Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN SELEKSI INDUKAN SAPI BALI DI UP2PKH


PUSKESWAN WOHA KABUPATEN BIMA

MUHAMMAD AKRAM
NIM: B1D020166

PROGRAM SARJANA (S1)


PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN USULAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN SELEKSI INDUKAN SAPI BALI DI UP2PKH


PUSKESWAN WOHA KABUPATEN BIMA

NAMA : MUHAMMAD AKRAM


NIM : B1D0201166

Usulan Praktik Kerja Lapangan


Diajukan Sebagai Syarat Kelengkapan Studi Pada Program Sarjana (S1)
Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Yang
Telah Disetujui Pada 22 Mei 2023

Menyetujui:

Program Studi Peternakan Pembimbing,


Ketua/Sekretaris,

Dr. Ir. Wayan Wariata, M.Si Tapa’ul Rozi, S.Pt., M. Si


NIP.19611231 198703 1016 NIP.19790421 200501 1001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Praktik Kerja
Lapangan yang berjudul “Manajemen Seleksi Indukan Sapi Bali Di UP2PKH
Puskeswan Woha Kabupaten Bima” sebagai salah satu syarat pengajuan Praktik
Kerja Lapangan.

Penulis mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


semua pihak yang bersangkutan atas bantuan, bimbingan, saran serta kritik yang
telah di berikan. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan
yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin.

Mataram, 22 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1


1.2 Tujuan dan Kegunaan PKL........................................................................2

BAB II: RENCANA KEGIATAN...........................................................................3

2.1 Waktu dan Lokasi PKL..............................................................................3


2.2 Profil Pusat kesehatan hewan.....................................................................3
2.3 Metode Pelaksanaan PKL..........................................................................3
2.4 Rencana Kegiatan......................................................................................4

BAB III: JADWAL KEGIATAN............................................................................5

3.1. Waktu dan Tempat.....................................................................................5


3.2. Setelah Praktik Kerja Lapang....................................................................5

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sapi bali merupakan salah satu plasma nutfa yang ada di Indonesia
yang telah lama dibudidayakan dan telah menyebar ke berbagai penjuru
nusantara. Adaptabilitas sapi bali terhadap iklim dan lingkungan tropis tidak
diragukan lagi. Sapi bali juga merupakan potensi lokal yang memiliki nilai
jual tinggi dalam sektor agribisnis peternakan. Untuk menghasilkan pedet
yang mempunyai sifat unggul atau kualitas lebih, diperlukan manajemen
penyeleksian terhadap tetua atau indukan sapi bali.
Menurut Panjahitan (2010), bahwa pada dasarnya seleksi ternak dapat
dilakukan melalui cara visual atau kualitatif dan melalui cara pengukuran atau
kuantitatif. Pemilihan secara visual sering dilakukan peternak terutama
sewaktu memilih ternak untuk dijadikan induk maupun bakalan untuk
penggemukan serta pemacek. Seleksi dilakukan pada waktu memilih ternak
sendiri maupun ternak yang dibeli dari tetangga atau pasar ternak. Karakter
visual yang menjadi dasar memilih ternak meliputi bentuk tubuh, warna kulit,
bentuk tanduk, bentuk kepala, bentuk moncong, panjang leher, warna rambut,
atau bulu, panjang ekor, dan lain-lain. Bentuk luar ini selalu dihubungkan
dengan potensi sifat unggul yang diharapkan dimiliki oleh ternak tersebut.
Pada umumnya sifat unggul yang diinginkan peternak adalah kecepatan
pertumbuhan, kejinakan atau tempramen yang baik, kemampuan
mengkonsumsi pakan berserat tinggi, daya tahan terhadap penyakit,
kesuburan reproduksi, produksi air susu dan daging. Pengelompokan,
pemeringkatan, dan pembobotan ciri visual terhadap hubunganya dengan sifat
unggul akan mengurangi keragaman fisik dan produksi yang besar
kemungkinan merupakan turunan dari keragaman genetik dan bila dilakukan
secara partisipatif dapat menolong untuk mengetahui sifat-sifat unggul ternak
yang diinginkan peternak. Sifat unggul pertumbuhan dan kemampuan
produksi sebenarnya dapat di ketahui dengan pengukuran terutama umur dan
berat. Umur dihubungkan dengan perkembangan fisiologi ternak seperti umur
sapih, pubertas, dewasa kelamin, dewasa tubuh, kawin pertama, beranak

1
pertama dan lainya. Berat dihubugkan dengan perkembangan fisik ternak
seperti berat lahir, berat sapih, berat pubertas, berat kawin pertama dan
lainya. Pengukuran berat dikombinasi dengan dimensi tubuh seperti lingkar
dada, tinggi gumba atau pinggul dan panjang badan untuk menggambarkan
kondisi fisik ternak. Sapi terpilih berdasarkan visual dan pengukuran perlu
dilengkapi silsilah keturunan atau riwayat kehidupan dan kesehatan ternak
untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik akan potensi kemmampuanya.
Pertimbangan ekonomi sangat diperlukan dalam melakukan seleksi.
Kemampuan ternak beradaptasi terhadap cekaman lingkungan alam dan
pakan, tempramen dan persentase karkas merupakan sifat unggul yang
berdampak ekonomis.
Seleksi dimaksudkan untuk meilih dan mentukan keunggulan diatas
rata-rata ternak lain yang terdapat di dalam satu populasi / kelompok. Untuk
sapi induk harus dapat menghasilkan anak secara teratur, tidak cacat baik
untuk anak jantan maupun anak betina meiliki rasio sapi umur 205 hari,
memiliki bobot diatas rata-rata berat kelompok. Untuk calon pejantan dipilih
bobot diatas rata-rata, libido dan kualitas spermanya yang baik. Sedangkan
calon induk harus memiliki bobot sapi diatas rata-rata kelompok, memiliki
penampilan fenotipenya sesuai dengan rumpunnya.
Seleksi itu sendiri diartikan sebagai upaya yang dilakukan dalam
memilih ternak yang mepunyai keunggulan genetic paling baik atau lebih dari
rata-rata populasi sehingga ternak pilihan tersebut.

1.2 Tujuan dan Kegunaan Praktik Kerja Lapangan


1.2.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai
berikut :
a) Untuk mengetahui manajemen seleksi induk sapi bali yang
baik dan benar.
b) Untuk menambah wawasan serta keterampilan mahasiswa
dalam mengaplikasikan ilmu tentang manajemen seleksi induk
sapi bali.

2
c) Untuk membandingkan teori yang didapatkan di bangku kuliah
dengan keadaan nyata yang ada di UP2PKH Puskeswan Woha
kabupaten Bima provinsi Nusa Tenggara Barat.
1.2.2 Kegunaan Praktik Kerja Lapangan
Adapun kegunaan dari Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai
berikut :
a) Dapat menambah pengalaman dan keterampilan dalam
melaksanakan kegiatan seleksi indukan ternak sapi bali.
b) Mendapatkan pengalaman kerja sehingga nantinya siap didunia
kerja.
c) Sebagai persyaratan awal untuk menempuh gelar sarjana di
Fakultas Peternakan Universitas Mataram.

3
BAB II
RENCANA KEGIATAN

2.1 Lokasi dan Waktu PKL


Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di UP2PKH Puskeswan yang
terletak kecamatan Woha kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Dimulai dari bulan Juli - Agustus 2023.

2.2 Profil UP2PKH Puskeswan Woha Kabupaten Bima


Unit penunjang peternakan dan pusat kesehatan hewan (UP2PKH)
Woha didirikan pada tahun 1981 dan hingga kini telah bekerja melayani 15
desa, yaitu desa Tente, Nisa, Samili, Kalampa, Dadibou, Talabiu, Penapali,
Donggobolo, Risa, Keli, Pandai, Tenga, Rabakodo, Naru dan Waduwani.
UP2PKH ini berlokasi di jalan lintas Tente Keli, Dusun Tani, Desa Naru
Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Sistem kerja dari puskeswan ini adalah
dengan mendatangi peternak yang ada di wilayah Woha untuk mengontrol
dan mengobati ternak yang sakit, serta masyarakat sendiri yang melapor pada
petugas di UP2PKH Woha. Apabila ada masalah pada ternak mereka dengan
cara melapor langsung kepuskeswan atau melalui telepon atau disebut
dengan pelayanan semi aktif. Pelayanan yang diberikan oleh Puskeswan
Woha berupa pelayanan IB, pelayanan kesehatan hewan dan rumah potong
hewan (RPH).

