Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL KOASISTENSI PPDH

ROTASI INDUSTRI

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN (PPDH)


PT. CHAROEN POKPHAN JAYA FARM PROBOLINGGO
(11 MARET – 29 MARET 2019)

1. Ahya Nur Afida A., S.Kh 180130100011008


2. Dyah Ayu Puspitasari, S.Kh 180130100011049
3. Yohanes Surya P., S.Kh 180130100011086
4. Anis Aniqoh, S.Kh 180130100011042
5. Seruni Ummi A., S.Kh 180130100011034
6. Muh. Jalaludin Fida, S.Kh 180130100011087

PENDIDIKAN PROFESI DOKTER HEWAN (PPDH)


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019

i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

Nama kegiatan : Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Rotasi Industri d
PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
Waktu Pelaksanaan : 11 Maret – 29 Maret 2019
Tempat Kegiatan : PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 8 Probolinggo
Oleh:
1. Ahya Nur Afida A., S.Kh
2. Dyah Ayu Puspitasari, S.Kh
3. Yohanes Surya P., S.Kh
4. Anis Aniqoh, S.Kh
5. Seruni Ummi A., S.Kh
6. Muh. Jalaludin Fida, S.Kh

Malang, 25 Februari 2019


Menyetujui,
Koordinator Rotasi Industri Koordinator Mahasiswa

Drh Fidi Nur Aini E.P.D., M.Si Muh. Jalaludin Fida


NIK. 2014058803272001 NIM. 180130100011087

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya

Dr. Ir. Sudarmono Setyo Yuwono, M.App.Sc


NIP. 19631216 198801 1 002

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan kegiatan Pendidikan
Profesi Dokter Hewan (PPDH) Rotasi Industri di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm
Dengan penuh rasa hormat dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih
kepada segenap pihak secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu dalam
penyusunan laporan ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih terutama
kepada :
1. Dr. Ir. Sudarmono Setyo Yuwono, M.App.Sc selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya.
2. Drh. Fidi Nur Aini E.P.D, M.Si selaku koordinator rotasi industri.
3. Pimpinan dan karyawan PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Singosari atas kesempatan,
fasilitas, pengalaman, saran, motivasi, bimbingan yang telah diberikan.
4. Teman-Teman yang selalu memberi semangat dan membantu menyelesaikan penulisan
proposal ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan membalas segala kebaikan serta ketulusan
yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun.

Malang, 25 Februari 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i
HALAMANPENGESAHAN............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................................................ 3
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................................................... 3
1.4 Manfaat............................................................................................................................. 3

BAB 2 ANALISA SITUASI............................................................................................... 4


2.1 Profil Perusahaan............................................................................................................. 4
2.2 Tugas dan Fungsi Dokter Hewan.................................................................................. 7

BAB 3 PELAKSANAAN KEGIATAN........................................................................... 10


3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan.......................................................................................... 10
3.2 Metode Kegiatan.............................................................................................................. 10
3.2.1 Observasi Partisipatori.............................................................................................. 10
3.2.2 Wawancara................................................................................................................. 10
3.2.3 Studi Dokumentasi.................................................................................................... 10
3.3 Peserta PPDH................................................................................................................... 11
3.4 Rencana dan Jadwal Kegiatan........................................................................................ 11
3.5 Bentuk Kegiatan.............................................................................................................. 12
3.6 Substansi dan Standar Kompetensi Koasistensi Industri............................................ 14

BAB 4 PENUTUP................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 17
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Usaha perunggasan memiliki peranan dalam meningkatkan kesehatan dan
kecerdasan masyarakat. Faktor yang menentukan kesehatan dan kecerdasan
masyarakat salah satunya dapat dilihat dari besarnya konsumsi protein hewani. Kualitas
produk hewani yang dikonsumsi oleh masyarakat berkaitan dengan hasil produk
dari suatu industri unggas. Industri perunggasan memegang peranan penting pula
dalam mendorong perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan industri perunggasan
mampu menghasilkan swasembada daging unggas maupun telur. Faktor lainnya
berkaitan dengan kesadaran masyarakat itu sendiri akan pentingnya kebutuhan protein
hewani untuk mencukupi nutrisi tubuh.

