( Vigna radiat L. )
Oleh :
15030204037
JURUSAN BIOLOGI
2017
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
C. Hipotesis
D. Kajian Pustaka
I. Pengertian Enzim
Fungsi utama suatu enzim adalah mengurangi hambatan energi aktivasi pada
suatu reaksi kimia. Energi aktivasi adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk
membawa suatu substansi ke status reaktifnya. Enzim bergabung dengan
substansinya (substrat) membentuk suatu status transisi yang membutuhkan
energi aktivasi lebih kecil untuk berlangsungnya reaksi kimia tersebut. (Pelczar,
dkk. 1986).
a. Enzim mampu meningkatkan laju reaksi pada kondisi biasa (fisiologik) dari
tekanan, suhu dan pH.
b. Enzim mempunyai selektifitas tinggi terhadap substrat (substansi yang
mengalami perubahan kimia setelah bercampur dengan enzim) dan jenis reaksi
yang dikatalisis
c. Enzim memberikan peningkatan laju reaksi yang tinggi dibanding dengan katalis
biasa.
Enzim bekerja dengan dua cara, yaitu menurut Teori Kunci-Gembok (Lock
and Key Theory) dan Teori Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory).
e. Pengaruh Inhibitor
Hambatan yang dilakukan oleh inhibitor dapat berupa hambatan tidak
reversibel. Hambatan tidak reversibel pada umumnya disebabkan oleh
terjadinya proses destruksi atau modifikasi sebuah gugus fungsi atau lebih
yang terdapat pada molekul enzim. Hambatan reversibel dapat berupa
hambatan bersaing atau hambatan tidak bersaing.
V. Larutan Buffer
E. Variabel Penelitian
1. Variabel kontrol:
Berat kecambah kacang hijau 30 gr
Volume larutan amilum
Konsentrasi amilum
Volume larutan enzim
Volume larutan fosfat sitrat buffer
Kecepatan sentrifuge dan waktu sentrifuge,
Jenis kecambah (kecambah kacang hijau).
Umur kecambah
Panjang kotil
Jenis enzim
Waktu untuk penetesan (setiap 2 menit)
Jumlah tetes KI-I2 yaitu 1 tetes
2. Variabel manipulasi:
Kadar enzim amilase (0%, 25%, 50%, 100%)
3. Variabel respons:
Kecepatan reaksi pengubahan amilum
Perubahan warna pada saat penetesan KI-I2
Alat :
1. Mortar dan penumbuk porcelain 1 buah
2. Tabung reaksi 8 buah
3. Tabung centrifuge 1 buah
4. Gelas ukur 10 ml 1 buah
5. Centrifuge (pemusing) 1 buah
6. Cawan tetes 1 buah
7. Pipet kecil 4 buah
8. Lampu spirtus 1 buah
9. Pegangan tabung reaksi 1 buah
Bahan :
1. Kecambah kacang hijau umur 2 hari 30 gr
2. Larutan amilum 1% 2 ml
3. Larutan KI-I2 secukupnya
4. Larutan fosfat sitrat buffer pH = 5,6 30 ml
5. Aquades secukupnya
H. Rancangan Percobaan
I. Langkah Kerja
- merendam
kecambah kacang
hijau selama 2 hari
sitrat 30 ml buffer
Hasil gerusan kecambah
dan buffer
HASIL
J. Rancangan Tabel Pengamatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 210
0% >20
menit
25% >20
menit
50% 20
menit
100% - - - - 12
menit
1
2
0
Grafik 1. Hubungan antara pengaruh kadar enzim terhadap kecepatan
8
0
reaksi pengubahan amilum menjadi glukosa.
6
4
0
2 A
Es
i
a
u
r
o
p
e
m
ca
0Ja
nF
e
bM
a
rA
p
r
K. Rencana Analisis Data
DISKUSI
Pertanyaan :
1. Dari tes KI-I2 pada larutan amilum + enzim 100% warna apa yang saudara
peroleh? Mengapa demikian?
Jawaban :
Larutan amilum + enzim 100% di tetesi KI-I2 warna yang dihasilkan
yaitu biru keunguan. Munculnya warna tersebut karena pada saat enzim
amilase baru bekerja, kemudian lama-kelamaan warna menjadi
memudar. Hal ini dikarenakan enzim amilase sudah aktif bekerja, yaitu
memecah amilum menjadi glukosa sehingga sudah tidak ada amilum.
2. Apa fungsi dari Fosfat Sitrat Buffer?
Jawaban
Fosfat sitrat buffer berfungsi untuk menjaga pH bagi enzim amilase,
sehingga enzim amilase tidak rusak. Fungsi lain yaitu sebagai larutan
penyangga, yakni menjaga enzim tetap bekera aktif dan tidak rusak pada
kondisi asam serta menjaga kondisi agar tidak terlalu basa.
Pada praktikum ini kecambah yang digunakan yaitu kecambah kacang hijau
( Vigna radiata L. ). Larutan pati yang berasal dari kecambah kacang hijau
berperan sebagai substrat yang akan direaksikan oleh enzim amilase. Dalam
reaksi yang terjadi, enzim amilase berperan aktif sebagai katalis yang akan
mempercepat laju reaksi penguraian larutan pati (amilum) menjadi amilosa dan
amilopektin.
Pada konsentrasi 25 % pada menit ke-10 warnanya biru kekuningan. Munculnya warna biru
gelap pada saat ditetesi satu tetes KI-I2 menunjukkan adanya amilum. Sedangkan pada
konsentrasi 50% saat di tetesi larutan KI-I2 mengalami perubahan warna kuning bening. Jika
warna biru tersebut setelah ditetesi KI-I2 selama beberapa waktu masih nampak,
berarti masih terdapat amilum yang belum dipecah menjadi glukosa ,dimana
warna biru merupakan indikasi reaksi antara iodine dengan amilum.
Sedangkan pada konsentrasi larutan 100% terjadi perubahan warna yang cepat yaitu menit
ke-6. Hal ini terjadi karena semakin tinggi konsentrasi suatu enzim maka semakin
cepat kerja enzim dalam mengkatalisis reaksi kimia (pengubahan larutan amilum
menjadi glukosa), sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengkatalisis suatu
reaksi kimia juga semakin cepat. Hal ini karena sifat enzim yang merupakan
biokatalisator. Dapat mempercepat reaksi kimia dengan menurunkan energy
aktivasi. Semakin tinggi konsentrasi enzim dalam konsentrasi substrat tertentu
yang tetap, maka kerja enzim semakin cepat dalam mengkatalisis substrat
tersebut.
M. Simpulan
1. Semakin tinggi kadar enzim amilase maka semakin cepat reaksi pengubahan
amilum menjadi glukosa
2. Semakin tinggi kadar enzim amilase maka semakin cepat waktu yang
dibutuhkan untuk mengubah amilum menjadi glukosa.
3. Semakin kecil kadar enzim maka wakru yang di butuhkan untuk mengubah
amilum akan semakin lama.
N. Daftar pustaka
Smith, AL. 1997. Oxford dictionary of biochemistry and molecular biology Oxford
University Press. Oxford.
LAMPIRAN
1. Alat dan Bahan
Amilum sentrifuge
Larutan buffer Tabung sentrifuge
2. Mengkuliti
3. Menimbang
kecambah
Perubahan warna
yang terjadi ketika
bereaksi