Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM VIRTUAL

MATAKULIAH GENETIKA DAN GENOMIK

Pengaruh lingkungan
terhadap kotiledon
kecambah ..... (nama
ilmiah)

Nama : Virgin Fortuna

NIM : 4401419006

Kelas : PBU 2020

JURUSAN BIOLOGI

FAKULAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2021
Penelitian 1
PENGARUH LINGKUNGAN

Pendahuluan
Fenotip yang tampak pada individu merupakan hasil kombinasi antara genotip dan pengaruh
lingkungan. Pada penelitian ini akan diselidiki warna kotiledon beberapa jenis biji itu
dipengaruhi oleh factor genetic ataukah juga dipengauhi oleh faktor lingkungan. Pada biji-biji
yang mengalami mutasi gen pengontrol pembentukan klorofil akan menghasilkan kotiledon
berwarna kuning, walaupun ditumbuhkan di tempat yang cahayanya mencukupi untuk
pembentukan klorofil. Sedangkan biji normal untuk gen pembentukan klorofil akan apabila
tumbuh pada tempat yang tidak bercahaya akan menghasilkan kotiledon yang berwarna
kuning, tetapi bila segera dipindahkan ke tempat yang bercahaya maka warna kotiledon akan
segera berubah menjadi hijau.

Tujuan
Mengetahui pengaruh intensitas sinar terhadap warna kecambah.

Alat dan Bahan


➢ Tissue atau kapas
➢ Gunting
➢ Kertas karbon atau alumunium foil
➢ Cawan petri, 2 (kalau tidak ada bisa diganti dengan gelas atau wadah yang pantatnya
lebar)
➢ 60 biji bayam/selasih/tembakau/cabai/selada.
➢ Loup atau kaca pembesar

Prosedur
Siapkan 2 cawan petri/gelas. Guntinglah kapas yang ukurannya pas untuk dasar cawan
petri/gelas. Masing-masing cawan petri/gelas dialasi oleh tissue setebal 4 lembar atau kapas
setebal 2 lembar. Basahi kertas itu dengan air. Buanglah kelebihan air sehingga tidak ada air
yang tergenang di dasar cawan petri/gelas. Beri tanda A pada satu cawan petri/gelas dan B pada
cawan petri/gelas lainnya.
Taburkan 30 biji pada masing-masing cawan petri/gelas. Jaga jangan sampai ada biji-biji
saling menempel. Jarak antar biji paling sedikit 2x panjang biji.
Beri nama kelompok pada masing-masing pasangan cawan petri/gelas A dan B. Letakkan
cawan petri/gelas A dan B berdampingan di tempat yang kena sinar (terang) tetapi tidak
langsung. Tutuplah cawan petri/gelas B dengan kertas hitam (karbon), sedang A ditutup plastik.
Amati cawan petri/gelas percobaan ini tiap hari. Perhatikan apakah kertas menjadi kering?
Kalau ya, basahi kembali.
Jika separuh biji-biji pada cawan petri A telah berkecambah (≥ 15 biji), amati dengan
menggunakan loup. Masing-masing kecambah memiliki akar yang tidak berwarna dan 2
keping (dikotil). Jadi penghitungan pada cawan petri/gelas B diamati setelah kecambah
pada gelas A sudah tumbuh lebih dari separuh.
Beberapa kecambah memiliki kotil hijau, tetapi ada juga yang berwarna kuning, serta ada
yang krem. Hitunglah warna kotil tiap cawan petri/gelas (hijau, kuning a krem). Penghitungan
dilakukan paling tidak oleh dua orang. Jika angka yang diperoleh berbeda (antara dua orang
penghitung), ulangi penghitungannya.
Setelah diamati dan dilakukan penghitungan, bungkus kedua cawan petri menggunakan
plastik yang terang kemudian diletakkan di tempat yang terang. Tunggu selama 7 hari dan
hitung kembali warna kotil tiap kecambah. Gunakan formasi penghitungan seperti di bawah
ini :
Hati-hati dalam melakukan penghitungan pada gelas B. Ingat bahwa apabila kecambah
pada gelas B terkena cahaya 1 detik saja itu sama artinya dengan bahwa kecambah-kecambah
itu ditumbuhkan di tempat terang.

Mempelajari Data
Dari data penghitungan (hari terakhir di tempat gelap), bandingkan persentase kotil kuning
kecambah di gelas A dan B.

Gelas A Gelas B
Hari ke
Hijau Kuning* % Kuning Hijau Kuning* % Kuning
1. - 0 0% 0 0 0%
2. - 0 0% 0 0 0%
3. 53 0 0% 0 50 71,42%
4. 53 0 0% 0 50 71,42%
5. 53 0 0% 0 50 71,42%
6. 53 0 0% 19 31 44,28%
7. 53 0 0% 34 15 21,42%
8. 53 0 0% 35 14 20%
9. 53 0 0% 38 11 15,71%
10. 53 0 0% 49 0 0%
11. 53 0 0% 49 0 0%
12. 53 0 0% 49 0 0%
13. 53 0 0% 49 0 0%
14. 53 0 0% 49 0 0%

*Kuning ≈ albino

dihitung presentasenya dari biji


ditambahkan yang tumbuh, bukan dari semua
keterangan jumlah biji yang ditanam
biji yang ditanam
Dalam hal apa saja tampak ada perbedaan antara kecambah di A dan B? Khususnya,
perbedaan angka
1. a % dan warna kotil.
Jawab :
Dalam hal warna daun dan tinggi tanaman, perbedaan angka persen secara signifikan
menunjukkan jumlah warna daun pada wadah A yang seluruhnya berwana hijau dan tidak
ada yang berwarna kuning, sedangkan pada wadah B terdapat perubahan warna daun dari
kuning ke hijau karena terkena cahaya matahari. Jika diamati lebih lanjut, tinggi tanaman
pada wadah A sedikit lebih pendek dibandingkan dengan tanaman sawi pada wadah B
karena hormon auksin sedikit mengalami kerusakan akibat cahaya matahari.

2. Variabel eksperimental apa saja yang ikut menentukan perbedaan ini (soal no.1)?
Jawab :
Variabel bebas dalam praktikum ini yaitu intensitas cahaya (matahari).

3. Dapatkah variabel ini dianggap sebagai penyebab warna kuning dari kecambah
bayam/selasih/tembakau? Beri alasan!
Jawab:
Iya dapat, karena variabel tersebut dianggap sebagai penyebab warna kuning dari
kecambah sawi. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari yang diterima oleh biji sawi,
maka semakin banyak tumbuhan sawi yang berdaun warna hijau dan semakin sedikit (tidak
ada) intensitas cahaya matahari yang diterima oleh biji sawi, maka semakin kuning pucat
warna daun kecambah.

4. Bandingkan angka persen (%) kecambah kuning dari gelas B di hari terakhir di tempat
gelap dan hari terakhir percobaan. Percobaan apa yang telah terjadi?
Jawab :
Perbandingan kecambah kuning di hari terakhir di tempat gelap sebanyak 71,42% dan
di hari terakhir percobaan sebanyak 0%. Yang terjadi adalah terjadi perubahan warna kotil
pada pertumbuhan biji yang awalnya kuning (hari terakhir di tempat gelap) dan warna
hijau (hari terakhir percobaan), hal ini dikarenakan ada perbedaan atau perubahan
perlakuan yang diberikan dengan cara mengubah intensitas cahaya yang masuk yaitu
mengganti penutup wadah yang awalnya hitam menjadi putih transparan. Putih transparan
lebih mudah menyerap cahaya. (Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji).

5. Variabel eksperimental apa yang bekerja di sini (soal no.4)?


Jawab :
Variabel bebas (Cahaya matahari), variabel terikat (jenis air, jumlah air, media
tanam/kapas, wadah), dan variabel respon (perubahan warna daun pada tumbuhan sawi).

6. Apakah variabel eksperimental ini dapat dianggap sebagai penyebab dari warna kuning
kecambah? Beri alasan!
Jawab :
Iya dapat karena variabel bebas nya yaitu cahaya matahari. Kecambah yang diletakkan
pada wadah B (gelap) berwarna kuning pucat, sedangkan kecambah yang diletakkan pada
wadah A (terang) berwarna hijau karena terkena cahaya matahari.

7. Beri ulasan dan alasan, mengapa tidak ada perbedaan warna antara kecambah-kecambah
dalam gelas A?
Jawab :
Karena pada wadah A diberi perlakuan normal (sebagai pembanding) dan semua
kecambahnya terkena cahaya matahari mulai dari awal pertumbuhan, sehingga proses
fotosintesis yang dialami tetap sempurna dan cahaya matahari yang menyinari bagian
wadah A membuat kloroplas tetap berwarna hijau.

Kesimpulan
8. Adakah data yang mendukung pernyataan, “Warna kuning kecambah disebabkan oleh
faktor lingkungan”? Jika ada, data mana yang di maksud?
Jawab:
Iya, ada. Data yang dimaksud adalah tabel jumlah warna daun hijau dan kuning, serta
presentasinya pada wadah B. Karena warna daun pada wadah B menunjukan perubahan
warna dari kuning ke hijau setelah kecambah diletakkan pada tempat yang terkena cahaya
matahari (secara tidak langsung).
9. Adakah data yang mendukung pernyataan, “Warna kuning kecambah tembakau ditentukan
secara herediter”? Beri alasannya!
Jawab :
Tidak ada, karena wama kuning dan hijau daun kecambah sawi tergantung ada atau
tidak adanya klorofil yang berhubungan dengan cahaya matahari.

10. Rumuskan satu pernyataan umum yang didukung oleh semua data yang Anda peroleh tadi
(No. 1-9)!
Jawab :
Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap perubahan warna daun kecambah sawi?

Penelitian Lanjutan
Ulangilah penelitian 1 ini, dengan menggunakan salah satu dari biji-biji berikut:
1. Gerst (barley)
2. Kacang hijau
3. Kacang tanah
4. Kacang Merah
5. Lamtoro
6. Jagung
7. Padi
*Kuning ≈ albino

Bandingkan hasilnya satu sama lain. Kesimpulan umum apa yang Anda peroleh?
Jawab :
Cahaya matahari sangat berpengaruh terhadap perubahan warna daun perkecambahan
biji tanaman Caisim (sawi) dan Kacang hijau. Biji sawi dan kacang hijau yang ditaburkan
pada wadah A (terang) dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari (secara tidak
langsung) tetap berwarna hijau menunjukkan proses pembentukan klorofil berjalan secara
normal karena terkena cahaya matahari. Sedangkan biji sawi dan biji kacang hijau yang
ditaburkan pada wadah B (gelap) dan diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari
(secara tidak langsung) setelah di tempat yang gelap berangsur-angsur berubah wama dari
kuning ke hijau yang menunjukkan proses pembentukan klorofil berjalan secara tidak
normal karena pada awalnya tidak terkena cahaya matahari.

Gelas A Gelas B
Hari ke
Hijau Kuning* % Kuning Hijau Kuning* % Kuning
1. - 0 0% 0 0 0%
2. 21 0 0% 0 0 0%
3. 21 0 0% 0 15 50%
4. 21 0 0% 0 15 50%
5. 21 0 0% 0 15 50%
6. 21 0 0% 8 6 20%
7. 21 0 0% 10 4 13,33%
8. 21 0 0% 11 3 10%
9. 21 0 0% 11 2 6,6%
10. 21 0 0% 13 0 0%
11. 21 0 0% 13 0 0%
12. 21 0 0% 13 0 0%
13. 21 0 0% 14 0 0%
14. 21 0 0% 14 0 0%

ditambahkan dihitung presentasenya dari biji


keterangan jumlah yang tumbuh, bukan dari semua
biji yang ditanam biji yang ditanam
Gambar 1.1 Tingkat-tingkat perkembangan biji tembakau
Dokumentasi
Virgin Fortuna (4401419006)

Anda mungkin juga menyukai