SKRlPSI
RIZKI ANANDA
150304040
AGRIBlSNIS
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut yang dianggap penting bagi
konsumen Mandheling Coffee dan menganalisis CSI (Customer Satisfaction
Index) pada tingkat kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi Mandheling Coffee
Kota Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Identifikasi atribut yang
dianggap penting bagi konsumen Mandheling Coffee adalah ukuran dan variasi
menu, tetapi konsumen memiliki persepsi yang berbeda-beda dalam menilai
sesuatu yang dianggap penting yang memberikan kepuasan pada mereka.
Pengukuran mengenai kepuasan konsumen terhadap atribut - atribut kedai kopi
pada Mandheling Coffee di Kota Medan sebesar 86,24%, berarti konsumen sangat
puas.
This research aims to identify attributes that are important for Mandheling Coffee
customers and analyze CSI (Customer Satisfaction Index) on the level of customer
satisfaction in consuming Mandheling Coffee in Medan. The results showed that
the identification of attributes that were important for Mandheling Coffee
customers were the size and variety of the menu, but customers had different
perceptions in assessing something that was important that gave them
satisfaction. Measurement of customer satisfaction with coffee shop attributes at
Mandheling Coffee in Medan amounted to 86.24%, meaning customers are very
satisfied.
ii
Rizki Ananda, lahir di Klantan pada tanggal 02 Oktober 1997. Penulis merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara, putri dari Bapak Sugianto dan Ibu
Asmini.
1. Tahun 2004 masuk Madrasah Ibtidaiyah Negri Gebang lulus tahun 2009.
3. Tahun 2013 masuk SMA Swasta Dharma Patra P. Berandan Lulus tahun
2015.
Medang Deras Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara dari bulan Juli
iii
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
skripsi ini dengan baik. Adapun judul skripsi ini adalah “Analisis CSI (Customer
ini adalah untuk memperoleh gelar Sarjana di Program Studi Agribisnis, Fakultas
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
kepada :
1. Kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Sugianto dan Ibunda Asmini
beserta Adik – adik saya Imelda, dan Salsa Nabilla yang selalu memberikan
semangat, nasihat, doa yang tiada putus-putusnya serta dukungan baik secara
materi maupun non materi yang tiada henti-hentinya, juga kasih sayang dan
2. Kepada Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec. selaku ketua komisi
sikap Bapak menjadi panutan bagi penulis. Untuk itu penulis mengucapkan
iv
penulisan skripsi ini. Kesabaran dan keikhlasan Bapak menjadi panutan bagi
penulis.
4. Kepada Bapak Ir. M. Jufri, M. Si dan Bapak Ir. Sinar Indra Kesuma, M.Si.
selaku Dosen Penguji yang telah memberi kritik dan saran dalam
5. Kepada Bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec selaku Ketua Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian USU dan Bapak Ir. M. Jufri, MSi. selaku
8. Kepada orang terkasih yaitu Nabil Faris Ikhsan, Amd.Pel/ANT-III yang telah
9. Kepada sahabat saya Rivaldi Azhari, S.Si, Dara Utami, S.P, Septia Rusdiana
Siregar,S.Psi, Winda Rizky Agustina, S.E, Julianti Lubis, S.P, Lolita Indriani
Kaban, S.P, Selly Samsina, S.P, Elsaday Christina Nababan, S.P, Riska
Maulana Indah, S.P, Chintya Dwi Permata, S.P, Siti Sundari Sipayung, S.P,
begitu berharga dan segala yang ada di kurun waktu tersebut tumbuh bersama
11. Kepada pemilik Coffee Shop Kopi Takar Caffe, yang telah memberikan izin
12. Kepada responden penelitian yang telah meluangkan waktu dan kesempatan
keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini
Penulis
vi
ABSTRAK ................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah....................................................................... 5
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.4. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 5
vii
LAMPIRAN
viii
ix
Lampiran Judul
1. Karakteristik Konsumen Mandheling Coffee
2. Tabulasi Skor Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja
Konsumen Mandheling Coffee
3. Uji Validitas dan Reliabilitas
xi
BAB I
PENDAHULUAN
Di Indonesia, tanaman kopi diperkenalkan pertama kali oleh VOC antara tahun
Tabel 1.1 Perkembangan Luas Areal dan Produksi Kopi di Sumatera Utara
Tahun 2012-2016
Arabika Robusta
Tahun Luas Areal Produksi Luas Areal Produksi
(Ha) (Ton) (Ha) (Ton)
2012 60.652.60 48.063.49 20.758.95 8.430.03
2013 53.907.20 42.638.30 20.257.47 60.739.60
2014 61.231.44 49.176.51 20.853.81 8.887.52
2015 62.731.00 52.902.10 21.161.85 9.830.34
2016 44.922.94 38.213.52 4.782.50 3.104.52
Sumber:Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, 2018
perkembangan luas areal dan produksi kopi di Sumatera Utara selama 5 tahun
tahun 2016 yang disebabkan oleh kendala-kendala yang terjadi di lapangan seperti
seluruh produksi kopi yang terus meningkat setiap tahunnya agar ada tempat
untuk mengelolah kopi jadi produk akhir. Sektor hilir dari komoditi kopi ini bisa
Biji kopi mengandung caffeine yang dapat merangsang kerja jantung dan otak,
sehingga sebagian orang tidak tahan minum kopi. Untuk mengatasi hal ini dan
dalam rangka meningkatkan kopi dunia, akhir-akhir ini telah ditemukan cara-cara
menghilangkan aromanya yang khas dan rasanya yang nikmat. Hasilnya adalah
aroma kopi yang harum, nikmat dan tidak merangsang (Najiyati, 2006).
