Anda di halaman 1dari 4

ACARA III

PERBANYAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF (STEK &


CANGKOK)

A. TUJUAN
Mengetahui cara-cara perbanyakan tanaman secara vegetatif

B. TINJAUAN PUSTAKA
Perbanyakan vegetatif merupakan perbanyakan tanaman yang berasal
dari bagian vegetatif tanaman yang tidak mengalami proses peleburan gamet
jantan dan betina. Perbanyakan vegetatif menghasilkan keturunan yang
seragam persis seperti induknya. Perbanyakan secara vegegtatif dapat
dilakukan dengan cara seperti cangkok, rundukan, stek dan kultur jaringan
(Arimarsetiowati dan Ardiyani, 2013).
Cangkok merupakan salah satu teknik perbanyakan vegetatif dengan cara
melukai atau penyayatan cabang dari indukan pohon yang dibungkus media
tanam untuk merangsang terbentuknya akar (Cahyono dan Hasan, 2018).
Tujuan cangkok untuk mendapatkan anakan/bibit untuk pembangunan bank
klon, kebun benih klon, dan kebun persilangan. Perbanyakan cangkok
memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu sifat tanaman yang
dihasilkan sama persis seperti indukannya, menghasilkan buah dalam waktu
yang singkat, dan cepat menghasilkan keturunan baru. Kelemahannya ialah
tanaman mudah roboh karena akarnya tunggang, tidak dapat dilakukan secara
besar-besaran, serta produktivitas buahnya yang terbatas (Alfania, 2013).
Tanaman bunga kertas (bougenville) merupakan tanaman hias yang
banyak di minati karena bunganya yang indah dan beragam warnanya.
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan akan tetapi, banyak di jumpai di
Indonesia. Tanaman bunga kertas dapat tumbuh mencapai 15meter. Tekstur
batang yang keras dan memiliki percabangan yang banyak dan terdapat duri
tajam pada bagian batang dan cabangnya. Bentuk bunga berukuran kecil dan
menyerupai terompet terdiri dari kelopak dan dilapisi dengan seludang bunga.
Klasifikasi tanaman bougenville sebagai berikut:
Kindom : Plantae
Subkindom : Viridiplantae
Divisi : Tracheobionta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Magnolopsida
Ordo : Caryophyllanae
Famili : Nytaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea glabra (Umaternate et al., 2022)
Stek adalah metode perbanyakan vegetatif tanaman dengan
menggunakan potongan atau bagian tubuh tanaman itu sendiri untuk ditanam.
Potongan tubuh tanaman yang dapat digunakan yaitu akar, batang dan juga
daun. Kelebihan dari stek adalah mudah dilakukan dan praktis, tanaman bisa
ditanam pada tempat yang permukaan air tanahnya dangkal, serta hasil
tanaman tersebut akan sama persis dengan pohon induknya. Sedangkan
kekurangannya adalah perakarannya dangkal dan tidak ada tunggang, mudah
roboh, serta tanaman tidak tahan kekeringan (Adetiya et al., 2021).
Tanaman kakao yang distek ialah varietas unggul yang memiliki entres
(kayu okulasi) baik. Entres yang baik adalah tidak terlalu muda atau terlalu tua,
ukurannya relatif sama dengan batang bagian bawah, bebas hama dan penyakit,
serta merupakan entres yang masih fresh. Klasifikasi tanaman kakao sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Sub Kelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Family : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
Spesies : Theobroma cacao L. (Darojat, 2014)
Zat pengatur tumbuh Atonik mengandung bahan aktif triakontanol, yang
mendorong pertumbuhan dalam merangsang penyerapan hara. Atonik dapat
memicu pertumbuhan benih, perakaran pertunasan dan meningkatkan
pembuahan atau hasil tanaman. B1 (Thiamine) berperan dalam metabolisme
tanaman, yaitu proses anabolisme. Anabolisme mengubah senyawa kimia
sederhana menjadi lebih kompleks dengan bantuan energi (ATP), misalnya
proses fotosintesis pada tanaman, yang bertujuan menghasilkan makanan
sehingga dapat meransang pertumbuhan akar sehingga tanaman cepat tumbuh
dan mengurangi stres saat pemindahan tanaman (Syahrani et al., 2022).

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
a. Cutter
b. Plastik
c. Cetok
d. Ember
e. Polybag
f. Gelas plastik
g. Tali
2. Bahan
a. Stek tanaman buah
b. Tanaman bougenville/puring
c. Kompos
d. Arang sekam
e. Atonik
f. Vitamin B1
g. Bawang merah
h. Tanah
D. CARA KERJA
1. Cara Stek
a. Menyiapkan bahan stek dari batang tanaman
b. Memotong menyerog permukaan batang bagian bawah, mengoleskan
dengan atonik dan vitamin B1
c. Menanam pada media campuran tanah: pupuk dan kompos
d. Menyiram setiap hari, jangan sampai becek.
2. Cara Cangkok
a. Memilih pohon induk, menentukan cabang yang pertumbuhannya
baik
b. Membuat keratan melingkar batang (cabang) sebanyak tiga buah
keratan dengan jarak antar keratan 5cm dengan menggunakan pisau
steril
c. Mengupas kulit batang yang berada diantara dua keratan tersebut,
membersihkan kambiumnya sampai bersih dengan cara mengeroknya
dengan pisau
d. Mengambil media (kompos : arang sekam : tanah) yang sudah
dibasahi dan membalutkan pada bagian cabang yang telah dikupas
e. Membungkus cabang yang sudah terbalut dengan plastic kemudian
mengikatnya
f. Menyiram setiap hari media cangkok, jangan sampai kering.

Anda mungkin juga menyukai