Anda di halaman 1dari 14

PEWARNAAN GRAM

Presented by :
Sari Wahyunita
 Merupakan proses pewarnaan terhadap
tubuh bakteri menggunakan zat warna
spesifik, dimana biasanya menggunakan
lebih dari 1 macam zat warna
 Merupakan proses pewarnaan bakteri yang
bertujuan untuk membedakan bakteri yang
bersifat gram positif dan gram negatif

 Gram positif : menghasilkan warna ungu


 Gram negatif : menghasilkan warna merah
 Reaksi gram bukanlah merupakan suatu
ketentuan mutlak dan dapat berubah
menurut umur biakan, pH medium dan sebab2
lain.
 Pada umumnnya tidak semua benda hidup yg
selnya memiliki kesanggupan untuk menahan
zat warna sewaktu dekolorisasi pada
pengecatan gram, tetapi terbatas pada
semua jenis ragi dan bakteri.
 Berdasarkan pewarnaan tersebut, akan
membagi bakteri menjadi 2 jenis yaitu :
 Bakteri Gram Positif :akan mempertahankan zat
pewarna kristal violet dan karenanya akan tampak
berwarna ungu tua di bawah mikroskop
 Bakteri Gram Negatif : akan kehilangan zat pewarna
kristal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu
diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat
pewarna air fuchsin atau safranin akan tampak
berwarna merah
 Hal ini karena terjadi perbedaan dalam struktur
kimiawi dinding selnya
Mekanisme Gram Positif & Negatif
 Pada saat pemberian larutan cat kristal violet, bakteri gram
positif dan negatif sama-sama berwarna ungu. Saat ditetesi
iodin, pada gram positif terbentuk kompleks iodin kristal
violet sehingga sel berwarna biru, demikian juga gram
negatif. Namun setelah pencucian dengan etanol warna
ungu yang diikat oleh bakteri gram negatif luntur,
sedangkan pada bakteri gram positif tidak. Pada gram
negatif lemak terekstraksi dari dinding sel sehingga pori
membesar dan kompleks violet kristal-iodin keluar sel,
sedangkan pada gram positif dinding sel dehidrasi, pori
berkerut dan permeabilitas rendah sehingga kompleks
violet kristal-iodin terperangkap antara dinding sel dan
membran sitoplasma sehingga sel tetap biru/ungu. Saat
penambahan safranin, bakteri gram negatif mengikatnya
sedangkan gram positif melewatkannya.
DASAR PERBEDAAN GRAM
Terdapat dua teori yang dapat menjelaskan dasar perbedaan ini yaitu :
 Teori Salton
 Teori ini berdasarkan kadar lipid yang tinggi (20 %) di dalam dinding sel bakteri
Gram negatif. Zat lipid ini akan larut selama pencucian dengan alkohol. Pori-pori
pada dinding sel membesar, sehingga zat warna yang sudah diserap mudah
dilepaskan dan bakteri menjadi tidak berwarna.
 Bakteri Gram positif mengalami denaturasi protein pada dinding selnya akibat
pencucian dengan alkohol. Protein menjadi keras dan beku, pori-pori mengecil
sehingga kompleks kristal yodium yang berwarna ungu dipertahankan dan
bakteri akan tetap berwarna ungu.

 Teori permeabilitas dinding sel


 Teori ini berdasarkan tebal tipisnya lapisan peptidoglikan dalam dinding sel.
Bakteri Gram positif mempunyai susunan dinding yang kompak dengan lapisan
peptidoglikan yang terdiri dari 30 lapisan. Permeabilitas dinding sel kurang, dan
kompleks kristal yodium tidak dapat keluar.
 Bakteri Gram negatif mempunyai lapisan peptidoglikan yang tipis, hanya 1 – 2
lapisan dan susunan dinding selnya tidak kompak. Permeabilitas dinding sel lebih
besar sehingga masih memungkinkan terlepasnya kompleks kristal yodium.
PEMBEDA GRAM POSITIF & NEGATIF
SIFAT GRAM POSITIF GRAM NEGATIF
Komposisi Kandungan lipid Lipid tinggi
dinding sel rendah

Ketahanan Lebih sensitif Lebih tahan


terhadap
penisilin
Penghambatan Lebih dihambat Kurang dihambat
warna basa

Kebutuhan Kompleks Relatif


nutrien sederhana

Ketahanan Lebih tahan Kurang tahan


terhadap
perlakuan fisik
CARA KERJA PENGECATAN GRAM
Perlakuan Waktu Hasil Pada Bakteri
Gram Positif (+) Gram Negatif (-)
Kristal violet 30 detik ungu Ungu
dicuci dengan air
Larutan iodium 30 detik - -
cuci dengan air
dan keringkan
Dekolorisasi 20 detik ungu Warna luntur
dengan alkohol
cuci dengan air
dan keringkan
Zat warna kontras 30 detik ungu Warna kontras
cuci dengan air
dan keringkan
REAGEN PEWARNAAN GRAM

 Reagen-reagen yang digunakan dalam pengecatan


gram adalah:
 Larutan violet kristal hucker (1 tetes) sebagai cat
utama yang akan diikat oleh peptidoglikan bakteri.
 Iodin (1 tetes) sebagai mordan untuk
mengintensifkan cat utama
 Ethanol 95% (secukupnya sampai cat utama luntur),
sebagai bahan peluntur untukk melunturkan cat
utama
 Safranin (1 tetes) sebagai cat penutup untuk
mewarnai kembali sel-sel yang sudah kehilangan
warna cat utamanya
PLUS MINUS PEWARNAAN GRAM
 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGECATAN GRAM
 Kelebihan :
 Pengecatan Gram penting sebagai pedoman awal untuk memutuskan
terapi antibiotik, sebelum tersedia bukti definitif bakteri penyebab
infeksi (kultur dan tes kepekaan bakteri terhadap antibiotik). Hal ini
karena bakteri Gram positif dan negatif mempunyai kepekaan yang
berbeda terhadap berbagai jenis antibiotika.
 Kadang-kadang morfologi bakteri yang telah dicat Gram mempunyai
makna diagnostik. Misalnya pada pemeriksaan Gram ditemukan Gram
negatif diplococci intraseluler dari spesimen pus (nana) uretral, maka
memberikan presumptive diagnosis untuk penyakit infeksi gonore.
 Kekurangan :
 Pengecatan Gram memerlukan mikroorganisme dalam jumlah banyak
yakni lebih dari 104 per ml. Sampel yang cair dengan jumlah kecil
mikroorganisme misalnya cairan serebrospinal, memerlukan prosedur
sentrifuge dulu untuk mengkonsentrasikan mikroorganisme tersebut.
Pellet (endapan hasil sentrifuge) kemudian dilakukan pengecatan untuk
diperiksa secara mikroskopis.

Anda mungkin juga menyukai