2.3 Metode Pelaksanaan PKL


Metode PKL ini dilaksanakan dengan sistem magang dan mengikuti
aktivitas sesuai dengan yang diarahkan oleh pembimbing lapangan untuk
manajemen pemeliharaan seleksi indukan sapi Bali di UP2PKH Puskeswan
Woha Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat. Adapun metode yang
akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
2.3.1 Wawancara dan Diskusi
Metode ini dilakukan dengan mewawancarai secara langsung
pembimbing Lapangan di pusat kesehatan hewan (puskeswan). Hal ini
dilakukan guna untuk mendiskusikan atau menerapkan bagaimana cara
manajemen seleksi indukan sapi bali yang baik dan benar. Kegiatan ini

4
dilakukan pada waktu jam-jam kosong setelah bekerja, serta berdiskusi
dengan karyawan di sela-sela pekerjaan untuk melengkapi data yang
mendukung.

2.3.2 Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung pada setiap kegiatan yang dilakukan di pusat Kesehatan hewan
(puskeswan).

2.3.3 Bekerja Langsung di Tempat PKL


Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengerjakan secara langsung
dilapangan dengan menggunakan metode visual (kuantitatif) dan
pengukuran (kualitatif).

2.3.4 Dokumentasi
Paul Otlet dalam International Econ omic Conference 1905
mengemukakan bahwa pengertian dokumentasi adalah kegiatan khusus
berupa pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penemuan kembali dan
penyebaran dokumen. Dokumen dapat mencakup gambar dan teks. Dalam
hal ini, peneliti akan menunjukkan dokumentasi yang meliputi profil
tempat PKL dan gambar saat melakukan prakter kerja lapangan (PKL).

2.4 Rencana Kegiatan


Adapun rencana kegiatan dari PKL ini yaitu :
2.4.1 Kegiatan Utama
- Melakukan seleksi indukan sapi bali

2.4.2 Kegiatan Sampingan


- Melakukan Pelayanan kesehatan pada ternak
- Menangani penyakit-penyakit yang menyerang ternak
- Melakukan pelayanan inseminasi buatan (IB).

5
BAB III
JADWAL KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat


3.1.1 Waktu Praktik Kerja Lapangan
Adapun jadwal rencana kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang akan
dilakukan adalah sesuai dengan tabel di bawah ini:
Waktu Pelaksanaan (Bulan)
Kegiatan
September
Persiapan
Pelaksana

Penyusun

Rencana

3.1.2 Tempat Praktik Kerja Lapangan


Adapun tempat Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di UP2PKH
Puskeswan Kecamatan Woha Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara
Barat.

3.2. Setelah Praktik Kerja Lapangan


3.2.1 Penyusunan Laporan
Kegiatan penyusunan laporan PKL yang telah dilaksanakan.

3.2.2 Ujian Praktik Kerja Lapangan


Kegiatan pengujian oleh dosen yang bersangkutan terhadap
mahasiswa yang telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

6
DASFTAR PUSTAKA

Bachtiar, T. W. (2020). Teknik pemilihan induk sapi potong. Andi Offset.

Created. (2017). Cara Melaksanakan Seleksi Bibit Ternak. Grobogan: Dinas Perikanan dan
Peternakan.

Ismaya, F. A. (2018). Strategi pemilihan induk sapi unggul. Penebar Swadaya.

Sudrajat, A. (2017). Petunjuk teknis manajemen seleksi induk sapi. Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Suryahadi, S. (2019). Pemuliaan sapi perah dan sapi potong. Kompas.

Whoami. (2021). Mengenal Estimated Breeding Value Sebagai Salah Satu Dasar Seleksi Pada
Sapi. Singosari: Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari.

Widyas, N. (2021). Manajemen seleksi induk sapi perah. UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai