Anda di halaman 1dari 142

ANALISIS USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING PADA

SKALA USAHA KECIL DAN SKALA USAHA BESAR


(Studi Kasus : Kecamatan Galang dan Kecamatan Tanjung Morawa,
Kabupaten Deli Serdang)

SKRIPSI

OLEH :
YESSICA GABRIELLA SINAGA
150304030
AGRIBISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ANALISIS USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING PADA
SKALA USAHA KECIL DAN SKALA USAHA BESAR
(Studi Kasus : Kecamatan Galang dan Kecamatan Tanjung Morawa,
Kabupaten Deli Serdang)

SKRIPSI

OLEH:

YESSICA GABRIELLA SINAGA


150304030
AGRIBISNIS

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK

YESSICA GABRIELLA SINAGA (150304030/AGRIBISNIS) Dengan judul


skripsi “Analisis Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Skala Usaha Kecil
Dan Skala Usaha Besar”. Studi kasus : Kecamatan Galang dan Kecamatan
Tanjung Morawa, Kabupaten Deli serdang, yang dibimbing oleh Bapak Prof. Dr.
Ir. H. Meneth Ginting, MADE dan Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui trend produksi ayam ras pedaging 5
tahun terakhir di Kabupaten Deli Serdang, untuk menganalisis hubungan dan
pengaruh biaya input produksi terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras
pedaging pada skala usaha kecil dan usaha skala besar di daerah penelitian, untuk
menganalisis perbedaan kelayakan usaha ternak ayam ras pedaging pada skala
usaha kecil dan skala usaha besar di daerah penelitian, dan untuk mendeskripsikan
permasalahan-permasalahan internal dan eksternal yang dihadapi oleh peternak
dalam menjalankan usaha ternak ayam ras pedaging di daerah penelitian.
Metode penelitian pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive
sampling, dengan besar ruang sampel yaitu 60 sampel. Data yang digunakan data
primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah metode trend
linear, analisis regresi berganda, analisis korelasi Pearson, dan metode analisis
tingkat kelayakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Terdapat trend positif pada pertumbuhan
daging ayam tahun 2013-2017 di Kabupaten Deli Serdang dengan persentse
pertumbuhan produksi sebesar 370,5 % per tahun. sedangkan, Proyeksi
pertumbuhannya pada tahun 2019 sampai 2023 adalah meningkat sebesar 47,93 % per
tahun. (2) Terdapat hubungan dan pengaruh biaya input produksi terhadap
pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging pada skala usaha kecil dan skala
usaha besar di daerah penelitian. (3) usaha ternak ayam ras pedaging skala usaha
kecil dan skala usaha besar di daerah penelitian layak untuk diusahakan. (4) Usaha
ternak ayam ras pedaging di daerah penelitian memiliki masalah masalah internal
dan ekternal.
Kata Kunci : Analisis Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging, Usaha Skala Kecil,
Usaha Skala Besar, Analisis Tingkat Kelayakan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT
YESSICA GABRIELLA SINAGA (150304030/AGRIBUSINESS) With thesis
title “Analysis of Broiler Chicken Livestock Business On Small Scaled
Business and Large Scaled Business”. Case study : Galang Sub-disctrict and
Tanjung Morawa Sub-district, Deli Serdang regency, guided by Mr. Prof. Dr. Ir.
H. Meneth Ginting, MADE and Mr. Ir. Luhut Sihombing, MP

The objective of the research is to discover the trend of broiler chicken production
for the last 5 years in Deli Serdang regency, to analyze the relation and impact of
production cost input towards the income of broiler chicken livestock business on
small scale business and large scale business in the region of research, to analyze
the difference of feasibility of broiler chicken livestock business on small scale
business and large scale business in the region of research, and to describe the
internal and external problems experienced by the breeder in running the broiler
chicken livestock business in the region of research.
The research sampling method is purposive sampling method, with the sample
scale of 60 samples. The utilized data are primary data and secondary data. The
analysis method used in the research is linear trend method, multiple regression
analysis, Pearson correlation analysis, and feasibility level analysis method.
Research study shows that (1) There exists a positive trend on the growth of
chicken meat in 2013 to 2017 in Deli Serdang regency with the production growth
percentage of 370,5% each year. Meanwhile, the growth projection in 2019 to
2023 increases with the number of 47,93% each year. (2) There exists a relation
and impact of production cost input towards the income of broiler chicken
livestock business on small scale business and large scale business in the region of
research. (3) The broiler chicken livestock businesses on small scale and large
scale business in the region of research is feasible for business. (4) The broiler
chicken livestock business in the region of research has internal and external
problems.

Keywords : Broiler Chicken Livestock Business Analysis, Small Scale Business,


Large Scale Business, Feasbility Level Analysis

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


RIWAYAT HIDUP

Yessica Gabriella Sinaga, lahir di Batam pada tanggal 10 November 1997. Penulis

merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, putri dari Bapak Liston Sinaga,

dan Ibu Yusni Darni.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah sebagai berikut:

1. Tahun 2004 masuk SD Swasta Eppata II Batam lulus tahun 2009.

2. Tahun 2009 masuk SMP Negeri 11 Batam lulus tahun 2012.

3. Tahun 2012 masuk SMA Swasta Katolik TriSakti Medan lulus tahun 2015.

4. Tahun 2015 menempuh pendidikan di Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur SNMPTN.

Kegiatan yang pernah diikuti penulis adalah sebagai berikut :

1. Mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa Kebun Dolok Kecamatan

Limapuluh Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara dari bulan

Juli 2018 - Agustus 2018.

2. Melaksanakan Penelitian di Kecamatan Galang dan Kecamatan Tanjung

Morawa, Kabupaten Deli Serdang pada Bulan Maret - April 2019.

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis Usaha Ternak

Ayam Ras Pedaging Pada Skala Usaha Kecil Dan Skala Usaha Besar di

Kecamatan Galang dan Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli

Serdang”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gelar Sarjana di

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu

dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan setulus hati, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang telah

memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama

kepada yang saya hormati :

1. Kepada Bapak Prof. Dr. Ir. H. Meneth Ginting, MADE selaku ketua komisi

pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membimbing

dan memberikan arahan kepada penulis dengan penuh kesabaran, memotivasi

penulis, serta mendukung dan membantu penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Kepada Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP selaku anggota komisi pembimbing

yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan

arahan serta saran kepada penulis selama penulisan skripsi ini dengan penuh

kesabaran dan keikhlasan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3. Kepada Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Ketua Program Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian USU dan Bapak Ir. M. Jufri, MSi selaku

Sekretaris Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU yang

memberikan banyak kemudahan selama mengikuti masa perkuliahan.

4. Kepada seluruh dosen Fakultas Pertanian USU khususnya Program Studi

Agribisnis yang telah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada penulis

selama masa perkuliahan.

5. Kepada seluruh pegawai Fakultas Pertanian, Khususnya Program Studi

Agribisnis yang telah memberikan banyak kemudahan dalam menjalankan

perkuliahan dan penyelesaian skripsi.

6. Teristimewa kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Liston Sinaga dan

Ibunda Yusni Darni yang selalu memberikan semangat, nasihat, doa yang

tiada putus-putusnya serta dukungan baik secara materi maupun non materi,

juga kasih sayang dan perhatiannya yang membawa penulis hingga sampai

pada proses akhir pendidikan sarjana ini.

7. Kepada sahabat Marie Pasaribu, Refika Zehan, Wirda Zahra, Shafira Azhara,

Julius Adolf, Haniva Safira, Harun Hafiz, Solavide L.Gaol, Charunia Tobing,

Aida Destari, Sabila Nurhanifa, Dara Utami yang telah banyak direpotkan,

memberikan dukungan dan motivasi, meluangkan waktu kepada penulis dari

awal masa perkuliahan sampai penulisan skripsi. Terkhusus kepada orang

tercinta Daniel Sipangkar, S.Agr yang selalu mendukung dan memberikan

semangat dengan ketulusan hati yang tiada henti-hentinya kepada penulis.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8. Kepada teman-teman seperjuangan Agribisnis stambuk 2015, yang telah

banyak membantu dan menjadi penyemangat penulis selama masa

perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

9. Kepada sahabat seiman yang terkasih dari SMA Sisilia Silalahi, Olivia

Sihotang, Andy Purba yang selalu memberikan dukungan dan mendengarkan

segala keluh kesah penulis selama proses penulisan skripsi serta selalu

memberikan penghiburan dan perhatian kepada penulis.

10. Kepada mami Melly dan om Zainal yang dengan tulus membantu penelitian

dan memberikan tempat tinggal selama masa penelitian penulis.

11. Kepada Kepala KAPPEDA Kabupaten Deli Serdang yang telah memberikan

izin melaksanakan penelitian skripsi saya sehingga skripsi dapat berguna bagi

seluruh pihak yang berkaitan dalam skripsi ini.

12. Kepada responden penelitian yang telah meluangkan waktu dan kesempatan

untuk diwawancarai oleh penulis demi kesempurnaan penelitian penulis serta

kepada semua pihak yang terlibat yang telah mendukung.

Namun demikian penulis menyadari masih terdapat kekurangan karena

keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik

dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, Mei 2019

Penulis

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Indentifikasi Masalah ..................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
1.4 Kegunaan Penelitian....................................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................... 6
2.2 Landasan Teori .............................................................................................. 14
2.3 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 24
2.4 Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 25
2.5 Hipotesis Penelitian....................................................................................... 28

III. METODE PENELITIAN


3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ........................................................... 29
3.2 Metode Penentuan Sampel ............................................................................ 30
3.3 Metode Pengambilan Data ............................................................................ 31
3.4 Metode Analisis Data .................................................................................... 31
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional ................................................................ 32
3.5.1 Definisi ................................................................................................ 36
3.5.2 Batasan Operasional............................................................................ 36

IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN


4.1 Kecamatan Galang

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.1.1 Letak dan Keadaan Geografis ............................................................ 39
4.1.2 Keadaan Penduduk ............................................................................. 39
4.1.3 Sarana dan Prasarana.......................................................................... 42

4.2 Kecamatan Tanjung Morawa


4.2.1 Letak dan Keadaan Geografis ............................................................ 43
4.2.2 Keadaan Penduduk ............................................................................. 44
4.2.3 Sarana dan Prasarana.......................................................................... 46

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1 Trend Produksi Ayam Ras Pedaging di Kabupaten Deli Serdang ................ 48
5.2 Hubungan dan Pengaruh Biaya Input Produksi Terhadap Pendapatan Usaha
Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Skala Kecil dan Skala Besar.................. 52

5.2.1 Hubungan dan Pengaruh Biaya Input Produksi terhadap Pendapatan


Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Skala Kecil ................................. 52

5.2.2 Hubungan dan Pengaruh Biaya Input Produksi terhadap Pendapatan


Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Skala Besar ................................. 57

5.3 Perbedaan Kelayakan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil
dan Skala Besar ............................................................................................ 62
5.4 Masalah-masalah Internal dan Ekternal Yang Dihadapi Oleh Peternak Dalam
Menjalankan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging ........................................ 64

VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................................... 69
6.2 Saran.............................................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72

LAMPIRAN

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

Tabel Judul Hal


1 Penelitian Terdahulu 24

2 Jumlah Populasi dan Banyaknya Usaha Ternak Ayam Ras 29


Pedaging di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017

3 Indikator Pengukuran dan sampel Penelitian 30

4 Banyaknya Penduduk, Luas Wilayah, serta Kepadatan 40


penduduk Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2017

5 Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kecamatan 41


Galang, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017

6 Distribusi Penduduk 15 Tahun Keatas Kecamatan Galang 42


Berdasarkan Mata Pencaharian 2017

7 Sarana dan Prasarana di Kecamatan Galang 2017 42

8 Banyaknya Penduduk, Luas Wilayah, serta Kepadatan 44


penduduk Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2017

9 Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kecamatan 45


Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017

10 Distribusi Penduduk 15 Tahun Keatas Kecamatan Tanjung 46


Morawa Berdasarkan Mata Pencaharian 2017

11 Sarana dan Prasarana di Kecamatan Tanjung Morawa 2017 46

12 Laju Produksi Daging Ayam di Deli Serdang tahun 2013- 48


2017

13 Pengaruh Biaya Input Terhadap Pendapatan Dalam Usaha 54


Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil

14 Pengaruh Biaya Input Terhadap Pendapatan Dalam Usaha 59


Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar

15 Nilai NPV, Net B/C dan IRR Usaha Peternakan Ayam Ras 62
Pedaging Skala Kecil dan Skala Besar

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Hal


1 Kerangka Pemikiran Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging 27

2 Trend Produksi Daging Ayam di Kabupaten Deli Serdang 49

3 Proyeksi Produksi Daging Ayam di Kabupaten Deli 59


Serdang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Hal


1 Karakteristik Sampel Peternak Ayam Ras Pedaging Skala 74
Kecil

2 Karakteristik Sampel Peternak Ayam Ras Pedaging Skala 75


Besar

3 Biaya Bibit/DOC Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per 76


Periode

4 Biaya Bibit/DOC Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per 77


Periode

5 Biaya Pakan Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per 78


Periode

6 Biaya Pakan Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per 80


Periode

7 Biaya Obat-Obatan Ternak Ayam Ras Pedaging Skala 82


Kecil Per Periode

8 Biaya Obat-Obatan Ternak Ayam Ras Pedaging Skala 83


Besar Per Periode

9 Biaya Tenaga Kerja Ternak Ayam Ras Pedaging Skala 84


Kecil Per Periode

10 Biaya Tenaga Kerja Ternak Ayam Ras Pedaging Skala 85


Besar Per Periode

11 Jumlah dan Nilai Peralatan Usaha Ternak Ayam Ras 86


Pedaging Skala Kecil Per Periode

12 Jumlah dan Nilai Peralatan Usaha Ternak Ayam Ras 89


Pedaging Skala Besar Per Periode

13 Nilai Penyusutan Investasi Peralatan Ternak Ayam Ras 92


Pedaging Skala Kecil Per Periode

14 Nilai Penyusutan Investasi Peralatan Ternak Ayam Ras 95


Pedaging Skala Besar Per Periode

15 Nilai Penyusutan Investasi Kandang Usaha Ternak Ayam 96


Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode

xi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16 Nilai Penyusutan Investasi Kandang Usaha Ternak Ayam 97
Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

17 Biaya Tetap Usaha Ternah Ayam Ras Pedaging Skala 98


Kecil Per Periode

18 Biaya Tetap Usaha Ternah Ayam Ras Pedaging Skala 99


Besar Per Periode

19 Biaya Variabel Usaha Ternah Ayam Ras Pedaging Skala 100


Kecil Per Periode

20 Biaya Tetap Usaha Ternah Ayam Ras Pedaging Skala 101


Besar Per Periode

21 Penerimaan Peternak dari Penjualan Ayam dan Kotoran 102


Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode

22 Penerimaan Peternak dari Penjualan Ayam dan Kotoran 103


Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

23 Pendapatan Usaha ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil 104


Per Periode

24 Pendapatan Usaha ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar 105


Per Periode

25 Produksi Daging Ayam di Deli Serdang tahun 2013-2017 106

26 Proyeksi Daging Ayam di Deli Serdang tahun 2013-2017 107

27 Proyeksi Daging Ayam di Deli Serdang tahun 2019-2023 108

28 Hubungan Biaya Input Terhadap Pendapatan Usaha Ternak 109


Ayam Ras Pedaging Skala Kecil

29 Hubungan Biaya Input Terhadap Pendapatan Usaha Ternak 110


Ayam Ras Pedaging Skala Besar

30 Pengaruh Biaya Input Terhadap Pendapatan Usaha Ternak 112


Ayam Ras Pedaging Skala Kecil

31 Pengaruh Biaya Input Terhadap Pendapatan Usaha Ternak 113


Ayam Ras Pedaging Skala Besar

32 NPV,IRR, dan Net B/C Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging 114
Skala Kecil

xii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33 NPV,IRR, dan Net B/C Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging 115
Skala Besar

34 Matriks Penelitian 120

35 Sketsa Daerah Penelitian 121

36 Gambar Penelitian 122

xiii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan sektor peternakan merupakan bagian dari pertumbuhan industri

pertanian dimana sektor tersebut memiliki nilai strategis dalam memenuhi

kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah

penduduk Indonesia. Pembangunan sektor peternakan tersebut turut mendukung

program pemerintah dalam rangka peningkatan gizi masyarakat dan juga sebagai

salah satu pendukung ketahanan pangan nasional (Saragih, 2001).

Usaha perunggasan (ayam ras) di Indonesia telah menjadi sebuah industri yang

memiliki komponen lengkap dari sektor hulu sampai ke hilir, dimana

perkembangan usaha ini memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sektor

peternakan. Industri perunggasan memiliki nilai strategis khususnya dalam

penyediaan protein hewani untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan peluang

ekspor, disamping peranannya dalam memanfaatkan peluang kesempatan kerja.

Kegiatan usaha yang menarik dikaji di subsektor peternakan adalah usaha

agribisnis ayam ras pedaging. Ayam pedaging disebut juga ayam broiler

merupakan salah satu komoditi peternakan yang cukup menjanjikan karena

produksinya yang cukup cepat untuk kebutuhan pasar dibandingkan dengan

produk ternak lainnya selain itu keunggulan ayam ras pedaging antara lain

pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu

yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta

menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang pesat dari ayam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

ras pedaging ini juga merupakan upaya penanganan untuk mengimbangi

kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam.

Peluang pasar ayam ras pedaging ini merupakan kesempatan yang potensial untuk

membangun usaha peternakan ayam pedaging. Peluang tersebut disertai juga

dengan kelebihan yang dimiliki ayam ras pedaging ini dibanding dengan ayam

kampung ataupun ayam petelur. Kelebihan itu yakni perputaran modal usaha ini

cepat. Ayam ras pedaging sudah dapat dijual ke pasar setelah berumur 5-6 minggu

dengan bobot kira-kira 2 kg (Murtidjo, 2003).

Perkembangan yang pesat dari ayam ras pedaging ini juga merupakan upaya

penanganan untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam.

Perkembangan tersebut didukung oleh semakin kuatnya industri hilir seperti

perusahaan pembibitan (Breeding Farm), perusahaan pakan ternak (Feed Mill),

perusahaan obat hewan dan peralatan peternakan (Saragih B, 2000).

Ayam Ras Pedaging sangat menjanjikan dengan perputaran uang yang sangat

cepat untuk usaha peternakan. Skala usaha peternakan ayam menentukan besarnya

pendapatan dan keuntungan pelaku usaha (Fitriza et all. 2012). Dengan cepatnya

perputaran uang tersebut, benar – benar dipahami bagaimana menjalankan usaha

tersebut dari sisi ekonominya.

Peternak ayam broiler mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan,

baik dalam skala usaha kecil maupun dalam skala usaha besar. Hal ini terlihat dari

jumlah peningkatan populasi ternak ayam broiler di provinsi Sumatera Utara dari

tahun 2013-2017 dengan rata-rata peningkatannya 4,00% per tahun (Statistik

Peternakan dan Kesehatan Hewan,2017). Keunggulan yang dimiliki ayam broiler,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

antara lain masa produksi yang relatif pendek yaitu kurang lebih 32-35 hari, harga

relative murah, permintaan yang semakin meningkat serta berbagai keunggulan

lain nya dibandingkan unggas lain (Rasyid dan Sirajuddin, 2010).

Permasalahan utama dalam usaha ternak ayam ras adalah pada skala usaha nya,

skala usaha kecil maupun skala usaha besar. Disisi lain, sebagian besar peternak

sangat rentan terhadap gejolak perubahan harga. Pada saat harga output turun,

biaya input produksi tidak otomatis turun, sehingga pendapatan peternak rendah

ataupun bahkan merugi maka resiko usaha usaha ternak ayam ras pedaging itu

sangatlah besar. Pada jurnal (Palmarudi, 2011) menyebutkan Tantangan dan

hambatan dalam usaha peternakan ayam ras pedaging antara lain manajemen

pemeliharaan yang lemah, fluktuasi harga produk, fluktuasi harga sarana

produksi, tidak ada kepastian waktu jual, marjin usaha rendah, sarana produksi

yang sangat tergantung pada impor dan persaingan global yang semakin ketat.

Namun demikian, tantangan tersebut sebaiknya tidak membuat calon investor

yang ingin berinvestasi di sektor budidaya ayam ras pedaging mengurungkan

niatnya, tetapi harus menjadi penuntun untuk mencari jalan pemecahan masalah.

Salah satu pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah penerapan sistem

agribisnis, yang dapat membuat usaha peternakan ayam ras pedaging tetap

potensial dan berkembang (Suryana,2008).

Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik pada tahun 2017, diketahui bahwa salah

satu daerah di Sumatera Utara yang potensial dalam memproduksi ayam ras

pedaging adalah Kabupaten Deli Serdang. Kecamatan Galang dan kecamatan

Tanjung Morawa merupakan daerah di Kabupaten Deli Serdang yang memiliki

usaha ayam ras pedaging terbesar. Fenomena yang terjadi dalam usaha ternak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

ayam Ras Pedaging secara umum adalah bahwa disamping prospeknya yang cerah

tetapi usaha ini juga memerlukan biaya yang tinggi untuk tiap periode

produksinya. Biaya yang paling banyak adalah biaya pakan ternak. Karena itu

diperlukan modal investasi yang cukup besar.

1.1 Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka masalah penelitian ini diindentifikasi

sebagai berikut :

1) Bagaimana trend produksi ayam ras pedaging pada 5 tahun terakhir di

kabupeten Deli Serdang?

2) Bagaimana hubungan dan pengaruh biaya input produksi terhadap pendapatan

usaha ternak ayam ras pedaging pada skala usaha kecil dan skala usaha besar

di daerah penelitian?

3) Bagaimana perbedaan kelayakan usaha ternak ayam ras pedaging pada skala

usaha kecil dan skala usaha besar di daerah penelitian?

4) Apa saja permasalahan-permasalahan internal dan eksternal yang dihadapi

peternak dalam menjalankan usaha ternak ayam ras pedaging di daerah

penelitian?

1.2 Tujuan Penulisan

1) Untuk mengetahui trend produksi ayam ras pedaging 5 tahun terakhir di

kabupaten Deli Serdang.

2) Untuk menganalisis hubungan dan pengaruh biaya input produksi terhadap

pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging pada skala usaha kecil dan skala

usaha besar di daerah penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

3) Untuk menganalisis perbedaan kelayakan usaha ternak ayam ras pedaging

pada skala usaha kecil dan skala usaha besar di daerah penelitian.

4) Untuk mendeskripsikan permasalahan-permasalahan internal dan eksternal

yang dihadapi oleh peternak dalam menjalankan usaha ternak ayam ras

pedaging di daerah penelitian.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Sebagai bahan informasi bagi peternak dalam melakukan usaha ternak ayam

ras pedaging.

2) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan

menyangkut usaha ternak ayam ras pedaging.

3) Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya dan pihak-pihak yang

membutuhkan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1 Budidaya Ayam Ras Pedaging

Ayam ras pedaging atau ayam broiler merupakan bangsa unggas yang arah

kemampuan utamanya adalah untuk menghasilkan daging yang banyak dengan

kecepatan pertumbuhan yang sangat pesat. Dalam waktu 5-6 minggu ayam broiler

sudah memiliki bobot tubuh hingga 2 kg. Ayam ini merupakan jenis ras unggulan

hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktivitas tinggi

terutama dalam memproduksi daging.

Dalam usaha ternak ayam broiler, peternak harus mengusahakan agar ternaknya

tetap hidup dengan memenuhi segala kebutuhan hidup ternaknya. Makanan

sebagai syarat utama harus diberikan agar kebutuhan nutrisi terpenuhi. Tanpa

makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi untuk hidup dan produksi, alat

produksi ini tidak akan bekerja baik. Bahkan kematian dapat terjadi akibat

pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. Lokasi untuk

peternakan tidak berada di dalam kota atau di tepi kota. Lokasi ini harus

memenuhi beberapa persyaratan antara lain :

1. Lokasi yang cukup jauh dari keramaian/perumahan penduduk.

2. Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.

3. Lokasi terpilih bersifat menetap, artinya tidak mudah terganggu oleh keperluan-

keperluan lain selain untuk usaha peternakan (Anonimous, 2010).

Tipe kandang ayam ras pedaging ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa

panggung (litter). Tipe panggung memiliki lantai kandang lebih bersih karena

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga

pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter

lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah

(Anonimous, 2008).

Keunggulan ayam broiler akan terbentuk bila didukung oleh lingkungan karena

sifat genetis saja tidak menjamin keunggulan itu akan terlihat. Menurut Rasyaf

(2004) hal-hal yang mendukung keunggulan ayam broiler adalah sebagai berikut.

1. Makanan

Makanan sebaiknya memperhatikan kualitas dan kuantitas dalam pemberiannya.

Pertumbuhan yang sangat cepat tidak akan tampak bila tidak didukung dengan

ransum yang mengandung protein dan asam amino yang seimbang sesuai

kebutuhan ayam.

2. Temperatur lingkungan

Ayam broiler akan tumbuh optimal pada temperatur lingkungan 19°-21°c.

Temperatur lingkungan di Indonesia lebih panas, apalagi di daerah pantai

sehingga ayam akan mengurangi beban panas dengan banyak minum dan tidak

makan. Akibatnya, sejumlah unsur nutrisi dan keperluan nutrisi utama yang

berasal dari makanan menjadi tidak masuk ke dalam tubuh ayam. Jadi, temperatur

ini secara tidak langsung berpengaruh terhadap kemampuan ayam broiler untuk

bertahan hidup.

3. Pemeliharaan

Bibit yang baik membutuhkan pemeliharaan yang baik pula. Ayam memerlukan

perawatan dan makanan yang baik. Perawatan ini termasuk vaksinasi yang baik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

dan benar. Jika vaksinasinya tidak benar maka akan timbul penyakit yang akan

mengakibatkan kematian.

4. Pemilihan DOC (Day Old Chicken)

DOC adalah anak ayam umur sehari yang akan dibesarkan dan dipelihara menjadi

ayam ras pedaging. Dalam memilih bibit DOC yang baik ada beberapa pedoman

yang harus diperhatikan yakni:

a. Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.

b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.

c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.

d. Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik.

e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.

f. Tidak ada letakan tinja diduburnya.

Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur

0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).

1. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:

• Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak

2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500

Kcal.

• Kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu:

a. minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor

b. minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor

c. minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan

d. minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar

1.520 gram.

2. Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:

• Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak

2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi

(ME) 2900-3400 Kcal.

• Kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu:

a. minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor

b. minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor

c. minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan

d. minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor.

Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram. Untuk

pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2

(dua) fase yaitu:

1. Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada

masing-masing minggu, yaitu:

a. minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 liter/hari/100 ekor

b. minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor

c. minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan

d. minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor.

Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak

122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi

tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula

yang diberikan adalah 50 gram/liter air.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

2. Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu

yaitu

a. minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor

b. minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor

c. minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan

d. minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor.

Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor (Anonimous, 2010).

Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam

untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi yang paling penting dilakukan

adalah vaksinasi ND/tetelo. Vaksinasi ini terbagi 2 yakni vaksin ND strain B1

dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata dan vaksin ND Lasotta

yang dilaksanakan pada umur 21 hari melalui suntikan atau air minum

(Anonimous, 2008).

2.1.2 Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging

Mulai usia satu hari sejak ditetaskan dan mulai dipelihara maka itulah yang

disebut awal masa produksi atau hari pertama produksi. Kemudian perjalanan

produksi tujuh hari ke muka maka itulah yang disebut satu minggu produksi.

Apabila minggu produksi itu dijalankan dalam kurun waktu 5 atau 6 kali minggu

produksi atau kurang lebih 35 hingga 42 hari maka itulah yang dinamakan masa

produksi. Pada masa ini ayam sudah siap dijual karena ayam sudah mencapai

bobot tubuh yang ideal untuk dipanen. Bila kegiatan ini diulang-ulang maka tiap

kali masa produksi dinamakan satu masa produksi. Antara satu masa produksi

dengan satu masa produksi berikut ada masa kosong selama dua minggu, artinya

selama dua minggu kandang yang bersangkutan dikosongkan. Adapun tujuan dari

10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

pengosongan ini adalah untuk memutuskan siklus penyakit produksi sebelumnya

ke masa produksi berikutnya (Rasyaf, 1995).

Kandang sebaiknya dipersiapkan sehari sebelum bibit ayam didatangkan. Apabila

kandang dibangun dengan sistem litter, terpal diletakkan pada seluruh lantai

kemudian gabah padi disebarkan di atasnya dan disiapkan pula terpal atau

sambungan karung-karung untuk menutup rapat dinding kandang. Ini bertujuan

agar kandang tetap hangat. Kemudian pakan disiapkan untuk ternak. Kandang

ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan sehingga energi yang diperoleh dari

pakan seluruhnya untuk pertumbuhan. Kepadatan kandang yang ideal untuk

daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2. Apabila kepadatannya lebih

dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur

dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak

minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit

(Anonimous, 2008).

Biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan tanpa harus terpengaruh oleh

jumlah ayam yang ada di kandang. Misalnya; gaji pegawai bulanan, penyusutan,

bunga atas modal, pajak bumi dan bangunan, dan lain-lain. Sedangkan biaya

variabel adalah biaya yang dipengaruhi oleh jumlah produksi ayam pedaging yang

dipelihara. Semakin banyak ayam maka akan semakin besar pula biaya variabel

ini secara total. Misalnya biaya untuk makanan, biaya pemeliharaan, biaya tenaga

kerja harian, dan lain-lain (Rasyaf, 1995).

Peternakan unggas tidak memerlukan tenaga kerja yang terlalu banyak. Hal ini

disebabkan oleh sifat kerja di peternakan unggas ini hanya sibuk sewaktu-waktu

11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

saja dengan frekuensi yang tetap dan monoton pula. Untuk satu pria dewasa

mampu menangani ayam pedaging secara manual sebanyak 1500-2000 ekor

sekaligus bahkan untuk yang berpengalaman kerja di peternakan dapat mencapai

2500-3000 ekor (Rasyaf, 1995).