Bagi sebagian pecinta kopi, menikmati secangkir kopi mungkin hal yang biasa
dilakukan diwaktu senggang dan bisa dilakukan dimana saja. Namun, bagi
manis dan pahit, tetapi bagaimana muatan yang menyertai aktifitas itulah yang
akan berdampak lebih luas. Misalnya, para eksekutif muda akan menikmati
menikmati secangkir kopi hanya bermakna jika dilakukan di kedai kopi yang
Jumlah permintaan produk kopi cukup tinggi dipasar, permintaan terhadap suatu
produk kopi dipengaruhi adanya selera konsumen terhadap produk kopi. Minum
kopi dikedai kopi telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, tidak hanya
sekedar minum kopi, tetapi biasanya kedai kopi juga menjadi tujuan beberapa
kegiatan tertentu, seperti bertemu dengan klien, sebagai tempat sosialisasi, atau
sebagai tempat belajar bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Pada kedai-kedai
menjadikan daya tarik sebuah kedai kopi modern, seperti mewajibkan para barista
di kedai kopi untuk menyediakan menu kopi yang di seduh secara manual dan
juga banyak pilihan menu Single Origin kopi dari berbagai daerah penghasil kopi
di Indonesia. Keunikan atau seni menyeduh kopi dengan cara manual adalah pada
satu varian kopi jika kita seduh dengan alat yang berbeda akan menghasilkan taste
akan terus meningkat. Hal ini membuat seluruh sub sektor agribisnis terus
Peningkatan luas lahan ini juga diikuti Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu
Secara geografis, Medan adalah kota yang sangat beruntung bila dibandingkan
dengan kota – kota lain di Indonesia. Betapa tidak, kota ini menjadi mata rantai
Eropa, dan beberapa negara di Asia. Komoditas unggulan dari Sumatera Utara ini
Pertumbuhan penduduk Kota Medan yang begitu pesat dan meningkatnya jumlah
penikmat kopi di Kota Medan membuat sebuah peluang bisnis yang sangat baik
untuk membuka Kedai kopi. Sehingga di Medan sangat mudah didapat Kedai kopi
yang menyediakan berbagai hal jenis olahan kopi seperti es kopi susu, kopi
tubruk, cappucino, latte, dan espresso. Kelima produk ini merupakan produk
olahan akhir dari kopi yang cukup diminati konsumen yang dijual secara kemasan
maupun melalui Kedai kopi yang ada di Medan. Kondisi ini membuat konsumen
Dalam penelitian ini, penulis memilih lokasi penelitian di Kopi Takar Café, yang
terletak di jl. Setia Budi No. 35 Medan karna hanya di café inilah yang menjual
produk Mandheling Coffee ini termasuk jenis kopi arabika, sebagai objek dalam
penelitian ini karena kopi ini mempunyai cita rasa kekentalan yang bagus,
keasaman medium, rasa floral dengan akhir rasa yang manis, karna cita rasa
unik dan menarik. Peneliti ingin mengetahui index kepuasan konsumen atau CSI
(Customer Satisfaction Index) dari konsumen Mandheling Coffee. Hal inilah yang
Mandheling Coffee?
Mandheling Coffee.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Single origin ini berasal dari Sumatra Utara, tepatnya di Kabupaten Mandailing
Natal. Nama Mandailing diambil sekaligus sebagai penanda nama suku yang ada
penghasil kopi Indonesia yang sudah berjalan sejak tahun 1800-an. Berdasarkan
sejarah, perkebunan kopi mandailing bermula dari Sistem Tanam Paksa yang
Pada tahun 1835, Belanda membawa bibit tanaman coffea dari Jawa dan mencoba
Selatan. Setelah itu, bibit-bibit tersebut disebarkan ke beberapa daerah mulai dari
Pakantan hingga ke Angkola, Tapanuli Selatan. Karena berasal dari jenis arabika,
karakter kopi mandailing tentu memiliki rasa asam dan aroma yang khas. Namun,
jika dibanding dengan jenis kopi arabika sumatra lainnya, tingkat keasaman
Selain itu, aftertaste yang manis juga merupakan salah satu karakter yang
menyesap body yang sedikit tebal. Perpaduan rasa manis serta asam yang tidak
terlalu tinggi ini menjadi favorit orang-orang yang suka ngopi tapi punya lambung
yang sensitif.
Kelebihan kopi mandailing yang lain adalah pada aroma floralnya yang
roastery atau kedai kopi untuk membuat house blend. Tingkat keasaman yang
rendah dengan aroma floral dan aftertaste manis merupakan karakter kopi
rasa manis dan asam yang tidak terlalu tinggi menjadi favorit orang-orang yang
Kopi ini sempat diulas oleh beberapa ahli kopi dunia sebagai kopi dengan citarasa
didalam dalam bukunya yang diterbitkan di New York pada tahun 1922, bahwa
kopi ini menjadi kopi terbaik di dunia, sehingga wajar jika saat itu kopi
digantikan oleh Kopi Luwak yang kini mendapatkan predikat sebagai kopi
Pada dasarnya kopi-kopi di Sumatera itu adalah semi-wash atau dikenal dengan
giling basah. Jadi kalau di luar negeri dikuliti, difermentasi, dikeringkan secara
tidak secara penuh, dikupas, dan dikeringkan lagi. Hanya beda sedikit proses saja,
mengubah rasanya. Alhasil, kopi Mandailing punya karakter lewat cita rasa khas
yang digemari pencinta kopi dunia, yaitu tingkat keasaman yang rendah (low
bunga dan buah. Semi-wash inilah yang ingin dicontoh oleh kopi dari daerah
Amerika Latin. Karena kalau mereka bisa pasti kopinya jadi campuran espresso
yang enak seperti Mandailing yang banyak di-blend sebagai base untuk espresso.
Hingga kini, kopi Mandailing merupakan salah satu dari 11 kopi Indonesia yang
kualitas terbaik diminati banyak pembeli internasional dan menjadi produk ekspor
berharga tinggi, seperti halnya di Eropa dan Amerika, juga Tiongkok. Bahkan,
kopi Mandailing saat ini banyak digunakan di Selandia Baru sebagai pencampur
Kopi dengan julukan Single Origin, berarti kopi original atau kopi nusantara atau
kopi yang dihasilkan dari daerah tanpa adanya campuran dari kopi daerah lain
atau Single Origin bisa berarti wilayah dari mana kopi itu di tanam. Kopi dengan
label Single Origin akan disukai sekelompok orang karena konsistensi rasanya
media pemasaran dalam industri kopi sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan kedai
Citarasa kopi sangat bervariasi sehingga sangat menarik untuk dipelajari. Banyak
sekali jenis-jenis kopi di dunia, setiap negara penghasil kopi memiliki banyak
varian dengan karakteristik rasa yang berbeda-beda. Sering kali melihat para
pakar kopi melakukan cupping test, dan kemudian mendefinisikan karakter dari
a. Aroma
Langkah pertama untuk menentukan karakteristik dan citarasa kopi adalah melalui
aromanya. Ada beberapa karakteristik aroma kopi secara umum seperti earthy,
spicy, floral, atau nutty. Aroma yang keluar dari secangkir kopi yang telah
diseduh sekaligus mewakili dari rasa umum pada kopi tersebut. Belajar
menentukan aroma kopi yang tepat merupakan langkah penting untuk lanjut ke
b. Acidity
Tahap kedua adalah identifikasi mengenai acidity atau kadar keasaman. Jika kita
berbicara mengenai acidity, kita berbicara mengenai rasa asam yang terasa di
lidah kita. Rasa asam mampu dirasakan oleh lidah bagian atas. Kita biasa
mendefinisikan asam secangkir kopi seperti asam pada buah citrus. Umumnya ada
3 level acidity yaitu, low, medium, dan high acidity. high acidity biasa disebut
dengan istilah bright, dan low acidity biasa disebut dengan tangy atau crispy. Kopi
yang memiliki low acidity akan terasa smooth dan clean di lidah, dan biasanya
memiliki after taste yang lebih lama dibandingkan rasa yang lain.
