Anda di halaman 1dari 62

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Peternakan Skripsi Sarjana

2018

Analisis Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Permintaan Daging
Ayam Broiler di Kota Pematangsiantar

Hajiis, Restu
Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/10970
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER
DI KOTA PEMATANGSIANTAR

SKRIPSI

Oleh :

RESTU HAJIIS
140306043

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018

1
Universitas Sumatera Utara
2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER
DI KOTA PEMATANGSIANTAR

SKRIPSI

Oleh :

RESTU HAJIIS
140306043

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana
di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2018

2
Universitas Sumatera Utara
3

Judul Skripsi :Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Permintaan Daging Ayam Broiler di Kota
Pematangsiantar
Nama : Restu Hajiis
NIM : 140306043
Program Studi : Peternakan

Disetujui Oleh
Komisi Pembimbing

Ir. Armyn Hakim Daulay, MBA Ir. R. Edhy Mirwandhono, M. Si


Ketua Anggota

Mengetahui

Prof. Dr. Ir. Hasnudi, MS


Ketua Program Studi Peternakan

Tanggal ACC :

3
Universitas Sumatera Utara
i

RIWAYAT HIDUP

Restu Hajiisdilahirkan di Pematangsiantar, 4 April 1996 dari ayah Poniran

dan Ibu Sukini. Penulis merupakan anak keempat dari lima bersaudara.

Penulis menempuh pendidikan di SD 122368 kota Pematangsiantar pada

tahun 2002 dan lulus tahun 2008, SMP Negeri 4 kota Pematangsianatar tahun

2008 dan lulus tahun 2011, SMA Negeri 4 kota Pematangsiantar tahun 2011 dan

lulus tahun 2014, dan pada tahun yang sama penulis diterima masuk di Program

Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur

SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri).

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai anggota pengurus

Ikatan Mahasiswa Peternakan (IMAPET) USU dan Himpunan Mahasiswa

Muslim Peternakan di bidang Pendidikan. Penulis juga pernah menjadi asisten

Laboratorium Pakan Ternak Ruminansia dan aktif pada penyelenggaraanHari

Susu Nusantara tahun 2015 sebagai bendahara.

Penulis pernah mengikuti kegiatan APBN-P 2017 sebagai mahasiswa

pendamping sinkronisasi ternak sapi di kabupaten Langkat. Penulis melaksanakan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di unit peternakan koperasi BUMD Perkebunan

Tanjung Kasau kabupaten Batubara pada bulan Juli-Agustus 2017.

i
Universitas Sumatera Utara
ii

ABSTRAK

Restu Hajiis, 2018 “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi


Permintaan Daging Ayam Broiler di Kota Pematangsiantar”, dibimbing oleh
Armyn Hakim Daulay. dan R. Edhy Mirwandhono.
Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan daging ayam broiler di kota Pematangsiantar. Penelitian dilaksanakan
pada bulan April-Juni 2018 menggunakan data primer.Metode yang digunakan
dalam pengambilan sampel adalah wawancara responden dengan accidental
sampling (sengaja) dan di analisis dengan Regresi Linear Berganda menggunakan
alat aplikasi SPSS 22.
Hasil penelitian menunjukkan permintaan daging ayam broiler di kota
pematangsiantar dipengaruhi secara serempak oleh harga daging ayam broiler,
usia, jumlah anggota keluarga, penghasilan keluarga, harga telur, tingkat selera,
dan tingkat pendidikan dengan R²=0,51. Harga daging ayam broiler, umur dan
jumlah anggota keluarga berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95%.

Kata kunci :Permintaan, Daging ayam broiler, faktor-faktor yang mempengaruhi


permintaan

ii
Universitas Sumatera Utara
iii

ABSTRACT

Restu Hajiis, 2018“Analysis of Affecting Factors Broiler Chicken Demand


in Pematangsiantar City”, guided by Armyn Hakim Daulay, and R. Edhy
Mirwandhono.
The purpose of researched to determine the factors that affect the demand
of broiler chicken meat in the Pematangsiantar city. The study was conducted in
April-June 2018 using primary data.The method used in accidental sampling is
respondent interview with purposive technique and analyzed by Multiple Linear
Regression using SPSS 22 application tool.
The results showed that broiler chicken demand in pematangsiantar city
was influenced simultaneously by broiler price of chicken, age, family member,
family income, egg price, appetite level, and education level with R² = 0,51. The
price of broiler chicken meat, age and the number of family members had a
significant effected on the 95% confidence level.

Keywords: Demand, Broiler meat, factors affecting demand

iii
Universitas Sumatera Utara
iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil aalamin, Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah

SWT atas rahmat dan karunianya sehingga penulis mampu menyelesaikan Skripsi

yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Daging

Ayam Broiler di Kota Pematangsiantar.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua keluarga khususnya

kedua orang tua penulis yang telah mendidik, memberi semangat, dan dukungan

moril selama ini. Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada

Ir. Armyn Hakim Daulay, MBA dan Ir. R. Edhy Mirwandhono, M.Si. selaku

ketua dan anggota komisi pembimbing, Ir. Tri Hesty wahyuni M.Sc., dan Hamdan

S. Pt, M. Si yang telah membimbing dan memberikan berbagai masukan kepada

penulis.

Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada semua staf pengajar dan

pegawai di Program Studi Peternakan, serta semua rekan-rekan mahasiswa yang

tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

iv
Universitas Sumatera Utara
v

DAFTAR ISI

Hal.
ABSTRAK. ...................................................................................................... i

ABSTRACT ....................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR. .................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix

PENDAHULUAN
Latar Belakang. ................................................................................................ 1
Identifikasi Masalah ......................................................................................... 4
Tujuan Penulisan. ............................................................................................. 4
Manfaat Penulisan ............................................................................................ 4

TINJAUAN PUSTAKA
Permintaan Ayam Broiler ................................................................................ 5
Landasan Teori Hukum Permintaan................................................................. 6
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Daging Ayam Broiler ......... 7
Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 12
Hipotesis Penelitian.......................................................................................... 13

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................................... 14
Metode Penentuan Sampel ............................................................................... 14
Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 14
Metode Analisis Data ....................................................................................... 15
Definisi Dan Batasan Operasional ................................................................... 19

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN


Letak Dan Kedaan Geografis Kota Pematangsintar......................................... 21
Pasar Horas....................................................................................................... 22
Pasar Dwikora Parluasan.................................................................................. 23

HASIL DAN PEMBAHASAN


Karakteristik Responden .................................................................................. 24
Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 27
Persamaan Regresi Linear ................................................................................ 30
Uji Serempak (Uji F Statistik) ......................................................................... 31

v
Universitas Sumatera Utara
vi

Uji Parsial (Uji T Statistik) .............................................................................. 31


Koefisien Determinasi ( R²) ............................................................................. 33
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Ayam Broiler di Kota
Pematangsiantar........................................................................................... 33

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan ...................................................................................................... 38
Saran ................................................................................................................ 38

DAFTAR PUSTAKA

vi
Universitas Sumatera Utara
vii

DAFTAR TABEL

Hal.
1. Kepadatan penduduk 3 kota di Sumatera Utara .................................................. 2

2. Produksi ayam broiler di Kota Pematangsiantar tahun 2013-2017 ..................... 3

3. Populasi ternak unggas di Kota Pematangsiantar ............................................... 3

4. Kandungan nutrisi daging Ayam Broiler ............................................................ 5

5. Komposisi sebaran penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin di Kota

Pematang Siantar .............................................................................................. 22

6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin ............................... 24

7. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia .............................................. 25

8. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah anggota keluarga ............. 25

9. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan................................... 26

10. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan ................................... 26

11.Distribusi frekuensi responden berdasarkan penghasilan keluarga ................. 27

12.Uji One Sample Kolmogorov Smirnov ............................................................ 28

13. Uji heterokedastisitas ...................................................................................... 29

14.Korelasi Antara Variabel Bebas ....................................................................... 30

15. Uji F Statistik .................................................................................................. 31

16.Hasil uji parsial (uji t) ...................................................................................... 31

vii
Universitas Sumatera Utara
viii

DAFTAR GAMBAR

Hal.
1.Kurva permintaan dan penawaran ....................................................................... 7

2.Kerangka pemikiran ........................................................................................... 13

3. Uji normalitas dengan metode grafik ................................................................ 28

viii
Universitas Sumatera Utara
ix

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

1. Data primer........................................................................................................ 42

2. Uji multikolieritas ............................................................................................. 44

3. Uji heterokedastisitas ........................................................................................ 45

4. Uji normalitas .................................................................................................... 45

5. Nilai koefisien determinasi ............................................................................... 46

6. Uji serempak (F statistik) .................................................................................. 46

7. Uji parsial ( uji t) ............................................................................................... 47

8. Foto selama penelitian....................................................................................... 48

ix
Universitas Sumatera Utara
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kebutuhan manusia terhadap ternak meliputi daging, susu, bulu, rambut,

dan tenaga dari ternak tersebut. Khususnya daging, kebutuhan daging di Indonesia

dipenuhi dari daging sapi, kambing, domba, itik, dan ayam. Kebutuhan tertinggi

daging di Indonesia rata-rata berasal dari daging ayam broiler atau yang dikenal

sebagai ayam ras.

Ayam broiler/pedaging merupakan jenis ayam hasil persilangan dari

rekayasa manusia serta dilakukan seleksi selama bertahun-tahun sehingga hanya

membutuhkan waktu 21-40hari sudah layak dikonsumsi. Ayam broilermengalami

dua fase kehidupan pada saat proses pemeliharaan yaitu fase starter dan

dilanjutkan ke fase finisher.Peternakan ayam broiler memiliki beberapa

keunggulan dibandingkan dengan peternakan penghasil daging lainnya.

Keunggulan itu diantaranya adalah siklus produksi yang singkat yaitu dalam

waktu 4-6 minggu ayam broiler sudah dapat dipanen dengan bobot badan 1,5-1,56

kg/ekor dan tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga lahan yang tersedia

dapat dimanfaatkan secara efisien (Yemima, 2014).

Menurut Setyono dan Maria (2011) bahwa sejak dikembangkan secara

lebih intensif di masa awal orde baru,ayam broiler/pedaging telah menggeser

komoditas-komoditas ternak lainnyadalam memenuhi kebutuhan protein asal

ternak. Usaha ayam broiler/pedaging cukup prospektif karena selera masyarakat

terhadap cita rasa ayambroiler/pedaging sangat tinggi di semua lapisan dan nilai

keuntunganyang diperoleh cukup tinggi jika dikelola dengan efisien.

1
Universitas Sumatera Utara
2

Ayam broiler adalah ayam yang secara genetik mampu bertumbuh sangat

cepat dengan konversi pakan yang rendah dibandingkan ternak lainnya. Dalam

jangka 6-8minggu ayam tersebut bisa mencapai berat hidup 1,5-2 kg dan

secaraumum dapat memenuhi selera konsumen atau masyarakat (Murtiodjo.

1987).Sehingga jumlah populasi ayam broiler cukup besar. Menurut BPS sumut

(2008) bahwa jumlah populasi ayam broiler terus meningkat. Hal ini juga

menyatakan bahwa permintaan daging ayam broiler di Sumatera Utara mengalami

peningkatan

Menurut Murtiodjo (1987), peningkatan selera konsumen atau

masyarakat akan daging ayam broiler akan berbanding lurus dalam peningkatan

minat usaha ternakayam broiler. Adapun beberapa pengaruh preferensi konsumen,

yaitu :

1. Populasi ayam bukan ras semakin rendah jumlahnya dan sukup sulit

diperoleh dipasaran

2. Daging ayam broiler lebih murah harganya serta mudah di temukan di pasar.

3. Tekstur daging ayam broiler lebih lunak sehingga membutuhkan waktu yang

relatif cepat dalam pengolahannya.

Beberapa kota di Sumatera utara tidak memiliki jumlah populasi ayam ras

pedaging yaitu kota Sibolga, Tanjung balai dan Pematangsiantar. Dilihat dari

jumlah penduduk kota pematangsiantar memiliki jumlah yang paling besar

sehingga menjadi tujuan penulis untuk melakukan penelitian.

Tabel 1. Kepadatan penduduk 3 Kota di Sumatera Utara


Luas Wilayah
Kota Jumlah Penduduk (Jiwa) (Km²) Kepadatan(Jiwa/Km²)
Sibolga 86.789 10,77 2.101
Tanjungbalai 169.084 107,83 1.568
Pematangsiantar 249.505 55,66 4.483

2
Universitas Sumatera Utara
3

Sumber: BPS Sumut

Permintaan daging ayam broiler di kota Pematangsiantar, cukup tinggi, hal

ini bisa dilihat dari jumlah ayam broiler yang masuk menuju pematangsiantar per

tahunnya, hal ini bisa dilihat pada tabel 1. Jumlah produksi daging ayam broiler di

kota Pematangsiantar mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Tahun 2015

mengalami kenaikan jumlah produksi tetapi pada tahun 2016 mengalami jumlah

penurunan produksi daging ayam broiler.

Tabel 2.Produksi ayam broiler di Kota Pematangsiantar tahun 2013-2017


Tahun Jumlah Produksi Ayam Potong yang Masuk (kg)
2013 1.169.000
2014 1.170.800
2015 1.180.800
2016 1.161.120
2017 1.132.420

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kota Pematangsiantar.

Jumlah populasi ternak ayam broiler mengalami penurunan dari tahun 2011

dan tidak ada lagi populasi ayam broiler pada tahun 2012. Hal ini menyebabkan

semua ayam broiler yang dipasarkan, berasal dari luar kota Pematangsiantar.

Tabel 3.Populasi ternak unggas di Kota Pematangsiantar


Tahun Ayam Broiler
2008 17.066
2009 17.360
2010 26.440
2011 12.400
2012 -
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)
Menurut Pranata (2013) bahwa jumlah permintaan daging ayam broiler di

kota Medan secara parsial dipengaruhi oleh pendapatan, usia, dan jumlah

tanggungan.Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

3
Universitas Sumatera Utara
4

penelitianyang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Permintaan Daging Ayam Broiler Di Kota Pematangsiantar”

Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka identifikasi masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik konsumen daging ayam broiler di pasar Tradisional

di Pematangsiantar?

2. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam membeli

daging ayam broiler?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan penulisan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Mengetahui karakteristik konsumen daging ayam broiler di Pematangsiantar.

2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging ayam

broiler di kota Pematangsiantar.

Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka manfaat dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan kepada produsen, distributor, dan

pedagang dalam mengantisipasi tingkat permintaan konsumen.

2. Sebagai informasi bagi pemerintah dan pihak terkait yang membutuhkan

3. Sebagai bahan informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan penelitian

selanjutnya khususnya permintaan daging ayam broiler.

4
Universitas Sumatera Utara
5

TINJAUAN PUSTAKA

Permintaan Ayam Broiler

Daging ayam broiler merupakan daging yang palingfamiliar bagi seluruh

lapisan masyarakat untuk dikonsumsi dalamkehidupan sehari-hari. Mulai anak-

anak, remaja, hingga orang dewasa pasti mengenal daging ayam broiler atau ayam

potong. Bahkan dalam berbagai acara keluarga yangmelibatkan konsumsi,

kehadiran daging ayam tidak pernah dilupakan orang (Narantaka, 2012).

Menurut Murtidjo (2007), dibandingkan dengan daging ternak ruminansia,

tekstur daging ayam lebih halus dan lebih lunak, sehingga lebih mudah dicerna.

Pada umumnya, daging ayam mengandung air sekitar 75% - 80%. Selain itu juga

mengandung bahan kering yang terdiri atas protein, lemak, dan abu.

Tabel 4.Kandungan nutrisi daging ayam broiler

Bagian Karkas
Air (%) Lemak (% ) Protein (%) Abu (%)
Ayam

Dada 77,6 0,7 21,3 0,87


Paha Atas 77,4 3,8 18,1 0,82
Paha Bawah 78,2 2,7 18,8 0,83
Punggung 76,7 5,9 17,5 0,68
Rusuk 78,1 3,9 17,5 0,68
Sayap 78,2 2,7 19,4 0,58
Leher 78,2 4,0 16,8 0,71
Ampela 79,8 2,6 17,5 0,74
Hati 77,1 2,7 18,8 1,02
Jantung 78,2 7,1 13,8 0,80

Sumber : Stadelman (1978)


Meningkatnya jumlah penduduk di Pematangsiantar maka kemungkinan

permintaan akan daging ayam broiler ikut meningkat juga. Dikarenakan

5
Universitas Sumatera Utara
6

masyarakat sekarang sudah mulai sadar akan kebutuhan gizi. Bagi masyarakat

kalangan menengah kebawah pun dapat mengkonsumsi daging ayam broiler

karena daging ayam broiler lebih murah dibandingkan daging ternak ruminansia.

Menurut Pracoyo (2006) semakin banyak jumlah anggota masyarakat atau

penduduk maka akan meningkatpula permintaan suatu barang. Dengan jumlah

rumah tangga yang besar makapermintaan pun akan besar.

Landasan TeoriHukum Permintaan

Teori permintaan pada dasarnya merupakan perangkat analisis untuk

melihat besaran jumlah barang atau jasa yang diminta serta perubahan permintaan

akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan. Perubahan

permintaan akan suatu barang atau jasa tersebut akan dapat dilihat dari perubahan

pada kurva permintaan (Adiningsih dan Kadarusman, 2003). Dalam hukum

permintaan dikatakan bahwa, apabila harga suatu barang turun maka permintaan

akan barang tersebut meningkat dan sebaliknya, jika suatu harga barang naik

maka permintaan konsumen akan barang tersebut turun (Nopirin, 1994).

Berdasarkan hukum permintaan (the law of demand) perubahan

permintaan atas suatu barang dan jasa semata-mata ditentukan oleh harga dari

barang atau jasa tersebut. Namun dalam kenyataannya, banyak

permintaan terhadap suatu barang atau jasa juga ditentukan oleh faktor-faktor lain

selain faktor harga itu sendiri (Rahardja dan Manurung, 2001).

Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa D (demand) atau permintaan

dipengaruhi oleh harga. Secara normal jika harga barang naik maka jumlah

permintaan akan menurun dan jika harga barang turun maka jumlah permintaan

6
Universitas Sumatera Utara
7

akan meningkat. Jumlah penawaran juga akan meningkat jika harga barang

meningkat sedangkan penawaran akan turun jika jumlah harga menurun.

c d

a b

keterangan :
P : price (harga)
Q : quantity (jumlah)
S : Supply (penawaran)
D : Demand ( permintaan)
Gambar 1 Kurva permintaan dan penawaran

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Daging Ayam Broiler

1. Harga Daging Ayam Broiler

Bila harga suatu komoditi naik, para pembeli mencari komoditi lain yang

dapat digunakan sebagai pengganti atas komoditi yang mengalami kenaikan

harga. Di samping itu kenaikan harga menyebabkan para pembeli untuk

mengurangi pembeliannya atas komoditi yang mengalami kenaikan harga

(Sugiarto, 2000).

Naik turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya

terhadap barang yang diminta. Kuantitas akan menurun ketika harganya

meningkat dan kuantitas yang diminta meningkat ketika harganya menurun, dapat

7
Universitas Sumatera Utara
8

dikatakan bahwa kuantitas yang diminta berhubungan negatif

(negatively related) dengan harga (Djojodipuro, 1991).

Sesuai dengan hukum permintaan hubungan antara harga barang dan

jumlah barang yang diminta adalah negatif. Bila harga naik maka permintaan

turun dan sebaliknya bila harga turun permintaan akan naik dengan asumsi

ceteris paribus. Dengan demikian perubahan harga terhadap permintaan

mempunyai arah yang berkebalikan (Pracoyo, 2006)

Menurut Rohim (2017) bahwa harga daging ayam mempengaruhi secara

nyata terhadap permintaan daging ayam broiler di kecamatan citeureup kabupaten

bogor. Harga dapat mempengaruhi permintaan konsumen. Tinggi rendahnya

harga ayam broiler akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli

daging ayam broiler. Perubahan harga ayam broiler sangat responsif terhadap

perubahan keputusan konsumen untuk membeli ayam. Artinya sedikit saja

perubahan naik turun harga ayam broiler akan mengubah keputusan konsumen

untuk membeli ayam. Penentu harga berguna untuk penentu kuat yang tepat

dalam memasarkan ayam (Rasyaf, 1997).

