari ayam potong
yang sangat mudah sekali untuk mati jika mengalami stress.

13

Umur ayam petelur yang siap bertelur adalah 4 bulan, sehingga pada saat itu
organ dalam tubuh dan kekuatan fisiknya sudah cukup mampu kebutuhan
hidup.Ayam petelur meskipun kotorannya tetap bau,tetapi bau yang dihasilkan
tersebut tidak menyengat seprti ternak unggas lainnya, jadi kita dapat meletakkan
kandang ayam petelur ini pada posisi yang dekat dengan rumah, sehingga
membuat tingkat keamanannya menjadi sangat tinggi. Tetapi jika dilihat dari
harga jual memang akan sangat relatif sekali, karena ayam petelur bisa
menghasilkan uang setiap hari dari hasil telurnya meskipun jumlahnya kecil,
tetapi jika ayam pedaging kira-kira kita membutukan waktu sekitar 35 hari baru
panen

C). Penyiapan Bibit Ayam Petelur

Penyiapan bibit ayam petelur-segala hal yang baik harus dimulai dengan
dasar yang bagus begitu pula dengan ternak ayam petelur untuk mendapatkan
kwalitas ayam petelur yang baik harus dengan kriteria bibit ayam petelur yang
bagus pula. Ayam petelur yang akan dipelihara harus lah memenuhi syarat yaitu :
- Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya.

- Pertumbuhan dan perkembangan normal.

- Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya.

Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (DAY OLD CHICKEN)
ayam umur 1 hari :

- Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat

- Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya

- Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya


- Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram

14

Penyiapan bibit ayam petelur yang berkriteria baik dalam hal ini juga
tergantung sebagai berikut :

 Konvrsi Ransum, konversi ransum merupakan perbandingan antara


ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur.
Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan
telur yang lebih banyak/lebih besar dari pada sejumlah ransum
yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan bertelur
sedikit maka hal merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit
ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat di pilih,
nilai konversi ini di kemukakan berikut ini pada berbagai bibit
ayam dan juga dapat di ketahui dari lembaran daging yang sering
di bagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi
penjualan bibit ayamnya.
 Produksi telur, produksi telur sudah tentu menjadi perhatian.
Dipilih bibit yang dapat di produksi telur banyak. Tetapi konversi
ransum tetap utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi
tetapi makanannya banyak juga tidak menguntungkan.
 Prestasi bibit lapangan/di peternakan apabila kedua hal di atas telah
baik maka kemampuan ayam untuk bertelur hanya dapat se batas
kemampuan bibit itu.

d).Pakan

Pakan adalah semua yang bisa di makan oleh ternak dan tidak mengganggu
kesehatannya. Pakan memiliki peranan penting bagi ternak. Yaitu untuk
pertumbuhan ternak muda, menghasilkan tenaga bagi ternak, maupun untuk
mempertahankan hidup dan menghasilkan produk seperti telur daging. Berikut ini
adalah manfaat bagi ternak:
Peternak dapat memberikan pakan ayam petelur berupa campuran dari jagung,
konsentrat, dan juga dedak. Pakan ini dapat di berikan pada ayam petelur dewasa.

15

Berikut komposisi campuran Pakan Ayam Petelur.

Campuran Pakan 100 kg terdiri dari:

Jagung : 50 kg

Dedak : 15 kg

Kosentrat : 35 kg

Campuran bahan-bahan tersebut lalu di berikan untuk ayam petelur.


Pemberian takaran pakan ayam petelur tersebut sebaiknya lebih banyak untuk
pemberian di sore hari karna napsu makan ayam petelur di sore hari meningkat.
Jika di pagi hari di berikan pakan tersebut sekitar jam 7 pagi dan sore hari sekitar
jam 3 sore.

e).Penyiapan Kandang

1) Keuntungan menggunakan Kandang Battrey yaitu:

Kandang Battrey adalah kandang yang dibuat untuk sebuah inovasi


terhadap pemeliharaan ternak ayam petelur yang lebih baik dari sistem yang
sudah ada sebelumnya.

Berikut adalah beberapa keuntungan menggunakan kandang Battrey:

1. Kandang yang dibuat bersekat-sekat dimaksudkan untuk membagi


ruang agar merata, dimana satu kotak diisi 1 kotak atau 2 ayam petelur.

2. Kotoran ayam tidak akan mengotori lantai akan langsung jatuuh ke


bawah kandang.
16

3. Telur yang akan keluar akan mengelinding keluar karena lantai yang
dibuat miring, ini memudahkan saat mengambil telur.

