Anda di halaman 1dari 35

MANAJEMEN KESEHATAN TERNAK AYAM BROILER

PT. RAKAS FARM ( KONAWE SELATAN)

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG PROFESI

Oleh:

ANDRI FADLI YUSUF


L1A121183

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
MANAJEMEN KESEHATAN TERNAK AYAM BROILER
PT. RAKAS FARM ( KONAWE SELATAN)

LAPORAN PELAKSANAAN MAGANG PROFESI

Oleh:

ANDRI FADLI YUSUF


L1A121183

Merupakan salah satu syarat untuk kelulusan


mata kuliah magang profesi pada Jurusan Peternakan
Fakultas Peternakan

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023

ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN

Moto : Jadilah layaknya seekor ayam dia akan berkotek jika ia bertelur, Maksudnya

berbicaralah jika itu menghasilkan sesuatu yang baik atau menguntungkan orang lain.

Persembahan : Kupersembahkan karya ini kepada kedua orang tua saya, kakak-kakak

dan adik-adik serta teman-teman saya yang selalu memberikan motifasi kapada saya.

iii
MANAJEMEN PENGELOLAAN TERNAK AYAM BROILER
PT. RAKAS FARM (KONAWE SELATAN)

Oleh:

ANDRI FADLI YUSUF


L1A121183

Telah dinyatakan lulus Magang Profesi


Pada hari/Tanggal : Agustus 2023

Menyetujui:

Dosen Pembimbing, Pembimbing Lapangan,

Drh. Yamin Yaddi. M.Si Karimudin, S,Pt


NIP.19850710201504

Mengetahui,

Dekan Fakultas Peternakan, Ketua Jurusan Peternakan,

Dr. Ir. Ali Bain, M.Si.,IPU.,ASEAN Eng Widhi KurniawanS.Pt., M.Si,


NIP. 1967013 1199303 1 003 NIP. 19820225 20100 1 019

iv
PERNYATAAN KEASLIAN
LAPORAN MAGANG PROFESI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan magang profesi dengan

judul Manajemen Pengelolaan Ternak Ayam Broiler di PT. RAKAS FARM

( Konawe Selatan ), yang dibuat untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Mata

Kuliah Magang Profesi pada Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas

Halu Oleo Kendari, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi

dari Laporan Magang Profesi yang sudah di publikasikan dan atau pernah di pakai

untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Universitas Halu Oleo maupun di

perguruan tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya di

cantumkan sebagaimana mestinya.

Kendari, Oktober 2023

ANDRI FADLI YUSUF


L1A121183

v
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama ANDRI FADLI YUSUF, Biasa di panggil Andri Lahir di Desa Awuliti, Kecamtan
Lambuya, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. Lahir pada tanggak 04 April 2003.
Penulis merupakan anak ke dua Dari 2 bersaudara. Dari pasangan bapak Muslimin dan ibu
Nurmini. Pendidikan pertama penulis di SD Negeri 1 Awuliti pada tahun 2009-2015. Kemudian
di lanjutkan di MTS Al Ikhlas Lambuya pada tahun 2015-2018. Pendidikan terakhir di tempuh di
SMA 1 Lambuya pada tahun 2019-2021. Penulis di terima di Program Studi Peternakan,
Fakultas peternakan , Universitas Halu Oleo pada thaun 2021 melalu jalur seleski mandiri
(SMPTN )

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

segala rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga laporan lengkap praktikum

“Manajemen Pengelolaan Ternak Ayam Broiler di PT. Rakas Farm (Konawe Selatan)”

dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Laporan ini diharapkan mampu menjadi salah

satu sumber bacaan dan inspirasi yang bermanfaat bagi mahasiswa lain dan khalayak,

khususnya mahasiswa di Universitas Halu Oleo. Dengan selesainya laporan ini, penulis

menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu

penulis dalam membuat laporan ini, serta memberikan sumbangan saran dan kritik

positif dan tentu saja dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai

isi materi maupun penulisannya, guna untuk kebaikan bersama. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa laporan ini masih mempunyai banyak kekurangan sehingga

membutuhkan perbaikan-perbaikan demi kesempurnaan laporan ini. Oleh karena itu,

dengan lapang dada dan dengan hati terbuka penulis senantiasa menantikan saran dan

kritik positif dari para pembaca.

Kendari, Oktober 2023

ANDRI FADLI YUSUF

vi
ABSTRAK

MANAJEMEN PENGOLAHAN TERNAK AYAM BROILER


DI PT. RAKAS FARM (KONAWE SELATAN)

Magang profesi dilaksanakan dengan tepat waktu. Praktek Magang Profesi ini
dilaksanakan untuk mengetahui Tata Laksana Pemeliharaan Ayam Broiler Close House
serta membandingkan antara teori yang telah di dapat dari perkuliahan dengan keadaan
peternakan secara langsung. PT. Rakas Farm merupakan perusahaan yang menerapkan
pola kemitraan. Cabang utama dari perusahaan berperan melibatkan seluruh rantai
produksi, mulai dari formulasi pakan, Obat Obatan dan Vaksin. Tata Laksana
pemeliharaan ayam Broiler pada dasarnya adalah Biosecuriti mampu memberikan
kenyamanan sebagaimana fungsi Biosecurity merupakan perlindungan dan pengamanan
yang berfungsi untuk melindungi ayam dari gangguan lama penyakit, sehingga dapat
menunjang pertumbuhan, perkembangan, serta dapat meningkatkan produktivitas
dengan kualitas yang baik.

Kata kunci: Ayam Broiler, Biosekuriti, Close House, PT. Rakas Farm

vii
ABSTRACT

MANAGEMENT OF BROILER CHICKEN PROCESSING AT


PT. RAKAS FARM ( KONAWE SELATAN)

The professional internship are carried out on time.This professional internship


is carried out to find out the Procedure for Maintaining Close House Broiler Chickens
and to compare the theory that has been obtained from lectures with the state of the farm
directly. PT. Rakas Farm is a company that applies a partnership pattern. The main
branch of the company's role involves the entire production chain, starting from feed
formulations, drugs and vaccines.The procedure for rearing broiler chickens is basically
Biosecurity capable of providing comfort as the function of Biosecurity is protection
and security that serves to protect chickens from long disease disorders, so that they can
support growth, development, and can increase productivity with good quality.

Keywords: Broiler Chicken, Biosecurity, Close House, PT. Rakas Farm

viii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul...................................................................................................... i
Sampul ...................................................................................................................... ii
Moto dan Persembahan........................................................................................... iii
Halaman Pengesahan............................................................................................... iv
Pernyataan Keaslian................................................................................................ v
Riwayat Hidup.......................................................................................................... vi
Kata Pengantar......................................................................................................... vii
Abstrak ..................................................................................................................... viii
Abstrack.................................................................................................................... ix
Daftar Isi................................................................................................................... x
Daftar Gambar......................................................................................................... xi
BAB I Pendahuluan................................................................................................. 1
I.I Latar Belakang.............................................................................................. 1
I.2. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
I.3. Tujuan Magang............................................................................................ 3
I.4. Manfaat Magang.......................................................................................... 3
BAB II Metode Kegiatan......................................................................................... 4
2.1. Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Magang Profesi.................................... 4
2.2. Materi Magang Profesi............................................................................... 4
2.3. Metode Magang Profesi.............................................................................. 4
2.4. Prosedur Magang Profesi........................................................................... 5
2.5. Sumber Data................................................................................................ 5
2.6. Analisis Dan Hasil Kegiatan....................................................................... 6
BAB III Hasil dan Pembahasan.............................................................................. 10
3.1. Keadaan Umum Perusahaan..................................................................... 10
3.1.1. Lokasi Perusahaan................................................................................ 10
3.1.2. Latar Belakang Perusahaan................................................................. 13
3.2. Pembahasan................................................................................................. 14
3.2.1. Sanitasi Kandang.................................................................................. 14

ix
3.2.2. Menajemen Kesehatan Dan Doc Masuk............................................. 15
3.2.2. Menajemen Pemeliharaan.................................................................... 18
3.2.3. Manajemen Pemasaran........................................................................ 19
BAB IV Kesimpulan dan Saran.............................................................................. 22
4.1 Kesimpulan......................................................................................................... 22
4.2 Saran.................................................................................................................... 22
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 23
Lampiran.................................................................................................................. 24

x
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ayam broiler merupakan komoditas unggas yang memiliki laju pertumbuhan

yang cepat yaitu dapat di panen dalam umur 5 minggu. Strain ayam pedaging yang

sebagian besar dipelihara oleh peternak rakyat adalah Strain Cobb karena memiliki

kemampuan adaptasi tinggi serta memiliki produksi yang efisien

( Tisna Bunga Mustika et al., 2021).

Kandang merupakan bagian penting dari tatalaksana pemeliharaan, karena

merupakan tempat seluruh aktivitas ternak sehingga kenyamanan ternak terjamin agar

diperoleh ternak yang sehat dan produktif. Selain itu kandang juga berfungsi untuk

melindungi ternak dari gangguan luar seperti panas matahari, hujan dan hewan lainnya

sehingga ternak mampu berproduksi secara optimal sesuai dengan potensinya. Fungsi

lain dari kandang adalah untuk memudahkan peternak dalam pengawasan dan

tatalaksana pemeliharaan ternak agar diperoleh hasil yang terbaik dan efisien. Kandang

yang biasa digunakan pada peternakan ayam adalah terbuka (open house) dan tertutup

(closed house) (Syaikhu Anshori, 2017).

