J Tarigan
Nim : 213308010027
TUGAS
Gram Staining adalah salah satu teknik pewarnaan yang penting untuk identifikasi
bakteri. Teknik pewarnaan ini termasuk differential stain atau pewarnaan
bertingkat yang menggunakan lebih dari satu jenis pewarna. Mula-mula apusan sel
bakteri yang telah difiksasi dengan panas diberi pewarna kristal violet, kemudian
ditambahkan iodin yang berfungsi sebagai mordant (zat kimia yang berfungsi
mempertahankan zat pewarna). Tahap selanjutnya adalah dekolorisasi
menggunakan alkohol 95% dan pewarnaan kembali atau counterstaining dengan
safranin.
Teknik pewarnaan Gram didasarkan atas perbedaan struktur dinding sel kedua
jenis bakteri tersebut. Dinding sel bakteri Gram-positif hanya terdiri dari satu
lapisan tebal yang tersusun dari satu jenis molekul saja. Sementara itu Gram-
negatif memiliki dua lapis dinding sel, yaitu lapisan peptidoglikan yang relatif
lebih tipis dan membran luar. Dinding sel Gram-positif 90 % nya merupakan
peptidoglikan sedangkan hanya 10-20 % dinding sel bakteri Gram-negatif yang
tersusun atas peptidoglikan, sisanya merupakan polisakarida, lipid, dan protein
yang menyusun membran luar. Oleh karena itu membran luar disebut juga sebagai
lapisan lipopolisakarida (LPS).
Prosedur
Prosedur pewarnaan Gram terdiri dari persiapan apusan, pewarnaan Gram, dan
pemeriksaan di bawah mikroskop.
Persiapan Apusan
Pada akhir prosedur pewarnaan gram, dilakukan interpretasi dari preparat. Bakteri
Gram positif akan berwarna biru atau ungu, contohnya Staphylococcus
sp dan Streptococcus sp. Bakteri Gram negatif akan berwarna merah atau merah
muda, contohnya E.coli dan Salmonella typhi. Fungi
seperti Candida dan Cryptococcus dapat juga diperoleh pada pemeriksaan Gram.
Beberapa jenis bakteri memiliki sifat Gram variabel, di mana dapat terlihat
campuran sel berwarna ungu dan merah muda. Genus
bakteri Actinomyces, Arthrobacter, Corynebacterium, Mycobacterium,
dan Propionibacterium memiliki dinding sel yang rentan mengalami kerusakan
saat pembelahan sel, sehingga dapat memiliki tampilan Gram negatif.
Bakteri Bacillus, Butyrivibrio, dan Clostridium memiliki penurunan ketebalan
peptidoglikan dalam perkembangannya, sehingga beberapa sel akan terlihat Gram
negatif. Gardnella memiliki dinding sel Gram positif yang berbeda, sehingga
menyebabkan hasil pewarnaan menjadi Gram negatif atau Gram variabel.
2. Jelaskan hubungan antara membran sel atau dinding sel bakteri terhadap
hasil Gram staining