MIKROBIOLOGI DASAR
‘‘Pengecetan Gram dan Pengujian KOH Pada Bakteri’’
OLEH:
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang
paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dalam proses
ini, bakteri dikenai larutan-larutan berikut, zat pewarna kristal violet, larutan yodium,
larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya berupa zat warna
Bakteri yang terwarnai dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif akan
mempertahankan zat pewarna kristal violet dan karenannya akan tampak berwarna
ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri Gram negatif akan kehilangan zat
pewarna putih setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna
tandingannya yaitu dengan zat pewarna air fuchsin atau safranin akan tampak
berwarna merah. Perbedaan warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur
lapisan peptidoglikan pada sel Gram jauh lebih tipis dan dikelilingi oleh lapisan
dengan menggunakan uji larutan KOH. Pengujian ini lebih sederhana karena hanya
bakteri Gram negative (-), sedangkan bakteri yang tidak menghasilkan lendir disebut
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat bentuk bakteri dan
komposisi dinding sel bakteri dan permeabilitas diantara kedua kelompok dinding sel
bakteri menyebabkan perbedaan warna pada bakteri Gram positif dan bakteri Gram
primer (kristal ungu) atau kehilangan warna primer dan menerima warna tandingan
tunggal) yang hidup berkoloni dan tidak mempunyai selubung inti namun mampu
hidup dimana saja. Menurut klasifikasinya bakteri dibagi menjadi 2 yaitu bakteri
Gram positif dan bakteri Gram negatif. Beberapa bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif merupakan flora normal pada tubuh manusia. Flora normal adalah
Salah satu metode yang yang dapat mengidentifikasi suatu bakteri ialah
yang tumbuh dalam medium pertumbuhan dan morfologi sel yang dapat diamati
koloni dalam medium. Salah satu cara yang masih diperlukan dalam taksonomi
bakteri adalah pewarnaan gram. Cara ini digunakan untuk memisahkan anggota-
anggota domain bakteria kedalam dua kelompok berdasarkan dinding selnya. Bakteri
gram-positif memiliki dinding sel yang lebih sederhana, dengan jumlah peptidoglikan
yang relative banyak. Dinding sel bakteri gram negative memiliki peptidoglikan yang
lebih sedikit dan secara structural lebih kompleks (Sabdaningsih et al., 2013).
mengadsorbsi atau pun membiaskan cahaya. Alasan inilah yang menyebabkan zat
dapat dilakukan berdasarkan sifat sitologi (bentuk sel, gerak atau motilitas, sifat Gram
dan endospora), sifat morfologi dan sifat fisiologi. Uji sifat morfologi mencakup
sifat-sifat koloni, seperti ukuran, bentuk, warna dan tepian, sedangkan uji sifat
fisiologi diantaranya uji hidrolisis pati, hidrolisis lemak, hidrolisis protein dan uji
metil ungu pada metode pewarnaan gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan
warna ungu gelap setelah dicuci dengan alcohol sementara bakteri gram negative
tidak. Bakteri gram negative mempunyai struktur dinding sel berlapis 3 dengan
ketebalan yang tipis berkisar antara 10-15 nm. Komposisi dinding sel bakteri gram
negative ini terdiri dari lipid dan ppeptidoglikan. Konsentrasi lipid pada dinding sel
disebabkan oleh kontaminasi langsung pada luka. Bakteri ini dapat tumbuh dengan
baik dan mampu memefermentasi mannitol pada media mannitol salt agar. Koloni
Halu Oleo pada hari Kamis, 2 Desember 2021 pukul 13.00 WITA sampai selesai.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu isolate bakteri, larutan KOH
dan alkohol
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu kaca preparat, jarum ose, pipet
3. Panasi jarum ose didiamkan terlebih dahulu setelah itu mengambil bakteri pada
isolate
negative (-), jika tidak berlendir mengindikasikan bakteri Gram positif (+).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Adapun hasil dari pengamatan Pengecetan Gram dan Pengujian KOH pada
KOH.
3 Jeruk (-)
4.2. Pembahasan
karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini
didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidolgikan dinding sel dan banyak
sedikitnya lapisan lemak pada membrane sel bakteri. Pengujian dengan pengecatan
Gram ini dapat diketahui perbedaan yang mendasar antara bakteri Gram positif dan
negative yaitu dari warnanya apabila berwarna ungu maka menunjukkan bakteri
Gram positif.
Bakteri Gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat waarna kristal
violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di
bawah mikroskop. Sedangkan jika berwarna merah, kuning atau jingga maka
menunjukkan bakteri Gram negative. Bakteri Gram negative adalah bakteri yang
dinding selnya menyerap warna merah, dan memiliki lapisan peptidoglikan yang
tipis. Cara lain yang dapat dilakukan yaitu dengan pengujian KOH apabila terbentuk
lendir, maka menunjukkan bahwa bakteri tersebut negative (-), sedangkan apabila
diketahui pada pengecatan Gram menggunakan isolat padi, jeruk, dan tanah. pada
pengujian KOH didapatkan hasil yaitu ada yang berlendir dan ada juga yang tidak
berlendir yang berarti bakteri berlendir yaitu negative dan yang tidak berlendir itu
positif. Bakteri Gram positif memiliki membrane tunggal yang dilapisi peptidoglikan
Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya.
Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang
tidak mempunyai dinding sel seperti Mycomplasma sp contoh bakteri yang tergolong
bakteri tahan asam, yaitu dari jenis Mycobacterium dan beberapa spesies tertentu dari
jenis Nocardia. Bakteri-bakteri dari kedua jenis ini memiliki sejumlah besar zat
tersebut relative tidak permeabel terhadap zat-zat yang umum sehingga sel bakteri
tersebut tidak terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan sederhana
atau Gram. Dari uraian tersebut, dapat dinyatakan bahwa penentuan sifat Gram
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini yaitu bahwa bakteri dibedakan menjadi
bakteri Gram positif dan bakteri Gram negative. Yang dimana pada saat pengujian
KOH bakteri Gram positif tidak menghasilkan lendir karena memiliki dinding sel
yang tebal sedangkan, pada saat pengujian KOH bakteri negative menghasilkan lendir
dikarenakan bakteri Gram negative berlemak tebal dan berdinding sel tipis yang
5.2. Saran
dalam menggunakan alat-alat yang bersifat gelas dan pengelola laboratorium agar
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anuar, W., A, Dahliaty J. 2014. Isolasi Bakteri Selulolitik dari Perairan Dumai.
Jurnal Of Mipa.
Ampou E E., Triyulianti I dan Nugroho S C. 2015. Bakteri Asosiasi Pada Karang
Scleractinia Kaitannya Dengan Fenomena La-Nina Di Pulau Bunaken. Jurnal
Kelautan Nasional. 10(2): 55-63.
Holderman MV. Queljoe E de dan Rondonuwu SB. 2017. Identifikasi Bakteri pada
Pegangan Eskalator di Salah Satu Pusat Perbelanjaan di Kota Manado. Jurnal
Ilmiah Sains. 17(1): 13-18
Rahayu SA., Gumilar MH. 2017. Uji Cemara Air Minum Masyarakat Sekitar
Margahayu Raya Bandung Identifikasi Bakteri Escherichia coli. Jurnal
Pendidikan Sain Teknologi. 4(2): 50-56.
Sabdaningsih A., Budiharjo A., Kusdiyantini E. 2013. Isolasi dan Karakteristik
Morfologi Koloni Bakteri Asosiasi Alga Merah (Rhodophyta) Dari Perairan
Kutuh Bali. Jurnal Biologi. 2(2): 1-7.
Subandi, U. 2009. Mikrobiologi dasar Dalam Praktek. Gramedia. Jakarta.
LAMPIRAN