c. Body
Ini sama artinya dengan “berat” dari kopi tersebut. Pengertian body disini adalah
apakah kopi tersebut terasa berat atau full pada mulut kita ketika kita meminum
kopi tersebut. Ketika meminum kopi dengan rasa yang kuat, dan mulut terasa
penuh, maka kita menyebutnya full Body. Banyak juga kopi yang ketika kita
seruput terasa ringan dan halus dimulus, disini kita bisa mendefinisikan
susu low fat dengan susu biasa. Akan terasa berbeda dimulut, yang satu terasa
ringan dan halus, dan yang satu lagi terasa menempel di mulut.
d. Flavour
Tahapan terakhir dari uji citarasa kopi adalah flavour atau karakter rasa dari kopi
tersebut. Kita sering mendengar istilah rasa fruity, cocoa, citrus, dll pada kopi. Ini
adalah definisi rasa dari kopi tersebut. Ketika kita meminum kopi, kita seperti
merasakan sedang memakan buah tertentu atau jenis herbal tertentu. Flavour
wheel atau roda rasa ke mana saja. Dengan roda rasa itulah dia membaca karakter
kopi yang sedang diminum, untuk mendefinisikan atau menemukan karakter kopi
yang kita minum, kita cukup melihat dan mempelajari diagram. Diagram ini
adalah sebuah standar untuk mengetahui karakter kopi melalui rasa juga aroma.
kimiawi. Serbuk kopi sendiri berisi bahan kimia psikotropika yang dapat
tersebut adalah beracun dalam dosis besar, atau bahkan dijumlah yang normal
manakala dikonsumsi oleh orang yang menggunakan biji kopi yang masih liar.
Studi ilmiah telah menguji hubungan antara mengkonsumsi kopi dengan kondisi-
seperti pada kopi yang dikatakan mempunyai manfaat kesehatan spesifik, dan
karena itu, dapat diketahui bahwa kopi memberikan manfaat positif dan dampak
Kopi memiliki kandungan kafein yang bertindak sebagai suatu stimulan. Karena
alasan inilah kopi sering dikonsumsi pagi-pagi dan selama bekerja. Riset terbaru
yang tidak dihubungkan dengan isi kafeinnya. Kopi berisi suatu bahan kimia agen
yang tidak dikenal yang dapat merangsang produksi kelenjar, hormon dan
a. Keuntungan
meningkatkan pengurang rasa sakit, anti diabetes, anti kanker, anti Dioretic,
b. Kerugian
Koroner.
Tingginya tingkat konsumsi kopi yang ada di Indonesia membuat peluang bagi
banyak pelaku usaha kedai kopi untuk mengembangkan usahanya. Salah satu kota
yang banyak dihuni oleh kedai kopi adalah kota Medan. Timbulnya pesaing yang
dengan cara mereka sendiri. Oleh karena itu, konsumen menjadi selektif karena
mencari informasi akan meluangkan waktu untuk mencari informasi lebih banyak.
Konsumen akan mencari tau kopi jenis apa yang akan dicobanya serta kualitas
dan rasanya. Tingkat pengetahuan yang tinggi terhadap jenis Mandheling Coffee
penelitian. Memahami usia konsumen adalah salah satu faktor yang penting. Oleh
sebab itu, pemasar harus memahami usia penduduk dari suatu wilayah yang akan
dan kesukaan terhadap produk. Konsumen yang berbeda usia akan mengkonsumsi
produk dan jasa yang berbeda pula. Seorang yang berumur relatif muda lebih
cepat menerima sesuatu yang baru, dibandingkan konsumen yang sudah berumur
(Sumarwan, 2003).
besar, pemasar tidak mengendalikan faktor-faktor seperti itu, tetapi mereka harus
1. Umur
Orang membeli barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Secara
umum umur juga mempengaruhi selera akan makanan, minuman, dan segala
macam keperluan semasa hidup. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup
2. Tingkat Pendidikan
dalam tingkah laku individual yang muncul dari proses pendidikan yang dijalanin
pendidikan konsumen tinggi maka akan lebih memilih barang yang berkualitas
baik, tingkat pendidikan dapat dilihat dari pendidikan terakhir konsumen (Setiadi,
2003).
3. Jenis Kelamin
kebanyakan konsumen yang meminum yang duduk di kedai kopi dan meminum
kopi adalah laki – laki namun ada juga perempuan. Jenis kelamin sangat
4. Pendapatan
permintaan. Pendapatan yang lebih rendah berarti bahwa secara total hanya ada
lebih sedikit uang untuk beberapa dan mungkin pula terhadap sebagain besar
5. Pekerjaan
Pekerjaan, merupakan aspek kelas sosial yang penting, karena begitu banyak segi
pekerjaan harus memiliki prestige (gengsi) yang lebih tinggi dari pada jenis
pekerjaan lainnya. Hal ini merupakan masalah yang sudah lama menarik perhatian
para ahli ilmu sosial. Jenis-jenis pekerjaan yang berprestige tinggi pada umumnya
sempuma.
Pekerjaan merupakan aspek strata sosial yang penting, karena begitu banyak segi
jenis pekerjaan seseorang, maka kita bisa menduga tinggi rendahnya pendidikan,
orang tersebut. Kita bahkan bisa menduga selera bacaan, selera rekreasi, standar
moral, dan bahkan orientasi keagamaannya. Dengan kata lain, setiap jenis
pekerjaan merupakan bagian dari cara hidup yang sangat berbeda dengan jenis
pekerjaan lainnya.
Keseluruhan cara hidup seseoranglah yang pada akhimya menentukan pada strata
sosial mana orang itu digolongkan. Pekerjaan merupakan salah satu indikator
terbaik untuk mengetahui cara hidup seseorang. Oleh karena itu, pekerjaan-pun
2017).
Menurut Kotler dan Susanto (2000), Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang
dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antar
kinerja yang dirasakan dengan harapan. Pelanggan dapat mengalami salah satu
dari tiga tingkat kepuasan yang umum. Kalau kinerja di bawah harapan,
pelanggan kecewa. Kalau kinerja sesuai harapan, pelanggan puas. Kalau kinerja
Menurut Kotler dan Keller dalam Apriyani (2017), kepuasan adalah perasaan
Menurut Mowen dan Minor dalam Sunarti dkk (2016), kepuasan adalah ketika
(actual product performance) yaitu persepsi kualitas produk. Bila kualitas jauh di
hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain (rekomendasi), kurang
memperhatikan merek dan iklan produk pesaing, dan membeli produk lain dari
Menurut Kotler dan Susanto (2000), untuk mengukur kepuasan konsumen dapat
kekurangan dan kelebihan produk atau jasa tersebut, sehingga dapat melakukan
perbaikan pada hal yang dianggap kurang oleh pelanggan. Pengukuran kepuasan
Derived Dissatisfaction
Problem Analysis
Importance/Performance Ratings
3. Ghost Shopping
tujuan para ghost shopper tersebut dapat mengetahui kualitas pelayanan, kualitas
pelanggannya yang telah lama tidak berkunjung atau melakukan pembelian lagi di
secara konsisten terhadap suatu objek, baik dalam bentuk tanggapan positif
Menurut Soetarno (1994), sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai
diarahkan kepada sesuatu artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap konsumen
terhadap manfaat yang baik dari produk. Apabila konsumen sudah mulai percaya
terhadap manfaat yang diberikan sebuah produk, maka konsumen akan bersikap
untuk selalu setia dan menggunakan produk tersebut. Namun, apabila produk
tersebut tidak memberikan manfaat yang baik, maka sikap konsumen adalah tidak
akan mau untuk membeli dan menggunakan produk tersebut. Dengan kata lain,
sikap konsumen adalah keyakinan dan preferensi (pilihan) konsumen atas suatu
begitu sebaliknya.
1. Fungsi utilitarian
Seseorang menyatakan sikapnya terhadap suatu objek atau produk karena ingin
memperoleh manfaat dari produk (rewards) tersebut atau menghindari risiko dari
produk (punishment).