2. Pendapatan keluarga

Dalam Kamus Ekonomi, pendapatan (income) adalah uang yang diterima

seseorang dalam perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa, bunga, laba dalain

sebagainya, bersama dengan tunjangan pengangguran, uang pensiun dan lain

sebagainya (Pass Christpher dan Bryan Lowes, 1994)

Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi dan

rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun

kuantitas permintaan. Pendapatan yang lebih rendah berarti bahwa secara total

8
Universitas Sumatera Utara
9

hanya ada uang yang sedikit untuk dibelanjakan, sehingga masyarakat akan

membelanjakan sedikit uang untuk beberapa dan mungkin pula terhadap sebagian

besar barang. Jika permintaan terhadap suatu barang berkurang ketika pendapatan

berkurang, barang tersebut dinamakan barang normal (Samosir, 2008)

Menurut Sitorus (2015) bahwa tingkat pendapatan tidak mempengaruhi

permintaan telur ayam ras di Kota Medan. Tetapi menurut Rohim (2017) bahwa

“Permintaan daging ayam broiler di kecamatan Citeureup kabupaten Bogor

dipengaruhi secara nyata oleh pengahasilan keluarga. Hubungan antara

pendapatan dengan jumlah barang yang diminta adalahpositif. Bila pendapatan

seseorang/masyarakat meningkat maka akanmeningkatkan permintaan terhadap

suatu barang (Pracoyo, 2006).

Berbagai upaya perbaikan gizi biasanya berorientasi pada tingkat

pendapatan. Seiring makin meningkatnya pendapatan, maka kecukupan akan

makanan dapat terpenuhi. Dengan demikian pendapatan merupakan faktor utama

dalam menentukan kualitas dan kuantitas bahan makanan. Besar kecilnya

pendapatan rumah tangga tidak lepas dari jenis pekerjaan ayah dan ibu serta

tingkat pendidikannya (Soekirman, 1991).

3. Jumlah anggota keluarga

Jumlah anggota keluarga mempengaruhi jumlah permintaan dimana,

semakin banyak jumlah anggota keluarga konsumen maka jumlah permintaan

semakin tinggi, sehingga jumlah anggota keluarga berpengaruh besar terhadap

permintaan (Rahardja dan Manurung, 2001).

Hasil penelitian Rocheni dan Erma (2005) menyatakan bahwa jumlah

anggota rumah tangga berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf

9
Universitas Sumatera Utara
10

1%terhadap konsumsi pangan.. Menurut Pranata (2013) bahwa Permintaan daging

ayam di kota Medan dipengaruhi secara nyata oleh jumlah anggota keluarga.

Semakin banyak jumlah anggota keluarga maka akan meningkatkan jumlah

permintaan daging ayam broiler.

4. Harga barang subtitusi (telur)

Barang pengganti atau subtitusi yaitu suatu barang yang dapat

menggantikan fungsi barang lainnya, seperti daging kambing dan sapi, kopi dan

teh dan lain sebagainya (Joerson dan Fathrozzi, 2003).

Permintaan terhadap suatu barang dapat dipengaruhi oleh perubahan harga

barang-barang lain, baik atas barang subtitusi maupun terhadap harga barang

komplementer. Jika barang yang digantikan bergerak naik, maka akan dapat

mengakibatkan jumlahpermintaan barang penggantinya juga akan ikut mengalami

kenaikan(Sukirno, 2003).

Bilamana harga suatu barang komoditi turun, maka konsumen mengganti

yang harganya tidak berubah dengan komoditi yang harganya turun, inilah yang

dinamakan efek subtitusi. Efek subtitusi ini berlangsung dengan menambah

jumlah konsumsi komoditi yang harganya turun (Sudiyono, 1990).

Harga barang lain juga dapat mempengaruhi permintaan akan suatu

barang, tetapi kedua barang tersebut mempunyai keterkaitan. Keterkaitan dua

macam barang dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplementer

(penggenap). Suatu barang menjadi subtitusi barang lain bila terpenuhi paling

tidak salah satu syarat dari dua syarat memiliki fungsi yang sama dan atau

kandungan yang sama (Rahardja dan Manurung, 2001). Daging ayam broiler dan

telur sama-sama sebagai sumber protein hewani dan juga hasil dari hewan ternak

10
Universitas Sumatera Utara
11

yang telah mengalami seleksi genetik yang sangat baik agar produksi cepat

meningkat. Menurut Rohim (2017) bahwa Harga telur tidak mempengaruhi secara

nyata terhadap permintaan daging ayam broiler di kecamatan Cietereup

kabupaten Bogor.

5. Tingkat Pendidikan

Kalau orang bertindak, mereka belajar. Pembelajaran menggambarkan

perubahan dalam tingkah laku individual yang muncul dari proses pendidikan

yang dijalani (pengalaman). Pendidikan seseorang sangat mempengaruhi

pilihannya. Apabila pendidikan konsumen tinggi maka akan lebih memilih barang

yang berkualitas baik, tingkat pendidikan dapat dilihat dari pendidikan terakhir

konsumen (Soekirno, 2003). Permintaan daging ayam broiler di kota Medan tidak

dipengaruhi secara nyata oleh tingkat pendidikan. Hal ini disebabkan karena

daging ayam broiler merupakan jenis bahan makanan yang tergolong umum di

masyarakat (Pranata, 2013)

6. Usia

Menurut Kotler, et al (2008) bahwa orang-orang mengubah barang dan

jasa yang mereka beli sepanjang waktu kehidupan mereka. Mereka memakan

makanan bayi pada tahum-tahun pertama-pertama kehidupan, menyantap aneka

makanan pada masa-masa pertumbuhan dan pendewasaan dan melakukan diet

khusus pada tahun-tahun terakhir mereka.

Menurut Samosir (2008) bahwa permintaan telur ayam kampung di kota

Medan provinsi Sumatera Utara secara signifikan dipengaruhi oleh umur. Telur

ayam kampung juga merupakan sumber protein hewani sama seperti daging ayam

11
Universitas Sumatera Utara
12

broiler. Daging ayam broiler tidak di kecamatan Cieteureup kabupaten Bogor

tidak dipengaruhi secara nyata oleh usia (Rohim, 2017).

7. Tingkat Selera

Selera atau kebiasaan juga dapat mempengaruhi suatu barang. Menurut

Nuraini (2015) selera masyarakat mempunyai pengaruh yang cukup besar

terhadap keinginan masyarakat untuk membeli barang. Semakin tinggi selera

suatu konsumen terhadap suatu barang akan mengakibatkan kenaikan barang

tersebut. Menurut Rohim (2017) bahwa tingkat selera yang semakin tinggi akan

mempengaruhi permintaan daging ayam broiler.

Kerangka Pemikiran

Konsumen melakukan kegiatan pembelian untuk memenuhi

kebutuhannya. Konsumen akan memenuhi semua yang diperlukan oleh tubuhnya

sehingga tidak akan kekurangan apapun, karena tubuh yang sehat akan

memudahkan konsumen dalam beraktifitas.

Menurut Pranata (2013) bahwa permintaan daging ayam broiler di kota

Medan dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, tingkat pendidikandan jumlah

tanggungan secara nyata. Menurut Tampubolon (2016) bahwa Perilaku konsumen

terhadap permintaan telur di kota pematangsiantar secara serentak dipengaruhi

olehpendapatan, jumlah tanggungan, pendidikan, harga, umur dan hargakomoditi

pengganti.

Proses keputusan konsumen dalam mengambil keputusan dalam

pembelian daging ayam broiler dipengaruhi oleh harga, usia, pendapatan, jumlah

anggota keluarga, pendidikan, barang pengganti jika barangyang di inginkan

terlalu mahal, dan tongkat selera terhadap suatu barang atau produk. Apabila

12
Universitas Sumatera Utara
13

keputusan konsumen telah ditetapkan dengan dilakukannya pembelian daging

ayam broiler maka daging ayam broiler tersebut dapat dikonsumsi untuk

memenuhi kebutuhannya. Sehingga dari keputusan membeli daging ayam broiler

tersebut dapat dilihat bagaimana faktor-faktor tersebut memberi pengaruh

terhadap permintaan. Secara skematis, kerangka pemikiran dapat digambarkan

sebagai berikut:

KONSUMEN
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pembelian
oleh konsumen
1. Harga daging ayam Perilaku konsumen
broiler
2. Usia
3. Jumlah anggota
keluarga
Keputusan pembelian
4. Penghasilan keluarga
5. Harga telur
6. Pendidikan
7. Tingkat selera
Daging Ayam broiler
Keterangan:
: Proses pembelian
: Pengaruh adanya

Gambar 2 Kerangka pemikiran

Hipotesis Penelitian

Terdapat pengaruh harga daging ayam broiler, usia, jumlah anggota

keluarga, penghasilan keluarga, harga telur, tingkat pendidikan dan tingkat selera

terhadap jumlah permintaan daging ayam broiler di Kota Pematangsiantar.

13
Universitas Sumatera Utara
14

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan 16 April –30 Juni 2018 dilakukan

di dua pasar tradisional di kota Pematangsiantar yaitu pasar Horas dan pasar

Dwikora.

Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel konsumen dilakukan dengan metode

purpossive (sengaja) yaitu pengambilan responden yang merupakankonsumen

yang kebetulan berbelanja daging ayam broiler di pasar tradisional yaitu pasar

Dwikora Parluasan dan Horas. Dengan ketentuan sebagai berikut: sampel

merupakankonsumen yang sedang berbelanja daging ayam broiler untuk

dikonsumsi bukan di jual kembali Sampel yangdiambil dalam penelitian ini

adalah 30 sampel untuk setiap pasar. Sesuai denganTeori Bailey yang

menyatakan untuk penelitian yang menggunakan analisastatistik, ukuran sampel

paling minimum 30 buah (Hasan, 2002).

Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan konsumen daging ayam

broiler menggunakan daftar pertanyaan/kuisioner yang telahdibuat sebelumnya.

Data sekunder diperoleh dari instansi dan dinas terkait seperti

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera utara , Badan Pusat Statistik

(BPS) dan instansi terkait lainnya serta literatur-literatur lain seperti jurnal dan

hasil penelitian sebelumnya yangmendukung penelitian ini.

14
Universitas Sumatera Utara
15

Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis

deskriptif dan induktif . Metode analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui

karakteristik konsumen daging ayam broiler.

Analisis induktif ialah menganalisi faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan daging ayam broiler yaitu Harga daging ayam broiler, Pendapatan

keluarga, Jumlah tanggungan, Tingkat pendidikan, umur, Harga telur ayam ras

dan tingkat selera dihitung dengan estimasi regresi linear berganda dengan Alat

bantu adalah program SPSS 22.

Analisis Regresi Linear Berganda

Model estimasi Analisis linear berganda sebagai berikut :

Y=a+b1X1+ b2X2+b3X3+b4X4 + b5X5 + b6D6 + b7D7 + μ

Keterangan :

Y = Jumlah pembelian daging ayam broiler (kg/bln)


A = Koefisien intersep
b1,...,b7 = Koefisien regresi
X1 = Harga daging ayam broiler (Rp/Kg)
X2 = Umur (tahun)
X3 = Jumlah Anggota keluarga (jiwa)
X4 = Pendapatan Keluarga (Rp/Bln)
X5 = Harga Telur Ayam Ras (Rp/Kg)
D6 = Dummy Pendidikan ( minimal SMA=1; dibawah SMA=0)
D7 = Dummy Pekerjaan ( 1 = Penghasilan tetap, 0 = penghasilan
tidak tetap).
µ = residual

15
Universitas Sumatera Utara
16

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan akan

dilakukan pengujian penyimpangan asumsi klasik. Pengujian ini dimaksudkan

untuk mengetahui apakah model yang akan digunakan dalam penelitian ini

dinyatakan bebas dari penyimpangan asumsi klasik.Untuk melakukannya

digunakan metode OLS (ordinary least square), maka diperlukan asumsi-asumsi

yang harus dipenuhi di antaranya adalah:

a. Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan menguji apakah model regresi ditemukan

korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel independen (Ghozali,

2005).

Cara mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas di dalam regresi yaitu:

1. Nilai R square (R²) yang dihasilkan sangat tinggi, tetapi secara individu

variabel-variabel independentidak signifikan mempengaruhi variabel

dependen.

2. Menganalisis hubungan korelasi yang cukup tinggi (di atas 0,8).

3. Suatumodel regresi bebas dari masalah multikolinearitas apabila nilai

tolerancekurang dari 0,1 dan nilai VIF variance inflation factor lebih dari 1,0.

b. Uji Heroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variandari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

16
Universitas Sumatera Utara
17

jika variandari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas dalam

model persamaan regresi digunakan metode glejser. Jika terjadi

heteroskedastisitas maka dilakukan transformasi data.

c. Uji Asumsi Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji asumsi normalitas data. Model

regresi yang baik adalah memiliki residual yang berdistribusi normal. Uji

normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Sujarweni 2015). Untuk

mengetahuinya perlu dilakukan uji Kolmogrov-Smirnov dengan memplotkan nilai

standar residual dengan probabilitasnya pada tes normalitas. Jika pada grafik

Kolmogrov-Smirnov titik-titik residual yang ada menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dan nilai P-value lebih besar dari

α = 0 0, 5,makadapat disimpulkan bahwa model terdistribusi normal.Pengujian

normalitas dilakukan denganmenggunakan pengujian grafik P-P Plot untuk

pengujian residual model regresi.

Jika uji asumsi klasik sudah terpenuhi maka data sudah layak untuk

dilanjutkan uji kesesuai model. Uji kesesuain model meliputi koefisien

determinasi (R²) menyatakan seberapa besar persentase pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat, uji serempak (uji F), dan Uji parsial (uji t) untuk melihat

pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

17
Universitas Sumatera Utara
18

2. Uji Kesesuaian Model (Test Of Goodness Of Fit)

a. Koefisien Determinasi (𝐑𝐑𝟐𝟐 )

Koefisien ini merupakan suatu ukuran sejauh mana variabel bebas dapat

merubah variabel terikat dalam suatu hubungan. Koefisien ini menunjukkan

persentase variasi bebas (Supriana, 2013)

Nilai koefisien determinasi (R2 ) berkisar 0<R2 <1 dengan kriteria

pengujiannya adalah 𝑅𝑅 2 yang semakin mendekati 1 menunjukkan model yang

terbentuk mampu menjelaskan keragaman dari variabel terikat. Semakin tinggi

nilai R2 maka semakin baik.

b. Uji Serempak (Uji F-Statistik)

Uji F adalah uji secara serempak pengaruh variabel bebas terhadap

variabel tetap. Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujian

1. Jika sig. F≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

2. Jika sig. F>0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

c. Uji Parsial (Uji t Statistik)

Uji t adalah uji pengaruh variabel-variabel bebas secara satu persatu

mempengaruhi variabel tetap. Taraf signifikasi (α) yang digunakan ialah 5%. Uji t

yang akan dilakukan ialah:

1. Pengaruh harga daging ayam broiler terhadap jumlah permintaan daging

ayam broiler.

18
Universitas Sumatera Utara
19

2. Pengaruh pendapatan keluarga terhadap jumlah permintaan daging ayam

broiler.

3. Pengaruh jumlah tanggungan keluarga terhadap jumlah permintaan daging

ayam broiler.

4. Pengaruh usia terhadap jumlah permintaan daging ayam broiler.

5. Pengaruh harga telur terhadap jumlah permintaan daging ayam broiler.

6. Pengaruh pendidikan terhadap jumlah permintaan daging ayam broiler.

7. Pengaruh tingkat selera terhadap permintaan daging ayam broiler

Kriteria pengujian:

1. Jika sig. t≤ 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima

2. Jika sig. t >0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak

Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menafsirkan penelitian ini,

maka perlu ditentukan beberapa definisi dan batasan operasional sebagai berikut:

Definisi

1. Pembeli adalah setiap orang yang membeli daging ayam broiler

untukdikonsumsi bukan dijual kembali.

2. Sampel adalah konsumen yang membeli daging ayam di pasar Horas dan

Dwikora parluasan Pematangsiantar.

3. Pendidikan ialah pendidikan terakhir sampel digolongkan berdasarkan

tingkat lembaga pendidikan.

4. Umur adalah usia pembeli daging ayam broiler pada saat penelitian

5. Pendapatan ialah jumlah penghasilan keluarga selama sebulan

19
Universitas Sumatera Utara
20

6. Harga daging ayam ialah biaya yang dikeluarkan untuk membeli satu

kilogram pada saat penelitian.

7. Tanggungan keluarga yaitu jumlah anggota keluarga yang tidak bekerja.

8. Tingkat selera ialah suka atau tidak suka.

9. Harga telur adalah harga telur yang dikonsumsi responden.

10. Daerah penelitian ialah pasar Horas dan Dwikora Pematangsiantar.

Batasan operasional

1. Penelitian dilakukan di kota Pematangsiantar

2. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2018

3. Sampel penelitian ialah konsumen yang secara kebetulan ditemui oleh

peneliti di daerah penelitian.

4. Sampel ialah pembeli yang membeli daging ayam broiler untuk dikonsumsi

bukan dijual kembali.

20
Universitas Sumatera Utara
21

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Letak Dan Keadaan Geografis Kota Pematangsiantar

Kota Pematang Siantar terletak pada garis 2º6’35’’- 3º01’00’’ Lintang

Utara dan 99º1’00’’- 99º6’35’’ bujur timur, berada ditengah-tengah wilayah

kabupaten Simalungun. Luas dataran kota Pematang Siantar adalah 79,971 km²

terletak 400 sampai 500 meter diatas permukaan laut. Berdasarkan luas wilayah

menurut kecamatan, kecamatan yang terluas adalah kecamatan Siantar Sitalasari

dengan luas wilayah 22,723 km² atau sama dengan 28,41% dari total luas wilayah

kota Pematang Siantar.

Secara administrasi wilayah kota Pematang Siantar terbagi menjadi 8

(delapan) kecamatan yaitu:

1. Kecamatan Siantar Marihat

2. Kecamatan Siantar Maribun

3. Kecamatan Siantar Selatan

4. Kecamatan Siantar Barat

5. Kecamatan Siantar Utara

6. Kecamatan Siantar Timur

7. Kecamatan Siantar Martoba

8. Kecamatan Siantar Sitalasari

Kota Madya Pematang Siantar berjarak 128 km dari Medan dan 50 km

dari Parapat. Kota ini terdapat 8 kecamatan dan 53 Kelurahan.

Jumlah Penduduk di daerah ini adalah 249.505 jiwa yang terdiri dari

121.684 Laki-laki dan 127.821 perempuan. Dari penjelasan jumlah penduduk itu

kepadatan penduduk adalah sebesar 3120 jiwa/km² ( luas wilayah sebesar 79,97

21
Universitas Sumatera Utara
22

km²). Kota Pematang Siantar masih terdapat lahan pertanian yakni persawahan,

perkebunan, perikanan, dan peternakan.

Faktor usia sangat mempengaruhi tingkat produktifitas kerja seseorang

yang masuk usia angkatan kerja. Dibawah ini dijelaskan sebaran penduduk

menurut umur dan jenis kelamin di Kotamadya Pematang Siantar tahun 2016.

Tabel 5.Komposisi sebaran penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin di


Kota Pematang Siantar
Umur Laki-Laki Perempuan Total Persentase(%)
<15 7.086 6.646 13.732 28%
15 – 49 12.422 13.587 26.009 53%
>49 4.171 5.038 9.209 19%
Total 48.950

Sumber : Badan Pusat Statistik Pematang Siantar 2016


Berdasarkan data diatas terlihat bahwa angkatan kerja usia 15 – 49

menempati persentasi yang tinggi adalah sebesar 53%. Pada usia tersebut

termasuk pada golongan usia angkatan kerja sedangkan persentasi terendah adalah

pada golongan usia di atas 50 tahun yaitu sebesar 19 % dan sebesar 28% ditempati

kelompok umur dibawah 15 tahun.

Pasar Horas

Pasar Horas merupakan salah satu pasar yang ada di kota Pematangsiantar.

Pasar ini terletak di pusat kota Pematangsiantar yaitu berada di jalan Merdeka dan

jalan Sotomo kecamatan Siantar Barat kelurahan Dwikora. Luas pasar ini yaitu

30.000 m². Dikelola oleh Perusahaan Daerah Horas Jaya (PD. HORAS JAYA)

tahun 2014. Pasar Horas sudah berdiri sejak tahin 1900 sebagai tempat transaksi

ekonomi di Pematangsiantar. Pasar ini terdiri dari 4 gedung utama. Gedung 1-3

terletak di antara jalan Sutomo dan jalan Merdeka, sedangkan gedung 4 terletak

berseberangan di jalan Merdeka. Setiap bangunan terdiri dari 3 lantai. Pedagang

22
Universitas Sumatera Utara
23

di pasar Horas biasanya mulai berdagang dari pukul 05.00 WIB hingga pukul

18.00 WIB.

Pasar Dwikora Parluasan

Pasar Dwikora Parluasan atau pasar Parluasan terletak di jalan Patuan

Nagari kelurahan Suka Dame kecamatan Siantar Utara. Luas pasar ini ialah

26.600 m². Pasar ini juga dikelola oleh PD. HORAS JAYA. Pasar ini tidak

memiliki gedung bertingkat tetapi bangunan berbetuk kios dan lorong-lorong.

Pasar ini berdiri disebabkan semakin banyaknya jumlah pedagang dan pembeli di

pasar Horas sehingga diperlukan tempat transaksi perdagangan tambahan di kota

Pematangsiantar untuk menampung pedagnag dan pembeli. Kedua pasar ini

merupakan pasar di kota Pematangsiantar yang digunakan sebagai jantung

ekonomi. kedua pasar juga sebagai tempat pertemuan angkutan umum yang

berada di kota Pematangsiantar.

23
Universitas Sumatera Utara
24

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden

Karakteristik umum responden daging ayam broiler di pasar Horas dan

Parluasan kota Pematangsiantar diklasifikasikan dalam beberapa kelompok, yaitu

berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah anggota keluarga,

pendapatan per bulan. Karakteristik ini diperoleh dari data latar belakang

responden yang bersedia di wawancarai. Responden merupakan orang-orang yang

membeli daging ayam broiler.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian responden berdasarkan jenis kelamin dibagi

menjadi pria dan wanita. Pada tabel 6 dapat dilihat bahwa jumlah responden

wanita paling banyak yang melakukan pembelian daging ayam broiler di pasar

tradisional kota pematangsiantar jumlah persentase sebanyak 91,67% sedangkan

responden pria hanya berkisar 8,33%.hal ini disebabkan wanita lebih dominan

dalam mengurus keperluan rumah tangga dibanding pria. Selain itu wanita juga

sebagai penentu keputusan pembelian pada suatu produk.

Tabel 6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin


Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-Laki 5 8,33%
Perempuan 55 91,67%
Total 60 100%

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia


Tabel 7 menunjukkan gambaran tentang distribusi frekuensi usia

responden. Responden daging ayam broiler diklasifikasikan ke dalam empat

kelompok usia, yaitu dibawah atau sama 20 tahun, antara 21 sampai 30 tahun,

24
Universitas Sumatera Utara
25

antara 31 sampai 40 tahun , dan lebih sama dengan 41 tahun.. dapat dilihat pada

tabel 6 bahwa jumlah responden terbanyak pada umur diatas 41 tahun berkisar

48,33% sedangkan responden paling sedikit ialah dibawah atau sama dengan 20

tahun.

Tabel 7. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia


Usia (Tahun) Frekuensi (Jiwa) Persentase
≤20 1 1,66%
21-30 8 13,35%
31-40 22 36,66%
≥41 29 48,33%
Total 60 100%

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anggota keluarga adalah semua orang yang makan berasal dari satu

atap atau dapur yang sama dan menjadi tanggungan keluarga. Adapun yang

menjadi anggota keluarga terdiri dari kepala keluarga, istri, anak-anak, dan

anggota lainya yang menjadi tanggungan keluarga. Responden berdasarkan

jumlah anggota keluarga berjumlah 4 kategori. Dilihat pada tabel 8 bahwa

responden terbanyak yaitu 4-5 orang dengan jumlah persentase 56,67% sedangkan

yang terendah ada pada lebih besar sama dengan 7 yaitu hanya 5%.

Tabel 8. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah anggota keluarga


Jumlah anggota keluarga Frekuensi(orang) Persentase (%)
2-3 orang 12 20%
4-5 orang 34 56,67%
6-7 orang 11 18,33%
≥ 8 orang 3 5%
Total 60 100%

25
Universitas Sumatera Utara
26

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tingginya pendidikan responden maka dapat diduga erat kaitannya dengan

tingkat kesejahteraan yaitu pendapatan serta pemahaman yang tentang pentingnya

ilmu pengetahuan. Dalam hal ini mengarah dalam memilih makanan yang baik

untuk keluarga. Responden menurut pendidikan beragam yaitu mulai dari

setingkat SD (sekolah dasar), SMP (Sekolah menengah pertama), SMA(sekolah

menengah atas), diploma, dan sarjana. Responden terbanyak ialah pada pedidikan

tingkat SMA dengan persentase 46,66%. Sedangkanyang paling sedikit ialah

tingkat diploma denga persentase 1,66%.

Tabel 9. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan


Pendidikan Jumlah Persentase
SD 14 23%
SMP 9 15%
SMA 28 46,66%
Diploma 1 1,66%
Sarjana 8 13,33%
Total 60 100%

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 10. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan


Pekerjaan jumlah persentase
Pedagang 22 36,66%
Ibu rumah tangga 23 38,37%
Wiraswasta 10 16,66%
PNS 1 1,66%
Guru 2 3,33%
Petani 1 1,66%
Buruh 1 1,66%
Total 60 100%

26
Universitas Sumatera Utara
27

Responden daging ayam broiler berdasarkan pekerjaan cukup beragam.

Pada tabel 10 diperoleh bahwa responden terbanyak bekerja sebagai ibu rumah

tangga sebesar 38,37% hal ini disebabkan responden terbanyak juga dari kalangan

wanita dalam mengambil keputusan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

sedangkan terendah ada pada pekerjaan PNS(pegawai negeri sipil), petani, dan

buruh yang masing-masing sebesar 1,66%.

Katekteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan

Jumlah pendapatan keluarga perbulan responden berkisar Rp 700.000,00

sampai Ro 20.000.000,00 per bulan. Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bahwa

responden terbanyak memiliki pendapatan diatas Rp 6.500.000,00 yaitu 23,33%

sedangkan terendah pada pendapatan berkisar Rp 5.500.000 sampai Rp 6.500.000.

sebesar 1,66%, hal ini menunjukkan pendapatan responden cukup tinggi sehingga

diduga mempengaruhi permintaan daging ayam broiler.

Tabel 11. Distribusi frekuensi responden berdasarkan penghasilan keluarga


Pendapatan Keluarga Frekuensi (Orang) Persentase (%)
< 1.500.000 3 5%
1.500.000 - 2.500.000 12 20%
2.500.000 - 3.500.000 13 21,67%
3.500.000 - 4.500.000 5 8,34%
4.500.000 - 5.500.000 12 20%
5.500.000 - 6.500.000 1 1,66%
> 6.500.000 14 23,33%
Total 60 100%

Uji Asumsi Klasik

Pengujian ini dilakukan untuk menguji data tersebut layak untuk

digunakan atau tidak. Pengujiandilakukan dengan menggunakan uji Normalitas,

27
Universitas Sumatera Utara
28

Multikolinearitas, dan heterokedastisitas. Berikut penjelasan dari masing-masing

pengujian tersebut.

a. Uji Normalitas

Tabel 12. Uji One Sample Kolmogorov Smirnov


Unstandardized Residual
N 60
Mean 0
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 0,22619067
Absolute 0,092
Most Extreme Differences Positive 0,092
Negative -0,081
Test Statistic 0,092
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200c,d

Gambar 3 Uji Normalitas Dengan Metode Grafik

Uji Normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi , variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahuinya

dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan gambar 3 dan tabel 12

28
Universitas Sumatera Utara
29

didapatkan hasil data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal dan nilai P-value =0,20 yang lebih besar dari 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variasi residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Untuk mengetahuinya perlu dilakukan uji Glejser pada tabel dan

lampiran didapatkan hasil bahwa semua P=value variabel independent > 0,05

(tabel 10) sehingga variabel independen tidak signifikan semua, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi ketidaksamaan variasi dari satu residual satu

pengamatan ke pengamatan lain atau tidak mengalami heterokedastisitas.

Tabel 13. Uji heterokedastisitas


Variabel T-value P-value
(Constant) 1,869 0,067
Harga Ayam Broiler -1,281 0,206
Umur 1,366 0,178
Anggota Keluarga 0,758 0,452
Pendapatan -1,301 0,199
Harga Telur -0,876 0,385
Selera 0,373 0,711
Pendidikan 0,317 0,753

c. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Berdasarkan tabel 13 bahwa

hubungan antara variabel bebas tidak ada diatas 0,8 yang artinya tidak terjadi

Multikolineritas pada data yang dianalisis.

29
Universitas Sumatera Utara
30

Tabel 14. Korelasi Antara Variabel Bebas


Harga
Anggota Harga
Variabel Ayam Umur Penghasilan Selera Pendidikan
Keluarga Telur
Broiler
Jumlah
-0,254 0,117 0,611 -0,089 0,263 0,137 -0,055
Pembelian
Harga
Ayam 1 0,166 -0,159 -0,064 0,156 -0,046 0,017
Broiler
Umur 0,166 1 -0,134 -0,096 0,145 0,099 -0,435
Anggota
-0,159 -0,134 1 0,008 0,137 0,112 -0,073
Keluarga
Pendapatan -0,064 -0,096 0,008 1 0,027 0,006 0,181
Harga Telur 0,156 0,145 0,137 0,027 1 0,069 -0,105
Selera -0,046 0,099 0,112 0,006 0,069 1 -0,076
Pendidikan 0,017 -0,435 -0,073 0,181 -0,105 -0,076 1

Berdasarkan uji asumsi klasik, data yang digunakan memiliki nilai residual

yang normal, tidak ada heterokedastisitas, dan tidak terjadi multikolinearitas.

