Anda di halaman 1dari 16

1.

Latar Belakang Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Sebagai alternarif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih ekonomis, lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya. Cara perbanyakan dengan metode stek akan kurang menguntungkan jika bertemu dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk tidak tahan stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop tanaman yang masih bertahan. Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru yang true to name dan true to type. Regenerasi akar dan pucuk dipengaruhi oleh factor intern yaitu tanaman itu sendiri dan faktor ekstern atau lingkungan. Salah satu faktor intern yang mempengaruhi regenerasi akar dan pucuk adalah fitohormon yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh.

Stek Perbanyakan tanaman dengan cara stek, umumnya dipergunakan untuk :

Menanggulangi jenis tanaman-tanaman yang tidak mungkin diperbanyak dengan menggunakan biji.

mengekalkan kloon tanaman unggul. memudahkan dan mempercepat perbanyakan tanaman.

Keuntungan dari perbanyakan tanaman dengan cara stek adalah :


o

Dapat menghasilkan tanaman yang sama dengan induknya, hanya dengan akar, daun dan batang dalam waktu yang relatif singkat dan jumlah yang banyak.

Merupakan cara yang sederhana dalam perbanyakan tanaman, cepat dan tidak memerlukan teknik-teknik tertentu seperti perbanyakan tanaman dengan cara sambung.

Macam-macam stek : 1. Stek akar, yaitu stek yang terdiri dari potongan-potongan akar tinggal dengan satu atau beberapa mata. http://thlbanyumas.blogspot.com/2010/12/perbanyakan-tanaman.html

Pada pembahasan terdahulu hal ini telah di bahas termasuk perbedaan antara Pembibitan Alami dan buatan. Tetapi untuk mengingatkan kembali mari kita renungkan kembali. Jika proses pembibitan ini terhenti. Apa yang terjadi ? Dampaknya ? Pembibitan dapat terjadi secara alami dan buatan. Pembibibtan alami dapat terjadi secara Genotif, sedangkan secara buatan dapat terjadi secara Vegetatif (Cangkok, Stek Batang, stek Daun, Okulasi, Sambung Pucuk, Runduk) Pembibitan Alamiah biasanya terjadi tanpa campur tangan manusia, terjadi melalui biji, tunas, spora. Sedangkan pembibitan buatan terjadi karena campur tangan manusia, ini artinya jika manusia tidak melakukan kegiatan pembibitan maka pembibitan ini tidak akan ada. Stek Daun termasuk cara pembibitan Vegetatif. Stek daun adalah cara pembibitan tanaman dengan menggunakan media daun sebagai balak bibit. http://bizisartstudio.wordpress.com/2012/02/18/stek-daun/ Pengertian stek | definisi stek

Pengertian stek atau definisi stek. Stek adalah cara perkembangbiakan vegetatif (tidak kawin) yang di lakukan pada tanaman. Mengembangbiakkan tanaman dengan cara stek ini tergolong cukup mudah karena tidak perlu melakukan teknik- teknik khusus, seperti pada stek ketela pohon misalnya, yang perlu di lakukan hanyalah memotong salah satu bagian pada tanaman kemudian menempelkannya pada tumbuhan lain yang ingin di stek.

Perkembangbiakan dengan stek sendiri dapat di bedakan menjadi dua yaitu stek batang dan stek daun. Pada stek batang, tanaman yang ingin di stek terlebih dahulu di potong batangnya kemudian di sambung dengan batang tanaman lain. Stek batang biasa di sebut dengan 'menyambung'. Contoh stek batang adalah pada tanaman ketela pohon, bunga mawar, dan tanaman-tanaman lain.

Sedangkan pada stek daun cara perkembangbiakannya lebih mudah lagi. Yaitu cukup memetik daun tanaman tersebut kemudian di tempelkan atau di tanam di atas tanah, maka tunas-tunas baru akan tumbuh. Contoh stek daun adalah pada tanaman bunga cocor bebek, sri rejeki, dll.

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pembiakan secara tak kawin atau aseksual merupakan dasar pembiakan vegetatif, dimanaterlihat kesanggupan tanaman membentuk kembali jaringan jaringan dan bagian bagian lain. Padasebagian tanaman, pembiakan vegetatif merupakan proses alamiah yang sempurna atau merupakansuatu proses buatan manusia.Perbanyakan secara vegetatif adalah cara

perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk daun, umbi dan akar, untuk menghasilkan tanaman yang baru, yang sama dengan induknya. Prinsipnya adalah merangsang tunasadventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman sempurna yangmemiliki akar, batang, daun, sekaligus.Pembanyakan secara vegetatif ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: stek atau cutting,okulasi, penyambungan, dan cangkok. Perbanyakan stek tidak memerlukan teknis yang rumit yangdimana dalam perbanyaka tanaman stek ini mempunyai keunggulan yaitu dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak walaupun bahan tanaman yang tersedia terbatas dan dapatmenghasilkan tanaman yang sifatnya sama dengan induknya.Penyetekan merupakan suatu perlakuan pemisahan, pemotongaan beberapa bagian dari tanamanseperti; akar, batang, daun dan tunas dengan tujuan bagian bagian tanaman tersebut menghasilkantanaman baru. Perbanyakan dengan stek umumnya dilakukan pada tanaman dikotil, pada monokotilmasih jarang, namun pada beberapa tanaman seperti Asparagus dalam kondisi terkontrol

dapatdilakukanPemberikan zat pengatur tumbuh (ZPT) pada bahan stek. dapat mendorong pertumbuhan akar.Dalam pemberian ZPT yang dipergunakan untuk meransang pembentukan akar, perlu memperhatikankonsentrasi yang digunakan. Sebagai contohnya adalah pada tanaman lada, stek cabang buah memiliki persentase stek tumbuh yang rendah dan waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan stek relatif lebihlama.Cara pemberian ZPT pada stek juga sangat beragam, sebagai contohnya yang dilakukan padastek melati ( Jasminum multiflorum dan Jasminum sambat) yang bahan stek berupa ujung cabang, kitadapat merendam bahan stek dalam larutan 2000 ppm Asam Indol Butirat (IBA) selama 24 jam, cara inimampu meningkatkan tumbuhnya stek, memacu pertumbuhan akar dan tunas tajuk. Selain direndamada juga yang dicelupkan selama beberapa detik, umumnya konsentrasi zat pengatur tumbuh yangdipergunakan lebih tinggi daripada cara rendamPada kondisi tertentu zat pengatur tumbuh buatan sangat sulit didapat, sebagai penggantinyakita dapat menggunakan beberapa hormon tumbuh yang terdapat di dalam kencing sapi. Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh Suparman, Sunaryo dan Sumarko (1990) didapat bahwa sapi dalam 5detik memiliki daya ransang akar yang sama dengan 2000 ppm IBA pada stek sulur panjat lada. Tetapi bila dilakukan pada bahan stek yang berasal dari cabang buah, perlakuan tersebut belum cukup untuk meransang pertumbuhan stek yang baik

Cara Perbanyakkan Tanaman Dengan Stek admin on 03/08/2012 Leave a Comment Cara perbanykkan tanaman tentuntu saja banyak, namun diartikel ini saya akan membahas cara perbanyakkan dengan stek, atau cara perbanyak tanaman dengan teknik stek. Perbanyakkan tanaman dengan stek dibagi menjadi 4 bagian yaitu: 1. Stek daun yaitu stek yang dilakukan pada daun yang tebal, yang terdiri dari potongan daun yang bermata tunas satu atau lebih, yang akhirnya akan membentuk suatu akar dan batang, contohnya seperti, sanseviera, begonia, cocor bebek dll. Cara melakukan stek daun yaitu dengan cara membentuk daun seperti huruf v bagitanaman begonia.

http://ayusolechahku.com/cara-perbanyakkan-tanaman-dengan-stek.html

perbanyakan Vegetatif (Aseksual) Perbanyakan secara aseksual atau vegetatif adalah proses perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman seperti, daun, batang, ranting, pucuk, umbi dan akar untuk menghasilkan tanaman baru yang sama dengan induknya (Made, 2009). Prinsip dari perbanyakan vegetatif adalah merangsang tunas adventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar berkembang menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang, dan daun sekaligus. Keunggulan perbanyakan dengan system ini antara lain adalah (1) menghasilkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya, (2) tanaman lebih cepat berbunga dan berbuah, dan (3) dapat menggabungkan berbagai sifat yang diinginkan. Sedangkan kelemahan dari perbanyakan ini adalah (1) membutuhkan pohon induk yang lebih besar dan lebih banyak (2) akar tanaman (anakan) kurang kokoh, sehingga mudah rebah, (3) masa produktif singkat, dan (4) membutuhkan biaya yang mahal. menyatakan bahwa perbanyakan dengan stek pada umumnya dilakukan pada tanaman dikotil, pada monokotil masih jarang , namun pada beberapa tanaman seperti asparagus dalam kondisi terkontrol dapat dilakukan. Selain itu tidak semua tanaman dapat diperbanyak dengan cara vegetative, sehingga keberhasilannya sangat rendah. Perbanyakan tanaman dengan vegetative dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu stek, cangkok, tempel (budding), sambung (grafting), dan juga perbanyakan modern seperti kultur jaringan. Perbanyakan tanaman dengan stek pun beragam, seperti stek batang, stek bertunas daun, stek daun, stek akar, stek mata, stek umbi ( meliputi umbi lapis, umbi palsu, umbi batang, umbi akar dan akar batang).

http://yogas09.student.ipb.ac.id/perbanyakan-pembiakan-tanaman-plant-propagation/

Teknik Produksi Benih Vegetatif Stek Stek (cutting) adalah suatu teknik mengusahakan perakaran dan bagian-bagian tanaman (cabang, daun, pucuk dan akar) yang mengandung mata tunas dengan memotong dari induknya untuk tanaman, sehingga akan diperoleh tanaman baru. Menurut bentuknya, setek dapat

dibedakan menjadi beberapa bagian antara lain adalah stek akar, stek daun, stek batang, stek umbi dan stek pucuk. Perbanyakan secara stek akan diperoleh tanaman yang baru yang sifatnya seperti induknya. Stek dengan kekuatan sendiri akan menumbuhkan akar dan daun sampai dapat menjadi tanaman yang sempurna dan menghasilkan bunga dan buah 3. Stek daun Stek daun adalah pembiakan dengan pematangan sehelai daun dari tanaman induknya dengan maksud mengusahakan perakaran dari bagian daun tersebut, stek daun banyak diterapakan pada tanaman hias sukulen, daun lebal berdaging dan kandungan airnya juga tinggi. Daun yang dipilih untuk stek ini harus telah cukup umurnya dan mempunyai karbahidrat yang tinggi dan harus hijau. Perbanyakan dengan stek daun yaitu menggunakan sehelai daun yang lengkap dengan tangkainya, sedangkan pada tanaman lain seperti begonia diperbanyak dengan helai daun tanpa tangkai.tanaman sukuren yang mempunyai daun berukuran besar, yaitu panjang lebih dari 10 cm, dapat diperbanyak dengan memotong daunnya secara horizontal menjadi bagian-bagian tek Daun Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan pada stek daun dapat berupa lembaran daun atau lembaran daun beserta petiol. Bahan awal pada stek daun tidak akan menjadi bagian dari tanaman baru. Penggunaan bahan yang mengandung kimera periklinal dihindari agar tanaman-tanaman baru yang dihasilkan bersifat true to type (Hartmann et al, 1997). Akar dan tunas baru pada stek daun berasal dari jaringan meristem primer atau meristem sekunder. Pada tanaman Bryophyllum, akar dan tunas baru berasal dari meristem primer pada kumpulan sel-sel tepi daun dewasa, tetapi pada tanaman Begonia rex, Saint paulia (Avrican violet), Sansevieria, Crassula dan Lily, akar dan tunas baru berkembang dari meristem sekunder dari hasil pelukaan. Pada beberapa species seperti Peperomia, akar dan tunas baru muncul dari jaringan kalus yang terbentuk dari aktivitas meristem sekunder karena pelukaan. Masalah pada stek daun secara umum adalah pembentukan tunas-tunas adventif, bukan akar adventif. Pembentukan akar adventif pada daun lebih mudah dibandingkan pembentukan tunas adventif (Hartmann, et al, 1997). Secara teknis stek daun dilakukan dengan cara memotong daun dengan panjang 7,5 10 cm (Sansevieria) atau memotong daun beserta petiolnya kemudian ditanam pada media (Hartmann et al, 1997). Untuk Begonia dan

Violces, perlakuan kimia yang umum dilakukan adalah penyemprotan dengan IBA 100 ppm.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2114639-carapengerjaan-stek-terhadap-tanaman/#ixzz2BsOkPz7B Perbanyakan Tanaman dengan Stek Perbanyakan dengan stek mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus dan teknis pelaksanaan yang rumit. Dimana, perbanyakan tanaman dengan stek ini mempunyai berbagaikeunggulan seperti dapat menghasilkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan tanamaninduknya dan dengan dilakukan perbanyakan tanaman secara stek lebih cepat berbuah dan berbunga,dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yang banyak walaupun bahan tanaman yang tersediaterbatas atau sedikit.Selain adanya keunggulan, perbanyakan tanaman secara stek terdapat juga kelemahan baik secara fisiologis maupun morfologi dalam pertumbuhan tanaman yaitu perbanyakan tanaman secarastek ini memiliki akar serabut yang dimana akar serabut pertumbuhan tanamannya rentan yaitu sangantmudah roboh pada keadaan ikim yang kurang mendukung seperti angin kencang, tanah selalu jenuh,dsb sehingga perakarannya dangkal, membutuhkan tanaman induk yang lebih besar dan lebih banyak sehingga membutuhkan biaya yang banyak dan dalam perbanyakan tanaman secara stek

tingkatkeberhasilanya sangat rendah ,

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Stek Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa inisiasi akar dapat merangsang sintesis protein dan roduksi RNA (Baraer, 1972). Dalam perkembangbiakan vegetaatif secara stek memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan stek pada tanaman antara lain sebagai berikut: Faktor endogenus Faktor hormon Faktor lingkungan Faktor dari nutrisi tanaman stok Faktor dari food reserve Faktor darikemampuan memobilisasi food reserveTanaman induk yang dimaksud dalam melakukan proses penyetekan adalah berupa bahantanam yang akan digunakan untuk perbanyakan tanaman. Bahan tanam berasal dari pohon induk yangsehat dan telah diketahui asal-usulnya, mudah dibiakkan, tahan terhadap hama dan penyakit, produktivitas tinggi, bercabang kekar, tumbuh normal, serta memiliki perakaran yang kuat dan rimbun.Tanaman induk dapat berupa tanaman lokal atau tanaman yang diintroduksi yaitu tanamanunggulan dari dalam negeri (lokal) atau dodatangkan dari luar negeri yang dilakukan oleh para hobissyang ingin mendapatkan pohon induk secara cepat. Selain itu, dapat juga dilakukan secara eksplorasiatau melacak keberbagai tempat yang diduga merupakan sentra atau banyak terdapat tanaman unggulatau tanaman unik.Perbanyakan tanaman yang dilakukan dengan perkembangbiakan vegetatif secara stek dapatdipengaruhi faktor fisiologi tanaman yang

merupakan zat tumbuh tanaman. Seperti Auksin, Giberelin,Cytokinin, dsb.Auksin secara spesifik aktivitasnya dapat merangsang perpanjangan sel. Auksin merupakan zat pengatur tumbuh pertama yang diisolasi dari alam yang dikenal dengan Indole acetic acid (IAA) yangtermasuk IAA adalah 2,4 D, NAA (Naptaline acetic acid) dan precursor IAA adalah asam aminotriptopan.Auksin dihasilkan pada jaringan meristem yang aktif seperti bud, kuncup, daun muda, dan buahyang dimobilisasi oleh enzim IAA oksidase disamping enzim peroksidasi dan beberapa enzim oksidaselainnya. Auksin ditransportasikan secara besipetal dan symplastik melalui floem.Auksin dalam berbagai aktivitasnya tanaman seperti pertumbuhan batang, pembentukan akar,membantu untuk menginduksi tunas lateral, pengaktifan sel-sel- kambium dsb. Secara alami, auksinmempunyai kerja yang sangat kuat dan dapat memacu pembentukan akar adventif.Zat tumbuh tanaman yang digunakan adalah giberelin yang dimana zat tumbuh tanaman ini berbeda dengan auksin berdasarkan aktivitas fisiologisnya. GA secara khusus dan sangat spesifik adalah perpanjangan buku ( internode elongation ).Beberapa penelitian tanaman yang cukup GA, apabila kekurangan akan memberikan pengaruhdwarfisme. GA dalam kondisi yang tidak langsung menyebabkan toksik dan pengaruh penghambat(inhibitor).Giberelin mempunyai fungsi regulasi sintesis asam nukleat dan kemungkinan menekan inisiasiakar melalui interferensi dalam suatu proses. Namun dari beberapa para penelitian berpendapat bahwa giberelin pada kosentrasi rendah giberelin dapat merangsang inisiasi akar. Giberelin yang terutamamempunyai fungsi dari seluruh fisiologi adalag perpanjangan sel dan merangsang aktivitas cambium,

http://www.scribd.com/doc/77842266/makalah-stek

Apa Keuntungan dan kerugian perkembangan vegetatif?? Tolong jawab y,..?



3 tahun lalu Lapor Penyalahgunaan

Haw

Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak


Keuntungan memperbanyak secara vegetatif: 1. diperoleh sifat keturunan baru sama dengan induknya 2. lebih cepat memperoleh hasil (berbuah) Kerugian memperbanyak secara vegetatif: 1. tanamannya tidak sekokoh bila ditanam dari biji. 2. jumlah turunan baru yang diperoleh dalam waktu tertentu terbatas 3. tanaman induk akan menderita bila terlalu banyak bagian tanaman yang di-stek atau dicangkok.
3 tahun lalu

Perkembangbiakan tanaman secara vegetatif


BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manusia hidup hampir mutlak tergantung pada tanaman untuk bertahan hidup.Bahan yang dimakan tersebut tanpa ada kecualinya, adalah bahan bahan yang berasal dari tanaman dan diturunkan dari tanamam seperti daging telur dan hasil hasil susu.Tanaman juga sebagai sumber terbesar, baik langsung maupun tidak langsung, untuk sebangian besar bahan pakaian, bahan bakar, obat- obatan, bahan kontruksi dan lain sebagainya. Dengan mempertimbangkan sangat pentingnya tanaman, manusia mengadakan inovasi baru untuk memperbanyak tanaman dengan menghasilkan jumlah yang banyak dan waktu yang singkat. Perkembangbiakan tanaman banyak ditekankan pada usaha mempertinggi produksivitas hasil pertanian.Perkembangbiakan tanaman sangat berperan besar dalam mempertinggi produksivitas pertanian.Ada dua cara pembiakan tanaman ialah: (1) Secara generatif/reproduktif (secara kawin) dengan menggunakan benih (biji yang memenuhi persyaratan sebagai bahan tanaman; (2) Secara vegetatif (secara tak kawin) dengan menggunakan organ vegetatif. Pembiakan generative yaitu pembentukan biji melalui proses penyerbukan (jatuhnya tepung sari pada kepala putik) kemudian dilanjutkan dengan pembuahan (peleburan antara gamet jantan dari tepung sari dan gamet betina dari putik). Pembiakan vegetatif yaitu menggunakan organ vegetatif: Secara alami dengan penggunaan biji apomiktik (terbentuk tanpa pembuahan dan merupakan bentuk vegetatif) dan penggunaan organ-organ khusus tanaman (hasil modifikasi batang atau akar, misalnya: bulb, tuber, rhizome, dll);

Secara buatan dengan stimulasi akar dan tunas adventif ialah cangkok, setek, penyambungan tanaman dan kultur jaringan. Hasil dari pembiakan secara vegetatif tidak kalah baiknya dengan hasil pembiakan generative.Lebih lebih perkembangbiakan secara vegetatif memiliki tingkat efisiensi lebih baik dari pada perkembangbiakan dengan cara generative. Misalnya saja dalam produksi buah, dalam waktu penanaman yang bersamaan. Perkembangbiakan dengan cara vegetative yang akan menghasilkan buah terlebih dahulu. 1.2 Perumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana cara budidaya tanaman baik dengan menggunakan perkembangbiakan vegetative maupun pun generative ?

1.2.2 Bagaimana perlakuan perlakuan yang harus diberikan pada tanaman, agar tanaman dapat berhasil dikembangbiakan

1.3 Tujuan Adapun tujuan dalam penyusunan makalah ini yaitu: 1. Mengenal dan Mempelajari jenis-jenis perkembangbiakan pada tanaman.

BAB.2 ISI

Dalam suatu perkembang biakan tanaman banyak sekali cara-cara yang dapat dilakukan hanya saja dalam cara-cara tersebut dibagi menjadi 2 aspek yaitu perkembangbiakan Vegetatif dan perkembangbiakan Generatif. A. Perkembang biakan Vegetatif. Pekembangbiakan vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai cara.beberapa contoh yaitu dengan cara cangkok,stek,penyambungan maupun okulasi. a). Perkembang biakan vegetatif secara cangkok. Mencangkok merupakan salah satu cara pembiakan vegetatif buatan yang bertujuan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan cepat menghasilkan. Pencangkokan dilakukan dengan menyayat dan mengupas kulit sekeliling batang, lebar sayatan tergantung pada jenis tanaman yang dicangkok. Penyayatan dilakukan sedemikian rupa sehingga lapisan kambiumnya dapat dihilangkan (dengan cara dikikis). Setelah luka yang dibuat cukup kering, Rootone-F diberikan sebagai perlakuan agar bahan cangkokan cepat berakar. Media tumbuh yang digunakan terdiri dari tanah dan kompos dan dibalut dengan sabut kelapa atau plastik. Bila batang diatas sayatan telah menghasilkan sistem perakaran yang bagus, batang dapat segera dipotong dan ditanam di lapang. Cara pembiakan dengan cara mencangkok dipilih dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu, misalnya kita menginginkan tanaman baru yang mempunyai sifat persis seperti induknya. Sifat ini meliputi ketahanannya terhadap hama dan penyakit, rasa buah (khususnya untuk tanaman buah-buahan), keindahan bunga (untuk tanaman hias) dan sebagainya. Karena seperti yang kita ketehui bahwa hasil cangkokan bisa dikatakan hampir seratus persen menyerupai sifat induknya. Seandainya terdapat penyimpangan sifat biasanya disebabkan oleh mutasi gen. Walaupun banyak keunggulannya, namun teknik perbanyakan dengan mencangkok ini tidak terlepas dari beberapa kelemahan.

Sebenarnya mencangkok dapat dilakukan baik pada musim kemarau maupun musim hujan. Bila mencangkok pada musim kemarau, memang kita harus rajin menyiraminya agar kelembaban media tetap terjaga. Tetapi lazimnya cangkokan lebih cepat jadinya, karena pada saat ini pertumbuhan akar sedang aktif. Sedangkan bila mencangkok dilakukan pada musim hujan, tentunya kita tidak akan repot

menyiraminya. Lagi pula bila kita lakukan pada awal musim hujan, maka dalam musim itu juga cangkokan telah jadi bibit dan dapat ditanam. Tumbuhan meperoleh zat-zat hara dari lingkungan. Penyerapan bahan itu berlangsung secara difusi, osmosis dan transpor aktif. Pada tumbuhan bersel satu/bahan-bahan dapat diserap langsung dari lingkungannya melalui proses-proses tersebut. Tetapi tumbuhan tingkat tinggi, memerlukan sistem pengkutan yang lebih panjang dari proses-proses itu, yaitu dibantu dengan sistem pembuluh angkut (vaskuler) yang lebih menguntungkan Tujuan pencangkokan adalah untuk mendapatkan anakan/bibit untuk pembangunan bank klon, kebun benih klon, kebun persilangan, karena dengan teknik ini bibit yang dihasilkan bersifat dewasa sehingga lebih cepatber bunga/berbuah. Pencangkokan dilakukan pada pohon-pohon plus yang telah dipilih di kebun benih.Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.Penggunaan teknik mencangkok dilakukan dalam rangka penyediaan materi untuk bank klon, kebun persilangan dan kebun benih klon. Bahan dan peralatan yang digunakan antara lain media cangkok (moss cangkok, top soil dan kompos), bahan pembungkus cangkok dari polibag hitam, tali rafia, zat pengatur tumbuh akar, insektisida, pita label, spidol permanen, pisau cangkok, parang, gergaji tangan dan alat tulis. Pembuatan cangkokan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Penyiapan media cangkok terdiri atas campuran antara moss cangkok, top soil dan kompos. Sebelum digunakan media disiram dengan air sampai cukup kelembabannya, serta ditaburi insektisida secukupnya supaya media tidak dijadikan sarang semut dan membunuh hama uret.

2. Pemanjatan pohon dan pemilihan cabang yang sehat dengan diameter rata-rata 2 cm - 4 cm. Cabang dikerat sepanjang 5 cm dengan menggunakan pisau cangkok, kulit cabang dikelupas dan bagian kambiumnya dibersihkan dengan cara dikerik dan dibiarkan beberapa menit. Posisi keratan kulit sekitar 30 cm dari pangkal cabang. Setelah itu bagian sayatan diolesi dengan larutan ZPT untuk memacu pertumbuhan akar. 3. Menutup luka sayatan pada cabang dengan campuran media yang telah disiapkan, kemudian ditutup dengan polibag hitam dan diikat dengan tali rafia sehingga media cangkok stabil. Bagian pembungkus cangkok dilubangi agar memudahkan masuknya air atau keluarnya akar ketika cangkok telah berakar dengan baik. 4. Memberi label yang berisi tanggal pencangkokan, perlakuan dan pelaksana. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan pencangkokan antara lain : a. Pencangkokan sebaiknya dilakukan pada musim hujan sehingga akan membantu dalam menjaga kelembaban media sampai berakar. b. Pengambilan cangkok dilakukan setelah cangkok berumur 2 - 3 bulan. Pemotongan cangkok menggunakan gergaji kemudian diturunkan secara hati-hati. Cangkok yang terlalu panjang dipotong sebagian dan daunnya dikurangi untuk mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar. c. Cangkok yang telah dipisahkan dari pohon induknya segera ditanam (aklimatisasi) pada media

campuran tanah dengan kompos/pupuk kandang (3:1). Kegiatan ini dilakukan di persemaian yang diberi naungan dengan intensitas cahaya lebih dari 50%. Pemeliharaan cangkok di persemaian dilakukan sampai bibit siap ditanam di lapangan. Biasanya setelah 3 bulan cangkok telah memiliki perakaran yanag kompak dan siap dipindahkan ke lapangan. d. Pembuatan cangkok pada satu pohon tidak bisa dilakukan dalam jumlah banyak, karena akan mengganggu atau merusak pohon tersebut.

b). Perkembangbiakan Secara Stek Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Sebagai alternarif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih ekonomis, lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya. Cara perbanyakan dengan metode stek akan kurang menguntungkan jika bertemu dengan kondisi tanaman yang sukar berakar, akar yang baru terbentuk tidak tahan stress lingkungan dan adanya sifat plagiotrop tanaman yang masih bertahan. Keberhasilan perbanyakan dengan cara stek ditandai oleh terjadinya regenerasi akar dan pucuk pada bahan stek sehingga menjadi tanaman baru yang true to name dan true to type. Stek dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: 1. Stek Daun Bahan awal perbanyakan yang dapat digunakan pada stek daun dapat berupa lembaran daun atau lembaran daun beserta petiol. Bahan awal pada stek daun tidak akan menjadi bagian dari tanaman baru. Penggunaan bahan yang mengandung kimera periklinal dihindari agar tanaman-tanaman baru yang dihasilkan bersifat true to type Akar dan tunas baru pada stek daun berasal dari jaringan meristem primer atau meristem sekunder. Pada tanaman Bryophyllum, akar dan tunas baru berasal dari meristem primer pada kumpulan sel-sel tepi daun dewasa, tetapi pada tanaman Begonia rex, Saint paulia (Avrican violet), Sansevieria, Crassula dan Lily, akar dan tunas baru berkembang dari meristem sekunder dari hasil pelukaan. Pada beberapa species seperti Peperomia, akar dan tunas baru muncul dari jaringan kalus yang terbentuk dari aktivitas meristem sekunder karena pelukaan. Masalah pada stek daun secara umum adalah pembentukan tunas-tunas adventif, bukan akar adventif. Pembentukan akar adventif pada daun lebih mudah dibandingkan pembentukan tunas adventif .Secara teknis stek daun dilakukan dengan cara memotong daun dengan panjang 7,5 10 cm (Sansevieria) atau memotong daun beserta petiolnya kemudian ditanam pada media (Hartmann et al, 1997). Untuk Begonia dan Violces, perlakuan kimia yang umum dilakukan adalah penyemprotan dengan IBA 100 ppm. 2. Stek Umbi Pada stek umbi, bahan awal untuk perbanyakan berupa umbi, yaitu: umbi batang, umbi kakr, umbi sisik, dan lain-lain. Senagai bahan perbanyakan, umbi dapat digunakan utuh atau dipotong-potong dengan

syarat setiap potongannya mengadung calon tunas. Untuk menghindari terjadinya busuk pada setiap potongan umbi, maka umbi perlu dierandap dalam bakterisida dan fungisida. Contoh tanaman yang bisa diperbanyak dengan stek umbi antara lain: Solanum tuberosum, Ipomoea batatas, Caladium, Helianthus tuberosus, Amarilis, dan lainlain. 3. Stek Batang Bahan awal perbanyakan berupa batang tanaman. Stek batang dikelompokkan menjadi empat macam berdasarkan jenis batang tanaman, yakni: berkayu keras, semi berkayu, lunak, dan herbaceous. Bahan tanaman yang biasa diperbanyak dengan stek batang berkayu keras antara lain: apel, pear, cemara, dan lain-lain, dengan perlakuan kimia IBA atau NAA 2500 5000 ppm. Panjang stek berkisar antara 10 76 cm atau dua buku (nodes). Stek batang semi berkayu, contohnya terdapat pada tanaman Citrus sp. dengan perlakuan kimia yang sudah umum yaitu IBA dan NAA 1000 3000 ppm dan panjang stek 7,5 15 cm. Pada stek batang semi berkayu ini, daun-daun seharusnya dibuang untuk mengendalikan transpirasi. Disamping itu, pelukaan sebelumnya mungkin dapat membantu pengakaran. Untuk stek batang berkayu lunak, contohnya terdapat pada tanaman Magnolia dengan perlakuan IBA atau NAA 500 1250 ppm dan panjang stek 7,5 12,5 cm. Pada stek batang berkayu lunak ini umumnya akar relatif cepat keluar (2 5 minggu). Stek batang yang tergolong herbaceus, dilakukan pada tanaman Dieffenbachia, Chrisanthemum, dan Ipomoea batatas. Pada dasarnya perlakuan auksin tidak diperlukan pada stek batang herbaceous ini, tetapi kadang diberikan IBA atau NAA 500 1250 ppm dan panjang stek yang biasa digunakan adalah 7,5 12,5 cm

c). Perkembangbiakan secara Sambung. Penyambungan atau enten (grafting) adalah penggabungan dua bagian tanaman yang berlainan sedemikian rupa sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh dan tumbuh sebagai satu tanaman setelah terjadi regenerasi jaringan pada bekas luka sambungan atau tautannya. Bagian tanaman yang disambungkan atau disebut batang atas (scion) dan merupakan sepotong batang yang mempunyai lebih dari satu mata tunas (entres), baik itu berupa tunas pucuk atau tunas samping. Penyambungan batang bawah dan batang atas ini biasanya dilakukan antara dua varietas tanaman yang masih dalam spesies yang sama. Misalnya penyambungan antar varietas pada tanaman durian. Kadang-kadang bisa juga dilakukan penyambungan antara dua tanaman yang berlainan spesiesnya tetapi masih dalam satu famili. Tanaman mangga (Mangifera indica) disambung denga tanaman kweni (Mangifera odorata). Bagian bawah (yang mempunyai perakaran) yang menerima sambungan disebut batang bawah (rootstock atau understock) atau sering disebut stock. Tipe sambungan jika ditinjau dari bagian batang bawah yang disambung: 1. Sambung pucuk (top grafting) Sambung pucuk merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian atas atau pucuk dari batang bawah. Caranya sebagai berikut: Memilih batang bawah yang diameter batangnya disesuaikan dengan besarnya batang atas. Tanaman

durian, belimbing dan sirsak sudah bisa disambung bila besarnya batang bawah sudah sebesar ujung pangkal lidi. Alpukat, manggis dan mangga disambung bila batangnya sudah sebesar pensil. Umur batang bawah pada keadaan siap sambung ini bervariasi antara 1-24 bulan, tergantung jenis tanamannya. Untuk durian umur 3-4 bulan, mangga dan alpukat umur 3-6 bulan. Manggis pada umur 24 bulan baru bisa disambung karena sifat pertumbuhannya lambat.

Batang bawah dipotong setinggi 20-25 cm di atas permukaan tanah. Gunakan silet, pisau okulasi atau gunting setek yang tajam agar bentuk irisan menjadi rapi. Batang bawah kemudian dibelah membujur sedalam 2-2,5 cm. Batang atas yang sudah disiapkan dipotong, sehingga panjangnya antara 7,5-10 cm. bagian pangkal disayat pada kedua sisinya sepanjang 2-2,5 cm, sehingga bentuk irisannya seperti mata kampak. Selanjutnya batang atas dimasukkan ke dalam belahan batang bawah. Pengikatan dengan tali plastikyang terbuat dari kantong plastik kg selebar 1 cm. Kantong plastik ini ditarik pelan-pelan, sehingga panjangnya menjadi 2-3 kali panjang semula.Terbentuklah pita plastik yang tipis dan lemas. Pada waktu memasukkan entres ke belahan batang bawah perlu diperhatikan agar kambium entres bisa bersentuhan dengan kambium batang bawah. Sambungan kemudian disungkup dengan kantong plastik bening.Agar sungkup plastik tidak lepas bagian bawahnya perlu diikat.Tujuan penyungkupan ini untuk mengurangi penguapan dan menjaga kelembaban udara di sekitar sambungan agar tetap tinggi. Tanaman sambungan kemudian ditempatkan di bawah naungan agar terlindung dari panasnya sinar matahari. Biasanya 2-3 minggu kemudian sambungan yang berhasil akan tumbuh tunas. Sambungan yang gagal akan berwarna hitam dan kering. Pada saat ini sungkup plastiknya sudah bisa dibuka.Namun, pita pengikat sambungan baru boleh dibuka 3-4 minggu kemudian. Untuk selanjutnya kita tinggal merawat sampai bibit siap dipindah ke kebun 2. Sambung samping (side grafting) Pada dasarnya, pelaksanaan sambung samping sama seperti pelaksanaan model sambung pucuk. Sambung samping merupakan cara penyambungan batang atas pada bagian samping batang bawah. Caranya sebagai berikut: Batang bawah dipilih yang baik. Ukuran batang atas tidak perlu sama dengan batang bawah, bahkan lebih baik dibuat lebih kecil. Pada batang bawah dibuat irisan belah dengan mengupas bagian kulit tanpa mengenai kayu atau dapat juga dengan sedikit menembus bagian kayunya. Irisan kulit batang bawah dibiarkan atau tidak dipotong. Batang atas dibuat irisan meruncing pada kedua sisinya. Sisi irisan yang menempel pada batang bawah dibuat lebih panjang menyesuaikan irisan di batang bawah dari sisi luarnya. Batang atas tersebut disisipkan pada irisan belah dari batang bawah. Dengan demikian, batang bawah

dan batang atas akan saling berhimpitan. Kedua lapisan kambium harus diusahakan agar saling bersentuhan dan bertaut bersama. Setelah selesai disambungkan, sambungan tersebut diikat dengan tali plastik. Untuk menjaga agar tidak terkontaminasi atau mengering, sambungan dan batang atas ditutup dengan kantong plastik. Setelah batang atas menunjukkan pertumbuhan tunas, kurang lebih 2 minggu setelah penyambungan, kantong plastik serta tali plastik bagian atas sambungan dibuka lebih dulu, sedangkan tali plastik yang mengikat langsung tempelan batang atas dan kulit batang bawah dibiarkan, sampai tautan sambungan cukup kuat. Bilamana sudah dipastikan bahwa batang atas dapat tumbuh dengan baik, bagian batang bawah di atas sambungan dipotong. Pemotongan perlu dilakukan supaya tidak terjadi kompetisi kebutuhan zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan lanjutan dari batang atas. B. Perkembangbiakan Generatif Perkembangbiakan generatif adalah memperbanyak sutau jenis tanaman dengan menggunakan organ biji, biji atau benih merupakan istilah hampir sama sehingga sering rancuh dalam penggunaannya, biji secara struktural dapat diartikan sama dengan benih yaitu sebagai bakal biji yang dibuahi. Namun secara fungsional berbeda, biji diartikan sebagai unit penyebaran atau perbanyakan tanaman secara alamiah, sedangkan benih diartikan sebagai biji tanaman yang digunakan untuk memperbanyak tanaman dan secara agronomis benih dituntut bermutu tinggi sebab mampu menghasilkan tanaman berproduksi maksimum. Selain itu biji maupun benih dapat diartikan sebagai berikut. Biji merupakan organisasi yang teratur rapi, mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Sedangkan benih secara umum adalah istilah yang dipakai untuk bahan dasar pemeliharaan tanaman atau hewan. Dalam pertanian benih dapat berupa biji maupun tumbuhan kecil hasil perbanyakan aseksual. Spesies tanaman yang budidayanya menggunakan bahan tanam benih atau biji dalam proses awal tumbuhnya bergantung dari perkecambahan benih. Secara umum perkecamabahan benih atau biji adalah berkembangnya struktur penting dari embrio yang ditandai dengan munculnya struktur tersebut dengasn menembus kulit benih. Untuk memulai perkecambahan umumnya benih dari kebanyakan tanaman akan segera berkecambah pada keadaan lingkungan sama, tetapi ada juga yang mengkehendaki persyaratan khusus.usaha memperbanyak tanaman dengan biji atau benih sering mengalami banyak hambatan,walupun benih atau biji dikecambahkan pada kondisi lingkungan yang sesuai.benih atau biji tersebut sebenarnya hidup karena dapat dipacu untuk berkecambah dengan berbagai perlakuan-perlakuan khusus.Benih atau biji yang demikian dikatakan dormansi yang diartikan sebagai keadaan dimana benih hidup gagal untuk berkecambah dalam keadaan lingkungan yang sesuai untuk Pertumbuhannya.Dormansi benih dapat berlangsung beberapa hari,bulan,musim,bahkan sampai beberapa tahun tergantung beberapa jenis spesies tanaman dan tipe dormansinya. BAB 3 PENUTUP

3.1Kesimpulan Dari pernyataan dan isi diatas dapat kita simpulkan bahwa: 1. Kita dapat mengetahui cara-cara perkembangbiakan tanaman secara vegetatif maupun generatif yang sering dan banyak dilakukan oleh orang. 2. Pekembangbiakan vegetatif dapat dilakukan dengan berbagai cara.beberapa contoh yaitu dengan cara cangkok,stek,penyambungan maupun okulasi sedangkan perkembang biakan generatif tanaman dengan menggunakan biji/benih. 3. Spesies tanaman yang budidayanya menggunakan bahan tanam benih atau biji dalam proses awal tumbuhnya bergantung dari perkecambahan benih. Secara umum perkecamabahan benih atau biji adalah berkembangnya struktur penting dari embrio yang ditandai dengan munculnya struktur tersebut dengasn menembus kulit benih.

3.2 Saran Untuk mendapatkan suatu jenis tanaman yang memiliki keunggulan tertentu dengan dengan induknya maka cara perkembangbiakan yang dilakukan sebaiknya menggunakan cara cangkok dan setek, sementara untuk menggabungkan kedua sifat yang berbeda sebaiknya cara yang dilakukan adalah dengan cara menyambung atau okulasi dan untuk mengembangbiakan tanaman dalam jumlah yang besar maka disarankan menggunakan cara perkembangbiakan generatif.

Anda mungkin juga menyukai