Anda di halaman 1dari 7

TUGAS HANDOUT SISTEMATIKA TUMBUHAN

SIKAS

KEGIATAN II

Uji Pengamatan!
1. Polinasi terjadi di bagian apa?
2. Jelaskan perbedaan mikrospora dan serbuk sari!
3. Perkecambahan spora (megaspora & mikrospora) termasuk tipe apa? Jelaskan!
4. Fertilisasi masih membutuhkan media air?
Jawaban :
1. Terjadi dibagian Ovul tepatnya di Mikropil.
2. Mikrospora adalah tahap awal dari serbuk sari atau struktur muda dari serbuk
sari. Sedangkan serbuk sari adalah perkembangan dari mikrospora menjadi
serbuk sari (serbuk sari berisi gametofit jantan 3 sel, saat dilepaskan dari
mikrosporangium).
3. Termasuk tipe Endosporik yaitu proses perkecambahan sel spora menjadi
gametofit di dalam spora. Gametofit betina berkembang di dalam megaspora
dan gametofit jantan berkembang di dalam mikrosora.
4. Tidak, karena yang mengantarkan spermatozoid ke gametofit betina adalah
buluh serbuk sari.

KEGIATAN III
1. Struktur sporofit dan gametofit
Jawaban :
a. Struktur sporofit yaitu kulit biji, megaspora dan embrio
b. Gametofit betina : ovul tidak tersusun dalam bentuk strobilus.
Megasporofil tidak terletak pada sumbu utama yang secara keseluruhan
membentuk cone/ rujung
Gametofit jantan : berbentuk cone silindris oval dan pada jantan tidak
menunjukkan karakter daun.
2. Gametofit tereduksi.
Jawaban : Megaspora berkembang menjadi gametofit betina. Gametofit
betina yang matang akan terbentuk 2-3 arkegonium dan ruang serbuk sari.
Kemudian terjadi polinasi setelah polinasi pada gametofit jantan akan
terbentuk serbuk sari kemudian serbuk sari akan berkecambah dan
memebntuk tabung serbuk sari. Setelah beberapa bulan gametofit jantan akan
masak yang terdiri 1 sel tabung, 1 sel protalus, satu sel tangkai dan 2
spermatozoid. 1 spermatozoid akan membentuk cadangan makanan dan 1 sel
telur. Oleh karena itu peran gametofit tampak jelas yaitu sebagai tempat
berkembangan embrio dan memberi nutrisi pada embrio.
3. Polinasi adalah
Jawaban : penyerbukan yang ditandai dengan jatuhnya serbuk sari dan terjadi
pada mikropil. Polinasi dapat dibantu dengan serangga dan angin.
4. Akar normal dan akar koraloid
Karakter Akar Normal Akar Koraloid
Asal perkembangan Radikula Akar Normal
Arah tumbuh Geotropik Apogeotropik
Bentuk Silindris Seperti koral
Percabangan Monopodial Dikotomi
Rambut akar Ada Tidak ada
Infeksi alga Tidak terjadi Terjadi infeksi alga
Diferensiasi korteks Tidak Terjadi deferensiasi
korteks menjadi 3
bagian luar, bagian
dalam dan alga
Pertumbuhan Sekunder Terjadi Tidak terjadi
Fungsi Utama Untuk menyerap air Fiksasi nitrogen karena
dan unsur hara dari terdapat alga biru yang
tanah dan melawan mampu memfikasi
grafitasi nitrogen

5. Sifat karakter primitif dari sikas


Jawaban : pertumbuhannya lambat, tidak dapat dikembangbiakkan secara
vegetatif, batang tidak bercabang, daun kaku, tidak menghasilkan bunga dan
perkembangbiakan masih menggunakan megasprora dan mikrospora

6. Bukti pertumbuhan lambat.


Jawaban : batangnya tidak bercabang dan tidak dapat dikembang biakkan
secara vegetatif .

PINUS

KEGIATAN III
Pertanyaan
Berdasarkan karakter morfologi, apakah cemara udang kerabat dekat Pinus? Apakah
cemara udang tergolong gymnosperma? Untuk menjawab pertanyaan ini, Sdr bisa:
1. Mencermati dan membandingkan morfologi daunnya (Gambar 4)
Jawaban:
Tabel perbandingan morfologi daun pinus dan cemara udang
No. Pinus Cemara udang
1. Dimorfik Hanya memiliki daun jarum
Daun sisik dan daun jarum
2. Bentuk daun jarum panjang dan Bentuk daun jarum pendek
menyatu beruas tidak menyatu
3. Daun majemuk Daun majemuk tersebar

2. Menentukan manakah yang dimaksud daun, dan deskripsikan.


Jawaban:
Deskripsi:
Pohon, tahunan. Batang berkayu, percabangan monopodial, coklat. Daun
majemuk, tersebar, hijau, bentuk seperti jarum beruas, tepi rata, halus.
3. Menelusuri organ reproduktifnya, apakah juga berupa strobilus?
Jawaban:
Organ reproduksi cemara udang bukan berupa strobilus. Umumnya cemara udang
bereproduksi secara generatif menggunakan biji. Biji berukuran sangat kecil
dibungkus oleh selaput tipis.
Gambar Keterangan
Morfologi bunga
Termasuk monoesi (berumah satu), artinya
adalah dalam satu pohon terdapat bunga
jantan dan betina.

Letak bunga pada ranting akar

Bunga betina
bunga betina berada di percabangan dan
berwarna merah.

Bunga jantan
Bunga jantan berada pada ujung cabang dan
berwarna kekuningan

Buah cemara udang


Buah keras dan berduri. Saat masih muda
berwarna kehijauan, buah yang sudah
mengeluarkan biji akan berubah menjadi
cokelat gelap.
Biji cemara udang
Di dalam buah, terdapat biji kecil dengan
selaput tipis. Dalam satu buah, dapat terdapat
7 - 9 biji. Ketika buah pecah, biji akan
terbang dan disebarkan oleh angin, hal ini
didukung oleh selaput tipis biji tersebut
sehingga mudah terbang oleh angin.

Berdasarkan hasil mencermati, dapat diketahui bahwa Cemara udang bukan


kerabat dekat dari pinus. Hal ini dapat dilihat dadi morfologi daun, biji dan organ
reproduksi keduanya. Cara udang memiliki daun majemuk beruas yang berbentuk
seperti jarum sedangkan Pinus memiliki daun sisik dan daun jarum. Cemara udang
memiliki biji yang dilindungi oleh buah/karpel sedangkan Pinus memiliki biji
telanjang (tidak dilindungi buah). Dan organ reproduksi Cemara udang berupa
bunga, buah, biji sedangkan Pinus berupa strobilus.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Cemara udang bukan termasuk
Gymnospermae, namun termasuk Angiospermae.
MELINJO

KEGIATAN III

2. Maheshwari and Vasil (1961) dalam karyanya monografi Gnetum menyatakan


bahwa, Gnetum masih merupakan teka-teki filogenetik. Gnetum termasuk
gymnosperma, tetapi memiliki beberapa sifat angiosperma yang kuat. Jelaskan
pernyataan ini!
Jawab : Gnetum termasuk gymnospermae tetapi pada gnetum terdapat srtuktur
pembuluh yang mirip dengan struktur angiosperma, lapisan luar pada biji
berdaging, dan terdiri dari sel parenkim. Ketiga sifat tersebut menunjukkan sifat
angiospermae oleh karena itu gnetum merupakan angiospermae namun memiliki
sifat angiospermae yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai