Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PASAR MODAL SAHAM, NILAI SAHAM DAN RETURN

SAHAM
TA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada saya, sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul Fungsi Keterampilan Bertanya Dalam Proses Belajar Mengajar


Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai fungsi keterampilan bertanya dalam proses
belajar mengajar atau yang lebih khususnya membahas. Membahas bagaimana fungsi
keterampilan bertanya dalam proses belajar mengajar.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Peran Pola
Penguatan Dalam Strategi Belajar Mengajar. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita. Aamiin.


Madiun, 9 April 2013


Penyusun
















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Saham .............................................................................................. 2
B. Macam-macam Saham ...................................................................................... 2
C. Nilai saham ........................................................................................................ 4
D. Pengukuran Retrun Realisasi ............................................................................. 7
BAB III PENUTUP
Simpulan ............................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan memegang
peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat investor yang ingin berinvestasi di
pasar modal. Investor yang membeli saham perusahaan, pada hakekatnya, bertujuan untuk
menerima dividen (bagian laba setelah pajak yang dibagikan) dan capital gain (kenaikan harga
saham). Keduanya haruslah lebih besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang
dikehendaki stock holders. Kondisi inilah yang memotivasi investor untuk memiliki saham. Bagi
emiten, penetapan kebijaksanaan dividen, secara teoritis selalu bertujuan memaksimumkan
kekayaan (wealth) stock holders yang tercermin pada harga-harga saham yang tercatat di bursa
efek.
Para investor yang menginvestasikan dananya pasti memiliki ekspektasi untuk
memperoleh return sebesar-besarnya dengan risiko investasi tertentu. Untuk investasi pada
saham, return (tingkat pengembalian) yang diperoleh berupa capital gain ataupun dividen.
Sedangkan untuk investasi pada surat hutang, return yang diperoleh berupa pendapatan bunga.
Penelitian ini difokuskan pada pengembalian investasi berupa dividen. Keterbatasan dalam
penelitian ini adalah bahwa dalam penelitian ini tidak dibahas mengenai capital gains yang
biasanya diinginkan oleh investor yang berorientasi jangka pendek (short term investment)
maupun yang dapat diperoleh melalui stocks split. Fokus pada dividen karena pemberian
dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan kesejahteraan pemegang saham, di
mana return merupakan indikator untuk meningkatkan kesejahteraan para investor dan juga
pemegang saham. Oleh karena itu investor memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi
berapa besar tingkat pengembalian investasi mereka.


BAB II
PEMBAHASAN
PENGEMBALI AN ATAS I NVESTASI MODAL DAN ANALI SI S PROFITABI LI TAS

A. PENTINGNYA PENGEMBALIAN ATAS INVESTASI MODAL
Kinerja perusahaan dapat dianalisis dengan berbagai cara. Pertumbuhan pendapatan, laba
bersih, dan asset merupakan ukuran kinerja yang biasa digunakan. Namun tidak satupun dari
ukuran-ukuran ini yang dapat digunakan secara terpisah sebagai ukuran kinerja perusahaan yang
komprehensif. Hubungan antara laba dengan investasi modal, yang disebut pengembalian atas
investasi modal (return on invested capital ROIC) atau pengembalian atas investasi (return on
investment ROI) mungkin merupaan ukuran kinerja perusahaan yang dikenal luas. Ukuran ini
dapat:
- Membandingkan keberhasilan perusahaan atas pengelolaan investasi modal.
- Memungkinkan kita menilai pengembalian perusahaan relatif terhadap resiko investasi modal
- Membandingkan pengembalian atas investasi modal dengan pengemballian investasi alternative.
Pengembalian atas investasi modal digunakan dalam berbagai area dalam analisis, termasuk:
1. Mengukur Efektivitas Manajerial
2. Mengukur Profitabilitas
3. Ukuran untuk Perencanaan dan Pengendalian

