SKRIPSI
OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2020
SKRIPSI
OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2020
ii
Fita Marito Siregar (160304050) with the thesis title is "Urban Farming
Center Development Strategy (Urban Farming) in Tani Kreatif, Medan".
Supervised by Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec as the head of the
supervisory commission and Bapak Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan as member of
the supervisory commission.
This study aims to determine the factors of strengths, weaknesses, opportunities
and threats in developing urban farming, as well as determining strategies for
urban agricultural development in Tani Kreatif, Medan. The analysis method used
in this research is descriptive analysis and SWOT analysis. Respondents were
taken using a saturated sampling method (census), namely 8 people including 3
administrators at Tani Kreatif, Medan and 5 active farmers in Tani Kreatif,
Medan.
The results showed that the strategic position of urban farming in Tani Kreatif,
Medan is in quadrant I, which means that Tani Kreatif, Medan has internal
strength in its development. The strategic recommendations given are Aggressive
strategy, which means maximizing strength and taking advantage of existing
opportunities to get a business development strategy carried out.
ii
Penulis memiliki nama lengkap Fita Marito Siregar, lahir di Padang Hasior
Lombang pada tanggal 01 Agustus 1998. Penulis merupakan anak ketiga dari lima
bersaudara dari Bapak Almarhum Usmar Siregar dan Ibu Tialena Sagala.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh dan kegiatan yang pernah diikuti
1. Tahun 2004 masuk Sekolah Dasar di SDN 100450 Padang Hasior tamat pada
tahun 2010.
3. Tahun 2013 masuk Sekolah Menengah Atas di SMAN 15 Medan dan tamat
Adapun kegiatan yang pernah diikuti penulis selama duduk di bangku kuliah
iii
2018
6. Pada bulan Juli - Agustus 2019 melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
2020
iv
skripsi ini dengan baik, sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar
1. Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis M.Ec selaku Ketua Komisi Pembimbing
arahan, serta saran dan selalu memberikan banyak nasehat sehingga penulis
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Kelin Tarigan selaku Anggota Komisi Pembimbing yang
serta saran dan selalu memberikan banyak nasehat sehingga penulis dapat
penulis yang telah bersedia meluangkan waktunya dari awal sampai akhir
cinta, kasih sayang, motivasi serta dukungan baik moril maupun materil
sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini pada waktu yang tepat.
perhatian, kasih sayang serta dukungan baik moril maupun materil sehingga
7. Keluarga besar penulis, Oppung Desi, Tulang Dedi, Tulang Roby, Nantulang
Ginta,Nantulang Tika, Ujing Linda, Uda Kobul, Uda Saman, Uda Sairan, Uda
Yahya, dan seluruh keluarga dari pihak Alm. Papa dan seluruh keluarga dari
serta dukungan baik moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan
serta berbagi suka dan duka, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi
dengan baik.
9. Sahabat sedari kecil Lia Cahyani Harahap, Aminul Azan Siregar, Siti Asima
Pohan, Romadhon Siregar, Ernita Sari Siregar, Ana Rizki Hasibuan, yang
10. Sahabat SMA terbaik Rizky Ridhani Hasibuan, Novita P. Sembiring, Ropita
vi
perhatian, bantuan, motivasi, berbagi suka dan duka serta menemani hari-hari
12. Teman kuliah terbaik, Sonya, Vera, Monica, Indah, Monita, Vany, Retno,
Nira, Jepri, Leman, Rafael, Masada, Tikky, Bagoes, Fatur, Jere, Okto, Abel.
Teman PKL terbaik (Blandina, Melani, Bayu, Irsyad) dan seluruh teman
seangkatan 2016 yang telah bersama-sama dan serta berjuang bersama dan
menyelesaikan skripsi.
13. Abang dan Kakak senior 2013 yang memberikan dukungan dan motivasi
14. Seluruh instansi dan responden yang terkait dan telah banyak membantu
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis
skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi
terima kasih.