Tenaga kerja di peternakan mempunyai dua klasifikasi. Yang pertama tenaga

kerja kasar yang statusnya harian. Mereka ini bertugas menangani pekerjaan-

pekerjaan fisik nonteknis, seperti : membawa karung ransum, membawa

peralatan, membersihkan rerumputan, persiapan kandang baru, dan lain-lain.

Kemudian yang kedua tenaga kerja tetap yang terdiri atas pekerja kandang atau

yang sering disebut dengan anak kandang dan staf produksi maupun staf

administrasi (Rasyaf, 1995).

Panen biasanya dilakukan 5-6 kali selama satu tahun. Setelah panen, kandang

dibiarkan selama tiga hari menunggu sampai kotoran ternak kering. Setelah itu

kandang tadi dibersihkan dan kotoran dikumpulkan dalam karung-karung bekas

pakan. Kotoran-kotoran tersebut dapat dijual kepada petani untuk dijadikan

pupuk. Penerimaan dalam suatu usaha peternakan terdiri dari :

1. Hasil produksi utama berupa penjualan ayam pedaging, baik itu hidup maupun

dalam bentuk karkas. Bila ada kelebihan setelah dikurangi semua biaya maka

itulah keuntungan yang dapat diperoleh, sebaliknya jika hasil penjualan lebih

kecil dari seluruh biaya maka akan terjadi kerugian.

2. Hasil menjual kotoran ayam atau alas litter yang laku dijual kepada petani

sayur-sayuran atau petani palawija lainnya. Hasil penjualan ini cukup lumayan

sebab alas litter bercampur dengan kotoran ayam ini memang dapat digunakan

12

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

untuk pupuk organis yang menyuburkan tanaman, khususnya sayur-mayur dan

buah-buahan (Rasyaf, 1995).

Akhir dari masa pemeliharaan ayam broiler akan bermuara pada pemasaran.

Tahap pemasaran ini tidak dapat dipisahkan dari keberhasilan suatu usaha.

Pemasaran yang baik adalah yang tepat waktu, memakan waktu yang sesingkat-

singkatnya dan dengan harga jual yang relatif tinggi. Tanpa pemasaran yang baik,

ayam dapat tertunda penjualannya dan terjadi pemborosan dalam penggunaan

pakan. Kejadian harga jatuh karena kelebihan produksi adalah cermin

ketidakberesan dalam pemasaran. Sebaliknya dengan pemasaran yang baik,

seorang peternak dapat mendapatkan hasil usahanya dengan optimal

(Suharno, 1997).

Para peternak biasanya tidak langsung menjual ayamnya ke pasar atau memotong

sendiri, melainkan menjualnya ke perusahaan inti ataupun kelompok peternak.

Perusahaan inti ataupun kelompok peternak ini berfungsi sebagai pengumpul.

Mereka yang akan memasarkan ayam ke pangkalan ayam. Tempat ini umumnya

berada di pasar tradisional atau dekat dengan pasar tradisional (Suharno, 1997).

2.1.3 Skala Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging

Perencanaan usaha menjadi penting diperhatikan karena berhubungan dengan

modal, tenaga kerja, dan skala usaha yang akan dihasilkan. Usaha peternakan juga

berhubungan dengan perizinan. Untuk skala usaha peternakan skala kecil

(peternakan rakyat) tidak perlu mengurus izin pendirian skala usaha kepada

pemerintah, tetapi cukup dengan melaporkan saja. Namun untuk usaha menengah

dan besar memerlukan prosedur perizinan (Rahardi dan Hartono, 2000).

13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

Skala usaha adalah besaran usaha yang secara linier menentukan tingkat hasil

(yield) yang mungkin diperoleh pedagang ternak dari produksi fisis yang akan

dicapai dari usahanya tersebut. Skala usaha menjadi penting untuk diperhitungkan

pada kegiatan usaha perdagangan ternak unggas dalam kaitan untuk mencapai apa

yang diistilahkan sebagai suatu economic of scale atau skala usaha yang ekonomis

dan menguntungkan pada usaha yang dimaksud. Skala usaha dalam kegiatan

perdagangan ternak unggas didefinisikan sebagai banyaknya populasi ternak

unggas yang dibeli pedagang pada peternak unggas yangkemudian

diperdagangkan di pasar (Saediman, 2012).

Skala usaha sangat terkait dengan ketersediaan input dan pasar. Usaha hendaknya

diperhitungkan dengan matang sehingga produksi yang dihasilkan tidak

mengalami kelebihan pasokan dan kelebihan permintaan. Begitu juga

ketersediaan input seperti modal, tenaga kerja, bibit, peralatan, serta fasilitas

produksi dan operasi lainnya harus dipertimbangkan. Oleh karena itu, dalam

merencanakan usaha produksi pertanian, maka keputusan mengenai usaha

menjadi sangat penting (Rusmiati, 2008).

2.2 Landasan Teori

Ilmu usaha tani dapat dianggap sebagai ilmu terapan yang sangat tergantung pada

struktur peternakan suatu wilayah, cara-cara beternak serta kondisi sosial

ekonominya. Atas dasar pengertian tersebut maka usaha tani adapat diartikan

sebagai ilmu terapan yang membahas atau mempelajari bagaimana membuat atau

menggunakan sumber daya secara efisien pada suatu usaha peternakan

(Prawirokusumo, 1990).

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

2.2.1 Teori Produksi

Produksi merupakan kegiatan menambah kegunaan suatu benda atau menciptakan

benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Faktor

produksi adalah semua korbanan yang diberikan pada tanaman sehingga tanaman

mampu untuk tumbuh dan menghasilkan dengan baik. Faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi yaitu komoditi, luas lahan, tenaga kerja, modal,

manajemen, iklim dan faktor sosial-ekonomi produsen (Soekartawi, 2005).

Nicholson (1995), kegiatan produksi ditinjau jangka panjang (long run), yaitu

suatu produksi tidak hanya saja output dapat berubah, tetapi mungkin semua input

dapat diubah dan hanya teknologi dasar produksi yang tidak mengalami

perubahan. Secara umum fungsi produksi menunjukan bahwa jumlah barang

produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan. Jadi hasil

produksi merupakan variabel tidak bebas, sedangkan faktor produksi merupakan

variabel bebas :

Q = f ( K, L )
Y = f ( K, L )

Dimana :
Q = Output
Y = input
K = capital/modal
L = Labour/tenaga kerja Sugiarto.et al. (2002),

produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan

tersebut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produksi. Analisis

terhadap kegiatan produksi perusahaan dikatakan berada dalam jangka pendek

apabila sebagian dari faktor produksi dianggap tetap jumlahnya (fixed input)

15

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

sedangkan dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami

perubahan yang artinya bahwa setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya

kalau memang diperlukan. Sudarman dalam Sisno (2001), teori produksi yaitu

teori yang mempelajari bagaimana cara mengkombinasikan berbagai macam input

pada tingkat teknologi tertentu untuk menghasilkan sejumlah output tertentu.

Sasaran teori produksi adalah untuk menentukan tingkat produksi yang efisien

dengan sumber daya yang ada.

Menurut Pindyck / Rubinfeld (1999), produksi adalah perubahan dari dua atau

lebih input (sumberdaya) menjadi satu atau lebih output (produk). Untuk

memproduksi diperlukan sejumlah input, dimana umumnya input yang diperlukan

pada sektor pertanian adalah adanya kapital tenaga kerja dan teknologi . Dengan

demikian terdapat hubungan antara produksi dengan input yaitu output maksimal

yang dihasilkan dengan input tertentu atau disebut fungsi produksi. Teori produksi

dibedakan menjadi dua bagian yaitu pertama teori produksi jangka pendek yaitu

jika seorang produsen menggunakan faktor produksi ada yang bersifat variabel

dan ada faktor produksi yang bersifat tetap. Kedua , teori produksi jangka panjang

yaitu bila semua input yang digunakan adalah input variabel, tidak terdapat input

tetap sehingga kita asumsikan bahwa ada dua jenis faktor produksi yaitu tenaga

kerja (TK) dan modal (M) Budiono (2002).

Setiap proses produksi mempunyai landasan teknis, yang dalam teori ekonomi

disebut Fungsi produksi. Fungsi Produksi adalah suatu fungsi atau persamaan

yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dan kombinasi penggunaan

input-input. Hubungan antara masukan dan keluaran ini secara matematis dapat

dituliskan sebagai berikut :

16

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

Q = f ( X1 , X2, X3 …..Xn)

Dimana :
Q = Tingkat produksi (out put) dipengaruhi oleh faktor produksi X.
X = berbagai input yang digunakan atau variable yang mempengaruhi Q.

2.2.2 Biaya Produksi

Dalam analisis usaha ternak pedaging terdapat biaya investasi dan biaya

operasional. Biaya investasi terdiri dari biaya pembuatan kandang dan biaya

pembelian peralatan dan perlengkapan. Dan untuk biaya operasional juga terbagi

atas dua kelompok besar yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap

(Fatkhuroji dan Fadilah, 2013).

Biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan tanpa harus terpengaruh oleh

jumlah ayam yang ada di kandang. Adapun yang termasuk biaya tetap dalam

usaha ternak ayam ras pedaging adalah penyusutan kandang dan peralatan.

Sedangkan untuk biaya variabel yaitu bibit, pakan, tenaga kerja, obat-obatan,

vaksin, alat pemanas, penerangan, tenaga kerja, dan bunga bank. Sedangkan biaya

variabel adalah biaya yang dipengaruhi oleh jumlah produksi ayam pedaging yang

dipelihara. Semakin banyak ayam maka akan semakin besar pula biaya variabel

ini secara total. biaya variabel yaitu bibit, pakan, tenaga kerja, obat-obatan,

vaksin, alat pemanas, penerangan, tenaga kerja, dan bunga bank.Peternakan

unggas tidak memerlukan tenaga kerja yang terlalu banyak. Hal ini disebabkan

oleh sifat kerja di peternakan unggas ini hanya sibuk sewaktu waktu saja dengan

frekuensi yang tetap dan monoton pula. Untuk satu pria dewasa mampu

menangani ayam pedaging secara manual sebanyak 1500-2000 ekor sekaligus

17

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

bahkan untuk yang berpengalaman kerja di peternakan dapat mencapai 2500-3000

ekor (Rasyaf, 1995).

Tenaga kerja di peternakan mempunyai dua klasifikasi. Yang pertama tenaga

kerja kasar yang statusnya harian. Mereka ini bertugas menangani pekerjaan-

pekerjaan fisik nonteknis, seperti : membawa karung ransum, membawa

peralatan, membersihkan rerumputan, persiapan kandang baru, dan lain-lain.

Kemudian yang kedua tenaga kerja tetap yang terdiri atas pekerja kandang atau

yang sering disebut dengan anak kandang dan staf produksi maupun staf

administrasi (Rasyaf, 1995).

Suatu model fungsi biaya (cost function) dapat digunakan untuk menilai tingkat

pencapaian efisiensi usahatani. Asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam

melakukan analisis fungsi biaya, yaitu: Pertama, aspek usahatani merupakan unit

analisis biaya. Kedua, harga masukan (input) dan produksi (output) sebagai

variabel faktor-faktor yang mempengaruhi biaya (Hartono, 2002).

Biaya rendah menurut teori ekonomi dapat diwujudkan melalui pencapaian skala

usaha yang ekonomis (economies of scale) yang diilustrasikan/dicirikan dengan

semakin menurunnya biaya per satuan produk (AC= long run average cost).

Menurunnya AC disebabkan oleh jumlah biaya tetap (FC= fixed cost) yang

dibebankan secara lebih menyebar terhadap jumlah produksi yang lebih banyak.

Soekartawi (1995) biaya merupakan penjumlahan antara biaya tetap dan biaya

variabel yang dikeluarkan selama satu tahun.

TC = FC + VC

18

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

dimana:

TC = Total Cost (Total biaya)

FC = Fixed Cost (biaya Tetap)

VC = Variable Cost (biaya variabel)

Biaya tetap tidak berubah walaupun adanya perubahan tingkat keluaran. Biaya ini

tetap harus dibayar meskipun tidak ada keluaran (produksi), dan hanya dapat

dihapus dengan sama sekali menutupnya. Sedangkan biaya variabel adalah biaya

yang jumlahnya bervariasi sesuai dengan variasi keluaran (produksi) yang

dihasilkan. Semakin besar keluaran yang dihasilkan, maka biaya variabel juga

semakin besar (Pindyck, R.S. dan Daniel, L.R.). Biaya Rata-Rata dapat dihitung

dengan membagikan biaya total (TC) dan produksi selama satu tahun.

AC = TC / Q

dimana:

AC = Average Cost (Biaya Rata-Rata)

TC = Total Cost (Total biaya)

Q = Ouput

2.2.3 Penerimaan

Penerimaan merupakan nilai produk total usaha tani dalam jangka waktu tertentu,

baik yang dijual maupun tidak dijual. Penerimaan merupakan hasil perkalian dari

produksi total dengan harga peroleh satuan, produksi total adalah hasil utama dan

sampingan sedangkan harga adalah harga pada tingkat usaha tani atau harga jual

petani (Siregar, 2009).

19

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

Total penerimaan merupakan perkalian antara produksi yang diperoleh dengan

harga jual atau penerimaan dapat dimaksudkan sebagai pendapatan kotor usaha,

sebab belum dikurangi dengan keseluruhan biaya yang dikeluarkan selama proses

produksi berlangsung (Soekartawi, 2005).

2.2.4 Pendapatan

Modal merupakan syarat mutlak untuk berlangsungnya suatu usaha. Dalam

ekonomi perusahaan modal yaitu barang ekonomi yang dapat digunakan untuk

mempertahankan atau meningkatkan pendapatan. Pendapatan petani yaitu selisih

penerimaan yang didapatkan dengan total biaya yang digunakan dalam usahatani

(Suratiyah, 2009). Analisis pendapatan merupakan parameter untuk mengukur

berhasil tidaknya suatu usaha. Kegiatan usaha dikatakan berhasil apabila

pendapatannya memenuhi syarat yang cukup untuk memenuhi sarana produksi.

Analisis usaha tersebut merupakan keterangan yang rinci tentang penerimaan dan

pengeluaran selama jangka waktu tertentu (Aritonang, 1993).

Menurut Soekartawi (2002) penerimaan usahatani adalah perkalian antara

produksi yang diperoleh dengan harga jual.

TR = Y . Py

Dimana :

TR = total penerimaan

Y = produksi yang diperoleh

Py = harga Y

Pendapatan kotor usahatani (gross farm income) didefinisikan sebagai nilai

produk total usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun

20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

yang tidak dijual. Pengeluaran total usahatani (total farm expense) didefenisikan

sebagai nilai semua masukan yang habis terpakai atau dikeluarkan di dalam

produksi. Selisih antara pendapatan kotor usahatani dan pengeluaran total

usahatani disebut pendapatan bersih usahatani (Soekartawi, 1986). Pendapatan

merupakan selisih antara total penerimaan dengan total biaya.

Pd = TR-TC

dimana:

Pd = pendapatan

TR = Total Revenue (total penerimaan)

TC = Total Cost (total biaya)

Pendapatan atau keuntungan merupakan tujuan setiap jenis skala usaha.

Keuntungan dapat dicapai jika jumlah penerimaan yang diperoleh dari hasil skala

usaha lebih besar dari pada jumlah pengeluarannya. Semakin tinggi selisih

tersebut, semakin meningkat keuntungan yang dapat diperoleh. Bisa diartikan

pula bahwa secara ekonomi skala usaha tersebut layak dipertahankan atau

ditingkatkan. Jika situasinya terbalik, skala usaha tersebut mengalami kerugian

dan secara ekonomis sudah tidak layak dilanjutkan (Soekartawi, 2003).

2.2.5 Teori Skala Usaha Ekonomis

Skala Ekonomis, dalam ilmu mikro ekonomi, merujuk kepada keuntungan biaya

yang berhubungan dengan ekspansi usaha. Ada beberapa factor yang

menyebabkan rata-rata biaya produksi per unit turun saat jumlah output

meningkat. “Skala Ekonomis” adalah konsep lama dan merujuk pada

pengurangan biaya per unit saat ukuran fasilitas dan tingkat penggunaan input

lainnya meningkat. Sumber –sumber umum skala ekonomi adalah pembelian

21

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

(Sebagian besar membeli bahan melalui kontrak jangka panjang), manajemen

(meningkatkan spesialisasi manajer), keuangan (memperoleh beban bunga yang

lebih rendah saat meminjam dari bank dan memiliki akses ke berbagai instrumen

keuangan yang lebih besar), pemasaran (mengalokasikan biaya iklan selama

rentang yang lebih besar di pasar media output), dan teknologi (mengambil

keuntungan dari hasil skala dalam fungsi produksi).

2.2.6 Analisis Kelayakan

Kelayakan dari suatu kegiatan usaha diperhitungkan atas dasar besarnya laba

finansial yang diharapkan. Kegiatan usaha dikatakan layak jika memberikan

keuntungan finansial, sebaliknya kegiatan usaha dikatakan tidak layak apabila

usaha tersebut tidak memberikan keuntungan finansial (Kasmir dan Jakfar,2003).

Tingkat kelayakan suatu usaha dapat dinilai dengan menggunakan kriteria-

kriteria investasi. Ada tiga kriteria investasi yang biasa dipakai yakni :

a. Net Present Value dari Arus Benefit dan Biaya (NPV)

b. Internal Rate of Return (IRR)

c. Net Benefit-Cost ratio (Net B/C)

Setiap kriteria tadi dipakai untuk menentukan diterima tidaknya suatu usul

proyek, kadang-kadang dipakai untuk memberikan urutan (rangking) berbagai

usul investasi menurut tingkat keuntungan masing-masing (Kadariah dkk, 1999).

Nett Present Value merupakan selisih antara present value dari benefit dan present

value dari biaya. Menurut Gittinger (1986), suatu usaha dinyatakan layak jika

NPV > 0. Jika NPV = 0, berarti usaha tersebut tidak untung maupun rugi. Jika

NPV < 0 , maka usaha tersebut merugikan sehingga lebih baik tidak dilaksanakan.

22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

Internal Rate of Return adalah discount rate yang menyamakan nilai sekarang

(present value) dari arus kas masuk dan nilai investasi usaha. Dengan kata lain,

IRR adalah discount rate yang menghasilkan NPV sama dengan nol. Jika biaya

modal suatu usaha lebih besar dari IRR, maka NPV menjadi negatif, sehingga

usaha tersebut tidak layak untuk diambil (Kasmir dan Jakfar, 2003).

Gittinger (1986) menyebutkan bahwa IRR adalah tingkat rata-rata keuntungan

internal tahunan bagi perusahaan yang melakukan investasi dan dinyatakan dalam

satuan persen. Tingkat IRR mencerminkan tingkat suku bunga maksimal yang

dapat dibayar oleh proyek untuk sumberdaya yang digunakan. Suatu investasi

dianggap layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku

(discount rate) dan sebaliknya jika nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga

yang berlaku, maka proyek tidak layak untuk dilaksanakan.

Net Benefit-Cost ratio (Net B/C) adalah perbandingan antara present value

manfaat dengan present value biaya. Dengan demikian benefit cost ratio

menunjukkan manfaat yang diperoleh setiap penambahan satu rupiah

pengeluaran. Net B/C akan menggambarkan keuntungan dan layak dilaksanakan

jika mempunyai Net B/C > 1. Apabila Net B/C = 1, maka usaha tersebut tidak

untung dan tidak rugi, sehingga terserah kepada penilai pengambil keputusan

dilaksanakan atau tidak. Apabila Net B/C < 1 maka usaha tersebut merugikan

sehingga lebih baik tidak dilaksanakan (Gittinger, 1986)

23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 1. Penelitian Terdahulu


N Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian
o dan Tahun Penelitian Analisis
1. Fitri Putri Analisis usaha Metode Usaha ternak ayam ras
Afrianti ternak ayam Deskriptif, petelur skala kecil dan
(2014) ras petelur dan ujiskala besar layak untuk
(studi kasus : Koefisien diusahakan, dengan nilai
kecamatan Korelasi analisis kelayakan IRR
pantai labu, Pearson (Internal rate of Return)
kabupaten deli usaha ternak skala kecil
serdang) adalah 36,88% dan nilai
analisis kelayakan IRR
(Internal rate of Return)
usaha ternak skala besar
adalah 37,54%. Nilai
analisis kelayakan IRR
usaha ternak ayam ras
petelur skala kecil dan
skala besar tersebut lebih
besar daripada suku
bungan deposito bank
yang berlaku yaitu 6-7%
per tahun, artinya layak
untuk diusahakan.
2. Novi itsna Kelayakan Metode Usaha agribisnis ayam ras
hidayati usaha Regresi pedaging pola kemitraan
(2006) agribisnis Linier memenuhi kriteria
ayam ras Sederhana, kelayakan. Hal ini dapat
pedaging di Metode dilihat dari Payback
kabupaten Analisis Period selam 4 tahun 11
lamongan Kelayakan bulan, Break Even Point
sebanyak 1.888 ekor atau
setara dengan
Rp.40..929.250, NPV
positif sebesar
Rp.59.224.851 dan IRR
sebesar 23,58%.
3. Achmad Analisis Metode Usaha ternak ayam broiler
Jaelani, dkk Kelayakan Garis lurus, di Kecamatan Tapin Utara
(2013) Usaha Metode telah memenuhi standar
Peternakan Analisis kelayakan usaha, dimana
Ayam Broiler Kelayakan analisa R/C usaha
Di Kecamatan peternak yang dijadikan
Tapin Utara Responden seluruhnya > 1
Kabupaten (rata-rata 1,20).
Tapin

24

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

4. Martha Analisis Metode Usaha ternak ayam ras


Sihombing finansial usaha Deskriptif, pedaging di daerah
(2011) peternakan Metode penelitian memiliki
ayam ras Analisis masalah masalah
Pedaging di Kelayakan yakni biaya pakan yang
kecamatan tinggi, harga jual yang
tanjung berfluktuasi,
morawa sulitnya sistem
Kabupaten deli pemeliharaan dan
serdang minimnya keterampilan
beternak,keterlambatan
datangnya bibit, dan
masalah cuaca dan
penyakit

2.4 Kerangka Pemikiran

Usaha ternak ayam ras pedaging dibedakan menjadi skala usaha kecil dan skala

usaha besar. Untuk mendirikan suatu usaha peternakan ayam ras pedaging

tentulah tidak lepas dari penyediaan input produksi (pakan,bibit, lahan, kandang,

peralatan, tenaga kerja, obat-obatan). Diharapkan dengan tersedianya semua input

produksi tersebut maka usaha tersebut dapat berjalan yang dibarengi dengan

sistem manajemen terorganisir pada setiap aspek pemeliharaan.

Untuk membiayai input-input tersebut diperlukan biaya. Biaya terbagi dua yakni

biaya tetap yang terdiri dari biaya pembuatan kandang, pembelian peralatan, dan

sewa lahan. Sedangkan biaya variabel terdiri dari biaya pembelian bibit DOC,

pakan, upah tenaga kerja, dan biaya pemeliharaan.

Yang menjadi hal utama dalam usaha peternakan ayam ras pedaging adalah

produksi. Untuk menghasilkan produksi yang tinggi dan berkualitas diperlukan

suatu penanganan atau manajemen pemeliharaan yang baik dari semua aspek

25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

pemeliharaan. Jika pemeliharaan kurang baik, dapat mengakibatkan kematian

ayam sebelum dipanen.

Setelah berproduksi, maka ayam-ayam ini akan dipasarkan dengan harga yang

berlaku di pasaran. Penjualan setiap ekor ayam ras pedaging akan menghasilkan

penerimaan bagi pengusaha ternak. Sedangkan total penerimaan setelah dikurangi

total biaya akan memperlihatkan keuntungan/pendapatan bersih.

Dalam pengusahaan ternak ayam ras pedaging usaha kecil dan usaha besar

terdapat perbedaan input produksi. Juga terdapat jumlah output yang berbeda,

sehingga menghasilkan total pendapatan yang berbeda pula. Melalui analisis

kelayakan usaha, akan diketahui layak tidaknya usaha ini untuk terus dilanjutkan.

26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

Secara Skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Usaha Ternak Ayam


Ras Pedaging

Skala Usaha Kecil Skala Usaha Besar

Produksi Produksi

Biaya Input Biaya Input


Produksi Produksi

Pendapatan Pendapatan

Tingkat Tingkat
Kelayakan Kelayakan

LAYAK

TIDAK
LAYAK

Ket :

: Menyatakan Hubungan

: Menyatakan Pengaruh

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging

27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

2.5 Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan landasan teori yang telah di susun, maka hipotesis penelitian yang

akan di uji sebagai berikut :

1. Terdapat trend positif pada produksi ternak ayam ras pedaging selama lima

tahun terakhir di kabupaten deli serdang.

2. Terdapat hubungan dan pengaruh antara biaya input produksi terhadap

pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging pada skala usaha kecil dan skala

usaha besar di daerah penelitian.

3. Terdapat perbedaan nyata antara kelayakan usaha ternak ayam ras pedaging

skala usaha kecil dan skala usaha besar di daerah penelitian.

28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penetuan Daerah Penelitian

Daerah penelitian ini ditentukan secara purposive sampling atau secara sengaja,

yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria dan tujuan tertentu. Daerah

yang dijadikan tempat penelitian adalah kecamatan Galang dan kecamatan

Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Pemilihan daerah tersebut dikarenakan

kecamatan ini merupakan daerah yang memiliki usaha ternak ayam ras pedaging

terbesar di Kabupaten Deli Serdang. Berikut ini tabel jumlah populasi dan

banyaknya usaha ternak ayam ras pedaging di Kabupaten Deli Serdang.

Tabel 2. Jumlah Populasi dan Banyaknya Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging
di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017
No Kecamatan Tahun 2017
Banyaknya Usaha Populasi (Ekor)
1 Gunung Meriah - -
2 STM. Hulu - -
3 Sibolangit 6 924.000
4 Kutalimbaru 2 19.800
5 Pancur Batu 12 528.000
6 Namo rambe 6 165.000
7 Biru-Biru 8 176.000
8 STM Hilir 13 220.000
9 Bangun Purba 14 53.350
10 Galang 38 298.100
11 Tanjung Morawa 25 330.000
12 Patumbak 11 66.000
13 Deli Tua 5 44.000
14 Sunggal 5 22.000
15 Hamparan Perak 7 47.300
16 Labuhan Deli 1 8.800
17 Percut Sei Tuan 14 416.900
18 Batang Kuis 15 88.000
19 Pantai Labu 4 253.000
20 Beringin 10 132.000
21 Lubuk Pakam 4 18.150
22 Pagar Merbau 6 44.000
Jumlah 206 3.854.400
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang (2017)

29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

3.2 Metode Penentuan Sampel

Sampel responden ditetapkan mengikuti pendapat Roscoe (Sugiyono, 2006), yang

menyatakan berapapun jumlah populasinya, dalam peneliti sosial ukuran sampel

yang layak digunakan adalah antara 30 sampai 500 orang. Berdasarkan pendapat

di atas, peneliti menetapkan anggota sampel peneliti sebanyak 30 orang peternak

dengan alasan mengingat masyarakat yang akan diteliti adalah homogen, dilihat

dari wilayah administratif, serta pekerjaan yang mereka tekuni berhubungan

dengan usaha ternak ayam ras pedaging. Dengan demikian penetapan anggota

sampel sebanyak 30 orang dianggap telah representatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peternak yang melakukan budidaya

ayam ras pedaging di kecamatan Galang yang berjumlah 38 peternak dan

Kecamatan Tanjung Morawa yang berjumlah 25 peternak. Dengan demikian,

jumlah peternak adalah 63 peternak. Pengambilan sampel menggunakan metode

stratified random sampling yaitu dengan menggolongkan populasi dalam

golongan atau strata menurut kriteria tertentu. Pembagian strata ini ditetapkan

dengan pengukuran indikator sebagai berikut :

Tabel 3. Indikator Pengukuran dan sampel Penelitian


Peternak Ayam ras Indikator Pengukuran Sampel
Pedaging
Skala Usaha Kecil 1. jumlah bibit DOC ≤ 5000 ekor 30
2. Modal bibit DOC ( Rp.6600/ekor x
5000 ekor) = ≤ Rp. 33.000.000,-
3. Luas Kandang ≤ 625 m2
Skala Usaha Besar 1. Jumlah bibit DOC > 5000 ekor 30
2. Modal bibit DOC ( Rp.6600/ekor x
5000 ekor) = ≥ Rp. 33.000.000,-
3. Luas Kandang > 625 m2
Jumlah 60

30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

Tabel 3 memperlihatkan bahwa dari indikator pengukuran skala usaha kecil usaha

ternak ayam ras pedaging adalah 30 peternak dan skala usaha besar usaha ternak

ayam ras pedaging adalah 30 peternak. Jadi jumlah sampel yang akan diteliti

adalah sebanyak 60 sampel.

3.3 Metode Pengambilan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer yaitu berupa kuesioner diperoleh dari hasil wawancara

kepada peternak ayam ras pedaging di kecamatan Galang dan kecamatan Tanjung

Morawa kabupaten Deli serdang dengan membuat daftar pertanyaan yang telah

disiapkan sebelumnya. Jenis data yang dikumpulkan seperti data harga input dan

output dalam usaha ternak ayam ras pedaging. Data sekunder diperoleh dari

instansi terkait seperti Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Utara dan Dinas

Pertanian Kabupaten Deli Serdang, dan instansi terkait lainnya.

3.4 Metode Analisis Data

Untuk Tujuan Penulisan 1 yaitu digunakan analisis trend, analisis trend dengan

melihat grafik pertumbuhan yang terbentuk dari data produksi ayam ras pedaging

di Kabupaten Deli Serdang dalam kurun waktu 2013-2017. Metode proyeksi

untuk memproyeksikan produksi daging ayam ras pedaging pada tahun 2017-

2021 menggunakan metode regresi linear sederhana. Kemudian dianalisa secara

deskriptif dengan melihat grafik yang dihasilkan. Metode ini untuk melihat

perkembangan dari data deret waktu. Sebagai sempel adalah tahun produksi yang

apabila jumlah data adalah genap, maka skor waktunya adalah... -5,-3,-1,1,3,5,..

jika jumlah data adalah ganjil maka skor waktunya adalah.. -2,-1,0,1,2,..

31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

persamaan trend linear yang digunakan untuk memproyeksikan hasil produksi

adalah sebagi berikut (Supranto, 2000).

Y= a + b X, a = ∑ y/n, dan b = ∑ XY/∑ X2

Untuk Tujuan Penulisan 2 Digunakan uji Koefisien Korelasi Pearson (r), untuk

menganalisis hubungan input (bibit, pakan, obat-obatan, dan tenaga kerja)

terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil dan skala besar.

Secara sistematis dapat ditulis :

( ) ( ) ( ) ( )

Dimana :

x = Biaya input produksi

y = Pendapatan usaha

n = jumlah sampel penelitian

Hipotesis :

Ho = 0 artinya tidak ada hubungan antara input terhadap pendapatan

H1 ≠ 0 artinya ada hubungan antara input terhadap pendapatan

Semakin kecil nilai r maka semakin lemah hubungan korelasi, dan sebaliknya

semakin menuju 1 hubungan korelasi semakin erat.

Dan untuk menganalisis pengaruh biaya input Digunakan analisis regresi, dimana

yang dianalisis adalah pengaruh input (bibit, kandang, pakan, obat-obatan, tenaga

kerja, dan peralatan) terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala

kecil dengan skala besar. Secara sistematis dapat ditulis :

Y = a + b1X1 + b2X2 + ................+ b6X6 + e

32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

Dimana :

Y = Pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

e = Variabel Kesalahan

X1 = Biaya bibit DOC (Rp/Periode Produksi)

X2 = Biaya Pakan (Rp/Periode Produksi)

X3 = Biaya Obat-obatan (Rp/Periode Produksi)

X4 = Biaya Tenaga Kerja (Rp/Periode Produksi)

X5 = Biaya Penyusutan Kandang (Rp/Periode Produksi)

X6 = Biaya Penyusutan Peralatan (Rp/Periode Produksi)

Hipotesis :

Ho = 0 artinya tidak ada pengaruh antara input terhadap pendapatan

H1 ≠ 0 artinya ada pengaruh antara input terhadap pendapatan

Untuk Tujuan Penulisan 3 yaitu Digunakan analisis Internal Rate Of Return

(IRR), Net Present Value (NPV) dan B/C Ratio. Dengan mengamati pendapatan

dari usaha ternak ayam pedaging selama beberapa tahun terakhir. yang secara

sistematis ditulis IRR (Internal Rate of Return) :

Dimana :
IRR = Internal Rate of Return
i = Suku bunga percobaan pertama
i’ = Suku bunga percobaan kedua

33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

NPV = Nilai sekarang percobaan pertama


NPV’ = Nilai sekarang percobaan kedua
Kriteria yang dipakai adalah apabila IR ≥ R suku bunga berlaku maka usaha

dikatakan layak, tetapi apabila IRR < suku bunga yang berlaku maka usaha

dikatakan tidak layak.

Cara menghitung usulan investasi dengan metode IRR dilakukan dengan trial and

error atas discount rate yang mendekati nilai IRR, yaitu i dan i’. Kemudian

dengan i dan i’ tersebut digunakan untuk menghitung NPV dan NPV’ sedapat

mungkin selisih antara i dan i’ antara 1-5%.

Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang.

NPV dari suatu proyek atau gagasan usaha merupakan nilai sekarang (present

value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate

tertentu. NPV merupakan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan cost

/biaya. Jika manfaat dinilai sekarang lebih besar daripada biaya dinilai sekarang,

berarti proyek atau gagasan usaha tersebut layak atau menguntungkan. Dengan

perkataan lain, apabila NPV > 0 berarti proyek/gagasan usaha tersebut

menguntungkan atau layak untuk diusahakan. Adapun cara perhitungan NPV

tersebut adalah sebagai berikut :

Dimana :

NPV = Net Present Value


Bt = Benefit

34

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Ct = Cost
i = Discount rate

Net Benefit-Cost ratio (Net B/C) adalah perbandingan antara present value

manfaat dengan present value biaya. Dengan demikian benefit cost ratio

menunjukkan manfaat yang diperoleh setiap penambahan satu rupiah pengeluaran

Dimana :
Bt = Benefit sosial kotor sehubungan dengan proyek tahun t
Ct = Biaya sosial kotor sehubungan dengan proyek pada tahun t termasuk segala
jenis pengeluaran
t = Jangka waktu usaha ternak
i = Tingkat suku bunga yang berlaku
Analisis Kelayakan
1. Net B/C ≥ 1, maka usaha ternak dikatakan layak
2. Net B/C < 1, maka usaha ternak dikatakan tidak layak

Untuk Tujuan Penulisan 4 Digunakan analisis Deskriptif, dimana yang

dideskripsikan adalah seluruh permasalahan-permasalahan internal dan eksternal

yang dihadapai oleh peternak dalam mengusahakan usaha ternaknya baik pada

usaha ternak ayam ras pedaging pada skala usaha kecil maupun skala usaha besar

di daerah penelitian.

35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami penelitian ini, maka dibuat

definisi dan batasan operasional sebagai berikut :

3.5.1 Definisi

1. Ayam Ras Pedaging atau broiler adalah ayam jantan dan betina muda yang

berumur 5-6 minggu ketika dijual dengan bobot tubuh tertentu, mempunyai

pertumbuhan yang cepat dengan timbunan daging yang banyak.

2. Usaha ternak ayam ras pedaging adalah usaha ternak ayam ras yang tujuan

utama pemeliharaannya adalah untuk menghasilkan daging dalam jumlah besar

yang akan dijual sehingga menghasilkan keuntungan.

3. Peternak adalah orang yang mengusahakan ternak ayam ras pedaging sebagai

pekerjaan utama maupun sampingan.

4. Skala usaha adalah jumlah ayam ras pedaging yang dipelihara peternak di

Kecamatan Galang dan Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang

(Ekor).

5. Jumlah Bibit/DOC (Day Old Chicken) adalah jumlah ternak ayam yang masih

kecil atau bibit yang akan dipelihara hingga mencapai masa panen (ekor).

6. Peternak skala kecil merupakan peternak dengan jumlah bibit DOC ≤ 5000

ekor, Modal bibit DOC (Rp.6600/ekor x 5000 ekor) = ≤ Rp. 33.000.000,-, dan

Luas Kandang ≤ 625 m2

7. Peternak skala besar merupakan peternak dengan jumlah bibit DOC > 5000

ekor, Modal bibit DOC ( Rp.6600/ekor x 5000 ekor) = ≥ Rp. 33.000.000,- dan

Luas Kandang > 625 m2

36

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

8. Input usaha ternak ayam ras pedaging adalah nilai dari sumberdaya yang

digunakan dalam proses produksi usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil

dan skala besar, antara lain ; bibit, pakan, obat-obatan, dan tenaga kerja yang

dihitung dalam satuan rupiah (Rp/1.000 Ekor DOC).

9. Output usaha ternak ayam ras pedaging adalah nilai hasil produksi rata-rata

dalam proses produksi usaha ternak ayam ras pedaging usaha skala kecil dan

skala besar berupa daging ayam, dan kotoran ayam yang dihitung dalam satuan

rupiah (Rp/1.000 Ekor DOC).

10. Penerimaan adalah nilai daging dan kotoran ayam yang diperoleh dengan

harga jual yang dinyatakan dalam rupiah (Rp/1.000 Ekor DOC).

11. Pendapatan adalah selisih antara total penerimaan skala usaha ayam

pedaging (pendapatan kotor) dengan total biaya yang dikeluarkan selama

proses pemeliharaan dinyatakan dalam rupiah (Rp/1.000 Ekor DOC).

3.5.2 Batasan Operasional

1. Sampel adalah seluruh peternak yang melakukan usaha ternak ayam ras

pedaging skala kecil dan skala besar di daerah penelitian.

2. Daerah penelitian adalah Kecamatan Galang dan Kecamatan Tanjung Morawa,

Kabupaten Deli Serdang.

3. Penelitian dilakukan pada tahun 2019

37

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

BAB IV
DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1. KECAMATAN GALANG

4.1.1 Letak dan Keadaan Geografis

Kecamatan Galang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten

Deli Serdang. Secara geografis Kecamatan Galang terletak di titik koordinat

98,89648 Lintang Selatan dan 3,43527 Bujur Timur yang merupakan daerah

dataran rendah dengan ketinggian10 m di atas permukaan laut. Kecamatan Galang

memiliki luas 150.29 km2 yang terdiri dari 28 desa dan 1 kelurahan. Daerah ini

beriklim tropis dengan suhu 22,7 C – 33,0 0C dengan kelembaban 85% dan curah

hujan 2.294 – 2.452 mm. Pusat pemerintahan terletak di Galang Kota yang

merupakan satu-satunya kelurahan di dalam kecamatan Galang. Jarak dari

kecamatan Galang ke Ibukota Provinsi 45 km dan jarak dari kecamatan Galang ke

Ibukota Kabupaten Deli Serdang 15 km. Kecamatan Galang memiliki batas-batas

wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kecamatan Pagar Merbau

 Sebelah Timur : Kecamatan Kotarih Kabupaten Sergai

 Sebelah Selatan : Kecamatan Tanjung Morawa dan Kecamatan

Bangun Purba

 Sebelah Barat : Kecamatan Serbajadi Kabupaten Sergai

4.1.2 Keadaan Penduduk

Kecamatan Galang mempunyai jumlah penduduk sebanyak 73.043 jiwa yang

terdiri dari 36.685 jiwa laki-laki dan 36.358 jiwa perempuan dengan kepadatan

penduduk 469 jiwa/km. Kecamatan Galang memiliki luas 135.26 km 2.

39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

Masyarakat Kecamatan Galang terdiri dari berbagai suku seperti suku Melayu

(mayoritas), Batak, Jawa, Minang, Aceh, dan Banjar.

Tabel 4. Banyaknya Penduduk, Luas Wilayah, serta Kepadatan penduduk


Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017
Penduduk (Jiwa)
2
No Desa/Kelurahan Luas(Km ) Kepadatan
Jumlah Presentase
per km2
1 Kampung Paku 3,00 1,787 2,44 594,00
2 Bandar Kuala 10,87 1,131 1,55 104,05
3 Baru Titi Besi 0,70 791 1,08 1130,00
4 Pulau Tagor Baru 3,67 1,042 1,43 283,92
5 Galang Barat 17,79 1,618 2,21 90,95
6 Kotangan 0,60 1,307 1,79 2178,33
7 Sungei Putih 14,07 2,575 3,52 183,01
8 Paya Kuda 3,08 614 0,84 199,35
9 Kampung Kelapa Satu 2,00 1,359 1,86 679,50
10 Pisang Pala 2,15 2,263 3,10 1052,56
11 Pertumbukan 1,10 2,686 3,68 2441,82
12 Tanjung Gusti 1,20 1,993 2,73 1660,83
13 Sungai Karang 0,98 1,693 2,32 1727,55
14 Kampung Galang Suka 2,00 3,389 4,64 1694,50
15 Galang Kota 1,20 10,857 14,87 9047,50
16 Timbang Deli 11,45 3,916 5,36 342,01
17 Jaharum A 3,01 4,474 6,13 1486,38
18 Tanah Merah 2,04 1,946 2,66 953,92
19 Pertangguhan 3,20 3,750 5,13 1171,88
20 Tanjung Siporkis 1,80 1,244 1,70 691,11
21 Batu Lokong 23,0 1,607 2,20 68,87
22 Naga Rejo 4,00 5,997 8,21 1499,25
23 Paya Itik 2,00 1,504 2,06 752,00
24 Paya Sampir 4,84 187 0,25 38,64
25 Kampung Johar Baru 1,15 428 0,59 372,17
26 Kotasan 4,75 3,592 4,92 756,21
27 Jaharum B 5,50 6,833 9,36 1242,36
28 Tanah Abang 2,50 316 0,43 126,40
29 Kramat Gajah 1,50 2,149 2,92 1432,67
Total 135,13 73,043 100,00 540,54
Sumber : Kecamatan Galang Dalam Angka, 2018

40

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

Dari Tabel 4 diketahui bahwa Galang Kota memiliki penduduk terbanyak

berjumlah 10.857 jiwa dengan kepadatan penduduk 9047,50 jiwa/km 2, luas

wilayah Galang Kota hanya seluas 11,45 km2. Desa dengan jumlah penduduk

paling sedikit di desa Paya Sampir yang berjumlah 187 jiwa, dengan desa seluas

4.84 km2. Dan kepadatan penduduk 38,64 jiwa/ km2.

Tabel 5. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kecamatan


Galang, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Jumlah
Laki-Laki Perempuan
0–4 3,907 3,790 7,696
5–9 3,692 3,688 7,380
10 – 14 3,389 3,372 6,761
15 – 19 3,227 3,044 6,271
20 – 24 3,214 2,841 6,055
25 – 29 3,122 2,996 6,119
30 – 34 2,670 2,605 5,275
35 – 39 2,457 2,548 5,004
40 – 44 2,500 2,573 5,073
45 – 49 2,233 2,381 4,614
50 – 54 2,041 2,012 4,054
55 – 59 1,714 1,612 3,326
60 – 64 983 1,069 2,052
65+ 1,536 1,828 3,363
Total 36,685 36,458 73,043
Sumber : Kecamatan Galang Dalam Angka, 2018

Dari Tabel 5 diketahui bahwa jumlah perempuan terbanyak ada di umur <04

tahun dengan jumlah 3.790 jiwa. Dan jumlah perempuan paling sedikit di umur 60

– 64 tahun dengan jumlah 1.069 jiwa. Jumlah laki – laki terbanyak di umur <04

tahun dengan 3.907. Dan jumlah laki – laki yang paling sedikit di umur 60 – 64

tahun dengan jumlah 983 jiwa.

41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

Tabel 6. Distribusi Penduduk 15 Tahun Keatas Kecamatan Galang


Berdasarkan Mata Pencaharian 2017
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah
1 PNS/TNI/POLRI 100
2 Pertanian 880
3 Perdagangan 158
4 Angkutan 57
5 Industri Rumah Tangga 28
6 Jasa Masyarakat -
7 Lainnya -
Total 1.223
Sumber : Kecamatan Galang Dalam Angka,2018

Dari Tabel 6, dapat dilihat bahwa pertanian merupakan mata pencaharian utama

bagi penduduk di Kecamatan Galang yang dapat ditunjukkan dengan banyaknya

jumlah tenaga kerja di bidang Pertanian yaitu sebanyak 880 orang.

4.1.3 Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana di Kecamatan Galang mempengaruhi perkembangan dan

kemajuan pembangunan di kecamatan tersebut. Semakin baik sarana dan

prasarana yang ada maka dapat mempercepat laju perkembangan kecamatan

tersebut.

Tabel 7. Sarana dan Prasarana di Kecamatan Galang 2017


No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Rumah Ibadah
Masjid 34
Mushola 33
Gereja 4
Pura -
Vihara 2
2 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 7
SD Negeri & Swasta 46
SLTP Negeri & Swasta 8
SMU Negeri & Swasta 9
SMK 4
Madrasah Aliyah Negeri & Swasta 2
3 Sarana Kesehatan

42

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

Rumah Sakit -
Puskesmas 29
Puskesmas Pembantu -
Poliklinik 1
Posyando 29
Sumber : Kecamatan Galang Dalam Angka, 2018

Dari Tabel 7 di atas, dapat kita lihat bahwa ketersediaan sarana dan prasarana di

Kecamatan Tanjung Morawa cukup lengkap atau memadai yakni dengan jumlah

keseluruhan rumah ibadah yang tersebar di kecamatan ini adalah sebesar 73 unit,

dengan jumlah rumah ibadah sebesar ini membuat kita tidak terlalu sulit untuk

mencari rumah ibadah dan seluruh masyarakat dapat beribadah dengan baik.

Begitu pula dengan ketersediaan sarana pendidikan yang tersebar di seluruh

kecamatan ini yakni sebesar 76 unit baik negeri maupun swasta. Sarana kesehatan

yang tidak kalah penting peranannya mempunyai jumlah yang cukup yakni

sebesar 59 unit yang termasuk puskesmas, poliklinik dan puskesmas pembantu

yang tersebar diseluruh wilayah kecamatan ini.

4.2. KECAMATAN TANJUNG MORAWA

4.2.1 Luas Daerah dan Letak Geografis

Kecamatan Tanjung Morawa memiliki luas daerah sebesar kurang lebih 13.175

Ha atau 131,75 Km2 dengan posisi geografis pada 03˚ 30˚ dan 11˚ 60˚ LU sampai

98˚ 46˚ dan 103˚ 83˚ BT. Kecamatan Tanjung Morawa memiliki ketinggian lokasi

30 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 2000-2500 mm/tahun dan

suhu rata-rata adalah 23˚-33˚ celcius. Jarak kantor kecamatan dengan ibu kota

kabupaten adalah 12 km, dan dengan ibu kota provinsi adalah 16 km. Kecamatan

ini terdiri dari 33 kelurahan / kepenghuluan.

43

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Tanjung Morawa adalah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Kecamatan Batang Kuis dan Kecamatan Beringin.

 Sebelah Selatan : Kecamatan STM Hilir.

 Sebelah Barat : Kecamatan Patumbak, Kecamatan Percut Sei Tuan

dan Kota Medan.

 Sebelah Timur : Kecamatan Lubuk Pakam dan Kecamatan Pagar

Merbau.

4.2.2 Keadaan Penduduk

Kecamatan Galang mempunyai jumlah penduduk sebanyak 227,051 jiwa yang

terdiri dari 114,500 jiwa laki-laki dan 112,551 jiwa perempuan dengan kepadatan

penduduk 1,723 jiwa/km.

Tabel 8. Banyaknya Penduduk, Luas Wilayah, serta Kepadatan penduduk


Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang Tahun
2017
Penduduk (Jiwa)
No Desa/Kelurahan Luas (Km2) Kepadatan
Jumlah Presentase
Per km2
1 Medan Sinembah 3,50 8,995 3,96 2,570
2 Bandar Labuhan 2,70 7,921 3,49 2,934
3 Bangun Rejo 6,92 14,081 6,20 2,035
4 Aek Pancur 5,01 437 0,19 87
5 Naga Timbul 5,00 4,404 1,94 881
6 Lengau Serpang 4,25 5,271 2,32 1,240
7 Sei Merah 21,04 1,508 0,66 72
8 Dagang Kerawan 1,27 6,949 3,06 5,472
9 Tanjung Morawa Pekan 1,10 7,498 3,30 6,816
10 Tanjung Morawa A 1,96 15,924 7,01 8,124
11 Limau Manis 1,80 22,887 10,08 12,715
12 Ujung Serdang 3,07 4,331 1,91 1,411
13 Bangun Sari 8,11 17,969 7,91 2,216
14 Bangun Sari Baru 3,93 12,025 5,30 3,060
15 Buntu Bedimbar 6,61 18,152 7,99 2,746
16 Telaga Sari 3,00 7,854 3,46 2,618
17 Dagang Kelambir 6,00 4,219 1,86 703

44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

18 Tanjung Morawa B 1,25 17,286 7,61 13,829


19 Tanjung Baru 4,90 10,521 4,63 2,147
20 Punden Rejo 10,00 2,769 1,22 277
21 Tanjung Mulia 7,14 1,954 0,86 274
22 Perdamaian 4,06 5,045 2,22 1,243
23 Wono Sari 5,53 12,703 5,59 2,297
24 Dalu 10 B A 6,53 8,435 3,72 1,292
25 Dalu 10 B 2,00 7,538 3,32 3,769
26 Penara Kebun 5,07 375 0,17 74
Total 131,75 227,051 100,00 1,723
Sumber : Kecamatan Tanjung Morawa Dalam Angka, 2018

Dari Tabel 8 diketahui bahwa Limau Manis memiliki penduduk terbanyak

berjumlah 22,887 jiwa dengan kepadatan penduduk 12,715 jiwa/km2, luas wilayah

Limau Manis hanya seluas 1,80 km2. Desa dengan jumlah penduduk paling

sedikit di desa Penara Kebun yang berjumlah 375 jiwa, dengan desa seluas 5,07

km2 dan kepadatan penduduk 74 jiwa/ km2.

Tabel 9. Distribusi Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kecamatan


Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017
Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah
Laki-Laki Perempuan
0–4 12,639 12,012 24,651
5–9 12,346 12,036 24,382
10 – 14 10,823 10,333 21,156
15 – 19 10,438 9,898 20,336
20 – 24 10,394 9,799 20,193
25 – 29 9,522 9,525 19,077
30 – 34 9,233 9,746 18,979
35 – 39 8,920 9,099 18,019
40 – 44 7,933 7,899 15,832
45 – 49 6,464 6,273 12,737
50 – 54 5,314 5,064 10,378
55 – 59 4,208 4,140 8,348
60 – 64 2,775 2,668 5,443
65+ 3,461 4,059 7,520
Total 114,500 112,551 227,051
Sumber : Kecamatan Tanjung Morawa Dalam Angka, 2018

45

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

Dari tabel 9 diketahui bahwa jumlah perempuan terbanyak ada di umur 5-9 tahun

dengan jumlah 12,036 jiwa. Dan jumlah perempuan paling sedikit di umur 60 –

64 tahun dengan jumlah 2,668 jiwa. Jumlah laki – laki terbanyak di umur 0 - 4

tahun dengan 12,639. Dan jumlah laki – laki yang paling sedikit di umur 60 – 64

tahun dengan jumlah 2,775 jiwa.

Tabel 10. Distribusi Penduduk 15 Tahun Keatas Kecamatan Tanjung


Morawa Berdasarkan Mata Pencaharian 2017
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah
1 PNS/TNI/POLRI 1.286
2 Pertanian 44.645
3 Perdagangan 30.854
4 Angkutan 623
5 Industri Rumah Tangga 6.991
6 Jasa Masyarakat 55.461
7 Lainnya 17.598
Total 157.458
Sumber : Kecamatan Tanjung Morawa Dalam Angka,2018

Dari Tabel 10, dapat dilihat bahwa Jasa Masyarakat merupakan mata pencaharian

utama bagi penduduk di Kecamatan Tanjung Morawa yang dapat ditunjukkan

dengan banyaknya jumlah tenaga kerja di bidang Jasa Masyarakat yaitu sebanyak

55.461 orang.

4.2.4 Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di kecamatan Tanjung Morawa dapat

di lihat pada tabel berikut:

Tabel 11. Sarana dan Prasarana di Kecamatan Tanjung Morawa, 2017


No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah
1 Rumah Ibadah
Masjid 95
Mushola 75
Gereja 48
Pura -
Vihara 11

46

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

2 Sarana Pendidikan
Taman Kanak-kanak 29
SD Negeri & Swasta 77
SLTP Negeri & Swasta 23
SMU Negeri & Swasta 28
SMK 10
Madrasah Aliyah Negeri & Swasta 5
3 Sarana Kesehatan
Rumah Sakit 6
Puskesmas 2
Puskesmas Pembantu 9
Poliklinik 31
Rumah Bersalin 7
Sumber : Kecamatan Tanjung Morawa Dalam Angka, 2018

Dari Tabel 11 di atas dapat kita lihat bahwa ketersediaan sarana dan prasarana di

Kecamatan Tanjung Morawa cukup lengkap atau memadai yakni dengan jumlah

keseluruhan rumah ibadah yang tersebar di kecamatan ini adalah sebesar 229 unit,

Begitu pula dengan ketersediaan sarana pendidikan yang tersebar di seluruh

kecamatan ini yakni sebesar 172 unit baik negeri maupun swasta. Sarana

kesehatan yang tidak kalah penting peranannya mempunyai jumlah yang cukup

yakni sebesar 55 unit yang termasuk Rumah sakit, puskesmas pembantu, dan

poliklinik yang tersebar diseluruh wilayah kecamatan ini.

47

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Trend Produksi Ayam Ras Pedaging di Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik, diperoleh data

produksi daging ayam ras pedaging di Deli Serdang dari tahun 2013-2017.

Sehingga laju pertumbuhan produksi daging ayam ras pedaging di Deli Serdang

dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 12. Laju Produksi Daging Ayam di Deli Serdang Tahun 2013-2017
Tahun Produksi (ton) Perubahan ton % Perubahan ton
2013 1.895.984 0 0
2014 2.275.116 379.132 19,99658225
2015 2.085.584 -189.532 -8,330652151
2016 7.980.779 5.895.195 282,6639924
2017 8.920.519 939.740 11,77504101
Jumlah 23.157.982 7.024.535 306
Rataan 4.631.596 1.404.907 61
Sumber : Badan Pusat Statistik

Pada tabel 12 diatas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya produksi daging ayam

domestik di Kabupaten Deli Serdang mengalami kenaikan dan penurunan.

Produksi daging ayam terbesar di Kabupaten Deli Serdang adalah pada tahun

2017 yakni sebesar 8.920.519 ton dan jumlah produksi terendah ada pada tahun

2003 yakni sebesar 1.895.984 ton. Di tahun 2015 terjadi penurunan produksi

daging ayam yakni sebesar 2.085.584 ton. Pada tabel juga dapat dilihat laju

pertumbuhan produksi daging ayam terbesar ada pada tahun 2016 yakni 282,7%

dari tahun sebelumnya atau meningkat sebesar 5.895.195 ton dan laju peningkatan

produksi terendah ada pada tahun 2015 yakni -8,33% atau meningkat -189.532

ton dari tahun sebelumya. Pada gambar berikut dapat dijelaskan kondisi produksi

daging ayam di Kabupaten Deli Serdang dalam kurun waktu 2013-2017 :

48

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

Gambar 2. Trend Produksi Daging Ayam di Kabupaten Deli Serdang

Trend Produksi Daging Ayam di Deli Serdang


10000000
9000000
Produksi Daging Ayam (Ton)

8000000
7000000
6000000
5000000
4000000
3000000
2000000
1000000
0
2013 2014 2015 2016 2017

Dari gambar 2 diatas dapat diketahui bahwa disepanjang tahun 2013-2017

produksi daging ayam di Kabupaten Deli Serdang meningkat. Laju peningkatan

produksi terbesar ada pada tahun 2016. Pada tahun 2015 terjadi penurunan

produksi. Penurunan produksi daging ayam di Deli Serdang ini merupakan imbas

dari resesi ekonomi global pada tahun 2014. Dimana pertumbuhan ekonomi

Indonesia secara umumnya melambat dan melemahkan daya jual daging ayam

akibat dominannya pasokan daging ayam impor. Daging ayam impor yang

semakin mahal akibat krisis ekonomi ini secara langsung mengurangi jumlah

daging yang tersedia. Namun hal ini tidak berkelanjutan, karena kurun waktu

2013-2017 produksi daging ayam mengalami kenaikan yang tinggi. Kenaikan

produksi daging ayam di Deli Serdang adalah sebagai respon dari permintaan

daging ayam yang mengalami peningkatan setiap tahunnnya. Masyarakat

mengalami kenaikan pendapatan sehingga mulai memiliki banyak pilihan dalam

kebutuhan konsumsinya. Kesadaran masyarakat akan kebutuhan gizi yang layak

inilah yang mendorong masyarakat untuk mengonsumsi daging ayam. Selain itu,

49

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

daging ayam lebih disukai karena memiliki cita rasa yang lebih enak

dibandingkan dengan jenis daging ternak besar lainnya.

Kurun waktu 2013-2017 produksi daging ayam di Deli Serdang mengalami

kenaikan. Sehingga dapat dilihat bahwa trend pertumbuhan produksi daging ayam

di Deli Serdang adalah trend meningkat. Dari analisis yang diperoleh, dalam

kurun waktu 2013-2017 produksi daging ayam di Deli Serdang mengalami trend

meningkat yakni sebesar 71,15% atau sekitar 17.710,51 ton dengan persentase

rata-rata 7,21% per tahun.

Trend pertumbuhan produksi daging ayam di Deli Serdang dalam kurun waktu 5

tahun terakhir mengalami trend positif, hal ini sesuai dengan hipotesis 1 yang

menyebutkan bahwa trend dalam kurun waktu 2013-2017 adalah positif.

5.1.1 Proyeksi Produksi Daging Ayam

Dari data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dalam kurun waktu 2013-2017

dapat diperoleh sebuah model trend linear untuk proyeksi produksi daging sapi di

Sumatera Utara. Dimana tahun sebagai variabel bebas dan produksi sebagai

variabel terikat. Persamaannya adalah sebagai berikut :

Y* = 4631596,4+ 1975473,3X

Persamaan ini menunjukkan bahwa setiap satu tahun produksi daging ayam di

Deli Serdang menunjukkan peningkatan 1.975.473,3 ton. Dari hasil analisis

proyeksi diketahui bahwa produksi daging ayam di Deli Serdang pada tahun 2023

sebesar 24.386.329 ton. Ini menandakan bahwa produksi daging ayam di Deli

Serdang cenderung meningkat setiap tahunnya. Dalam kurun waktu 5 tahun sejak

tahun 2019 diproyeksikan terjadi peningkatan produksi daging ayam di Deli

50

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

Serdang sebesar 16.484.436 ton. Asumsi ini didapat melalui rumus sebagai

berikut.

Y* = a + bx*

Keterangan :

Y* = produksi daging ayam (ton) untuk tahun yang diramalkan

a = koefisien intersep

b = koefisien regresi dari x

x* = tahun yg diramalkan (dinotasikan dengan angka) tahun 2023 (10)

maka, y (2023) = 4631596,4+ 1975473,3X*

= 4631596,4+ 1975473,3(10)

= 24.386.329 ton

Berikut merupakan gambar proyeksi produksi daging ayam di Kabupaten Deli

Serdang dalam kurun waktu 2019-2023:

Gambar 3. Proyeksi Produksi Daging Ayam di Deli Serdang


Proyeksi Produksi Daging Ayam di Deli Serdang
25,000,000

20,000,000
Produksi Daging Ayam

15,000,000

10,000,000

5,000,000

0
2019 2020 2021 2022 2023

51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

5.2 Hubungan dan Pengaruh Biaya Input Produksi Terhadap Pendapatan


Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Skala Kecil dan Skala Besar

5.2.1 Hubungan dan Pengaruh Biaya Input Produksi terhadap Pendapatan


Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Skala Kecil

Dengan menggunakan korelasi Pearson, dapat dilihat hubungan variabel-

variabel yang dianggap berpengaruh seperti bibit/DOC, Pakan, Obat-obatan,

Tenaga Kerja, Penyusutan Kandang, dan Penyusutan Peralatan terhadap

pendapatan peternak ayam ras pedaging skala kecil. Dengan pengujian tersebut

diketahui bahwa seluruh variabel bebas secara bersama-sama memiliki hubungan

terhadap variabel terikat. Diketahui pada tabel bahwa nilai signifikansi sebesar

0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1 diterima, yaitu bibit/DOC

(X1), Pakan (X2), Obat-obatan (X3), Tenaga Kerja (X4), Penyusutan Kandang

(X5), dan Penyusutan Peralatan (X6). secara serempak memiliki hubungan yang

signifikan terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

Namun perlu diketahui pula variabel bebas mana yang memiliki hubungan yang

lebih signifikan terhadap pendapatan peternak ayam ras pedaging skala kecil,

apakah bibit/DOC, Pakan, Obat-obatan, Tenaga Kerja, Penyusutan Kandang, dan

Penyusutan Peralatan.

a. Bibit/DOC (X1)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel bibit (X1) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar -0,006 artinya variabel bibit memiliki hubungan yang sangat

lemah terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

b. Pakan (X2)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel pakan (X2) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar -0,335 artinya variabel pakan memiliki keeratan hubungan yang

lemah terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

c. Obat-Obatan (X3)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel obat-obatan (X3) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar -1,66 artinya variabel obat-obatan memiliki keeratan hubungan

yang sangat lemah terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala

besar (Y).

d. Tenaga Kerja (X4)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel tenaga kerja (X4) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar -0,125 artinya variabel tenaga kerja memiliki keeratan yang

sangat lemah terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar

(Y).

e. Penyusutan Kandang (X5)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel kandang (X5) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar -0,075 artinya variabel kandang memiliki keeratan hubungan

yang sangat lemah terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala

besar (Y).

f. Penyusutan Peralatan (X6)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel peralatan (X6) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar -0,135 artinya variabel peralatan memiliki keeratan hubungan

yang sangat lemah terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala

besar (Y).

53

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

Dengan menggunakan persamaan linear berganda, dibentuk fungsi persamaan

pendapatan peternak usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil. Variabel-

variabel yang dianggap berpengaruh terhadap pendapatan peternak ayam ras

petelur skala kecil adalah : Bibit/DOC, Pakan, Obat-obatan, Tenaga Kerja,

Penyusutan Kandang dan Peralatan. Seluruh variabel tersebut secara serentak

dimasukkan dalam persamaan liner berganda sebagai berikut :

Y= -84942 – 0,447X1 – 0,633X2 + 6,194X3 – 0,101X4 + 6,003X5 + 3,101X6

Tabel 13. Pengaruh Biaya Input Terhadap Pendapatan Dalam Usaha Ternak
Ayam Ras Pedaging Skala Kecil
Variabel Koefisien t hitung Signifikan
Kontanta -84942 -1,857 0,076
Bibit/DOC -0,447 2,012 0,056
Pakan -0,633 -8,216 0,000
Obat-obatan 6,194 2,729 0,12
Tenaga Kerja -0,101 -0,054 0,958
Penyusutan Kandang 6,003 3,653 0,01
Penyusutan Peralatan 3,101 2,116 0,045
2
R 0,781
Uji F 0,000
F hitung 13,692
Sumber : Data Primer, diolah dari lampiran 30

Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel pendapatan peternak ayam ras pedaging skala besar maka dapat dilihat

dari nilai koefisien determinasinya (R2). Hasil analisis menunjukkan bahwa

koefisien determinasi untuk model ini adalah 0,781 Artinya bahwa 78,1%

pendapatan peternak ayam ras pedaging skala kecil dipengaruhi oleh faktor

Bibit/DOC, Pakan, Obat-obatan, Tenaga Kerja, Penyusutan Kandang dan

Peralatan yang digunakan dalam usaha ternaknya. Sedangkan 21,9 % sisanya

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam model ini.

54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


55

Hasil uji pengaruh variabel secara serempak dengan menggunakan uji F

menunjukkan bahwa nilai signifikansi F adalah sebesar (0,000*). Nilai yang

diperoleh lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu sebesar α 5%

atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1 diterima, yaitu

bibit/DOC (X1), Pakan (X2), Obat-obatan (X3), Tenaga Kerja (X4), Penyusutan

Kandang (X5), dan Penyusutan Peralatan (X6) secara serempak berpengaruh

nyata terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil (Y).

Dengan pengujian simultan di atas telah diketahui bahwa seluruh variabel bebas

secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Namun perlu diketahui pula variabel bebas mana yang memiliki pengaruh yang

lebih signifikan terhadap pendapatan peternak ayam ras pedaging skala kecil,

apakah bibit/DOC, pakan, obat-obatan, tenaga kerja, kandang, dan peralatan.

Untuk melihat itu, maka perlu dilakukan pengujian parsial (Uji t).

a. Bibit (X1)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel bibit memiliki nilai signifikansi t sebesar

(0,056). Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas kesalahan yang

ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1

diterima, artinya variabel bibit (X1) secara parsial berpengaruh nyata terhadap

pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil (Y).

b. Pakan (X2)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel pakan memiliki nilai signifikansi t sebesar

(0,000). Nilai yang diperoleh lebih kecil daripada probabilitas kesalahan yang

ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1

55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

diterima, artinya variabel pakan (X2) secara parsial berpengaruh nyata terhadap

pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil (Y).

c. Obat-Obatan (X3)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel obat-obatan memiliki nilai signifikansi t

sebesar (0,12). Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas kesalahan

yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau

H1 ditolak, artinya variabel obat-obatan (X3) secara parsial tidak berpengaruh

nyata terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil (Y).

d. Tenaga Kerja (X4)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel tenaga kerja memiliki nilai signifikansi t

sebesar (0,958). Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas kesalahan

yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau

H1 ditolak, artinya variabel tenaga kerja (X4) secara parsial tidak berpengaruh

nyata terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil (Y).

e. Penyusutan Kandang (X5)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel pakan memiliki nilai signifikansi t sebesar

(0,01). Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas kesalahan yang

ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1

diterima, artinya variabel kandang (X5) secara parsial berpengaruh nyata terhadap

pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil (Y).

f. Penyusutan Peralatan (X6)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel pakan memiliki nilai signifikansi t sebesar

(0,045). Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas kesalahan yang

ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1

56

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

diterima, artinya variabel peralatan (X6) secara parsial berpengaruh nyata terhadap

pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil (Y).

5.2.2 Hubungan dan Pengaruh Biaya Input Produksi terhadap Pendapatan


Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Skala Besar
Dengan menggunakan korelasi Pearson, dapat dilihat hubungan variabel-

variabel yang dianggap berpengaruh seperti bibit/DOC, Pakan, Obat-obatan,

Tenaga Kerja, Penyusutan Kandang, dan Penyusutan Peralatan terhadap

pendapatan peternak ayam ras pedaging skala besar. Dengan pengujian tersebut

diketahui bahwa seluruh variabel bebas secara bersama-sama memiliki hubungan

terhadap variabel terikat. Diketahui pada tabel bahwa nilai signifikansi sebesar

0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1 diterima, yaitu bibit/DOC

(X1), Pakan (X2), Obat-obatan (X3), Tenaga Kerja (X4), Penyusutan Kandang

(X5), dan Penyusutan Peralatan (X6). secara serempak memiliki hubungan yang

signifikan terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras petelur skala besar (Y).

Namun perlu diketahui pula variabel bebas mana yang memiliki pengaruh yang

lebih signifikan terhadap pendapatan peternak ayam ras pedaging skala besar,

apakah bibit/DOC, Pakan, Obat-obatan, Tenaga Kerja, Penyusutan Kandang, dan

Penyusutan Peralatan.

a. Bibit/DOC (X1)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel bibit (X1) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar 0,753 artinya variabel bibit memiliki keeratan hubungan yang

kuat terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

57

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

b. Pakan (X2)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel pakan (X2) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar 0,775 artinya variabel pakan memiliki keeratan hubungan yang

kuat terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

c. Obat-Obatan (X3)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel obat-obatan (X3) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar 0,897 artinya variabel obat-obatan memiliki keeratan hubungan

yang sangat kuat terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala

besar (Y).

d. Tenaga Kerja (X4)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel tenaga kerja (X4) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar 0,793 artinya variabel tenaga kerja memiliki keeratan yang kuat

terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

e. Penyusutan Kandang (X5)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel kandang (X5) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar 0,889 artinya variabel kandang memiliki keeratan hubungan yang

sangat kuat terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

f. Penyusutan Peralatan (X6)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel peralatan (X6) memiliki nilai koefisien

korelasi sebesar 0,912 artinya variabel peralatan memiliki keeratan hubungan

yang sangat kuat terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar

(Y).

Dengan menggunakan persamaan linear berganda, dibentuk fungsi persamaan

pendapatan peternak usaha ternak ayam ras pedaging skala besar. Variabel-

58

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

variabel yang dianggap berpengaruh terhadap pendapatan peternak ayam ras

petelur skala besar adalah : Bibit/DOC, Pakan, Obat-obatan, Tenaga Kerja,

Penyusutan Kandang dan Peralatan. Seluruh variabel tersebut secara serentak

dimasukkan dalam persamaan liner berganda sebagai berikut :

Y= -11756 – 0,968X1 – 0,900X2 + 32,606X3 – 10,100X4 + 7,465X5 + 6,763X6

Tabel 14. Pengaruh Biaya Input Terhadap Pendapatan Dalam Usaha Ternak
Ayam Ras Pedaging Skala Besar
Variabel Koefisien t hitung Signifikan
Kontanta -11756 -1,228 0,232
Bibit/DOC -0,968 -3,444 0,002
Pakan -0,900 -6,079 0,000
Obat-obatan 32,606 2,691 0,013
Tenaga Kerja -10,100 -2,580 0,017
Penyusutan Kandang 7,465 1,731 0,097
Penyusutan Peralatan 6,763 3,716 0,001
R2 0,965
Uji F 0,000
F hitung 106,986
Sumber : Data Primer, diolah dari lampiran 31

Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel pendapatan peternak ayam ras pedaging skala besar maka dapat dilihat

dari nilai koefisien determinasinya (R2). Hasil analisis menunjukkan bahwa

koefisien determinasi untuk model ini adalah 0,965 Artinya bahwa 96,5%

pendapatan peternak ayam ras pedaging skala besar dipengaruhi oleh faktor

Bibit/DOC, Pakan, Obat-obatan, Tenaga Kerja, Penyusutan Kandang dan

Peralatan yang digunakan dalam usaha ternaknya. Sedangkan 3,5% sisanya

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam model ini.

Hasil uji pengaruh variabel secara serempak dengan menggunakan uji F

menunjukkan bahwa nilai signifikansi F adalah sebesar (0,000*). Nilai yang

59

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

diperoleh lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu sebesar α 5%

atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1 diterima, yaitu

bibit/DOC (X1), Pakan (X2), Obat-obatan (X3), Tenaga Kerja (X4), Penyusutan

Kandang (X5), dan Penyusutan Peralatan (X6) secara serempak berpengaruh

nyata terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil (Y).

Dengan pengujian simultan di atas telah diketahui bahwa seluruh variabel bebas

secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Namun perlu diketahui pula variabel bebas mana yang memiliki pengaruh yang

lebih signifikan terhadap pendapatan peternak ayam ras pedaging skala kecil,

apakah bibit/DOC, pakan, obat-obatan, tenaga kerja, kandang, dan peralatan.

Untuk melihat itu, maka perlu dilakukan pengujian parsial (Uji t).

a. Bibit (X1)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel bibit memiliki nilai signifikansi t sebesar

(0,002). Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas kesalahan yang

ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1

diterima, artinya variabel bibit (X1) secara parsial berpengaruh nyata terhadap

pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

b. Pakan (X2)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel pakan memiliki nilai signifikansi t sebesar

(0,000). Nilai yang diperoleh lebih kecil daripada probabilitas kesalahan yang

ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1

diterima, artinya variabel pakan (X2) secara parsial berpengaruh nyata terhadap

pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

60

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

c. Obat-Obatan (X3)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel obat-obatan memiliki nilai signifikansi t

sebesar (0,013). Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas kesalahan

yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau

H1 diterima, artinya variabel obat-obatan (X3) secara parsial berpengaruh nyata

terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

d. Tenaga Kerja (X4)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel tenaga kerja memiliki nilai signifikansi t

sebesar (0,017). Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas kesalahan

yang ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau

H1 diterima, artinya variabel tenaga kerja (X4) secara parsial berpengaruh nyata

terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

e. Penyusutan Kandang (X5)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel pakan memiliki nilai signifikansi t sebesar

(0,097). Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas kesalahan yang

ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima atau H1

ditolak, artinya variabel kandang (X5) secara parsial tidak berpengaruh nyata

terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

f. Penyusutan Peralatan (X6)

Pada tabel dapat dilihat bahwa variabel pakan memiliki nilai signifikansi t sebesar

(0,001). Nilai yang diperoleh lebih besar daripada probabilitas kesalahan yang

ditolerir, yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak atau H1

diterima, artinya variabel peralatan (X6) secara parsial berpengaruh nyata terhadap

pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging skala besar (Y).

61

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

5.3 Perbedaan Kelayakan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Pada Skala
Kecil dan Skala Besar

Analisis finansial sangat diperlukan untuk menentukan kelayakan dalam usaha

peternakan, yaitu dengan menghitung arus biaya dan arus penerimaan. Kelayakan

finansial dianalisis dengan menggunakan metode analisis finansial dengan kriteria

investasi antara lain: Net Present Value (NPV), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C),

dan Internal Rate Of Return (IRR).

Tingkat suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu

berdasarkan tingkat suka bunga deposito BNI 2019, dan tingkat suku bunga

pinjaman BNI 2019. Tingkat suku bunga deposito BNI digunakan dengan asumsi

bahwa Peternakan Ayam ras pedaging menggunakan modal sendiri, sehingga

opportunity cost yang dipakai adalah suku bunga deposito sebesar 6,5% per tahun.

Sedangkan tingkat suku bunga pinjaman bank BNI digunakan dengan asumsi

bahwa Peternakan tersebut menggunakan modal pinjaman dari bank BNI dengan

tingkat suku bunga sebesar 12,5% per tahun.

Hasil analisis kelayakan usaha peternakan ayam ras pedaging pada skala kecil dan

skala besar berdasarkan kriteria NPV, Net B/C dan IRR dapat dilihat dalam tabel

berikut.

Tabel 15. Nilai NPV, Net B/C dan IRR Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging
Skala Kecil dan Skala Besar
Kriteria Skala Kecil Skala Besar
Net Present Value (NPV) Rp 354.279.768,2 Rp 5.263.535.443
Net Benefit and Cost Ratio (Net B/C) 1,13 1,54
Internal Rate Return (IRR) 13,95 % 55 %
Sumber : Data Primer, diolah dari lampiran 32

62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

Berdasarkan nilai ketiga kriteria investasi di atas, dapat dilihat bahwa usaha ternak

ayam ras pedaging pada skala kecil dan skala besar memperoleh NPV > 0 yang

artinya usaha ini layak untuk dijalankan. Nilai pada NPV menunjukkan manfaat

bersih yang diterima dari usaha ternak ayam ras pedaging pada discount rate yang

berlaku. Nilai NPV yang positif artinya bahwa usaha ini memberikan keuntungan

senilai Rp.354.279.768,2 Berdasarkan kriteria investasi, suatu usaha layak untuk

dilanjutkan dan dikembangkan jika nilai NPV > 0 (Kadariah, 1999).

Hasil Net B/C > 0 berarti usaha ini layak untuk dijalankan. Net B/C sama dengan

1,13 yang artinya setiap Rp 1,00 biaya yang telah dikeluarkan selama umur

proyek menghasilkan Rp 1,13 penerimaan. Dengan melihat kriteria investasi baik

menggunakan modal sendiri maupun modal pinjaman, maka usaha ternak ayam

ras pedaging menunjukkan Net B/C > 1, artinya layak untuk dikembangkan

(Gittinger, 1990).

Tingkat pengembalian internal atau IRR sebesar 13,95% lebih besar dari tingkat

suku bunga bank yang berlaku. Berdasarkan kriteria kelayakan finansial tersebut,

menunjukkan bahwa usaha peternakan ini layak untuk dilanjutkan dan

dikembangkan Hal tersebut sesuai pernyataan Kadariah (1999) bahwa usaha

dikatakan layak untuk dilanjutkan jika nilai IRR > Cost of capital.

Sedangkan pada Skala Besar, Nilai pada NPV menunjukkan manfaat bersih yang

diterima dari usaha ternak ayam ras pedaging pada discount rate yang berlaku.

Nilai NPV yang positif artinya bahwa usaha ini memberikan keuntungan senilai

Rp.5.263.535.443 Berdasarkan kriteria investasi, suatu usaha layak untuk

dilanjutkan dan dikembangkan jika nilai NPV > 0 (Kadariah, 1999).

63

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

Hasil Net B/C > 0 berarti usaha ini layak untuk dijalankan. Net B/C sama dengan

1,54 yang artinya setiap Rp 1,00 biaya yang telah dikeluarkan selama umur

proyek menghasilkan Rp 1,54 penerimaan. Dengan melihat kriteria investasi baik

menggunakan modal sendiri maupun modal pinjaman, maka usaha ternak ayam

ras pedaging menunjukkan Net B/C > 1, artinya layak untuk dikembangkan

(Gittinger, 1990).

Tingkat pengembalian internal atau IRR sebesar 55% lebih besar dari tingkat suku

bunga bank yang berlaku. Berdasarkan kriteria kelayakan finansial tersebut,

menunjukkan bahwa usaha peternakan ini layak untuk dilanjutkan dan

dikembangkan Hal tersebut sesuai pernyataan Kadariah (1999) bahwa usaha

dikatakan layak untuk dilanjutkan jika nilai IRR > Cost of capital.

5.4 Masalah-masalah Internal dan Ekternal Yang Dihadapi Oleh Peternak


Dalam Menjalankan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging

Dari hasil observasi dan wawancara dengan peternak/pengusaha ternak ayam ras

pedaging dapat diketahui masalah-masalah internal dan ekternal yang dihadapi

peternak sebagai berikut :

5.4.1 Masalah Internal

a) Biaya Pakan Yang Tinggi

Biaya pakan yang tinggi membuat peternak/pengusaha berada pada posisi yang

cukup sulit, karena sangat mempengaruhi biaya produksi yang dikeluarkan oleh

para pengusaha ternak. Tingginya biaya pakan tidak disertai dengan harga daging

yang tinggi, karena harga daging sangat berfluktuasi tergantung harga pasar. Hal

ini menyebabkan pengusaha ternak mengalami kesulitan dalam hal keuangan.

Seperti diketahui bahwa biaya-biaya produksi yang tinggi akan mengurangi

64

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

pendapatan pengusaha ternak ayam ras pedaging. Harga pakan bervariasi antar

sampel dalam penelitian. Ini disebabkan karena jenis pakan yang dibeli berbeda

dan sumber pembeliannya juga berbeda.

b) Harga jual Berfluktuasi

Pengusaha ternak di daerah penelitian mendapat kesulitan untuk menentukan

harga jual dari produk mereka karena biasanya para agen pembeli yang membeli

ternak mereka atau perusahaan mitra yang menentukan harga jual ternak. Harga

tiap agen atau perusahaan mitra juga berbeda karena para agen atau perusahaan

mitra yang langsung mengangkut ternak dari kandang sehingga biaya

pengangkutan dan biaya pemasaran ditanggung oleh mereka. Harga yang mereka

berikan tetap dipengaruhi harga pasar. Harga ayam berfluktuasi sesuai permintaan

dan penawaran di pasar. Harga ayam ras tertinggi biasanya terjadi pada bulan

menjelang hari besar keagamaan seperti Lebaran, Natal, dan tahun Baru. Pada

masa ini, permintaan terhadap daging ayam meningkat dibanding masa biasa.

Kegagalan produksi dapat membuat harga naik dan sebaliknya keberhasilan

produksi dapat dapat membuat harga turun. Apabila terjadi kegagalan produksi

berarti semakin sedikit daging ayam yang diproduksi sementara permintaan

masyarakat lebih tinggi dari penawaran daging ayam. Hal ini menyebabkan harga

menjadi naik. Sedangkan apabila terjadi keberhasilan produksi maka penawaran

lebih tinggi dari permintaan daging ayam sehingga harga menjadi turun.

c) Permintaan Pasar Menurun

Masalah yang dihadapi peternak selanjutnya permintaan pasar menjadi menurun.

Memang selama ini daging ayam menjadi makanan favorit bagi setiap masyarakat

terutama bagi anak-anak. Namun hambatan yang terjadi pada peternak adalah

65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

permintaan pasar yang menurun dikarenakan harga daging ayam yang meningkat

tajam. Penyebab harga daging ayam meningkat dikarenakan harga untuk proses

produksi dan biaya operasional yang mahal seperti pakan ayam, ayam banyak

mengalami kematian dan lain sebaginya. Di saat harga daging ayam mahal justru

permintaannya akan menjadi menurun

d) Sulitnya Sistem Pemeliharaan dan Minimnya Keterampilan Beternak

Sistem pemeliharaan ayam ras pedaging yang agak rumit menjadi kendala bagi

pengusaha ternak. Hal ini berpengaruh pada hasil produksi yang mereka terima.

Keterampilan dan pengetahuan beternak yang minim berpengaruh pada kematian

ternak dalam jumlah besar apabila terjadi kesalahan prosedur dalam pemeliharaan

dapat berakibat fatal terhadap kehidupan ternak ayam ras pedaging yang sensitif

terhadap keadaan iklim, cuaca dan keadaan di sekitar kandang. Kematian rata-rata

ternak yang terjadi akibat kesalahan prosedur dalam pemeliharaan karena

minimnya keterampilan beternak dapat mencapai 15% dari jumlah ternak ayam

keseluruhan.

e) Keterlambatan Datangnya Bibit

Setelah panen, maka kandang dikosongkan dan dibersihkan sambil menunggu

kedatangan bibit ayam yang baru dari perusahaan mitra ataupun dari agen.

Kedatangan bibit biasa mencapai tenggang waktu 2 bulan setelah panen. Hal ini

merupakan kerugian bagi pengusaha ternak, terjadi kekosongan kegiatan di

kandang dan para pekerja tidak memperoleh upah pada saat terjadi kekosongan

kandang.

66

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


67

f) Suhu dan Cuaca

Metode pemeliharaan ternak unggas terutama ayam ras pedaging sangat

dipengaruhi oleh suhu dan cuaca lingkungannya. Salah satu kondisi cuaca di

Indonesia ini adalah banyak curah hujan, lembab, dan panas berkepanjangan

membawa dampak signifikan bagi peternak. Hal yang seringkali muncul akibat

perubahan suhu udara, curah hujan yang tinggi dan kelembaban yang tinggi

adalah heat stress atau ayam stress akibat panas. Beberapa dampak yang

dirasakan peternak karena kondisi ini diantaranya kandang menjadi bau karena

kotoran basah, serangan penyakit, angka kematian meningkat, bobot tak terkejar,

dan menurunnya produktivitas, sehingga pada akhirnya menurunkan profit bahkan

menyebabkan kerugian bagi peternak.

g) Penyakit dan Hama

Ayam ras pedaging salah satu jenis ayam yang mudah sekali terkena penyakit

seperti infeksi sehingga angka kematian ayam ini cenderung lebih tinggi

dibandingkan dengan ayam jenis lainnya. Ayam ras pedaging mudah stress dan

nafsu makan menjadi menurun, saat itu ayam akan mudah sekali terkena macam

penyakit dan infeksi. Apabila ayam terkena penyakit kemungkinan besar akan

menyebabkan kematian ataupun produksi semakin berkurang. Hal ini

menyebabkan kerugian besar bagi peternak karena biasanya penyakit bukan hanya

terkena pada beberapa ekor ayam saja. Begitu juga dengan masalah hama dalam

hal ini kucing dan musang sering memakan ternak ayam terutama pada ternak

ayam usia muda/anakan. Besar kerugian yang diakibatkan masalah keamanan dan

masalah hama ini tidak terlalu besar, hanya bebarapa ekor saja, yang jumlahnya ±

dari jumlah ternak ayam ras pedaging secara keseluruhan dalam satu periode.

67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68

5.4.2 Masalah Eksternal

a) Masalah keamanan dan lingkungan masyarakat

Yang menjadi masalah dalam hal keamanan adalah seringnya para pemuda

setempat maupun dari luar daerah yang meminta ayam kepada peternak ketika

sudah panen, dan setelah dikasih mereka meminta lebih. Terkadang juga mereka

mencuri bebarapa ayam dari kandang sehingga produksi ayam berkurang.

Kebanyakan masyarakat sekitar mengeluh akan keberatan dengan limbah

peternakan.

b) Tidak ada Koperasi

salah satu yang menjadi masalah ekternal yang dihadapi oleh peternak ayam ras

pedaging ini adalah, tidak ada koperasi di perdesaan. Peternak mengupayakan

agar sebanyak mungkin untuk mengembangkan usaha peternakan rakyat dalam

wadah koperasi di perdesaan agar lebih berdaya saing dan punya posisi tawar

dalam mengembangkan usahanya.. hal tersebut dinilai penting untuk mengatasi

penurunan harga daging ayam di tingkat peternak karena kelebihan pasokan, serta

keluhan biaya produksi yang tinggi akibat harga bibit ayam (Day Old

Chicken/DOC) dan pakan yang tinggi.

68

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


69

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Terdapat trend positif pada pertumbuhan daging ayam tahun 2013-2017 di

Kabupaten Deli Serdang dengan persentase pertumbuhan perubahan produksi

sebesar 370,5 % dan Persentase rata-rata per tahun produksi daging Ayam dari

tahun 2013 – 2017 sebesar 74,10 % per tahun. sedangkan, Proyeksi

pertumbuhannya pada tahun 2019 sampai 2023 adalah meningkat sebesar

47,93 % dan Persentase rata-rata per tahun produksi daging Ayam dari tahun

2019 – 2023 sebesar 9,58 % per tahun.

2. Melalui pengujian menggunakan korelasi Pearson diketahui bahwa terdapat

hubungan biaya input terhadap pendapatan usaha ternak ayam ras pedaging

skala kecil dan skala besar dengan nilai signifikansi 0,000, lebih kecil daripada

probabilitas kesalahan yang ditolerir yaitu 0,05 (5%).

Melalui uji regresi linear berganda yang digunakan, diperoleh bahwa 78,1%

pendapatan peternak ayam ras pedaging skala kecil dipengaruhi oleh faktor

bibit/DOC, pakan, obat-obatan, tenaga kerja, penyusutan kandang, dan

penyusutan peralatan yang digunakan dalam usaha ternaknya. Sedangkan

21,9% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan

dalam model.

Sedangkan pada usaha ternak ayam ras pedaging skala besar 96,5% pendapatan

peternak ayam ras pedaging skala besar dipengaruhi oleh faktor bibit/DOC,

pakan, obat-obatan, tenaga kerja, penyusutan kandang, dan penyusutan

69

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

peralatan yang digunakan dalam usaha ternaknya. Sedangkan 3,5 % sisanya

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam model.

3. usaha ternak ayam ras pedaging skala usaha kecil dan skala usaha besar di

daerah penelitian layak untuk diusahakan.

4. Usaha ternak ayam ras pedaging di daerah penelitian memiliki masalah

masalah internal dan ekternal. Masalah internal yaitu,biaya pakan yang tinggi,

harga jual yang berfluktuasi,Permintaan pasar yang menurun, sulitnya sistem

pemeliharaan dan minimnya keterampilan beternak, keterlambatan datangnya

bibit, suhu dan cuaca, serta penyakit dan hama. Sedangkan masalah eksternal

meliputi, masalah keamanan dan lingkungan masyarakat, dan tidak ada

koperasi.

6.2 Saran

6.2.1 Kepada Pemerintah

Perlu adanya perhatian khusus pada usaha ternak ayam ras pedaging karena usaha

ini memiliki prospek yang sangat baik dengan membina wadah koperasi para

pengusaha ternak diperdesaan, membangun sarana dan prasarana yang

mendukung pengembangan usaha ternak ayam ras pedaging. Juga, pemerintah

harus gencar dalam mengawasi setiap serangan penyakit dengan vaksinasi dan

pemusnahan total unggas yang terserang penyakit.

6.2.2 Kepada Peternak Ayam Ras Pedaging

Agar para pengusaha ternak lebih berani mengambil resiko untuk memperbesar

skala usahanya dan para pengusaha ternak juga sebaiknya membentuk wadah

koperasi di perdesaan untuk mengembangkan usaha peternakan rakyat sehingga

70

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


71

diperoleh hasil yang optimal dengan penggunaan input produksi yang lebih

efisien, karena usaha ini memiliki prospek yang baik dan keuntungan yang besar

dengan mempertimbangkan jaminan pasar terutama pasar domestik. Juga,

menerapkan manajemen usaha yang lebih baik (lebih professional) sehingga dapat

belajar dari pengalaman beternak sebelumnya agar dapat diketahui bagaimana

perkembangan dan prospek usaha setiap tahunnya.