Sehingga data layak untuk dianalisis lebih lanjut.

Persamaan Regresi

Persamaan estimasi regresi adalah suatu formula sistematis yang

menunjukkan hubungan keterkaitan antara satu variabel atau beberapa variabel

bebas terhadap variabel terikatnya. Berdasarkan lampiran, persamaan regresi dari

faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan daging ayam broiler di kota

Pematangsiantar adalah sebagai berikut:

Y = 0,665 - 0,00004158 X1 + 0,008 X2 + 0,129 X3 - 0,00000001142 X4 +


0,000454 X5 + 0,098 D6 + 0,021 D7
Dengan :

Y = Jumlah pembelian daging ayam broiler (Kg)

X1 = Harga ayam broiler (Rp/Kg)

X2 = Usia (Tahun)

30
Universitas Sumatera Utara
31

X3 = Jumlah anggota keluarga (Jiwa)

X4 = Pendapatan keluarga (Rp/bulan)

X5 = Harga telur (Rp/butir)

D6 = Tingkat selera (suka = 1;tidak suka = 0)

D7 = Tingkat pendidikan ( minimal SMA = 1 ; dibawah SMA = 0)

Uji serempak (F Statistik)

Tabel 15. Uji F statistik


Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Regression 3,136 7 0,448 7,718 ,000b
Residual 3,019 52 0,058
Total 6,155 59

Uji F statistik adalah uji untuk melihat pengaruh variabel bebas secara

serempak mempengaruhi variabel tetap. Keseluruhan variabel bebas dikatakan

mempengaruhi variabek tetap jika nilai F-hitung > F-tabel atau nilai probabilitas

lebih kecil dari 0,05. Dari hasil analisis dengan pada tabel 14 didapatkan

probabilitas lebih kecil dari 0,05 yang artinya harga daging ayam broiler, umur,

jumlah anggota keluarga, pengahasilan keluarga, harga telur, pengeluaran belanja

makanan, selera, dan pendidikan secara serempak mempengaruhi permintaan

daging ayam broiler. Oleh sebab itu dilakukan uji selanjutnya yaitu uji t statistik

untuk melihat variabel yang mempengaruhi permintaan daging ayam broiler.

Uji Parsial (Uji T statistik )

Pengujian secara parsial ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa

saja diantara variabel bebas yang mempengaruhi permintaan daging ayam broiler

di kota Pematangsiantar. Jika variabel bebas memiliki probabilitas lebih kecil dari

31
Universitas Sumatera Utara
32

0,05 maka variabel tersebut mempengaruhi secara nyata terhadap permintaan

daging ayam broiler.

Tabel 16.Hasil uji parsial (uji t)


Model t-hitung P-value
(Constant) 1,128 0,264
Harga Ayam Broiler -2,397 0,020
Umur 2,284 0,027
Anggota Keluarga 5,756 0,000
Penghasilan -1,179 0,244
Harga Telur 1,972 0,054
Selera 1,331 0,189
Pendidikan 0,324 0,747

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Variabel bebas harga daging ayam broiler (X1) secara parsial mempunyai

pengaruh signifikan terhadap permintaan daging ayam broiler (Y). Memiliki

nilai probabilitas 0,020 lebih kecil dari 0,05

2. Variabel bebas umur responden (X2) secara parsial mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap permintaan daging ayam broiler (Y). Memiliki nilai

probabilitas 0,027 yang lebih kecil dari 0,05

3. Variabel bebas anggota keluarga (X3) memiliki nilai probablitas 0,000 yang

lebih kecil dari 0,05 sehingga dinyatakan mempengaruhi secara parsial

terhadap permintaan daging ayam broiler.

4. Variabel bebas Pendapatan keluarga (X4) secara parsial tidak mempengaruhi

permintaan daging ayam broiler (Y) karena nilai probabilitasnya lebih besar

dari 0,05 yaitu 0,244.

32
Universitas Sumatera Utara
33

5. Variabel bebas harga telur (X5) secara parsial tidak mempengaruhi

permintaan daging ayam broiler (Y) dengan nilai probabilitas 0,054 yang

lebih besar dari 0,05.

6. Variabel bebas dummy tingkat selera (D6) tidak mempengaruhi secara parsial

terhadap permintaan daging ayam broiler (Y) karena nilai probabilitasnya

0,781 yang lebih besar dari 0,05

7. Variabel bebas dummy tingkat pendidikan (D7) memilki nilai probabilitas

0,161 yang lebih besar dari 0,05 yang artinya tidak mempengaruhi secara

nyata terhadap permintaan daging ayam broiler (Y)

Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji koefisien determinasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh variabel

bebas mempengaruhi variabel terikat. Berdasarka analisis (lampiran), didapatkan

koefisien determinasi 0,510 yang artinya variabel bebas yang telah digunakan

mampu mempengaruhi variabel terikat sebesar 51% sedangkan 49% dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam fungsi permintaan (Y)

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Daging Ayam Broiler

Berdasarkan hasil perhitungan pada uji koefisien regresi parsial atau uji T

didapatkan hasil sebagai berikut:

1. Harga daging ayam broiler (X1)

Berdasarkan hasil analisis uji t didapatkan hasil bahwa variabel harga

daging ayam broiler mempunyai nilai probabilitas 0,020 lebih kecil dari 0,05

yang artinya bahwa harga daging broiler mempengaruhi secara nyata terhadap

permintaan daging ayam broiler di kota Pematangsiantar. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Rohim (2017) yang menyatakan permintaan

33
Universitas Sumatera Utara
34

daging ayam broiler di pasar tradisional kecamatan citeureup kabupaten bogor

dipengaruhi secara nyata oleh kenaikan harga ayam broiler. Hal ini membuktikan

bahwa masyarakat juga peka terhadap kenaikan harga barang di pasar.

Berdasarkan analisis regresi bahwa nilai koefisien dari harga daging ayam broiler

ialah 0,000004158 dan bertanda negatif yang artinya setiap kenaikan Rp 1 maka

akan mengurangi permintaan daging ayam broiler sebesar 0,00004158 kg.

2. Usia (X2)

Berdasarkan analisis uji t bahwa didapatkan nilai probabilitas dari Usia

adalah 0,027 lebih kecil dari 0,05 sehingga umur mempengaruhi secara nyata

terhadap permintaan daging ayam broiler. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian

Tampubolon (2016) yang menyatakan bahwa permintaan telur ayam ras di kota

Pematangsiantar tidak dipengaruhi secara nyata oleh usia. Hal ini ini juga di

dukung dengan jumlah pembeli daging ayam broiler adalah perempuan sehingga

peningkatan usia mempengaruhi pembelian daging ayam broiler dikarenakan

wanita sebagai penentu keputusan belanja rumah tangga.

Berdasarkan analisis regresi bahwa nilai koefisien dari Usia ialah 0,008

yang artinya jika usia meningkat 1 tahun maka jumlah permintaan akan

bertambah sebesar 0,008 kg. Berdasarkan data primer bahwa usia terbanyak

berada pada usia yang 15-49 tahun yaitu 73% hal ini membuktikan bahwa

pembeli daging ayam broiler paling banyak berasal dari kalangan umur yang

produktif.

3. Anggota Keluarga (X3)

Berdasarkan analisis uji t bahwa nilai probabilitas 0,000 lebih besar dari

0,05 yang artinya jumlah anggota keluarga secara nyata mempengaruhi jumlah

34
Universitas Sumatera Utara
35

pembelian daging ayam broiler. Hal ini sejalan dengan penelitian Pranata (2013)

yang menyatakan bahwa permintaan daging ayam di kota Medan dipengaruhi

secara nyata oleh jumlah anggota keluarga. Semakin banyak jumlah anggota

keluarga maka akan meningkatkan jumlah permintaan daging ayam broiler.

Peningkatan anggota keluarga juga berbanding lurus dengan peningkatan jumlah

masyarakat. Sehingga jika anggota keluarga bertambah maka jumlah masyarakat

dan permintaan daging ayam broiler di kota Pematangsiantar juga akan

bertambah.

Berdasarkan analisis regresi bahwa nilai koefisien dari anggota keluarga

ialah 0,129 yang artinya setiap peningkatan jumlah anggota keluarga sebesar

1 jiwa maka permintaan akan meningkat sebesar 0,129 kg.

4. Pendapatan Keluarga (X4)

Berdasarkan analisis uji t bahwa nilai dari probabilitas dari penghasilan

keluarga ialah 0,159 lebih besar dari 0,05 yang artinya bahwa penghasilan

keluarga tidak mempengaruhi secara nyata terhadap jumlah permintaan daging

ayam broiler. Hal ini sejalan dengan penelitian Sitorus (2015) bahwa tingkat

pendapatan tidak mempengaruhi secara nyata terhadap permintaan telur ayam ras

di kota Medan. Hal ini disebabkan karena variabel jumlah anggota keluarga

mempengaruhi permintaan ayam broiler sehingga jika pendapatan bertambah

tetapi jumlah anggota keluarga tetap maka permintaan tidak akan meningkat

karena hanya membeli untuk mencukupi keluarga saja.

Berdasarkan analisis regresi bahwa nilai koefisien dari penghasilan

keluarga ialah 0,00000001142 dan bertanda negatif yang artinya bahwa setiap

peningkatan Rp 1 penghasilan keluarga maka akan mengurangi permintaan

35
Universitas Sumatera Utara
36

daging ayam potong sebesar 0,00000001142atau setiap peningkatan penghasilan

Rp 1.000.000, maka akan mengurangi permintaan daging ayam broiler sebesar

0,01142 kg.Semakin tinggi pendapatan maka masyarakat akan memilih makanan

yang dianggap lebih menyehatkan seperti makanan organik. Menurut beberapa

responden, daging ayam kampung lebih sehat dari pada daging ayam broiler

karena proses budidaya yang lebih alami dan tidak mengandung bahan anorganik

dan zat kimia sintetis lainnya.

