Anda di halaman 1dari 67

MOTIVASI PETERNAK AYAM BROILER BERBASIS

KEMITRAAN DI KECAMATAN KAMBU DAN


KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI

SKRIPSI

MUHAMMAD AZHAR SALEH


L1A116149

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
MOTIVASI PETERNAK AYAM BROILER BERBASIS
KEMITRAAN DI KECAMATAN KAMBU DAN
KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Peternakan


untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pada Fakultas Peternakan

OLEH :

MUHAMMAD AZHAR SALEH


L1A116149

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023

ii
PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARIA SENDRI DAN BELUM PERNA DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN. APABILA DIKEMUDIAN HARI

TERBUKTI ATAU DAPAT DIBUKTIKAN BAHWA SKRIPSI INI

MERUPAKAN HASIL JIBLAKAN, MAKA SAYA BERSEDIA

MENERIMA SANKSI SESUAI DENGAN PERATURAN YANG

BERLAKU.

Kendari,11 Januari 2023

Yang meyatakan

MUHAMMAD AZHAR SALEH


NIM : L1A1 16 149

iii
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Motivasi Peternak Ayam Broiler Berbasis Kemitraan di


Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia Kota Kendari
Nama : Muhammad Azhar Saleh
NIM : L1A1 16 149
Jurusan/Fakultas : Peternakan/Peternakan

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc, IPM Musram Abadi, S.Pt., M.Si
NIP. 19731231 199031 1 005 NIP. 19790111200604 1 010

Mengetahui,

Dekan Fakultas Peternakan, Ketua Jurusan Peternakan,

Dr. Ir. Ali Bain, M.Si. Widhi Kurniawan, S.Pt., M.Si.


NIP. 19670131 199303 1 NIP. 19820225 201001 1 019

Tanggal Lulus : 11 Januari 2023

iv
HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA UJIAN
Judul : : Motivasi Peternak Ayam Broiler Berbasis Kemitraan di
Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia Kota Kendari
Nama : Muhammad Azhar Saleh
NIM : L1A1 16 149
Jurusan/Fakultas : Peternakan/Peternakan

Telah diujikan di depan Tim Penguji Skripsi dan telah diperbaiki sesuai saran-
saran saat ujian
Kendari, Januari 2023

Tim Penguji

Ketua : Hairil A. Hadini, S.Pt., M.Sc. (.............................)

Sekertaris : Hamdan Has, S.Pt., M.Si. (.............................)

Anggota : Surahmanto, S.Pt., M.Sc. (.............................)

Anggota : Dr. Ir. La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc., (.............................)

IPM

Anggota : Musram Abadi, S.Pt., M.Si. (.............................)

v
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Muhammad Azhar Saleh, lahir di

kelurahan tanah Kongkong, Kecamatan Ujung Bulu

Kabupaten Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan pada

tanggal 04 Januari 1997, merupakan anak ketiga dari empat

bersaudara dari pasangan suami istri bapak Drs. Ahmad Saleh

dan Dra. Hernawati.

Penulis menempuh pendidikan jenjang Sekolah Dasar di SD Negeri 181

Bulukumba dan lulus pada 2009, melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2

Bulukumba dan lulus pada tahun 2012, setelah itu melanjutkan pendidikan di

SMA Swasta Satria Kendari dan lulus pada tahun 2015. Pada tahun 2016 penulis

melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Fakultas Peternakan Universitas Halu

Oleo Kendari melalui jalur SBMPTN. Penulis pernah mengikuti Organisasi BEM

Fakultas Peternakan sebagai wakil ketua departemen komunikasi dan informasi.

Penulis juga aktif dikegiatan luar kampus seperti Organisasi relawan Sultra Peduli

Nusantara dan Wadah Indonesia Berbagi.

vi
ABSTRAK

Muhammad Azhar Saleh (L1A116149). Motivasi Peternak Ayam


Broiler Berbasis Kemitraan Di Kecamatan Kambu Dan Kecamatan Poasia Kota
Kendari. Dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. La Ode Arsad Sani, S.Pt.,M.Sc.,IPM
sebagai pembimbing pertama dan Bapak Musram Abadi, S.Pt., M.Si. sebagai
pembimbing kedua.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profil usaha kemitraan ayam
broiler yang ada di Kecamatan Poasia dan Kecamatan Kambu serta untuk
mengetahui motivasi peternak plasma ayam broiler ingin bermitra dengan
peternak inti di Kecamatan Poasia dan Kecamatan Kambu. Penelitian ini
menggunakan dua sumber data yaitu data primer dan data sekunder. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara interview, observasi,
dan dokumentasi. Variabel penelitian meliputi Karakteristik responden dan
Pengelolaan usaha ternak ayam broiler skala usaha dan tingkat motivasi peternak
dalam pemeliharaan ayam broiler. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukan
bahwa peternak ayam broiler di Kecamatan Kambu dan Kecematan Poasia
berjumlah 14 orang dan memiliki usia yang berbeda beda yaitu 21-55 tahun.
Peternak dikategorikan usia produktif yaitu pada umur 46-55 tahun dan pada
kategori umur >55 non produktif dengan persentase 21,42% sebanyak 3 orang.
Peternak dengan tingkat pendidikan SLTA (64.28%), SD ada 14.28% (2 orang),
SLTP 14.28% (2 orang) dan S1 ada 7.18% (1 orang). Pengalaman peternak antara
6-10 tahun dengan persentase 57.14% (8 orang), >10 tahun ada 14.14% (2 orang),
1-5 tahun ada 28,57% (4 orang). Motivasi yang sangat mempengaruhi dan
mendorong peternak dalam aktivitas budidaya ayam broiler berbasis kemitraan di
Kecamatan Kambu dan Poasia Kota Kendari adalah motivasi pemasaran
(68,91%).

Kata kunci : Motivasi, Kemitraan, Ayam brolier

vii
ABSTRACT

Muhammad Azhar Saleh (L1A116149). Motivation of Broiler Breeders


Based on Partnerships in Kambu and Poasia Districts, Kendari City. Supervised
by Mr. Dr. Ir. La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc., IPM as the first supervisor and
Mr. Musram Abadi, S.Pt., M.Sc. as a second guide.
This study aims to analyze the profile of broiler chicken partnerships in
Poasia and Kambu sub-districts and to find out the motivation of broiler plasma
farmers to partner with core breeders in Poasia and Kambu sub-districts. This
study uses two sources of data, namely primary data and secondary data. Methods
of data collection in this study using interviews, observation, and documentation.
The research variables include respondent characteristics and management of
business-scale broiler livestock and the level of motivation of farmers in raising
broiler chickens. Based on the results of this study, it was shown that the broiler
breeders in Kambu and Poasia sub-districts totaled 14 people and had different
ages, namely 21-55 years. Breeders are categorized as very productive age,
namely at the age of 46-55 years and in the age category >55 non-productive with
a percentage of 21.42% as many as 3 people. Breeders with a high school
education level (64.28%), elementary school there are 14.28% (2 people), junior
high school 14.28% (2 people) and S1 there are 7.18% (1 person). The experience
of breeders is between 6-10 years with a percentage of 57.14% (8 people), >10
years there are 14.14% (2 people), 1-5 years there are 28.57% (4 people). The
motivation that greatly influences and encourages farmers in partnership-based
broiler farming activities in Kambu and Poasia Districts, Kendari City is
marketing motivation (68,91%)

Keywords: Motivation, Partnership, Broiler Chicken

viii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah S.W.T. Tuhan semesta alam yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga hasil penelitian yang berjudul

Motivasi Peternak Ayam Broiler Berbasis Kemitraan di Kecematan Kambu dan

Kecematan Poasia Kota Kendari ini dapat terselesaikan dengan baik. Hasil

penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Peternakan pada Jurusan Peternakan di Fakultas Peternakan Universitas Halu

Oleo, Kendari. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda

Rasulullah S.A.W. beserta keluarga, para sahabat dan umatnya.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada dosen pembimbing I saya,

bapak Dr. Ir La Ode Arsad Sani, S.Pt., M.Sc., IPM sebagai Pembimbing I dan

bapak Musram Abadi, S.Pt., M.Si. sebagai Pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan banyak memberikan bimbingan, arahan, kritik, saran dan nasehat mulai

dari pra penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan

permohonan maaf atas segala kesalahan yang penulis perbuat baik yang disengaja

maupun tidak disengaja mulai awal hingga akhir pembimbingan

Ucapan terima kasih dengan penuh rasa hormat dan kasih sayang penulis

persembahkan kepada Ayahanda tercinta Drs. Ahmad Saleh dan Ibunda tercinta

Dra. Hernawati atas segala dukungan, cinta, kasih sayang, perhatian, doa, dan

pengorbanan yang tidak dapat penulis balas dengan apapun.

ix
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun F, S.Si., M.Si., M.Sc, selaku

Rektor Universitas Halu Oleo, Bapak Dr. Ir. Ali Bain, M.Si, selaku Dekan

Fakultas Peternakan dan Bapak Widhi Kurniawan, S.Pt., M.Si., selaku

Ketua Jurusan Peternakan yang telah memberi segala kemudahan kepada

penulis untuk mengikuti pendidikan di Fakultas Peternakan Universitas Halu

Oleo;

2. Bapak Hairil A. Hadini, S.Pt., M.Sc., Bapak Hamdan Has, S.Pt., M.Si., dan

Bapak Surahmanto, S.Pt., M.Sc. selaku dosen penguji atas kesediaannya

menguji, memberikan saran, dan koreksinya kepada penulis.

3. Ibu drh. Restu Libriani, M.Si selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu, pengalaman dan

bimbingan yang sangat bermanfaat bagi penulis serta seluruh staf Fakultas

Peternakan yang telah membantu dalam kelancaran proses administrasi.

5. Saudariku Nurfauziah Saleh, S.Sos., M.Pd., Nurazizah Saleh, S.Pd., dan Aulia

Azzahrah Saleh atas segala dukungan, cinta, kasih sayang, doa dan

bantuannya untuk penulis.

6. Sahabat-sahabatku Angkatan 2016 khususnya Sorfin, S.Pt,. Ichal Yudi Pranata

S.Pt, Indri S.Pt, Isran, S.Pt, Dandi S.Pt, Jabbar, S.Pt., Hijrah, S.Pt,. Patrecia

Dwita Koty, S.Pt, Wa Ode Jasnia, S.Pt, Awal, S.Pt, La Diman, S.Pt, , Fahrul

Mubarak, S.Pt., Muhamad Rajab, S.Pt, Hermawan, S.Pt, Rizal, S.Pt, Muamar

x
S.Pt, dan adik-adik junior yang membantu Endang, Risna, Jum, ishak, randi

dan teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan namanya satu per

satu, atas semua kerja sama nya. Terkhusus sahabat saya Azizah, Ikrar,

Asmaruddin, Putria, boy dan semua yang tidak bisa saya sebutukan satu

persatu atas semua canda, tawa, suka, duka, dukungan, dan perhatiannya.

Semoga keakraban kita tetap terjaga.

7. Semua pihak yang terlibat dalam bentuk apapun yang tidak dapat dituliskan

namnya satu persatu, dengan tulus penulis mengucapkan terima kasih dan

semoga Allah S.W.T. memberi balasan yang sesuai.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

terkait dan semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah.