Data yang diperoleh Badan Pusat Statistik (2017), rata-rata konsumsi per kapita
daging ayam ras/kampung sebesar 0,079 kg/minggu pada tahun 2007 dan terus
meningkat menjadi 0,111 kg/minggu pada tahun 2016, sedangkan konsumsi per kapita
telur ayam ras/kampung sebesar 0,122 kg/minggu pada tahun 2007 dan terus meningkat
menjadi 1,983 kg/minggu pada tahun 2016.

Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian neraca produksi dan konsumsi


yaitu keberhasilan sektor perusahaan atau insudtri tersebut, salah satunya adalah
managemen pembibitan (breeding) yang baik. Bibit merupakan penentu keberhasilan
dari usaha atau industri unggas. Faktor genetik mengambil peran penting dalam
meningkatkan kualitas bibit yang akan menghasilkan daging dan telur. Pedoman dan
standarisasi pembibitan ayam yang baik (good breeding practice) diperlukan untuk
mengatur sarana dan prasarana proses produksi, pelestarian fungsi lingkungan,
pembinaan dan pengawasan, pengendalian berbagai macam penyakit, pola vaksinasi,
serta biosecurity yang baik dan benar. Good breeding practice tersebut sangat
membantu mendapatkan hasil produksi yang maksimal sehingga dapat turut andil dalam
pemenuhan kebutuhan daging nasional (Permentan, 2011).

5
2.

PT Charoen Pokphand merupakan perusahaan dalam bidang perunggasan


terbesar di Indonesia dengan sistem sirkulasi usaha perunggasan yang baik. Perusahaan
ini lebih memfokuskan pada usaha agrobisnis yang memproduksi pakan ternak
berkualitas, pembibitan ayam yang sehat dan cepat tumbuh, serta menghasilkan produk
olahan ayam yang berkualitas tinggi. Perusahaan ini telah memiliki banyak cabang yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia, salah satu cabangnya berada di Rembang yaitu
PT Charoen Pokphand Jaya Farm Unit Rembang yang merupakan cabang PT Charoen
Pokphand Semarang, Jawa Tengah Indonesia. PT Charoen Pokphand Jaya Farm Unit
Rembang ini berdiri sejak Oktober 2013 dan berlokasi di Desa Samarang, Kecamatan
Pamotan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Lokasi Kabupaten Rembang yang luas
dan jauh dari pemukiman warga sangat mendukung dalam menunjang pemeliharaan di
bidang pembibitan (breeding) ayam yang baik dan sesuai prosedur.

Berdasarkan informasi tersebut, mahasiswa koasistensi Pendidikan Profesi


Dokter Hewan (PPDH) Universitas Brawijaya memiliki ketertarikan untuk mempelajari
tugas, peran dan fungsi dokter hewan di PT Charoen Pokphand Jaya Farm Unit
Probolinggo yang bergerak dalam bidang pembibitan (breeding) sehingga diharapkan
kami dapat menjadi dokter hewan yang berwawasan, unggul, dan terampil dalam sektor
perunggasan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sistem manajemen operasional di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit
Probolinggo?
2. Bagaimana sistem manajemen produksi di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit
Probolinggo?
3. Bagaimana sistem distribusi hasil produksi di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit
Probolinggo?
4. Bagaimana cara menanggulangi faktor yang mempengaruhi proses produksi dan
distribusi di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit Probolinggo?
5. Bagaimana cara pengengendalian produk yang tidak memenuhi standart di PT. Charoen
Pokphand Jaya Farm Unit Probolinggo?
6. Bagaimana peran, fungsi, dan wewenang dokter hewan di di PT. Charoen Pokphand
Jaya Farm Unit Rembang sesuai dengan kompetensi profesi dokter hewan?

1.3.Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

1. Meningkatkan kemampuan dan pemahaman mahasiswa PPDH


Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya tentang pembangunan
peternakan unggas, manajemen peternakan ungags dan pembibitan (breeding

1
farm), upaya – upaya pencegahan, penanganan, serta pengendalian penyakit
unggas di lokasi koasistensi industry pilihan.

2. Meningkatkan kerja sama antar perguruan tinggi dengan stake holder atau
perusahaan terkait untuk Bersama mengembangkan dan menerapkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Mempersiapkan calon dokter hewan yang mampu mengintegrasikan
kemampuan, ilmu pengetahuan, dan kepribadian dalam menjalankan
manajemen praktik di lapangan.
1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mahasiswa dapat mengetahui system manajemen operasional


PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit Rembang
2. Mahasiswa dapat menganalisa sistem manajemen pembibitan (breeding)
unggas di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit Rembang.
3. Mahasiswa dapat mengetahui sistem distribusi dari hasil produksi di PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm Unit Rembang.
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara memaksimalkan hasil produksi dari PT.
Charoen Pokphand Jaya Farm Unit Rembang serta factor yang
mempengaruhinya.
5. Mahasiswa dapat mengetahui pengendalian produk yang tidak sesuai standar
di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit Rembang
6. Mahasiswa dapat memahami peran, fungsi dan wewenang seorang dokter
hewan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit Rembang sesuai dengan
kompetensi profesi Dokter Hewan.

1.4.Manfaat

Manfaat dari pelaksanaan kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter


Hewan (PPDH) Industri ini adalah mendapatkan pengetahuan, pengalaman, wawasan,
dan keterampilan baik softskill maupun hardskill khususnya di bidang industry
perunggasan. Manfaat lain bagi mahasiswa yang sedang menjalankan koasistensi
yaitu untuk mencapai kompetensi professional medik veteriner.

2
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1. Profil Perusahaan


2.1.1. Letak Geografi
Charoen Pokphand Jaya Farm unit 8 yang terletak di Kabupaten Pobolinggo,

Propinsi Jawa Timur. Letak Kota Probolinggo berada pada 7° 43′ 41" sampai dengan 7°

49′ 04" Lintang Selatan dan 113° 10′ sampai dengan 113° 15′ Bujur Timur dengan luas

wilayah 56,667 Km². Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan

kota-kota (sebelah timur Kota) : Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo,

Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota) : Pasuruan, Malang, Surabaya. PT

Charoen Pokphand Jaya Farm unit Breeding ini terletak di Desa Sepuh Gempol km 12,9

Kecamatan Wonomerto Kabupaten Probolinggo. Jarak Desa Sepuh Gempol dari

pemerintahan kecamatan sekitar 25 km.

Luas area perusahaan ini mencapai 54 Ha, terdapat 5 flock terdiri dari 54 kandang

tertutup (Close House), bangunan kandang, kantor, ruang sanitasi, bangunan mess,

bangunan workshop, sarana olahraga, gudang pakan dan kantin. Denah lokasi kandang

selengkapnya disajikan pada Lampiran 1.

2.1.2 Sejarah Perusahaan

PT Charoen Pokphand Group pertama kali berdiri di Bangkok pada tahun 1921.

Berkembang kemudian di Hongkong, Thailand, dan membuka cabang di Indonesia pada

tahun 1972. Pusat perusahaan Charoen Pokphand berada di Jl. Ancol Barat VIII No. I.

Cabang perusahaan di Indonesia sendiri sebanyak 152 unit perusahaan yang bergerak

diberbagai bidang usaha. Bidang usaha tersebut antara lain: pertanian, peternakan,

aquabisnis, komunikasi dan teknologi. Kegiatan yang diusahakan meliputi bibit, pakan

ternak, peralatan peternakan (Poulty Equipment), pelaksanaan pembesaran secara intensif

melalui peternakan plasma, sektor aquabisnis meliputi udang, ikan, sedangkan bidang

komunikasi adalah mengeluarkan produk pasca bayar maupun prabayar jaringan yaitu

“TREE” atau ditulis “3”. Perusahaan ini mempunyai misi meningkatkan intelektual

masyarakat melalui nutrisi yang bagus dari kualitas makanan yang tinggi.

PT Charoen Pokphand Jaya Farm unit 8 Probolinggo berdiri pada tahun 2002.

Sebelum menjadi PT Charoen Pokphand Jaya Farm unit 8 perusahaan ini bernama

3
Dharmala, kemudian di beli oleh PT Charoen Pokphan pada tahun 2002. PT Charoen

Pokphand Jaya Farm unit 8 bergerak dibidang Breeding yang mempunyai karyawan

berjumlah kurang lebih 200 orang. Karyawan itu sendiri terdiri dari 2 orang manager, 8

orang supervisor, 8 orang asisten supervisor, 2 orang statistik dan sisanya sebagai

caretaker (pekerja kandang), driver, teknisi, security,dan washer.

2.1.3. Bidang Usaha yang Dijalankan

PT Charoen pokphand unit 8 Probolinggo merupakan perusahaan yang bergerak

pada usaha pemeliharaan ayam bibit induk (Parent Stock). Ayam yang dipelihara berasal

dari dari DOC (Day Old Chick) yang dihasilkan dari telur ayam Grand Parent Stock yang

dipelihara di Subang, Jawa Barat. Strain yang dipelihara PT Charoen pokphand unit 8

adalah : flock D strain Ross dan flock E strain Cobb. Umur ayam di PT Charoen

pokphand unit 8 Probolinggo setiap flock berbeda-beda, flock A, B dan C masih

persiapan kandang, sedangkan flock D dan E dalam fase pertumbuhan atau growing

masing-masing berumur 6 minggu dan 8 minggu.

Struktur Organisasi

2.2. Tugas dan Fungsi Dokter Hewan


Bidang pekerjaan dokter hewan menurut OIE adalah sebanyak 33 jenis.di 110
negara, diantaranya yaitu bidang veterinary medicine, zoonosis, nutrition, animal welfare,
biosecurity, dan distribusi ternak. Peran tersebut merupakan tugas dokter hewan yang bekerja
di dalam bidang Industri Persapian, dimana setiap bidang memiliki fungsi masing-masing:
1. Veterinary Medicine
Sesuai dengan UU No. 41 Tahun 2014 mengenai Peternakan dan Kesehatan Hewan Bab
V tentang kesehahatan hewan pasal 43 menyatakan bahwa pengendalian dan
penanggulangan penyakit hewan merupakan penyelenggaraan kesehatan hewan dan
kesehatan lingkungan dalam bentuk pengamatan dan pengidentifikasian, pencegahan,
pengamanan, pemberantasan, dan atau pengobatan. Dalam bidang peternakan, dokter
hewan diwajibkan untuk bertanggung jawab dengan kesehatan hewan terutama ternak
sapi yang berada di peternakan tersebut.Vaksinasi merupakan salah satu kegiatan rutin
yang dilakukan oleh dokter hewan yang bekerja di Peternakan Sapi.
2. Zoonosis
Sesuai dengan UU No. 41 Tahun 2014 mengenai Peternakan dan Kesehatan Hewan
pasal 56 menyatakan bahwa dokter hewan yang bekerja di Industri Persapian memiliki
tugas sebagai penyelenggara kesehatan ternak melalui pengendalian dan penanggulangan
zoonosis. Tugas seorang dokter hewan yang bekerja di Industri Persapian bidang

4
zoonosis adalah dengan memastikan bahwa lokasi, alat dan bahan, pangan, lingkungan
serta ternak itu sendiri memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sehingga tidak
menimbulkan potensi penularan penyakit terutama yang bersifat zoonosis.
3. Nutrition
Dokter hewan yang bekerja dalam Industri Persapian juga harus memperhatikan nutrisi
pakan dan minum yang diberikan kepada ternak sapi. Pemberian nutrisi yang tepat dapat
meningkatkan produktivitas dan reproduktivitas pada sapi.
4. Animal Welfare
Sesuai dengan Pasal 56 mengenai Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan
Hewan, dalam bidang kesejahteraan hewan juga dipengang oleh dokter hewan yang
memiliki tanggung jawab terhadap bidang animal welfare. Kesejahteraan hewan yang
meliputi hewan bebas dari rasa takut dan ketakutan, hewan terbebas dari rasa sakit dan
kesakitan, hewan bebas mengekspresikan tingkah laku, hewan bebas dari rasa haus dan
lapar, dan hewan harus bebas dari tekanan atau tertekan. Hal tersebut harus diperhatikan
juga karena dapat mempengaruhi produktivitas dan reproduktivitas pada ternak sapi.
5. Biosecurity
Pada peternakan sapi selalu memperhatikan Biosecurity yang mempunyai arti sebagai
beberapa prosedur atau usaha yang dilakukan untuk dapat mencegah kontak antara ternak
dalam peternakan dengan agen atau sumber penyakit sehingga dapat menekan resiko dan
konsekuensi penularan penyakit. Prinsip yang dialikasikan di Industri Persapian dalam
melaksanakan Biosecurity antara lain, Isolasi, Kontrol lalu lintas, Sanitasi dan Kontrol
Hama
6. Distribusi Ternak
Dokter hewan yang bekerja di Industri persapian juga memiliki peran sebagai pengontrol
kualitas dalam manajemen produksi hingga distribusi. Hal tersebut dikarenakan untuk
menjamin kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan akan menjamin kesehatan
masyarakat yang sesuai dengan Pasal 56 mengenai Kesehatan Masyarakat Veteriner dan
Kesejahteraan Hewan.

5
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Waktu dan Tempat Kegiatan


Kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Rotasi Industri
dilakukan selama 15 hari kerja pada tanggal 11 Maret – 29 Maret 2019 di PT Charoen
pokphand unit 8 Probolinggo Jalan Sepuh Gembol Km 12 Probolinggo.
3.2. Metode Kegiatan
Metode kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan koasistensi Pendidikan Profesi
Dokter Hewan (PPDH) di PT Charoen Pokphand adalah pengumpulan data sebagai bahan
kajian di lakukan dengan cara pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer kami
mendapatkan dengan beberapa metode, diantaranya:
3.2.1. Observasi Partisipatori
Kegiatan observasi dilakukan dengan terlibat langsung di lapang. Observasi parameter
dilakukan selama berlangsungnya kegiatan Koasistensi dengan cara mengamati prosedur
pencegahan dan penanganan penyakit secara langsung kondisi yang terjadi di PT Charoen
Pokphand Unit 8 Probolinggo
3.2.2 Wawancara
Data diperoleh dengan mengajukan pertanyaan yang terkait parameter. Kegiatan ini
dilakukan dengan cara diskusi dengan pihak-pihak terkait, baik pegawai lapangan, dokter
hewan maupun paramedik di Perusahaan.
3.2.2. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data pendukung dilakukan dengan studi dokumentasi yang telah dilakukan
mahasiswa selama Koasistensi meliputi dokumen elektronik maupun tulisan.
Pengumpulan data sebagai data sekunder kami ambil dari buku, jurnal dan laporan
kegiatan yang telah dilakukan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari setiap
tahunnya, catatan kesehatan ternak, jadwal vaksinasi, sistem biosekuriti serta kegiatan
rutin lainnya.

3.3. Peserta PPDH


Peserta kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) di Balai
Besar Inseminasi Buatan Singosari adalah mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya Gelombang 12 Tahun Ajaran 2019/2020.
Jumlah mahasiswa koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Universitas
Brawijaya adalah sebanyak 6 orang dengan rincian sebagai berikut:
1. Ahya Nur Afida A., S.Kh
2. Dyah Ayu Puspitasari, S.Kh
3. Yohanes Surya P., S.Kh
4. Anis Aniqoh, S.Kh
5. Seruni Ummi A., S.Kh
6. Muh. Jalaludin Fida, S.Kh

6
Berikut kami sertakan biodata ketua kelompok koasistensi industri di Balai Besar
Inseminasi Buatan:
Nama : Muh. Jalaludin Fida, S.Kh
Program Studi : Pendidikan Profesi Dokter Hewan
Fakultas : Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas : Universitas Brawijaya
Alamat : Jl. Candi Kalasan 2 No. 10
No HP : 089652421909

3.4. Rencana dan Jadwal Kegiatan


Kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) di Balai Besar
Inseminasi Buatan Singosari tercantum pada tabel 3.1 dibawah ini:
Tanggal Jenis Kegiatan Pelaksanaan
11 Maret 2019  Penerimaan Mahasiswa PPDH  Petugas Pelaksana
 Briefing  Mahasiswa PPDH
 Pengenalan peran dokter hewan
dalam struktur kerja PT Charoen
Pokphand Unit 8 Probolinggo
12 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
13 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
14 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
15 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
18 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
7
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
19 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
20 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
21 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
22 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
25 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
26 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
27 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan
28 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)

8
 Diskusi dengan dokter hewan
29 Maret 2019  Pengecekan kendang rutin  Petugas Pelaksana
 Pengobatan hewan
 Observasi manajemen  Mahasiswa PPDH
pemeliharaan ayam (pemilihan
bibit ayam, seleksi ayam,
pemberian cahaya dan system
sirkulasi udara)
 Diskusi dengan dokter hewan