B. KOMPONEN PENGEMBALIAN ATAS INVESTASI MODAL
Pengembalian atas investasi modal (return on invested capital) dihitung sebagai berikut:
Laba
Investasi Modal
A. Asset Operasi Bersih
Banyak analis memisahkan neraca dan laporan laba rugi menjadi komponen operasi dan non
operasi dan menghitung pengembalian asset operasi bersih (return on net operating assets
RNOA ) sebagai ringkasan ukuran kinerja. Aktivitas operasi merupakan aktivitas inti
perusahaan. Aktivitas ini meliputi seluruh aktivitas yang dibutuhkan untuk membawa produk
atau jasa perusahaan ke pasar, serta melayani kebutuhan para pelanggan. Dalam laporan laba
rugi, aktivitas operasi biasanya meliputi penjualan, harga pokok penjualan, dan beban penjualan
umum serta administrasi. Di neraca aktivitas operasi diwakili oleh asset dan kewajiban yang
berhubungan dengan akun-akun laporan laba rugi di atas, seperti piutang usaha, persediaan, asset
tetap, utang usaha dan beban yang masih harus dibayar. Lebih spesifik lagi.
RNOA =
Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax - NOPAT)
Rata-rata aset operasi bersih (Net operating assets - NOA)

B. Modal Ekuitas Biasa
Pengembalian ekuitas biasa (return on common equity ROCE) dinyatakan sebagai laba bersih
dikurangi deviden saham preferen dibagi rata-rata ekuitas biasa. Equitas biasa dapat juga
dinyatakan sebagai total asset dikurangi utang dan saham preferen.
C. Menghitung Investasi Modal Suatu Periode
Investasi modal untuk suatu periode umumnya dihitung menggunakan rata-rata modal yang
tersedia bagi perusahaan selama periode tersebut. Metode yang paling umum digunakan adalah
menambah saldo awal dan akhir tahun investasi modal lalu dibagi dua. Metode yang lebih akurat
adalah dengan merata-ratakan jumlah interim misalnya, menambahkan jumlah investasi modal
tiap akhir kuartal dan membaginya dengan empat.

Penyesuaian atas Investasi Modal dan Laba
Analisis pengembalian atas investasi modal menggunakan angka laporan keuangan sebagai titik
awal. Beberapa angka yang tidak dilaporkan di dalam laporan keuangan juga perlu
diperhitungkan. Beberapa penyesuaian seperti yang berhubungan dengan persediaan,
mempengaruhi pembilang maupun penyebut pengembalian investasi modal, sehingga
mengurangi pengaruhnya.

Menghitung Pengembalian Investasi Modal
a. Pengembalian atas Aset Operasi Bersih
RNOA =
Laba operasi bersih setelah pajak (Net operating profit after tax - NOPAT)
Rata-rata aset operasi bersih (Average net operating assets - NOA)

Aset dan kewajiban operasi adalah pos yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha perusahaan,
dan meliputi kas, piutang usaha, persediaan, beban dibayar dimuka, asset pajak tangguhan, asset
tetap, dan investasi jangka panjang yang terkait dengan akuisisi strategis. Kewajiban operasi
bersih adalah utang usaha dan beban yang masih harus dibayar serta kewajiban operasi jangka
panjang dan kewajiban pajak tangguhan. Aset non operasi meliputi investasi dalam efek yang
dapat diperdagangkan investasi non strategis, dan investasi dalam operasi yang dihentikan
sebelum di jual.
NFO = Kewajiban non operasi asset non operasi

b. Pengembalian atas Equitas Pemegang Saham Biasa
Pengembalian atas ekuitas biasa dihitung sebagai berikut:
Laba bersih - Deviden saham preferen
Rata-rata ekuitas pemegang saham biasa

ROCE terdiri dari dua komponen, yaitu pengembalian operasi dan pengembalian non operasi.

