MAGANG PROFESI
MERDEKA BLAJAR KAMPUS MERDEKA
GIYESI
L1A120044
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG PROFESI
BERBASIS MERDEKA BLAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
GIYESI
L1A120 044
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
HALAMAN PENGESAHAN
ii
Nama : Giyesi
NIM : L1A120044
2. Kesehatan Ternak
3. Agribisnis Peternakan
Prodi/Jurusan : Peternakan/Peternakan
Dr. Ir. La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc. IPM. Dr. Ir. La Ode Arsad Sani, S.Pt.,
M.Sc. IPM.
NIP. 19731231 199903 1 005 NIP. 19731231 199903 1 005
PERNYATAAN KEASLIAN
LAPORAN MAGANG PROFESI
iii
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Magang Profesi
Berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka di PT. Mitra Bina Mandiri
Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan, di buat untuk melengkapi sebagai
persyaratan menjadi Sarjana Peternakan pada Fakultas Peternakan Universitas
Halu Oleo Kendari, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau
duplikasi dari Laporan Magang Profesi Berbasis Merdeka Belajar Kampus
Merdeka yang sudah di publikasikan dan atau pernah di pakai untuk mendapatkan
gelar kesarjanaan di lingkungan Universitas Halu Oleo maupun di perguruan
tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya di
cantumkan sebagaimana mestinya.
GIYESI
NIM. L1A120044
RIWAYAT HIDUP
iv
Penulis bernama lenggkap GIYESI biasa dipanggil GIYES,
Desa Lemo Ea. Saya lahir di Bone Rombo pada tanggal 4 Juni
2000 anak dari pasangan Bapak La One dan Ibu Wa Adi, anak
Menengag Pertama di SMPN 2 Kulisusu dan selesai pada tahun 2017, Setelah itu
dan selesai pada tahun 2020. Setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang SMAN
Universitas Halu Oleo pada tahun 2020 melalui jalur SBMPTN di Fakiltas
saya lulus pilihan kedua di Univesitas Halu oleo, kendari dan untuk pertama
kalinya penulis meninggalkan Orang tua dengan jarak yang cukup jauh untuk
ABSTRAK
Giyesi, L1A120044. Magang Profesi Berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka di PT.
Mitra Bina Mandiri Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan,. (Pembimbing : Dr. Ir.
La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc. IPM.)
v
Magang profesi dilaksanakan pada tanggal 27 Juli-12 September 2022. Praktek Magang
ini dilaksanakan untuk mengetahui Manajemen Ternak Unggas, Kesehatan Ternak dan
Agribisnis Peternakan serta membandingkan antara teori yang telah di dapat dari
perkuliahan dengan keadaan peternakan secara langsung. PT Mitra Bina Mandiri Group
merupakan perusahaan yang menerapkan pola kemitraan. Cabang utama dari perusahaan
berperan melibatkan seluruh rantai produksi, mulai dari formulasi pakan, pabrik rak,
poultry, dan telur yang bernilai tambah. Manajemen perkandangan ayam petelur fase
layer pada dasarnya adalah model kandang yang mampu memberikan kenyamanan
sebagaimana fungsi kandang merupakan perlindungan dan pengamanan yang berfungsi
untuk melindungi ayam dari gangguan binatang lain, sehingga dapat menunjang
pertumbuhan, perkembangan, serta dapat meningkatkan produktivitas dengan kualitas
yang baik.
Kata kunci : Fase layer, perkandangan, poultry
ABSTRACT
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .........................................................................................i
HALAMAN DEPAN ............................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii
PRAKATA.............................................................................................................iv
RIWAT HIDUP ....................................................................................................v
vi
ABSTRAK ............................................................................................................vi
DAFTAR ISI .......................................................................................................vii
DAFTAR TABEL..............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3. Tujuan dan Manfaat...............................................................................2
1.4. Ourput....................................................................................................2
BAB II METODE KEGIATAN.......................................................................3
2.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang...............................................3
2.2. Khalayak Sasaran..................................................................................3
2.3. Materi Magang......................................................................................3
2.4. Tahapan Magang...................................................................................3
2.5. Deskripsi matakuliah yang diprogram dalam MBKM..........................3
1. Mata Kuliah Manajemen Ternak Unggas............................................3
2. Mata Kuliah Kesehatan Ternak ..........................................................4
3. Mata Kuliah Agribisnis Peternakan.....................................................4
2.6. Deskripsi Singkat Aktivitas di Tempat Magang (Perusahaan).............4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................5
3.1. Keadaan Umum Tempat Maganng (Perusahaan).....................................5
3.3. Aktivitas Magang Terkait dengan Mata Kuliah (MK).............................7
1. Aktivitas Magang Terkait dengan MK Manajemen Ternak Unggas........7
2. Aktivitas Magang Terkait dengan Mata Kuliah Kesehatan Ternak........16
3. Aktivitas Magang Terkait dengan Mata Kuliah Agribisnis Peternakan...24
4. Rangkuman Aktivitas Magang.................................................................27
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................30
4.1. Kesimpulan..........................................................................................30
4.2 Saran ....................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................31
LAMPIRAN..........................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1 Aktivitas Terkait Mata Kuliah Manajemen Ternak Unggas...................7
2 Aktivitas Terkait Mata Kuliah Kesehatan Ternak.................................16
3 Aktivitas Terkait Mata Kuliah Agribisnis.............................................24
4 Rangkuman Aktivitas Magang .............................................................27
viii
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1 Lokasi kandang PT. Mitra Bina Mandiri Kabupaten Sidendreng
Rapang, Sulawesi Selatan....................................................................17
2 Model Kandang di PT. Mitra Bina Mandiri..........................................17
3 Vaksinasi ayam Petelur yang berada dalam kandang Produksi di
PT. Mitra Bina Mandiri.......................................................................17
4 Pemungutan telur di PT. Mitra Bina Mandiri.......................................18
5 Pembersihan tempat pakan dan air minum ayam di PT. Mitra Bina
Mandiri................................................................................................18
6 Pemberian obat parasit di PT. Mitra Bina Mandiri..............................18
7 Pemberian pakan di PT. Mitra Bina Mandiri........................................19
8 Pengukuran kandang ayam petelur di PT. Mitra Bina Mandiri...........19
9 Sanitasi Kandang Ayam Petelur Fase Layer di PT. Mitra Bina
Mandiri................................................................................................19
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. Output
Pelaksanaan Magang Profesi Berbasis MBKM ini dimulai drai perencanaan
magang pada tanggal 28 Juli 2022, kemudian menerapkan untuk memperoleh
berbagai macam pengetahuan yang kemudian akan diterapkan dari aktifitas pagi
hari sampai sore hari yaitu memanajemen pemeliharaan serta pemberian pakan
secara teratur, jadi tidak tau memvaksin ayam menjadi tau dan mendiagnosa
penyakit ayam sehingga bisa terampil.
3
BAB II
METODE KEGIATAN
Metode yang digunakan pada Magang Profesi MBKM ini yaitu observasi
dan wawancara dengan mengikuti kegiatan sehari-hari di PT. Mitra Bina Mandiri
Grup Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan, melakukan diskusi dan
wawancara dengan pembimbing lapangan serta pegawai kandang yang bertugas,
dan melakukan pengamatan langsung terhadap manajemen ternak unggas,
manajemen kesehatan ternak dan agribisnis peternakan ayam petelur fase layer
yang ada di perusahaan.
Sebelum aktivitas pagi hari dimulai kami diawali dengan sarapan bersama
kemudian berdoa bersama sesuai agama dan kepercayaan kami masing-masing.
Selanjutnya, saya bersama teman-teman pergi di kandang untuk memberikan
pakan ternak, membersihkan tempat minum, memungut telur dan mendiagnosa
penyakit ayam ras petelur bersama pembimbing lapangan beserta dokter hewan.
Aktifitas malam kami selalu mengadakan rapat evaluasi setiap hari bahkan setiap
minggu dan mengadakan pertemuan dengan pegawai yang kemudian kami
bertanya apa yang kami tidak tau selama aktivitas sepanjang hari.
5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi usaha peternakan PT. Mitra Bina Mandiri Grup terletak di Desa
Bulo, Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Lokasi PT.
Mitra Bina Mandiri Grup terletak sekitar 1 km dari keramaian penduduk.
PT. Mitra Bina Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
pembibitan ayam dan petelur dengan output yang dihasilkan yaitu berupa ayam
layer siap produksi dan telur ayam layer. Usaha Peternakan ini awalnya dirintis
pada tahun 2003 oleh Bapak H. Pathudin dan istrinya. Peternakan ayam layer
pada saat itu dimulai dengan populasi awal 500 ekor. Fasilitas yang dimiliki pada
awal pendirianya itu berupa kandang yang berjumlah 1 unit dengan perlengkapan
yang masih minim. Pada tahun 2005, perusahaan ini menambahkan 2 unit
kandang produksi dengan populasi 3.100 ekor/unit, penambahan kandang terus
dilakukan setiap tahunnya sempai pada tahun 2014 dengan total 37 unit kandang
produksi dengan populasi rata-rata 3.100 ekor/unit kandang dan kandang grower
3 unit dengan kapasitas populasi rata-rata 3.300 ekor/unit kandang serta kandang
pembibitan 6 unit kapasitas rata-rata 1.200 ekor/unit breeding. Pada tahun 2022
jumlah kandang sebanyak 43 kandang layer dan 9 kandang pullet. Peralatan
6
kandang yang digunakan seperti tempat air minum dan tempat pakan masih
menggunakan peralatan manual.
Usaha peternakan PT. Mitra Bina Mandiri Grup dari tahun ketahun terus
meningkat hingga sekarang, usaha peternakan PT. Mitra Bina Mandiri Grup telah
tersebar diberbagai wilayah Kabupaten Sidrap. PT.Mitra Bina Mandiri Grup terus
membuka diri dengan pihak stakeholder peternakan/perusahaan pakan dan obat
serta pihak pemerintah baik untuk penyediaan bahan baku, pakan, obat, maupun
servis manajemen dan kesehatan yang kerap kali diturunkan untuk melakukan
pembinaan peternak mandiri lainnya demi untuk peningkatan keterampilan
peternak.
Sarana dan prasarana yang tersedia di kandang ayam fase layer yaitu:
a. Gerobak yaitu berguna untuk mempermudah dalam mengangkut telur dan
pakan kekandang.
b. Genset berfungsi untuk kebutuhan listrik dikandang dan pabrik pakan pada
saat listrik PLN padam.
c. Pompa air berfungsi untuk mengisi air di bak agar air minum tetap selalu
tersedia.
d. Brooder atau alat pemanas berfungsi untuk menghangatkan anak ayam atau
DOC.
e. Gudang pakan berfungsi untuk penyimpanan pakan dan tempat
pencampuran pakan sebelum diberikan pada ayam.
f. Tempat pakan berfungsi sebagai tempat pemberian pakan ayam
g. Tempat minum berfungsi sebagai tempat pemberian minum ayam.
Pakan yang diberikan pada ayam fase layer di PT Mitra Bina Mandiri
merupakan pakan yang dicampur sendiri dengan kandungan protein yang telah
ditentukan sesuai dengan kebutuhan ayam ras petelur fase layer. Formulasi pakan
untuk fase layer dapat dilihat pada tabel 3. Air minum diberikan secara ad libitum,
sedangkan tempat pakan dan air minum dapat dilihat pada gambar 5.
Pemberian pakan dan air minum ayam petelur fase layer di PT. Mitra Bina
Mandiri Group dilakukan dua kali sehari yaitu pada pukul 06:00 dan pada pukul
16:30 WITA, pemberian pakan dilakukan dengan menebar pakan pada tempat
pakan, sedangkan pemberian air minum pada ayam petelur fase layer diberikan
secara ad libitum. Menurut Mulyantono (2008) pemberian air minum ayam fase
layer diberikan secara ad libitum karena air sangat penting sekali untuk kahidupan
ayam, jika ayam kekurangan air 10% dari berat badannya maka kondisi tubuhnya
akan sangat lemah serta dapat menimbulkan kematian. Pernyataan tersebut
didukung oleh Ridwan (2015) bahwa jumlah pemberian pakan berdasarkan every
day basis (120 g/hari) yang diberikan pada pagi dan sore hari dengan jumlah yang
sama. Pemberian air minum secara ad libitum, dengan air minum ditampung pada
tower lalu dialirkan kedalam kandang menggunakan pipa yang telah disediakan.
Pemberian obat dilakukan dengan mencampurkan obat kedalam tower air
kemudian dialirkan kedalam kandang.
Bentuk tempat pakan akan mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian
pakan oleh karena itu tempat pakan yang tidak baik akan menyebabkan banyak
ransum yang tumpah. Tempat pakan yang digunakan di PT. Mitra Bina Mandiri
Sidrap adalah bentuk “feed through” tipe memanjang terbuat dari pipa paralon
PVC (Polyvinil Clorida) yang di belah menjadi dua secara memanjang sama
dengan panjang kandang dan diletakkan didepan kandang bateray. Tempat minum
adalah “drinker through” tipe memanjang terbuat dari pipa PVC dan disediakan
kran di ujung kandang yang disambungkan dengan pipa kecil yang berfungsi
untuk mengalirkan air dari tower ke tempat air minum. Pada ujung yang lainnya
ada penyumbat yang terbuat dari plastik untuk menghalangi air agar tidak tidak
terus mengalir ke tempat pembuangan.
Formulasi ransum yang digunakan di PT. Mitra Bina Mandiri Group untuk
ayam ras petelur mencukupi kebutuhan ternak. Dengan pemberian 120 g/ekor
10
setiap harinya masih banyak terdapat produksi yang tidak normal seperti kerabang
lunak dan rapuh, sehingga perlu diberikan pakan tambahan berupa vitamin dan
mineral. Menurut Nurcholis (2009) pemberian pakan diatur sesuai kebutuhan
ternak, apabila kebutuhan nutrisi kurang mencukupi maka perlu diberikan pakan
tambahan yang meliputi obat-obatan dan vitamin serta antibiotik dilakukan secara
rutin hingga tercapai suatu keadaan yang maksimal.
Kandang ayam layer yang berada di PT. Mitra Bina Mandiri menggunakan
system batteray. Bangunan kandang pemeliharaan menggunakan kandang sistem
battery, yaitu kandang berbentuk sangkar yang disusun berderet, setiap ruangan
kandang hanya dapat menampung satu-dua ekor ayam. Keuntungan sistem ini
yaitu tingkat produksi individual dan kesehatan masing-masing ayam dapat
dikontrol, memudahkan pengontrolan pakan ayam, kanibalisme ayam dapat
dihindari dan penyakit tidak mudah menjalar dari satu ayam ke ayam yang
lainnya.
Kandang yang dipakai di PT. Mitra Bina Mandiri Grup ini adalah kandang
baterai berbentuk kotak yang terbuat dari kawat dan besi dengan ukuran panjang
30 cm, lebar 37 cm dan tinggi bagian belakang 30 cm serta tinggi depan 40 cm,
berisi 2 ekor ayam. Perusahaan ayam petelur PT. Mitra Bina Mandiri
menggunakan tempat pakan dan minum berjumlah satu buah dengan bentuk
memanjang untuk setiap baris dan tingkatan sehingga pakan dan air minum
merata untuk setiap individu ayam.
2. Atap Kandang
Atap kandang yang dipakai di PT. Mitra Bina Mandiri Grup ini adalah
atap kandang monitoring yang menggunaan jenis bahan atap berupa asbes. Jenis
atap dipilih karena spaya udara didalam kandang. Menurut Astiningsih (2012)
Pemilihan bahan atap kandang juga merupakan salah satu usaha untuk
mengendalikan faktor lingkungan sehingga ternak dapat hidup dengan nyaman
dalam kandang, karena masing-masing bahan atap kandang mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda dalam menyimpan dan menyebarkan panas. Suhu
udara dalam kandang dipengaruhi oleh bahan atap kandang yang digunakan.
Masing-masing bahan atap yang digunakan mempunyai daya serap yang berbeda-
beda, dengan cara konveksi, konduksi, dan radiasi panas yang disebarkan ke
dalam ruangan kandang, yang dapat berpengaruh pada produktivitas ayam.
12
3. Bangunan Kandang
Lantai Kandang batery di PT. Mitra Bina Mandiri menggunakan sistem slat
yang terbuat dari bambu dan besi dengan jarak 4 cm pada masing-masing bilah
dengan kemiringan ± 57 ˚, hal tersebut bertujuan agar kaki ayam tidak terjepit dan
telur yang dikeluarkan dapat menggelinding menuju tempat penampungan. Satu
kandang produksi memiliki ukuran luas 5 meter dan lebar 45 meter atau (4 m x 45
m) untuk kapasitas 2500 ekor dengan ketinggian kandang terhadap tanah di PT.
Mitra Bina Mandiri yaitu 2 mter tepatnya 200 cm. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Sudarmono (2013) yang menyatakan untuk ketinggian kandang dari
tanah yang baik adalah lebih dari 1 m untuk mengurangi efek amoniak dari
kotoran ayam.
14
c. Manajemen Pemeliharaan
1. Perkandangan
Kandang yang dipakai di PT. Mitra Bina Mandiri Group ini adalah
kandang baterei berbentuk kotak yang terbuat dari kawat besi dengan ukuran
panajang 40 cm, lebar 35 cm dan tinggi bagian belakang 30 cm serta tinggi depan
35 cm, berisi 2 ekor ayam. Perusahaan ayam petelur PT. Mitra Bina Mandiri
Group menggunakan tempat pakan dan minum berjumlah satu buah dengan
bentuk memanjang untuk setiap baris dan tingkatan sehingga pakan dan air
minum merata untuk setiap individua ayam.
Sumber air di PT. Mitra Bina Mandiri Group diperoleh dari air sumur
sehingga ketersediaan air melimpah. Air minum diberikan pada ayam secara
manual menggunakan krang untuk mengalir terus menerus pada tempat minum
15
yang terbuat dari pipa. Tempat minum dibersihkan setiap pagi hari menggunakan
kain lap.
d. Pengendalian Penyakit
a. Biosecurity
Gambar 10. Vaksinasi ND IB pada DOC umur 4 hari fase stater dan ayam layer
umur 62 minggu
ayam akibat pemberian vaksin berulang. Vaksinasi dilakukan dengan cara injeksi
intramuscular pada otot dada dengan dosis pemberian sebanyak 0,5 ml/ekor.
Vaksinasi ayam fase layer secara injeksi pada paha ayam yang dimulai
sejak umur 16 minggu dengan cara mengeluarkan salah tau paha dari ayam yang
terdapat di kandang baterai kemudian menusuk dengan jarum suntik vaksin sesuai
dosis yang diterapkan. Proses pelaksanaan vaksinasi pada fase ini dapat dilihat
pada gambar 6 sebagai berikut.
Pemberian obat dan vitamin Perusahaan PT. Mitra Bina Mandiri dalam
pemberian vitamin dan antibiotika melalui air minum. Tujuan pemberian vitamin
adalah untuk menigkatkan daya tahan tubuh pada ayam. Vitamin yang biasa
21
diberikan adalah colimix. Sedangkan obat yang biasa diberikan adalah obat cacing
untuk unggas. Obat diberikan 3 bulan sekali dengan dicampurkan pada ransum.
Menurut Rasyaf (2018) bahwa cacingan sebagai tanda tidak bersihnya ransum dan
pakan yang digunakan. Cara untuk mengatasinya adalah dengan pemberian obat
cacing dengan dicampurkan air minum.
Karantina merupakan suatu upaya pemindahan ayam ke tempat khusus
(kandang karantina) untuk diobati untuk sementara waktu. Karantina adalah
memisahkan suatu ayam dari kelompoknya untuk beberapa waktu yang jika ayam
dirasa sudah membaik dapat dikembalikan kembali ke kelompoknya. Obat dan
vitamin merupakan hal yang sangat dibutuhkan, terutama saat ayam terkena
penyakit. Obat dan vitamin berperan dalam pencegahan penyakit. Pemberian obat
dan vitamin umumnya dicampurkan dengan air minum ayam dan diberikan saat
ayam baru tiba, sebelum dan sesudah vaksinasi, dan dalam keadaan cuaca buruk.
Jenis vaksin yang diberikan kepada ternak petelur di Perusahaan Mitra Bina
Mandiri adalah produk vaksin dari Medion yaitu Medivac AI Inaktif H5N1 dan
H9N2. pemberian jenis vaksin ini dimulai sejak ayam memasuki fase grower
sampai fase produksi. Vaksin ini mampu melindungi ayam petelur dari penyakit
flu burung jenis baru sub tipe H9N2 yang tidak terlalu ganas, namun
menyebabkan produksi telur menurun.
22
Jenis vaksin Medivac IB H-120 atau Medivac ND-IB diberikan pada umur 4
hari dan di ulangi pada umur 18 - 20 minggu yang diberikan sebanyak 4-5 kali
sebelum produksi. Fungsi dari vaksin ini untuk antibodi yang dihasilkan dapat
bertahan lama hingga puncak produksi (Diyanti et al. 2016).
Untuk mencapai keberhasilan program vaksinasi maka diperlukan alat yang
menunjang dalam proses pelaksanaannya sehingga dapat menjamin kesehatan
ternak yang diproduksi. Alat yang digunakan berupa botol tetes dan suntik
socorex injection. Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan program vaksinasi
dapat dilhat pada gambar 9 berikut.
sehingga vaksin bereaksi di dalam tubuh ternak dan meningkat antibodi terhadap
penyakit yang menyerang.
Bahan yang digunakan dalam vaksinasi berupa aquades yang berfungsi
sebagai pelarut vaksin. Adanya aquades agar vaksin beku dapat larut sehingga
mempermudah penyaluran vaksin dalam tubuh ayam. Berikut gambar aquades
yang digunakan untuk vaksin ternak unggas terdapat pada gambar 10 berikut.
PT. Mitra Bina Mandiri cukup baik menerapkan sistem sanitasi melalui
program biosecurity. Sanitasi adalah sebagai upaya yang ditujukan untuk
membunuh patogen dan kuman dengan menjaga kebersihan luar dan dalam
kandang. Sanitasi juga berarti upaya pengendalian hama yang bertujuan untuk
mencegah hama seperti burung liar dan serangga membawa patogen.
Implementasi sanitasi harus dilakukan secara tertata baik untuk kandang,
peralatan kandang dan lingkungan sekitar kandang, kendaraan, maupun karyawan.
Syafitri (2021) menyatakan bahwa sanitasi kandang peternakan ayam sangat
penting karena merupakan salah satu tempat potensial sebagai penularan penyakit.
Sanitasi lingkungan kandang di PT. Mitra Bina Mandiri dilakukan dengan
cara menyemprot kandang, menyapu kandang dari kotoran serta membersihkan
24
peralatan kandang yang dilakukan setiap hari pada pagidan sore hari. Pembersihan
lantai kandang merupakan salah satu bentuk sanitasi kandang dalam pencegahan
penyebaran penyakit baik yang bersumber dari kontaminasi pakan yang tercecer
maupun dari manusia yang berlalu lalang. Perusahaan Mitra Bina Mandiri
menerapkan program ini secara intensif setiap hari di saat setelah pemberian
pakan maupun saat pagi dan sore hari. Asmah (2017) memberikan pendapat
bahwa sanitasi kandang harian dilakukan dengan menyapu lantai kandang setelah
pemberian pakan karena pakan yang berhambur akan menjadi sumber klaster
penyakit yang mampu menginfeksi ternak petelur.
3. Aktivitas Magang Terkait dengan Mata Kuliah Agribisnis
Strategi pemasaran telur ayam ras petelur di PT. Mitra Bina Mandiri
awalnya menggunakan promosi untuk mendapatkan customer, tapi saat ini strategi
pelanggan tetap telur ayam ras, sehingga ketika waktu panen sudah tiba ayam-
ayam tersebut lebih mudah untuk dipasarkan atau dijual. Telur ayam ras petelur di
PT. MBM baru-baru ini dipasarkan dengan harga Rp53.000 per rak. Telur ayam
Tenggara dan di Sulawesi Selatan sendiri dengan jumlah pemesanan tiap daerah
menggunakan promosi untuk mendapatkan customer, tapi saat ini strategi tersebut
sudah jarang digunakan karena perusahaan MBM sudah memiliki pelanggan tetap
ayam pullet, sehingga ketika waktu panen sudah tiba ayam-ayam tersebut lebih
mudah untuk dipasarkan atau dijual. Ayam pullet di PT. MBM baru-baru ini
dipasarkan dengan harga Rp70.000 dengan standar bobot badan 1 Kg. Ayam
pullet yang tidak memenuhi standar bobot badan biasanya dijualkan dengan harga
Rp20.000. Harga ayam pullet sering berubah dengan harga yang paling tinggi
Rp70.000 dan harga paling rendah Rp35.000. Harga paling rendah disebabkan
banyak peternak yang menjual ayam pullet sehingga peternak terpaksa menjual
murah agar orang-orang tetap membeli ayam pullet nya. Harga normal ayam
menggunakan promosi untuk mendapatkan customer, tapi saat ini strategi tersebut
sudah jarang digunakan karena perusahaan MBM sudah memiliki pelanggan tetap
ayam afkir, sehingga ketika waktu panen sudah tiba ayam-ayam tersebut lebih
mudah untuk dipasarkan atau dijual. Ayam afkir di PT. MBM dipasarkan dengan
harga Rp 50.000 dengan standar bobot badan 1,5 Kg. Ayam yang tidak memenuhi
standar bobot badan biasanya dijualkan dengan harga Rp25.000. Harga ayam
pullet sering berubah dengan harga yang paling tinggi Rp50.000 dan harga paling
rendah Rp20.000. Harga paling rendah disebabkan banyak peternak yang menjual
ayam afkir sehingga peternak terpaksa menjual murah agar orang-orang tetap
membeli ayam afkirnya. Harga normal ayam afkir sekitar Rp50.000 hingga
Rp55.000. target utama pemasaran ayam afkir adalah warung makan dan
Pembelian jagung di PT. Mitra Bina Mandiri untuk dijadikan pakan ayam
ras petelur fase grower dan fase layer dilakukan setiap hari diberbagai daerah,
baik dengan pelanggan tetap maupun petani lain. Pembelian jagung ini biasa dari
berbagai daerah misalnya untuk daerah Toraja yaitu dengan perbulan sebanyak
500 karung dengan harga Rp. 8.000 per kg dan daerah sekitaran Sidrap sendiri
yaitu beragam kadang hanya 30 karung dengan harga yang sama yaitu Rp. 8.000
per kg.