Penulis
vii
ABSTRAK……………………………………………………………………...…i
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………...iii
KATA PENGANTAR………………..……………………….……………….....v
DAFTAR ISI………...…………………………………………...………….…viii
DAFTAR TABEL………..…………………………………………………..…..x
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….xi
DAFTAR LAMPIRAN……..…………………………………………...……...xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………...………………...7
1.3 Tujuan Penelitian……………………………….……....…..…………8
1.4 Kegunaan Penelitian……………………………………………..…….8
viii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
No Judul Hal
1.1 Luas Lahan Pertanian Di Indonesia, 2014-2018 3
1.2 Jumlah Penduduk, Menurut Kecamatan Di Kota Medan, 2010, 2015, 6
2019
1.3 Luas Lahan Tegal/Kebun, Ladang/Huma, dan Lahan yang Sementara 7
Tidak Diusahakan Menurut Kecamatan di Kota Medan (Ha), 2018
2.1 Matriks Analisis SWOT (Strengths, Weakness, Oppurtinities, 21
Threats)
4.1 Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan Tahun 2018 29
4.2 Distribusi Petani Di Tani Kreatif, Kota Medan Berdasarkan 30
Kelompok Umur
4.3 Distribusi Petani Di Tani Kreatif, Kota Medan Berdasarkan Tingkat 31
Pendidikan
4.4 Distribusi Petani Di Tani Kreatif, Kota Medan Berdasarkan 31
Pengalaman Bertani
5.1 Parameter Bobot Kekuatan (Strengths) 43
5.2 Parameter Bobot Kelemahan (Weakness) 43
5.3 Parameter Bobot Peluang (Oppurtunities) 44
5.4 Parameter Bobot Ancaman (Threats) 45
5.5 Parameter Bobot Relatif Kekuatan (Strengths) 46
5.6 Parameter Bobot Relatif Kelemahan (Weakness) 46
5.7 Parameter Bobot Relatif Peluang (Oppurtunities) 47
5.8 Parameter Bobot Relatif Ancaman (Threats) 47
5.9 Rating Patokan dalam Penghitungan 48
5.10 Matriks Evaluasi Faktor Strategi Internal 49
5.11 Matriks Evaluasi Faktor Strategi Eksternal 50
5.12 Penggabungan Matriks Evaluasi Faktor-Faktor Strategi Internal dan 50
Eksternal Pengembangan Sentra Pertanian Perkotaan (urban
farming) di Tani Kreatif, Kota Medan
5.13 Matriks SWOT 53
No Judul Hal
2.1 Model Lima Kekuatan Porter 19
2.2 Diagram Analisis SWOT 19
2.3 Skema Kerangka Pemikiran 24
5.1 Kuadran SWOT Pengembangan Sentra Pertanian Perkotaan (urban 53
farming) di Tani Kreatif, Kota Medan
xi
Lampiran Judul
1 Karakteristik Sampel
2 Parameter Penilaian Faktor Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan
Ancaman
3 Penentuan Faktor Internal dan Eksternal Pengembangan Sentra
Pertanian Perkotaan (Urban Farming)
4 Matriks Evaluasi Faktor Internal
5 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
6 Penggabungan Matriks Evaluasi Faktor-Faktor Strategi Internal
dan Eksternal Pengembangan Sentra Pertanian Perkotaan (Urban
Farming) di Tani Kreatif, Kota Medan
xii
mulai dari konversi lahan sampai degradasi kualitas lingkungan akibat polusi dan
dibandingkan laju produksi bahan pangan, maka akan terjadi bencana krisis
(Jalil, 2005).
350
300
250
200
Juta jiwa
150
Juta jiwa
100
50
0
2015 2018 2025
Indonesia sebanyak 150,9 juta jiwa atau 55,8% dari total penduduk Indonesia
yang sebesar 270,6 juta jiwa. Dominasi tersebut meningkat 0,7% dari tahun
sebelumnya yang sebesar 147,6 juta jiwa atau 55,1% dari total penduduk
Indonesia yang sebesar 267,7 juta jiwa. Selain itu, Worldometers juga
sebanyak 154,2 juta jiwa atau 56,4% dari total penduduk Indonesia yang sebesar
273,5 juta jiwa. Angka tersebut meningkat pada 2025 hingga mencapai 170,4 juta
jiwa atau 59,3% dari total penduduk Indonesia yang sebesar 287 juta jiwa.
penurunan yang signifikan yaitu 1,26 juta hektar. Terutama sejak adanya
kebijakan untuk mendorong investor dalam dan luar negeri untuk menanamkan
modalnya di sektor non pertanian. Bila ditinjau dari lanjut, daratan Indonesia yang
hanya sepertiga dari total luas seluruh wilayahnya, dan luas daratan tersebut masih
harus dikurangi dengan total luas hutan lindung, hutan produksi, pemukiman,
sawah non irigasi -3,43%, tegal/kebun -0,06%, ladang/huma 0,15%, ladang yang
Untuk mengatasi masalah krisis pangan salah satu solusinya adalah dengan
melalui budidaya tanaman dan peternakan yang intensif di perkotaan dan daerah
sekitarnya, serta menggunakan (kembali) sumber daya alam dan limbah sisa
pertanian perkotaan, untuk memperoleh keragaman hasil panen dan hewan ternak.
juga bertujuan untuk tempat rekreasi dan relaksasi (Fraser, Evan D.G, 2002).
FAO (2008) memprediksi bahwa pada tahun 2020, sekitar 75% penduduk
tercipta lingkungan yang sehat dan berkualitas (Noorsya dan Kustiwan, 2013).
sumberdaya yang ada untuk mendapat hasil yang optimal. Praktek pertanian
seperti ini seringkali disebut sebagai pertanian kota (urban agriculture). Pertanian
budidaya, pengolahan, distribusi tanaman pangan dan non pangan, pohon dan
ditemui di wilayah perkotaan. Secara garis besar ada tiga perspektif kebijakan
utama bagi pengembangan pertanian kota yaitu (1) perspektif sosial sebagai
fokus meningkatkan ketahanan pangan melalui produksi pangan dan tanaman obat
untuk konsumsi rumah tangga, (2) perspektif ekonomi dengan fokus peningkatan
pendapatan dan penciptaan lapangan kerja dan (3) perspektif ekologi dengan
Kota Medan adalah salah satu dari empat pusat pertumbuhan utama di
Sebagai salah satu kota metropolitan pertumbuhan penduduk di kota medan dari
tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2019, penduduk Kota Medan
Kota Medan, berdampak pada menurunnya luas lahan yang akan dipergunakan
Kota Medan (Ha), 2018. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumukan permasalahan yang akan diteliti
adalah :
Kota Medan.
Kota Medan.
3. Sebagai bahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti serta salah satu cara
Jika dalam bahasa Indonesia, pertanian perkotaan berasal dari kata tani, dalam
kamus bahasa Indonesia, tani adalah mata pencaharian dalam bentuk bercocok
pertanian yang dilakukan di dalam kota (intra-urban) dan pinggiran kota (peri-
Pertanian perkotaan (urban farming) juga bagian dari sistem pangan lokal,
membudidayakan bibit, dan menumbuhkan bunga. Hal ini dapat dicirikan dalam
hal kedekatan geografis produsen untuk konsumen, praktik produksi dan distribusi
10
sumber pasokan sistem pangan dan opsi ketahanan pangan rumah tangga
perkotaan; (2) salah satu kegiatan produktif untuk memanfaatkan ruang terbuka
dan limbah perkotaan; dan (3) salah satu sumber pendapatan dan kesempatan
dan prospek yang baik untuk pengembangan usahatani berbasis agribisnis dan
berwawasaan lingkungan.
(3) Peningkatan pembinaan petani oleh Pembina teknis instansi terkait sehingga
menjadi lebih efektif; (4) Pemberian insentif pelaku usaha tani dan pembebasan
oleh faktor sosial ekonomi dan kebijakan pemerintah. Semakin tinggi tingkat
pinggiran kota maka semakin besar konversi lahan pertanian. Selain aspek sosial
Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budi Daya Pertanian
sebagai bagian dari Pertanian pada hakikatnya adalah pengelolaan sumber daya
lingkungan hidup.
empat elemen, yaitu aspek lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi sehingga
manfaat Pertanian dapat dinikmati dalam waktu yang lama. Sistem Budi Daya
berkelanjutan.
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategia yang artinya seni atau
ilmu untuk menjadi seorang jendral. Strategi adalah suatu rencana dengan tujuan
jangka panjang yang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis,
divestasi, likuidasi, dan usaha patungan atau joint venture (David, 2011).
Menurut Mintzberg (2007) ada lima konsep strategi yang saling terkait,
dimana strategi adalah suatu : (1) Perencanaan untuk semakin memperjelas arah
inkonsistensi perilaku serta tindakan yang dilakukan oleh organisasi. (3) Sudut
lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya. (5) Rincian langkah taktis
1. Strategi Manajemen
2. Strategi Investasi
pembangunan kembali suatu divisi baru atau strategi diverstasi dan sebagainya.