C. MENGANALISA PENGEMBALIAN ATAS ASET OPERASI BERSIH
Pengembalian investasi modal berguna dalam evaluasi manajemen, analisis profitabilitas,
serta perencanaan dan pengendalian. Penggunaan pengembalian atas investasi modal untuk
tugas-tugas di atas menuntut pemahaman menyeluruh atas pengukuran pengembalian ini. Ini
karena pengukuran pengembalian mengandung komponen yang berpotensi untuk
menyumbangkan pemahaman atas kinerja perusahaan.
Pemisahan Pengembalian atas Aset Operasi Bersih

Kita dapat memisahkan pengembalian ini menjadi komponen yang bermakna secara relative
terhadap penjualan. Pemisahan pengembalian atas asset operasi bersih adalah :

RNOA = margin laba operasi bersih x Perputaran asset operasi bersih

Margin NOPAT dan perputaran NOA merupakan pengukuran yang bermanfaat dan menuntut
analisis mendapatkan pemahaman atas profitabilitas suatu perusahaan.
Pemisahan Pengembalian atas Aset Operasi Bersih
Tingkat analisis yang pertama berfokus pada interaksi antara margin NOPAT dengan perputaran
NOA. Tingkat analisis yang kedua menyoroti faktor-faktor penting lain yang menentukan margin
laba dan asset.
Dampak Leverage Operasi
Dampak kewajiban operasi terlihat dalam alternative persamaan RNOA berikut ini :
(1+OLLEV)

Dimana OA adalah asset operasi kotor dan OLLEV (kewajiban rata-rata/Rata-rata NOA) adalah
rasio leverage kewajiban operasi. Karena OLLEV memiliki nilai positif, kenaikan OLLEV akan
meningkatkan RNOA.

Margin Laba
Margin Laba operasi (OPM) didefenisikan sebagai :



Margin laba operasi merupakan fungsi dari harga jual per unit produk produk atau jasa
dibandingkan dengan biaya per unit yang dikeluarkan untuk membawa produk atau jasa tersebut
ke pasar dan memenuhi kebutuhan pelanggan setelah penjualan. Untuk tujuan analisis, margin
laba sebelum pajak dapat dipisahkan menjadi beberapa komponen :
PM sebelum pajak = PM penjualan sebelum pajak + PM sebelum pajak lainnya.
PM penjualan sebelum pajak = (margin kotorpenjualan) (beban penjualanpenjualan)
(beban administrasipenjualan) (litbangpenjualan).
PM sebelum pajak lainnya = (laba ekuitaspenjualan)
Beberapa hal penting dalam analisa profitabilitas :
1. Laba Kotor (Gross Profit)
Laba Kotor diukur dari pendapatan dikurangi harga pokok penjualan, dan sering dilaporkan
dalam bentuk persentase yang dihitung dari laba kotor dibagi dengan penjualan. Analisa terhadap
perubahan penjualan dan harga pokok penjualan akan berguna dalam mengidentifikasi
pendorong utama laba kotor.
2. Beban Umum dan Administrasi (General and Administrative Expenses)
Sebagian besar beban umum dan administrasi bersifat tetap, kebanyakan karena beban ini
meliputi pos-pos seperti gaji dan sewa.

Perputaran Aset
Ukuran standar perputaran asset untuk menentukan pengembalian atas asset adalah :


Perubahan komponen pada tingkat perputaran setiap asset dapat berguna dalam analisis suatu
perusahaan. Bagian berikut akan membahas perputaran asset untuk komponen akun asset dan
akun kewajiban. Ukuran utilitas asset yang paling relevan adalah penjualan karena penjualan
pada dasarnya adalah laba. Umumnya tingkat perputaran mencerminkan produktivitas relative
tiap asset, atau tingkat volume penjualan yang kita peroleh dari setiap nilai yang diinvestasikan
dalam satu asset tertentu. Namun bukan berarti tingkat perputaran asset yang lebih tinggi lebih
baik daripada yang rendah. Memang kita dapat meningkatkan tingkat perputaran dengan
menurunkan investasi dalam asset tetapi hal tersebut bisa saja menjadi kontraproduktif. Contoh ;
Kita membutuhkan tingkat persediaan tertentu untuk mendukung tingkat penjualan saat ini. Jika
tingkat ini mengalami penurunan, kita menghadapi resiko kehabisan barang dan kehilangan
penjualan. Jadi, investasi dalam asset harus dioptimalkan dan tidak selalu harus diminimalkan.
D. ANALISIS PENGEMBALIAN ATAS EKUITAS BIASA
Kreditor biasanya menerima pengembalian dalam jumlah tetap atas pendanaannya, begitu
pula pemegang saham preferen yang menerima dividen tetap. Namun pemegang saham biasa
tidak menerima pengembalian tetap, melainkan memiliki klaim atas laba residu suatu perusahaan
hanya setelah seluruh pendanaan lainnya lunas. Oleh karena itu, pengembalian atas ekuitas
saham biasa (return on common shareholders equity/ROCE) sangat penting artinya bagi
pemegang saham biasa. ROCE memegang peranan penting dalam penilaian ekuitas seperti yang
digambarkan dalam rumus berikut:



Dimana V adalah nilai perusahaan, BV adalah nilai buku ekuitas pemegang saham, k adalah
pengembalian yang diharapkan. Jadi, jika ROCE lebih tinggi dari k maka nilainya meningkat
sebesar kelebihan dari yang ditunjukkan oleh nilai bukunya.

Pemisahan Pengembalian Atas Ekuitas Biasa
Dalam praktiknya, penghitungan ROCE memakai saldo rata-rata selama periode yang
dianalisis. Seperti pengembalian atas asset operasi bersih, untuk tujuan analisis ROCE dipisah
menjadi beberapa komponen. Penghitungan ROCE;

ROCE = RNOA + (LEV x Spread)
Keterangan:
RNOA : pengembalian atas asset operasi bersih
LEV (leverage keuangan) : rata-rata NFO/rata-rata ekuitas
NFO (kewajiban keuangan bersih) : RNOA - ekuitas
Spread : RNOA - NFR
NFR (tingkat keuangan bersih) : NFE/ rata-rata NFO (nilainya bisa positif/negatif)
NFE (beban keuangan bersih) : beban bunga dikurangi pengembalian investasi untuk asset non-operasi (nilainya bisa
positif/negatif)
Leverage keuangan akan menaikkan ROE sepanjang spread positif
Dengan kata lain, jika perusahaan mendapatkan pengembalian atas asset operasi yang lebih
tinggi daripada biaya utang yang mendanai asset tersebut, kelebihan pengembaliannya akan
memberikan keuntungan bagi pemegang saham.
Pembedaan ROCE menjadi komponen operasi (RNOA) dan non-operasi (LEV x spread) penting
karena:
Banyaknya perusahaan yang memberikan barang dan jasa sebagai usaha utamanya
Aktivitas operasi berdampak jangka panjang dan paling nyata pada nilai perusahaan
Meskipun kenaikan ROE dapat diperoleh melalui penggunaan leverage keuangan secara
bijaksana, pembayaran utang (pokok dan bunga) adalah kewajiban kontraktual yang harus
dipenuhi.

Spread merupakan fungsi dari tingkat bunga atas utang dan pengembalian investasi yang dapat
dilihat secara terpisah sebagai berikut:
NFE/NFO = (tingkat bunga x FL/NFO) (pengembalian atas asset keuangan x FA/NFO)
Dimana FL adalah kewajiban keuangan dan FA adalah asset keuangan. Kebanyakan perusahaan
meminjam dengan tingkat bunga tetap sehingga NFE kemungkinan tetap, namun bagian
pengembalian investasi kemungkinan berfluktuasi sesuai pergerakan pasar modal.

Menghitung Pengembalian Atas Investasi Modal
Analisa Laporan Keuangan Campbell Soup Company (halaman 466-468)
Yang perlu diperhatikan:
1. Jika ROCE turun, perlu diidentifikasi komponen yang menyebabkannya agar dapat menilai
kinerja perusahaan di masa lalu dan masa depan dengan lebih baik.
2. Menilai area dengan potensi perbaikan ROCE tebesar dan kemungkinan perusahaan dapat
melakukan strategi itu dengan sukses.
3. Analisis strategi perusahaan dan dan potensi perbaikan tergantung pada kondisi industry dan
perekonomian.
Menilai Pertumbuhan Ekuitas
Tingkat Pertumbuhan Ekuitas
Tingkat pertumbuhan ekuitas biasa dapat dinilai melalui retensi laba yang menekankan
pertumbuhan ekuitas tanpa pendanaan eksternal. Dengan asumsi retensi laba dan pembayaran
dividen yang konstan dari waktu ke waktu, tingkat pertumbuhan ekuitas =

