4.1. Hasil
Hasil dari pengamatan praktikum teknik biakan murni dapat dilihat pada
gambar di bawah:
4.2. Pembahasan
Biakan murni adalah teknik untuk memisahkan satu jenis spesies dengan
spesies yang lainnya, hanya mengambil satu spesies saja. Teknik biakan murni ini
biasanya dengan media buatan, dengan membuat suatu media agar yang diberi nutrisi,
dan protein sebagai makanan mikroba agar mikroba yang diisolasi tetap hidup.
dengan menggunakan dua metode yaitu metode cawan gores dan metode agar sebar.
Berdasarkan percobaan pada metode cawan gores pada media padi (TSA) tampak
bakteri yang tumbuh pada media TSA yang digores, dan berwarna putih. Sedangan
paada media padi PDA tampak jamur yang tumbuh berwarna kuning, hijau, dan
putih.
Metode gores digunakan untuk media TSA biasanya metode garis ini
digunakan untuk bakteri yaitu dengan memindahkan mikroba yang tumbuh dalam
media TSA biakan campuran menggunakan jarum ose yang telah dipanasi pada
lampu bunsen, dan digoreskan secara zig-zag. Sedangkan untuk media PDA yaitu
bahan dan waktu namun untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan keterampilan
Hasil penginkubasian cawan petri yang sudah memiliki bakteri yang telah
didiamkan selama kurang lebih 2 hari selanjutnya di amati dan dilakukan perhitungan
suspensi yang digunakan. Suspensi yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu 20,
serta jumlah koloni yang telah diketahui untuk pengenceran TSA 10 -8 adalah 257 dan
diperoleh populasi bakteri untuk pengenceran TSA 10-8 adalah sebanyak 2,57 x 10-
8
cfu/ml dan untuk populasi bakteri PDA 10-8 adalah sebanyak 1,50 x 10-8 cfu/ml.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa prinsip biakan
murni yang terdiri atas satu spesies bakteri yang medium buatan yang berfungsi
kurang lebih 2 hari dan diamati serta dilakukan perhitungan populasi bakteri dengan
mendapatkan jumlah koloni TSA memiliki 257 koloni dan PDA memiliki jumlah 150
koloni.
5.2. Saran
Saran saya yaitu pada saat melakukan metode goresan diharapkan berhati-hati
dan bekerja secara aseptis, apabila jarum ose nya terlalu panas maka bisa
menyebabkan mikroba yang terkena panas dapat mati dan pelan-pelan dalam