Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN DASAR-DASAR AGRONOMI

“Stek Batang dan Sambung Pucuk (Grafting) Tanaman Bunga Kertas


(Bugenvil)”

Oleh:

NAMA : LA ODE MUHAMMAD SYAIFUL


NIM : D1F121024
KELAS : PTP-B

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bunga kertas atau Bougenville adalah salah satu tanaman hias yang banyak
ditemukan tumbuh di sekitar kita, padahal asal bunga ini adalah negara Brazil.
Bunga kertas ini mempunyai gaya hidup yang unik, yaitu tumbuh subur
mengeluarkan bunga warna-warninya yang melimpah pada musim kemarau dan
akan berguguran saat musim hujan. Di akhir musim hujan akan tumbuh tunas-
tunas baru yang siap tumbuh dan fenomena ini akan menjadi pemandangan yang
sejuk untuk dipandang. Yang unik, bunga kertas dapat dikreasikan menjadi aneka
bunga dan daun yang warna-warni dalam satu pohon bunga. Caranya yaitu
memberikan warna bunga dan daun yang berbeda pada sebuah pohon bougenville.
Bunga ini banyak difavoritkan pecinta bunga untuk dijadikan koleksi
tanaman hias mereka. Salah satu alasan mengapa bunga ini banyak disukai adalah
karena tanaman bunga kertas atau bougenville ini dapat ditanam dengan cara yang
sangat mudah. Apalagi cara merawat bunga ini juga tidak begitu ekstrim. Namun
hasil yang diberikan adalah pemandangan bunga yang menakjubkan. Selain itu,
bunga bougenville bisa dimanfaatkan sebagai hiasan rambut pengantin, pemadian
pewangi untuk relaksasi di spa, dan di negara India juga Cina, bunga ini banyak
digunakan pada upacara pemakaman
Perbanyakan tanaman dengan cara setek merupakan perbanyakan tanaman
dengan cara menanam bagian-bagian tertentu dari tanaman. Bagian tertentu itu
bisa berupa pucuk tanaman, akar, atu cabang. Proses penyetekan tanaman itu
sendiri cukup mudah. Kita tinggal memotong tanaman yang terpilih dengan
menggunakan pisau yang tajam untuk menghasilkan potongan permukaan yang
halus.. Ketika membuat potongan meruncing. Hendaknya kita usahakan potongan
itu sedikit menyentuh again mata tunas, dengan demikian nantinya stek yang
diharapkan akan berhasil
Perbanyakan dengan cara stek adalah perbanyakan tanaman dengan
menumbuhkan potongan/bagian tanaman seperti akar, batang atau pucuk sehingga
menjadi tanaman baru. Stek pucuk umum dilakukan untuk perbanyakan tanaman
buah-buahan. Dengan kata lain setek atau potongan adalah menumbuhkan bagian
atau potongan tanaman, sehingga menjadi tanaman baru.

1.2. Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari tugas ini yaitu meningkatkan kreativitas dan wawasan
baru mahasiswa terhadap pembiakan tanaman secara vegetatif melalui stek dan
grafting.
Adapula manfaatnya yaitu memberikan ilmu serta pengetahuan baru
mahasiswa tentang cara penyetekan maupun grafting pada ranaman bunga kertas
(Bugenvil).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Bunga Bogenvil


Bugenvil merupakan tanaman hias populer. Bentuknya adalah pohon kecil
yang sukartumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang
berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya.
Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun
bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang (Ridho’i
et al., 2021).
Bougenville atau disebut sebagai “Bunga Kertas” merupakan salah satu
jenis tanaman yang banyak kita jumpai di wilayah tropis seperti Indonesia. Bunga
kertas sendiri terbilang cukup popoler di indonesia, sering digunakan sebagai
aksen penghias tanaman. Bunga ini dinamakan bunga kertas karena memang
memiliki kelopak dengan tekstur yang mirip kertas. Dibeberapa daerah banyak
orang yang menyebut bunga kertas dengan nama “Bunga Zinnia”. Bunga jenis ini
merupakan salah satu bunga yang dapat dikatakan mudah untuk dibudidayakan.
oleh pengguna sistem pakar (Fadillah et al., 2020).
Tanaman bunga kertas dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Pelantae
Sub kingdom : Viridiplantae
Divisi : Tracheobionta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllanae
Famili : Nytaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea glabra
2.2. Morfologi Bunga Bogenvil
Bunga kertas berakar tunggang, tumbuh vertikal, terserabut, dan melebar.
Akar bunga kertas dapat menembus kedalam ntanah mencapai kedalaman 50 – 80
cm bahkan lebih tergantung varietesnya. Bunga kertas berbatang perdu, tegak
lurus dapat mencapai ketinggian 2 – 3 m bahkan lebih, dengan permukaan batang
halus hingga kasar dan berwarna kecoklatan. Selain itu batang berkayu, berbentuk
bulat memanjang dan berduri kecil serta memiliki cabang yang banyak Bunga
kertas memiliki daun bulat oval memanjang dengan panjang 1 – 4 cm, bagian tepi
daunnya rata, tulang daunya menyirip antara 3 – 5 bahkan lebih, dan juga daun
berwarna kehijauan muda hingga tua. Daun bunga ini juga memiliki tangkai yang
pendek dengan panjang 0,5 – 1 cm berwarna coklat mudah. Bunga kertas tidak
lengkap terdiri dari beberapa macam diantarnya tangkai, tendi bunga, kepala
putik, benang sari dan tangkai sari. Bunga ini muncil di ketiak daun dengan
bentuk majemuk (payung) yang tersusun dalam anakan payung yang bertangkai
dengan jumlah 1 – 7 anakan, masing-masingnya memiliki 3 bunga (Umaternate et
al., 2022).
Stek atau cutting merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman secara
vegetatif. Tanaman yang disetek, dipotong disalah satu bagiannya. Stek batang
merupakan perbanyakan tanaman yang menggunakan potongan batang, cabang,
atau ranting tanaman induknya. Untuk dapat meningkatkan keberhasilan dalam
memperbanyak tanaman secara vegetatif seperti cangkok dan stek, dikembangkan
hormone yang dapat mempercepat pertumbuhan akar tanaman (Frasiskus, 2006).
Penyambungan (grafting) merupakan kegiatan untuk menggabungkan dua
atau lebih sifat unggul dalam satu tanaman. Penyambungan dilakukan dengan
memperhatikan bahan tanaman yang disambung secara genetik harus serasi
(kompatibel), bahan tanaman harus berada dalam kondisi fisiologi yang baik,
kombinasi masing-masing bahan tanaman harus terpaut sempurna, dan tanaman
hasil sambungan harus dipelihara dengan baik selama waktu tertentu (Putri et al.,
2017).
BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN

3.1. Tempat dan Waktu


Kegiatan grafting ini di laksanakan di Sekret Proteksi Tanaman,
Kecamatan Kambu, pada hari Kamis, 13 Juli 2022, Pukul 22.15 sampai Selesai.
3.2. Prosedur Pelakaan
Prosedur pelaksanaa stek batang bunga asoka adalah sebagai berikut :
 Pilih batang tanaman bougenville yang sudah dewasa atau terlihat tua.
 Potong batang tersebut dengan cara menyerong dan runcing.
 Siapkan media tanam berupa tanah gembur yang telah dicampur dengan pupuk
kandang. Masukkan campuran tanah tersebut pada pot berukuran sedang.
 Tancapkan batang bougenville tadi pada media tanam sedalam 10 cm. Agar
tidak bergeser, patok dengan bilahan bambu.
 Letakkan pot pada tempat yang teduh dan kering. Namun usahakan tempatnya
tidak begitu lembab juga tidak begitu panas.
 Biasanya setelah 20 hari batang bougenville tersebut sudah mengeluarkan
tunas mudanya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Adapun hasil dari tugas stek dan grafting ini sebagai berikut:

4.2. Pembahasan

Stek merupakan teknik pembiakan vegetatif dengan cara perlakuan


Pemotongan pada bagian vegetatif untuk ditumbuhkan menjadi tanaman dewasa
Secara mandiri dan terlepas dari induknya. Penggolongan stek berdasarkan bahan
Tanaman terdiri dari: stek pucuk, stek batang dan stek akar. Stek adalah salah satu
cara pembiakan vegetatif yang paling umum Digunakan. Stek merupakan suatu
perlakuan pemisahan atau pelepasan dengan Cara memotong bagian-bagian
tanaman seperti akar, batang, daun, dan tunas Dengan maksut agar bagian-bagian
tersebut membentuk akar.
Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan
menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan
menjadi tanaman baru. Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai
terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman
baru. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi oleh faktor intern yaitu tanaman itu
sendiri dan faktor ekstern atau lingkungan. Salah satu faktor intern yang
mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk adalah fitohormon yang berfungsi
sebagai zat pengatur tumbuh. Faktor intern yang paling penting dalam
mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk pada stek adalah faktor genetik. Jenis
tanaman yang berbeda mempunyai kemampuan regenerasi akar dan pucuk yang
berbeda pula.
Ada banyak keuntungan yang kita dapatkan dari tanaman yang yang di
lakukan stek, diantarany adalah, tanaman memiliki sifat yang sama dengan
indukannya, terutama pada bentuk buah, warna, rasa dan juga bentuknya.
Tanaman stek dapat kita tanam pada tempat dengan permukaan tanahnya yang
dangkal, karena tanaman stek memiliki akar tunggang. Perbanyakan tanaman
buah menggunakan metode stek merupakan perbanyakan yang sangat mudah dan
praktis. Stek bisa dikerjakan dengan cepat, mudah, murah dan juga tidak
memerlukan tekhnik khusus seperti halnya dengan metode mencangkok dan juga
okulasi.
Kerugian Stek Terhadap Tanaman Akar dangkal dan tidak ada akar
tunggang, itu dapat membuat tanaman roboh saat terjadi angin yang kencang.
Tanaman tidak tahan kekeringan saat terjadi musim kemarau yang panjang. Akar
dangkal dan tidak ada akar tunggang, itu dapat membuat tanaman roboh saat
terjadi angin yang kencang. Tanaman tidak tahan kekeringan saat terjadi musim
kemaru yang panjang.
Salah satu metode perbanyakan tumbuhan secara vegetatif yang banyak
dipakai hingga saat ini adalah metode sambung pucuk. Metode sambung pucuk
merupakan suatu teknik menyambungkan dua tanaman yang sama jenis namun
berbeda sifatnya untuk dihasilkan satu individu baru yang mempunyai beberapa
karakter yang dinginkan. Dalam teknik sambung pucuk dikenal dengan istilah
batang bawah (rootstock) dan batang atas (scion). Batang atas ini berasal dari
cabang tanaman yang mempunyai sifat-sifat penting seperti buahnya berkualitas
tinggi dan sifat unggul lainnya. Sedangkan batang bawah dipilih dari tanaman
yang tahan penyakit, batang yang kuat, dan memiliki pertumbuhan yang baik.
Adapun keuntungan dalam melakukan grafting adalah, diperoleh individu
yang memiliki beberapa sifat unggul, lebih cepat berbuah, sifat-sifat yang
diperoleh tidak berbeda jauh dengan sifat induknya, mempunyai perakaran yang
kuat, relatif mudah dan sederhana untuk dilakukan.
Adapun kerugian dalam melakukan grafting adalah, berbuah sedikit, tidak
berhasil jika batang atas dan bawah tidak kompatibel atau tidak cocok, pohon
mudah patah, sulit memperoleh bahan sambungan dalam jumlah besar, persiapan
yang cukup lama, keterampilan seseorang yang melakukan penyambungan harus
diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA

Fadillah MR, Andika B, & Saripurna D. 2020. Sistem Pakar Mendiagnosa


Penyakit dan Hama Penyerang Tanaman Bougenville dengan Metode
Teorema Bayes. Jurnal Saintikom. 19(1): 88-99.
Putri D, Gustia H, & Suryati Y. 2017. Pengaruh Panjang Entres terhadap
Keberhasilan Penyambungan Tanaman Alpukat. Jurnal Agrosains dan
Teknologi. 1(1): 32-45.
Umaternate H, Munawar S, & Soamole R. 2022. Karateristik Morfologi Bunga
Kertas (Bougenville). Jurnal Of biology education and Science. 2(2): 76-
79.
Ridho’i A, Setyadjit K, & Supardi. 2021. Memantau Suhu Pada Oven Bunga
Bogenvil Menggunakan Sensor LM35 Berbasis Mikrokontroller. Jurnal
Teknik Industri. 24(2): 17-28.
Frasiskus, & Harum. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif
Tanaman Buah. Bogor : World Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock
International.

Anda mungkin juga menyukai