4. Tidak ada perebutan makanan karena ayam-ayam telah di jatah dengan


tempat makanan yang berada didepan kandang dan tidak bisa di jangkau
oleh ayam dari kandang di sebelahnya.

5. Efisiensi tempat adalah salah satu keunggulan kandang baterai dimana


di tempat terbatas bisa memulai lebih banyak ayam (kandang tingkat)

 Syarat Kandang
 Memenuhi persyaratan kesehatan kandang.
 Memiliki ventilasi yang cukup.
 Melindungi ternak dari iklim dan pencurian.
 Tidak berdampak buruk pada linngkungan sekitar.
 Ukuran kandang baterai ayam petelur ideal 30x25 cm.
 Tempat pakan dan tempat minum bertingkat.
 Jauh dari pemukiman warga agar ayam tidak stress.
 Tipe kandang ayam petelur
 Kandang tipe litter

Suatu tipe pemeliharaaan unggas untuk DOC dengan lantai


kandangnya ditutup oleh bahan penutup lantai seperti sekam padi,
serutan gergaji, tongkol jagung. Litter yang baik harus dapat
memenuhi beberapa kriteria, yakni memiliki daya serap yang
tinggi, agar bisa mempertahankan kehangatan, menyerap panas,
menyeragamkan temperatur dalam kandang.
17

 Kandang Battrey

Kandang ini menggunakan sistem alas berlubang atau


kawat. Kandang battrey adalah sangkar segi empat yang di
susun secara berderet memanjang dan bertingkat dua atau
bisa lebih. Kandang battrey berbentuk kotak yang
bersambung satu dengan yang lain. Ukuran kandang
masing-masing 30x30 lantai kandang battrey letaknya
miring ke salah satu sisi sekitar 6-7 cm. Ada beberapa
bentuk kandang baterai antara lain :

-Single deck (kandang baterai 1 tingkat)

-Double deck ( kandang baterai 2 tingkat)

-Triple deck ( kandang baterai 3 tingkat)

Dalam Praktek Kerja Usaha (PKU) kami mnggunakan single deck atau
kandang baterai 1 tingkat .

f). Pemeliharaan

Usaha pemeliharaan yang rutin yang kami lakukan dalam kegiatan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) Di Desa Kalasey (SMK PPN KALASEY), adalah
pemberian pakan, pemberian minum, dan menjaga kesehatan ayam serta
kebersihan kandang.

 Jumlah ayam petelur

Jumlah ayam yang berproduksi 100 ekor, tetapi tergantung pada modal
usaha yang dimiliki. Selain itu, jumlah tersbut juga harus didukung oleh
fasilitas-fasilitas yang penunjang yang dikuasai seperti lahan, kandang, pakan,
serta kemampuan peternak dalam mengelola pemasarannya.

18

 Pembersihan kandang

Kebersihan kandang juga merupakan sebuah faktor terpenting dalam


memelihara ayam petelur sehingga bisa menghasilkan telur yang berkualitas serta
keadaan ayam yang tetap sehat. Dalam kebersihan kandang sebenarnya mutlak
untuk dilakukan dalam usaha peternakan, ketika wadah pemberian pakan yang
tidak layak atau dalam arti tidak bersih akan menimbulkan beberapa penyakit.

 Penyediaan air minum

Dilokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) menggunakan sistem pemberian


air minum yaitu 3 hari air dicampur dengan egg stimulan dan 3 hari
selanjutnya hanya diberi air minum tanpa ada campuran apapun.

h. Pemeliharaan Kesehatan Ternak

a) Pengobatan

Pengobatan dilakukan apabila telah ditemukaan ternak yang diagnosa yang telah
ditentukan, dengan dosis obat yang telah diperhitungkan sesuai kebutuhan ternak
tersebut.

b)Pemberian Vitamin

Pemberian Vitamin pada ternak dilakukan secara rutin setiap tiga hari.

Vitamin yang diberikan antara lain adalah Egg Stimulan. Pemberian vitamin
dilakukan untuk menjaga produktivitasnya agar terjaga.
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang terjaadi pada ternak dan
penanggulangan penyakit yang ada dilokasi praktek:

19
 Tetelo/ND (Newcastle Disease)
Disebabkan oleh virus Paramyxo.

Penularannya disebarkan melalui udara, tinja, pakan dan air minum yang
tercemar dan karkas ayam yang mati karena ND. ND mematikan karena
menyerang organ internal. ND menyerang semua unggas pada berbagai umur.