Sikap berfungsi untuk menyatakan nilai, gaya hidup dan identitas sosial
seseorang. Sikap akan menggambarkan minat, hobi, kegiatan, dan opini dari
seorang konsumen.
Sikap berfungsi untuk melindungi seseorang (citra diri - self image) dari keraguan
yang muncul dari dalam dirinya sendiri atau dari faktor luar yang mungkin
4. Fungsi pengetahuan
untuk menyukai produk tersebut. Karena itu, sikap positif terhadap suatu produk
pengertian perilaku konsumen yang dikemukakan oleh para ahli, salah satunya
sumber daya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang, dan usaha) untuk
Perilaku konsumen terbagi menjadi dua bagian, yang pertama adalah perilaku
yang tampak, meliputi jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa, dan
perilaku konsumen, yaitu faktor sosial budaya yang terdiri dari kebudayaan, kelas
sosial, kelompok sosial, dan referensi serta keluarga. Faktor yang lain adalah
faktor psikologis yang terdiri atas motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan
produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti
processes they use to select, secure, use, and dispose of products, services,
experiances or ideas to satisfy needs and the impact that these processes have on
Merajuk pada pendapat Hawkins dkk ini berarti perilaku konsumen merupakan
studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi dan proses yang
konsumen itu mencakup bidang yang lebih luas, karena termasuk didalamnya juga
Menurut Supranto dan Limakrisna (2011), definisi tentang perilaku memuat 3 hal
penting, yaitu:
lingkungan konsumen.
milik pembeli.
dan menghabiskan produk (barang dan jasa) termasuk proses yang mendahului
Menurut Setiadi (2003), studi tentang perilaku konsumen akan menjadi dasar
yang amat penting dalam manajemen pemasaran. Hasil dari kajiannya akan
kebijakan publik. Bagi penguasa bidang ekonomi suatu negara memerlukan kajian
tugasnya.
Rifa Aisi Pertiwi (2018), dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Faktor-
Killiney dan Ulee Kareng. Secara parsial variabel pendapatan berpengaruh nyata
dan atribut yang diinginkan konsumen adalah daya tarik ilustrasi, warna kemasan,
kue, tekstur kue, rasa kue, masa simpan dan harga produk yang dapat
rekomendasinperbaikan utnuk atribut baytat yaitu atribut warna kue dan harga
produk serta atribut yang patut dipertahankan adalah rasa kue, aroma kue dan
tekstur kue.
Menurut hasil penelitian Chairawani, dkk (2014) yang berjudul Analisis Kepuasan
Konsumen Terhadap Kedai kopi Ulee Kareng di Kota Medan, dengan tujuan
tingkat kepuasan konsumen kedai kopi Ulee Kareng di daerah penelitian, metode
deskrptif dan Customer Satisfaction Index (CSI), hasil analisis penelitian ini
adalah karakteristik konsumen kedai kopi Ulee Kareng didominasi oleh mereka
yang berusia 20-29 tahun, jenis kelamin laki-laki, pendidikan terakhir S1, bekerja
dominan adalah cita rasa dengan persentase 64%. Dan berdasarkan hasil
kopi Ulee Kareng di Kota Medan dominan berada pada tingkat puas (60%).
Coffee Story Malang, dengan hasil penelitian disimpulkan bahwa atribut yang
berada dikuadran I yaitu atribut kualitas bahan baku dan kemudahan dalam
adalah atribut yang berada dikuadran ke III, atribut tersebut yaitu atribut – atribut
harga, bahan tambahan, manfaat, volume dan kepopuleran jenis minuman kopi
custumer satisfactoin index (CSI) yang diperoleh adalah sebesar 84% yang
Komunitas Penikmat Kopi (KPK) Lampung di Kedai kopi Coffee Paste). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong
konsumen mengonsumsi kopi Single Origin di Kedai kopi Coffee Paste. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah kopi Single Origin begitu identik dengan
kedai kopi dan menjadi menu yang disukai konsumen karena cerita dibalik nama
Single Origin sehingga ada lima faktor yang terbentuk setelah dilakukannya
wawancara. Faktor pertama adalah faktor atribut produk terdiri dari harga,
kualitas kopi Single Origin, desain tempat, dan ciri khas atau keunikan dari
penampilan barista, faktor kebudayaan terdiri dari jenis kelamin, kedai yang
dan adanya hubungan antara Kedai kopi Coffee Paste dan Kopi Single Origin,
faktor sosial merupakan suatu interaksi sosial seorang konsumen yang begitu
faktor pribadi meliputi gaya hidup, status sosial, pekerjaan serta situasi ekonomi,
kepribadian seseorang dan konsep diri seseorang, dan faktor psikologis proses
yang datang rata-rata adalah laki-laki berstatus mahasiswa/i. Manfaat yang dicari
sedangkan manfaat yang dicari dengan berkunjung ke Balad Coffee Works adalah
mencari kedai kopi lain apabila kondisinya sedang penuh. Apabila terjadi
akan membeli. Potensi yang dimiliki Belike Coffee adalah jenis biji kopi yang
berasal dari nusantara terutama Jawa Barat dan didapat langsung dari petani.