27
Pembelian ayam DOC di PT. Mitra Bina Mandiri untuk dijadikan bibit
ayam ras petelur fase grower dan fase layer yang akan bereproduksi
menghasilkan telur. Ayam DOC di pesan dari Surabaya sebanyak 3.000 ekor
dalam 1 kali pemesanan dengan harga Rp. 1.000.000 per box dengan isi per box
f. Gaji Karyawan
Pemberian gaji karyawan di PT. Mitra Bina Mandiri yaitu diberikan per
bulan. Tinggi rendahnya gaji karyawan tergantung dari jumlah ayam dan kandang
yang dijaganya, Karyawan per keluarga dan diberi tugas untuk menjaga 2
kandnag dan rata-rata isi kandnag 3.000 ekor. Gaji karyawan diberikan
berdasarkan jumlah ayam dalam 1 kandang dan hitumgannya yaitu Rp.500 per
tempat tinggal dan makanan. Sedangkan gaji karyawan lain yaitu lebih tinggi.
8.290
Mata Kuliah Kesehatan Ternak
Aktivitas selama di lokasi magang melakukan
kesehetan, biosekuriti, vaksinasi, pemberian obat, dan
A 1,76
sanitasi serta kegiatan malam hari yaitu menerima 4.800
materi dan mengerjakan log book
Aktivitas selama persiapan magang yaitu melakukan
B sosialisasi magang dari dosen, melakukan konsul 0,36
980
judul, dan menyiapkan peralatan untuk magang
Aktivitas setelah selesai magang (penyusunan,
C 0,88
konsultasi dan seminar laporan magang) 2.380
Jumlah Aktivitas MK Kesehatan Ternak 3,00
8.160
Mata Kuliah Agribisnis
Aktivitas selama di lokasi magang yaitu melakukan
A pengikatan telur untuk dijual, penjualan ayam pullet, 1,75
4.750
dan penjualan ayam afkir.
Aktivitas selama persiapan magang yaitu melakukan
B sosialisasi magang dari dosen, melakukan konsul 0,35
950
judul, dan menyiapkan peralatan untuk magang
Aktivitas setelah selesai magang (penyusunan,
C 0,90
konsultasi dan seminar laporan magang) 2.460
Jumlah Aktivitas MK Agribisnis 3,00
8.160
Total Aktivitas MK Manajemen Ternak Unggas,
24.610 9,05
Kesehatan Ternak dan Agribisnis
dengan kendaraan. Vaksinasi dilokasi magang sangat bagus yaitu dilakukan dari
ayam masi berumur 4 hari menggunaan vaksin gumborow dengan tetes mata dan
pemberian obar melalui air minum dengan obat vita strees. Sanitasi dilakukan
untuk mencegah terjadinya penularan wabah penyakit di dalam kandnag sehingga
disana penerapan sanitsi dilakukan pada 2 kali dalam 1 minggu. Diagnose
penyakit pada ayam dilakukan dengan membedah ayam itu sendiri didampingi
bersama dengan dokter hewan dan pembimbing lapangan, hal ini dilakukan untuk
mengetahui penyakit-penyakit yang ada pada ayam sehingga menyebabkan
produksinya menurun dan setelah diketahui penyakitnya dilakukan pencegahan
lalu kemudian pengobatan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan ini bahwa di PT. Mitra Bina Mandiri hampir
meluas.
5.2 Saran
DAFTARPUSTAKA