3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional
merumuskan strategi suatu usahatani. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dijalankan.
yang saat ini. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang
tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor lingkungan internal dan lingkungan
kompetensi inti. Melalui analisis lingkungan internal akan diketahui kekuatan dan
kelemahan suatu usahatani, sehingga petani dapat mengetahui kinerja masa lalu
berikut:
1. Manajemen
keuangan. Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar yaitu perencanaan,
2. Pemasaran
dan memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk dan jasa. Ada
tujuh fungsi dasar pemasaran: analisis pelanggan, penjualan produk atau jasa,
perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan
3. Keuangan
menentukan posisi persaingan. Selain itu, kondisi keuangan perusahaan juga dapat
menjadi daya tarik bagi investor. Penetapan kekuatan dan kelemahan finansial
yang merubah input menjadi output yang berupa barang dan jasa. Manajemen
produksi dan operasi erat kaitannya dengan input, proses dan output.
perubahan dari permintaan konsumen akan produk dan jasa. Harapan penilaian
eksternal disini adalah untuk mengetahui akan peluang dan ancaman yang akan
1. Kekuatan Ekonomi
berbisnis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula
ekonomi suatu daerah atau negara adalah siklus bisnis, ketersediaan energi,
inflasi, suku bunga, investasi, harga-harga produk dan jasa, produktivitas, dan
tenaga kerja.
besar terhadap hampir semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Aspek kondisi
sosial seperti sikap, gaya hidup, adat-istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang di
atau subsidi, ramalan politik dapat menjadi bagian yang paling penting dalam
audit eksternal. Perubahan dalam undang-undang paten, tarif pajak, dan aktivitas
lobi dapat mempengaruhi perusahaan secara signifikan. Situasi politik yang tidak
kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya.
4. Kekuatan Teknologi
pekerjaan.
Model lima kekuatan Porter dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Potensi pengembangan
produk substitusi
Kemungkingnan
masuknya pesaing baru
eksternal, selanjutnya untuk mengetahui hasil analisis berada diposisi mana, maka
BERBAGAI
PELUANG
III I
Mendukung Mendukung
strategi turn- strategi agresif
KELEMAHAN around KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL
IV II
Mendukung Medukung
strategi strategi
defensif diversivikasi
BERBAGAI
ANCAMAN
Gambar 2.2 Diagram Analisis SWOT
Karena pada situasi ini, usaha tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam
berbagai ancaman, tetapi usaha tersebut juga masih memiliki kekuatan dari segi
(produk/pasar).
Kuadran 3 : Pada kuadran ini situasi suatu usaha memiliki peluang yang
besar, namun secara bersamaan perusahaan juga memiliki kelemahan dari faktor
dinternal. Fokus strategi yang harus dilakukan pada situasi ini adalah
internal.
1. Strategi SO (Strength-Opportunities)
sebesar-besarnya.
2. Strategi ST (Strenghts-Threats)
Strategi ini dibuat berdasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan
matrik faktor strategi internal dan eksternal selesai disusun, kemudian hasilnya
untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam kerangka dan kajian
penelitian ini. Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian
penting dari sistem penggunaan lahan perkotaan. Sejak zaman kolonial, pertanian
perkotaan tetap berada di luar sistem tata guna lahan perkotaan.Terlepas dari
perkotaan, itu adalah fitur penting dari ekonomi perkotaan, dalam membuka
perkotaan sangat terbantu dari pertanian perkotaan, jika semua instansi terkait
daya alam (tanah yang produktif) dan kepemilikan lahan; (2) lemahnya kebijakan
dan peraturan perkotaan; (3) kurangnya dukungan dan teknologi yang tepat; dan
dalam program tersebut. Di samping itu juga ditemukan, bahwa belum semua
masyarakat terlibat dalam program, karena masih belum memahami program dan
yaitu usia dan pendidikan, tidak ada hubungannya dengan keikut sertaan
dengan sistem hidroponik agar penerapan pertanian ini dapat meluas ke wilayah
diatasi. Strategi ini akan dibahas dalam analisis SWOT yang akan menerangkan
Strategi
Pengembangan
Keterangan :
: Menyatakan Pengaruh
: Menyatakan Hubungan
lokasi penelitian yaitu Tani Kreatif, Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara,
lahirnya ide dan gagasan tentang gerakan dan komunitas ini terjadi di Kota
Medan. Tani Kreatif juga merupakan salah satu pioneer komunitas berkebun yang
telah dibentuk sejak tahun 2012 lalu. Kemudian komunitas ini berlokasi dalam
situasi kota yang begitu kental. Tani Kreatif juga telah merangkul banyak elemen
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Adapun sampel dari penelitian ini berjumlah 8 orang,
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui pengisian kuesioner oleh sampel, daftar
25
melalui Instansi dan Dinas terkait seperti Badan Pusat Statistika (BPS).
Kota Medan.
Kota Medan.
yang digunakan pada penelitian ini, maka dibuat defenisi dan batasan operasional
sebagai berikut :
3.5.1 Definisi
terhadap peluang dan ancaman dari faktor eksternal serta kekuatan dan
3. Sampel adalah pelaku usahatani yang berperan aktif di Tani Kreatif Kota
Medan.
2. Sampel penelitian adalah petani yang berperan aktif di Tani Kreatif Kota
Medan.
kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan
jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada
3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu
topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 -
Utara. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah yang
merupakan tempat pertemuan dua sungai penting, yaitu Sungai Babura dan Sungai
Deli. Kota Medan memiliki luas wilayah 265,10 km2 yang terdiri dari 21
dengan luas wilayah 36,67 km2 yaitu 13,83% dari luas wilayah Kota Medan.
terendah yaitu 2,98 km2 yaitu 1,13% dari luas wilayah Kota Medan.
28
Tabel 4.1 Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan Tahun 2018
No Kecamatan Luas Persentase Kelurahan Lingkungan
(km²) (%)
1 Medan Tuntungan 20,68 7,80 9 75
2 Medan Johor 14,58 5,50 6 81
3 Medan Amplas 11,19 4,22 7 77
4 Medan Denai 9,05 3,41 6 82
5 Medan Area 5,52 2,08 12 172
6 Medan Kota 5,27 1,99 12 146
7 Medan Maimun 2,98 1,13 6 66
8 Medan Polonia 9,01 3,40 5 46
9 Medan Baru 5,84 2,20 6 64
10 Medan Selayang 12,81 4,83 6 63
11 Medan Sunggal 15,44 5,83 6 88
12 Medan Helvetia 13,16 4,97 7 88
13 Medan Petisah 6,82 2,57 7 69
14 Medan Barat 5,33 2,01 6 98
15 Medan Timur 7,76 2,93 11 128
16 Medan Perjuangan 4,09 1,54 9 128
17 Medan Tembung 7,99 3,01 7 95
18 Medan Deli 20,84 7,86 6 105
19 Medan Labuhan 36,67 13,83 6 99
20 Medan Marelan 23,82 8,99 5 88
21 Medan Belawan 26,25 9,90 6 143
Kota Medan 265,10 100,00 151 2.001
Sumber : Kota Medan Dalam Angka, 2019
b. Iklim
Stasiun BMKG Wilayah I pada tahun 2018 yaitu 22,4 ºC dan suhu maksimum
yaitu 34,5 ºC serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya yaitu, 23 ºC dan
suhu maksimum yaitu 33,4 ºC. Kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-
rata 77 - 80%, dan kecepatan angin rata-rata sebesar 0,44 m/sec, sedangkan rata-
rata total laju penguapan tiap bulannya 123,66 mm. Hari hujan di Kota Medan
pada tahun 2018 per bulan 16 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun
Jumlah Penduduk Sumatera Utara pada 2018 mencapai 14,42 juta jiwa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah tersebut terdiri atas 7,19
juta jiwa laki-laki dan 7,22 juta jiwa perempuan. Sebanyak 7,21 juta jiwa
penduduk di Provinsi dengan ibukota Medan ini tinggal di perkotaan dan sisanya
di perdesaan.
terbanyak, yakni mencapai 2,26 juta jiwa. Pada 2018, di Sumatera Utara terdapat
3,37 juta keluarga dengan jumlah anggota keluarga rata-rata 4 jiwa. Adapun rata-
rata kepadatan penduduk mencapai 198 jiwa per km persegi. Medan merupakan
kota dengan penduduk terpadat di Sumatera Utara, yakni 8.544 jiwa per km
persegi.