Gejala klinis :
Gangguan pernapasan (batuk, sesak nafas,ngorok,keluar lendir dari hidung)
muka bengkak, paraliys ( lumpuh ), gemetar, diare dengan berak kehijau –
hijauan, leher memutar karena system syaraf pusat terserang ( torticulis ).
Kematian berkisar 10 – 80 % tergantung sifat penyakit.

Penyebaran :
Virus ND dapat disebarkan melalui udara, disebarkan melalu sepatu teknisi,
pengirim pakan, pengunjung, roda mobil, peralatan yang kotor, kantong pakan
dan unggas liar. Di kandang virus berlindung di cairan tubuh unggas, sekresi,
dan nafas. Tidak ada perlakuan khusus untuk ayam yang terserang ND.

Pencegahan :
Memelihara kebersihan kandang, mengisolasi ayam yang sakit, agar tidak
menular ke ayam yang sehat, melakukan vaksin, dan implementasi program
biosecurity yang baik.Tidak ada obat, tetapi untuk penanganan bisa
menggunakan antibiotic selama 3 – 5 hari untuk mencegah serangan infeksi
bakteri e – coli. Multivitamin untuk meningkatkan kondisi tubuh dan proses
proses penyembuhan, penyediaan ransum dan air minum segar. Pada ayam
kecil kenaikkan temperature ruangan 5° F dapat mengurangi kerugian.
20
 Influenza unggas/flu burung ( Afian Influenza/AI )
Penyebabnya adalah virus influenza A, subtype H5N1.

Penyakit ini menyerang ayam, kalkun, itik, puyuh dan unggas lainnya.
Penularannya melalui alat pencernaan dan kontak langsung. Penyakit ini
zoonosis ( dapat menulari manusia)

Gejala klinis :
Patogenik tinggi menyebabkan muka bengkak, jengger dan pial biru dan
dehidrasi karena cekaman pernapasan. Bercak merah/putih dapat terjadi di
jengger atau paha ayam. Lubang hidung keluar darah, kematian dapat rendah
sampai 100 %. Virus AI dapat hidup lama pada temperature sedang bahkan
dapat hidup pada daging beku.

Penyebaran :
Penyakit AI dapat menyebar melalui penanganan kotoran dan karkas yang
terinfeksi. Virus AI dapat menyebar melalu sepatu, pakaian, Koran dan
peralatan lainnya. Serangga dan tikus dapat menjadi pembawa virus dari ayam
sakit kea yam sehat. Tidak ada perlakuan yang efektif untuk penderita AI.

Pencegahan :
Pengelolaan yang baik, pakan yang sesuai dan antibiotic dapat mengurangi
infeksi bakteri lainnya Peningkatan biosecurity, Depopulasi (pemusnahan
selektif) dilakukan terhadap unggas sehat yang sekandang dengan unggas sakit
di peternakan tertular, Vaksinasi dengan menggunakan vaksin H9N2 dapat
dilakukan terhadap ayam pedaging yang sehat berumur 4 – 7 hari dosis 0,2
Mi, pemberian di bawah kulit pada pangkal leher.
21

Pemilihan DOC yang baik dapat dilihat dari:

1. DOC berasal dari induk yang sehat, agar tidak membawa penyakit bawaan.
2. DOC yang baik memiliki ukuran atau bobot badan standar/normal. Berat
Normal DOC yang baik sekitar 35 – 40 gram.
3. Tidak cacat fisik, seperti mata buta, kaki pincang, paru – paru tidak tertutup
sempurna, atau kelainan fisik lainnya.
4. Tidak ada lekatan tinja di duburnya.
5. DOC yang diambil adalah yang sehat, tampak segar, aktif, bulunya halus dan
kering, matanya bercahaya.
6. Sebaiknya DOC diambil dari induk yang memiliki efisiensi penggunaan pakan
yang tinggi dan konversi makanannya rendah sehingga dengan pemberian
ransum yang sama, DOC tersebut nantinya akan menghasilkan daging lebih
banyak dengan konversi pakan yang kecil serta pertumbuhannya lebih cepat.
7. Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik.
8. Sebaiknya DOC sudah diberi vaksin ND.

c.Penyiapan Kandang sebelum DOC masuk

Dalam usaha ayam petelur, biasanya pada fase DOC sampai grower umur 0-16
minggu, ayam akan dibesarkan di dalam kandang pembesaran. Setelah memasuki
fase layer pada umur 16 minggu ke atas, ayam akan di pindahkan ke kandang
produksi yang memang di disain sedemikian rupa untuk memudahkan pekerjaan
saat masa produksi telur.

Di kandang produksi ini nantinya ayam petelur akan menghabiskan sebagian


umurnya untuk memproduksi telur dan menjadi sumber keuntungan usaha. Untuk
itulah di butuhkan persiapan kandang yang terencana sebelum memasukan ayam
petelur layer kedalam kandang produksi ini.

22

Berikut ini adalah beberapa langka persiapan kandang ayam petelur yang saya
rangkum dari saran beberapa rekan peternak dan melalui pengalaman beternak
sendiri.

1. Memastikan Bangunan kandang sudah selesai

Sebelum berbicara tentang persiapan lain yang pertama kali harus dilakukan
adalah memastikan bahwa bangunan kandang sudah benar-benar tuntas 100
persen. Periksalah bangunan kandang menyeluruh. Mulai dari rangka bangunan,
atap, dan drainase. Rangka kandang harus berdiri dengan kokoh dengan atap yang
tidak ada kebocoran sedikitpun dan bisa melindungi seluruh bagian kandang dari
air hujan.

Pastikan bahwa drainase atau saluran pembuangan air disekeliling kandang


sudah berfungsi dengan baik. Jangan sampai ada air yang masuk kedalam
kandang meskipun hanya di bagian bawah kandang. Selanjutnya, pastikan
instalasi tempat makan dan minum ayam sudah berfungsi dengan baik. Jika perlu,
lakukan pengetesan. Terutama pada tempat minum. Jika menggunakan talang air,
pastikan talangnya rata. Jika menggunakan pipa dan nipel, pastikan jaringan pipa
tidak ada yang bocor ataupun mampet.

Bagian yang tak kalah penting yaitu penerangan kandang. Pastikan lampu
didalam kandang telah cukup untuk menerangi sesuai dengan kebutuhan. Untuk
menghitung jumlah lampu dan tingkat penerangan kandang bisa didapatkan
dibanyak refrensi. Jika ayam layer telah masuk, sebaiknya tidak ada lagi pekerjaan
tambahan, sebab suara ribut akan mengganggu ayam dan menyebabkan stres.
23

2. Lakukan Desinfeksi Kandang

Desinfeksi adalah proses menghilangkan mikro organisme pada benda mati.


Desinfeksi berbeda dengan antiseptik. Antiseptik berguna untuk membunuh mikro
organisme pada makluk hidup.

Desinfeksi pada kandang ayam perlu dilakukan sebalum ayam lahir masuk
dengan tujuan untuk menghilangkan mikroorganisme secara keseluruhan, seperti
bakteri, kuman, maupun virus yang mungkin menempel disekitar kandang.
Disenfeksi dilakukan dengan menyemprotkan cairan desinfektan, cairan
desinfektan bisa diperoleh dengan mudah di toko-toko peternakan. Bagi peternak
yang kesulitan mendapatkan desinfektan, bisa menggunakan cairan pemutih
Bayclin yang dicampur dengan air dengan perbandingan tertentu. Penggunaan
Bayclin oleh beberapa peternak dianggap ampuh untuk menggantikan cairan
desinfektan. Lakukan penyemprotan pada seluruh area kandang, mulai dari
bangunan kandang, tempat makan dan minum, gudang pakan, sampai alat-alat
kerja dikandang. Penyemprotan biasa dilakukan dua atau tiga kali sebelum ayam
masuk dan sebaiknya penyemprotan terakhir berjarak dua hari sebelum ayam
masuk.

2. Persiapan Pakan dan Air Minum

Beberapa saat sebalum ayam layer masuk kandang, pakan dan minuman
sebaiknya telah disiapkan. Dengan demikian, begitu dimasukan, kekandang, ayam
bisa langsung makan dan minum. Cara ini di yakini bisa mengurangi stres ayam
akibat perpindahan kandang. Pakan yang digunakan sebaiknya adalah pakan yang
sama dengan pakan dikandang sebelumnya, hal ini juga dimaksudkan taklain
untuk mencegah stres pada ayam akibat langsung di beripakan yang berbeda.
Pergantian pakan sesuai umur ayam bisa dilakukan nanti jika tingkat stres telah
berkurang. Berikan air minum pada ayam yang baru masuk secara terus menerus
jangan sampai terputus.

24

4. Berikan Vitamin

Perpindahan ayam petelur mudah kekandang layer akan sangat menguras daya
tahan tubuh dan sangat rentan menyebabkan stres pada ayam. Tingkat stres yang
berlebihan menjadikan ayam rentan terhadap penyakit. Saat perpindahan ayam
kekandang, pastikan telah dipersiapkan vitamin untuk ayam. Vitamin berfungsi
untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, membantu
memetabolisme tubuh dan mengurangi stres pada ayam layer. Seperti halnya
desinfektan, vitamin ayam biasanya mudah ditemui di toko-toko peternakan.
Merek dan produsen bermacam-macam, dengan kandungan vitamin yang kurang
lebih sama. Berikan vitamin setiap hari selama masa awal ayam pestelur masuk
kandang.ini akan saangat bermanfaat

5. Kontrol Kesehatan Ayam tiap hari

Langka terakhir yang takkalah pentingnya yaitu mengontrol kandang setiap hari
dimasa awal ayam masuk kandang. Sekali lagi bahwa perpindahan kandang
sangat rentan menyebapkan penyakit pada ayam. Penting untuk mengecek kondisi
ayam satu persatu setiap hari.

1. Sanitasi kandang dan lingkungan


2. Mengkapur kandang
3. Memasang litter
4. Memasang alat pemanas
5. Menempatkan tempat pakan dan minum
6. Memasang tirai kandang
7. Sanitasi kandang
Di tempat Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL) menggunakan Kandang Battrey
Triple deck ( kandang baterai 3 tingkat)

25
2. Teknik Pengolahan Hasil

Pemanenan usaha ayam petelur yang ada dilokasi praktek, sehari 2-3 baki.
Penjualan telur dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar, harga jual 1 baki telur
pada pelaksanaan PKL seharga Rp.45.000
Skema Penjualan Ayam Petelur Di Lokasi PKL :

PRODUSEN

KONSUMEN DISTRIBUTOR
26
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan prakerin ini, sangat banyak pengalaman dan


ilmu pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di sekolah kita di ajarkan
bermacam-macam teori kejuruan, maka ketika prakerin, teori itu akan
digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatan (praktek). Pada
intinya, kegitan prakerin sangat berguna untuk mengembangkan apa yang
diajarkan di sekolah. Praktekin bisa disebut sebagai pelengkap dan proses
pematangan atau pemantapan kelak saat sudah berkecimpung dalam dunia
kerja

B. Saran

Kami sadar dalam melaksanakan kegiatan prakerin ini masih banyak


kekuranagan. Namun kami telah berusaha melaksanakannya secara
maksimal. Selain itu, laporan prakerin ini juga masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran yang membangun sangat kami perlukan guna
memperbaiki laporan yang masih jauh dari sempurna ini.
27

DAFTAR PUSTAKA.

Media kedokteran hewan institut pertanian bogor. Prihatman, K. 2000

Rasya (2003). Menjelaskan klasifikasi biologi ayam (Gallus gallus).

Direktorat jendral peternakan dan kesehatan hewan,2015. Jumlah populasi ayam


petelur dari tahun 2011 sampai 2015.

Raysaf (2002). Menyatakan ciri-ciri ayam petelur.

Santoso,Sudriani (2000). Fase-fase ayam petelur.

Rasyaf (2003). Strain ayam petelur tipe medium, Bappenas.


Lembar Kerja Harian (LKH)

Bulan Oktober

N Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Keterangan


O
1 Senin,11-10-2021 -Upacara bendera -SMK PPN Kalasey
-Sweb antigen -
2 Selas,12-10-2021 -Pembekalan -Kepala Sekolah
-Materi: Perundungan -Nci Jana
-Pelepasan Pkl -SMK PPN Kalasey
3 Rabu,13-10-2021 -Kegiatan bersi-bersi -Lingkungan sekolah
-Mencuci tempat makan dan minum -Kandang ayam
ayam
4 Kamis,14-10-2021 -Membersikan dan mencuci -Kandang ayam
kandang ayam
5 Jumat,15-10-2021 -Merakit kandang ayam -Kandang ayam

Bulan November

N Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Keterangan


O
1 Senin,08-11-2021 -Upacara bendera -SMK PPN Kalasey
-Membersihkan kandang -Peternakan
-Peternakan
2 Selasa,

Anda mungkin juga menyukai