Close House merupakan kandang tertutup yang dapat menjamin keamanan

secara biologis dengan pengaturan ventilasi yang baik sehingga penyebab stres lebih

rendah. Suhu, kelembaban, kecepatan angin, pencahayaan dan lainnya dapat diatur

sedemikian rupa sehingga tercipta kondisi yang nyaman bagi ayam. Dengan Closed

House dan pemakaian peralatan otomatis, maka tidak hanya sasaran efensiensi Produksi

Peternakan yang dapat kita capai namun lebih dari itu kita akan mampu mengendalikan

xi
dan menciptakan lingkungan ideal dalam kandang, meningkatkan produktifitas ayam

serta menciptakan usaha peternakan ayam yang ramah lingkungan (Syaikhu Anshori,

2017).

Kandang open house adalah kandang yang dindingnya dibuat dengan sistem

terbuka, yang biasa terbuat dari kawat burung atau bambu sehingga menjamin

hembusan angin bisa masuk dalam kandang dan bisa memanfaatkan pergantian sinar

matahari. Dinding kandang di tutup dengan tirai yang berfungsi sebagai ventilasi.

Dilapangan bentuk kandang yang umum dijumpai adalah kandang sistem terbuka atau

open house, baik sistem panggung maupun sistem postal dengan lantai beralaskan

sekam, serutan gergaji kayu dan beberapa peternak pernah juga menggunakan jerami.

Untuk kondisi dalam kandang sangat dipengaruhi oleh kondisi luar kandang.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah penulisan laporan Magang ini yaitu Manajemen

Pengelolaan Pemeliharaan ternak ayam broiler Pada kandang Rakas Farm

1.3 Tujuan Magang

Adapun Tujuan Magang ini di lakukan yaitu Mahasiswa dapat menambah

wawasan tentang Manajemen Pengelolaan Pemeliharaan ternak ayam broiler Pada

kandang di Rakas Farm yang baik dan benar.

xii
1.4 Manfaat Magang

Adapun Manfaat Magang ini di lakukan yaitu menambah wawasan Mahasiswa

tentang Manajemen Pengelolaan Pemeliharaan ternak ayam broiler Pada kandang Rakas

Farm yang baik dan benar. Serta memperoleh bekal yang dapat di gunakan dalam ruang

lingkup masyarakat dan dunia kerja.

xiii
BAB II
METODE KEGIATAN

2.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang Profesi

Magang Profesi di lakukan Pada Tanggal 1 -25 Agustus 2023 di Desa Wawatu,

Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara.

2.2 Materi Magang Profesi

Materi pada magang profesi ini adalah Manajement Kesehatan ternak ayam

broiler di Rakas Farm,di desa Wawatu,Kec.Moramo utara,Kab.Konawe

Selatan,Sulawesi Tenggara

2.3 Metode Magang Profesi

Metode magang profesi yang dilaksanakan di PT Rakas Farm – Konawe Selatan

dilakukan dengan mengikuti semua kegiatan yang ada dilapangan. Untuk mendukung

semua kelengkapan dan menunjang keberhasilan magang profesi dilakukan kegiatan

antara lain :

1. Partisipatif aktif

Dimana mahasiswa turut aktif bersama pembimbing lapangan dan para

pegawai dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan pasca

panen ayam broiler selama kegiatan berlangsung.

2. Observasi atau pengamatan secara langsung

Observasi merupakan pengumpulan data dengan pengamatan secara

langsung yang dilaksanakan ditempat magang profesi dilokasi PT Rakas

Farm – Konawe Selatan.

xiv
3. Wawancara

Merupakan proses tanya jawa dengan pembimbing lapangan, pemateri yang di

undang oleh Manajer Perusahaan, pekerja dan karyawan PT Rakas Farm –

Konawe Selatan yang berkaitan dengan kegiatan yang dilaksanakan di tempat

magang profesi selama kegiatan magang berlangsung.

4. Dokumentasi

Pengumpulan data secara langsung ditempat magang profesi yang dilakukan

dengan cara mencatat hasil wawancara dan mengambil gambar dari semua hasil

kegiatan yang dilaksanakan.

5. Studi pustaka

Studi pustaka merupakan penelusuran referensi diluar tempat magang profesi

seperti buku-buku dan penelusuran artikel ilmiah melalui internet.

2.4 Prosedur Magang Profesi

Profesi Adapun prosedur magang profesi adalah sebagai berikut:

1. Pembekalan dilaksanakan secara langsung, peserta mengikuti

pembekalan dari kediaman masing-masing dengan disiapkan oleh

pihak akademik Fakultas.

2. . Pelaksanaan magang secara langsung, diikuti oleh peserta yang

dibimbing oleh dosen pembimbing dan pimpinan/koordinator

tempat magang dengan persetujuan pihak instansi atau badan usaha

tempat magang

xv
3. Bimbingan bersifat online dengan sistim peserta melaporkan dirinya pada

instansi atau lembaga badan usaha yang ditugaskan selama 25 hari penuh

dan diatur berkelompok oleh pihak Fakultas /panitia pelaksana.

4. Komunikasi kegiatan secara langsung yang diatur oleh panitia dan pihak

Fakultas dengan sistim online

5. Kegiatan bersifat konsoltatif dan pengamatan secara berkelompok sesuai

bidang keilmuan dari masing-masing program studi baik bidang

peternakan sesuai prosedur yang diatur pada masing-masing

lembaga/tempat magang.