Sedangkan potensi Balad Coffee Works adalah jenis biji kopi yang berasal dari
seluruh nusantara bahkan luar negeri. Kendala yang dimiliki dalam menjalankan
usaha diakibatkan oleh pesaing yaitu terjadinya fluktuasi penjualan. Strategi yang
harus dilakukan untuk meningkatkan omzet di kedua kedai kopi adalah strategi
kopi ini selaras dengan bertumbuhnya kedai-kedai kopi yang ada di Kota Medan
memilih kedai kopi yang ada di Kota Medan. Dari kriteria konsumen ini akan
faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Produsen kedai
kopi akan memiliki suatu landasan dalam membuka kedai kopi dari pendapat
konsumen dalam menentukan sebuah kedai kopi yang ideal. Sehingga produsen
tidak mengalami kerugian karena tidak mengetahui kriteria konsumen dan faktor -
Atribut – atribut tersebut dapat dipakai sebagai dasar untuk menetapkan suatu
strategi dalam usaha untuk mendapatkan keunggulan dari produk dan harga kopi
tersebut. Atribut – atribut yang digunakan adalah cita rasa, aroma, ukuran, variasi
atribut tersebut perlu mengujinya dengan uji validitas dan reliabilitas dengan cara
menguji masing - masing atribut dari variabel produk dan harga. Variabel produk
dan harga dapat dijadikan indikator-indikator yang terdiri dari beberapa atribut
Atribut – atribut:
X1= Cita Rasa
X2= Aroma
Kepuasan
X3= Ukuran
Konsumen
X4= Variasi menu
X5= Harga
X6= Perbandingan harga dengan kualitas
Keterangan :
: Menyatakan hubungan
: Menyatakan pengaruh
Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan dan sesuai dengan identifikasi
masalah yang ada, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :
puas.
BAB III
METODE PENELITIAN
sekumpulan populasi, yang cara memperoleh data untuk sampel tersebut dengan
cara insidental atau secara kebetulan saja dengan tidak menggunakan perencanaan
siapapun yang sedang mengkonsumsi kopi di Kopi Takar Cafe. Setiap konsumen
di Kopi Takar Cafe bebas dipilih sebagai responden tetapi terlebih dahulu harus
Kategori data konsumen yang diambil adalah konsumen yang sebelumnya pernah
telah mengetahui dan pernah mengkonsumsi produk kedai kopi tersebut. Hal
tingkat kepentingan dan tingkat kinerja di Kopi Takar Cafe. Apabila pengunjung
adalah keluarga, maka yang berhak mengisi kuesioner adalah kepala keluarga atau
siapa saja yang telah berusia 15 tahun atau lebih, sedangkan jika pengunjung
adalah rombongan teman maka yang berhak mengisi kuesioner adalah salah satu
atau seluruhnya jika bersedia, namun harus berumur 15 tahun atau lebih.
Medan yang tidak terdata. Oleh karena itu, ukuran sampel minuman yang dapat
diterima bisa dilihat berdasarkan pada desain atau metode penetlitian yang
minimum adalah 100 responden agar data lebih akurat. Jumlah responden
tersebut merupakan jumlah yang dapat mewakili seluruh konsumen di Kopi Takar
Cafe.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang di peroleh dari instansi
terkait dengan penelitian ini, seperti Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, Dinas
Perkebunan Provinsi Sumatera Utara, Pusat Data, dan dari berbagai buku maupun
Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan
dengan menggunakan alat bantu software komputer Microsoft Excel 2007 untuk
tabulasi data dan SPSS versi 24 for Windows untuk uji validitas dan reliabilitas
berupa pertanyaan atau pernyataan. Secara rinci metode analisis data yang
kepentingan dan analisis kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini adalah
pembobotan terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pada atribut kedai kopi
keseluruhan.