Kendari,11 Januari 2023

Penulis

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...................................................................................i
HALAMAN JUDUL.......................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................iv
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................v
HALAMAN RIWAYAT HIDUP...................................................................vi
ABSTRAK.......................................................................................................vii
ABSTRACK....................................................................................................viii
KATA PENGANTAR....................................................................................ix
DAFTAR ISI...................................................................................................xii
DAFTAR TABEL...........................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xvi
I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang....................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah...............................................................................3
I.3. Tujuan Penelitian................................................................................3
I.4. Manfaat Penelitian..............................................................................3
I.5. Kerangka Pikir Penelitian...................................................................4

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1..............................................................................................................
Ayam Broiler.......................................................................................6
II.2..............................................................................................................
Manfaat Ayam Broiler.........................................................................7
II.3..............................................................................................................
Prospek Pengembangan Usaha Ayam Broiler.....................................7

xii
II.4.............................................................................................................. Pola
Kemitraan Usaha Ayam Broiler..........................................................8
II.5..............................................................................................................
Tinjauan Umum Motivasi....................................................................8
II.6..............................................................................................................
Motivasi Ekonomi...............................................................................9
II.7..............................................................................................................
Motivasi Status Sosial.........................................................................9
II.8..............................................................................................................
Motivasi Lingkungan...........................................................................10
II.9..............................................................................................................
Motivasi Input Produksi......................................................................11
2.10.............................................................................................................
Motivasi Pemasaran............................................................................12
2.11.............................................................................................................
Penelitian Terdahulu...........................................................................12
III. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat .............................................................................15


3.2 Penentuan Lokasi dan Penentuan Responden ...................................15
3.3 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data..................................................15
3.4 Variabel Penelitian.............................................................................16
3.5 Teknik Analisis Data..........................................................................16
3.6 Konsep Oprasional.............................................................................18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian................................................20


4.2. Karakteristik Peternak......................................................................20
4.2. Umur...................................................................................................21
4.2. Tingkat Pendidikan.............................................................................23
4.2. Pengalaman Beternak.........................................................................24
4.2. Pekerjaan Utama.................................................................................25

xiii
4.3. Motivasi Peternak Ayam Broiler Berbasis Kemitraan.......................26
4.3. Motivasi Ekonomi..............................................................................28
4.3. Motivasi Lingkungan..........................................................................29
4.3. Motivasi Produksi...............................................................................31
4.3. Motivasi Pemasaran............................................................................32

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.........................................................................................34
5.2. Saran...................................................................................................34

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................35
LAMPIRAN....................................................................................................39

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tingkatan Katagori Motivasi Beternak Ayam Broiler dengan Pola

Kemitraan di Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia.........................17

2. Karakteristik Umur Peternak.....................................................................21

3. Tingkat Pendidikan Peternak.....................................................................23

4. Pengalaman Beternak................................................................................24

5. Pekerjaan Utama........................................................................................25

6. Nilai Skor Kategori Motivasi....................................................................27

7. Distribusi Motivasi Ekonomi....................................................................28

8. Distribusi Motivasi Lingkungan................................................................30

9. Distribusi Motivasi Produksi.....................................................................31

10. Distribusi Motivasi Pemasaran..................................................................32

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Penelitian.....................................................................5

2. Peta Administrasi Kota Kendari...........................................................20

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Tabulasi Data Responden............................................................40

2. Karakteristik Responden.......................................................................40

3. Motivasi Ekonomi................................................................................41

4. Motivasi Lingkungan ...........................................................................42

5. Motivasi Produksi.................................................................................43

6. Motivasi Pemasaran..............................................................................44

7. Dokumentasi Penelitian........................................................................45

8. Kousioner Penelitian.............................................................................46

xvi
xvii
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Permintaan ayam broiler setiap tahun semakin meningkat seiring dengan

meningkatnya konsumsi daging ayam broiler oleh masyarakat. Pola pemeliharaan

yang tidak terlalu rumit dan periode yang singkat jika dibandingkan dengan ayam

buras sehingga menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat ingin

berinvestasi pada usaha ayam broiler, hal ini dapat dilihat pada banyaknya usaha

peternakan ayam broiler yang dikembangkan. Pertambahan penduduk saat ini,

mempengaruhi tingginya permintaan ayam broiler di masyarakat sehingga perlu

dilakukan upaya peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan pasar.

Umumnya pemenuhan daging ayam broiler berasal dari luar daerah

karena produksi lokal yang belum efisien sehingga permasalahan yang dihadapi

oleh peternak ayam broiler dalam memenuhi permintaan masyarakat. Upaya yang

dapat dilakukan untuk memenuhi permintaan masyarakat adalah dengan

membangun sistem kemitraan antara peternak plasma dengan perusahaan inti.

Sistem kemitraan biasanya pihak perusahaan inti menyediakan sarana

produksi dan jaminan pemasaran. Selain itu pihak perusahaan juga berkewajiban

memberi pendampingan kepada peternak plasma berkaitan tatalaksana,

manajemen dan budidaya. Sedangkan peternak plasma menyediakan kandang,

operasional dan tenaga kerja. Perjanjian kerja sama dengan perusahaan inti bahwa

ketika panen, plasma atau peternak mengembalikan modal yang diberikan kepada

perusahaan misalnya menjumlahkan semua harga DOC, obat-obatan dan ongkos

1
pakan. Sehingga peternak fokus untuk meningkatkan produksi ayam broiler

menambah pemenuhan permintaan ayam broiler di Kota Kendari

Menurut data Badan Pusat Statistik Kota Kendari tahun 2020 jumlah

populasi ayam broiler di Kota Kendari sebanyak 829.670 ekor yang tersebar di

berbagai Kecamatan diantaranya Kecamatan Kambu sebanyak 127.650 ekor dan

Kecamatan Poasia sebanyak 202.400 ekor. Populasi ternak cukup tinggi di

Kecamatan tersebut dilakukan melalui pola kemitraan.

Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia merupakan wilayah yang

memiliki potensi untuk pengembangan ternak ayam broiler, karena selain

topografi yang mendukung, juga akses jalan lebih dekat dari pusat Kota Kendari.

Banyaknya perusahaan yang menawarkankan kerja sama dan peternak yang

melakukan kemitraan di daerah ini membuat peternak ayam broiler termotivasi

untuk melakukan kerja sama dengan dengan perusahaan inti yang ada.

Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong peternak untuk mencapai

tujuan pemeliharaan ternak dan sebagai salah satu aspek penentu keberhasilan

usaha yang dapat meningkatkan pendapatan dan pemenuhan kebutuhan keluarga.

Peternak yang memiliki motivasi tinggi akan berusaha keras untuk

mengembangkan usahanya melalui perubahan tingkah laku, dengan cara berupaya

mengadopsi ilmu dan teknologi guna meningkatkan produktivitas usahanya.

Berdasarkan uraian latar belakang mendorong peneliti untuk melakukan

penelitian tentang: “Motivasi peternak ayam broiler berbasis kemitraan di

Kecamatan Kambu dan Poasia Kota Kendari”.

2
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka permasalahan yang ingin dikaji dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana profil usaha kemitraan ayam broiler yang ada di Kecamatan Kambu

dan Kecamatan Poasia?

2. Motivasi apa yang membuat peternak ayam broiler plasma bermitra dengan

peternak inti di Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai

ialah:

1. Mengetahui profil usaha kemitraan ayam broiler yang ada di Kecamatan

Kambu dan Kecamatan Poasia

2. Menganalisis motivasi peternak plasma ayam broiler ingin bermitra dengan

peternak inti di Kecamata Kambu dan Kecamatan Poasia

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan pada penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi tambahan bagi peternak ayam broiler dalam

mengembangkan usaha peternakan berbasis kemitraan.

2. Bahan pertimbangan bagi perusahaan mitra dan peternak untuk mengetahui

analisis faktor motivasi dan kinerja hasil pemeliharaan peternak pada

kemitraan ayam broiler.

3
3. Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan

belajar dengan terjun langsung melihat, merasakan, dan menghayati beternak

ayam broiler berbasis kemitraan.

1.5. Kerangka Pikir Penelitian

Kemitraan adalah suatu kerja sama dalam keterkaitan usaha secara

langsung ataupun tidak langsung atas dasar saling percaya, membutuhkan,

memperkuat dan menguntungkan yang melibatkan para pebisnis kecil menengah

ataupun pebisnis besar.

Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia merupakan tempat yang

strategis dalam beternak ayam broiler dari segi akses pasar maupun ke konsumen

langsung karena memiliki jarak yang cukup dekat dengan pusat Kota Kendari,

selain itu Kecamatan Kambu dan Poasia memiliki populasi ayam broiler cukup

tinggi, sebanyak 127.650 ekor untuk di Kecamatan Kambu dan Poasia sebanyak

202.400 ekor (BPS 2020).

Usaha peternakan ayam broiler memiliki kelebihan dibandingkan dengan

usaha peternakan unggas lainnya. Kelebihan yang dimiliki diantaranya laju

perputaran modal yang cepat, waktu pemeliharaan yang dibutuhkan lebih singkat,

yaitu empat sampai lima minggu telah dapat dipanen. Meskipun berbagai

kelebihan yang dimiliki usaha peternakan ayam broiler tetapi tidak lepas dari

berbagai masalah. Masalah yang umumnya dihadapi oleh peternak ayam broiler

adalah masalah permodalan, pengetahuan tata laksana pemeliharaan ayam broiler

yang benar sampai masalah pemasaran hasil ternak. Untuk mengatasi masalah

tersebut maka peternak ayam broiler melakukan pola kemitraan, namun demikian

4
motivasi peternak ayam broiler berbasis kemitraan yang diterapkan di Kecamatan

Kambu dan Poasia Kota Kendari antara peternak plasma dan perusahaan inti

belum banyak diketahui sehingga perlu dilakukan penelitian tentang “Motivasi

Peternak Ayam Broiler Berbasis Kemitraan Kecamatan Kambu dan Kecamatan

Poasia Kota Kendari”. Untuk lebih jelasnya kerangka pikir penelitian disajikan

pada Gambar 1.

Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia

Pengembangan Kemitraan Usaha Ayam Broiler

Peternak Plasma Ayam Broiler

Motivasi Beternak Ayam Broiler


Berbasis Kemitraan

Ekonomi Lingkungan Produksi Pemasaran

Sistem Kontrak

Analisis Deskriptif

Kesimpulan

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

5
2.1. Ayam Broiler

Ayam pedaging (broiler) merupakan salah satu komoditi unggas yang

memberikan kontribusi besar dalam memenuhi kebutuhan protein asal hewani

bagi masyarakat Indonesia. Kebutuhan daging ayam setiap tahunnya mengalami

peningkatan, karena harganya yang terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.

Broiler adalah jenis ternak unggas yang memiliki laju pertumbuhan yang sangat

cepat, karena dapat dipanen pada umur 5 minggu. Keunggulan broiler didukung

oleh sifat genetik dan keadaan lingkungan yang meliputi makanan, temperatur

lingkungan, dan pemeliharaan (Umam et al 2015).

Ayam pedaging atau broiler merupakan salah satu jenis ternak unggas

sebagai sumber protein hewani yang dimanfaatkan dagingnya. Permintaan daging

ayam broiler semakin meningkat, hal itu karena harga daging yang terjangkau dan

mudah dalam memperolehnya. Ayam pedaging atau broiler mempunyai laju

pertumbuhan yang tinggi dan bergantung pada komponen impor seperti pakan

(Wati et al 2018).

Menurut Umam et al (2015) bahwa kebutuhan daging ayam setiap

tahunnya mengalami peningkatan, karena harganya yang terjangkau oleh semua

kalangan masyarakat. Broiler adalah jenis ternak unggas yang memiliki laju

pertumbuhan yang sangat cepat, karena dapat dipanen pada umur 5 minggu.

Keunggulan broiler didukung oleh sifat genetik dan keadaan lingkungan yang

meliputi makanan, temperatur, lingkungan, dan pemeliharaan

2.2. Manfaat Ayam Broiler

6
Pangan hewani memiliki peranan strategis dalam pencapaian kebutuhan

gizi konsumsi pangan yang baik. Daging, telur, dan susu merupakan produk hasil

ternak yang sering dikonsumsi masyarakat. Salah satu bahan makanan yang

memberikan sumbangan yang sangat besar bagi kebutuhan terhadap protein

hewani adalah daging ayam. Daging ayam merupakan salah satu bahan makanan

yang mengandung protein hewani yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan

bagi manusia. Daging ayam sangat disukai oleh masyarakat, karena daging ayam

mudah dimasak dan diolah. Selain itu, daging ayam juga memiliki rasa yang enak

dan dapat diterima semua golongan masyarakat serta harga yang relatif lebih

murah dibandingkan daging lainnya (Winda et al 2015).

2.3. Prospek Pengembangan Usaha Ayam Broiler

Keberadaan sektor peternakan sebagai penghasil sumber protein hewani

bagi masyarakat mempunyai peranan penting dan menjadikan sektor peternakan

sebagai suatu peluang usaha yang potensial bagi masyarakat. Ayam broiler

merupakan ayam hasil budidaya teknologi. Ayam ini mengalami pertumbuhan

yang cepat, dagingnya banyak, pakan irit dan usia panen ayam pun lebih cepat

yaitu 35 hari hingga 40 hari. Ayam ini pun didapat dari hasil penyilangan

beberapa ayam unggulan dari berbagai daerah. Pada dasarnya, ayam ini dibagi

menjadi 2 bagian yaitu ayam ras pedaging dan ayam ras petelur (Jamaluddin et al.

2019).

Menurut Umam et al (2015), ayam jenis ini adalah memiliki kemampuan

laju pertumbuhan yang sangat cepat, karena dapat dipanen pada umur 5 minggu.

Keunggulan tersebut didukung oleh sifat genetik dan keadaan lingkungan yang

7
meliputi makanan, temperatur lingkungan, dan pemeliharaan. Ayam broiler

memiliki prospek pasar yang luas.

2.4. Pola Kemitraan Usaha Ayam Broiler

Kemitraan merupakan strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak.

Perusahaan sebagai inti dan peternak sebagai plasma yang selanjutnya dikenal

dengan pola inti-plasma dengan prinsip saling membutuhkan, saling

menguntungkan dan saling menguatkan dengan tanggung jawab masing-masing.

Perusahaan memberikan sarana produksi ternak berupa Day Old Chick (DOC),

pakan dan obat-obatan serta membeli kembali hasil produksi sesuai dengan harga

kontrak. Peternak sebagai plasma menyediakan kandang beserta perlengkapannya

dan tenaga kerja, serta mendapatkan bimbingan secara rutin dari inti mengenai

aspek manajemen (Kurnianto et al 2019).

2.5. Tinjauan Umum Motivasi

Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong peternak untuk mencapai

tujuan pemeliharaan ternak dan sebagai salah satu aspek penentu keberhasilan

usaha yang dapat meningkatkan pendapatan dan kebutuhan keluarga (Abidin

2018).

Motivasi pada suatu organisasi atau perusahaan bertujuan untuk

mendorong semangat kerja para karyawan agar mau bekerja keras dengan

memberikan semua kemampuan dan keterampilan demi terwujudnya suatu

organisasi. Pimpinan yang mengarahkan melalui motivasi akan menciptakan

kondisi di mana karyawan merasa mendapat inspirasi untuk bekerja keras.

8
Karyawan yang mempunyai motivasi tinggi sangat penting jika hasil-hasil kinerja

yang tinggi ingin dicapai secara konsisten (Aulia dan Hasnah 2020).

Teori – Teori Motivasi

1. Teori Abraham H. Maslow

Maslow berpendapat bahwa terdapat kebutuhan kebutuhan yang bersifat

hierarkis yang meemotivasi individu dalam berupaya memenuhi atau

memuuaskan kebutuhan tersebut. Seseorang akan termotivasi selama kebutuhan-

kebutuhan tersebut belum terpenuhi. Abraham Maslow menyebutkan 5 kelompok

kebutuhan yang disusun dalam tangga hierarkis dari kebutuhan fisologis sampai

kebutuhan pemenuhan diri. Kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah: fisiologis, rasa

aman, social atau affiliasi, prestasi, rasa di hargai dan aktualisasi diri (Rakhmat

2000).

2. Teori Herzberg

Teory Herzberg dikenal dengan “model dua faktor” dari motivasi, yaitu

faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”, faktor motivasional

merupakan hal-hal pendorong berprestasi yang sifatnya instrinsik, yang berarti

bersumber dari dalam diri seseorang. Faktor hygiene atau pemeliharaan adalah

faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang,

misalnya dari organisasi, tetapi turut menentukan perilaku seseorang dalam

kehidupan kekaryaannya (Siagian, 2001).

Menurut Hazberg, yang tergolong dalam faktor motivasional antara lain

ialah pekerjaan seseorang, keberhasian yang diraih, kesempatan bertumbuh,

kemajuan dalm berkarier, dan pengakuan dari orang lain. Sedangkan faktor-faktor

9
hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam

organisasi, hubungan seseorang dengan karayawan dan atasannya, hubungan

seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang dilakukan oleh

para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi

kerja dan sistem imbalan yang berlaku. Selanjutnya dijelaskan bahwa salah satu

tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Harzberg ialah

memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam

kehidupan kekaryaan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang

bersifat ekstrinsik (Siagian, 2001).

Terdapat sejumlah kebutuhan yang mendorong peternak untuk beternak

sapi potong. Kebutuhan-kebutuhan tersebut menurut Clayton Aldelfer adalah (1)

Kebutuhan akan keberadaan (exictence), (2). kebutuhan berhubungan

(relatedness), dan (3) kebutuhan untuk berkembang (growth need) (Hambali,

2005). Tiga kebutuhan tersebut dikenal dengan teori ERG.

a. Kebutuhan akan keberadaan (exictence), yaitu kebuthan peternak untuk

memperoleh pendapatan dari beternak sapi potong.

b. Kebutuhan berhubungan (relatedness), yaitu kebutuhan peternak untuk di

terima dalam pergaulan lingkungan masyarakat tempat tinggal.

c. Kebutuhan untuk berkembang (growth need), yaitu kebutuhan peternak untuk

meningkatkan skala usaha ternak, memperoleh penghargaan dan pengakuan

dari masyarakat terhadap keberhasilannya.

Masing-masing kebutuhan tersebut tidak sama kekuatan tuntutan-tuntutan

pemenuhannya. Tumbuhnya kekuatan itu satu sama lain juga berbeda-beda

10
waktunya. Seluruh kebutuhan tidak tumbuh dalam waktu yang bersamaan.

Walaupun kadang-kadang beberapa kebutuhan dapat muncul sekaligus, sehingga

seseorang peternak harus menentukan pilihannya yang mana harus dipenuhinya

terlebih dahulu.

2.6. Motivasi Ekonomi

Fenomena dalam suatu organisasi/sekolah sebagai tempat bekerja

menunjukkan bahwa motivasi kerja seorang anggota organisasi/pegawai selalu

berhubungan dengan pemenuhan kebutuhannya. Kebutuhan seseorang tersebut

berbeda-beda dan beranekaragam sehingga untuk pemenuhannya membutuhkan

alat pemuas kebutuhan yang berbeda pula (Muda 2018).

Menurut Rohmadi (2019) Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik

berupa uang maupun barang yang berasal dari pihak lain maupun dari hasil

industri yang dinilai atas dasar jumlah dari harta yang berlaku saat itu.

2.7. Motivasi Status Sosial

Faktor sosial berpengaruh terhadap pertumbuhan usaha peternakan ayam

broiler. Hal tersebut berarti bahwa peningkatan pertumbuhan usaha peternakan

ayam broiler tergantung pada faktor sosial karena dengan faktor sosial maka

peternak dapat berkembang dengan baik apabila di latar belakangi atau didorong

dengan keluarga, peranan model dan jaringan kelompok (Rohani dan Darwis

2015).

Menurut Ni’mah (2010) dukungan sosial adalah suatu bentuk hubungan

interpersonal dengan orang-orang yang ada di sekitar, yang didalamnya terdapat

pemberian bantuan yang dapat berupa empati yang diberikan melalui proses

11
komunikasi, kontrak sosial yang pada akhirnya akan mendapatkan kesenangan,

penghargaan dari orang yang mendapatkan bantuan, serta perasaan diperhatikan

dari orang yang menerima bantuan atau dukungan.

2.8. Motivasi Lingkungan

Kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi seseorang merespons sesuai

dengan kemampuan pengetahuan, keterampilan serta sikap dalam jenis pekerjaan

yang dikerjakan dalam lingkungan kerja sesuai dengan potensi-potensi yang

dimilikinya (Wahyuningsih dan Yulianto 2018).

Lingkungan kerja dalam suatu perusahaan sangat penting untuk

diperhatikan manajemen. Lingkungan kerja sangat berperan penting dalam

menciptakan suatu dorongan kepada karyawan agar dapat bekerja lebih baik

dalam mencapai tujuan perusahaan. Meskipun lingkungan kerja tidak

melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun lingkungan kerja

mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang melaksanakan

proses produksi tersebut. Lingkungan kerja yang memusatkan bagi karyawannya

dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai

akan dapat menurunkan kinerja dan akhirnya dapat menurunkan motivasi kerja

karyawan (Setyadi et al 2015).

Lingkungan kerja mempunyai hubungan dengan motivasi kerja.

Lingkungan kerja fisik dan non fisik adalah sesuatu yang ada di sekitar para

pekerja yang dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas-tugas yang

diberikan. Lingkungan kerja fisik yang nyaman akan mempengaruhi semangat

12
kerja karyawan, selain itu lingkungan kerja non fisik yang kondusif juga dapat

membantu dalam meningkatkan prestasi karyawan (Moulana et al 2017).

2.9. Motivasi Input Produksi

Pola kemitraan usaha peternakan ayam ras pedaging yang dilaksanakan

dengan pola inti plasma, yaitu kemitraan antara peternak mitra dengan perusahaan

mitra. Dalam hal ini kelompok mitra bertindak sebagai plasma, sedangkan

perusahaan mitra sebagai inti. Pada pola inti plasma kemitraan ayam ras yang

berjalan selama ini, perusahaan mitra menyediakan sarana produksi peternakan

(sapronak) berupa: DOC, pakan. obat-obatan/vitamin, bimbingan teknis dan

memasarkan hasil, sedangkan plasma menyediakan kandang dan tenaga kerja

(Atsmara 2021).

Ayam broiler merupakan ayam pedaging yang memiliki nilai ekonomis

dengan waktu pemeliharaan antara 5 sampai 6 minggu. Produksi yang optimal

diperlukan faktor-faktor produksi yang mendukung dan mempengaruhi produksi

ayam broiler untuk mengatasi permasalahan permintaan daging ayam yang terus

meningkat serta penurunan persentase pertumbuhan produksi (Prastyo et al 2017).

Menurut Mastuti dan Hidayat (2018) upaya untuk mengembangkan usaha

ternak ayam Broiler pedaging, di samping untuk mencapai target produksi, juga

perlu diupayakan peningkatan pendapatan peternak. Pendapatan peternak ayam

broiler pedaging meningkat dapat membuka peluang bagi peternak untuk

mengembangkan usaha ternaknya, yakni dengan cara menambah skala usaha atau

mengembangkan usaha di luar usaha ternak ayam Broiler pedaging.

13
2.10. Motivasi Pemasaran

Penjualan ayam adalah akhir dari proses budidaya ayam broiler, dalam hal

ini perusahaanlah yang berkontribusi dalam proses pemasaran ayam broiler,

peternak tidak perlu lagi bingung akan penjualan ayam broiler dan perusahaanlah

yang akan membeli hasil panen ayam dengan harga yang sudah ditentukan

(Rohmadi 2019).

Menurut Priyady et al (2004) bentuk kerja sama plasma-inti sangat

menguntungkan khususnya para peternak yang terbatas pada kemampuan

penyediaan modal. Terlebih dalam situasi sulit akibat krisis ekonomi yang

berkepanjangan. Melalui kerja sama ini para peternak plasma tidak perlu

mengeluarkan modal yang selama ini masih merupakan momok utama untuk

investasi dalam usaha ayam broiler.

Proses penyaluran ternak oleh pedagang perantara melalui beberapa tahap

distribusi sebelum sampai ke tangan konsumen akhir yaitu pengangkutan,

pembayaran retribusi, bongkar dan muat ternak. Bila jarak antara peternak dengan

konsumen dekat, maka biaya pengangkutan bisa diperkecil. Semakin jauh jarak

dan semakin banyak perantara (lembaga pemasaran) yang terlibat dalam

pemasaran, maka biaya pemasaran semakin tinggi (Diwan et al 2015).

2.11. Penelitian Terdahulu

Dari hasil penelitian mengenai sistem bagi hasil pada CV. Intan Sukses

Abadi dan PT. Karya Mitra Kendari sama-sama menerapkan sistem kontrak. Pola

14
bagi hasil yang cenderung lebih menguntungkan adalah mitra PT. Karya Mitra

Kendari (Nafar 2016).

Hasil penelitian terhadap peternak mitra di Kabupaten Konawe Selatan

maka menyimpulkan bahwa; Pendapatan yang diperoleh peternak yang bermitra

dengan PT. Karya Mitra Kendari lebih tinggi dibandingkan pendapatan yang

diperoleh peternak mitra CV. Intan Sukses Abadi. Komparasi pendapatan yang

diperoleh peternak mitra CV. Intan Sukses Abadi dan mitra PT. Karya Mitra

Kendari tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (Prasetyo 2016).

Hasil penelitian Taridala (2017) menyimpulkan bahwa saluran pemasaran

yang terdapat pada kemitraan PT. Inti Tani Satwa Kota Kendari terdapat 3 saluran

pemasaran, yaitu : (1) peternak mitra-perusahaan mitra-konsumen akhir, (2)

peternak mitra-perusahaan mitra-pedagang pengumpul-konsumen akhir, dan (3)

peternak mitra-perusahaan mitra-pedagang pengumpul-pedagang pengecer-

konsumen akhir. Margin pemasaran paling rendah terdapat pada saluran

pemasaran I (Rp 6000/kg), saluran tertinggi terdapat pada saluran pemasaran III

(Rp15.286/kg). Saluran pemasaran paling efisiensi adalah saluran pemasaran I.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Halim (2017) menyimpulkan bahwa

tingkat pendidikan dan jumlah kepemilikan ternak berpengaruh signifikan

terhadap motivasi beternak sapi potong, tingkat pendidikan tidak berpengaruh

karena tingkat pendidikan yang ada di lokasi penelitian relatif seragam sehingga

tidak berpengaruh, kemudian jumlah kepemilikan ternak tidak berpengaruh karana

mereka menganggap beternak sapi potong hanya sebagai usaha sampingan

sehingga sedikit atau banyaknya jumlah ternak yang dimiliki mereka

15
menganggapnya hanya sebagai sampingan sehingga tidak berpengaruh pada

motivasi beternak sapi potong. Sedangkan jumlah tanggungan keluarga dan

pengalaman beternak berpengaruh pada motivasi beternak sapi potong.

Berdasarkan hasil penelitian Rohmadi (2019), maka dapat disimpulkan

bahwa motivasi peternak dalam berusaha ternak ayam broiler sistem kemitraan

adalah: (1) Keterbatasan modal peternak, sehingga adanya kemitraan peternak

tetap bisa beternak hanya dengan menyediakan lahan, kandang dan bersedia

sebagai tenaga kerja untuk pemeliharaan ternak. (2) Sedangkan perusahaan mitra

membantu menyediakan bibit, pakan, pelayanan kesehatan dan pemasaran ternak.

(3) Dengan sistem bagi hasil usaha kemitraan antara peternak dan perusahaan

masing-masing sebanyak 34,61% dan 65,39%.

16
III. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Februari-Maret 2022 dan

lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia

Kota Kendari.

3.2. Penentuan Lokasi dan Pemilihan Responden

Lokasi penelitian ditentukan dengan menggunakan metode purposive

sampling dengan pertimbangan mayoritas peternak ayam broiler yang bermitra

dengan perusahaan, Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia Kota Kendari.

Jumlah responden ditentukan secara sensus sebanyak 14 peternak yang telah

bermitra dengan perusahaan penyedia/input produksi ayam broiler selama kurung

waktu ≥ 1 tahun.

3.3. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber, yaitu

data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan di

lapangan (observasi) dan wawancara dengan responden. Wawancara dengan

responden berpedoman pada alat bantu berupa susunan daftar pertanyaan yang

dibuat sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Data sekunder merupakan

data-data tertulis yang diperoleh dari penelusuran studi pustaka, data-data Badan

Pusat Statistik Kota Kendari dan data-data dari instansi lain yang terkait dengan

kepentingan penelitian.

17
Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan cara

interview, observasi, dan dokumentasi. Interview yaitu mengumpulkan data

dengan menggunakan angket atau kuesioner melalui wawancara. Observasi yaitu

kunjungan dan pengamatan secara langsung di tempat lokasi pengelolaan usaha.

Dokumentasi yaitu pengambilan foto/gambar yang menjadi objek penelitian.

3.4. Variabel Penelitian

Variabel yang diambil atau ditelusuri dalam penelitian ini meliputi:

1. Karakteristik responden meliputi nama peternak, umur, pendidikan, dan

pengalaman peternak.

2. Tingkat motivasi peternak dalam pemeliharaan ayam broiler meliputi motivasi

ekonomi, motivasi lingkungan, motivasi produksi, dan motivasi pemasaran.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan untuk mengetahui informasi karakteristik

responden dan pengolahan usaha ayam broiler dengan pola kemitraan

dikumpulkan dan ditabulasi kemudian dijelaskan secara deskriptif.

Untuk mengukur tingkat motivasi peternak ayam broiler dengan pola

kemitraan yang ada di Kecamatan Kambu dan Kecematan Poasia digunakan

pengukuran skala Likert yaitu pemberian skor dengan membentuk lima kategori

jawaban yang dinyatakan dengan bilangan bulat 1, 2, 3, 4 dan 5. Teknik

pemberian skor merujuk pada Saswita et al (2013) di mana skor tertinggi adalah 5

yang diberikan untuk jawaban paling diharapkan dan skor terendah adalah 1 untuk

jawaban yang paling tidak diharapkan. Skor akan dihitung menggunakan

persamaan Dajan (1986):

18
Skor Jawaban
Nilai Skor Diperoleh= ×100
Nilai Skor Tertinggi

Data untuk menganalisis tingkat motivasi peternak ayam broiler dengan pola

kemitraan di Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia, maka dibuatkan kategori

menggunakan interval kelas

Jumlah Skor Nilai Tertinggi−Jumlah Skor Terendah


Interval Kelas (% )=
Jumla h Kelas

65 13
×100− ×100
65 65
¿
5

100 %−20 %
¿ =16 %
5

Berdasarkan rumus diatas, untuk mengetahui tingkat motivasi peternak

dalam aktivitas beternak ayam broiler dengan pola kemitraan di Kecamatan

Kambu dan Kecamatan Poasia dapat menggunakan metode dari (Ningsi 2020)

yang dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Tingkatan Kategori Motivasi Beternak Ayam Broiler dengan Pola
Kemitraan di Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia
Presentase Tingkat Kategori Motivasi peternak
No capian Motivasi Motivasi Motivasi Motivasi
Skor (%) Ekonomi Sosial Lingkungan Produksi
1 20-36 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah

2 >36-57 Rendah Rendah Rendah Rendah


3 >57-68 Sedang Sedang Sedang Sedang
4 >68-84 Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
5 >84-100 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi

19
3.6. Konsep Operasional

Konsep operasional mencakup pengertian atau batasan yang digunakan

untuk mendapatkan data lapangan

1. Karakteristik responden adalah identitas responden yang meliputi nama, usia,

pendidikan, dan pengalaman beternak ayam.

2. Ayam broiler adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat

menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat 5 sampai 7 minggu dapat

dipanen.

3. Usaha peternakan adalah usaha yang membuka lapangan pekerjaan di bidang

peternakan dengan tujuan meningkatkan pendapatan atau perekonomian

masyarakat.

4. Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua belah pihak

atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama

dengan prinsip saling menguntungkan dan saling memberi manfaat antara

pihak yang bermitra.

5. Peternak mitra adalah peternak ayam broiler yang melakukan kerja sama

dengan perusahaan mitra dalam usaha budidaya dengan perjanjian yang telah

disepakati bersama.

6. Perusahaan mitra adalah perusahaan peternakan yang mengadakan kemitraan

dengan peternak yang berkewajiban untuk menyediakan sarana produksi,

bimbingan teknis, manajer, menampung, dan memasarkan hasil produksi

peternak mitra.

20
7. Kontrak kerja sama adalah kontrak yang didalamnya berisi surat perjanjian

yang harus disepakati oleh kedua belah pihak.

8. Bagi hasil adalah cara pembagian hasil usaha peternak ayam broiler hasil

kemitraan antara peternak mitra dan perusahaan mitra.

9. Sistem kontrak adalah suatu perjanjian antara peternak dan perusahaan

peternakan secara lisan dan tulisan, baik untuk waktu tertentu maupun untuk

waktu tidak tertentu yang memuat syarat – syarat kerja, hak dan kewajiban

peternak dan perusahaan.

10. Pembiayaan usaha adalah pemberian fasilitas penyediaan dana untuk

mendukung investasi yang telah direncanakan pada waktu budidaya ayam

broiler.

11. Pengelolaan usaha adalah cara menangani pelaksanaan kegiatan secara

terprogram melalui kerja sama untuk mengadakan barang atau jasa maupun

fasilitas lain untuk dijual, dipertukarkan dengan tujuan memperoleh

keuntungan yang optimal.

12. Pemasaran produk adalah salah satu kegiatan pokok perusahaan untuk

mendistribusikan atau menjual ayam dari peternak sampai kepada konsumen

atau pembeli.

13. Motivasi merupakan kekuatan internal yang menyebabkan seseorang

melakukan suatu tindakan.

21
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Penelitian

Kota Kendari merupakan Kota madya dan juga sebagai ibu kota dari

Provinsi Sulawesi Tenggara. Kota ini memiliki luas 271,8 Km (26.847 Ha) dan

berpenduduk sebanyak 345.107 Jiwa (BPS 2022). Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 1978, Kendari menjadi Kota Administratif yang

meliputi 10 wilayah kecamatan yakni Kendari, Abeli, Baruga, Kadia, Kambu,

Kendari Barat, Mandonga, Poasia, Puuwatu, dan Wua-Wua.

Gambar 2. Peta Administrasi Kota Kendari

Kota Kendari terletak di jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, wilayah

daratannya sebagian besar terdapat di daratan, mengelilingi Teluk Kendari dan

terdapat satu pulau, yaitu Pulau Bungkutoko, secara geografis terletak di bagian

22
Selatan garis khatulistiwa, berada di antara 3º54’30” - 4º3’11” Lintang Selatan

dan 122º23’ - 122º39’ Bujur Timur. Wilayah Kota Kendari berbatasan dengan

sebelah Utara Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe, sebelah Timur berbatasan

dengan Laut Banda, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan

Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan, sebelah Barat berbatasan dengan

Kecamatan Sampara Kabupaten Konawe.

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik Responden dapat memberikan gambaran mengenai latar

belakang responden yang berhubungan dengan motivasi peternak ayam broiler

berbasis kemitraan. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi

karakteristik umur, tingkat pendidikan, pekerjaan utama dan pengalaman

beternak ayam broiler.

4.2.1. Umur

Umur merupakan salah satu faktor yang ber pengaruh terhadap

kemampuan kerja dan pola pikir peternak dalam menentukan corak dan pola

manajemen pemeliharaan ternak maupun usaha lainnya. Kemampuan kerja akan

meningkat apabila masih berada pada kondisi umur yang produktif dan akan

semakin menurun kemampuan kerja seiring dengan bertambahnya umur. Umur

tenaga kerja cukup menentukan keberhasilan dalam melakukan suatu pekerjaan,

baik sifatnya fisik maupun non fisik. Pada umumnya, tenaga kerja yang berumur

tua mempunyai tenaga fisik yang lemah dan terbatas, sebaliknya tenaga kerja

yang berumur muda mempunyai kemampuan fisik yang kuat (Muda dan Arfan

2016). Penduduk yang berumur 0-14 tahun dan berumur lanjut (>55 tahun)

23
termasuk dalam ketegori tidak produktif dan tidak layak untuk bekerja karena

produktivitasnya sangat rendah. Karakteristik responden berdasarkan umur

peternak disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Karakteristik Umur Peternak Ayam Broiler di Kecamatan Kambu dan
Kecematan Poasia
No. Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 21-35 1 7,14
2. 36-45 3 21,42
3. 46-55 7 50
4. >55 3 21,42
Jumlah 14 100
Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Tabel 4.1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa umur peternak ayam broiler

di Kecamatan Kambu dan Poasia dikategorikan usia produktif yaitu pada umur

46-55 tahun, sehingga kemampuan untuk bekerja dan mengelola usaha ternaknya

masih sangat besar dan peternak lebih memilih beternak ayam broiler karena nilai

jualnya yang tinggi dan bisa dijadikan sebagai penghasilan tambahan. Menurut

Palebangan et al (2006) menyatakan bahwa umur produktif berkisar antara 15-55

tahun dan pada umur ini kemampuan fisik seseorang sangat baik untuk bekerja.

Seseorang secara fisik maupun pemikiran akan mempengaruhi pola kerja dan

usaha yang dikembangkan di mana akan memberikan produktivitas yang tinggi.

Kasim dan Sirajuddin (2008) menyatakan bahwa usia non produktif

berada pada rentan umur 0 - 14 tahun, usia produktif 15 – 56 tahun dan usia lanjut

57 tahun ke atas. Semakin tinggi umur seseorang maka ia lebih cenderung untuk

berpikir lebih matang dan bertindak lebih bijaksana. Secara fisik akan

mempengaruhi produktivitas usaha ternak, di mana semakin tinggi umur peternak

maka kemampuan kerjanya relatif menurun. Sebaliknya semakin muda umur

24
seorang peternak biasannya semangat untuk ingin tahu juga akan semakin

tinggi, sehingga mereka relatif lebih cepat mengadopsi teknologi.

4.2.2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan tolak ukur kualitas peternak yang dapat

mempengaruhi kinerja dan pola pikir peternak terutama dalam menyerap

keterampilan teknis maupun mengadopsi teknologi dalam mengelola usaha ternak.

Semakin tinggi tingkat pendidikan peternak, maka cenderung lebih mudah

mempelajari dan menerima inovasi yang harus dikembangkan secara baik dalam

pengembangan usaha ternak ayam broiler.

Menurut Riyanti (2003) pendidikan merupakan salah satu faktor yang

menunjang keberhasilan usaha skala kecil, dengan asumsi semakin tinggi tingkat

pendidikan, semakin baik pengetahuannya dalam mengelola usaha. Menurut Alma

(2010) tingkat pendidikan yang memadai penting bagi wirausaha, terutama dalam

menjaga kontinuitas usaha dan mengatasi masalah yang dihadapi. Tingkat

pendidikan peternak disajikan pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Tingkat Pendidikan Peternak Ayam Broiler di Kecamatan Kambu dan
Kecamatan Poasia,
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. SD 2 14,28
2. SLTP 2 14,28
3. SLTA 9 64,28
4. S1 1 7,14
Jumlah 14 100
Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Tabel 4.2 Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat pendidikan peternak

di Kecamatan Kambu dan Poasia dikategorikan relatif tinggi dengan tingkat

25
pendidikan SLTA dan S1 sebanyak 10 orang. Tingkat pendidikan yang tinggi,

tentunya akan mempengaruhi daya serap teknologi dan semakin cepat seseorang

untuk menerima inovasi yang datang dari luar. Hal ini didukung dengan

pernyataan Syafaat et al (2003) bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang,

maka akan semakin tinggi kualitas dan produktivitas kerja yang dilakukan untuk

mengembangkan usahanya.

Lestariningsih dan Basuki (2008) menyatakan bahwa tingkat pendidikan

berpengaruh terhadap kemampuan peternak dalam penerapan teknologi. Apabila

pendidikan rendah maka daya pikirnya sempit maka kemampuan menalarkan

suatu inovasi baru akan terbatas, sehingga wawasan untuk maju lebih rendah

dibanding dengan peternak yang berpendidikan tinggi.

4.2.3. Pengalaman Beternak

Pengalaman beternak akan mendorong peternak dalam pengelolaan dan

pengembangan usaha ternak, hal ini seiring dengan pengetahuan yang diperoleh

selama beternak ayam broiler. Pengalaman beternak ayam broiler di Kecamatan

Kambu dan Kecamatan Poasia disajikan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Pengalaman Beternak Ayam Broiler di Kecamatan Kambu dan


Kecamatan Poasia
No Pengalaman Beternak (Tahun) Jumlah (Orang) Persetase (%)
1. 1-5 4 28,57
2. 6-10 8 57,14
3. >10 2 14,28
Jumlah 14 100
Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Tabel 4.3 Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa peternak ayam

broiler di Kecamatan Kambu dan Poasia relatif berpengalaman dalam mengelola

26
usaha ternak ayam broiler dengan persentase 57,14%, sehingga peternak dapat

meminimalkan risiko yang dapat terjadi dengan ilmu yang didapatkan selama

beternak. Menurut Umela (2015) guna mewujudkan hal ini kiranya perlu peternak

dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman beternak sesuai dengan

kebutuhannya. Untuk itu seorang peternak perlu memiliki pengetahuan dan

pengalaman yang dapat diperoleh melalui pendidikan formal, non formal,

pelatihan, dan pengalaman tertentu.

4.2.4. Pekerjaan Utama

Pekerjaan utama adalah pekerjaan yang menjadi mata pencaharian utama

peternak dengan kurung waktu yang lebih banyak dengan pekerjaan lainnya untuk

memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Pekerjaan utama peternak di Kecamatan

Kambu dan Poasia disajikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Pekerjaan Utama Peternak Ayam Broiler di Kecamatan Kambu dan
Kecamatan Poasia
No Pekerjaan Utama Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. Wiraswasta 8 57,14
2. Honorer 4 28,57
3. PNS 1 7,14
4. POLRI 1 7,14
Jumlah 14 100
Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Tabel 4.4. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan

utama peternak ayam broiler di Kecamatan Kambu dan Poasia adalah wiraswasta

dengan persentase 57,14%, pekerjaan sampingan yakni beternak dan membuat

batu bata disela-sela waktu kosong. Menurut Hikmah et al (2013) pekerjaan

utama adalah pekerjaan yang dilakukan secara rutin dengan alokasi waktu kerja

lebih banyak serta menjadi sumber pendapatan tertinggi, sedangkan pekerjaan

27
sampingan adalah pekerjaan secara rutin maupun tidak dengan alokasi kerja dan

pendapatan lebih rendah dari pekerjaan utama.

4.3. Motivasi Beternak Ayam Broiler Berbasis Kemitraan

Motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan

sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya timbul

karena adanya berbagai macam kebutuhan seperti: 1) keinginan yang hendak

dipenuhinya, 2) tingkah laku, 3) tujuan dan 4) umpan balik (Uno 2007). Motivasi

mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku seseorang dalam aktivitas

budidaya atau usaha ternak, motif mengandung makna dorongan atau alasan

seseorang melakukan sesuatu (Namawi 2003). Lebih lanjut menyatakan bahwa

mengungkapkan bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang besar terhadap

perilaku seseorang dalam aktivitas budidaya atau usaha ternak, motif mengandung

makna dorongan atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Motivasi yang

dianalisis dalam penelitian ini meliputi motivasi ekonomi, motivasi lingkungan,

motivasi produksi dan motivasi pemasaran. Nilai skor motivasi peternak dapat

disajikan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5. Nilai Skor Kategori Motivasi


No. Katagori Motivasi Nilai Skor (%) Kategori
1. Ekonomi 64,36 Sedang
2. Lingkungan 62,73 Sedang
3. Produksi 61,58 Sedang
4. Pemasaran 68,91 Tinggi
Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Motivasi ekonomi bagi peternak berbasis kemitraan di Kecamatan Kambu

dan Kecamatan Poasia termasuk dalam kategori sedang 64.36%. Hal ini

menunjukkan bahwa peran peternak dalam mengembangkan ekonomi tinggi

28
karena berternak ayam broiler berbasis kemitraan dapat meningkatkan pendapatan

dan tabungan keluarga. Namun hal tersebut tidak didukung dengan pendapatan

peternak yang diakibatkan oleh faktor-faktor produksi yang tidak maksimal

seperti kematian ternak, perubahan harga ayam, dan terlambatnya pemanenan

ayam yang berdampak pada ekonomi masyarakat yang tidak stabil.

Motivasi lingkungan bagi peternak dalam beternak ayam broiler di

Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia berbasis kemitraan masuk pada

kategori sedang sebesar 62,73%. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan

usaha ayam broiler berbasis kemitraan berpotensi untuk dikembangkan karena

proses kerja sama antara peternak dan pihak perusahaan lebih mudah, hal tersebut

didukung dengan rata-rata peternak ayam broiler bermitra dengan pihak

perusahaan.

Motivasi lain yang mendorong peternak untuk beternak ayam boiler

berbasis kemitraan di Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia adalah motivasi

produksi yang mempunyai nilai skor kategori sedang sebesar 61,58%. Peternak

menjadikan motivasi sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan nilai produksi

dan meningkatkan keterampilan dalam beternak ayam broiler.

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa motivasi yang mempengaruhi dan

mendorong peternak dalam aktivitas budidaya ayam broiler berbasis kemitraan di

Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia Kota Kendari adalah motivasi

pemasaran sebesar 68,91%. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi pemasaran di

Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia dikategorikan tinggi dikarenakan

29
adanya jaminan pemasaran pada sistem kemitraan yang berdampak pada efisiensi

waktu peternak dalam memasarkan ayam broiler dipasar atau konsumen.

4.3.1. Motivasi Ekonomi

Motivasi ekonomi merupakan motivasi peternak agar memperoleh

peningkatan penghasilan dan penambahan pendapatan dari usaha ternak ayam

broiler. Persentase motivasi ekonomi peternak dalam bermitra dengan perusahaan

dapat disajikan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Distribusi Motivasi Ekonomi Peternak Ayam Broiler


Pesentase Capaian
Sangat Sangat Jumlah
Motivasi Ekonomi Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
>84-
>36-57 >52-68 >68-84 (%)
20-36 100
Memenuhi Kebutuhan Sehari-hari 0,0 14,28 50 28,57 7,14 100
Sesuai dengan pengalaman beternak 0,0 7,14 71,42 21,42 0,0 100
Sesuai dengan kinerja 0,0 21,42 35,71 21,42 21,42 100
Tabungan tambahan 0,0 14,28 64,28 14,28 7,14 100
Meningkatkan pendapatan keluarga 0,0 0,0 64,28 28,57 7,14 100
Jumlah 0,0 57,12 285,69 114,26 42,84 100
Rata-rata (%) 0,0 11,42 57,13 22,85 8,58 100
Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa motivasi ekonomi beternak ayam broiler

berbasis kemitraan berada pada kategori sedang, sebanyak 71,42% peternak ayam

broiler di Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia termotivasi karena sesuai

dengan pengalaman beternak. Ilmu atau pengetahuan yang didapatkan selama

beternak membuat peternak lebih yakin dapat mengatasi masalah yang sering

terjadi pada ternak.

Menurut Lestari et al (2009) Lamanya seseorang dalam menjalankan

usaha yang dilakukan maka akan memudahkan dalam mengatasi masalah serta

30
mengambil keputusan, tindakan bila usaha yang dijalani mendapat suatu masalah

serta memiliki kesabaran yang lebih dalam menjalani usaha atau menghadapi

masalah. Pengalaman juga sangat menentukan berhasil tidaknya seorang peternak

dalam mengusahakan suatu jenis usaha tani dalam hal ini usaha ternak ayam

broiler banyak ditentukan oleh lamanya beternak.

Peternak ayam broiler berbasis kemitraan di Kecamatan Kambu dan

Kecamatan Poasia masuk dalam kategori pekerjaan sampingan atau sambilan

dikarenakan alokasi waktu yang di gunakan peternak lebih rendah dibandingkan

pekerjaan utama yang berdampak pada, pendapatan peternak yang kurang

maksimal. Hikmah et al (2013) menyatakan bahwa pekerjaan sampingan adalah

pekerjaan secara rutin maupun tidak dengan alokasi kerja dan pendapatan lebih

rendah dari pekerjaan utama. Selain itu, peternak dalam memenuhi kebutuhan

sehari harinya masuk kategori sedang sebanyak 50% yang menunjukkan bahwa

perekonomian peternak ayam broiler berbasis kemitraan di Kecamatan Kambu

dan Kecamatan Poasia stabil atau dinamis.

4.3.2. Motivasi Lingkungan

Motivasi lingkungan merupakan motivasi peternak untuk beternak ayam

broiler berbasis kemitraan dengan perusahaan dalam membangun usaha ternak

seperti adanya peluang untuk bermitra, dalam hal ini terdapat ketersediaan sumber

informasi dilingkungan masyarakat setempat, sehingga peternak termotivasi untuk

membangun usaha ternak ayam broiler. Persentase motivasi peternak ayam broiler

dalam bermitra dengan perusahaan di Kecamatan Kambu dan Poasia dapat

disajikan pada Tabel 4.7.

31
Tabel 4.7. Distribusi Motivasi Lingkungan Peternak Ayam Broiler
Pesentase capaian
Sangat Sangat Jumlah
Motivasi Lingkungan Rendah Sedang Tinggi
Rendah Tinggi
>84-
>36-57 >52-68 >68-84 (%)
20-36 100
Adanya Lahan Kosong 0,0 14,28 64,28 21,42 0,0 100
Lingkungan yang mendukung 0,0 14,28 85,71 0, 0,0 100
Dorongan dari keluarga 0,0 28,57 42,85 28,57 0,0 100
Mudah mendapatkan
14,28 57,14 28,57 0,0
informasi 0,0 100
Rata-rata masyarakat bermitra 0,0 7,14 14,28 71.41 7,14 100
Jumlah 0 78.55 264,26 149,98 7,14
Rata-rata (%) 0 15.71 52,85 29,99 1,42
Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa peternak termotivasi untuk melakukan

kemitraan disebabkan oleh lingkungan yang mendukung dengan kategori sedang

(85,71%) peternak memilih untuk bermitra dikarenakan proses kerja sama antara

peternak dengan perusahaan lebih mudah, selain itu rata-rata peternak ayam

broiler di Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia bermitra dengan perusahaan.

Istiqamah et al(2019). Lingkungan yang dihasilkan oleh suatu perusahaan sangat

mempengaruhi tingkat kemajuan dari perusahaan tersebut. Atribut yang termasuk

dalam lingkungan adalah penanganan DOC, penanganan pakan, penanganan air,

penanganan pasca panen serta penanganan limbah.

Produksi dan distribusi pemasaran ayam broiler didapat dari perusahaan

melalui sistem kemitraan sehingga memotivasi peternak yang lain untuk bermitra.

Perusahaan yang bekerja sama dengan peternak dalam mengembangkan usaha

Peternakan ayam broiler di Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia diantaranya

adalah perusahaan Inti Tani, Bintang Sejahterah Bersama dan Mitra utama.

4.3.3. Motivasi Produksi

32
Motivasi produksi merupakan motivasi peternak untuk beternak ayam

broiler berbasis kemitraan agar memperoleh peningkatan skala usaha dalam

memproduksi ternak. Persentase motivasi peternak ayam broiler yang bermitra

dengan perusahaan di Kecamatan Kambu dan Kecamatan Poasia dapat disajikan

pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8. Distribusi Motivasi Produksi Peternak Ayam Broiler


Pesentase capaian
Jumla
Sangat Renda Sangat h
Motivasi Produksi Sedang Tinggi
Rendah h Tinggi
>84-
>36-57 >52-68 >68-84 (%)
20-36 100
Pemberian DOC (bibit) 0,0 14,28 64,28 21,42 0,0 100
Penyediaan Pakan 0,0 14,28 71,42 7,14 7,14 100
Penyediaan Obat-Obatan 0,0 7,14 64,28 21,42 7,14 100
Adanya Petugas Pengawas 0,0 35,71 35,71 28,57 0,0 100
Memiliki Pengetahuan Cara
0,0 21,42 50 21.42 7,14
Beternak 100
Jumlah 0 92,83 285,69 99,97 21,42
Rata-rata(%) 0 18,566 57,138 19,994 4,284 100
Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Berdasarkan hasil penelitian motivasi produksi menunjukkan bahwa

penyediaan pakan sebanyak 85,7% dengan kategori sedang sampai sangat tinggi.

Penyediaan obat-obatan sebanyak 93,84% dengan kategori sedang sampai sangat

tinggi. Adanya petugas dan pengawas sebanyak 64,25% dengan kategori sedang

sampai sangat tinggi. Memiliki pengetahuan cara beternak sebanyak 78,56%

dengan kategori sedang sampai sangat tinggi.

Sudarko dan Hermaningsih (2019) menyatakan bahwa penyediaan input

produksi dari perusahaan inti dalam kemitraan berpengaruh tidak nyata dan

negatif terhadap kapasitas agribisnis peternak ayam boiler dengan tingkat

kepercayaan (95%). Hal ini berarti semakin banyak kebutuhan input produksi

33
yang dipenuhi dari perusahaan inti maka semakin rendah kapasitas agribisnis

peternak ayam broiler. Input produksi yang disediakan oleh perusahaan inti

seperti DOC, pakan, obat-obatan dan perlengkapan lainnya. Hampir semua

peternak ayam broiler yang bermitra memenuhi penyediaan input produksi dari

pinjam atau potong biaya pas panen kepada perusahaan inti, sehingga volume,

kualitas, harga dan merek input produksi ditentukan oleh perusahaan inti dengan

pengawasan tenaga pendamping lapangan.

4.3.4. Motivasi Pemasaran

Motivasi pemasaran merupakan motivasi peternak ayam broiler untuk

bermitra agar peternak lebih fokus meningkatkan produksi ternak. Persentase

motivasi peternak ayam broiler yang bermitra dengan perusahaan di Kecamatan

Kambu dan Kecamatan Poasia Kota Kendari dapat disajikan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Distribusi Motivasi Pemasaran Peternak Ayam Broiler


Persentase capaian
Jumla
Sangat Renda Sangat h
Motivasi Pemasaran Sedang Tinggi
Rendah h Tinggi
>84-
>36-57 >52-68 >68-84 (%)
20-36 100
Penjualan Terjamin 0,0 0,0 28,57 71,42 0,0 100
Strategi Pemasaran Perusahaan 0,0 0,0 57,14 42,85 0,0 100
Keterlibatan Perusahaan 0,0 0,0 50 50 0,0 100
Kepuasan Bagi hasil 0,0 0,0 64,28 35,71 0,0 100
Kepuasan Hasil Penjualan 0,0 0,0 28,57 64,28 7,14 100
Jumlah 0 0 228,56 264,26 7,14
Rata-rata(%) 0 0 45,712 52,852 1,428 100
Sumber: Data Primer, Diolah 2022

Tabel 4.9. Berdasarkan hasil penelitian motivasi pemasaran menunjukkan

bahwa penjualan terjamin sebanyak 71,42% dengan kategori tinggi di mana

tingkat permintaan ayam broiler berbasis kemitraan terjamin dikarenakan

34
memudahkan peternak dalam memasarkan ayam broiler pada konsumen hingga

ayam terjual sampai habis melalui pola kemitraan. Ramlawati dan Mangantjo

(2015) menyatakan bahwa dengan pola kemitraan peternak merasakan kemudahan

dalam melakukan usaha ayam broiler. Harga pasar yang berubah-ubah membuat

peternak menjadi ketakutan apabila ingin melakukan usaha ayam broiler dengan

cara mandiri. sehingga kurangnya risiko yang ditanggung peternak apabila

melakukan usaha dengan pola kemitraan membuat peternak semakin terdorong

untuk melakukan usaha ayam broiler dengan pola kemitraan.

35
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di Kecamatan Kambu dan Kecamatan

Poasia dapat disimpulkan bahwa:

1. Peternak ayam broiler berbasis kemitraan di Kecamatan Kambu dan

Kecamatan Poasia berjumlah 14 orang dengan usia rata-rata lebih dari 46

tahun sebesar 71,42%. Tingkat pendidikan SLTA sebesar 64,28%, tingkat

pengalaman peternak lebih dari 6 tahun dengan persentase 71,42%.

2. Motivasi yang mempengaruhi dan mendorong peternak dalam aktifitas

budidaya ayam broiler berbasis kemitraan diantaranya adalah motivasi

ekonomi sebesar 64,36%, lingkungan sebesar 62,73%, produksi sebesar

61,58% dengan masing masing kategori sedang. Sebanyak 68,98% peternak

termotivasi karena adanya jaminan pemasaran dari perusahaan mitra dengan

kategori tinggi.

5.2. Saran

Peternak sebaiknya membuat farm record (cacatan usaha ternak) secara

teratur, lengkap dan terinci agar kegiatan usaha nya berjalan baik untuk selalu

mengetahui kondisi usahanya akan berjalan seperti apa ke depannya

36
DAFTAR PUSTAKA

Abidin J, L Malesi, HA Hadini. 2018. Motivasi peternak dalam pengembangan


usaha sapi bali di Kabupaten Muna Barat. JITRO 5 (2) : 17-19
Aulia R, dan Hasanah N. 2020. Hubungan antara konformitas teman sebaya
dengan motivasi berprestasi kelas VII MTS budaya langkat tahun
pelajaran 2019/2020. Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling
STKIP Budidaya Binjai, Indonesia. JSBDK. 9 (1) : 23-24.
Alma B. 2010. Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum Alfabeta. Bandung
(ID).
Atsmara C I. 2021. Prospektif usaha peternakan broiler pola kemitraan (Article
Riview). Fakultas Peternakan Universitas Islam Malam. Malang (ID).
Dina A P E. 2020. Faktor-fator yang mempengauhi motivasi belajar siswa mata
pelajaran IPS kelas VIII Madrasah Tsanawiyah Negeri Batu [skripsi].
Fakultas Ilmu Tarbiyah dab Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim. Malang (ID).
Dajan A. 1986. Pengantar Metode Statistik. Jilid II LP3ES. Jakarta.
Diwan, M., Nuraini, N., dan Sani, LOA. 2015. Analisis Saluran Pemasaran dan
Pendapatan Peternak Ayam Broiler di Kota Kendari. Jitro 2 (1) : 19-22.
Halim. 2017. Pengaruh Karakteristik Peternak Terhadap Motivasi Beternak Sapi
Potong di Kelurahan Bangkala Kecamatan Maiwa. [Skripsi]. Fakultas
Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makassar (ID).

Hikmah N, A Sofyan, dan NS Tarigan. 2013. Konstribusi pendapatan perempuan


buruh tani pisang terhadap pendapatan keluarga di Kecamatan Padang Tiji
Kabupaten Pidie. Agrisep. 4 (1) : 60 – 69.

Jamaluddin, Ahmad, Rohmad, dan N Winahayu. 2019. Strategi pengembangan


usaha peternakan ayam pedaging (broiler) di Kecamatan Kandat
Kabupaten Kediri. K-9 Farm Desa Bangsal Kecamatan Pesantren Kota
Kediri. Ejournal Uniska. 4 (2) : 81– 82.

Kasim K dan N Sirajuddin. 2008. Peranan usaha wanita peternak itik terhadap
pendapatan keluarga studi kasus di Kelurahan Manisa Kecamatan Baranti
Kabupaten Sidrap Makassar. JITP. 2 (4) : 23– 25.
Kurnianto, A Subekti, E dan Nurjayanti, E D. (2019). Analisis usaha peternakan
ayam Broiler pola kemitraan inti-plasma (Studi kasus peternak plasma PT.
Bilabong di Kecamatan Limpung Kabupaten Batang). Mediagro. 14 (2) :
47–57.

37
Lestari W, S Hadi , N Idris . 2009. Tingkat adopsi inovasi peternak dalam
beternak ayam broiler di Kecamatan Bajubang Kabupaten Batang Hari.
JIIP. Vol 12 (1) : 17-18
Lestraningsih M dan E Basuki. 2008. Peran serta wanita peternak sapi perah
dalam meningkatkan taraf hidup keluarga. Jurnal Ekuitas (STIESIA)
Surabaya. 3 (1) : 12-13.
Mastuti R, Supristiwendi, dan Andika. 2018. Pengaruh skala usaha, biaya pakan
dan penggunaan tenaga kerja terhadap pendapatan peternakan ayam broiler
pedaging (gallus SP) di Kecamatan Idi Raeuk Kabupaten Aceh Timur.
AJP 5 (1) : 17-20
Mastuti S dan NN Hidayat. 2008. Peranan tenaga kerja perempuan dalam usaha
ternak sapi perah Purwokerto. JOAP 12 (1) : 30-40
Muda L. 2018. Pengaruh tingkat pendidikan dan penghasilan terhadap motivasi
kerja guru SMP Negeri 7 Bau-Bau, Kecamatan Muhrum Kota Bau-Bau.
Sang Pencerah. 4 (1) : 12-21.
Muda I dan M Arfan. 2016. Pengaruh jumlah zakat produktif, umur produktif,
mustahik, dan lama usaha mustahik terhadap produktivitas usaha
mustahik. (JIMEKA). 1 (1) : 318-326.
Moulana F, S Bambang, dan N Hamidah. 2017. Pengaruh lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan melalui variabel mediator motivasi kerja (studi
pada Karyawan PT. Telkom Indonesia, Tbk Witel Jatim Selatan) Malang.
JAB 44 (1) : 178-179.
Nafar M. 2016. Pola bagi hasil kemitraan usaha ternak ayam ras pedaging di
Kabupaten Konawe Selatan (Studi Kasus Kemitraan CV. Intan Sukses
Abadi dan PT. Karya Mitra Kendari). [Skripsi]. Program Studi Peternakan
Universitas Halu Oleo. Kendari. (ID).

Namawi H. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis Yang


Kompetitif. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta (ID).

Ni’mah SM. 2010. Pengaruhi dukungan sosial dan kemimpinan transfomasional


terhadap komitmen organisasi dengan mediator motivasi kerja. Fakultas
Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Jurnal Psikologi 37 (1) : 94-109.
Ningsi SR. 2020. Motivasi peternak dalam aktifitas budidaya sapi bali di
Kecematan Parigi Kabupaten Muna [Skripsi]. Fakultas Peternakan
Universitas Halu Oleo. Kendari. (ID).

38
Palebangan SF, Hamzah, Dahlan, dan Kaharuddin. 2006. Persepsi petani terhadap
pemanfaatan bokashi jerami pada tanaman ubi jalar dalam penerapan
sistem pertanian organik. Jurnal Agrisistem. 2 (1) : 46-53.
Prastyo, Didik, dan I N Kartika. 2017. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi ayam broiler di Kecamatan Marga Kabupaten tabanan.
PIRAMIDA l (2) : 77 – 86.
Prasetyo D. 2016. Komparasi pendapatan peternak broiler pada kemitraan CV.
Intan Sukses Abadi dan PT. Karya Mitra Kendari di Kabupaten Konawe
Selatan. [Skripsi]. Fakultas Peternakan. Universitas Halu Oleo, Kendari.
(ID).
Priyadi U, S Indah, dan SD Awan. 2004. Analisis distribusi ayam broiler Daerah
Istimewa Yogjakarta. JEP 9 (2): 193 – 205.
Ramlawaty dan Mangantjo. 2015. Faktor-Faktor Yang Mendorong Peternak
Mempertahankan Pola Kemitraan Pada Usaha Ayam Potong di Desa
Bontomatene Kecamatan Marusu Kabupaten Maros [Skripsi]. Departeman
Manajemen Agribisnis Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin.
Makassar. (ID).
Rasoki YM, Cepriadi, dan Kasuar. 2017. Analisis pengaruh motivasi terhadap
kinerja peternak ayam broiler pola kemitraan (contrak farming) di Kota
Pekanbaru. JOM Faperta 14 (2) : 17-25.
Rakhmat. dan Jallaludin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi. PT Remaja.
Rosadakarya. Bandung.

Riyanti BPD. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian.


PT. Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia). Jakarta. (ID).
Rohani, M Darwis. 2015. Pengaruh Faktor sosial dan ekonomi peternakan
terhadap pertumbuhan usaha peternakan ayam broiler di Kabupaten Maros
Provinsi Sulawesi Selatan. JITP 5 (2) : 113-115.
Rohmadi. 2019. Motivasi peternak ayam broiler melakukan kemitraan dengan PT.
Inti Tani di Kecamtan Abeli Kota Kendari [Skripsi]. Fakultas Peternakan
Universitas Halu Oleo. Kendari. (ID).
Salam T, M Mufidah, dan ENR Alfian. 2006. Analisis finansial usaha peternakan
ayam broiler pola kemitaan. Jurnal Agrisistem. 2 (1) : 12-15.
Saswita IMU, Suparta, dan IG Suarta. 2013. Persepsi peternak tentang penyuluh
dalam meningkatkan pengetahuan dan manajemen peternakan sapi di
kelompok ternak sapi sekarsari Desa Pangsan Kecematan Petang Bandung.
JPT. 1 (1) : 34-44.

39
Setyadi B, N Hamida, E Gunawan. 2015. Pengaruh lingkungan kerja fisik dan non
fisik terhadap motivasi kerja dan kinerja karyawan. JAB 21 (1) : 2-4.
Siagian. dan Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.
Jakarta.

Sudarko dan H Hermaningsih. 2019. Kapasitas agribisnis peternak rakyat ayam


broilerpada kemitraan model inti-plasma. JII. Vol 19 (3) : 103-104
Soeharjo A. Patong. 1984. Sendi-Sendi Pokok Ilmu Usahatani. IPB. Bogor.
Soekartawi. 2003. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Syafaat N, S Mardianto, dan P Simatupang. 2003. Dinamika indikator ekonomi
makro sektor pertanian dan kesejahteraan petani. JAKP. 1 (1) : 62-73.
Taridala N. 2017. Analisis Pemasaran Ayam Broiler Pada Peternakan Mitra PT.
Inti Tani Satwa di Kecamatan Abeli Kota Kendari [Skripsi]. Fakultas
Peternakan. Universitas Halu Oleo, Kendari. (ID).
Istiqamah N, Suherman D, Zain B. 2019. Tingkat kepuasan aspek sosial ekonomi
dan lingkungan perusahaan peternakan ayam broiler di kecamatan sukaraja
kabupaten seluma. JPSDAL. Vol 8 (1) : 44-45
Ulfa D, A Suyanto, dan YSK Dewi. 2020. Pola dan kinerja kemitraan pada usaha
peternakan ayam broiler di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat.
Analisis Kebijakan Pertanian. 19 (1) : 34-40.
Uno HB. 2007. Teori motivasi dan pengukurannya; analisis di bidang pendidikan.
JRD. PT Bumi Aksara. Jakarta. (ID).
Umar DH. 2012. Pelatihan Metode Penelitian. Modul. Bogor. (ID).
Umam, M Khaul, H S Prayogi, dan A N Ningsih. 2015. Penampilan produksi
ayam pedaging yang dipelihara pada sistem lantai kandang panggung dan
kandang bertingkat. Malang. JIIP 26 (3) : 27 – 37.
Umela S. 2015. Pengaruh pendidikan, pengalaman, dan keterbukaan pada
informasi terhadap produktivitas usaha ternak ayam pedaging. SPJTPPG. 1
(1) 1-7.
Wati A K, Zuprizal, Kustanitah, E Indarto, N D Dono, dan Wihandoyo. 2018.
Performa ayam broiler dengan penambahan tepung daun caliandra
calothyrsus dalam pakan. JPIP. 1 (2) 15-20.
Wahyuningsih I dan A Yulianto. 2018. Pengaruh status sosial ekonomi orang tua
dan praktik kerja industri melalui motivasi kerja terhadap kesiapan kerja.
EEAJ 9 (2) : 532-551.

40
Winda A, T Rochadi, dan S Marina. 2015. Pola konsumsi ayam broiler
berdasarkan tingkat pengetahuan dan pendapatan kelompok mahasiswa.
Students e-Jurnal. 5 (2) : 2-13.

LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Tabulasi Data Responden
1. Karakteristik Responden

POPU
KEL/KEC NAMA UMUR PENDIDIKAN PENGALAMAN PEKERJAAN UTAMA MITRA
TER

ATABUBU/POASIA RUSTAN 58 SMA 15 PETERNAK INTI TANI 75


ATABUBU/POASIA MAJID 53 SMA 9 PETERNAK INTI TANI 10
ATABUBU/POASIA AGUSALIM 55 S1 11 PNS INTI TANI 40
GGOYA/POASIA AMIRUDDIN 65 SMP 10 PETERNAK INTI TANI 40
ATABUBU/POASIA NASRUN 52 SMA 8 PETERNAK INTI TANI 30
ATABUBU/POASIA LUKMAN 54 SD 8 WIRASWASTA INTI TANI 30
ATABUBU/POASIA RASMUT 60 SD 5 PETERNAK INTI TANI 20
ATABUBU/POASIA NIA 48 SMA 5 WIRASWASTA PSB 15
ATABUBU/POASIA MISI 55 SMA 5 WIRASWASTA PSB 25
OKOAU/KAMBU NYOMAN 39 SMA 6 POLRI MITRA UTAMA 40
OKOAU/KAMBU MARWAH 37 SMA 7 PETERNAK MITRA UTAMA 25
ATABUBU/POASIA LEO 50 SMA 10 WIRASWASTA INTI TANI 20
ATABUBU/POASIA IRFAN 35 SMA 5 PETERNAK INTI TANI 30
ATABUBU/POASIA SITI 41 SMP 41 6 PETERNAK INTI TANI 25
JUMLAH   702   110    
RATA-RATA   50,14285714   7,857142857    
42
2. Motivasi Ekonimo
NO NAMA MOTIVASI EKONOMI
PERTANYAAN 1 PERTANYAAN 2 PERTANYAAN 3 PERTANYAAN 4 PERTANYAAN 5
SR R S T ST SR R S T ST SR R T S ST SR R T S ST SR R T S ST
1 RUSTAN 5 4 5 5 4
2 MAJID 4 3 3 3 3
3 AGUSALIM 3 3 3 3 4
4 AMIRUDDIN 4 4 5 3 3
5 NASRUN 3 4 2 3 2
6 LUKMAN 3 3 2 3 4
7 RASMUT 3 2 5 2 4
8 NIA 3 3 3 3 3
9 MISI 2 3 4 3 4
10 NYOMAN 3 3 2 3 3
11 MARWAH 4 3 3 2 3
12 LEO 2 3 3 3 4
13 IRFAN 4 3 4 4 3
14 SITI 3 3 4 4 4
JUMLAH SKOR 2 7 4 1 1 10 3 3 5 3 3 2 9 2 1 1 6 7
PERSENTASE(%) 14.29 50 28.57 7.14 7.14 71.4 21.4 21 35.7 21.4 14.3 64.3 14.3 7.14 7.14 42.9 50
TOTAL (%) 100 100 100 100 100
Keterangan : SR ; Sangat Rendah
R ; Rendah
S ; Sedang
T ; Tinggi
ST; Sangat Tinggi

41
3. Motivasi Lingkungan

MOTIVASI LINGKUNGAN
NO NAMA PERTANYAAN 1 PERTANYAAN 2 PERTANYAAN 3 PERTANYAAN 4 PERTANYAAN 5
SR R S T ST SR R S T ST SR R T S ST SR R T S ST SR R T S ST
1 RUSTAN 3 2 3 2 4
2 MAJID 3 3 3 3 4
3 AGUSALIM 2 3 2 3 4
4 AMIRUDDIN 3 3 2 4 4
5 NASRUN 4 3 2 3 4
6 LUKMAN 3 3 4 3 2
7 RASMUT 2 2 3 4 3
8 NIA 4 3 3 3 4
9 MISI 3 3 4 3 3
10 NYOMAN 3 3 2 4 4
11 MARWAH 3 3 3 4 4
12 LEO 3 3 3 2 4
13 IRFAN 4 3 4 3 4
14 SITI 3 3 4 3 5
JUMLAH SKOR 2 9 3 2 12 4 6 4 2 8 4 1 2 10 1
PERSENTASE(%) 14.3 64.3 21.4 14.3 85.7 28.6 42.9 28.6 14.3 57.1 28.6 7.14 14.3 71.4 7.14
TOTAL (%) 100 100 100 100 100
Keterangan : SR ; Sangat Rendah
R ; Rendah
S ; Sedang
T ; Tinggi
ST; Sangat Tinggi

42
4. Motivasi Produksi

MOTIVASI PRODUKSI
NO NAMA PERTANYAAN 1 PERTANYAAN 2 PERTANYAAN 3 PERTANYAAN 4 PERTANYAAN 5
SR R S T ST SR R S T ST SR R T S ST SR R T S ST SR R T S ST
1 RUSTAN 4 3 3 2 3
2 MAJID 3 3 4 3 3
3 AGUSALIM 4 3 4 3 3
4 AMIRUDDIN 3 2 3 4 4
5 NASRUN 2 3 3 2 3
6 LUKMAN 3 2 5 2 4
7 RASMUT 3 3 3 3 2
8 NIA 3 3 2 4 2
9 MISI 3 3 4 3 3
10 NYOMAN 3 5 3 2 4
11 MARWAH 3 4 3 3 2
12 LEO 3 3 3 4 3
13 IRFAN 4 3 3 2 5
14 SITI 2 3 3 4 3
JUMLAH SKOR 2 9 3 2 10 1 1 4 6 4 2 8 4 1 2 10 1
PERSENTASE(%) 14.3 64.3 21.4 14.3 71.4 7.14 7.14 28.6 42.9 28.6 14.3 57.1 28.6 7.14 14.3 71.4 7.14
TOTAL(%) 100 100 100 100 100
Keterangan : SR ; Sangat Rendah
R ; Rendah
S ; Sedang
T ; Tinggi
ST; Sangat Tinggi

43
5. Motivasi Pemasaran

NO NAMA PERTANYAAN 1 PERTANYAAN 2 PERTANYAAN 3 PERTANYAAN 4 PERTANYAAN 5


SR R S T ST SR R S T ST SR R T S ST SR R T S ST SR R T S ST
1 RUSTAN 4 3 3 3 3
2 MAJID 4 4 4 3 4
3 AGUSALIM 4 3 4 3 4
4 AMIRUDDIN 4 4 3 4 4
5 NASRUN 3 4 3 3 3
6 LUKMAN 4 3 4 3 4
7 RASMUT 4 3 3 3 3
8 NIA 3 3 4 4 4
9 MISI 4 4 4 3 4
10 NYOMAN 4 3 3 3 4
11 MARWAH 3 4 4 3 4
12 LEO 4 3 3 4 5
13 IRFAN 4 4 3 4 4
14 SITI 3 3 4 4 3
JUMLAH SKOR 4 10 8 6 7 7 9 5 4 9 1
PERSENTASE(%) 28.6 71.4 57.1 42.9 50 50 64.3 35.7 28.6 64.3 7.14
TOTAL (%) 100 100 100 100 100

Keterangan : SR ; Sangat Rendah


R ; Rendah
S ; Sedang
T ; Tinggi
ST; Sangat Tinggi

44
Lampiran 2. Dokumentasi Penelitian

Wawancara di Kecamatan Poasia Wawancara di Kecamatan Poasia

Wawancara di Kecamatan Poasia Wawancara di Kecamatan Poasia

Wawancara di Kecamatan Kambu Wawancara di Kecamatan Kambu

45
Lampiran 3. Kosioner Penelitian

Identitas Responden

1. Nama :
2. Umur :
3. Alamat
Dusun :
RT/RW :
Kelurahan :
Kecamatan :
4. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan
5. Pendidikan terakhir : a. SD b. SLTP c. SLTA
d. S1 e. S2
6. Jumlah anggota keluarga :
7. Pengalaman beterernak : Tahun
8. Usaha utama yang dijalani :
9. Usaha sampingan :
10. Jumlah populasi ayam :
10.Nama perusahaan :
Pekerjaan lain :

Motivasi Peternak Ayam Broiler Berbasis Kemitraan

NO Pertanyaan 1 2 3 4 5
Motivasi Ekonomi
1 Apakah pendapatan yang anda terima dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari?
2 Apakah pendapatan yang anda terima sesuai
dengan pengalaman kerja?
3 Apakah pendapatan yang anda terima sesuai

45
dengan kinerja?
4 Apakah pendapatan anda dari beternak dapat
disisihkan untuk tabungan?
5 Apakah pendapatan anda meningkat setelah
beternak?
Motivasi Lingkungan
1 Apakah anda memiliki lahan kosong untuk
mendirikan kandang?
2 Apakah tetanggah anda ada yang melakukan
kemitraan dengan perusahaan ?
3 Apakah keluarga mendukung ?
4 Anda melakukan kemitraan karena mudah
mendapatkan informasi dari peternak yang lain
5 Apakah di sikitar tempat anda ada peternak
melakukan kemitraan?
Motivasi Input Produksi
1 Apakah puas dengan bibit (DOC) yang diberikan
oleh perusahaan?
2 Apakah anda puas dengan pakan yang berikan
oleh perusahaan?
3 Apakah anda puas dengan penyediaaan obat dan
vaksin yang diberikan oleh perusahaan?
4 Apakah anda puas dengan petugas
pengawas/penyuluh dari pihak perusahaan?
5 Apakah anda memiliki pengetahuan cara
beternak?
Motivasi Pemasaran
1 Apakah anda puas dengan cara perusahaan mejual
produk?

45
2 Apakah anda puas dengan strategi perusahaan
dalam menentukan waktu jual?
3 Apakah anda puas dengan keterlibatan dalam
pemasaran?
4 Apakah anda puas dengan bagi hasil dari
perusahaan?
5 Apakah anda puas dengan hasil penjualan?

45

Anda mungkin juga menyukai