6. Melakukan pengamatan terhadap kegiatan pada instansi atau tempat

dimana melakukan magang.

7. Peserta membuat laporan kegiatan secara langsung setelah

melaksanakan kegiatan magang dan dilaporkan kepada pembimbing yang

terdiri dari dosen pembimbing dan pimpinan/koordinator tempat magang

dimana peserta melaksanakan magang dan diteruskan kepada panitia

pelaksana bagi pelaporan kegiatan.

8. Setiap peserta dan pembimbing wajib mengikuti protocol Kesehatan.

2.5 Sumber Data

Sumber data yang dikumpulkan selama kegiatan Magang Profesi adalah :

1. Data Primer

xvi
Data ini dikumpulkan langsung oleh penulis ditempat magang profesi

baik kualitatif maupun kuantitatif, berupa hasil diskusi atau wawancara,

foto – foto kegiatan dan hasil pengamatan atau pencatatan lapangan.

Untuk mengumpulkan data ini penulis menggunakan metode wawancara dan

observasi. Kegiiatan diskusi atau wawancara ini dilakukan langsung dengan

pembimbing atau pegawai kandang dilapangan. Sedangkan observasi yaitu

melakukan pengamatan dan praktik secara langsung ke objek yang akan dipelajari

untuk melihat kegiatan yang akan dilakukan dilapangan. Hasil wawancara dan

observasi atau catatan lapangan direkap dalam “Catatan Kegiatan Sehari-hari

(Loog Book). Yang telah disediakan sebagai panduan dalam melakukan kegiatan

Magang Profesi ini.

2. Data Sekunder

Data ini dikumpulkan oleh penulis berupa studi pustaka, Salinan perizinan dan

dokumentasi milik PT Rakas Farm– Konawe Selatan.

2.6 Analisis dan Hasil Kegiatan

1. Persiapan kandang

Persiapan kandang merupakan awal dari semua kegiatan usaha ayam broiler.

Persiapan kandang yang dilakukan secara matang menjadi salah satu kunci sukses

pemeliharaan ayam broiler. Persiapan kandang dilakukan melalui dua tahapan sebagai

berikut:

a. Proses pencucian dan sterilisasi

Berikut ini beberapa langkah yang harus dikerjakan sebelum anak ayam

(Day Old Chick atau DOC) dipelihara :

xvii
1) Merapikan dan memisahkan peralatan sesuai dengan fungsinya.

Selanjutnya, peralatan dibersihkan dan dicuci dengan air, kecuali alat

pemanas seperti gasolek. Setelah dicuci semua peralatan dibersihkan

dengan desinfektan (biasanya dilakukan dengan cara disemprot,

dicelup, atau dilap basah). Peralatan yang sudah bersih dan steril

disimpan ditempat yang bersih.

2) Membersihkan semua kotoran dan barang tidak terpakai yang ada

dalam kandang dan sekitar kandang. Kotoran ayam langsung

dibersihkan dan diangkut keluar lokasi. Lantai kandang disapu sampai

bersih, layar penutup kandang atau tirai dipasang, dan rumput

disekitar kandang dibersihkan.

3) Mencuci kandang dengan sprayer tekanan tinggi dimulai dari kandang

bagian atas, dinding, tirai dan lantai kandang. Proses pencucian bisa

menggunakan deterjen dengan perbandingan 1 kg deterjen untuk

1.000 liter air. Selanjutnya dibilas lagi dengan air.

4) Melakukan sterilisasi menggunakan desinfektan. Desinfektan yang

dipakai sebaiknya lebih dari satu jenis dan berspektrum luas. Proses

Merisasi dilakukan ke seluruh bagian kandang dan lingkungan sekitar

kandang.

5) Menaburkan atau menyemprotkan kapur tohor ke bagian kandang,

lantai, dan kekeliling luar kandang. Dosis kapur tohor yang dipakai

0,2 0,5 m².

xviii
6) Membiarkan kandang selama 2-3 hari hingga bagian dalam kandang

dan sekitarnya kering Selam tenggang waktu tersebut, sebaiknya tidak

ada orang yang keluar masuk kandang. Penyemprotan dengan

desinfektan dilakukan lagi 12 hari sebelum DOC datang dengan jenis

desinfektan yang berbeda dari sebelumnya.

7) Menaburkan sekam dengan ketinggaan 5 cm. Sebelum dipakai sekam

harus difumigasi menggunakan formalin.

b. Mempersiapkan sekat pembatas dan pemanas (Heater)

1) Memasang lingkaran pelindung (Chick Quard)

Sekat pembatas bisa terbuat dari seng atau jaring besi. Sekat pembatas

dibuat dengan ketinggian 50 cm dan diameter 2,75-4 meter, yang

bertujuan untuk membatasi aktifitas DOC agar tidak meluas. Untuk

satu kandang bisa menggunakan 2-3 pemanas tergantung kebutuhan

DOC. Sekat pembatas diperlebar sedikit demi sedikit sejak tiga hari

ketiga dengan memperhatikan kondisi DOC.

2) Memasang tempat pakan dan tempat minum DOC

Tempat pakan yang digunakan untuk DOC adalah jenis Baby Chick

dan untuk ayam dewasa yaitu jenis Super Feeder. Satu buah Baby

Chick dapat menampung 15 ekor ayam sedangkan Super Feeder untuk

25 ekor ayam. Pada ayam kecil biasanya tempat pakan akan

diletakkan dilantai dan tidak digantung dengan tujuan agar anak ayam

lebih mudah dalam konsumsi pakan, barulah ketika ayam telah

dewasa maka tempat pakan akan digantung. Tempat minum yang

xix
digunakan adalah Nipple yaitu pipa memanjang yang terdapat titik-

titik nipple untuk ayam dapat minum dengan cara mematuk-matuk

nipple tersebut.

3) Meletakkan alat pemanas

Alat pemanas berupa Heater dipasang pada 2 meter dari sekat

pembatas. Panas yang dihasilkan dari Heater bisa diatur menggunakan

regulator yang ada pada tabung gas.

2. Pemasukan Day Old Chick (DOC)

3. Kegiatan pertama yang harus dilakukan ketika DOC datang adalah

memperhatikan dan mengecek keadaan DOC secara keseluruhan, baik kualitas

maupun kuantitasnya. Beberapa ciri DOC yang berkualitas baik sebagai berikut:

a. Bebas dari penyakit dan tidak cacat.

b. DOC terlihat aktif.

c. Bulu bersih dan penuh.

d. Dubur bersih atau tidak terdapat pasta putih.

e. Berat tidak kurang dari 37 gram.

Setelah dicek keadaannya, DOC harus segera diletakkan di tempat pemanas.

Selanjutnya DOC dilatih minum dengan cara mengetuk-ngetuk tempat minum. Pekerja

kandang harus memastikan semua DOC bisa minum.

4. Pemberian pakan dan air minum

Pemberian pakan dilakukan beberapa jam setelah DOC minum (3-4 jam setelah

DOC minum). Cara mengecek anak ayam ingin makan atau tidak adalah dengan

menangkap secara acak atau menangkap anak ayam paling pinggir, lalu meraba

xx
temboloknya. Jika temboloknya berisi pakan berarti ayam sudah makan. Pemberian air

dilakukan secara ad libitum. Banyaknya pakan yang dikonsumsi ayam berhubungan

dengan temperatur di dalam kandang Semakin panas temperatur di dalam kandang

semakin banyak konsumsi air minumnya. Banyaknya air yang dikonsumsi ayam akan

berpengaruh terhadap pengurangan konsumsi pakan.

Makin panas atau makin tinggi suhu di dalam kandang maka makin besar

kebutuhan airnya. Biasanya kebutuhan air pada suhu panas tersebut berhubungan

dengan tubuh ayam yang tidak mempunyai kelenjar keringat, sehingga ayam terpaksa

membuang kelebihan panas dengan cara menguapkan air melalui gelembung-

gelembung udara di dalam tubuhnya dengan cara pernafasan. Dapat kita lihat bila suhu

keliling panas, ayam akan membuka paruhnya (panting), dimana uap air dikeluarkan.

5. Pengaturan temperatur brooder

Pemanas sebaiknya dinyalakan satu hari sebelum DOC datang. Tujuannya agar

temperatur disekitar lingkungan kandang sudah hangat dan merata. Temperatur yang

diperlukan untuk DOC bisa diukur menggunakan thermometer yang diletakkan sekitar 5

cm diatas permukaan sekam. Pada suhu 34-35°C pada minggu pertama. Menurunkan

temperatur brooder menjadi 29-30°C pada umur 9 hari. Melepas pemanas pada umur 11

hari. Selama periode pemanasan temperatur harus sering dikontrol. Perubahan

temperatur yang mendadak bisa menyebabkan DOC mudah stress.

6. Penanganan kesehatan

Melaksanakan program vaksin ND IB dan Gumboro. Memberikan vitamin dan

obat-obatan sesuai dengan program dan kondisi ayam, Melakukan sanitasi dan

kebersihan kandang setiap hari.

xxi
Tabel 1. Program Vaksinasi
Umur Ayam Vaksinasi Cara Pemakaian
4 hari ND-IB Melalui tetes mata
12 hari Gumboro Melalui air minum

7. Penimbangan bobot badan harian

Berat badan ayam harus ditimbang setiap hari. Namun, tidak semua ayam harus

ditimbang, cukup diambil beberapa sampel. Penimbangan dilakukan untuk mengetahui

pertambahan berat badan harian. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dari setiap

sudut kandang dan area tengah.

8. Pencatatan atau recording

Pencatatan laporan kegiatan setiap hari harus dilakukan sejak DOC datang.

Laporan tersebut memuat tentang jumlah ayam yang mati, jumlah pemberian pakan,

obat, vaksin, dan berat badan mingguan.