3.5. Bentuk Kegiatan

3.6. Substansi dan Standar Kompetensi Koasistensi Industri


3.6.1. Standar Kompetensi Koasistensi Industri
Mahasiswa Pendidikan Kedokteran Hewan mampu memahami kegiatan
operasional perusahaan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, memahami proses
produksi dalam industri serta memahami distribusi produk serta memahami peran serta
dokter hewan dalam setiap alur produksi.
3.6.2. Komponen Kompetensi Koasistensi Industri
1. Memahami kegiatan operasional di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari
2. Memahami proses produksi pada perusahaan
3. Memahami proses produksi pada perusahaan
4. Memahami faktor yang berpengaruh terhadap proses produksi dan distribusi
5. Mampu menjelaskan kembali langkah pengendalian dari produk yang tidak sesuai
3.6.3. Kompetensi Kualitatif Koasistensi Industri
1. Observasi dalam pemilihan pejantan dan sistem kandang.
2. Observasi pemeriksaan semen segar dan pembuatan semen beku
3. Pengendalian Penyakit
4. Management Outbreak Penyakit
5. Management Kesejahteraan Hewan
6. Biosecurity

9
BAB IV
PENUTUP

Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Industri Persapian di


Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan
dan wawasan tentang menejemen meliputi pemilihan pejantan, pemeliharaan ternak,
manajamen pakan, perawatan, koleksi dan pembuatan semen beku dan distribusi produk
serta memahami peran serta dokter hewan dalam setiap alur produksi ternak sapi.
Mahasiswa juga diharapkan mampu mempelajari tugas, peran dan wewenang
dokter hewan sebagai profesi medik veteriner di lapang terutama dalam industri ternak
sapi. Oleh karena itu, kami memohon izin untuk penyediaan tempat koasistensi dan
bimbingan dalam seluruh kegiatan Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) industri
ternak sapi di BBIB Singosari.
Besar harapan kami agar kegiatan ini dapat terwujud. Kami menyadari bahwa
pembekalan teori (hard skill) dan soft skill yang kami miliki sangat membutuhkan
bimbingan dan pengarahan dari pihak terkait di Balai Besar Inseminasi Buatan. Semoga
hubungan kerjasama ini dapat terlaksana dengan baik dan pihak-pihak yang terkait dapat
menerima kedatangan mahasiswa dan membantu serta membimbing dalam proses
pelaksanaan kegiatan koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ainur, R. dan Hartati. 2007. Petunjuk Teknis Perkandangan Sapi Potong. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Peternakan. Loka Penelitian Sapi Potong Grati. Pasuruan.
Gafar, I.B. 2007. Diktat Ilmu Tilik Sapi Potong. Denpasar: Fakultas Peternakan Universitas
Udayana.
Siregar, S. B. 2008. Penggemukan Sapi Edisi Revisi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Yulianto, P dan Saparinto, C. 2010. Pembesaran Sapi Potong Secara Intensif. Jakarta: Penebar
Swadaya.

11
Lampiran 1.
Biodata Peserta kegiatan Koasistensi Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH) Industri Pilihan di Balai Besar Inseminasi Buatan.

No
Nama NIM Alamat No HP Foto
.
1. Ahya Nur Afida Alfarid, S.Kh 180130100011008 Jl. Dieng Atas No. 30 085608710650
2. Dyah Ayu Puspitasari, S.Kh 180130100011049 Jl. Bunga Pinang Merah No. 8 085856819569

3. Yohanes Surya Pamungkas, S.Kh 180130100011086 Perumahan Puncak Dieng 085279717251


Eksklusif NN3 No. 9, Malang

4. Anis Aniqoh, S.Kh 180130100011042 Jl. MT. Haryono Gg Brawijaya 083117123044


No. 49

12
5. Seruni Ummi Aziizalita, S.Kh 180130100011034 Perumahan Pandanwangi Utama 081217705304
Residence Kav. 46-47

6. Muhammad Jalaludin Fida, S.Kh 180130100011087 Jl. Candi Kalasan 2 No. 10, 089652421909
Blimbing, Malang

13

Anda mungkin juga menyukai