6.2.3 Kepada Peneliti Selanjutnya

Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan yaitu

mengenai penelitian marketing, pertumbuhan pasar, pertumbuhan produksi pakan

alternative (jagung, bungkil kedelai) dan persaingan dengan luar negeri dan

daerah lain. Dengan begitu diharapkan akan tercipta inovasi baru untuk

pengembangan usaha peternakan ayam ras pedaging.

71

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


72

DAFTAR PUSTAKA
Ardana, I. B. K. 2009. Ternak Broiler: Manajemen Produksi dan Penyakit .
Cetakan Ke-1. Swasta Nulus. Denpasar.

Aritonang, D. 1993. Perencanaan dan Pengelolaan Usaha. Penebar Swadaya.


Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010. Prospek dan Arah


Pengembangan Agribisnis Unggas. Badan Litbang Pertanian. Jakarta :
Kementerian Pertanian.

Fatkhuroji dan Fadilah. 2013. Memaksimalkan Produksi Ayam Ras Pedaging.


Agromedia. Ciganjur

Gittinger, J.P. 1986. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Terjemahan. Edisi


Kedua. UI-Press dan John Hopkins. Jakarta.

Hartono, J, 2002, ”Teori Ekonomi Mikro : Analisis Matematis”, Penerbit Andi


Yogyakarta

Kasmir, & Jakfar. (2003). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Predana Media Gruo

Kadariah, et al. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. Edisi Revisi. Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta.

Murtidjo, B.A. 2003. Pemotongan dan Penanganan Daging Ayam. Yogyakarta :


Kanisius

Murtidjo, B.A. 1994.Usaha Peternakan Ayam Broiler. Penerbit Kanisius,


Yogyakarta

North, M.O. dan D.D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual.
4thEdition. Van Nostrdan. Reinhold, New York.

Prawirokusumo, Soeharto. 1990. Ilmu Usaha Tani. BPFE. Yogyakarta

Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, M. 1995. Pengelolaan Usaha Peternakan Ayam Pedaging. Gramedia Pustaka


Utama. Bogor. 106.

Rasyid, I.dan S. N. Sirajuddin.2010. Peranan Pola Kemitraan Inti Plasma Pada Peternak
Usaha Ayam Broiler (Buletin Ilmu Peternakan). Dinas Peternakan. Makasar.

Rahardi dan Hartono. 2000. Agribisnis Peternakan. Penebar Swadaya. Jakarta

Rusmiati. 2008. Analisis Profitabilitas Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur(Studi

72

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


73

Kasus Pada UD. Sinar Pagi Farm di Kecamatan Tanete


Rilau,Kabupaten Barru). Skripsi Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas
Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makassar

Saragih, Bungaran.2001. Kumpulan Pemikiran Agribisnis, Paradigma Baru


Pembangussssnan Ekonomi Berbasis Pertanian. Yayasan Mulia Persada
Indonesia. Bogor

Saragih, B. 2000. Agribisnis Berbasis Peternakan. Pustaka Wirausaha Muda. PT.


Loji Grafika Griya Sarana, Bogor.

Saediman, 2012. Pengaruh Skala Usaha Terhadap Pendapatan Peternak Ayam


Ras Petelur di Kecamatan Maritengngae,Kabupaten Sidrap. Skripsi
Online. Universitas Hasanuddin. Makassar

Siregar, A.P., M. Sabrani dan S. Pramu. 1980. Teknik Beternak Ayam Pedaging
di Indonesia. Penerbit Margie Group, Jakarta.

Soekartawi. 2005. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo.


Persada.Jakarta

Soekartawi. 2003.Analisis Usaha Tani.UI-Press.Jakarta

Soekartawi. 1995. Analisis Usaha Tani. UI Press. Jakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Afabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Kuantitatif Kualitatif dan R&amp;D.


CV. Alfabeta. Bandung.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah


Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Suharno,B. 1997. Kiat Sukses Berbisnis Ayam. Penerbit Swadaya. Jakarta.

Supranto,J.M.A. 2000. Statistik : Teori dan Aplikasi.Jakarta:Erlangga.

Suryana dan A. Hasbianto. 2008. Usaha tani ayam buras di Indonesia:


Permasalahan dan tantangan. Jurnal Litbang Pertanian, 27(3):75 – 83.

73

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


74

Lampiran 1. Karakteristik Sampel Peternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil

No Sampel Jumlah Ternak (Ekor) Umur Peternak (Tahun) Pengalaman Beternak (Tahun)
1 1000 30 3
2 2000 33 3
3 2000 30 5
4 2000 30 4
5 2000 26 2
6 2000 24 2
7 2000 21 6
8 2500 38 3
9 3000 54 3
10 3000 39 6
11 3000 44 6
12 3500 33 5
13 3500 24 5
14 3500 43 8
15 4000 39 7
16 4000 27 3
17 4000 40 10
18 4000 32 7
19 4000 45 2
20 4000 27 2
21 4000 45 5
22 5000 47 3
23 5000 48 3
24 5000 21 3
25 5000 28 3
26 5000 28 7
27 5000 26 2
28 5000 52 9
29 5000 43 5
30 5000 26 9
Jumlah 108.000 1043 141
Rataan 3600 34,76666667 4,7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

Lampiran 2. Karakteristik Sampel Peternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar

No. Sampel Jumlah Ternak (Ekor) Umur Peternak (Tahun) Pengalaman Beternak (Tahun)
1 6000 38 3
2 6000 33 5
3 6000 42 5
4 6000 35 15
5 7000 70 8
6 7000 36 3
7 7000 43 3
8 7000 32 2
9 8000 40 8
10 8000 33 5
11 8000 30 8
12 8000 35 10
13 8000 45 6
14 8000 39 5
15 8500 41 5
16 9000 35 20
17 9000 47 4
18 9500 57 10
19 10.000 38 8
20 10.000 45 8
21 10.000 48 10
22 10.000 50 10
23 12.000 40 10
24 12.000 45 8
25 15.000 48 25
26 15.000 54 8
27 15.000 48 9
28 20.000 49 8
29 23.000 46 10
30 30.000 40 7
Jumlah 318.000 1282 246
Rataan 10.600 42,73333333 8,2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


76

Lampiran 3. Biaya Bibit/DOC Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode

No. Sampel Luas Kandang (m3) Jumlah Bibit (Ekor) Harga/Ekor (Rp) Total Biaya Bibit/DOC (Rp)
1 144 1000 5500 550.0000
2 250 2000 7250 14.500.000
3 270 2000 5000 10.000.000
4 250 2000 5000 10.000.000
5 250 2000 5500 11.000.000
6 360 2000 5800 11.600.000
7 360 2000 6000 12.000.000
8 360 2500 6500 16.250.000
9 405 3000 8300 24.900.000
10 415 3000 7800 23.400.000
11 423 3000 5500 16.500.000
12 441 3500 7000 24.500.000
13 441 3500 6000 21.000.000
14 441 3500 7370 25.795.000
15 560 4000 6500 26.000.000
16 495 4000 6500 26.000.000
17 495 4000 7250 29.000.000
18 504 4000 7200 28.800.000
19 500 4000 7000 28.000.000
20 504 4000 7250 29.000.000
21 486 4000 6400 25.600.000
22 625 5000 6400 32.000.000
23 621 5000 6400 32.000.000
24 621 5000 6600 33.000.000
25 625 5000 6600 33.000.000
26 621 5000 6600 33.000.000
27 625 5000 6400 32.000.000
28 625 5000 5500 27.500.000
29 625 5000 5500 27.500.000
30 625 5000 6600 33.000.000
Total 13.967 108.000 193.220 702.345.000
Rataan 465,5666667 3600 6440,666667 23.411.500

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


77

Lampiran 4. Biaya Bibit/DOC Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

No. Sampel Luas Kandang (m3) Jumlah Bibit (Ekor) Harga/Ekor (Rp) Total Biaya Bibit/DOC (Rp)
1 750 6000 5500 33.000.000
2 765 6000 5500 33.000.000
3 774 6000 6600 39.600.000
4 780 6000 7000 42.000.000
5 900 7000 7000 49.000.000
6 864 7000 7000 49.000.000
7 855 7000 7500 52.500.000
8 900 7000 7200 50.400.000
9 1000 8000 6300 50.400.000
10 950 8000 7000 56.000.000
11 980 8000 7000 56.000.000
12 990 8000 6750 54.000.000
13 980 8000 6700 53.600.000
14 964 8000 6700 53.600.000
15 1000 8500 7200 61.200.000
16 1100 9000 8000 72.000.000
17 1100 9000 5000 45.000/000
18 1080 9500 8000 76.000.000
19 1250 10.000 8300 83.000.000
20 1100 10.000 7000 70.000.000
21 1200 10.000 7300 73.000.000
22 1250 10.000 7000 70.000.000
23 1500 12.000 7200 86.400.000
24 1450 12.000 7200 86.400.000
25 1890 15.000 5000 75.000.000
26 1920 15.000 7000 105.000.000
27 1920 15.000 5000 75.000.000
28 2500 20.000 7250 145.000.000
29 2900 23.000 6000 138.000.000
30 3750 30.000 5000 150.000.000
Total 39.362 318.000 201.200 2.083.100.000
Rataan 1312,066667 10.600 6706,666667 69.436.666,67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


78

Lampiran 5. Biaya Pakan Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode

Total Kebutuhan Pakan (Kg) Harga Pakan (Rp/Kg)


No. Sampel Luas Kandang (m3) Jumlah Ternak (Ekor)
Halus Sedang Kasar Halus Sedang Kasar
1 144 1000 300 650 1050 7300 7200 7100
2 250 2000 400 1250 2750 7400 7300 7200
3 270 2000 400 1250 2600 7750 7650 7570
4 250 2000 350 1250 2700 7750 7650 7570
5 250 2000 350 1250 2700 7750 7650 7570
6 360 2000 350 1250 2700 7400 7300 7200
7 360 2000 380 1200 2800 7300 7200 7100
8 360 2500 500 1300 3200 7450 7350 7250
9 405 3000 980 1700 3200 7500 7400 7300
10 415 3000 980 1600 3300 7400 7300 7200
11 423 3000 990 1600 3300 7300 7200 7100
12 441 3500 1000 2500 3300 7300 7280 7000
13 441 3500 1000 2600 3400 7300 7200 7100
14 441 3500 1000 3000 4500 7400 7300 7200
15 560 4000 1200 3000 4700 7400 7300 7200
16 495 4000 1000 3000 4500 7400 7300 7200
17 495 4000 1200 3000 6250 7400 7300 7200
18 504 4000 1200 3750 5500 7450 7350 7250
19 500 4000 1200 2500 7250 7400 7300 7200
20 504 4000 1250 4000 7250 7300 7280 7000
21 486 4000 1500 4500 7300 7300 7280 7000
22 625 5000 1300 4700 9900 7300 7200 7100
23 621 5000 1250 4500 9250 7400 7300 7200
24 621 5000 1500 3500 11.000 7500 7400 7300
25 625 5000 1000 3500 11.000 7400 7300 7200
26 621 5000 850 3250 11.000 7400 7300 7200
27 625 5000 750 5000 8300 7850 7700 7750
28 625 5000 1500 4000 10.200 7400 7300 7200
29 625 5000 1500 3750 11.500 7400 7300 7200
30 625 5000 1500 3500 11.350 7300 7200 7000
Total 13967 108.000 28.680 81.850 177.750 222.900 220.090 216.660
Rataan 465,5666667 3600 956 2728,333 5925 7430 7336,3 7222

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79

Lanjutan Lampiran 5.

Biaya Pakan (Rp)


Total Biaya Pakan (Rp)
Halus Sedang Kasar
2.190.000 4.680.000 7.455.000 14.325.000
2.960.000 9.125.000 19.800.000 31.885.000
3.100.000 9.562.500 19.682.000 32.344.500
2.712.500 9.562.500 20.439.000 32.714.000
2.712.500 9.562.500 20.439.000 32.714.000
2.590.000 9.125.000 19.440.000 31.155.000
2.774.000 8.640.000 19.880.000 31.294.000
3.725.000 9.555.000 23.200.000 36.480.000
7.350.000 12.580.000 23.360.000 43.290.000
7.252.000 11.680.000 23.760.000 42.692.000
7.227.000 11.520.000 23.430.000 42.177.000
7.300.000 18.200.000 23.100.000 48.600.000
7.300.000 18.720.000 24.140.000 50.160.000
7.400.000 21.900.000 32.400.000 61.700.000
8.880.000 21.900.000 33.840.000 64.620.000
7.400.000 21.900.000 32.400.000 61.700.000
8.880.000 21.900.000 45.000.000 75.780.000
8.940.000 27.562.500 39.875.000 76.377.500
8.880.000 18.250.000 52.200.000 79.330.000
9.125.000 29.120.000 50.750.000 88.995.000
10.950.000 32.760.000 51.100.000 94.810.000
9.490.000 33.840.000 70.290.000 113.620.000
9.250.000 32.850.000 66.600.000 108.700.000
11.250.000 25.900.000 80.300.000 117.450.000
7.400.000 25.550.000 79.200.000 112.150.000
6.290.000 23.725.000 79.200.000 109.215.000
5.887.500 38.500.000 64.325.000 108.712.500
11.100.000 29.200.000 73.440.000 113.740.000
11.100.000 27.375.000 82.800.000 121.275.000
10.950.000 25.200.000 79.450.000 115.600.000
212.365.500 599.945.000 128.129.5000 2.093.605.500
7.078.850 19.998.166,7 42.709.833,33 69.786.850

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


80

Lampiran 6. Biaya Pakan Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

Total Kebutuhan Pakan (Kg) Harga Pakan (Rp/Kg)


No. Sampel Luas Kandang (m3) Jumlah Ternak (Ekor)
Halus Sedang Kasar Halus Sedang Kasar
1 750 6000 2000 4100 11.300 7200 7150 7050
2 765 6000 2000 4100 11.000 7400 7300 7200
3 774 6000 2000 7750 8000 7200 7100 7000
4 780 6000 2000 7500 7750 7200 7100 7000
5 900 7000 2300 7750 8000 7200 7100 7000
6 864 7000 2300 7750 8000 7200 7100 7000
7 855 7000 2300 7500 8250 7200 7100 7000
8 900 7000 2000 6000 8700 7400 7300 7200
9 1000 8000 2250 8000 10.000 7200 7150 7050
10 950 8000 2100 7500 10.000 7500 7400 7300
11 980 8000 2100 7750 10.000 7500 7400 7300
12 990 8000 2500 7750 10.000 7200 7150 7050
13 980 8000 2500 7500 10.000 7200 7150 7050
14 964 8000 2250 8000 10.000 7200 7100 7000
15 1000 8500 2500 7800 11.000 7400 7300 7200
16 1100 9000 2700 11.000 12.500 8000 7600 7500
17 1100 9000 2700 11.200 12.500 7400 7200 7000
18 1080 9500 2700 11.000 13.000 8000 7600 7500
19 1250 10.000 3000 12.000 13.700 8000 7600 7500
20 1100 10.000 2300 5200 21.000 7400 7200 7000
21 1200 10.000 2700 10.900 13.000 8000 7600 7500
22 1250 10.000 3000 12.000 12.750 7400 7200 7000
23 1500 12.000 2700 12.500 15.100 7200 7150 7050
24 1450 12.000 2500 12.500 15.000 7400 7200 7000
25 1890 15.000 4500 15.000 16.100 7400 7200 7000
26 1920 15.000 4500 8750 20.250 8750 8500 8000
27 1920 15.000 4500 8800 20.250 8700 8500 8000
28 2500 20.000 6650 13.300 20.000 7400 7300 7200
29 2900 23.000 4800 12.000 41.500 7400 7300 7200
30 3750 30.000 10000 20.000 30.000 7400 7300 7200
Total 39.362 318.000 92.350 282.900 418.650 225.050 220.350 216.050
Rataan 1312,066667 10.600 3078,333 9430 13.955 7501,67 7345 7201,67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


81

Lanjutan lampiran 6.

Biaya Pakan (Rp)


Total Biaya Pakan (Rp)
Halus Sedang Kasar
14.400.000 29.315.000 79.665.000 123.380.000
14.800.000 29.930.000 79.200.000 123.930.000
14.400.000 55.025.000 56.000.000 125.425.000
14.400.000 53.250.000 54.250.000 121.900.000
16.560.000 55.025.000 56.000.000 127.585.000
16.560.000 55.025.000 56.000.000 127.585.000
16.560.000 53.250.000 57.750.000 127.560.000
14.800.000 43.800.000 62.640.000 121.240.000
16.200.000 57.200.000 70.500.000 143.900.000
15.750.000 55.500.000 73.000.000 144.250.000
15.750.000 57.350.000 73.000.000 146.100.000
18.000.000 55.412.500 70.500.000 143.912.500
18.000.000 53.625.000 70.500.000 142.125.000
16.200.000 56.800.000 70.000.000 143.000.000
18.500.000 56.940.000 79.200.000 154.640.000
21.600.000 83.600.000 93.750.000 198.950.000
19.980.000 80.640.000 87.500.000 188.120.000
21.600.000 83.600.000 97.500.000 202.700.000
24.000.000 91.200.000 102.750.000 217.950.000
17.020.000 37.440.000 147.000.000 201.460.000
21.600.000 82.840.000 97.500.000 201.940.000
22.200.000 86.400.000 89.250.000 197.850.000
19.440.000 89.375.000 106.455.000 215.270.000
18.500.000 90.000.000 105.000.000 213.500.000
33.300.000 108.000.000 112.700.000 254.000.000
39.375.000 74.375.000 162.000.000 275.750.000
39.150.000 74.800.000 162.000.000 275.950.000
49.210.000 97.090.000 144.000.000 290.300.000
35.520.000 87.600.000 298.800.000 421.920.000
74.000.000 146.000.000 216.000.000 436.000.000
697.375.000 2.080.407.500 3.030.410.000 580.819.2500
23.245.833,3 69.346.916,7 101.013.666,7 193.606.416,7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


82

Lampiran 7. Biaya Obat-Obatan Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode

No. Sampel Luas Kandang (m3) Jumlah Ternak (Ekor) Total Biaya Obat-obatan/Periode (Rp)
1 144 1000 550.000
2 250 2000 1.200.000
3 270 2000 1.200.000
4 250 2000 1.100.000
5 250 2000 1.200.000
6 360 2000 1.000.000
7 360 2000 1.000.000
8 360 2500 2.000.000
9 405 3000 1.700.000
10 415 3000 1.500.000
11 423 3000 1.200.000
12 441 3500 1.700.000
13 441 3500 1.800.000
14 441 3500 2.000.000
15 560 4000 1.500.000
16 495 4000 2.000.000
17 495 4000 2.000.000
18 504 4000 1.500.000
19 500 4000 1.500.000
20 504 4000 2.500.000
21 486 4000 2.000.000
22 625 5000 2.200.000
23 621 5000 3.000.000
24 621 5000 3.500.000
25 625 5000 2.500.000
26 621 5000 2.800.000
27 625 5000 2.500.000
28 625 5000 3.000.000
29 625 5000 2.800.000
30 625 5000 2.500.000
Total 13.967 108.000 56.950.000
Rataan 465,5666667 3600 1.881.667

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


83

Lampiran 8. Biaya Obat-Obatan Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

No. Sampel Luas Kandang (m3) Jumlah Ternak (Ekor) Total Biaya Obat-obatan/Periode (Rp)
1 750 6000 3.000.000
2 765 6000 3.000.000
3 774 6000 2.500.000
4 780 6000 2.500.000
5 900 7000 3.200.000
6 864 7000 3.500.000
7 855 7000 3.500.000
8 900 7000 3.250.000
9 1000 8000 4.000.000
10 950 8000 4.000.000
11 980 8000 3.500.000
12 990 8000 4.000.000
13 980 8000 4.000.000
14 964 8000 4.000.000
15 1000 8500 4.200.000
16 1100 9000 4.500.000
17 1100 9000 4.500.000
18 1080 9500 4.750.000
19 1250 10.000 5.000.000
20 1100 10.000 4.800.000
21 1200 10.000 5.000.000
22 1250 10.000 4.850.000
23 1500 12.000 6.000.000
24 1450 12.000 5.500.000
25 1890 15.000 7.500.000
26 1920 15.000 7.000.000
27 1920 15.000 7.250.000
28 2500 20.000 10.000.000
29 2900 23.000 11.000.000
30 3750 30.000 15.000.000
Total 39.362 3.180.00 154.800.000
Rataan 1312,066667 10.600 5.160.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


84

Lampiran 9. Biaya Tenaga Kerja Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode

No. Sampel Jumlah Ternak (Ekor) Jumlah Tenaga Kerja Upah/Orang (Rp) Total Biaya Tenaga Kerja (Rp)
1 1000 1 500.000 500.000
2 2000 1 1.200.000 1.200.000
3 2000 1 1.000.000 1.000.000
4 2000 1 1.300.000 1.300.000
5 2000 1 1.000.000 1.000.000
6 2000 1 1.250.000 1.250.000
7 2000 1 1.200.000 1.200.000
8 2500 1 1.250.000 1.250.000
9 3000 1 1.500.000 1.500.000
10 3000 1 1.500.000 1.500.000
11 3000 1 2.000.000 2.000.000
12 3500 1 1.750.000 1.750.000
13 3500 1 2.000.000 2.000.000
14 3500 1 1.500.000 1.500.000
15 4000 1 2.000.000 2.000.000
16 4000 1 2.000.000 2.000.000
17 4000 1 2.000.000 2.000.000
18 4000 1 2.800.000 2.800.000
19 4000 1 2.500.000 2.500.000
20 4000 1 2.800.000 2.800.000
21 4000 1 2.000.000 2.000.000
22 5000 1 4.000.000 4.000.000
23 5000 1 2.500.000 2.500.000
24 5000 1 2.500.000 2.500.000
25 5000 1 2.000.000 2.000.000
26 5000 1 2.500.000 2.500.000
27 5000 1 3.500.000 3.500.000
28 5000 1 2.500.000 2.500.000
29 5000 1 2.500.000 2.500.000
30 5000 1 2.500.000 2.500.000
Jumlah 108.000 30 59.550.000 59.550.000
Rataan 3600 1 198.5000 1.985.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


85

Lampiran 10. Biaya Tenaga Kerja Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

No. Sampel Jumlah Ternak (Ekor) Jumlah Tenaga Kerja Upah/Orang (Rp) Total Biaya Tenaga Kerja (Rp)
1 6000 1 3.000.000 3.000.000
2 6000 1 3.000.000 3.000.000
3 6000 1 3.000.000 3.000.000
4 6000 1 3.000.000 3.000.000
5 7000 1 3.500.000 3.500.000
6 7000 1 3.500.000 3.500.000
7 7000 1 3.000.000 3.000.000
8 7000 1 3.500.000 3.500.000
9 8000 1 4.000.000 4.000.000
10 8000 1 4.000.000 4.000.000
11 8000 1 4.000.000 4.000.000
12 8000 1 4.000.000 4.000.000
13 8000 2 2.000.000 4.000.000
14 8000 1 4.000.000 4.000.000
15 8500 1 4.200.000 4.200.000
16 9000 1 5.000.000 5.000.000
17 9000 1 1.500.000 1.500.000
18 9500 2 2.500.000 5.000.000
19 10.000 1 3.500.000 3.500.000
20 10.000 3 1.500.000 4.500.000
21 10.000 2 2.500.000 5.000.000
22 10.000 2 2.500.000 5.000.000
23 12.000 2 3.000.000 6.000.000
24 12.000 2 3.000.000 6.000.000
25 15.000 4 2.000.000 8.000.000
26 15.000 3 2.500.000 7.500.000
27 15.000 4 2.000.000 8.000.000
28 20.000 2 4.500.000 9.000.000
29 23.000 4 2.500.000 10.000.000
30 30.000 4 2.950.000 11.800.000
Jumlah 318.000 53 93.150.000 149.500.000
Rataan 10.600 1,766666667 3.105.000 4.983.333,333

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


86

Lampiran 11. Jumlah dan Nilai Peralatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode
No. Jumlah Jumlah Peralatan (Unit)
Sampel Ternak (Ekor) Galon Otomatis Tempat Pakan Baby Chick Gas Solek Bola Lampu Kipas Tong Air Alat Timbangan Mesin
Besar Angin Doorsmeer Pompa Air
1 1000 17 50 30 1 5 - 1 1 1 1
2 2000 35 100 50 2 12 - 1 1 1 1
3 2000 35 80 40 4 12 1 2 1 1 1
4 2000 33 85 45 2 8 1 2 1 1 1
5 2000 33 90 50 2 10 1 2 1 1 1
6 2000 34 90 50 2 12 2 1 1 1 1
7 2000 35 72 40 2 12 1 1 1 1 1
8 2500 38 110 65 3 12 - 1 1 1 1
9 3000 50 160 90 3 15 - 1 1 1 1
10 3000 50 155 80 3 16 - 1 1 1 1
11 3000 51 165 63 3 15 1 1 1 1 1
12 3500 55 170 85 3 18 - 1 1 1 1
13 3500 60 170 40 3 15 1 2 1 1 1
14 3500 60 170 40 4 18 1 2 1 1 1
15 4000 68 170 85 4 17 2 1 1 1 1
16 4000 70 170 90 4 18 2 1 1 1 1
17 4000 70 210 100 4 20 - 2 1 1 1
18 4000 60 160 96 4 25 2 2 1 1 1
19 4000 65 200 100 4 25 2 2 1 1 1
20 4000 60 160 120 4 24 - 2 1 1 1
21 4000 68 180 90 4 20 1 2 1 1 1
22 5000 85 220 110 5 24 1 2 1 1 1
23 5000 80 200 100 5 25 - 1 1 1 1
24 5000 78 200 100 5 25 2 1 1 1 1
25 5000 60 210 100 5 25 - 1 1 1 1
26 5000 60 210 110 5 27 3 1 1 1 1
27 5000 80 216 107 5 27 4 2 1 1 1
28 5000 85 220 110 5 27 1 2 1 1 1
29 5000 85 225 110 5 30 1 2 1 1 1
30 5000 70 220 110 5 30 4 2 1 1 1
Jumlah 108.000 1730 4838 2406 110 569 34 45 30 30 30
Rataan 3600 57,66666667 161,2666667 80,2 3,666667 18,9666667 1,7 1,5 1 1 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


87

Lanjutan Lampiran 11.


Nilai Peralatan/Unit (Rp)
Galon Otomatis Tempat Pakan Besar Baby Chick Gas Solek Bola Lampu Kipas Angin Tong Air Alat Doorsmeer Timbangan Mesin Pompa Air
45.000 30.000 25.000 800.000 30.000 - 200.000 300.000 1.200.000 3.000.000
45.000 30.000 25.000 800.000 25.000 - 200.000 300.000 2.000.000 3.200.000
80.000 27.500 22.000 1.200.000 25.000 1.200.000 200.000 250.000 2.000.000 3.300.000
85.000 27.500 17.500 1.200.000 125.000 1.200.000 200.000 460.000 1.500.000 3.000.000
85.000 30.000 20.000 1.200.000 30.000 1.500.000 300.000 300.000 2.000.000 3.350.000
85.000 30.000 22.000 900.000 25.000 1.000.000 800.000 300.000 2.000.000 3.200.000
45.000 30.000 35.000 1.000.000 25.000 1.500.000 1.200.000 300.000 2.000.000 4.000.000
30.000 40.000 22.000 350.000 25.000 - 700.000 300.000 2.000.000 3.350.000
45.000 40.000 22.000 120.000 25.000 - 700.000 300.000 2.000.000 3.200.000
50.000 30.000 30.000 950.000 25.000 - 700.000 300.000 1.500.000 3.300.000
80.000 30.000 30.000 800.000 25.000 1.000.000 700.000 300.000 1.000.000 3.550.000
60.000 30.000 30.000 1.000.000 25.000 - 700.000 300.000 2.500.000 3.000.000
45.000 30.000 30.000 800.000 25.000 1.000.000 700.000 250.000 2.500.000 3.600.000
45.000 30.000 30.000 800.000 25.000 1.000.000 700.000 250.000 2.000.000 3.750.000
90.000 24.000 22.000 1.100.000 30.000 350.000 700.000 300.000 1.850.000 3.550.000
80.000 30.000 25.000 1.000.000 30.000 500.000 700.000 300.000 1.300.000 3.850.000
45.000 30.000 30.000 800.000 25.000 - 700.000 250.000 1.600.000 3.750.000
50.000 25.000 25.000 800.000 25.000 800.000 600.000 250.000 1.700.000 3.000.000
88.000 30.000 25.000 800.000 25.000 800.000 650.000 250.000 1.850.000 3.300.000
80.000 23.000 22.000 1.500.000 25.000 .- 700.000 500.000 2.000.000 2.850.000
80.000 35.000 50.000 1.100.000 25.000 1.200.000 700.000 500.000 2.000.000 3.500.000
80.000 30.000 20.000 1.000.000 22.000 1.200.000 750.000 500.000 1.500.000 3.000.000
75.000 17.000 15.000 1.200.000 25.000 - 700.000 450.000 2.000.000 4.000.000
70.000 20.000 22.000 1.200.000 25.000 1.200.000 700.000 350.000 2.000.000 3.900.000
70.000 20.000 22.000 800.000 25.000 - 700.000 450.000 2.000.000 3.750.000
60.000 25.000 22.000 1.200.000 22.000 1.000.000 1.000.000 500.000 1.800.000 3.550.000
90.000 23.000 25.000 1.200.000 22.000 1.000.000 700.000 500.000 1.850.000 3.550.000
80.000 28.000 22.000 1.200.000 22.000 1.500.000 750.000 500.000 1.850.000 3.750.000
80.000 25.000 23.000 1.200.000 20.000 1.500.000 700.000 500.000 2.000.000 3.700.000
88.000 25.000 25.000 1.200.000 20.000 1.000.000 750.000 500.000 2.000.000 4.000.000
2.031.000 845.000 755.500 29.220.000 848.000 21.450.000 19.500.000 10.810.000 55.500.000 103.800.000
67.700 28.166,67 25.183,33 974.000 28.266,67 1.072.500 650.000 360.333,3333 1.850.000 3.460.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


88

Lanjutan Lampiran 11.

Nilai Peralatan (Rp) Total


Galon Otomatis Tempat P. Besar Baby Chick Gas Solek Bola Lampu Kipas Angin Tong Air Alat Doorsmeer Timbangan Mesin P. Air
765.000 1.500.000 750.000 800.000 150.000 0 200.000 300.000 1.200.000 3.000.000 5.630.000
1.575.000 3.000.000 1.250.000 1.600.000 300.000 0 200.000 300.000 2.000.000 3.200.000 6.625.000
2.800.000 2.200.000 880.000 4.800.000 300.000 1.200.000 400.000 250.000 2.000.000 3.300.000 8.304.500
2.805.000 2.337.500 787.500 2.400.000 1.000.000 1.200.000 400.000 460.000 1.500.000 3.000.000 7.815.000
2.805.000 2.700.000 1.000.000 2.400.000 300.000 1.500.000 600.000 300.000 2.000.000 3.350.000 8.815.000
2.890.000 2.700.000 1.100.000 1.800.000 300.000 2.000.000 800.000 300.000 2.000.000 3.200.000 8.362.000
1.575.000 2.160.000 1.400.000 2.000.000 300.000 1.500.000 1.200.000 300.000 2.000.000 4.000.000 10.135.000
1.140.000 4.400.000 1.430.000 1.050.000 300.000 0 700.000 300.000 2.000.000 3.350.000 6.817.000
2.250.000 6.400.000 1.980.000 360.000 375.000 0 700.000 300.000 2.000.000 3.200.000 6.452.000
2.500.000 4.650000 2.400.000 2.850.000 400.000 0 700.000 300.000 1.500.000 3.300.000 6.885.000
4.080.000 4.950.000 1.890.000 2.400.000 375.000 1.000.000 700.000 300.000 1.000.000 3.550.000 7.515.000
3.300.000 5.100.000 2.550.000 3.000.000 450.000 0 700.000 300.000 2.500.000 3.000.000 7.645.000
2.700.000 5.100.000 1.200.000 2.400.000 375.000 1.000.000 1.400.000 250.000 2.500.000 3.600.000 8.980.000
2.700.000 5.100.000 1.200.000 3.200.000 450.000 1.000.000 1.400.000 250.000 2.000.000 3.750.000 8.630.000
6.120.000 4.080.000 1.870.000 4.400.000 510.000 700.000 700.000 300.000 1.850.000 3.550.000 8.016.000
5.600.000 5.100.000 2.250.000 4.000.000 540.000 1.000.000 700.000 300.000 1.300.000 3.850.000 7.815.000
3.150.000 6.300.000 3.000.000 3.200.000 500.000 0 1.400.000 250.000 1.600.000 3.750.000 7.230.000
3.000.000 4.000.000 2.400.000 3.200.000 625.000 1.600.000 1.200.000 250.000 1.700.000 3.000.000 7.275.000
5.720.000 6.000.000 2.500.000 3.200.000 625.000 1.600.000 1.300.000 250.000 1.850.000 3.300.000 7.818.000
4.800.000 3.680.000 2.640.000 6.000.000 600.000 0 1.400.000 500.000 2.000.000 2.850.000 7.700.000
5.440.000 6.300.000 4.500.000 4.400.000 500.000 1.200.000 1.400.000 500.000 2.000.000 3.500.000 9.190.000
6.800.000 6.600.000 2.200.000 5.000.000 528.000 1.200.000 1.500.000 500.000 1.500.000 3.000.000 8.102.000
6.000.000 3.400.000 1.500.000 6.000.000 625.000 0 700.000 450.000 2.000.000 4.000.000 8.482.000
5.460.000 4.000.000 2.200.000 6.000.000 625.000 2.400.000 700.000 350.000 2.000.000 3.900.000 9.487.000
4.200.000 4.200.000 2.200.000 4.000.000 625.000 0 700.000 450.000 2.000.000 3.750.000 7.837.000
3.600.000 5.250.000 2.420.000 6.000.000 594.000 3.000.000 1.000.000 500.000 1.800.000 3.550.000 9.179.000
7.200.000 4.968.000 2.675.000 6.000.000 594.000 4.000.000 1.400.000 500.000 1.850.000 3.550.000 8.960.000
6.800.000 6.160.000 2.420.000 6.000.000 594.000 1.500.000 1.500.000 500.000 1.850.000 3.750.000 9.702.000
6.800.000 5.625.000 2.530.000 6.000.000 600.000 1.500.000 1.400.000 500.000 2.000.000 3.700.000 9.748.000
6.160.000 5.500.000 2.750.000 6.000.000 600.000 4.000.000 1.500.000 500.000 2.000.000 4.000.000 9.608.000
120.735.000 133.460.500 59.872.500 110.460.000 14.660.000 34.100.000 28.600.000 10.810.000 55.500.000 103.800.000 244.759.500
4.024.500 4.448.683,333 1.995.750 3.682.000 488.666,667 1.136.666,67 953.333,3 360.333,3333 1.850.000 3.460.000 8.158.650

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


89

Lampiran 12. Jumlah dan Nilai Peralatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode
Jumlah Peralatan (Unit)
No. Jumlah Ternak
Galon Tempat Bola Alat Mesin
Sampel (Ekor) Baby Chick Gas Solek Kipas Angin Tong Air Timbangan
Otomatis Pakan Besar Lampu Doorsmeer Pompa Air
1 6000 105 320 160 6 30 1 2 1 1 1
2 6000 110 310 155 6 25 2 2 1 1 1
3 6000 100 310 150 6 30 2 2 1 1 1
4 6000 100 300 150 6 25 2 2 1 1 1
5 7000 115 300 150 7 35 - 6 1 1 1
6 7000 119 200 150 7 30 - 2 1 2 1
7 7000 120 200 150 7 30 1 2 1 1 2
8 7000 125 350 175 7 30 2 4 1 1 2
9 8000 136 400 200 8 40 - 2 1 2 2
10 8000 130 380 190 8 30 - 2 1 2 2
11 8000 135 300 200 8 30 - 2 1 1 2
12 8000 135 370 185 8 40 - 2 1 2 2
13 8000 136 380 100 8 30 - 2 1 1 1
14 8000 130 400 100 8 30 1 2 1 1 1
15 8500 145 200 100 8 35 1 2 1 2 2
16 9000 153 300 200 9 40 - 2 1 1 2
17 9000 155 300 200 9 40 - 2 1 1 1
18 9500 170 220 100 8 45 4 2 2 1 2
19 10.000 120 500 200 10 50 6 4 2 1 2
20 10.000 125 400 285 9 45 1 5 2 2 2
21 10.000 184 450 150 10 50 6 4 2 2 2
22 10.000 170 340 200 10 45 5 4 2 3 2
23 12.000 205 600 300 12 60 6 4 2 2 2
24 12.000 210 600 300 15 60 5 4 2 2 2
25 15.000 230 750 320 14 75 10 5 2 2 1
26 15.000 274 660 420 14 131 14 3 2 3 1
27 15.000 255 450 280 15 80 9 4 2 2 2
28 20.000 340 600 400 20 100 12 8 2 2 2
29 23.000 390 920 565 20 115 4 10 1 3 2
30 30.000 510 1800 1120 30 300 18 10 4 4 3
Jumlah 318000 5332 13610 7355 313 1706 112 107 44 51 50
Rataan 10600 177,7333333 453,6666667 245,16667 10,43333 56,8666667 5,33333333 3,56667 1,466666667 1,7 1,666666667

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


90

Lanjutan Lampiran 12.


Harga Peralatan/Unit (Rp)
Galon Otomatis Tempat Pakan Besar Baby Chick Gas Solek Bola Lampu Kipas Angin Tong Air Alat Doorsmeer Timbangan Mesin Pompa Air
45.000 22.000 20.000 700.000 25.000 1.200.000 300.000 300.000 1.200.000 3.000.000
45.000 22.000 20.000 700.000 25.000 1.200.000 300.000 300.000 2.000.000 3.200.000
40.000 25.000 22.000 1.200.000 23.000 1.000.000 700.000 300.000 2.000.000 3.300.000
45.000 25.000 20.000 1.200.000 22.000 1.000.000 700.000 300.000 1.500.000 3.000.000
40.000 25.000 20.000 1.200.000 22.000 - 200.000 300.000 2.000.000 3.350.000
75.000 15.000 20.000 1.000.000 27.000 - 150.000 300.000 2.000.000 3.200.000
40.000 15.000 20.000 1.000.000 25.000 1.200.000 150.000 300.000 2.000.000 4.000.000
40.000 25.000 22.000 800.000 25.000 1.000.000 150.000 250.000 2.000.000 3.350.000
40.000 25.000 22.000 800.000 25.000 - 150.000 250.000 2.000.000 3.200.000
75.000 15.000 22.000 700.000 27.000 - 150.000 500.000 1.500.000 3.300.000
80.000 23.000 22.000 1.500.000 25.000 - 700.000 500.000 1.000.000 3.550.000
80.000 25.000 20.000 1.200.000 25.000 - 700.000 500.000 2.500.000 3.000.000
75.000 15.000 20.000 1.000.000 27.000 - 150.000 500.000 2.500.000 3.600.000
45.000 20.000 22.000 1.000.000 22.000 1.200.000 200.000 500.000 2.000.000 3.750.000
60.000 15.000 20.000 700.000 30.000 1.000.000 150.000 500.000 1.850.000 3.550.000
30.000 20.000 20.000 700.000 25.000 - 200.000 300.000 1.300.000 3.850.000
30.000 15.000 20.000 700.000 25.000 - 200.000 300.000 1.600.000 3.750.000
85.000 24.000 22.000 700.000 35.000 1.700.000 400.000 500.000 1.700.000 3.000.000
30.000 22.500 25.000 1.350.000 20.000 1.400.000 700.000 500.000 1.850.000 3.300.000
40.000 40.000 20.000 200.000 25.000 2.000.000 200.000 500.000 2.000.000 2.850.000
90.000 25.000 25.000 800.000 30.000 1.500.000 700.000 500.000 2.000.000 3.500.000
30.000 22.000 25.000 1.200.000 20.000 1.500.000 700.000 500.000 1.500.000 3.000.000
30.000 22.000 25.000 700.000 25.000 1.500.000 700.000 500.000 2.000.000 4.000.000
30.000 22.000 25.000 850.000 25.000 1.200.000 700.000 450.000 2.000.000 3.900.000
30.000 22.000 25.000 800.000 25.000 1.000.000 700.000 600.000 2.000.000 3.750.000
30.000 22.000 25.000 800.000 25.000 1.000.000 700.000 300.000 1.800.000 3.550.000
30.000 22.000 25.000 800.000 25.000 1.200.000 700.000 450.000 1.850.000 3.550.000
45.000 22.000 25.000 1.200.000 20.000 1.400.000 700.000 500.000 1.850.000 3.750.000
70.000 30.000 20.000 300.000 25.000 1.200.000 200.000 800.000 2.000.000 3.700.000
70.000 22.000 25.000 700.000 25.000 1.000.000 700.000 650.000 2.000.000 4.000.000
1.495.000 664.500 664.000 26.500.000 750.000 26.400.000 13.050.000 1.295.0000 55.500.000 103.800.000
49.833,33333 22.150 22.133,333 883.333,3 25.000 1.257.142,86 435.000 431.666,6667 1.850.000 3.460.000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


91

Lanjutan lampiran 12.


Total Biaya Peralatan (Rp)
Galon Tempat P. Besar Baby Chick Gas Solek Bolak Lampu Kipas Tong Air Alat Timbangan Mesin P. Air Total (Rp)
Otomatis Angin Doorsmeer
4.725.000 7.040.000 3.200.000 4.200.000 750.000 1.200.000 600.000 300.000 1200000 3.000.000 26.215.000
4.950.000 6.820.000 3.100.000 4.200.000 625.000 2.400.000 600.000 300.000 2000000 3.200.000 28.195.000
4.000.000 7.750.000 3.300.000 7.200.000 690.000 2.000.000 1.400.000 300.000 2000000 3.300.000 31.940.000
4.500.000 7.500.000 3.000.000 7.200.000 550.000 2.000.000 1.400.000 300.000 1500000 3.000.000 30.950.000
4.600.000 7.500.000 3.000.000 8.400.000 770.000 0 1.200.000 300.000 2000000 3.350.000 31.120.000
8.925.000 3.000.000 3.000.000 7.000.000 810.000 0 300.000 300.000 4000000 3.200.000 30.535.000
4.800.000 3.000.000 3.000.000 7.000.000 750.000 1.200.000 300.000 300.000 2000000 8.000.000 30.350.000
5.000.000 8.750.000 3.850.000 5.600.000 750.000 2.000.000 600.000 250.000 2000000 6.700.000 35.500.000
5.440.000 10.000.000 4.400.000 6.400.000 1.000.000 0 300.000 250.000 4000000 6.400.000 38.190.000
9.750.000 5.700.000 4.180.000 5.600.000 810.000 0 300.000 500.000 3000000 6.600.000 36.440.000
10.800.000 6.900.000 4.400.000 12.000.000 750.000 0 1.400.000 500.000 1000000 7.100.000 44.850.000
10.800.000 9.250.000 3.700.000 9.600.000 1.000.000 0 1.400.000 500.000 5000000 6.000.000 47.250.000
10.200.000 5.700.000 2.000.000 8.000.000 810.000 0 300.000 500.000 2500000 3.600.000 33.610.000
5.850.000 8.000.000 2.200.000 8.000.000 660.000 1.200.000 400.000 500.000 2000000 3.750.000 32.560.000
8.700.000 3.000.000 2.000.000 5.600.000 1.050.000 1.000.000 300.000 500.000 3700000 7.100.000 32.950.000
4.590.000 6.000.000 4.000.000 6.300.000 1.000.000 0 400.000 300.000 1300000 7.700.000 31.590.000
4.650.000 4.500.000 4.000.000 6.300.000 1.000.000 0 400.000 300.000 1600000 3.750.000 26.500.000
14.450.000 5.280.000 2.200.000 5.600.000 1.575.000 6.800.000 800.000 1.000.000 1700000 6.000.000 45.405.000
3.600.000 11.250.000 5.000.000 13.500.000 1.000.000 8.400.000 2.800.000 1.000.000 1850000 6.600.000 55.000.000
5.000.000 16.000.000 5.700.000 1.800.000 1.125.000 2.000.000 1.000.000 1.000.000 4000000 5.700.000 43.325.000
16.560.000 11.250.000 3.750.000 8.000.000 1.500.000 9.000.000 2.800.000 1.000.000 4000000 7.000.000 64.860.000
5.100.000 7.480.000 5.000.000 12.000.000 900.000 7.500.000 2.800.000 1.000.000 4500000 6.000.000 52.280.000
6.150.000 13.200.000 7.500.000 8.400.000 1.500.000 9.000.000 2.800.000 1.000.000 4000000 8.000.000 61.550.000
6.300.000 13.200.000 7.500.000 12.750.000 1.500.000 6.000.000 2.800.000 900.000 4000000 7.800.000 62.750.000
6.900.000 16.500.000 8.000.000 11.200.000 1.875.000 10.000.000 3.500.000 1.200.000 4000000 3.750.000 66.925.000
8.220.000 14.520.000 10.500.000 11.200.000 3.275.000 14.000.000 2.100.000 600.000 5400000 3.550.000 73.365.000
7.650.000 9.900.000 7.000.000 12.000.000 2.000.000 10.800.000 2.800.000 900.000 3700000 7.100.000 63.850.000
15.300.000 13.200.000 10.000.000 24.000.000 2.000.000 16.800.000 5.600.000 1.000.000 3700000 7.500.000 99.100.000
27.300.000 27.600.000 11.300.000 6.000.000 2.875.000 4.800.000 2.000.000 800.000 6000000 7.400.000 96.075.000
35.700.000 39.600.000 28.000.000 21.000.000 7.500.000 18.000.000 7.000.000 2.600.000 8000000 12.000.000 179.400.000
270.510.000 309.390.000 167.780.000 266.050.000 42.400.000 136.100.000 50.400.000 20.200.000 95.650.000 174.150.000 1.532.630.000
9017000 10.313.000 5.592.666,67 8.868.333,33 1.413.333,33 4.536.666,67 1.680.000 673.333,33 3.188.333,33 5.805.000,00 51.087.666,67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


92

Lampiran 13. Nilai Penyusutan Investasi Peralatan Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode

No. Jumlah Galon Otomatis Tempat Pakan Besar


Sampel Ternak (Ekor) Nilai Peralatan Umur Ekonomis Nilai Akhir Penyusutan Nilai Peralatan Umur Ekonomis Nilai Akhir Penyusutan
1 1000 765.000 5 4000 152.200,00 1.500.000 4 3000 374.250,00
2 2000 1.575.000 5 3000 314.400,00 3.000.000 5 4000 599.200,00
3 2000 2.800.000 6 6000 465.666,67 2.200.000 4 3000 549.250,00
4 2000 2.805.000 6 4000 466.833,33 2.337.500 4 5000 583.125,00
5 2000 2.805.000 6 3000 467.000,00 2.700.000 4 3000 674.250,00
6 2000 2.890.000 6 4000 481.000,00 2.700.000 4 4000 674.000,00
7 2000 1.575.000 5 2000 314.600,00 2.160.000 4 4000 539.000,00
8 2500 1.140.000 3 3000 379.000,00 4.400.000 5 4000 879.200,00
9 3000 2.250.000 5 3000 449.400,00 6.400.000 5 4000 1.279.200,00
10 3000 2.500.000 5 3000 499.400,00 4.650.000 4 4000 1.161.500,00
11 3000 4.080.000 6 3000 679.500,00 4.950.000 4 3000 1.236.750,00
12 3500 3.300.000 6 3000 549.500,00 5.100.000 4 2000 1.274.500,00
13 3500 2.700.000 5 4000 539.200,00 5.100.000 4 2000 1.274.500,00
14 3500 2.700.000 5 4000 539.200,00 5.100.000 4 2000 1.274.500,00
15 4000 6.120.000 7 4000 873.714,29 4.080.000 4 2000 1.019.500,00
16 4000 5.600.000 6 6000 932.333,33 5.100.000 5 4000 1.019.200,00
17 4000 3.150.000 5 3000 629.400,00 6.300.000 5 4000 1.259.200,00
18 4000 3.000.000 5 3000 599.400,00 4.000.000 4 4000 999.000,00
19 4000 5.720.000 7 2000 816.857,14 6.000.000 5 4000 1.199.200,00
20 4000 4.800.000 6 2000 799.666,67 3.680.000 4 4000 919.000,00
21 4000 5.440.000 6 3000 906.166,67 6.300.000 5 4000 1.259.200,00
22 5000 6.800.000 6 2000 1.133.000,00 6.600.000 5 4000 1.319.200,00
23 5000 6.000.000 6 4000 999.333,33 3.400.000 4 3000 849.250,00
24 5000 5.460.000 6 4000 909.333,33 4.000.000 4 6000 998.500,00
25 5000 4.200.000 6 3000 699.500,00 4.200.000 4 3000 1.049.250,00
26 5000 3.600.000 6 4000 599.333,33 5.250.000 5 3000 1.049.400,00
27 5000 7.200.000 7 4000 1.028.000,00 4.968.000 4 3000 1.241.250,00
28 5000 6.800.000 6 4000 1.132.666,67 6.160.000 5 3000 1.231.400,00
29 5000 6.800.000 6 4000 1.132.666,67 5.625.000 4 3000 1.405.500,00
30 5000 6.160.000 6 4000 1.026.000,00 5.500.000 4 3000 1.374.250,00
Jumlah 108.000 120.735.000 171 105.000 20.514.271,43 133.460.500 130 104.000 30.565.525
Rataan 3600 4.024.500 5,7 3500 683.809,0476 4.448.683,333 4,333333333 3466,6667 1.018.850,833

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


93

Lanjutan Lampiran 13
Baby Chick Gas Solek Bola Lampu
Nilai Umur Nilai Nilai Umur Nilai Nilai Umur Nilai
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Peralatan ekonomis Akhir Peralatan ekonomis Akhir Peralatan ekonomis Akhir
750.000 4 4000 186.500,00 800.000 8 3000 99.625,00 150.000 4 4000 36.500,00
1.250.000 5 6000 248.800,00 1.600.000 8 6000 199.250,00 300.000 4 3000 74.250,00
880.000 5 3000 175.400,00 4.800.000 9 4000 532.888,89 300.000 4 3000 74.250,00
787.500 5 3000 156.900,00 2.400.000 8 3000 299.625,00 1.000.000 6 6000 165.666,67
1.000.000 5 4000 199.200,00 2.400.000 8 4000 299.500,00 300.000 4 4000 74.000,00
1.100.000 5 4000 219.200,00 1.800.000 7 6000 256.285,71 300.000 4 3000 74.250,00
1.400.000 5 4000 279.200,00 2.000.000 8 4000 249.500,00 300.000 4 3000 74.250,00
1.430.000 5 4000 285.200,00 1.050.000 8 4000 130.750,00 300.000 4 3000 74.250,00
1.980.000 5 6000 394.800,00 360.000 7 3000 51.000,00 375.000 3 4000 123.666,67
2.400.000 5 6000 478.800,00 2.850.000 8 4000 355.750,00 400.000 4 3000 99.250,00
1.890.000 5 6000 376.800,00 2.400.000 8 4000 299.500,00 375.000 3 3000 124.000,00
2.550.000 5 6000 508.800,00 3.000.000 9 4000 332.888,89 450.000 4 4000 111.500,00
1.200.000 5 3000 239.400,00 2.400.000 8 4000 299.500,00 375.000 3 3000 124.000,00
1.200.000 4 3000 299.250,00 3.200.000 8 4000 399.500,00 450.000 4 4000 111.500,00
1.870.000 5 3000 373.400,00 4.400.000 9 4000 488.444,44 510.000 4 6000 126.000,00
2.250.000 5 4000 449.200,00 4.000.000 9 4000 444.000,00 540.000 4 6000 133.500,00
3.000.000 4 6000 748.500,00 3.200.000 8 4000 399.500,00 500.000 4 6000 123.500,00
2.400.000 4 3000 599.250,00 3.200.000 8 4000 399.500,00 625.000 4 6000 154.750,00
2.500.000 4 3000 624.250,00 3.200.000 8 4000 399.500,00 625.000 4 6000 154.750,00
2.640.000 4 3000 659.250,00 6.000.000 9 8000 665.777,78 600.000 3 4000 198.666,67
4.500.000 4 4000 1.124.000,00 4.400.000 8 3000 549.625,00 500.000 3 4000 165.333,33
2.200.000 4 3000 549.250,00 5.000.000 9 4000 555.111,11 528.000 3 4000 174.666,67
1.500.000 5 3000 299.400,00 6.000.000 8 3000 749.625,00 625.000 4 4000 155.250,00
2.200.000 4 3000 549.250,00 6.000.000 8 3000 749.625,00 625.000 4 4000 155.250,00
2.200.000 4 3000 549.250,00 4.000.000 8 3000 499.625,00 625.000 4 4000 155.250,00
2.420.000 4 3000 604.250,00 6.000.000 8 3000 749.625,00 594.000 4 3000 147.750,00
2.675.000 5 3000 534.400,00 6.000.000 8 3000 749.625,00 594.000 4 3000 147.750,00
2.420.000 4 3000 604.250,00 6.000.000 8 3000 749.625,00 594.000 4 3000 147.750,00
2.530.000 4 3000 631.750,00 6.000.000 8 3000 749.625,00 600.000 4 4000 149.000,00
2750000 4 3000 686.750,00 6.000.000 8 3000 749.625,00 600.000 4 4000 149.000,00
59872500 136 115.000 13.634.650 110.460.000 244 116.000 13.454.021,83 14.660.000 116 121.000 3.779.500
1995750 4,533333333 3833,3333 454.488,3333 3.682.000 8,133333333 3866,66667 448.467,3942 488.666,667 3,866666667 4033,33333 125.983,3333

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


94

Lanjutan Lampiran 13.

Kipas Angin Tong Air


Nilai Peralatan Umur Ekonomis Nilai Akhir Penyusutan Nilai Peralatan Umur Ekonomis Nilai Akhir Penyusutan
0 0 0 0 200.000 4 8000 48.000,00
0 0 0 0 200.000 4 8000 48.000,00
1.200.000 4 8000 298.000,00 400.000 4 8000 98.000,00
1.200.000 4 8000 298.000,00 400.000 4 8000 98.000,00
1.500.000 4 9000 372.750,00 600.000 5 9000 118.200,00
2.000.000 5 9000 398.200,00 800.000 5 8000 158.400,00
1.500.000 4 8000 373.000,00 1.200.000 5 9000 238.200,00
0 0 0 0 700.000 4 8000 173.000,00
0 0 0 0 700.000 4 8000 173.000,00
0 0 0 0 700.000 4 8000 173.000,00
1.000.000 4 8000 248.000,00 700.000 4 8000 173.000,00
0 0 0 0 700.000 4 8000 173.000,00
1.000.000 4 8000 248.000,00 1.400.000 5 9000 278.200,00
1.000.000 4 8000 248.000,00 1.400.000 5 9000 278.200,00
700.000 3 8000 230.666,67 700.000 4 8000 173.000,00
1.000.000 4 8000 248.000,00 700.000 4 8000 173.000,00
0 0 0 0 1.400.000 5 9000 278.200,00
1.600.000 4 9000 397.750,00 1.200.000 5 9000 238.200,00
1.600.000 4 9000 397.750,00 1.300.000 5 9000 258.200,00
0 0 0 0 1.400.000 5 9000 278.200,00
1.200.000 3 8000 397.333,33 1.400.000 5 9000 278.200,00
1.200.000 3 8000 397.333,33 1.500.000 5 9000 298.200,00
0 0 0 0 700.000 4 8000 173.000,00
2.400.000 5 9000 478.200,00 700.000 4 8000 173.000,00
0 0 0 0 700.000 4 8000 173.000,00
3.000.000 5 9000 598.200,00 1.000.000 5 9000 198.200,00
4.000.000 5 9000 798.200,00 1.400.000 5 9000 278.200,00
1.500.000 4 8000 373.000,00 1.500.000 5 9000 298.200,00
1.500.000 4 8000 373.000,00 1.400.000 5 9000 278.200,00
4.000.000 5 9000 798.200,00 1.500.000 5 9000 298.200,00
34.100.000 82 168.000 7.971.583,333 28.600.000 136 255.000 6.073.400
1.136.666,67 4,1 8400 398.579,1667 953.333,3333 4,533333333 8500 202.446,6667

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


95

Lanjutan Lampiran 13.


Alat Doorsmeer Timbangan Mesin Air Total Nilai
Nilai Umur Nilai Penyusutan Nilai Umur Nilai Penyusutan Nilai Umur Nilai Penyusutan Penyusutan
Peralatan ekonomis Akhir Peralatan ekonomis Akhir Peralalatan Ekonomis Akhir (Rp)
300.000 5 8000 58.400,00 1.200.000 5 4000 239.200,00 3.000.000 5 4000 599.200,00 1.793.875,00
300.000 5 8000 58.400,00 2.000.000 6 4000 332.666,67 3.200.000 5 4000 639.200,00 2.514.166,67
250.000 4 7000 60.750,00 2.000.000 6 5000 332.500,00 3.300.000 5 5000 659.000,00 3.245.705,56
460.000 5 8000 90.400,00 1.500.000 5 5000 299.000,00 3.000.000 5 5000 599.000,00 3.056.550,00
300.000 4 7000 73.250,00 2.000.000 6 5000 332.500,00 3.350.000 5 5000 669.000,00 3.279.650,00
300.000 4 7000 73.250,00 2.000.000 6 5000 332.500,00 3.200.000 5 5000 639.000,00 3.306.085,71
300.000 4 7000 73.250,00 2.000.000 6 5000 332.500,00 4.000.000 6 5000 665.833,33 3.139.333,33
300.000 4 7000 73.250,00 2.000.000 6 5000 332.500,00 3.350.000 5 5000 669.000,00 2.996.150,00
300.000 4 7000 73.250,00 2.000.000 6 5000 332.500,00 3.200.000 5 5000 639.000,00 3.515.816,67
300.000 4 7000 73.250,00 1.500.000 5 4000 299.200,00 3.300.000 5 4000 659.200,00 3.799.350,00
300.000 4 7000 73.250,00 1.000.000 5 4000 199.200,00 3.550.000 5 4000 709.200,00 4.119.200,00
300.000 4 7000 73.250,00 2.500.000 6 4000 416.000,00 3.000.000 5 4000 599.200,00 4.038.638,89
250.000 4 7000 60.750,00 2.500.000 6 4000 416.000,00 3.600.000 5 4000 719.200,00 4.198.750,00
250.000 4 7000 60.750,00 2.000.000 6 4000 332.666,67 3.750.000 5 4000 749.200,00 4.292.766,67
300.000 4 7000 73.250,00 1.850.000 5 8000 368.400,00 3.550.000 5 8000 708.400,00 4.434.775,40
300.000 4 7000 73.250,00 1.300.000 5 6000 258.800,00 3.850.000 6 6000 640.666,67 4.371.950,00
250.000 4 7000 60.750,00 1.600.000 5 6000 318.800,00 3.750.000 6 6000 624.000,00 4.441.850,00
250.000 4 7000 60.750,00 1.700.000 5 8000 338.400,00 3.000.000 5 8000 598.400,00 4.385.400,00
250.000 4 7000 60.750,00 1.850.000 5 8000 368.400,00 3.300.000 5 8000 658.400,00 4.938.057,14
500.000 5 8000 98.400,00 2.000.000 6 8000 332.000,00 2.850.000 5 8000 568.400,00 4.519.361,11
500.000 5 8000 98.400,00 2.000.000 6 7000 332.166,67 3.500.000 5 7000 698.600,00 5.809.025,00
500.000 5 8000 98.400,00 1.500.000 5 8000 298.400,00 3.000.000 5 8000 598.400,00 5.421.961,11
450.000 5 8000 88.400,00 2.000.000 6 7000 332.166,67 4.000.000 6 7000 665.500,00 4.311.925,00
350.000 4 9000 85.250,00 2.000.000 6 7000 332.166,67 3.900.000 6 7000 648.833,33 5.079.408,33
450.000 5 8000 88.400,00 2.000.000 6 8000 332.000,00 3.750.000 5 8000 748.400,00 4.294.675,00
500.000 5 8000 98.400,00 1.800.000 5 7000 358.600,00 3.550.000 5 7000 708.600,00 5.112.358,33
500.000 5 8000 98.400,00 1.850.000 5 8000 368.400,00 3.550.000 5 8000 708.400,00 5.952.625,00
500.000 5 8000 98.400,00 1.850.000 5 8000 368.400,00 3.750.000 5 8000 748.400,00 5.752.091,67
500.000 5 8000 98.400,00 2.000.000 6 8000 332.000,00 3.700.000 5 8000 738.400,00 5.888.541,67
500.000 5 8000 98.400,00 2.000.000 6 8000 332.000,00 4.000.000 5 8000 798.400,00 6.310.825,00
10.810.000 133 225.000 2.353.450 55.500.000 167 183.000 9.900.033,333 103.800.000 155 183.000 20.074.433,33 128.320.868,3
360.333,3333 4,433333333 7500 78.448,33333 1.850.000 5,566666667 6100 330.001,1111 3.460.000 5,166666667 6100 669.147,7778 4.277.362,275

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


96

Lampiran 14. Nilai Penyusutan Investasi Peralatan Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

No. Jumlah Ternak Galon Otomatis Tempat Pakan Besar


Sampel (Ekor) Nilai Peralatan Umur Ekonomis Nilai Akhir Penyusutan Nilai Peralatan Umur Ekonomis Nilai Akhir Penyusutan
1 6000 4.725.000 5 4000 944.200,00 7.040.000 5 3000 1.407.400,00
2 6000 4.950.000 6 3000 824.500,00 6.820.000 4 4000 1.704.000,00
3 6000 4.000.000 5 6000 798.800,00 7.750.000 5 3000 1.549.400,00
4 6000 4.500.000 5 4000 899.200,00 7.500.000 5 5000 1.499.000,00
5 7000 4.600.000 5 3000 919.400,00 7.500.000 5 3000 1.499.400,00
6 7000 8.925.000 6 4000 1.486.833,33 3.000.000 4 4000 749.000,00
7 7000 4.800.000 5 2000 959.600,00 3.000.000 4 4000 749.000,00
8 7000 5.000.000 4 3000 1.249.250,00 8.750.000 6 4000 1.457.666,67
9 8000 5.440.000 5 3000 1.087.400,00 10.000.000 6 4000 1.666.000,00
10 8000 9.750.000 6 3000 1.624.500,00 5.700.000 4 4000 1.424.000,00
11 8000 10.800.000 7 3000 1.542.428,57 6.900.000 4 3000 1.724.250,00
12 8000 10.800.000 7 3000 1.542.428,57 9.250.000 5 2000 1.849.600,00
13 8000 10.200.000 7 4000 1.456.571,43 5.700.000 4 2000 1.424.500,00
14 8000 5.850.000 5 4000 1.169.200,00 8.000.000 5 2000 1.599.600,00
15 8500 8.700.000 6 4000 1.449.333,33 3.000.000 4 2000 749.500,00
16 9000 4.590.000 5 6000 916.800,00 6.000.000 5 4000 1.199.200,00
17 9000 4.650.000 5 3000 929.400,00 4.500.000 4 4000 1.124.000,00
18 9500 14.450.000 7 3000 2.063.857,14 5.280.000 4 4000 1.319.000,00
19 10.000 3.600.000 5 2000 719.600,00 11.250.000 4 4000 2.811.500,00
20 10.000 5.000.000 5 2000 999.600,00 16.000.000 5 4000 3.199.200,00
21 10.000 16.560.000 7 3000 2.365.285,71 11.250.000 4 4000 2.811.500,00
22 10.000 5.100.000 6 2000 849.666,67 7.480.000 4 4000 1.869.000,00
23 12.000 6.150.000 6 4000 1.024.333,33 13.200.000 4 3000 3.299.250,00
24 12.000 6.300.000 6 4000 1.049.333,33 13.200.000 4 6000 3.298.500,00
25 15.000 6.900.000 6 3000 1.149.500,00 16.500.000 5 3000 3.299.400,00
26 15.000 8.220.000 7 4000 1.173.714,29 14.520.000 4 3000 3.629.250,00
27 15.000 7.650.000 6 4000 1.274.333,33 9.900.000 4 3000 2.474.250,00
28 20.000 15.300.000 7 4000 2.185.142,86 13.200.000 4 3000 3.299.250,00
29 23.000 27.300.000 7 4000 3.899.428,57 27.600.000 5 3000 5.519.400,00
30 30.000 35.700.000 7 4000 5.099.428,57 39.600.000 5 3000 7.919.400,00
Jumlah 318.000 270.510.000 176 105.000 43.653.069,05 309.390.000 135 104.000 68.124.416,67
Rataan 10.600 9.017.000 5,866666667 3500 1.455.102,302 10.313.000 4,5 3466,6667 2.270.813,889

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


97

Lanjutan Lampiran 14.


Baby Chick Gas Solek Bola Lampu
Nilai Umur Nilai Nilai Umur Nilai Nilai Umur Nilai
Penyusutan Penyusutan Penyusutan
Peralatan ekonomis Akhir Peralatan ekonomis Akhir Peralatan ekonomis Akhir
3.200.000 5 4000 639.200,00 4.200.000 8 3000 524.625,00 750.000 4 4000 186.500,00
3.100.000 4 6000 773.500,00 4.200.000 8 6000 524.250,00 625.000 3 3000 207.333,33
3.300.000 5 3000 659.400,00 7.200.000 8 4000 899.500,00 690.000 3 3000 229.000,00
3.000.000 4 3000 749.250,00 7.200.000 8 3000 899.625,00 550.000 3 6000 181.333,33
3.000.000 4 4000 749.000,00 8.400.000 9 4000 932.888,89 770.000 4 4000 191.500,00
3.000.000 4 4000 749.000,00 7.000.000 8 6000 874.250,00 810.000 4 3000 201.750,00
3.000.000 4 4000 749.000,00 7.000.000 8 4000 874.500,00 750.000 4 3000 186.750,00
3.850.000 5 4000 769.200,00 5.600.000 7 4000 799.428,57 750.000 4 3000 186.750,00
4.400.000 5 6000 878.800,00 6.400.000 7 3000 913.857,14 1.000.000 5 4000 199.200,00
4.180.000 5 6000 834.800,00 5.600.000 7 4000 799.428,57 810.000 4 3000 201.750,00
4.400.000 5 6000 878.800,00 12.000.000 9 4000 1.332.888,89 750.000 4 3000 186.750,00
3.700.000 4 6000 923.500,00 9.600.000 9 4000 1.066.222,22 1.000.000 4 4000 249.000,00
2.000.000 4 3000 499.250,00 8.000.000 8 4000 999.500,00 810.000 4 3000 201.750,00
2.200.000 4 3000 549.250,00 8.000.000 8 4000 999.500,00 660.000 4 4000 164.000,00
2.000.000 3 3000 665.666,67 5.600.000 7 4000 799.428,57 1.050.000 4 6000 261.000,00
4.000.000 4 4000 999.000,00 6.300.000 8 4000 787.000,00 1.000.000 4 6000 248.500,00
4.000.000 4 6000 998.500,00 6.300.000 8 4000 787.000,00 1.000.000 4 6000 248.500,00
2.200.000 3 3000 732.333,33 5.600.000 8 4000 699.500,00 1.575.000 5 6000 313.800,00
5.000.000 4 3000 1.249.250,00 13.500.000 9 4000 1.499.555,56 1.000.000 4 6000 248.500,00
5.700.000 4 3000 1.424.250,00 1.800.000 8 8000 224.000,00 1.125.000 4 4000 280.250,00
3.750.000 4 4000 936.500,00 8.000.000 8 3000 999.625,00 1.500.000 5 4000 299.200,00
5.000.000 4 3000 1.249.250,00 12.000.000 9 4000 1.332.888,89 900.000 3 4000 298.666,67
7.500.000 5 3000 1.499.400,00 8.400.000 8 3000 1.049.625,00 1.500.000 4 4000 374.000,00
7.500.000 4 3000 1.874.250,00 12.750.000 8 3000 1.593.375,00 1.500.000 4 4000 374.000,00
8.000.000 4 3000 1.999.250,00 11.200.000 8 3000 1.399.625,00 1.875.000 4 4000 467.750,00
10.500.000 4 3000 2.624.250,00 11.200.000 8 3000 1.399.625,00 3.275.000 4 3000 818.000,00
7.000.000 5 3000 1.399.400,00 12.000.000 8 3000 1.499.625,00 2.000.000 4 3000 499.250,00
10.000.000 4 3000 2.499.250,00 24.000.000 8 3000 2.999.625,00 2.000.000 4 3000 499.250,00
11.300.000 4 3000 2.824.250,00 6.000.000 7 3000 856.714,29 2.875.000 4 4000 717.750,00
28.000.000 4 3000 6.999.250,00 21.000.000 8 3000 2.624.625,00 7.500.000 4 4000 1.874.000,00
167.780.000 126 115.000 40.376.000 266.050.000 240 116.000 32.992.301,59 42.400.000 119 121.000 10.595.783,33
5.592.666,667 4,2 3833,3333 1.345.866,667 8.868.333,333 8 3866,66667 1.099.743,386 1.413.333,333 3,966666667 4033,33333 353.192,7778

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


98

Lanjutan Lampiran 14.

Kipas Angin Tong Air


Nilai Peralatan Umur Ekonomis Nilai Akhir Penyusutan Nilai Peralatan Umur ekonomis Nilai Akhir Penyusutan
1.200.000 3 6000 398.000,00 600.000 4 8000 148.000,00
2.400.000 4 6000 598.500,00 600.000 4 8000 148.000,00
2.000.000 4 8000 498.000,00 1.400.000 5 8000 278.400,00
2.000.000 4 8000 498.000,00 1.400.000 5 8000 278.400,00
0 0 0 0 1.200.000 5 9000 238.200,00
0 0 0 0 300.000 4 8000 73.000,00
1.200.000 4 8000 298.000,00 300.000 4 9000 72.750,00
2.000.000 4 8000 498.000,00 600.000 4 8000 148.000,00
0 0 0 0 300.000 4 8000 73.000,00
0 0 0 0 300.000 4 8000 73.000,00
0 0 0 0 1.400.000 5 8000 278.400,00
0 0 0 0 1.400.000 5 8000 278.400,00
0 0 0 0 300.000 4 9000 72.750,00
1.200.000 4 8000 298.000,00 400.000 4 9000 97.750,00
1.000.000 3 8000 330.666,67 300.000 4 8000 73.000,00
0 0 0 0 400.000 4 8000 98.000,00
0 0 0 0 400.000 4 9000 97.750,00
6.800.000 4 9000 1.697.750,00 800.000 4 9000 197.750,00
8.400.000 4 9000 2.097.750,00 2.800.000 5 9000 558.200,00
2.000.000 4 4000 499.000,00 1.000.000 4 9000 247.750,00
9.000.000 4 8000 2.248.000,00 2.800.000 5 9000 558.200,00
7.500.000 4 8000 1.873.000,00 2.800.000 5 9000 558.200,00
9.000.000 4 6000 2.248.500,00 2.800.000 5 8000 558.400,00
6.000.000 3 9000 1.997.000,00 2.800.000 5 8000 558.400,00
10.000.000 4 8000 2.498.000,00 3.500.000 5 8000 698.400,00
14.000.000 5 9000 2.798.200,00 2.100.000 5 9000 418.200,00
10.800.000 4 9000 2.697.750,00 2.800.000 5 9000 558.200,00
16.800.000 4 8000 4.198.000,00 5.600.000 5 9000 1.118.200,00
4.800.000 3 8000 1.597.333,33 2.000.000 5 9000 398.200,00
18.000.000 5 9000 3.598.200,00 7.000.000 5 9000 1.398.200,00
136.100.000 82 164.000 33.465.650 50.400.000 136 255.000 10.353.100
4.536.666,667 3,904761905 7809,52381 1.593.602,381 1.680.000 4,533333333 8500 345.103,3333

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


99

Lanjutan Lampiran 14.


Alat Doorsmeer Timbangan Mesin Pompa Air Total Nilai
Nilai Umur Nilai Penyusutan Nilai Umur Nilai Penyusutan Nilai Umur Nilai Penyusutan Penyusutan
Peralatan ekonomis Akhir Peraltan ekonomis Akhir Peralatan Ekonomis Akhir (Rp)
300.000 5 8000 58.400,00 1.200.000 4 4000 299.000,00 3.000.000 5 4000 599.200,00 5.204.525,00
300.000 5 8000 58.400,00 2.000.000 5 4000 399.200,00 3.200.000 5 4000 639.200,00 5.876.883,33
300.000 5 7000 58.600,00 2.000.000 5 5000 399.000,00 3.300.000 5 5000 659.000,00 6.029.100,00
300.000 5 8000 58.400,00 1.500.000 4 5000 373.750,00 3.000.000 5 5000 599.000,00 6.035.958,33
300.000 5 7000 58.600,00 2.000.000 5 5000 399.000,00 3.350.000 5 5000 669.000,00 5.656.988,89
300.000 5 7000 58.600,00 4.000.000 5 5000 799.000,00 3.200.000 5 5000 639.000,00 5.630.433,33
300.000 5 7000 58.600,00 2.000.000 5 5000 399.000,00 8.000.000 6 5000 1.332.500,00 5.679.700,00
250.000 4 7000 60.750,00 2.000.000 5 5000 399.000,00 6.700.000 6 5000 1.115.833,33 6.683.878,57
250.000 4 7000 60.750,00 4.000.000 6 5000 665.833,33 6.400.000 6 5000 1.065.833,33 6.610.673,81
500.000 5 7000 98.600,00 3.000.000 5 4000 599.200,00 6.600.000 6 4000 1.099.333,33 6.754.611,90
500.000 5 7000 98.600,00 1.000.000 5 4000 199.200,00 7.100.000 6 4000 1.182.666,67 7.423.984,13
500.000 5 7000 98.600,00 5.000.000 6 4000 832.666,67 6.000.000 6 4000 999.333,33 7.839.750,79
500.000 5 7000 98.600,00 2.500.000 5 4000 499.200,00 3.600.000 5 4000 719.200,00 5.971.321,43
500.000 5 7000 98.600,00 2.000.000 5 4000 399.200,00 3.750.000 5 4000 749.200,00 6.124.300,00
500.000 5 7000 98.600,00 3.700.000 5 8000 738.400,00 7.100.000 6 8000 1.182.000,00 6.347.595,24
300.000 4 7000 73.250,00 1.300.000 4 6000 323.500,00 7.700.000 6 6000 1.282.333,33 5.927.583,33
300.000 4 7000 73.250,00 1.600.000 4 6000 398.500,00 3.750.000 5 6000 748.800,00 5.405.700,00
1.000.000 5 7000 198.600,00 1.700.000 4 8000 423.000,00 6.000.000 6 8000 998.666,67 8.644.257,14
1.000.000 5 7000 198.600,00 1.850.000 6 8000 307.000,00 6.600.000 7 8000 941.714,29 10.631.669,84
1.000.000 5 8000 198.400,00 4.000.000 5 8000 798.400,00 5.700.000 5 8000 1.138.400,00 9.009.250,00
1.000.000 5 8000 198.400,00 4.000.000 5 7000 798.600,00 7.000.000 6 7000 1.165.500,00 12.380.810,71
1.000.000 5 8000 198.400,00 4.500.000 5 8000 898.400,00 6.000.000 6 8000 998.666,67 10.126.138,89
1.000.000 5 8000 198.400,00 4.000.000 5 7000 798.600,00 8.000.000 6 7000 1.332.166,67 12.382.675,00
900.000 4 9000 222.750,00 4.000.000 5 7000 798.600,00 7.800.000 6 7000 1.298.833,33 13.065.041,67
1.200.000 5 8000 238.400,00 4.000.000 5 8000 798.400,00 3.750.000 5 8000 748.400,00 13.297.125,00
600.000 4 8000 148.000,00 5.400.000 5 7000 1.078.600,00 3.550.000 5 7000 708.600,00 14.796.439,29
900.000 4 8000 223.000,00 3.700.000 5 8000 738.400,00 7.100.000 6 8000 1.182.000,00 12.546.208,33
1.000.000 5 8000 198.400,00 3.700.000 5 8000 738.400,00 7.500.000 6 8000 1.248.666,67 18.984.184,52
800.000 4 8000 198.000,00 6.000.000 5 8000 1.198.400,00 7.400.000 6 8000 1.232.000,00 18.441.476,19
2.600.000 5 8000 518.400,00 8.000.000 5 8000 1.598.400,00 12.000.000 6 8000 1.998.666,67 33.628.570,24
20.200.000 142 225.000 4.206.950 95.650.000 148 183.000 19.095.850 174.150.000 169 183.000 30.273.714,29 293.136.834,92
673.333,3333 4,733333333 7500 140.231,6667 3.188.333,33 4,933333333 6100 636.528,3333 5.805.000,00 5,633333333 6100 1.009.123,81 9.771.227,83

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


100

Lampiran 15. Nilai Penyusutan Investasi Kandang Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode
Kandang
No Sampel
Nilai Kandang Umur Ekonomis Nilai Akhir Nilai Penyusutan (Rp)
1 20.000.000 10 4000 1.999.600,00
2 34.000.000 10 4000 3.399.600,00
3 35.000.000 10 5000 3.499.500,00
4 34.000.000 10 5000 3.399.500,00
5 34.000.000 10 5000 3.399.500,00
6 45.000.000 10 5000 4.499.500,00
7 45.000.000 10 5000 4.499.500,00
8 45.000.000 10 5000 4.499.500,00
9 49.000.000 10 5000 4.899.500,00
10 50.000.000 10 4000 4.999.600,00
11 52.000.000 10 4000 5.199.600,00
12 53.000.000 10 4000 5.299.600,00
13 53.000.000 10 4000 5.299.600,00
14 53.000.000 10 4000 5.299.600,00
15 70.000.000 10 8000 6.999.200,00
16 59.000.000 10 6000 5.899.400,00
17 59.000.000 10 6000 5.899.400,00
18 65.000.000 10 8000 6.499.200,00
19 64.000.000 10 8000 6.399.200,00
20 65.000.000 10 8000 6.499.200,00
21 60.000.000 10 7000 5.999.300,00
22 77.000.000 10 8000 7.699.200,00
23 75.000.000 10 7000 7.499.300,00
24 75.000.000 10 7000 7.499.300,00
25 77.000.000 10 8000 7.699.200,00
26 75.000.000 10 7000 7.499.300,00
27 77.000.000 10 8000 7.699.200,00
28 77.000.000 10 8000 7.699.200,00
29 77.000.000 10 8000 7.699.200,00
30 77.000.000 10 8000 7.699.200,00
Jumlah 1.731.000.000 300 183.000 173.081.700
Rataan 57.700.000 10 6100 5.769.390

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


101

Lampiran 16. Nilai Penyusutan Investasi Kandang Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

Kandang
No Sampel
Nilai Kandang Umur Ekonomis Nilai Akhir Nilai Penyusutan (Rp)
1 90.000.000 10 4000 8.999.600,00
2 93.000.000 10 4000 9.299.600,00
3 93.500.000 10 5000 9.349.500,00
4 94.000.000 10 5000 9.399.500,00
5 110.000.000 10 5000 10.999.500,00
6 109.000.000 10 5000 10.899.500,00
7 105.000.000 10 5000 10.499.500,00
8 110.000.000 10 5000 10.999.500,00
9 140.000.000 10 5000 13.999.500,00
10 120.000.000 10 4000 11.999.600,00
11 130.000.000 10 4000 12.999.600,00
12 133.000.000 10 4000 13.299.600,00
13 130.000.000 10 4000 12.999.600,00
14 125.000.000 10 4000 12.499.600,00
15 140.000.000 10 8000 13.999.200,00
16 145.000.000 10 6000 14.499.400,00
17 145.000.000 10 6000 14.499.400,00
18 140.000.000 10 8000 13.999.200,00
19 154.000.000 10 8000 15.399.200,00
20 150.000.000 10 8000 14.999.200,00
21 154.500.000 10 7000 15.449.300,00
22 154.000.000 10 8000 15.399.200,00
23 185.000.000 10 7000 18.499.300,00
24 180.000.000 10 7000 17.999.300,00
25 225.000.000 10 8000 22.499.200,00
26 230.000.000 10 7000 22.999.300,00
27 230.000.000 10 8000 22.999.200,00
28 300.000.000 10 8000 29.999.200,00
29 345.000.000 10 8000 34.499.200,00
30 450.000.000 10 8000 44.999.200,00
Jumlah 4.910.000.000 300 183.000 490.981.700
Rataan 163.666.666,7 10 6100 16.366.056,67

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


102

Lampiran 17. Biaya Tetap Usaha Ternah Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode

No. Sampel Jumlah Ternak Biaya Tetap


Total (Rp)
(Ekor) Sewa Lahan Penyusutan Peralatan Penyusutan Kandang
1 1000 0 1.793.875,00 1.999.600,00 3.793.475,00
2 2000 1.400.000 2.514.166,67 3.399.600,00 7.313.766,67
3 2000 0 3.245.705,56 3.499.500,00 6.745.205,56
4 2000 0 3.056.550,00 3.399.500,00 6.456.050,00
5 2000 0 3.279.650,00 3.399.500,00 6.679.150,00
6 2000 2.000.000 3.306.085,71 4.499.500,00 9.805.585,71
7 2000 0 3.139.333,33 4.499.500,00 7.638.833,33
8 2500 0 2.996.150,00 4.499.500,00 7.495.650,00
9 3000 2.000.000 3.515.816,67 4.899.500,00 10.415.316,67
10 3000 0 3.799.350,00 4.999.600,00 8.798.950,00
11 3000 2.100.000 4.119.200,00 5.199.600,00 11.418.800,00
12 3500 0 4.038.638,89 5.299.600,00 9.338.238,89
13 3500 0 4.198.750,00 5.299.600,00 9.498.350,00
14 3500 0 4.292.766,67 5.299.600,00 9.592.366,67
15 4000 0 4.434.775,40 6.999.200,00 11.433.975,40
16 4000 0 4.371.950,00 5.899.400,00 10.271.350,00
17 4000 0 4.441.850,00 5.899.400,00 10.341.250,00
18 4000 0 4.385.400,00 6.499.200,00 10.884.600,00
19 4000 0 4.938.057,14 6.399.200,00 11.337.257,14
20 4000 0 4.519.361,11 6.499.200,00 11.018.561,11
21 4000 0 5.809.025,00 5.999.300,00 11.808.325,00
22 5000 0 5.421.961,11 7.699.200,00 13.121.161,11
23 5000 0 4.311.925,00 7.499.300,00 11.811.225,00
24 5000 0 5.079.408,33 7.499.300,00 12.578.708,33
25 5000 0 4.294.675,00 7.699.200,00 11.993.875,00
26 5000 0 5.112.358,33 7.499.300,00 12.611.658,33
27 5000 0 5.952.625,00 7.699.200,00 13.651.825,00
28 5000 0 5.752.091,67 7.699.200,00 13.451.291,67
29 5000 0 5.888.541,67 7.699.200,00 13.587.741,67
30 5000 0 6.310.825,00 7.699.200,00 14.010.025,00
Jumlah 108.000 7.500.000 128.320.868,3 173.081.700 308.902.568,3
Rataan 3600 250.000 4.277.362,275 5.769.390 10.296.752,28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


103

Lampiran 18. Biaya Tetap Usaha Ternah Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

No. Sampel Jumlah Ternak Biaya Tetap (Rp) Total Biaya Tetap
(Ekor) Sewa Lahan Penyusutan Peralatan Penyusutan Kandang (Rp)
1 6000 0 5.204.525,00 8.999.600,00 14.204.125,00
2 6000 300000 5.876.883,33 9.299.600,00 18.176.483,33
3 6000 0 6.029.100,00 9.349.500,00 15.378.600,00
4 6000 0 6.035.958,33 9.399.500,00 15.435.458,33
5 7000 0 5.656.988,89 10.999.500,00 16.656.488,89
6 7000 0 5.630.433,33 10.899.500,00 16.529.933,33
7 7000 300000 5.679.700,00 10.499.500,00 16.479.200,00
8 7000 0 6.683.878,57 10.999.500,00 17.683.378,57
9 8000 0 6.610.673,81 13.999.500,00 20.610.173,81
10 8000 0 6.754.611,90 11.999.600,00 18.754.211,90
11 8000 0 7.423.984,13 12.999.600,00 20.423.584,13
12 8000 0 7.839.750,79 13.299.600,00 21.139.350,79
13 8000 0 5.971.321,43 12.999.600,00 18.970.921,43
14 8000 0 6.124.300,00 12.499.600,00 18.623.900,00
15 8500 0 6.347.595,24 13.999.200,00 20.346.795,24
16 9000 0 5.927.583,33 14.499.400,00 20.426.983,33
17 9000 0 5.405.700,00 14.499.400,00 19.905.100,00
18 9500 0 8.644.257,14 13.999.200,00 22.643.457,14
19 10.000 0 10.631.669,84 15.399.200,00 26.030.869,84
20 10.000 0 9.009.250,00 14.999.200,00 24.008.450,00
21 10.000 0 12.380.810,71 15.449.300,00 27.830.110,71
22 10.000 0 10.126.138,89 15.399.200,00 25.525.338,89
23 12.000 0 12.382.675,00 18.499.300,00 30.881.975,00
24 12.000 0 13.065.041,67 17.999.300,00 31.064.341,67
25 15.000 0 13.297.125,00 22.499.200,00 35.796.325,00
26 15.000 0 14.796.439,29 22.999.300,00 37.795.739,29
27 15.000 0 12.546.208,33 22.999.200,00 35.545.408,33
28 20.000 0 18.984.184,52 29.999.200,00 48.983.384,52
29 23.000 0 18.441.476,19 34.499.200,00 52.940.676,19
30 30.000 0 33.628.570,24 44.999.200,00 78.627.770,24
Jumlah 318.000 19.700.000 293.136.834,92 490.981.700 787.418.534,9
Rataan 10.600 117.857,143 9.771.227,83 16.366.056,67 26.247.284,5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


104

Lampiran 19. Biaya Variabel Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode

Biaya Variabel (Rp) Total Biaya


No. Sampel Jumlah Ternak (Ekor)
Biaya Bibit/DOC Biaya Pakan Biaya Obat-obatan Biaya Tenaga Kerja Variabel (Rp)
1 1000 5.500.000 14.325.000 550.000 500.000 20.875.000
2 2000 14.500.000 31.885.000 1.200.000 1.200.000 48.785.000
3 2000 10.000.000 32.344.500 1.200.000 1.000.000 44.544.500
4 2000 10.000.000 32.714.000 1.100.000 1.300.000 45.114.000
5 2000 11.000.000 32.714.000 1.200.000 1.000.000 45.914.000
6 2000 11.600.000 31.155.000 1.000.000 1.250.000 45.005.000
7 2000 12.000.000 31.294.000 1.000.000 1.200.000 45.494.000
8 2500 16.250.000 36.480.000 2.000.000 1.250.000 55.980.000
9 3000 24.900.000 43.290.000 1.700.000 1.500.000 71.390.000
10 3000 23.400.000 42.692.000 1.500.000 1.500.000 69.092.000
11 3000 16.500.000 42.177.000 1.200.000 2.000.000 61.877.000
12 3500 24.500.000 48.600.000 1.700.000 1.750.000 76.550.000
13 3500 21.000.000 50.160.000 1.800.000 2.000.000 74.960.000
14 3500 25.795.000 61.700.000 2.000.000 1.500.000 90.995.000
15 4000 26.000.000 64.620.000 1.500.000 2.000.000 94.120.000
16 4000 26.000.000 61.700.000 2.000.000 2.000.000 91.700.000
17 4000 29.000.000 75.780.000 2.000.000 2.000.000 108.780.000
18 4000 28.800.000 76.377.500 1.500.000 2.800.000 109.477.500
19 4000 28.000.000 79.330.000 1.500.000 2.500.000 111.330.000
20 4000 29.000.000 88.995.000 2.500.000 2.800.000 123.295.000
21 4000 25.600.000 94.810.000 2.000.000 2.000.000 124.410.000
22 5000 32.000.000 113.620.000 2.200.000 4.000.000 151.820.000
23 5000 32.000.000 108.700.000 3.000.000 2.500.000 146.200.000
24 5000 33.000.000 117.450.000 3.500.000 2.500.000 156.450.000
25 5000 33.000.000 112.150.000 2.500.000 2.000.000 149.650.000
26 5000 33.000.000 109.215.000 2.800.000 2.500.000 147.515.000
27 5000 32.000.000 108.712.500 2.500.000 3.500.000 146.712.500
28 5000 27.500.000 113.740.000 3.000.000 2.500.000 146.740.000
29 5000 27.500.000 121.275.000 2.800.000 2.500.000 154.075.000
30 5000 33.000.000 115.600.000 2.500.000 2.500.000 153.600.000
Jumlah 108.000 702.345.000 2.093.605.500 56.950.000 59.550.000 2.912.450.500
Rataan 3600 23.411.500 69.786.850 1.881.667 1.985.000 97.081.683,33

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


105

Lampiran 20. Biaya Variabel Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

Jumlah Ternak Biaya Variabel (Rp) Total Biaya


No. Sampel
(Ekor) Biaya Bibit/DOC Biaya Pakan Biaya Obat-obatan Biaya Tenaga Kerja Variabel (Rp)
1 6000 33.000.000 123.380.000 3.000.000 3.000.000 162.380.000
2 6000 33.000.000 123.930.000 3.000.000 3.000.000 162.930.000
3 6000 39.600.000 125.425.000 2.500.000 3.000.000 170.525.000
4 6000 42.000.000 121.900.000 2.500.000 3.000.000 169.400.000
5 7000 49.000.000 127.585.000 3.200.000 3.500.000 183.285.000
6 7000 49.000.000 127.585.000 3.500.000 3.500.000 183.585.000
7 7000 52.500.000 127.560.000 3.500.000 3.000.000 186.560.000
8 7000 50.400.000 121.240.000 3.250.000 3.500.000 178.390.000
9 8000 50.400.000 143.900.000 4.000.000 4.000.000 202.300.000
10 8000 56.000.000 144.250.000 4.000.000 4.000.000 208.250.000
11 8000 56.000.000 146.100.000 3.500.000 4.000.000 209.600.000
12 8000 54.000.000 143.912.500 4.000.000 4.000.000 205.912.500
13 8000 53.600.000 142.125.000 4.000.000 4.000.000 203.725.000
14 8000 53.600.000 143.000.000 4.000.000 4.000.000 204.600.000
15 8500 61.200.000 154.640.000 4.200.000 4.200.000 224.240.000
16 9000 72.000.000 198.950.000 4.500.000 5.000.000 280.450.000
17 9000 45.000.000 188.120.000 4.500.000 1.500.000 239.120.000
18 9500 76.000.000 202.700.000 4.750.000 5.000.000 288.450.000
19 10.000 83.000.000 217.950.000 5.000.000 3.500.000 309.450.000
20 10.000 70.000.000 201.460.000 4.800.000 4.500.000 280.760.000
21 10.000 73.000.000 201.940.000 5.000.000 5.000.000 284.940.000
22 10.000 70.000.000 197.850.000 4.850.000 5.000.000 277.700.000
23 12.000 86.400.000 215.270.000 6.000.000 6.000.000 313.670.000
24 12.000 86.400.000 213.500.000 5.500.000 6.000.000 311.400.000
25 15.000 75.000.000 254.000.000 7.500.000 8.000.000 344.500.000
26 15.000 105.000.000 275.750.000 7.000.000 7.500.000 395.250.000
27 15.000 75.000.000 275.950.000 7.250.000 8.000.000 366.200.000
28 20.000 145.000.000 290.300.000 10.000.000 9.000.000 454.300.000
29 23.000 138.000.000 421.920.000 11.000.000 10.000.000 580.920.000
30 30.000 150.000.000 436.000.000 15.000.000 11.800.000 612.800.000
Jumlah 318.000 2.083.100.000 5.808.192.500 154.800.000 149.500.000 8.195.592.500
Rataan 10.600 69.436.666,67 193.606.416,7 5.160.000 4983.333,333 27.3186.416,7

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


106

Lampiran 21. Penerimaan Peternak dari Penjualan Ayam dan Kotoran Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode

Jumlah Ternak Penerimaan dari penjualan Ayam Total Penerimaan Penerimaan Penjualan Total Penerimaan Penjualan
No. Sampel
(Ekor) Produksi (Kg) Harga/Kg penjualan Ayam (Rp) Kotoran (Rp) Ayam dan Kotoran (Rp)
1 1000 1800 17.200 30.960.000 110.000 31.070.000
2 2000 3600 18.000 64.800.000 330.000 65.130.000
3 2000 3500 17.000 59.500.000 330.000 59.830.000
4 2000 3600 17.000 61.200.000 285.000 61.485.000
5 2000 3650 17.200 62.780.000 285.000 63.065.000
6 2000 3700 17.400 64.380.000 280.000 64.660.000
7 2000 3550 17.500 62.125.000 340.000 62.465.000
8 2500 4500 17.800 80.100.000 375.000 80.475.000
9 3000 5400 19.000 102.600.000 450.000 103.050.000
10 3000 5400 18.000 97.200.000 500.000 97.700.000
11 3000 5300 17.200 91.160.000 500.000 91.660.000
12 3500 6300 17.000 107.100.000 600.000 107.700.000
13 3500 6200 17.500 108.500.000 750.000 109.250.000
14 3500 6200 18.000 111.600.000 700.000 112.300.000
15 4000 7200 17.800 128.160.000 925.000 129.085.000
16 4000 7100 17.800 126.380.000 925.000 127.305.000
17 4000 7200 18.000 129.600.000 850.000 130.450.000
18 4000 7200 17.800 128.160.000 900.000 129.060.000
19 4000 7250 17.800 129.050.000 1.050.000 130.100.000
20 4000 7500 19.000 142.500.000 1.060.000 143.560.000
21 4000 7500 19.000 142.500.000 950.000 143.450.000
22 5000 8800 19.000 167.200.000 1.050.000 168.250.000
23 5000 8800 19.000 167.200.000 1.000.000 168.200.000
24 5000 8900 19.000 169.100.000 1.050.000 170.150.000
25 5000 8650 19.000 164.350.000 1.050.000 165.400.000
26 5000 8700 19.000 165.300.000 1.050.000 166.350.000
27 5000 8700 19.000 165.300.000 1.000.000 166.300.000
28 5000 8900 19.000 169.100.000 1.050.000 170.150.000
29 5000 8900 19.000 169.100.000 1.000.000 170.100.000
30 5000 8900 19.000 169.100.000 1.100.000 170.200.000
Jumlah 108.000 192.900 544.000 3536105000 21.845.000 3.557.950.000
Rataan 3600 6430 18.133,33333 117870166,7 728166,6667 118.598.333,3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


107

Lampiran 22. Penerimaan Peternak dari Penjualan Ayam dan Kotoran Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

No. Jumlah Ternak Penerimaan dari penjualan Ayam Total Penerimaan Penerimaan Penjualan Total Penerimaan Penjualan
Sampel (Ekor) Produksi (Kg) Harga/Kg penjualan Ayam (Rp) Kotoran (Rp) Ayam dan Kotoran (Rp)
1 6000 11.000 17.800 195.800.000 1.275.000 197.075.000
2 6000 11.200 17.800 199.360.000 1.275.000 200.635.000
3 6000 11.200 17.800 199.360.000 1.275.000 200.635.000
4 6000 11.200 18.000 201.600.000 1.100.000 202.700.000
5 7000 12.800 17.800 227.840.000 1.250.000 229.090.000
6 7000 12.800 17.800 227.840.000 1.210.000 229.050.000
7 7000 12.750 18.000 229.500.000 1.250.000 230.750.000
8 7000 12.700 17.800 226.060.000 1.275.000 227.335.000
9 8000 14.500 17.400 252.300.000 1.250.000 253.550.000
10 8000 14.300 17.800 254.540.000 1.350.000 255.890.000
11 8000 14.550 17.800 258.990.000 1.475.000 260.465.000
12 8000 14.400 17.800 256.320.000 1.500.000 257.820.000
13 8000 14.500 17.800 258.100.000 1.450.000 259.550.000
14 8000 14.500 17.800 258.100.000 1.450.000 259.550.000
15 8500 15.700 17.500 274.750.000 1.500.000 276.250.000
16 9000 16.900 19.000 321.100.000 1.800.000 322.900.000
17 9000 16.800 17.800 299.040.000 1.570.000 300.610.000
18 9500 17.400 19.000 330.600.000 1.620.000 332.220.000
19 10.000 18.500 19.000 351.500.000 2.100.000 353.600.000
20 10.000 18.300 18.000 329.400.000 1.770.000 331.170.000
21 10.000 18.500 18.000 333.000.000 1.950.000 334.950.000
22 10.000 18.550 17.800 330.190.000 1.800.000 331.990.000
23 12.000 22.000 17.800 391.600.000 1.915.000 393.515.000
24 12.000 21.800 17.800 388.040.000 1.939.000 389.979.000
25 15.000 27.500 17.200 473.000.000 2.100.000 475.100.000
26 15.000 27.650 17.800 492.170.000 2.050.000 494.220.000
27 15.000 27.300 17.200 469.560.000 2.270.000 471.830.000
28 20.000 37.500 17.800 667.500.000 2.400.000 669.900.000
29 23.000 42.450 17.500 742.875.000 2.525.000 745.400.000
30 30.000 63.800 17.200 1.097.360.000 3.000.000 1100.360.000
Jumlah 318.000 593.050 535.600 10.537.395.000 50.694.000 10.588.089.000
Rataan 10.600 19.768,33333 17853,33333 351.246.500 1.689.800 352.936.300

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


108

Lampiran 23. Pendapatan Usaha ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil Per Periode

No. Jumlah Ternak Biaya Per Periode


Penerimaan Total Biaya (Rp) Pendapatan (Rp)
Sampel (Ekor) B. Tetap B. Variabel
1 1000 31.070.000 1.793.875,00 20.875.000 22.668.875,00 8.401.125
2 2000 65.130.000 2.514.166,67 48.785.000 51.299.166,67 13.830.833
3 2000 59.830.000 3.245.705,56 44.544.500 47.790.205,56 12.039.794
4 2000 61.485.000 3.056.550,00 45.114.000 48.170.550,00 13.314.450
5 2000 63.065.000 3.279.650,00 45.914.000 49.193.650,00 13.871.350
6 2000 64.660.000 3.306.085,71 45.005.000 48.311.085,71 16.348.914
7 2000 62.465.000 3.139.333,33 45.494.000 48.633.333,33 13.831.667
8 2500 80.475.000 2.996.150,00 55.980.000 58.976.150,00 21.498.850
9 3000 103.050.000 3.515.816,67 71.390.000 74.905.816,67 28.144.183
10 3000 97.700.000 3.799.350,00 69.092.000 72.891.350,00 24.808.650
11 3000 91.660.000 4.119.200,00 61.877.000 65.996.200,00 25.663.800
12 3500 107.700.000 4.038.638,89 76.550.000 80.588.638,89 27.111.361
13 3500 109.250.000 4.198.750,00 74.960.000 79.158.750,00 30.091.250
14 3500 112.300.000 4.292.766,67 90.995.000 95.287.766,67 17.012.233
15 4000 129.085.000 4.434.775,40 94.120.000 98.554.775,40 30.530.225
16 4000 127.305.000 4.371.950,00 91.700.000 96.071.950,00 31.233.050
17 4000 130.450.000 4.441.850,00 108.780.000 113.221.850,00 17.228.150
18 4000 129.060.000 4.385.400,00 109.477.500 113.862.900,00 15.197.100
19 4000 130.100.000 4.938.057,14 111.330.000 116.268.057,14 13.831.943
20 4000 143.560.000 4.519.361,11 123.295.000 127.814.361,11 15.745.639
21 4000 143.450.000 5.809.025,00 124.410.000 130.219.025,00 13.230.975
22 5000 168.250.000 5.421.961,11 151.820.000 157.241.961,11 11.008.039
23 5000 168.200.000 4.311.925,00 146.200.000 150.511.925,00 17.688.075
24 5000 170.150.000 5.079.408,33 156.450.000 161.529.408,33 8.620.592
25 5000 165.400.000 4.294.675,00 149.650.000 153.944.675,00 11.455.325
26 5000 166.350.000 5.112.358,33 147.515.000 152.627.358,33 13.722.642
27 5000 166.300.000 5.952.625,00 146.712.500 152.665.125,00 13.634.875
28 5000 170.150.000 5.752.091,67 146.740.000 152.492.091,67 17.657.908
29 5000 170.100.000 5.888.541,67 154.075.000 159.963.541,67 10.136.458
30 5000 170.200.000 6.310.825,00 153.600.000 159.910.825,00 10.289.175
Jumlah 108.000 3.557.950.000 10.348.018,73 2.912.450.500 3.040.771.368,26 1.961.959.879
Rataan 3600 118.598.333,3 3.793.475,00 97.081.683,3 101.359.045,61 65.398.662,62

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


109

Lampiran 24. Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar Per Periode

No. Jumlah Ternak Biaya Per Periode


Penerimaan Total Biaya (Rp) Pendapatan (Rp)
Sampel (Ekor) B. Tetap B. Variabel
1 6000 197.075.000 14.204.125,0 162.380.000 176.584.125,0 20.490.875
2 6000 200.635.000 18.176.483,3 162.930.000 181.106.483,3 19.528.517
3 6000 200.635.000 15.378.600,0 170.525.000 185.903.600,0 14.731.400
4 6000 202.700.000 19.635.458,3 169.400.000 189.035.458,3 13.664.542
5 7000 229.090.000 16.656.488,9 183.285.000 199.941.488,9 29.148.511
6 7000 229.050.000 16.529.933,3 183.585.000 200.114.933,3 28.935.067
7 7000 230.750.000 19.679.200,0 186.560.000 206.239.200,0 24.510.800
8 7000 227.335.000 17.683.378,6 178.390.000 196.073.378,6 31.261.621
9 8000 253.550.000 20.610.173,8 202.300.000 222.910.173,8 30.639.826
10 8000 255.890.000 18.754.211,9 208.250.000 227.004.211,9 28.885.788
11 8000 260.465.000 20.423.584,1 209.600.000 230.023.584,1 30.441.416
12 8000 257.820.000 21.139.350,8 205.912.500 227.051.850,8 30.768.149
13 8000 259.550.000 18.970.921,4 203.725.000 222.695.921,4 36.854.079
14 8000 259.550.000 22.623.900,0 204.600.000 227.223.900,0 32.326.100
15 8500 276.250.000 20.346.795,2 224.240.000 244.586.795,2 31.663.205
16 9000 322.900.000 20.426.983,3 280.450.000 300.876.983,3 22.023.017
17 9000 300.610.000 19.905.100,0 239.120.000 259.025.100,0 41.584.900
18 9500 332.220.000 22.643.457,1 288.450.000 311.093.457,1 21.126.543
19 10.000 353.600.000 26.030.869,8 309.450.000 335.480.869,8 18.119.130
20 10.000 331.170.000 24.008.450,0 280.760.000 304.768.450,0 26.401.550
21 10.000 334.950.000 27.830.110,7 284.940.000 312.770.110,7 22.179.889
22 10.000 331.990.000 30.525.338,9 277.700.000 308.225.338,9 23.764.661
23 12.000 393.515.000 30.881.975,0 313.670.000 344.551.975,0 48.963.025
24 12.000 389.979.000 31.064.341,7 311.400.000 342.464.341,7 47.514.658
25 15.000 475.100.000 35.796.325,0 344.500.000 380.296.325,0 94.803.675
26 15.000 494.220.000 37.795.739,3 395.250.000 433.045.739,3 61.174.261
27 15.000 471.830.000 35.545.408,3 366.200.000 401.745.408,3 70.084.592
28 20.000 669.900.000 48.983.384,5 454.300.000 503.283.384,5 166.616.616
29 23.000 745.400.000 52.940.676,2 580.920.000 633.860.676,2 111.539.324
30 30.000 1.100.360.000 78.627.770,2 612.800.000 691.427.770,2 408.932.230
Jumlah 318.000 10.588.089.000 803.818.535 8.195.592.500 8.999.411.035 1.588.677.965
Rataan 10.600 352.936.300 221.935.108 273.186.417 299.980.367,8 52.955.932

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


110

Lampiran 25. Laju Produksi Daging Ayam di Deli Serdang tahun 2013-2017

Tahun Produksi Perubahan ton % Perubahan ton


2013 1.895.984 0 0
2014 2.275.116 379.132 19,99658225
2015 2.085.584 -189.532 -8,330652151
2016 7.980.779 5.895.195 282,6639924
2017 8.920.519 939.740 11,77504101
Jumlah 23.157.982 7.024.535 306
Rataan 4.631.596 1.404.907 61

1. Perubahan produksi daging Ayam di Deli Serdang tahun 2013-2017 :


• 8.920.519 – 1.895.984 = 7.024.535

2. a. Persentase perubahan produksi daging Ayam dari tahun 2013-2017 :


• 8.920.519 – 1.895.984/1.895.984 x 100% = 370,5 %

b. Persentase rata-rata per tahun produksi daging Ayam dari tahun 2013 - 2017:
8.920.519 – 1.895.984/1.895.984
• X 100% = 74,10 %
5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


111

Lampiran 26. Proyeksi Daging Ayam di Deli Serdang tahun 2013-2017

No Tahun Produksi (ton) Notasi tahun (X) XY X2


1 2013 1.895.984 -2 -3791968 4
2 2014 2.275.116 -1 -2275116 1
3 2015 2.085.584 0 0 0
4 2016 7.980.779 1 7980779 1
5 2017 8.920.519 2 17841038 4
Jumlah 23.157.982 0 19754733 10

Untuk mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut :


a = 23157982 / 5 = 4631596,4
b = 19754733 / 10 = 1975473,3
Sehingga Persamaan regresi model di atas adalah Y* = 4631596,4+ 1975473,3X

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


112

Lampiran 27. Proyeksi Daging Ayam di Deli Serdang tahun 2019-2023

Produksi (ton)
No Tahun Notasi tahun (X)
Y* = 4631596,4+ 1975473,3X*
1 2019 16.484.436 6
2 2020 18.459.909 7
3 2021 20.435.383 8
4 2022 22.410.856 9
5 2023 24.386.329 10
Jumlah 102.176.913 40

1. Perubahan produksi daging Ayam di Deli Serdang tahun 2019-2023 :


• 24.386.329 – 16.484.436 = 7.901.893

2. a. Persentase perubahan produksi daging Ayam dari tahun 2019-2023 :


• 24.386.329 – 16.484.436 /16.484.436 x 100% = 47,93 %

b. Persentase rata-rata per tahun produksi daging Ayam dari tahun 2019 - 2023:
24.386.329 – 16.484.436 /16.484.436
• X 100% = 9,58 %
5

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


113

Lampiran 28. Hubungan Biaya Input Terhadap Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil

Correlations
Pendapatan (Y) Bibit (X1) Pakan (X2) Obat-obatan (X3) Tenaga Kerja (X4) P.Kandang (X5) P.Peralatan (X6)
Pendapatan (Y) Pearson Correlation 1 -,006 -,335 -,166 -,125 -,075 -,135
Sig. (2-tailed) ,973 ,070 ,380 ,510 ,695 ,476
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
Bibit (X1) Pearson Correlation -,006 1 ,886 ,825 ,821 ,928 ,818**
Sig. (2-tailed) ,973 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
Pakan (X2) Pearson Correlation -,335 ,886 1 ,890 ,832 ,941 ,888**
Sig. (2-tailed) ,070 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
Obat-obatan (X3) Pearson Correlation -,166 ,825** ,890** 1 ,668** ,839** ,742**
Sig. (2-tailed) ,380 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
Tenaga Kerja (X4) Pearson Correlation -,125 ,821** ,832** ,668** 1 ,865** ,820**
Sig. (2-tailed) ,510 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** **
P.Kandang (X5) Pearson Correlation -,075 ,928 ,941 ,839 ,865 1 ,887**
Sig. (2-tailed) ,695 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
P.Peralatan (X6) Pearson Correlation -,135 ,818 ,888 ,742 ,820 ,887 1
Sig. (2-tailed) ,476 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


114

Lampiran 29. Hubungan Biaya Input Terhadap Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar
Correlations
Tenaga Kerja
Pendapatan (Y) Bibit (X1) Pakan (X2) Obat-obatan (X3) (X4) P. Kandang (X5) P. Peralatan (X6)
Pendapatan (Y) Pearson Correlation 1 ,753** ,775** ,897** ,793** ,889** ,912**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
Bibit (X1) Pearson Correlation ,753** 1 ,924** ,930** ,909** ,931** ,905**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
Pakan (X2) Pearson Correlation ,775** ,924** 1 ,963** ,923** ,966** ,911**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
Obat-obatan (X3) Pearson Correlation ,897 ,930 ,963 1 ,943 ,996 ,960**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** **
Tenaga Kerja (X4) Pearson Correlation ,793 ,909 ,923 ,943 1 ,946 ,912**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
P. Kandang (X5) Pearson Correlation ,889** ,931** ,966** ,996** ,946** 1 ,958**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
P. Peralatan (X6) Pearson Correlation ,912** ,905** ,911** ,960** ,912** ,958** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


115

Lampiran 30. Pengaruh Biaya Input Terhadap Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,884a ,781 ,724 3598345,768
a. Predictors: (Constant), P.Peralatan (X6), Obat_obatan (X3),
Tenaga_Kerja (X4), Bibit (X1), Pakan (X2), P.Kandang (X5)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1063728586036 1772880976727
6 13,692 ,000b
270,000 11,720
Residual 2978061221271 1294809226639
23
21,940 6,605
Total 1361534708163
29
392,000
a. Dependent Variable: Pendapatan (Y)
b. Predictors: (Constant), P.Peralatan (X6), Obat_obatan (X3), Tenaga_Kerja (X4), Bibit (X1),
Pakan (X2), P.Kandang (X5)

Coefficientsa
Standardized
Model Unstandardized Coefficients Coefficients t Sig.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


116

B Std. Error Beta


1 (Constant) -8494203,352 4574377,922 -1,857 ,076
Bibit (X1) ,447 ,222 ,549 2,012 ,056
Pakan (X2) -,633 ,077 -3,181 -8,216 ,000
Obat_obatan (X3) 6,194 2,269 ,649 2,729 ,012
Tenaga_Kerja (X4) -,101 1,880 -,011 -,054 ,958
P.Kandang (X5) 6,003 1,643 1,435 3,653 ,001
P.Peralatan (X6) 3,101 1,466 ,496 2,116 ,045
a. Dependent Variable: Pendapatan (Y)

Lampiran 31. Pengaruh Biaya Input Terhadap Pendapatan Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,983a ,965 ,956 15602213,554
a. Predictors: (Constant), P. Peralatan (X6), Bibit (X1), Tenaga Kerja
(X4), Pakan (X2), Obat-obatan (X3), P. Kandang (X5)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1562607115925 2604345193209
6 106,986 ,000b
75104,000 5848,000

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


117

Residual 5598868559016 2434290677833


23
637,000 32,030
Total 1618595801515
29
91712,000
a. Dependent Variable: Pendapatan (Y)
b. Predictors: (Constant), P. Peralatan (X6), Bibit (X1), Tenaga Kerja (X4), Pakan (X2), Obat-obatan
(X3), P. Kandang (X5)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -11756586,628 9571163,772 -1,228 ,232
Bibit (X1) -,968 ,281 -,395 -3,444 ,002
Pakan (X2) -,900 ,148 -,984 -6,079 ,000
Obat-obatan (X3) 32,606 12,118 1,193 2,691 ,013
Tenaga Kerja (X4) -10,100 3,914 -,319 -2,580 ,017
P. Kandang (X5) 7,465 4,314 ,806 1,731 ,097
P. Peralatan (X6) 6,763 1,820 ,539 3,716 ,001
a. Dependent Variable: Pendapatan (Y)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


118

Lampiran 32. NPV,IRR, dan Net B/C Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Kecil

Tahun Benefit Cost Net Benefit DF (6,5%) PV Benefit PV Cost PV 1 DF (12,5%) PV 2

0 0 506.795.228,05 -506.795.228,05 1 0 506795228 -506795228 1 -506795228


1 592.991.666,00 510.980.932,44 82.010.733,56 0,939 556819174,4 479811096 77008078,81 0,888 72825531,4
2 641.050.000 512.602.819,27 128.447.180,73 0,881 564765050 451603084 113161966,2 0,79 101473272,8
3 717.976.000 514.224.706,10 203.751.293,90 0,828 594484128 425778057 168706071,3 0,702 143033408,3
4 804.133.120 516.846.592,94 287.286.527,06 0,777 624811434,2 401589803 223221631,5 0,624 179266792,9
5 900.629.094 518.468.479,77 382.160.614,23 0,73 657459238,6 378481990 278977248,4 0,555 212099140,9
NPV 2998339025 2644059257 354279768,2 201902918,2

𝑁𝑃𝑉 ∑𝑁𝑃𝑉𝐵−𝐶
IRR = i + (𝑖 ′ − 𝑖) Net B/C = ∑𝑁𝑃𝑉𝐵−𝐶 𝑃𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓
𝑁𝑃𝑉−𝑁𝑃𝑉′ 𝑁𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓

354279768,2 2998339025
= 6,5 % + ( 12,5% − 6,5%) =
354279768,2+201902918,2 2644059257

= 13,95 % = 1,133990858

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


119

Lampiran 33. NPV, IRR, dan Net B/C Usaha Ternak Ayam Ras Pedaging Skala Besar

Tahun Benefit Cost Net Benefit DF (6,5%) PV Benefit PV Cost PV 1 DF (12,5%) PV 2

0 0 1.499.901.839 -1.499.901.839,00 1 0 1499901839 -1499901839 1 -1499901839


1 1.764.681.500 1.500.932.445 263.749.055,00 0,939 1.657.035.929 1409375566 247660362,6 0,888 234209160,8
2 2.921.050.000 1.812.602.819 1.108.447.181,00 0,881 2.573.445.050 1596903084 976541966,5 0,79 875673273
3 3.367.976.000 2.014.224.706 1.353.751.294,00 0,828 2.788.684.128 1667778057 1120906071 0,702 950333408,4
4 4.634.133.120 2.256.846.592 2.377.286.528,00 0,777 3.600.721.434 1753569802 1847151632 0,624 1483426793
5 5.960.629.094 2.438.468.479 3.522.160.615,00 0,73 4.351.259.239 1780081990 2571177249 0,555 1954799141
NPV 14971145779 9707610337 5263535443 3998539938

𝑁𝑃𝑉 ∑𝑁𝑃𝑉𝐵−𝐶𝑃𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓
IRR = i + (𝑖 ′ − 𝑖) Net B/C =
𝑁𝑃𝑉−𝑁𝑃𝑉′ ∑𝑁𝑃𝑉𝐵−𝐶𝑁𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓

5263535443 14971145779
= 6,5 % + (12,5 % - 6,5 %) =
5263535443+ 3998539938 9707610337

= 55 % = 1,54220712

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


120

Lampiran 34. Matriks Penelitian

ANALISIS USAHA TERNAK AYAM RAS PEDAGING PADA SKALA USAHA KECIL DAN SKALA USAHA BESAR
(Studi Kasus : Kecamatan Galang dan Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang)

Matriks Penelitian: Yessica Gabriella Sinaga (150304030)


No Indentifikasi Masalah Tujuan Hipotesis Data yang di perlukan Metode Analisis
1 Bagaimana trend produksi Untuk mengetahui trend Terdapat trend positif pada Data Sekunder Analisis Trend Linear
usaha ternak ayam ras produksi usaha ternak produksi usaha ternak ayam - Jumlah produksi daging
pedaging pada 5 tahun ayam ras pedaging 5 ras pedaging selama 5 tahun ayam tahun 2013-2017
terakhir di kabupaten Deli tahun terakhir terakhir di kabupaten Deli
Serdang? dikabupaten Deli Serdang Serdang
2 Bagaimana hubungan dan Untuk menganalisis Terdapat hubungan dan
Data Primer - uji koefisien korelasi
pengaruh biaya input hubungan dan pengaruh pengaruh biaya input produksi
Hasil wawancara kepada person (r), Untuk
produksi terhadap biaya input produksi terhadap pendapatan usaha peternak terkait dengan : menganilisis hubungan
pendapatan usaha ternak terhadap pendapatan ternak ayam ras pedaging pada
a. X1 : Biaya bibit/periode menggunakan
ayam ras pedaging pada usaha ternak ayam ras skala usaha kecil dan skalab. X2 : Biaya pakan/periode - uji regresi linear
skala usaha kecil dan skala pedaging pada skala usaha besar di daerah
c. X3 : Biaya obat- berganda, untuk
usaha besar di daerah usaha kecil dan skala penelitian obatan/periode menganalisis pengaruh
penelitian? usaha besar di daerah d. X4 : Biaya tenaga
penelitian? kerja/periode
e. X5 : Biaya penyusutan
kandang/ periode
f. X6 : Biaya penyusutan
peralatan/ periode
3 Bagaimana perbandingan Untuk menganalisis Terdapat perbedaan nyata Data Primer Analisis Tingkat
tingkat kelayakan usaha perbandingan tingkat antara tingkat kelayakan usaha Hasil wawancara kepada Kelayakan
ternak ayam ras pedaging kelayakan usaha ternak ternak ayam ras pedaging pada peternak terkait dengan :
pada skala usaha kecil dan ayam ras pedaging pada skala usaha kecil dan skala a. X1 : Biaya bibit/periode
skala usaha besar di daerah skala usaha kecil dan usaha besar b. X2 : Biaya pakan/periode
penelitian? skala usaha besar di c. X3 : Biaya obat-
daerah penelitian obatan/periode
d. X4 : Biaya tenaga
kerja/periode

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


121

e. X5 : Biaya penyusutan
kandang/ periode
f. X6 : Biaya penyusutan
peralatan/ periode
4 Apa sajakah permasalahan- Untuk mendeskripsikan Data Primer Analisis deskriptif
permasalahan internal dan Permasalahan- Hasil wawancara dengan
eksternal yang dihadapi oleh permasalahan internal dan peternak terkait dengan
peternak dalam menjalankan eksternal yang dihadapi masalah-masalah internal dan
usaha ternak ayam ras oleh peternak dalam ekternal operasional yang
pedaging di daerah menjalankan usaha ternak menyebabkan peternak
penelitian? ayam ras pedaging di mengalami kendala dalam
daerah penelitian. menjalankan usaha ternak
ayamnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


122

Lampiran 35. Sketsa Daerah Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


123

Lampiran 36. Gambar Penelitian

Gambar usaha ternak ayam ras pedaging skala kecil Gambar usaha ternak ayam ras pedaging skala besar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


124

Lanjutan lampiran 36.

Gambar Day Old Chicken/DOC Gambar ayam siap di panen

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


125

Lanjutan lampiran 36.

Gambar ayam mati Gambar ayam sakit

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


126

Lanjutan lampiran 36.

Foto bersama peternak setelah wawancara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai