PENDAHULUAN
PERTEMUAN VI
1.1 Latar Belakang
Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Salah
satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai “dogma sentral,” adalah DNA yang
digunakan untuk membuat RNA, yang, pada gilirannya, digunakan untuk membuat protein.
Urutan DNA gen disalin ke RNA (mRNA). Ribosom kemudian membaca informasi dalam
RNA dan menggunakannya untuk membuat protein. Proses ini dikenal sebagai translasi;
yaitu, ribosom “menerjemahkan” informasi genetik dari RNA menjadi protein. Ribosom
melakukan hal ini dengan mengikat sebuah mRNA dan menggunakannya sebagai template
untuk urutan yang benar asam amino pada protein tertentu. Asam amino yang melekat pada
RNA transfer (tRNA) molekul, yang masuk salah satu bagian dari ribosom dan mengikat ke
urutan messenger RNA. Asam amino terlampir yang kemudian bergabung bersama oleh
bagian lain dari ribosom. Ribosom bergerak sepanjang mRNA, “membaca” urutan dan
menghasilkan rantai asam amino. Ribosom terbuat dari kompleks dari RNA dan protein.
Ribosom dibagi menjadi dua subunit, satu lebih besar daripada yang lain. Mengikat
subunit kecil untuk mRNA, sedangkan mengikat subunit yang lebih besar kepada tRNA dan
asam amino. Ketika selesai membaca mRNA ribosom, kedua subunit terpecah. Ribosom
telah diklasifikasikan sebagai ribozim, karena RNA ribosomal tampaknya paling penting bagi
aktivitas transferase peptidil yang menghubungkan asam amino bersama. Ribosom dari
bakteri, archaea dan eukariota (tiga domain kehidupan di Bumi), memiliki struktur secara
signifikan berbeda dan urutan RNA. Perbedaan-perbedaan dalam struktur memungkinkan
beberapa antibiotik untuk membunuh bakteri oleh ribosom menghambat mereka, sementara
meninggalkan ribosom manusia tidak terpengaruh. Ribosom dalam mitokondria sel
eukariotik mirip pada bakteri, yang mencerminkan asal-usul evolusi kemungkinan organel ini
berasal dari kata ribosom asam ribonukleat (Comarck, 1994).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur ribosom ?
2. Bagaimana perbedaan ribosom pada eukaryot dan prokaryot ?
3. Apa saja macam-macam ribosom ?
4. Apa saja fungsi dari ribosom ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui struktur ribosom
2. Untuk mengetahui perbedaan ribosom pada eukaryot dan prokaryot
3. Untuk mengetahui macam-macam ribosom
4. Untuk mengetahui fungsi dari ribosom
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Ribosom
Ribosom terbentuk globular dengan dimeter sekitar 250 sampai 350 nm. Ribosom
mampu menyebarkan maupun menyerap electron dengan sangat kuat sehingga mikroskop
electron dapat digunakan secara intensif untuk meneliti ribosom lebih dalam, sebenarnya
selain dengan mikroskop electron, ribosom dapat diteliti dengan berbagai cara antara lain
dengan defraksi sinar X, sentrifugasi atau pemusingan, maupun dengan imunositokimia.
Analisis biokimia juga bisa dilakukan untuk mengetahui jumlah dan mengidentifikasi
protein-protein dalam sub unit ribosom (Geneser, 2009).
Ribosom sub unit kecil, tampilannya mirip embrio yaitu seperti memiliki kepala dan
badan yang dihubungkan dengan leher yang pendek. Leher tersebut dibentuk dengan takikan
(sedikit lekukan) pada satu sisi dan lekukan yang dalam paa sisi yang lain. Badannya
berbentuk batang yang membengkak. Pada subunit kecil terdapat daerah datar pada satu sisi
bagian ini menempel pada sub unit (Geneser, 2009).
Struktur Ribosom di bagi atas dua buah sub unit yaitu sub unit besar dan sub unit kecil,
yaitu sebagai berikut:
Sub unit besar ribosom prokariotik mengandung dua buah molekul rRNA, masing-
masing 23S dan 5S. Sub unit besar ini mengandung 31-34 jenis protein. pada eukariotik
memiliki sendimentasi 60S serta 45-49 jenis protein.
Sub unit kecil prokariotik hanya mengandung sebuah rRNA dengan koefisien
sendimentasi 16S dan 21 jenis protein. pada eukariotik hanya memili satu buah
rRNA dengan koefisien senddimentasi 18S dan 33 buah protein.
1. Pemrakarsaan (Initiation)
Menempelnya ribosom sub unit kecil pada mRNA tidak pada sembarang tempat,
melainkan pada pada tempat khusus sebelum kodon pemrakarsaan dari gen yang akan di
salin, tempat khusus ini disebut tempat pengikat ribosom. Pada mRNA eukariotik tidak
memiliki tempat pengikat ribosom, sebagai gantinya mereka memiliki struktur tudung.
2. Perpanjangan (Elongation)
EF-Tu dan EF-Ts. GTP diperlujkan sebagai penghasil tenaga. dua buah tempat tRNA
terisi oleh tRNA yang bermuatan asam amino, dan kedua asam amino inio berada sangat
berdekatan, terjadilah ikatan peptida antara gugus karboksil dari Fmet dan gugus amin dari
asam amino yang kedua. reaksi ini menggunakan katalisator enzim transferase peptidil, yang
kemungkinan merupakan kombinasi beberapa jenis protein ribosomal.
3. Pemberhentian (Terminator)
Pemberhentian terjadi apabila kodon berhenti (UAA, UAG, atau UGA) masuk ke tempat A.
Tidak ada molekul tRNA satu pun yang memiliki anti kodon yang dapat berpasangan basa dengan
kodon-kodon penghenti. Sebagai ganti molekuil tRNA, masuklah factor pembebas RF ke tempat A.
2.2 Perbedaan Ribosom pada Eukariotik dan Prokariotik
2.2.1 Ribosom Pada Sel Prokariotik
Ribosom sel-sel prokariota memiliki massa molecular 2.520.000 dalton dan matranya
29 X 21 nanometer. Ribosom sel – sel eukariota lebih besar dari pada ribosom sel – sel
prokariota tersebut. Massa molecular ribosom sel eukariot berkisar antara 4.220.000 dalton
dan matranya 32 X 22 nanometer. Ukuran – ukuran ribosom ditentukan dengan jalan analisis
sedimentasi (pengendapan). Analisis ini mendasarkan pada pengukuran pada laju
pengendapan suatu molekul atau zarah didalam larutan kental, biasanya larutan sukrosa yang
dipusing dengan kecepatan yang sangat tinggi (70 gr atau lebih). Konfesiensi sedimentasi
dinyatakan dalam S yaitu kesatuan atau unit Swedberg. Selain koefisien Swedberg, laju
pengeendapan juga dipengaruhi oleh factor – factor lain yaitu berat molekul, berat makro
molekul, atau rakitan makro molukernya. Ribosom prokariota memiliki koevisien
sedimentasi 70S, sedangkan pada sel eukariota koefisien sedimentasinya 80S (Johnson,
1994).
Ribosom sel prokariota, bila berada di dalam larutan dengan kadar Mg++ rendah
misalnya 0,2 mm akan mengalami tersepai (terdisosiasi) menjadi 2 sub unit yang berbeda
ukuran maupun koefisien sedimentasinya. Sub unit besar memiliki koefisien sedimentasi 50S,
sedangkan pada yang kecil koefisien sedimentasinya 30S.
Sejak Semua protein dan RNA dari sub unit ribosom prokariot dapat di isolasi hal ini
yang memungkin untuk menerangkan proses penyususnan ribosom melalui studi
rekombinasi. Hal ini menunjukkan bahwa penyusunan sub unit dan penggabungan
membentuk ribosom yang fungsional (mampu mentranslasi mRNA menjadi protein) yang
terjadi secara spotan secara invitro bila komponen rRNA dan protei dapat digunakan.
Penyusunan dapat dilakukan dengan sendiri dan struktur komplomen dari molekul protein
dan RNA ribosom yang diproses melalui pembentukan ikatan hydrogen dan interaksi
hidrofobik (Comarck, 1994).
Penambahan protein tertentu pada pembentukan sub unit dapat memudahkan
penambahan dan pengikatan lain. Bila protein L ditambahkan pada RNA 16S atau bila
protein S ditambahkan pada RNA 5S dan 23S, maka tidak akan terjadi penyusunan. RNA sub
unit 20S dari satu jenis spesies dapat bergabung dengan protein S dari prokariot yang lain
akan membentuk subunit-subunit fungsional, juga untuk protein dan RNA 50S dari prokariot
yang berbeda (Johnson, 1994).
Penyusunan sub unit dan pembentukan monomer fungsional hibrida ini ternyata sulit
karena protein dan dan RNA ribosom dari prokariot yang berbeda pada kenyataannya
mempunyai struktur primer yang berbeda. Jadi jelas bahwa struktur sekunder dan tersier yang
sangat amat mirip lebih penting dalam interaksi rRNA protein, Jadi meskipun beberapa
protein ribososm dari sel ragi, retikolosit, dan hati tikus dapat diganti oleh protein dari E.coli,
namun monomer hibrida yang terbentuk dari sub unit prokariot dan eukariot ini tadak akan
berfungsi dalam sistesis protein (Comarck, 1994).
Jawab
1. Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino. Salah
satu prinsip utama biologi, sering disebut sebagai “dogma sentral,” adalah DNA yang
digunakan untuk membuat RNA, yang, pada gilirannya, digunakan untuk membuat
protein. Urutan DNA gen disalin ke RNA (mRNA).
2. 1. Ribosom bebas dalam matrik sitoplasma dan terdapat menempel pada
dinding/membrane gelembung-gelembung terutama reticulum endoplasma. Ribosom
ini berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang akan digunakan sendiri oleh sel
yang nantinya akan digunkan untuk pertumbuhan sel dan pembelahan sel.
2. Ribosom yang menempel pada reticulum endoplasma berfungsi untuk mengadakan
sintesis protein yang akan dikeluarkan dari sel melalui organel yang mempunyai fungsi
sekresi.
3. 1. Sebagai tempat sintesis protein.
2.Protein yang dihasilkan oleh ribosom pada jalinan endoplasma kasar dirembeskan
dalam bentuk enzim atau hormon.
3.Protein yang dihasilkan oleh ribosom bebas digunakan oleh sel itu untuk pembesaran
dan memungkinkan tindak balas yang dijalankan di dalam sel itu.
4. RNA 45S hasil transkripsi bergabung dengan protein (RNP), tetapi tidak semua
molekul kompleks tersebut menjadi bagian dari sub unit ribosom yang lengkap. Ada
berapa protein yang dilepaskan seperti pada sintesis RNA. Nukleoptioda kembali ke
kelompok nukleolar dan digunakan kembali. Protein yang di tahan selama proses
kemudian bagian sub unit yang sempurna disebut protein ribosom(Geneser, 2009).
5. 1. Pemrakarsaan (Initiation)
Menempelnya ribosom sub unit kecil pada mRNA tidak pada sembarang tempat,
melainkan pada pada tempat khusus sebelum kodon pemrakarsaan dari gen yang akan
di salin, tempat khusus ini disebut tempat pengikat ribosom. Pada mRNA eukariotik
tidak memiliki tempat pengikat ribosom, sebagai gantinya mereka memiliki struktur
tudung.
2.Perpanjangan (Elongation)
EF-Tu dan EF-Ts. GTP diperlujkan sebagai penghasil tenaga. dua buah tempat tRNA
terisi oleh tRNA yang bermuatan asam amino, dan kedua asam amino inio berada
sangat berdekatan, terjadilah ikatan peptida antara gugus karboksil dari Fmet dan gugus
amin dari asam amino yang kedua. reaksi ini menggunakan katalisator enzim
transferase peptidil, yang kemungkinan merupakan kombinasi beberapa jenis protein
ribosomal.
3.Pemberhentian (Terminator)
Pemberhentian terjadi apabila kodon berhenti (UAA, UAG, atau UGA) masuk ke tempat A.
Tidak ada molekul tRNA satu pun yang memiliki anti kodon yang dapat berpasangan basa
dengan kodon-kodon penghenti. Sebagai ganti molekuil tRNA, masuklah factor pembebas RF
ke tempat A.
Sub unit besar ribosom prokariotik mengandung dua buah molekul rRNA, masing-
masing 23S dan 5S. Sub unit besar ini mengandung 31-34 jenis protein. pada eukariotik
memiliki sendimentasi 60S serta 45-49 jenis protein.
2.Sub unit kecil
Sub unit kecil prokariotik hanya mengandung sebuah rRNA dengan koefisien
sendimentasi 16S dan 21 jenis protein. pada eukariotik hanya memili satu buah
rRNA dengan koefisien senddimentasi 18S dan 33 buah protein.
7.
Prokariotik Eukariotik
Sub unit kecil 18.900 25.300
Sub unit besar 16.400 28.100