9. Pemanenan

Aktivitas panen biasa dilakukan pada pagi hari. Jumlah dan ukuran ayam yang

akan ditangkap harus disesuaikan dengan surat permintaan pembelian. Beberapa

kegiatan yang dilakukan ketika panen sebagai berikut

a. Menggantung tempat pakan dan minum

b. Menangkap ayam harus dilakukan secara hati-hati. Penangkapan yang kasar bisa

menyebabkan memar, tulang patah di bagian sayap dan kaki, bahkan bisa

menyebabkan ayam mati karena stress.

c. Menyekat kandang yang akan dipanen.

d. Menangkap ayam sebaiknya tidak menggunakan cara memilih, tetapi harus

menghabiskan ayam dalam satu sekat.

xxii
e. Memasukkan ayam yang akan ditimbang ke dalam keranjang secara perlahan.

Berat keranjang besi yang diletakkan di timbangan yaitu 20 kg. Jadi jumlah total

bobot ayam harus dikurangi berat keranjang kosong. Satu keranjang bisa diisi 12

15 ekor ayam ukuran kecil. Sementara untuk ayam ukuran sedang dan besar

keranjang dapat diisi sebanyak 8-10 ekor.

f. Mencatat hasil penimbangan dan jumlah ayam.

g. Meletakkan ayam dalam kendaraan yang digunakan

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Keadaan Umum Perusahaan

xxiii
3.1.1. Lokasi Perusahaan

PT. Rakas Farm merupakan salah satu perusahaan peternakan unggas ternama

di Sulawesi Tenggara, yang memiliki kantor di Jalan Sao-Sao. PT. Rakas Farm terletak

di Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara Kabupaaten Konawe Selatan Provinsi

Sulawesi Tenggara.

Gambar 1.1

3.1.2 Latar Belakang Perusahaan

a. Pengontrolan Karyawan

xxiv
Karyawan yang masuk ke kandang terlebih dahulu menyemprotkan Formalin di

Sekeliling Tubuhnya agar tidak ada Penyakit yang menempel dan menyebar pada

ternak.

b. Pengontrolan Kendaraan Masuk

Kendaraan yang masuk melewati biosekuriti harus menyalakan panel yang telah

didesain dengan menggunakan air desinfektan Lalu menyemprot Sekeliling Kendaraan

Untuk menghindari adanya virus, Bakteri maupun Jamur yang ada pada Kendaraan.

3.2 Pembahasan
3.2.1 Sanitasi Kandang

Sebelum DOC masuk sanitasi kandang di lakukan untuk menghindari adanya

virus maupun bakteri yang tersisa di kandang setelah pasca panen. Sanitasi kandang di

lakukan dengan cara membersihkan seluruh bagian kandang menggunakan detergent.

Setelah kandang kering di lakukan penaburan kapur pada dasar kandang untuk

menghindari kelembaban dasar kandang. Setelah itu, di lakukan penabran sekam,

kemudian penyemprotan formalin sebanyak 3 kali secara bertahap sebelum DOC

masuk.

3.2.2 Manajemen Kesehatan Dan DOC Masuk

Meletakan tenda dan jaring di sebagian sekam dengan tujuan agar DOC mampu

membedakan pakan dan sekam kemudian menyusun baby chick dan mengecek nipel

pada saluran air minum. Penyetelan suhu kandang dan mengaktifkan pemanas (indukan

doc).

Doc masuk di lakukan pengecekan Uniformity yaitu mengecek tingkat

keseragaman pada Doc yakni dengan mengambil 2 box dengan jumlah sampel 204 ekor.

xxv
Pengecekan uniformity di lakukan dengan menimbang berat badan masing masing

sampel kemudian di catat lalu menghitung.

Penilaian Scoring yaitu pengambilan 100 sampel kemudian mengamati dan

mencatat. Pengamatan di lakukan dengan mengecek Mata, Pusar, Kaki, Paruh dan

aktivitas Doc. Doc yang baik akan memiliki Mata yang kering, bersih dan bersinar, kaki

yang hangat, tidak cacat dan tidak bengkak, paruh yang merah dan normal, dada yang

bersih dan kering, dan memiliki aktivitas yang baik di mana ketika di terlentangkan

akan segera membalikan badan dalam 3 detik.

Periode ini merupakan masa paling kritis dalam siklus pemeliharaan ayam broiler,

karena DOC mengalami proses adaptasi dengan lingkungan baru. Periode ini juga

merupakan masa proses pembentukan kekebalan tubuh dan masa awal pertumbuhan

semua organ tubuh.

Berikut ini beberapa kegiatan yang perlu dilakukan pada periode pre-starter antara

lain :

1. Manajemen Brooding

Brooding diperlukan terutama Ketika DOC masih memerlukan induknya.

Brooder (pemanas) diperlukan sekitar 10 sampai 12 hari agar suhu pemeliharaan sesuai

kebutuhan DOC. Suhu yang ideal untu DOC adalah 30-34ºC. Jika suhu dingin, anak

ayam bergerombol mendekati brooder dan malas beraktifitas. Jika terlalu panas, anak

ayam akan menjauhi brooder dan akan terlihat seperti terengah-engah.

2. Manajemen Punos (Pengontrol Suhu)

xxvi
Pengontrolan kondisi lingkungan dapat dilakukan dengan pengaturan untuk

mengatur suhu dalam kandang. PT Jass Mandiri Sejahtera menggunakan kandang

modern dengan sistem tertutup (closed house). Untuk pengaturan suhu pada kandang

tertutup menggunakan punos yang memiliki banyak fungsi diantaranya pengatur suhu

kandang, kelembaban, dan pengendalian kipas.

3. Manajemen Kipas (Blower)

Kipas atau blower merupakan alat yang digunakan pada kandang bertipe Closed

House yang berfungsi memasok ketersediaan oksigen dalam kandang dan menghisap

amonia serta gas beracun lainnya yang dihasilkan oleh ayam lalu dikeluarkan keluar

kandang. Ada 8 kipas yang digunakan dalam satu kandang dengan ukuran masing-

masing adalah 50 inch dengan kekuatan 20.000 CFM/unit. Biasanya setiap periode

ayam membutuhkan sirkulasi pergantian udara yang berbeda-beda tergantung dari bobot

dan umutr ayam. Untuk menghitung kebutuhan pergantian udara dapat dihitung dengan

rumus :

Rumus : Bobot Ayam x Jumlah Populasi x CFM


Kekuatan Kipas

Standar CFM yang diterapkan di PT Jass Mandiri Sejahtera yaitu :

≤ 500 gr = 4 CFM

500 gr – 1 kg = 5 CFM

1 – 1,5 kg = 5,5 CFM

1,6 – Panen = 6 CFM

4. Manajemen Litter

Litter berfungsi memberikan kenyamanan pada ayam berupa sekam padi, jerami

atau serbuk kayu. Litter yang bagus bersifat menyimpan panas sehingga memberikan

xxvii
kehangatan pada anak ayam. Selain itu litter juga harus bisa menyerap air untuk

menjaga kelembaban udara.

5. Seleksi dan Culling

Seleksi adalah membedakan broiler yang baik dengan yang kurang baik. Selain itu

seleksi dilakukan untuk membatasi persaingan dalam pakan. Culling dapat diartikan

‘memusnahkan’ ayam yang secara teknis tidak dapat tumbuh dengan baik. Kegiatan

seleksi juga dilakukan di PT Jass Mandiri Sejahtera dengan memisahkan ayam yang

cacat dengan ayam yang sehat.

Adapun penilaian seleksi pada ayam mencakup hal-hal sebagai berikut :

Tabel 1. Penilaian anak ayam


No Obyek Penilaian
1 Mata Kering, bersih dan bersinar
2 Pusar Tertutup rapat, bersih tanpa benang
3 Kaki Hangat, tidak cacat atau bengkak
4 Paruh Tanpa spot merah dan bentuk normal
5 Dada Bersih dan kering
6 Aktifitas Diterlentangkan balik selama 3 detik

6. Biosecurity

Biosecurity adalah aktifitas mencegah masuk atau menyebarnya agen penyebab

penyakit pada ayam. Agen penyakit meliputi virus, bakteri, protozoa, jamur dan

(eksternal dan internal). Biosecurity meliputi isolasi, pengendalian lalu lintas (aktifitas

keluar masuk kendaraan), pekerja, tamu serta sanitasi kandang.

7. Recording (Pencatatan)

xxviii
Recording atau pencatatan harian adalah catatan tentang segala sesuatu yang

terjadi selama periode pemeliharaan. Biasanya recording berisi tanggal masuk DOC,

nama peternak, strain yang digunakan, kode boks DOC, kondisi DOC, periode

pemeliharaan, umur (hari), jumlah pakan, PBB harian, obat dan mortalitas.

3.2.3 Manajemen Pemeliharaan

Pemeliharaan di lakukan dengan cara pemberian pakan pada pagi dan sore hari,

kemudian menggiring ayam setiap 30 menit. Pengecekan dan pengaturan suhu Ruang

jumlah kipas menyala dalam sehari. Penyetoran data pada sore hari setelah pemberian

pakan di lakukan. Data yang di maksud yakni beruba umur ternak, suhu ruang, target

suhu, pakan habis, pakan standar, berat ayam, jumlah mati afkir serta obat yang di

gunakan.

Pemberian Vaksin Nd pada ternak umur 5 dan vaksin suntik pada ayam umur

12 hari. Pemebrian vaksin minum di lakukan dengan memuasakan ayam untuk minum

selama 2 jam kemudian mencampur vaksin pada air minum ayam. Sementara vaksi

suntik di lakukan dengan cara pemberian obat tetes pada mata ayam yang berfungsi

sebagai pelarut vaksin kemudian menyuntikan vaksin di kepala belakang ayam.

3.2.4 Manajemen Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu system dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-

barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini

maupun konsumen potensial. William J. Stanton (2017).

xxix
Dalam bisnis ayam broiler kebutuhan pasar bermacam-macam dan pedagang

mempunyai ukuran pengambilan ukuran ayam yang berbeda-beda. Ada yang mencari

ukuran 1,4 kg-1,6 kg, 1,6-1,8 kg, 1,8-2,2 kg. alasan berbeda beda dalam mencari ukuran

ayam ayam broiler karena tuntutan pelanggan. Ukuran kecil rata-rata di cari oleh

pengusaha rumah makan dan warung warung tenda sedangkan ukuran besar banyak

diminati untuk pemakayan rumah tangga. Gitosudarmo, H, I. (2017)

Pemeliharaan masa finisher ini adalah masa dimana ayam sudah berumur 4 – 5

minggu dan ayam siap dipanen. Beberapa tahap pada masa finisher ini adalah sebagai

berikut :

1. Pengurangan

Pengurangan adalah suatu tindakan mengurangi jumlah ayam broiler dengan cara

melakukan pemanenan pada ayam berumur 21 – 28 hari. Pengurangan ini dilakukan

dengan tujuan untuk efisiensi penggunaan kandang. Bobot ayam pada saat pengurangan

dapat mencapai 0.75-1.24 kg/ekor.

2. Pemanenan

1) Tata cara pemanenan ayam broiler adalah sebagai berikut :

a. Suasana kandang dibuat senyaman mungkin dengan cara menggantung

tempat pakan dan minum sehingga tidak banyak pakan dan air yang tumpah

saat proses pemanenan terutama saat proses penangkapan ayam

b. Proses penangkapan ayam dikakukan secara bertahap agar ayam tidak

mengalami sters

c. Proses penangkapannya adalah menangkap ayam sebanyak 5 ekor kemudian

diikat pada bagian kakinya lalu ditimbang

xxx
d. Setelah ditimbang, ayam kemudian dimasukkan kedalam mobil pengangkut

e. Setelah ayam selesai di angkut ke mobil, ayam di mandikan terlebih dahulu

agar tidak mengalami dehidrasi saat perjalanan

2) Pemanenan biasanya dilakukan secara bertahap, mulai dari

pengurangan/pemanenan perdana sampai panen raya. Pada masa panen raya ini

bobot ayam sudah berkisar antara 1.80-2.23 kg/ekor.

3) Hasil tambahan dari usaha ternak ayam broiler ini adalah berupa litter ayam yang

dijadikan sebagai pupuk dan dijual dengan harga Rp 4.000/karung.

Besar biaya pemasaran ini dipengaruhi kegiatan peternak dan lembaga pemasaran

yang terlibat, selain itu panjang pendek rantai pemasaran juga berpengaruh terhadap

harga yang dibayarkan oleh konsumen. Menurut Purmantono (2016) Besar kecilnya

biaya pemasaran sangat tergantung dari besar kecilnya kegiatan-kegiatan lembaga

pemasaran dan fasilitas yang diperlukan. Biaya pemasaran juga tergantung dari panjang

pendeknya mata rantai pemasaran yang dilibatkan. Besar kecilnya margin pemasaran

dipengaruhi oleh perubahan biaya pemasaran, keuntungan pedagang perantara, harga

yang dibayar konsumen akhir dan harga yang diterima produsen. Disamping faktor

tersebut besarnya margin pemasaran juga dipengaruhi oleh jarak daerah produsen

dengan konsumen dan sifat barang yang secara keseluruhan akan menambahi biaya

pemasaran.

xxxi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpilan dari di lakukan magang profesi ini yaitu pemeliharaan di

mulai dengan sanitasi kandang kemudian penaburan kapur pada dasar kandang untuk

menghindari kelembaban, lalu penaburan sekam kemudian penyemrotan formalin

sebelum DOC masuk. Ketika DOC masuk di lakukan seleksi perhitungan Uniformity

dan Scoring untuk mengetahui tingkat keseragaman pada doc. Pemeliharaan dengan

pemberian pakan 2 kali sehari dan konsumsi air minum yang terjaga. Untuk menjaga

kesehatan di lakukan biosecurity sebelum masuk kandang dan pemberian vaksin di

umur 5 dan 12 hari.

4.2 Saran

Saran ketika melakukan magang profesi kiranya peserta magang dapat mengikuti

kegiatan dengan serius agar tidak rugi akan ilmu ilmu baru.

xxxii
DAFTAR PUSTAKA

Tisna Bunga M. 2021. Pemahaman Ayam Pedaging. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Syaikho Anshori, 2017. Produksi Ayam Pedaging Berpotensi. Agromedia. Jakarta.
William J. 2017. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Buku I diterjemahkan oleh Lamarto.
Erlangga. Jakarta.
Purmantono, E. 2016. Tataniaga Ayam Ras Pedaging pada Peternak Kecil di Kabupaten
Bogor. (Skripsi). Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Gitosudarmo, H, I. 2017. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

xxxiii
LAMPIRAN FOTO

xxxiv

Anda mungkin juga menyukai