Sampel pada penelitian ini berjumlah 8 sampel, yaitu pengurus dan petani
4.2.1 Umur
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat distribusi petani di Tani Kreatif, Kota
Medan berdasarkan kelompok umur, dapat diketahui petani dengan umur 20-30
tahun sebanyak 5 orang, umur 31-40 tahun sebanyak 1 orang, umur 41-50 tahun
4.2.2 Pendidikan
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat distribusi petani di Tani Kreatif, Kota
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat distribusi petani di Tani Kreatif, Kota
pengalaman bertani 1-10 tahun sebanyak 5 orang dan pengalaman bertani 11-20
Perkotaan (Urban Farming) di Tani Kreatif, Kota Medan yaitu : memiliki visi,
suasana lingkungan kerja yang kondusif, memiliki reputasi yang baik sebagai
produsen tanaman organik Kota Medan, kurangnya modal usaha yang dimiliki,
pertanian perkotaan (urban farming) di Tani Kreatif, Kota Medan adalah sebagai
berikut :
33
Kota Medan, dan memiliki susunan struktur kepengurusan yang sistematis. Tani
kreatif didirikan Ibu Juliana Astuti dengan tekat untuk mengembangkan pertanian
entrepreneurship.
Kota Medan, yaitu ingin menjadikan Tani Kreatif sebagai tempat belajar yang
nyaman dan menyenangkan. Hal ini dapat kita lihat dari fasilitas-fasilitas yang
disediakan oleh Tani Kreatif. Hal yang dipelajari di Tani Kreatif yaitu belajar
elektronik, media cetak dan lain sebagainya. Hal serupa juga diikuti oleh Tani
Kreatif, Kota Medan yaitu dengan memiliki akun sosial media Instagram
yang ingin membeli sayuran organik tapi tidak memiliki waktu luang untuk
mengunjungi ladang, Tani Kreatif, Kota Medan menyediakan akun sosial media
Tani Kreatif, Kota Medan berdiri sejak tahun 2012. Keanggotaan dari
tenaga kerja di Tani Kreatif didapat dengan sukarela. Karena tenaga kerja yang
berperan aktif di Tani Kreatif bersifat sebagai relawan, yang mau belajar dan
komunikasi antar anggota terjalin dengan baik, karena didasari visi dan misi yang
dan petani aktif Tani Kreatif, Kota Medan memiliki hubungan baik antar
sesamanya.
tradisional. Tani Kreatif, Kota Medan sudah menerima kunjungan dari berbagai
instansi yakni kunjungan dari Ibu Ketua TP PKK Kecamatan Medan Johor pada
Agustus 2019, Liputan dari berbagai media seperti Tribun Medan Daily, TVRI
Sumut, DAAI TV dan kunjungan berbagai sekolah dan kampus yang ada di Kota
sedang dijalani di Tani Kreatif. Tani Kreatif, Kota Medan sering dijadikan sebagai
hingga panen dan menggunakan pupuk kandang yang di produksi sendiri. Hal ini
dilakukan untuk menjaga dan menjamin hasil produksi yang akan dihasilkan.
pertanian perkotaan (urban farming) di Tani Kreatif, Kota Medan adalah sebagai
berikut :
beberapa tahun terakhir ini Tani Kreatif, Kota Medan, mengalami kemunduran
secara sistematis mulai dari Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Anggota. Namun
produk yang dipasarkan hanya sayuran segar seperti yang biasa dilakukan oleh
kelompok tani atau organisasi pada umumnya, belum ada produk olahan yang
dihasilkan.
Modal usaha yang digunakan Tani Kreatif hanya bersumber dari uang
sumbangan setiap anggota organisasi secara sukarela dan iuran yang disepakati
semua anggota organisasi. Hingga saat ini belum ada lembaga yang menanamkan
memenuhi permintaan akan sayuran organik di Kota Medan, dan Tani Kreatif,
Kota Medan masih bekerja sama dengan petani-petani sayuran organik lainnya
Tani Kreatif, Kota Medan didirikan oleh Ibu Ir. Juliana Astuti, dalam
perekrutan tenaga kerja, Tani Kreatif, Kota Medan tidak menentukan persyaratan
tertentu, karena tenaga kerja yang bersifat suka rela, hal ini menjadikan kurang
untuk mulai berusahatani, adanya isu global warming dan kerusakan lingkungan,
lokasi usaha, adanya peluang pasar global (ekspor), miningkatnya jumlah bisnis
ekowisata di Kota Medan, berlakunya sistem regulasi dan perpajakan untuk usaha
pertanian perkotaan (urban farming) di Tani Kreatif, Kota Medan adalah sebagai
berikut :
raya, dan memiliki suasana yang asri, menjadikan Tani Kreatif jadi tempat yang
pertanian, dan hingga saat ini urban farming terus mengalami peningkatan serta
menjadikan peluang tersendiri bagi Tani Kreatif, Kota Medan sebagai pioneer
menjadi tantangan sendiri untuk setiap pemilik usaha. Tidak sedikit pelanggan
dari Tani Kreatif, Kota Medan memiliki sifat loyal. Mereka dengan sukarela
meluangkan waktu untuk datang langsung ke lading Tani Kreatif, Kota Medan
hanya untuk membeli sayur dan berbicang santai dengan pengurus atau petani
baik. Sebagai Tani Kreatif ini merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan
kembali, agar bisa memposisikan diri sebagai wadah tempat belajar bagi
Isu global warming dan kerusakan lingkungan adalah masalah yang sudah
berbagai usaha, termasuk pengembangan usaha di Tani Kreatif. Sebagai salah satu
pelopor Go Green Tani Kreatif bisa menjadi rumah belajar dalam menghadapi isu
tersebut.
berpengaruh pada penerimaan perkapita. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap
permintaan kebutuhan pokok rumah tangga. Tani Kreatif akan menjadi salah satu
Impian setiap usaha adalah dikenal khalayak ramai. Suatu usaha yang telah
menembus pasar global dan mampu bertahan dengan adanya pesaing dari
berbagai belahan dunia maka hal tersebut merupakan satu pencapaian besar bagi
pertanian perkotaan (urban farming) di Tani Kreatif, Kota Medan adalah sebagai
beikut :
yaitu membayar pajak. Jika penerimaan Tani Kreatif mengalami fluktuasi maka
Pasar global yang sudah tidak asing lagi, dari waktu ke waktu terus
mudah. Namun rumitnya persyaratan yang harus diurus untuk masuk ke pasar
Dalam sebuah bisnis atau usaha akan selalu ada beberapa hal yang menjadi
rintangan bagi pelaku bisnis atau usaha, salah satunya adalah adanya pesaing
menerus bisa mengakibatkan terjadinya inflasi, dan akan mempersulit suatu usaha
kuesioner yang telah diisi oleh pengurus aktif Tani Kreatif, Kota Medan. Bobot
dari masing-masing parameter faktor internal dan eksternal dapat dilihat sebagai
berikut :
1. Kekuatan (Strengths)
Tabel 5.1 Parameter Bobot Kekuatan (Strengths)
No Parameter Jumlah Bobot
Meliliki visi, misi tentang pengembangan Urban
27 3,38
1 Farming
2 Komitmen mengembangkan urban farming 31 3,88
3 Kemampuan mengakses informasi 27 3,38
4 Service terhadap konsumen 24 3
5 Jaringan komunikasi dalam organisasi 29 3,63
6 Lingkungan kerja yang kondusif 28 3,5
Reputasi sebagai produsen tanaman organik Kota
26 3,25
7 Medan
8 Kegiatan penelitian dan pengembangan 27 3,38
9 Menggunakan teknologi sederhana 30 3,75
Jumlah 249 31,15
Rata-rata 27,667 3,461
Sumber : Data diolah, 2020
sampel yang berjumlah 8 sampel. Nilai bobot rata-rata 3,461 yang memiliki arti
setiap sampel memberikan nilai pada faktor kekuatan (strengths) baik hingga
sangat baik.
2. Kelemahan (Weakness)
sampel yang berjumlah 8 sampel. Nilai bobot rata-rata 1,824 yang memiliki arti
setiap sampel memberikan nilai pada faktor kelemahan (weakness) cukup hingga
kurang.
3. Peluang (Oppurtunities)
sampel yang berjumlah 8 sampel. Nilai bobot rata-rata 3,211 yang memiliki arti
setiap sampel memberikan nilai pada faktor peluang (oppurtunities) baik hingga
sangat baik.
4. Ancaman (Threats)
sampel yang berjumlah 8 sampel. Nilai bobot rata-rata 1,676 yang memiliki arti
setiap sampel memberikan nilai pada faktor ancaman (threats) cukup hingga
kurang.
Jumlah total bobot relatif yang dimasukkan dalam tabulasi tidak boleh
melebihi satu, sehingga untuk menghasilkan nilai yang sesuai dengan teori, maka
nilai bobot dari masing-masing parameter pada faktor peluang (oppurtunities) dan
1. Kekuatan (Strengths)
2. Kelemahan (Weakness)
Tabel 5.6 Parameter Bobot Relatif Kelemahan (Weakness)
Bobot
No Parameter Bobot
Relatif
1 Jejaring kerja (networking) 1,88 0,043
2 Manajemen organisasi 1,88 0,043
3 Produk yang inovatif 1,88 0,043
4 Modal usaha 1,38 0,031
5 Kapasitas produksi 2 0,046
6 Keefektifan promosi 1,75 0,040
7 Kompetensi tenaga kerja 2 0,046
Jumlah 12,77 0,291
Rata-rata 1,824 0,042
Sumber : Data diolah, 2020
3. Peluang (Oppurtunities)
4. Ancaman (Threats)
Nilai rating diperoleh dari pengisian kuesioner oleh pengurus aktif Tani
Kreatif. Rating berguna untuk menunjukkan seberapa kuat atau lemahnya faktor
berikut :
Summary) dengan menghitung perkalian antara rating dan bobot relatif pada
Analysis Summary) dengan menghitung perkalian antara rating dan bobot relatif
Berdasarkan tabel 5.12, dapat dikatahui selisih skor faktor strategi internal,
Kota Medan. Selisih skor faktor eksternal peluang (oppurtunities) dan ancaman
titik koordinat (x,y). nilai x diperoleh dari selisih faktor internal dan nilai y
perkotaan (Urban Farming), dapat diketahui nilai X > 0 yaitu 1,91 dan nilai Y > 0
yaitu 1,97.
Tani Kreatif, Kota Medan, lebih besar dibandingkan kelemahan (weakness), dan
farming) di Tani Kreatif, Kota Medan, juga lebih besar dibandingkan ancaman
(threats).
– Threats).
Strategi S-O
sebagai berikut :
baik (S1,S2,O1,O2)
yang baik akan akan mampu menarik pelanggan disekitar lingkungan Tani
Strategi S-T
(S1,S2,T1,T2)
2. Walau belum memasuki pasar global, tani kreatif memiliki konsumen dari
berbagai kalangan dan asal yang telah berkunjung ke ladang, dan diberikan
(S3,S4,S8,T3)
organisasi, Tani Kreatif memiliki reputasi yang baikdi Kota Medan, serta
Strategi W-O
(W1,W2,W3,W6,O4,O5,O8)
Strategi W-T
produk yang inovatif yang mampu menarik minat konsumen dan mampu
6.1 Kesimpulan
pertanian perkotaan (urban farming) di Tani Kreatif, Kota Medan, dapat diperoleh
59
Strategi S-O
(S1,S2,O1,O2).
yang baik akan akan mampu menarik pelanggan disekitar lingkungan Tani
6.2 Saran
Kepada Petani
Kepada Pemerintah
Kota Medan.
Indonesia 2018.
Badan Pusat Statistika Sumatera Utara. Sensus Pertanian 1983, 1993, 2003.
cek__20090130070903__25.doc
FAO, 2008. The urban producer’s resource book. A practical guide for working
Rangkuti, Freddy. 2013. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT Cara
Utama. Jakarta.
Smit, J., Ratta, A. & Nasr, J. 1996. Urban agriculture: Food, jobs and sustainable
population/indonesia-population/
1 4 4 3 2 2 2 3 4 4 3 2 3 2 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 3 2 1
2 3 4 4 2 2 1 3 3 4 3 1 4 2 1 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 1 2 3 2 2
3 4 4 3 2 2 2 3 4 4 3 1 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 1
4 4 4 4 2 2 2 3 4 4 3 1 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 1 3 2 1
5 3 4 4 1 1 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 1 2 3 2 1
6 3 4 3 2 2 2 3 4 3 4 1 4 2 1 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 1 2
7 3 4 3 2 2 2 3 4 3 4 2 4 2 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 2
8 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 1 2
TOTAL 27 31 27 15 15 15 24 29 28 26 11 27 16 14 16 30 28 26 26 25 25 27 25 25 16 12 13 24 14 12
RATAAN 3.38 3.88 3.38 1.88 1.88 1.88 3 3.63 3.5 3.25 1.38 3.38 2 1.75 2 3.75 3.5 3.25 3.25 3.13 3.13 3.38 3.13 3.13 2 1.5 1.63 3 1.75 1.5