Tingkat Pertumbuhan Ekuitas Yang Dapat Dipertahankan
Tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan (sustainable equity growth rate)
mengakui bahwa pertumbuhan internal perusahaan tergantung retensi laba dan pengembalian
yang diperoleh dari laba yang ditahan.
tingkat pertumbuhan ekuitas yang dapat dipertahankan = ROCE x (1-tingkat pembayaran)
Untuk mengestimasi tingkat pertumbuhan ekuitas masa depan, sebaiknya merata-
ratakan/mengakui tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan selama beberapa tahun
terakhir. Selain itu, perlu mengakui potensi perubahan retensi laba dan ramalan ROCE


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Pengembalian atas investasi modal yaitu jumlah pendapatan dinyatakan dalam persen
terhadap modal perusahaan, yaitu modal dibagi pendapatan sebelum pendapatan bunga, pajak,
dan dividen, ditujukan untuk menilai alternatif penggunaan modal terbaik atau untuk
mengarahkan perhatian manajemen kepada pelaksanaan usaha secara keseluruhan.
Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan dalam satu periode
tertentu. Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca
dan rugi-laba perusahaan. Berdasarkan kedua laporan keuangan tersebut akan dapat ditentukan
hasil analisis sejumlah rasio dan selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai beberapa aspek
tertentu dari operasi perusahaan.
Analisis profitabilitas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan penjualan, assets, maupun modal sendiri.
Jadi hasil profitabilitas dapat dijadikan sebagai tolak ukur ataupun gambaran tentang efektivitas
kinerja manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan hasil penjualan
dan investasi perusahaan. Laporan keuangan seperti neraca, laporan rugi-laba
dan cash flow dianalisis dengan menggunakan alat analisis yang sesuai dengan kebutuhan analis.
Alat analisis keuangan antara lain : analisis sumber dan penggunaan dana, analisis
perbandingan, analisis trend, analisis Lavarege, analisis break even, analisis rasio keuangan dan
lain-lain.










DAFTAR PUSTAKA

http://labfinancemgtfeunpad.blogspot.com/2011/06/konsep-dan-definisi-investasi-berkaitan.html

Brealey, dkk. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Jilid 2. Jakarta: Erlangga

http://id.wikipedia.org/wiki/risikodanpengembalian

http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&biw=&bih=&q=dividen+adalah&meta=&oq
=dividen+ada&aq=0&aqi=g2&aql=&gs_nf=1&gs_l=firefox-hp

http://www.blogspot.com/keputusan-berinvestasi-tujuan-dasar-dan.html

Anda mungkin juga menyukai

  • Skripsi Nur Indah Rahmawati
    Skripsi Nur Indah Rahmawati
    Dokumen102 halaman
    Skripsi Nur Indah Rahmawati
    Hary Andika Tambunan
    Belum ada peringkat
  • Agro Nomi
    Agro Nomi
    Dokumen16 halaman
    Agro Nomi
    Tanty Wahyunie Wockeez
    Belum ada peringkat
  • Analisis Lindo
    Analisis Lindo
    Dokumen2 halaman
    Analisis Lindo
    Tanty Wahyunie Wockeez
    Belum ada peringkat
  • Z.docx SA
    Z.docx SA
    Dokumen7 halaman
    Z.docx SA
    Tanty Wahyunie Wockeez
    Belum ada peringkat
  • Silabus SK 5
    Silabus SK 5
    Dokumen5 halaman
    Silabus SK 5
    Tanty Wahyunie Wockeez
    Belum ada peringkat
  • Sam Bung An
    Sam Bung An
    Dokumen2 halaman
    Sam Bung An
    Tanty Wahyunie Wockeez
    Belum ada peringkat
  • Bilangan Asli
    Bilangan Asli
    Dokumen6 halaman
    Bilangan Asli
    Tanty Wahyunie Wockeez
    Belum ada peringkat