Anda di halaman 1dari 8

NAMA : NOVA LINDA YOHANA SINAGA

NIM : 4193351015

KELAS : PENDIDIKAN IPA B 2019

M.K : MIKROBIOLOGI

Klasifikasi Bakteri Berdasarkan


Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram dicetuskan oleh
Hans Christian Gram pada tahun
1884. Ahli medis dari Denmark ini
mengembangkan sebuah teknik untuk
membedakan jenis bakteri sesuai
dengan ketebalan lapisan dinding sel
melalui sistem pewarnaan.
Selanjutnya, teknik pewarnaan
tersebut dikenal dengan teknik
pewarnaan gram.
Berdasarkan teknik pewarnaan gram,
bakteri dikelompokan menjadi dua
kategori besar yaitu bakteri gram
positif dan gram negatif.
 
Perbedaan Gram Negatif dan
Positif
Pada teknik pewarnaan gram, bakteri
diwarnai dengan campuran yodium
dan zat warna violet. Kemudian
dibilas dengan alkohol dan aquadest
sebelum kembali diwarna dengan zat
warna merah atau safranin. Jika
bakteri terwarnai dengan warna biru
keunguan maka tergolong bakteri
gram positif dan ini menjadi ciri khas
dari bakteri gram positif. Sedangkan
bila bakteri terwarnai dengan warna
merah maka tergolong gram negatif.
Berikut Lab Satu rangkumkan
karakteristik bakteri gram positif dan
negatif yang bisa kamu lihat pada
tabel di bawah ini:
Gram Gram
Karakteristik
Positif Negatif
Biru
Reaksi warna Merah
keunguan
Lapisan
Peptidoglikan Multi Selapis
lapis
Dinding Sel
Teichoic Acid Tidak
Berlimpah
(WTAs) ditemukan
Ruang
Tidak Ada Ada
Periplasmik
Membran Luar Tidak Ada Ada
Kandungan
lipopolisakarid Nyaris
a Tinggi
Tidak Ada
(LPS)
Kandungan Rendah Tinggi
Lipid
dan
Lipoprotein
Endotoksi
Racun yang Eksotoksi n dan
dihasilkan n Eksotoksi
n

Perbedaan karakteristik inilah yang


akhirnya membuat golongan bakteri
gram negatif lebih patogen dibanding
gram positif. Hal ini terutama
dikarenakan adanya perbedaan
komponen dinding selnya. Bakteri
gram positif adalah bakteri yang
memiliki membran tunggal yang
dilapisi peptidoglikan tebal.
Sedangkan bakteri gram negatif
adalah bakteri yang dinding selnya
terdiri dari lapisan lipopolisakarida
atau yang diketahui sebagai
endotoksin.
Kenapa Ada Perbedaan Warna?
Dalam sistem pewarnaan gram,
bakteri akan mendapat perlakuan
berupa pewarnaan dinding sel.
Bakteri yang tergolong dalam gram
positif adalah bakteri yang memiliki
dinding sel multilapis. Berbeda
halnya dengan dinding sel bakteri
gram negatif yang hanya terdiri dari
satu lapis dan mengandung lipid serta
lipoprotein.
Adanya perbedaan ketebalan dinding
sel inilah yang menyebabkan
perbedaan dalam mengikat warna
pada saat diberi perlakuan. Pada
dasarnya, semua golongan bakteri
menyerap warna dasar yang pertama
kali diberikan, namun karena tingkat
ketebalan dinding selnya berbeda
maka menyebabkan pengikatan
terhadap warna dasar tersebut
menjadi ikut berbeda.

Bakteri gram positif akan lebih


mempertahankan warna dasar karena
dinding selnya yang tebal dan
menyerap warna lebih banyak
sehingga ketika dilakukan
dekolorisasi, maka warna dasar tetap
bertahan. Berbeda dengan bakteri
gram negatif yang hanya memiliki
dinding sel selapis, warna dasar yang
diberikan akan dengan mudah luntur
atau tercuci saat dilakukan
dekolorisasi.

Anda mungkin juga menyukai