5. Harga telur (X5)

Berdasarkan analisis uji t bahwa nilai probabilitas dari harga telur ialah

0,054 lebih besar dari 0,05 yang artinya harga telur tidak mempengaruhi secara

nyata terhadap permintaan daging ayam broiler. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Rohim (2017) yang menyatakan bahwa harga telur tidak mempengaruhi secara

nyata terhadap permintaan daging ayam broiler di kecamatan Cietereup

kabupaten Bogor. Hal ini dikarenakan telur ayam sudah menjadi makanan yang

harus tersedia setiap saat, telur ayam akan tetap tersedia , baik saat ada atau tidak

permintaan daging ayam broiler. Hal ini juga membuktikan bahwa barang

pengganti (subtitusi) daging ayam broiler bagi masyarakat kota Pematangsiantar

bukan telur tetapi jenis barang lain. Berdasarkan analisis regresi bahwa nilai

koefisien dari harga telur ialah 0,000454 yang artinya setiap kenaikan harga telur

sebesar Rp 1 maka akan meningkatkan permintaan daging ayam broiler sebesar

0,000454 kg.

6. Selera (D6)

Berdasarkan analisis uji t bahwa nilai probabilitas dari tingkat selera ialah

0,747 lebih besar dari 0,05 yang artinya tingkat selera tidak mempengaruhi

36
Universitas Sumatera Utara
37

permintaan daging ayam broiler. Hal ini tidak sejalan dengan pernyataan Rohim

(2017) yang menyatakan bahwa tingkat selera pada daging ayam broiler secara

nyata mempengaruhi permintaan daging ayam broiler. Berdasarkan di lapangan

hal ini disebabkan karena pembelian daging ayam broiler oleh konsumen

ditentukan bukan hanya dari konsumen itu sendiri tetapi keinginan keluarga

seperti suami, anak, anggota keluarga lainnya dan sebagai variasi makanan.

Berdasarkan analisis regresi bahwa nilai dari koefisien dari tingkat selera ialah

0,21 yang artinya setiap meningkatnya selera maka akan meningkatkan jumlah

permintaan sebesar 0,21 kg.

7. Tingkat Pendidikan (D7)

Berdasarkan analisis uji t nilai probabilitas dari tingkat pendidikan 0,161

lebih besar dari 0,05 yang artinya tingkat pendidikan tidak mempengaruhi secara

nyata terhadap permintaan daging ayam broiler. Hal ini sejalan dengan penelitian

Pranata (2013) yang menyatakan permintaan daging ayam broiler di kota Medan

tidak dipengaruhi secara nyata oleh tingkat pendidikan. Hal ini disebabkan

karena daging ayam broiler merupakan jenis bahan makanan yang tergolong

umum di masyarakat kota pematangsiantar sehingga setiap masyarakat sudah

biasa mengkonsumsinya. Berdasarkan analisis regresi bahwa nilai dari koefisien

dari tingkat pendidikan 0,105 yang artinya setiap semakin tinggi tingkat

pendidikan maka akan meningkatkan 0,105 kg permintaan daging ayam broiler.

37
Universitas Sumatera Utara
38

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara parsial terhadap permintaan daging

ayam broiler di kota Pematangsiantar adalah harga daging ayam broiler, usia,

dan jumlah anggota keluarga

2. Pembeli daging ayam broiler di kota Pematangsiantar paling besar adalah

kalangan usia diatas 41 tahun, jumlah anggota keluarga 3-4 jiwa, pendidikan

SMA, pekerjaan ibu rumah tangga dengan penghasilan keluarga diatas Rp

6.500.000,.

Saran

Berdasarkan penelitian terhadap terhadap permintaan daging ayam broiler

di kota Pematangsiantar, disarankan kepada peternak, distributor, dan pedagang

memperhatikan harga daging ayam dalam memasarkan daging ayam broiler untuk

memperoleh keuntungan yang maksimal.

38
Universitas Sumatera Utara
39

DAFTAR PUSTAKA

Adiningsih S dan Kadarusman. 2003. Teori Ekonomi Mikro (Edisi Kedua).


Penerbit BPFE Yogyakarta.

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Graha Ilmu. Yogyakarta

Badan Pusat Statistik. 2017. Sumatera Utara dalam Angka 2017. BPS SUMUT.

Djojodipuro M. 1991. Teori Harga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas


Indonesia..

Effendi Sofian dan Tukiran. 2014. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3ES.

Effendi Nurry dan Maman Setiawan. Ekonometrika pendekatan teori dan terapan.
Jakarta : Salemba Empat.

Ghozali Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Ketiga. Semarang. Universitas Diponegoro.

Hadini Hairi Adzulyatno. 2011. Analisis Permintaan dan Prediksi Konsumsi Serta
Produksi Daging Broiler di Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tengah
(jurnal). Yogyakarta: UGM.

Hasan M. 2002. Metodologi penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia.


Jakarta.

Indarsyah. 2006. Permintaan Daging Ayam Broiler pada Konsumen Keluarga di


Kecamatan Pamulang Tangerang. Skripsi. Program Studi Sosial Ekonomi
Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Joerson dan Fathrozzi. 2003. Teori Ekonomi Mikro, Dilengkapi Beberapa Bentuk
Fungsi Produksi. Salemba Empat, Jakarta.

Kotler Philip dan Kevin Lane. 2016.Manajemen Pemasaran, Edisi Ketiga belas,
Jilid I (terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Kotler P dan G. Armstrong. 1996. Dasar-Dasar Pemasaran JilidI (terjemahan).


PT Prenhallindo. Jakarta.

Murtidjo B. A. 2007. Pemotongan, Penanganan, dan Pengolahan Daging Ayam.


Yogyakarta: Kanisius.

Nachrowi D. Dan Hardius Usman. 2005. Penggunaan teknik ekonometrika.


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

39
Universitas Sumatera Utara
40

Narantaka. Anggit. 2012. Budidaya Ayam Broiler Komersial. Jogyakarta:


Javalitera.

Nopirin. 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro. BPFE. Yogyakarta.

Pass Cristopher 1994. Kamus Ekonomi. Jakarta: Erlangga

Pracoyo A. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. PT. Gramedia Widiasarana


Indonesia. Jakarta.

Pranata Eko. 2013. Analisis Permintaan daging ayam broiler/pedaging di kota


medan. (skripsi). Medan : FP USU.

Priyatno D. 2009. Analisa Korelasi, Regresi, dan Multivariate. Gava Media.


Jakarta.

Rahardja P dan M. Manurung. 2001. Teori Ekonomi Makro Suatu Pengantar.


Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Rizaldi Dimas. 2010. Analisis Usaha Pemasaran Ayam Ras Pedaging di Pasar
Baru Bogor Jawa Barat. Program Sarjana Ekstensi Manajemen
Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Rocheni Siti dan Erma M. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi keputusan


Ekonomi Rumah Tangga Petani di Kelurahan Setugede kota Bogor.
Jurnal Agro Ekonomi. http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/JAE%
2023- 2b.pdf

Rohim Ashari.2017. Analisa Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Daging


Ayam Broiler Di Pasar Tradisional Kecamatan Citeureup Kabupaten
Bogor. (Skripsi).Bogor: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen IPB.

Samosir Hotmaida Veronika.2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku


Konsumen Terhadap Permintaan Telur Ayam Kampung (Studi Kasus :
Kota Medan, Propinsi Sumatera Utara). (Skripsi). Medan: FP USU.

Setiadi N. J. 2003. Perilaku Konsumen dan Imlikasi untuk Strategi dan Penelitian
Pemasaran. Kencana. Jakarta.

Setiawan B. M., W. Roessali dan S. N. Asiyah. 2006. Analisis Permintaan Daging


Ayam Pedaging Pada Pasar Tradisional di Kecamatan
MranggenKabupaten Demak. Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan II (1):
14 – 20. Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro. Semarang

Setyono D. J dan Maria Ulfah. 2011. 7 Jurus Sukses Menjadi Peternak Ayam Ras
Pedaging. Jakarta: Penebar Swadaya.

Simamora. 2001. Memenangkan pasar dengan pemasaran efektifitas dan


profitable. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

40
Universitas Sumatera Utara
41

Sitompul N. M. 2012. Analisis Permintaan dan Penawaran Telur Ayam Ras di


Sumatera Utara. USU. Medan.

Sitorus S.A. 2015. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan


Penawaran Telur Ayam Ras di Kota Medan (Studi Kasus: Pasar Petisah,
Medan). Universitas Sumatera Utara. Medan.

Soekirman. 1991. Dampak Pembangunan terhadap Keadaan Gizi Masyarakat.


Majalah Gizi Indonesia, vol.16, pp. 64-98

Sudiyono. 1990. Mikro Ekonomi. Bina Ilmu. Surabaya

Sugiarto. 2000. Ekonomi Mikro “ Suatu Pendekatan Praktis”. Gramedia Pustaka


Utama. Jakarta

Suharyadi dan S. K. Purwanto. 2003. Statistik untuk ekonomi dan keuangan


modern. Jakarta : Salemba Empat.

Sujarweni VW. 2015. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta (ID): Pustaka Baru
PressSukirno, S. 2003. Pengantar Teori Mikroekonomi (Edisi Ketiga).
Jakarta: Grafindo.

Suprapto J. 2001. Ekonometrik buku dua. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas


Indonesia.

Supriana T. 2013. Pengantar ekonometrika. USU PRESS: Medan.

Tampubolon Bita Serefina. 2016. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Permintaan Dan Penawaran Telur Ayam Ras Di Kota Pematangsiantar”.
Skripsi. Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas
Sumatera Utara. Medan.

Yemima. 2014. Analisis Usaha Peternakan Ayam Broiler pada Peternakan Rakyat
di Desa Karya Bakti, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas,
Provinsi Kalimantan Tengah.Jurnal Ilmu Hewani Tropika
Vol.3.No.1.Juni 2014 ISSN: 2301-7783

41
Universitas Sumatera Utara
42

LAMPIRAN
Lampiran 1. Data primer
Jumlah
Harga Jumlah
Nama Pembelian Jumlah Harga Tingkat
No Nama Pasar Umur Alamat Pendidikan Pekerjaan Ayam Anggota
Responden Daging Ayam Penghasilan Telur Selera
Broiler Keluarga
Broiler
Jalan Sibatu-
1 Horas Zahra 1 33 SMA Pedagang 32000 5 2500000 1500
Batu Blok II 1
2 Horas Z.Siregar 1 40 Jalan Jawa SMA Ibu rumah tangga 30000 4 1500000 1250 1
3 Horas Masyarani 1,5 48 Lorong 20 SD Ibu rumah tangga 29000 5 2300000 1250 1
Jalan Sibatu-
4 Horas Idris 1 34 SMA Wiraswasta 33000 4 1200000 1500
Batu Blok IX 0
5 Horas Gita 0,5 36 Nagahuta SMU Wiraswasta 32000 5 2400000 1100 0
6 Horas Lina 1 35 Jl. Gurilla SD Ibu rumah tangga 30000 4 2800000 1200 0
7 Horas Irawati 1 42 Hutabayu SD Pedagang 32000 5 2000000 1166 1
8 Horas - 1,2 50 - SMP Pedagang 32000 8 5000000 1300 0
9 Horas Devi 1 36 Serapuh SMA Ibu rumah tangga 27000 7 2500000 1300 0
10 Horas Ira 1 38 Serapuh SMA Wiraswasta 27000 4 1500000 1100 0
11 Horas Sofie 1 38 Jl. Jawa SMA Ibu rumah tangga 24000 5 10000000 1200 1
12 Horas Susanti 0,8 55 Jl. Wahiddin SD Ibu rumah tangga 33000 3 5000000 1400 1
13 Horas Fatimah 1 56 Jl. Cempaka SD Buruh 31000 2 1500000 1300 1
14 Horas Sari 0,9 40 Blok 9 SMA Ibu rumah tangga 32000 3 3000000 1200 0
Jl. W. R.
15 Horas Samiati 0,5 67 SMP Ibu rumah tangga 32000 2 700000 1500
Supratman 0
16 Horas Ridwan 0,7 30 Dolok Malela S1 Pns 32000 4 5000000 1300 1
17 Horas - 0,9 36 Tanah Jawa SMA Ibu rumah tangga 32000 4 2000000 1500 0
18 Horas Amien 0,7 60 Jl. Thamrin SD Ibu rumah tangga 32000 5 5000000 1200 0
19 Horas Jannah 0,5 39 - SMA Ibu rumah tangga 32000 5 4000000 1066 1
20 Horas Pratama 1,3 30 Jalan Jawa D3 Wiraswasta 32000 8 3000000 1500 0
21 Horas - 0,5 40 Tanah Jawa SMA Pedagang 32000 4 10000000 1200 1
22 Horas Yanti 1 40 Simp. Koperasi SMA Wiraswasta 32000 4 8000000 1500 1

42
42
Universitas Sumatera Utara
43

23 Horas Melda 1 43 Jl.Toba SMA Ibu rumah tangga 32000 4 4500000 1200 0
24 Horas Linda 1 50 Jl.Surabaya SMA Pedagang 32000 5 3000000 1200 1
25 Horas Maria 1 53 Jl.Tigadolok SD Ibu rumah tangga 32000 6 2000000 1500 0
26 Horas Runi 0,5 65 Nagahuta SD Pedagang 32000 3 1500000 1200 0
27 Horas Irawati 1 38 Mekarsari SMA Wiraswasta 32000 5 9000000 1266 0
28 Horas Matauli 1 25 Bah Berang S1 Guru 32000 8 5000000 1500 1
29 Horas Silalahi 1 40 - SMP Petani 32000 7 10000000 1400 0
30 Horas Juni 1 54 Porsea SD Pedagang 32000 4 8000000 1500 1
31 Parluasan N. Hutabarat 1 49 Jl. Sejahtera SMA Pedagang 30000 5 3000000 1500 0
32 Parluasan Mulniati 1 34 Pondok Burihan SMP Pedagang 27000 4 2000000 1250 0
33 Parluasan Naria 0,65 40 Jl. Gaharu SMP Pedagang 31000 6 5000000 1200 1
34 Parluasan Jumi 0,5 45 Jl. Medan S1 Pedagang 31000 2 20000000 1500 0
35 Parluasan E. Sinaga 1 54 Jl. R. Sembiring SMA Pedagang 31000 4 3000000 1200 1
36 Parluasan Irma 1 45 Jl. Nagur S1 Guru 32000 5 3000000 1400 1
37 Parluasan Yani 0,5 25 Jl. Nagur SMA Ibu rumah tangga 32000 4 5000000 1250 0
38 Parluasan - 0,5 30 Lorong 20 SMA Pedagang 32000 3 5000000 1200 0
39 Parluasan Andini 0,6 48 Jl. Mangga SMA Pedagang 32000 4 9000000 1300 0
40 Parluasan Teni 0,5 36 Jl. Jawa SMP Ibu rumah tangga 31000 4 2000000 1100 1
41 Parluasan Sunengsih 1 41 Jl. R. Sembiring SD Ibu rumah tangga 25000 6 9000000 1400 1
42 Parluasan S. Saragih 0,7 53 Jl. Sriwijaya S1 Wiraswasta 31000 5 5000000 1200 1
43 Parluasan Wahyudin 1,5 27 Jl. Singosari S1 Wiraswasta 26000 6 4200000 1300 0
44 Parluasan Darmawati 1 36 Jl. Serdang SMA Pedagang 31000 5 10000000 1200 1
Jl. Seram
45 Parluasan - 1 41 SMA Ibu rumah tangga 32000 5 7000000 1000
Bawah 0
46 Parluasan Eli 1,2 44 - S1 Wiraswasta 32000 5 5000000 1300 0
47 Parluasan Irni 1 38 Jl.Senam SMA Ibu rumah tangga 32000 4 3000000 1200 0
Ibu
48 Parluasan 0,8 52 Jl. Asahan S1 Ibu rumah tangga 32000 3 8000000 1200
Panggabean 0
Jl. Rakutta
49 Parluasan Ibu Nila 1 42 SMA Ibu rumah tangga 32000 4 5000000 1500
Sembiring 0

43 43

Universitas Sumatera Utara


44

50 Parluasan Ariani 0,5 38 Simpang 2 SD Ibu rumah tangga 32000 4 4000000 1200 0
51 Parluasan Oppung Debbi 0,35 61 Lorong 5 SMA Ibu rumah tangga 32000 2 2500000 1300 0
52 Parluasan Ety 0,5 40 Jl. Nagur SD Pedagang 32000 3 3000000 1500 0
53 Parluasan Wulanda 1 18 - SMA Pedagang 32000 6 9000000 1200 0
54 Parluasan E.Aritonang 1 39 Jl. Nagur SMP Pedagang 31000 5 3000000 1300 0
Jl. Pdt Wismar
55 Parluasan Dafa 2 54 SD Pedagang 31000 7 4000000 1500
Saragih 1
56 Parluasan Jeni 0,3 23 - SMA Wiraswasta 32000 3 2100000 1500 1
57 Parluasan Aritonang 1,5 58 Pattimura SMP Pedagang 32000 6 6000000 1500 1
58 Parluasan - 1,5 62 - SMP Ibu rumah tangga 32000 7 1000000 1500 1
59 Parluasan Era 1 60 - SD Pedagang 32000 6 5000000 1400 1
60 Parluasan Julianto 0,5 29 Jl. Jawa SMA Pedagang 32000 3 4000000 1250 1

Lampiran 2. Uji multikolieritas


harga
jumlah ayam anggota
pembelian broiler umur keluarga penghasilan harga telur selera pendidikan
jumlah pembelian 1,000 -,254 ,117 ,611 -,089 ,263 ,137 -,055
harga ayam
-,254 1,000 ,166 -,159 -,064 ,156 -,046 ,017
broiler
umur ,117 ,166 1,000 -,134 -,096 ,145 ,099 -,435
anggota keluarga ,611 -,159 -,134 1,000 ,008 ,137 ,112 -,073
penghasilan -,089 -,064 -,096 ,008 1,000 ,027 ,006 ,181
harga telur ,263 ,156 ,145 ,137 ,027 1,000 ,069 -,105
selera ,137 -,046 ,099 ,112 ,006 ,069 1,000 -,076
pendidikan -,055 ,017 -,435 -,073 ,181 -,105 -,076 1,000

44
44
Universitas Sumatera Utara
45

Lampiran 3. Uji heterokedastisitas


Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,547 ,293 1,869 ,067
harga ayam broiler -1,104E-5 ,000 -,175 -1,281 ,206
umur ,002 ,002 ,207 1,366 ,178
anggota keluarga ,008 ,011 ,104 ,758 ,452
penghasilan -6,265E-9 ,000 -,174 -1,301 ,199
harga telur ,000 ,000 -,119 -,876 ,385
selera ,012 ,032 ,049 ,373 ,711
pendidikan ,012 ,037 ,047 ,317 ,753
a. Dependent Variable: RES2

Lampiran 4. Uji normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,22619067
Most Extreme Absolute ,092
Differences Positive ,092
Negative -,081
Test Statistic ,092
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

45
Universitas Sumatera Utara
46

Lampiran 5. Nilai koefisien determinasi


Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 ,714 ,510 ,444 ,24093
a. Predictors: (Constant), selera, penghasilan, harga telur,
anggota keluarga, pendidikan, harga ayam broiler, umur

lampiran 6. Uji serempak (F statistik)


ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,136 7 ,448 7,718 ,000b
Residual 3,019 52 ,058
Total 6,155 59
a. Dependent Variable: jumlah pembelian
b. Predictors: (Constant), selera, penghasilan, harga telur, anggota keluarga, pendidikan,
harga ayam broiler, umur

46
Universitas Sumatera Utara
47

Lampiran 7. Uji parsial ( uji t)


Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,665 ,590 1,128 ,264
harga ayam broiler -4,158E-5 ,000 -,243 -2,397 ,020
umur ,008 ,003 ,257 2,284 ,027
anggota keluarga ,129 ,022 ,587 5,756 ,000
penghasilan -1,142E-8 ,000 -,117 -1,179 ,244
harga telur ,000 ,000 ,199 1,972 ,054
pendidikan ,098 ,074 ,148 1,331 ,189
selera ,021 ,063 ,032 ,324 ,747
a. Dependent Variable: jumlah pembelian

47
Universitas Sumatera Utara
48

Lampiran 8. Foto selama penelitian

48
Universitas Sumatera Utara
49

49
Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai