Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

PENGANTAR VIROLOGI TUMBUHAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : LA ODE SURYONO


NIM : D1F121025
KELAS : PTP-A

PROGRAM STUDI/JURUSAN PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan

yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri.

Dalam proses ini, bakteri dikenai larutan-larutan berikut, zat pewarna kristal vio-

let, larutan yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingan-

nya berupa zat warna safranin atau air fuchsin. Tujuan pewarnaan Gram adalah

untuk mengidentifikasi mikroba. Bakteri yang diwarnai dengan metode Gram ini

dibagi menjadi dua kelompok yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram

negatif. Zat warna yang digunakan pada pengecatan Gram meliputi kristal violet,

logul, alkohol 70% dan safranin (Malik et al., 2017).

Bakteri yang terwarnai dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif akan

mempertahankan zat pewarna kristal violet dan karenannya akan tampak berwarna

ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri Gram negatif akan kehilangan zat

pewarna putih setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna

tandingannya yaitu dengan zat pewarna air fuchsin atau safranin akan tampak

berwarna merah. Perbedaan warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur

kimiawi dinding selnya.

Selain pewarnaan Gram, penentuan reaksi Gram bakteri dapat dilakukan

dengan menggunakan uji larutan KOH. Pengujian ini lebih sederhana karena
hanya memerlukan koloni bakteri yang dicampur ke dalam larutan KOH 3% di

atas permukaan gelas obyek.

Pengujian KOH 3% pada bakteri mengindikasikan bakteri gram (+)

memiliki dinding sel yang tebal dan lemak yang tipis sedangkan gram (-)

berlemak tebal dan berdinding sel tipis yang berada di ruang periplasma. KOH

akan menyerang lemak (bilayer lipid) dan membuat sel gram (-) pecah.

(Hardiansyah et al., 2020).

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan praktikum Pewarnaan

Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora Bakteri dikarenakan hal yang paling pent-

ing dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari praktikum Pewarnaan Gram, Uji KOH dan

Pewarnaan Spora Bakteri adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara membedakan bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif

dengan menggunakan pengujian KOH 3% dan pewarnaan Gram?

2. Apa saja yang membedakan antara pengujian KOH 3% dan Pewarnaan Gram?

1.3. Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat bentuk bakteri dan mem-

pelajari cara pewarnaan Gram serta untuk mengetahui pengaruh

dan manfaat terhadap penggunaan metode uji Gram KOH 3% dalam

mengidentifikasi bakteri.
Adapun kegunaannya yaitu, para praktikan dapat mengetahui perbedaan

bakteri Gram negatif dan bakteri Gram positif serta para praktikan dapat menge-

tahui cara melakukan pengujian KOH dan pewarnaan Gram pada bakteri.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Bakteri merupakan salah satu golongan mikroorganisme prokariotik

(bersel tunggal) yang hidup berkoloni dan tidak mempunyai selubung inti namun

mampu hidup dimana saja. Menurut klasifikasinya bakteri dibagi menjadi 2 yaitu

bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Beberapa bakteri Gram positif dan

bakteri Gram negatif merupakan flora normal pada tumbuhan (Holderman et al.,

2017). Salah satu metode yang yang dapat mengidentifikasi suatu bakteri ialah pe-

warnaan Gram. Pewarnaan Gram merupakan pewarnaan differensial yang sangat

berguna dan paling banyak digunakan di laboratorium (Rahayu et al., 2017).

Pengujian reaksi dengan KOH yakni biakan murni bakteri antagonis yang

berumur 24 jam disuspensikan di atas gelas objek yang sebelumnya telah ditetesi

dengan KOH 3%., kemudian diaduk menggunakan jarum ose. Suspensi bakteri

yang membentuk lendir menunjukkan bakteri termasuk Gram negatif. Apabila

suspensi tidak terangkat dengan jarum ose atau encer, menunjukkan bakteri Gram

positif (Arriani et al., 2019).

Pewarnaan Gram dilakukan sesuai dengan metode Schaad, satu

ose bakteri dicampurkan dengan air steril dan difiksasi dengan lampu bunsen.

Kemudian diteteskan kristal violet selama 1 menit dan dicuci dengan air steril.
Setelah itu diteteskan larutan iodin selama 1 menit dan dicuci dengan air steril.

Diteteskan alkohol 70% selama 30 detik dan dicuci dengan air steril. Terakhir

diteteskan safranin selama 10 detik dan dicuci dengan air steril. Setelah itu

dikeringkan dan diamati di bawah mikroskop. Sel bakteri yang berwarna merah

menunjukkan bersifat Gram negatif, sedangkan yang berwarna ungu merupakan

bakteri Gram positif (Kristi et al., 2022).

Staphylococcus aureus merupakan bakteri Gram positif yang berbentuk

kokus bergerombol yang menghasilkan warna ungu pada pewarnaan Gram.

Warna ungu disebabkan karena bakteri mempertahankan warna pertama, yaitu

kristal violet. Perbedaan sifat Gram dipengaruhi oleh kandungan pada dinding sel,

yaitu bakteri Gram positif kandungan peptidoglikan lebih tebal jika dibandingkan

dengan Gram negatif (Hayati et al., 2019).


III. METODE PRAKTIKUM

3.1. Lokasi dan Waktu Praktikum

Praktikum Uji KOH dan Pewarnaan Spora Bakteri dilaksanakan di

Laboratorium Proteksi Tanaman Unit Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas

Halu Oleo pada hari Selasa, 27 Oktober 2022 pukul 10.00 WITA sampai selesai.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan pada praktikum ini yaitu, KOH 3%, iodin, instaviolet, safranin,

alkohol 70%, aquades, spiritus, tissue, isolate bakteri.

Alat yang digunakan ialah, kaca preparat, pipet tetes, tabung reaksi, lampu

bunsen, gelas beaker, mikroskop cahaya, jarum ose, alat tulis menulis dan kamera.

3.3. Prosedur Praktikum

Adapun prosedur praktikum pada Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewar-

naan Spora Bakteri dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:

3.3.1. Pengujian KOH 3% pada Bakteri

Adapun prosedur praktikum pada Pengujian KOH Bakteri adalah terlebih

dahulu menyiapkan kaca preparat yang sudah disterilisasikan dengan allkohol,

setelah itu menyiapkan isolat bakteri yang mau diuji, kemudian memanaskan

jarum ose pada lampu bunsen dan dikering anginkan terlebih dahulu setelah itu

mengambil bakteri satu ose pada media biakan dan mencampurkannya cairan

KOH 3%, kemudian diaduk secara merata dengan jarum ose, tarik jarum ose ke

atas gelas objek dan amati pembentukannya. Jika terbentuk lendir


mengindikasikan bakteri Gram negative (-), jika tidak berlendir mengindikasikan

bakteri Gram positif (+).

3.3.2. Pewarnaan Gram pada Bakteri

Adapun prosedur praktikum pewanaan Gram pada bakteri yaitu, siapkan

terlebih dahulu isolate bakteri dan bahan yang akan digunakan untuk pewarnaan

Gram seperti, alcohol 70%, aquades, larutan kristal violet, safranin dan iodin. Per-

tama-tama sterilkan kaca preparat menggunakan alcohol 70% setelah steril

mengambil 1 ose bakteri dan diletakan di atas gelas objek kemudian dikering

anginkan terlebih dahulu. Setelah bakterinya dirasa sudah kering, diteteskan laru-

tan kristal violet ± 2-3 tetes dan didiamkan selama 1 menit. Apabila sudah cukup

1 menit larutan kristal violet yang sudah kering dibilas dengan aquades dan diker-

ing anginkan lagi. Setelah dirasa sudah kering, diteteskan lagi larutan iodin ± 1-2

tetes kemudian dibilas lagi dengan aquades dan dikering anginkan. Kemudian, di-

bilas lagi menggunakan alcohol 70% didiamkan selama ± 30 detik dan dibilas lagi

menggunakan aquades dan dikeringkan lagi setelah kering diteteskan larutan

safranin didiamkan selama 2 menit setelah didiamkan dibilas lagi menggunakan

aquades lalu ditutup menggunakan penutup preparat dan diamati di bawah

mikroskop.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Adapun hasil dari Pewarnaan Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora Bak-

teri dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.1.1. (a). TSA daun singkong (b). TSA daun singkong

a b
v
Gambar 4.1.2. (a). YDCA sampel daun (b). TSA sampel daun singkong
singkong,

4.2. Pembahasan

Pewarnaan gram ini sering kali digunakan dalam laboratorium mikrobi-

ologi karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewar-

naan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidolgikan dinding sel dan
banyak sedikitnya lapisan lemak pada membrane sel bakteri. Pengujian dengan

pengecatan Gram ini dapat diketahui perbedaan yang mendasar antara bakteri

Gram positif dan negative yaitu dari warnanya apabila berwarna ungu maka me-

nunjukkan bakteri Gram positif. Selain pewarnaan Gram ada yang lebih sederhana

yaitu pengujian KOH, Pengujian ini lebih sederhana karena hanya memerlukan

koloni bakteri yang dicampur ke dalam larutan KOH 3% di atas permukaan gelas

obyek.

Bakteri Gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat waarna

kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau

ungu di bawah mikroskop. Sedangkan jika berwarna merah, kuning atau jingga

maka menunjukkan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram negatif adalah bakteri

yang dinding selnya menyerap warna merah, dan memiliki lapisan peptidoglikan

yang tipis. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan pengujian KOH apabila

terbentuk lendir, maka menunjukkan bahwa bakteri tersebut negative (-), sedan-

gkan apabila tidak terbentuk lendir maka bakteri tersebut positif (+).

Berdasarkan hasil pada Gambar 4.1.1. Dari pengujian KOH pada sampel

daun singkong, bakteri yang ditemukan adalah bakteri Gram positif(+) dikare-

nakan dari hasil uji KOH semua sampel yang diamati tidak berlendir. Penanaman

bakteri yakni menggunakan metode gores menunjukkan hasil identifikasi bakteri

menggunakan uji gram KOH 3%, pada metode gores memiliki lendir yakni 100%

sehingga rata-rata bakteri dari daun singkong tidak memiliki lendir/gram negatif.

Pada hasil Gambar 4.1.2. Setelah diamati di bawah mikroskop didapatkan

jenis bakteri berbentuk basil yang merupakan jenis bakteri Gram negatif (-)
disertai dengan warna merah pada media PDA daun singkong setelah dilakukan

pewarnaan Gram ditemukan bakterinya berbentuk basil dan berwarna merah yang

artinya bakterinya negatif dikarenakan berbentuk basil dan berwarna merah.

Bakteri Gram negatif mengandung lebih sedikit peptidoglikan (10-20%), namun

memiliki struktur membran yang terdiri dari protein, fosfolipida, dan

lipopolisakarida (Marbun et al., 2020).


V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu bahwa bakteri dibedakan men-

jadi bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Yang dimana pada saat pengu-

jian KOH bakteri Gram positif tidak menghasilkan lendir karena memiliki dinding

sel yang tebal sedangkan, pada saat pengujian KOH bakteri negatif menghasilkan

lendir dikarenakan bakteri Gram negatif berlemak tebal dan berdinding sel tipis

yang berada di ruang periplasma. Namun hasil yang didapatkan dari Pewarnaan

Gram, Uji KOH dan Pewarnaan Spora Bakteri semua bakterinya negatif.

5.2. Saran

Saran saya yaitu sebelum melakukan praktikum diharapkan tetap berhati-

hati dalam menggunakan alat-alat yang bersifat gelas dan untuk pengelola labora-

torium diharapkan agar menyediakan bahan praktikum yang lengkap, sehingga

praktikum dapat berjalan dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Arriani IF, Luqman QA, Restu RK. 2019. Pemanfaatan Bakteri Antagonis
Lumpur Sidoarjo Untuk Menekan Sclerotium Rofsii Sacc. Penyebab
Penyakit Rebah Semai Pada Tanaman Kedelai. Jurnal Viabel Pertanian.
13(1): 11-20.

Hardiansyah MY, Yunus M, Abdul MJ. 2020. Identifikasi Plant Growth Promot-
ing Rhizobacteria pada Rizosfer Bambu Duri dengan Gram KOH 3%. Jur-
nal Agrotechnolgy Research. 4(1): 41-46.

Hayati NL, Tyasningsih W, Praja NR, Chusniati S, Yunita NM, Wibawati AP.
2019. Isolasi dan Identifikasi Staphylococcus Aureus Pada Susu Kambing
Peranakan Etawah Penderita Masitis Subklinis Di Kelurahan Kalipuro
Banyuwangi. Jurnal Medik Veteriner. 2(2): 76-82.

Holderman MV, Queljoe E, Rondonuwu SB. 2017. Identifikasi Bakteri pada Pe-
gangan Eskalator di Salah Satu Pusat Perbelanjaan di Kota Manado. Jur-
nal Ilmiah Sains. 17(1): 13-18
Kristi A, Kikin HM, Giyanto. 2022. Keragaman Morfologi, Fisiologi, Biokimia
dan Virulensi Galur Xanthomonas citri sub sp. Citri Penyebab Penyakit
Kanker pada Jeruk. Jurnal Fitopatologi. 18(1): 29-42.
Malik CP, Mustafa MI. 2017. Identifikasi Mikroba Metode Pewarnaan Gram. Ju-
rnal Praktik Mikrobiolologi Umum. 1(1): 1-6.
Marbun RWS, Febrizki NMF, Uliya FA. 2020. Pemanfaatan Sari Ubi Jalar Ungu
(Ipomoea batatas poiret) Sebagai Zat Pewarna pada Pewarnaan Gram Ter-
hadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Jurnal Analis
Kesehatan Klinikal Sains. 8(2): 82-89.
Rahayu SA, Gumilar MH. 2017. Uji Cemara Air Minum Masyarakat Sekitar Mar-
gahayu Raya Bandung Identifikasi Bakteri Escherichia coli. Jurnal Pen-
didikan Sain Teknologi. 4(2): 50-56.
LAMPIRAN

Dokumentasi

Mengambil bakteri pada media Mengamati bakteri yang sudah decamp-


biakan untuk diuji pada KOH urkan larutan KOH 3% apakah (-) atau
(+)
Mengamati bakteri di bawah mikroskop yang sudah dilakukan pewarnaan Gram

Anda mungkin juga menyukai