Anda di halaman 1dari 6

MODUL III PEWARNAAN BAKTERI

Disusun Oleh:
Andina Sahara Agustin (22416248201031)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2023
MODUL III PEWARNAAN BAKTERI

A. TUJUAN
a) Mengetahui bentuk-bentuk dan struktur sel bakteri
b) Mengetahui pewarnaan gram,sederhana dan negative
c) Mengetahui golongan bakteri gram positif dan gram negatif

B. PRINSIP
Ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa
aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Ikatan ion dapat terjadi karena
adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarnaan
(Volk & Wheeler, 1984).
Pewarnaan deferennsial dengan memilahkan bakteri menjadi
kelompok gram positif dan gram negatif. Pewarnaan diferensial lainnya
ialah pewarnaan ziehl neelsen yang memilihkan bakterinya menjadi
kelompok-kelompok tahan asam dan tidak tahan asam (Dwidjoseputro,
2005).
Cara kerja yang digunakan yaitu teknik aseptis untuk menjaga
sterilitas ketika menangani pengkulturan mikroorganisme dan mencegah
kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang diinginkan (Siswaya,
2014 ).
Proses absorpsi merupakan pemisahan bahan dari suatu campuran
gas dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair
yang diikuti dengan pelarutan. Kelarutan gas yang akan diserap dapat
disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain gaya
tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi kimia) ( Setyowati, 2009 ).

C. TINJAUAN PUSTAKA
Metode gram atau Pewarnaan gram merupakan suatu metode yang
empiris untuk membedakan spesies dan jenis bakteri mejadi dua kelompok
besar, yaitu gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat fisik dan
kimianya dinding sel mereka. Metode tersebut diberi nama berdasarkan
penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853-1938) yang
mengembangkan teknik tersebut pada tahun 1884 untuk membedakan
antara Pneumococcus dan bakteri Klebsiella Pneumonia (Karmana, 2008).
Pewarnaan gram terbagi menjadi dua hasil yaitu gram positif dan
gram negatif, tergantung dari reaksi dinding sel terhadap tinta safranin atau
Kristal violet. Contoh dari bakteri gram positif ialah Staphylococcus aureus,
Pneumokokus, staphylococcus epidermidis sedangkan bakteri gram negatif
misalnya adalah Eschericia Coli, pseudomonas aeruginosa, klebsiella
pneumoniae. Beberapa bakteri tidak terwarnai dengan pewarnaan gram,
misalnya Mycobacterium sp, karena dinding selnya mengandung banyak
lipid, sehingga digunakan pewarnaan tahan asam untuk
mengidentifikasinya. Pada pewarnaan tersebut sel bakteri akan berwarna
merah tetapi sel jaringan akan berwarna hijau (James, 2002).
Zat warna yang digunakan dalam pewarnaan bersifat asam dan basa.
Pada zat warna basa bagian yang berperan dalam memberikan warna
disebut disebut kromofor dan memiliki muatan positif. Sebaliknya, pada zat
warna asam bagian yang berperan memberikan zat warna mempunyai
muatan negatif zat warna basa lebih banyak digunakan karena muatan
negatif banyak ditemukan di dinding sel, membran sel dan sitoplasma,
sewaktu proses pewarnaan muatan positif pada zat warna basa akan
berkaitan dengan muatan negatif dalam sel, sehingga mikroorganisme lebih
jelas terlihat (Dwidjoseputro, 2005).
Zat warna asam yang bermuatan negatif umumnya tidak digunakan
untuk mewarnai mikroorganisme, tetapi biasanya dimanfaatkan untuk
mewarnai latar belakang sediaan pewarnaan. Zat warna asam yang
bermuatan negatif ini tidak dapat berkaitan dengan muatan negatif yang
terdapat pada struktur sel. Biasanya zat warna negative digunakan untuk
mewarnai bagian sel yang bermuatan positif, perlu diperhatikan bahwa
muatan dan daya ikat zat warna terhadap struktur sel dapat berubah
bergantung pada pH sekitarnya sewaktu proses pewarnaan (Dwidjoseputro,
2005).
Pewarnaan positif merupakan prosedur pewarnaan yang
menghasilkan pewarnaan mikroorganisme, dalam prosedur pewarnaan ini
dapat digunakan zat warna basa yang yang bermuatan positif maupun zat
warna asam yang bermuatan negatif. Sebaliknya pada pewarnaan negatif
adalah latar belakang disekeliling mikroorganisme diwarnai untuk
meningkatkan kontras dengan mikroorganisme yang tak berwarna.
Pewarnaan mencakup penyiapan mikroorganisme dengan melakukan
preparat ulas (Dwidjoseputro, 2005)
Prinsip pewarnaan Gram adalah kemampuan dinding sel terhadap
zat warna dasar (Kristal violet) setelah pencucian alkohol 96%. Bakteri
Gram positif terlihat berwarna ungu karena dinding selnya mengikat Kristal
violet lebih kuat, sedangkan sel Gram negatif mengandung lebih banyak
lipid sehingga pori-pori mudah membesar dan Kristal violet mudah larut
saat pencucian alkohol (Fardiaz, 1989).
Bakteri Gram Positif merupakan bakteri yang memiliki dinding sel
dengan lapisan peptidoglikan yang tebal. Bakteri ini akan berwarna ungu
jika diwarnai dengan pewarnaan Gram. Contohnya Neisseria
gonnorrhoaeae, Treponema pallidum, Vibrio Cholerae dan Bacillus subtilis.
Sedangkan Bakteri Gram Negatif adalah bakteri yang memiliki dinding sel
dengan lapisan peptidoglikan yang tipis. Bakteri ini akan berwarna merah
muda atau merah, kila diwarnai dengan pewarnaan gram. Contohnya
Streptococcus mutans, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli
(Aryulina, 2004).
Teknik Pewarnaan bukan pekerjaan yang sulit tapi perlu ketelitian
dan kecermatan bekerja serta mengikuti aturan dasar yang berlaku
(Lay.1994).
Tujuan dari pewarnaan gram yaitu untuk membedakan bakteri
apakah gram negatif atau gram positif, bakteri dicampur dengan tetesan air
steril pada gelas objek, kemudian disebarkan ditengah gelas obyek sehingga
membentuk lapisan tipis dan difiksasi. Dengan kristal violet olesan bakteri
digenangi selama dua menit, lalu dicuci dengan air mengalir, dan dikering
anginkan. Diberi yodium selama dua menit, dicuci dengan air mengalir dan
dikeringanginkan. Selanjutnya diberi larutan pemucat yaitu alkohol 95%,
tetes demi tetes sampai zat warna ungu tidak terlihat lagi, lalu dicuci pada
air mengalir dan dikering anginkan. Kemudian digenangi lagi dengan
safranin selama 30 detik, lalu dicuci dan dibiarkan kering di udara. Warna
merah pada olesan bakteri menujukkan bakteri gram negatif dan jika warna
ungu menunjukkan bakteri gram positif (Pelczar, 2007).
Dalam taksonomi mikroba alat yang paling ampuh digunakan yaitu
pewarnaan Gram (Gram Stain), yang dapat digunakan untuk memisahkan
anggota- anggota dominan bakteria ke dalam dua kelompok berdasarkan
perbedaan dinding selnya. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang
lebih sederhana,dengan jumlah peptidoglikan yang relatif banyak. Dinding
sel bakteri gram-negatif memiliki peptidoglikan yang lebih sedikit dan
secara struktural lebih kompleks. Membran bagian luar pada dinding sel
gram- negatif mengandung lipopolisakarida, yaitu karbohidrat yang terikat
dengan lipid. Diantara bakteri patogen,yang menyebabkan penyakit,spesies
gram- negatif umumnya lebih berbahaya dibandingkan dengan spesies
gram-positif. Lipopolisakarida yang terdapat pada dinding sel bakteri gram
negatif sering bersifat toksik (racun), dan membran bagian luar membantu
melindungi bakteri gram-negatfi patogen melawawn sistem pertahanan
inangnya. Lebih jauh, bakteri gram negatif umumnya lebih resisten terhadap
antibiotik dibandingkan dengan gram-positif karena membran bagian luar
itu mengahalangi masuknya obat-obatan ( Campbell, 2003 ).

D. ALAT BAHAN DAN SKEMA KERJA


Alat dan Bahan:
- Mikroskop cahaya
- Crystal violet (Gram A)
- Larutan iodine (Gram B)
- Alkohol 96% (Gram C)
- Safranin (Gram D)
- Minyak immersi
- Isolat murni bakteri tanah (hasil percobaan Modul III)
- Object glass
- Jarum ose
Skema Kerja
Buatlah pulasan
Buatlah bakteri
pulasan di atas
bakteri objek
di atas gelas,
objek keringkan
gelas, dan dan
keringkan fiksasi dengan
fiksasi
api api
dengan

Teteskan cat crystal violet (Gram A) dan diamkan 30-60 detik

Buanglah sisa cat dan cuci sisanya dengan air mengalir

Teteskan larutan iodine (Gram B) dan diamkan selama 1-2 menit

Cuci dengan air mengalir, kemudian di decolorisasi (di beri larutan


peluntur)dengan alkohol (Gram C) (kirakira 20 detik, hati-hati jangan
sampai berlebihan yang mengakibatkan kesalahan hasil)

Cuci dengan air mengalir, tambahkan larutan safranin (Gram D) selama


10-20 detik

Cuci kembali dengan air mengalir,angin-anginkan dan amati di


bawahmikroskopdengan perbesaran kuat (1000x) menggunakan
minyak immersi.

Gambar hasil-hasil pengecatan bakteri dengan diberi keterangan


mengenai warna sel bakteri yang menunjukkan sifat gram dan bentuk
sel.
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah., 2004, Biologi Umum, Erlangga, Jakarta.

Campbell, Nell., 2003, Biologi, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.

Dwidjoseputro, D., 2005, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Djambatan,


Malang.
Fardiaz, S., 2014, Mikrobiologi Pangan, IPB, Bogor.

James, Joyce., 2002, Prinsip - Prinsip Sains Untuk Keperawatan,


Erlangga, Jakarta.

Karmana, Oman., 2008, Biologi, PT Grafindo Media Pratama, Jakarta.

Lay, Bibiana.W., 1994, Analisis Mikroba di Laboratorium, Rajawali,


Jakarta.

Pelzwan, M., 2013, Dasar-Dasar Mikrobiologi, UI Press, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai