Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

BOTANI

Nama : Tannggal : 13 Oktober 2022


Nim : Asisten : 1. Irey Yolanda
Kelas : 2. Aprilia Anggun Putrisari
Judul : 3. Irey Yolanda

A.TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh
mana tumbuhan coleus sp mampu memproduksi secara ketentuan-ketentuan
percobaan. Dan untuk mengetahui cara serta proses reproduksi vegetatif dengan
cara tidak alami atau menggunakan bantuan manusia yaitu dengan cara stek pada
tumbuhan coleus sp.

B. LATAR BELAKANG
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif.
Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji dan
mengalami penyerbukan alami dengan bantuan angin atau serangga. Menurut
Nursyamsi (2010) menjelaskan bahwa, perbanyakan tanaman secara generatif
memiliki kelebihan yaitu penanganan yang praktis atau mudah dengan harga yang
relatif murah dan tidak memerlukan keahlian yang khusus.
Namun, perbanyakan secara generatif memiliki beberapa kelemahan
seperti penanaman dilakukan pada saat musimnya, keturunan yang dihasilkan
kemungkinan tidak sama dengan induknya, persentase berkecambah yang rendah
dan membutuhkan waktu yang agak lama untuk berkecambah. Purnomoshidi
dkk., (2002) menjelaskan bahwa, keunggulan dari perbanyakan tanaman secara
generatif yaitu tanaman memiliki sistem perakaran yang kuat dan kokoh, lebih
mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan
kekurangannya yaitu waktu untuk berbuah lebih lama. Jika hanya
dikembangbiakan melalui perbanyakan secara generatif, maka tumbuhan yang
diharapkan akan lama berbuah dan tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar yang
semakin lama semakin meningkat jumlah permintaannnya.
Alternatif yang dilakukan oleh petani adalah dengan cara perbanyakan
tanaman secara vegetatif. Menurut Rahman dkk. (2012) perbanyakan tanaman
secara vegetatif merupakan perbanyakan tanaman menggunakan bagian – bagian
tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk
menghasilkan tanaman baru yang sesuai dengan induknya. Perbanyakan ini
dilakukan tanpa melalui proses perkawinan dan tidak melalui biji dari induknya.
Pada prinsipnya adalah merangsang tunas adventif untuk menghasilkan tanaman
yang sempurna memiliki batang, daun dan akar. Perbanyakan tanamana secara
vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu perbanyakan tanaman secara vegetatif alami
dan vegetatif buatan. Vegetatif alami dilakukan tanpa adanya campur tangan
manusia, sehingga terjadi secara alamiah. Biasanya terjadi melalui tunas, umbi,
dan geragih (stolon). Sedangkan vegetatif buatan terjadi dengan bantuan manusia.
Vegetatif buatan terbagi menjadi dua yaitu vegetatif buatan secara konvensional
dan vegetatif buatan secara bioteknologi.
Perbanyakan tanaman melalui vegetatif buatan dilakukan pada tanaman
yang memiliki kambium. Pada umumnya penggunaan vegetatif buatan tidak dapat
dilakukan pada tanaman berkeping satu (monokotil). Perbanyakan secara vegetatif
buatan dapat dilakukan dengan cara stek, cangkok dan merunduk. Selain itu ada
perbanyakan tanaman yang digabungkan antara vegetatif alami dan buatan yaitu
dengan cara grafting. Grafting merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan
menggabungkan batang bawah tanaman dengan mata tunas induk yang lain.
Perbanyakan secara vegetatif memiliki keunggulan seperti tanaman yang
dihasilkan memiliki sifat yang sama dengan induknya dan lebih cepat berbunga
serta berbuah. Sedangkan kekurangannya yaitu membutuhkan pohon induk yang
lebih banyak sehingga membutuhkan biaya yang banyak serta memiliki akar yang
kurang kokoh.

C. TINJAUAN PUSTAKA
Secara umum, perkembangbiakan tanaman terbagi menjadi dua cara
yaitu perkembangbiakan secara generatif dan perkembangbiakan
secara vegetatif. Perkembangbiakan secara vegetatif yaitu
perkembangbiakan yang terjadi tanpa adanya peleburan sel jantan dan
sel betina, dapat terjadi pada tumbuhan maupun hewan dan dengan
cara ini sifat-sifat tanaman dapat dipertahankan (Darmawan dan
Baharsjah, 1983). Menurut Hartmann dan Kester (1983),
menyatakan bahwa pembiakan vegetatif atau asexual propagation
adalah perbanyakan dari bagian-bagian vegetatif tanaman,
dimungkinkan terjadinya setiap sel tanaman mempunyai
informasi genetik yang diperlukan untuk membentuk individu
tanaman yang lengkap. Pembiakan vegetatif dapat dilakukan
dengan cara stek (cutting), cangkok (layering), tempelan
(budding), dan sambungan (grafting) (Soerianegara dan Djamhuri,
1979). Penyebab utama dilakukannya pembiakan vegetatif ialah
banyak tanaman yang tidak menyerupai induknya bila dibiakkan
dengan biji (Rochiman dan Harjadi, 1973). Penyebab lainya ialah:
a.Tanaman tidak atau sedikit menghasilkan biji.
b.Tanaman menghasilkan biji namun sukar berkecambah.
c.Beberapa tanaman lebih resisten terhadap hama dan penyakit
bila mereka
timbul pada akar-akar yang berhubungan dengan tanaman tersebut.
d.Beberapa tanaman lebih tahan terhadap suhu dingin (hard) bila
disambungkan
pada batang jenis lain.
e.Tanaman akan lebih kuat bila disambungkan
f.Tanaman akan lebih ekonomis bila dibiakkan secara vegetatif.

Pembiakan Vegetatif Secara umum, pembiakan tanaman terbagi menjadi dua cara yaitu
pembiakan generatif dan pembiakan vegetatif. Pembiakan vegetatif merupakan
perbanyakan tanaman tanpa melibatkan proses kawin dan dengan cara ini sifat-sifat
tanaman dapat dipertahankan (Darmawan dan Baharsjah, 1983). Menurut Hartmann dan
Kester (1983), menyatakan bahwa pembiakan vegetatif atau asexual propagation adalah
perbanyakan dari bagian-bagian vegetatif tanaman, dimungkinkan terjadinya setiap sel
tanaman mempunyai informasi genetik yang diperlukan untuk membentuk individu
tanaman yang lengkap. Pembiakan vegetatif dapat dilakukan dengan cara stek (cutting),
cangkok (layering), tempelan (budding), dan sambungan (grafting) (Soerianegara dan
Djamhuri, 1979). Penyebab utama dilakukannya pembiakan vegetatif ialah banyak
tanaman yang tidak menyerupai induknya bila dibiakkan dengan biji (Rochiman dan
Harjadi, 1973). Penyebab lainya ialah: a. Tanaman tidak atau sedikit menghasilkan biji. b.
Tanaman menghasilkan biji namun sukar berkecambah. c. Beberapa tanaman lebih
resisten terhadap hama dan penyakit bila mereka timbul pada akar-akar yang
berhubungan dengan tanaman tersebut. d. Beberapa tanaman lebih tahan terhadap suhu
dingin (hard) bila disambungkan pada batang jenis lain. e. Tanaman akan lebih kuat bila
disambungkan. f. Tanaman akan lebih ekonomis bila dibiakkan secara vegetatif.
Viabilitas dan Vigoritas Pada umumnya viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan
benih untuk tumbuh menjadi kecambah. Viabilitas benih adalah daya hidup benih yang
dapat ditunjukkan melalui gejala metabiolisme dan atau gejala pertumbuhan, selain itu
daya kecambah juga merupakan tolak ukur parameter viabilitas potensial benih (Sadjad,
1993). Pengujian benih, khususnya fisiologis benih dapat diukur melalui uji viabilitas
(Schmidt, 2002). Umumnya parameter untuk viabilitas benih yang digunakan adalah
presentase

Perbanyakan
tanaman membutuhkan berbagai teknik untuk mengoptimalkan
produksi.
Teknik adalah suatu keterampilan khusus yang dibutuhkan agar dapat
melakukan suatu kegiatan praktek yang produktif,
perbanyakan vegetatif adalah
Evinola
150
perbanyakan
yang dilakukan dengan dengan memanfaatkan bagian organ tanaman yang
dijadikan sebagai bahan perbanyak baik secara alami ataupun buatan.
Perbanyak vegetatif alami dapat dilakukan melalui umbi, rhizome, anakan, stolon,
sedangkan perbanyak vegetatif buatan d
ilakukan secara sengaja dengan bantuan manusia,
perbanyak vegetatif dapat dilakukan melalui stek, cangkok, grafting dan okulasi
Sedangkan perbanyak vegetatif pada tanaman sudah banyak dilakukan secara biji (
batang bawah ) atau pun melalui organ tanaman la
in, perbanyak yang sering dilakukan
pada tanaman mangga yaitu dengan cara;, stek, grafting, okulasi, cangkok
evinola, 2020

C. Hasil dan Pembahasan


Minggu Ke-1

POT Tinggi Tanaman Jumlah Tunas Jumlah Daun

Minggu Ke-2

POT Tinggi Tanaman Jumlah Tunas Jumlah Daun

Minggu Ke-3

POT Tinggi Tanaman Jumlah Tunas Jumlah Daun

D
Tinjauan pustaka

Perbanyakan tanaman membutuhkan berbagai teknik untuk mengoptimalkan


produksi. Teknik adalah suatu keterampilan khusus yang dibutuhkan agar dapat
melakukan suatu kegiatan praktek yang produktif, perbanyakan vegetatif
adalahperbanyakan yang dilakukan dengan dengan memanfaatkan bagian organ
tanaman yang dijadikan sebagai bahan perbanyak baik secara alami ataupun
buatan.

Perbanyak vegetatif alami dapat dilakukan melalui umbi, rhizome, anakan, stolon,
sedangkan perbanyak vegetatif buatan dilakukan secara sengaja dengan bantuan
manusia, perbanyak vegetatif dapat dilakukan melalui stek, cangkok, grafting dan
okulasi

Sedangkan perbanyak vegetatif pada tanaman sudah banyak dilakukan secara biji
( batang bawah ) atau pun melalui organ tanaman lain, perbanyak yang sering
dilakukan pada tanaman mangga yaitu dengan cara;, stek, grafting, okulasi,
cangkok. (Evinola, 2020)

yang merupakan tanaman hias karena warnanya yang menarik(Agustina,


2021) Tanaman ini cukup banyak jenisnya dengan perbedaan pada morfologi
batang dan daun serta warnanya yang beragam(Hidayatulloh et al, 2022).

Propagasi tanaman secara vegetatif dapat

dilakukan menggunakan stek. Keuntungan propagasi

secara vegetatif antara lain tanaman yang dihasilkan

secara genetik memiliki sifat yang sama dengan

tetuanya dan bebas penyakit untuk tanaman

komersial tertentu (Nanda dan Kochhar, 1987). Stek

batang adalah metode tradisional dan menjanjikan

untuk perbanyakan tanaman (Gopale dan Zunjarrao,


anaman Iler (Coleus artopurporeusL benth) merupakan tanaman yang
banyak dibudidayakan sebagai tanaman hias dan dapat menjadi tanaman
obat. Tanaman famili Lamiaceaeini mengandung flavonoid dan antosianin.
Kandungan flavonoid di dalam tanaman iler dapat dimanfaatkan untuk kesehatan
manusia seperti obat wasir, peluruh haid, penambah nafsu makan, serta
sebagai imunomodulator yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
(Qalby et al. 2017).

Dapus

Agustina, R. (2021). Kekayaan Alam Bumi Borneo dan Khasiatnya Sebagai Obat.
Eds. Amalia, T. Edisi Pertama. Halaman 328. CV. Penerbit Qiara Media. Jawa
Timur.

Hidayatulloh, M. K. Y., Romadoni, D., Lestari, D. F., Ummah, R., &


Alfatah, D. A. (2022). Pelatihan Akuaponik dengan BUDIKDAMBER upaya
Memenuhi Kebutuhan Protein Nabati dan Hewani di Lahan Terbatas Masyarakat
Desa Kedunglosari.Bima Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat,2(1), 124-132.

Nanda, K. K., and V. K. Kochhar. 1987. Vegetative

Propagation of Plants. Principles and Practices,

India Book Trust


Gopale K. D. and R. S. Zunjarrao. 2011. Effect of auxin,

length of stem cutting, substrate, and seasonal

variations on Jatropha curcas L.: A biodiesel

plant. Bioscience Discovery. 02(1):76-81.

Anda mungkin juga menyukai