Menurut Azwar (1988: 173) menyatakan bahwa validitas berasal dari kata validity
yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen
pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki
validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat
besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari
apa yang diukur. Menurut Kurniati, dkk (2016), uji validitas merupakan
akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tingkat validitas dapat diukur dengan
dengan ketentuan degree of freedom (df)= n-2, yaitu jika r hitung > r tabel, maka
pernyataan tersebut valid, jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut tidak
valid.
ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai
apa yang seharusnya dinilai. Suatu tes yang valid untuk tujuan tertentu atau
pengambilan keputusan lain. Jadi validitas suatu tes, harus selalu dikaitkan dengan
Menurut Matondang (2009), reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh
mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat
kelompok subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama,
selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Reliabilitas
ukuran menyangkut seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-z, relatif
Menurut Kurniati, dkk (2016), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama. Tingkat reabilitas dapat diukur dengan membandingkan nilai
Cronbach Alpha (α), yaitu jika Cronbach Alpha (α) > 0,60 maka reliable, jika
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Sedangkan suatu instrumen
dikatakan reliabel jika instrumen tersebut digunakan beberapa kali dalam waktu
yang berbeda untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang
Cronbach. Baik uji validitas maupun uji reliabilitas diuji menggunakan software
SPSS 24.0.
(MSS), nilai ini berasal dari rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja tiap
𝑀𝐼𝑆 = (1)
𝑀𝐼𝑆 = (2)
dinyatakan dalam bentuk persen terhadap total Mean Importance Score (MISi)
𝑊𝐹𝑖 = (3)
Score (MSS) atau nilai rata-rata tingkat kepuasan diperoleh dari nilai rata-rata
nilai Weighted Average (WA) dibagi dengan Highest Scale (HS) atau yang
dinyatakan dalam bentuk persen. Skala maksimum diperoleh dari ukuran skala
Untuk menilai kinerja dan kepentingan konsumen digunakan skor pada skala
3.5.1 Definisi
1. Mandheling Coffee adalah kopi arabika yang berasal dari daerah Mandailing,
kekentalan yang bagus, keasaman medium, rasa floral dengan akhir rasa yang
manis.
2. Kepuasan adalah perasaan puas, senang dan tidak kecewa atas masing -
3. Produk adalah barang atau jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau
4. Harga adalah berapa besar uang yang harus dikorbankan atau di bayarkan
5. Atribut adalah variabel yang akan diteliti untuk mecapai tingkat kepuasan
konsumen.
6. Kedai kopi adalah jenis restoran atau kafe yang mempunyai menu utama
berupa kopi dengan berbagai jenis olahan kopi (Espresso, Americano, Coffee
Coffee di kedai kopi yang telah memberikan berikan izin untuk melakukan
penelitian.
BAB IV
DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
dengan luas daerah sekitar 265,10 km². Sebagian besar wilayah Kota Medan
merupakan dataran rendah yang merupakan tempat pertemuan dua sungai penting
yaitu Sungai Babura dan Sungai Deli. Kota Medan terletak antara 3º.27’ - 3º.47’
lintang utara dan 98º.35’ - 98º.44’ bujur timur dengan ketinggian 2,5 – 37,5 meter
di atas permukaan laut. Kota Medan merupakan salah satu dari 33 Daerah Tingkat
II di Sumatera Utara dengan luas daerah sekitar 265,10 km². Adapun batas – batas
setiap kecamatan di Kota Medan, hanya sedikit lebih dominan penduduk dengan
jenis kelamin perempuan. Berikut adalah tabel penduduk menurut kecamatan dan
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Kecamatan dan Jenis
Kelamin
No. Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas diketahui bahwa jumlah penduduk Kota Medan ada
sebanyak 2.210.624 jiwa terdiri dari 1.091.937 jiwa penduduk laki-laki dan
sebanyak 1.118.687 jiwa penduduk perempuan. Dari data ini dapat diketahui
bahwa di Kota Medan saat ini jumlah penduduk perempuan lebih besar dari
Pada Tabel 4.2, dapat dilihat bahwa jumlah konsumen yang paling banyak adalah
konsumen yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 70 orang (70%). Hal ini
kebanyakan dilakukan oleh laki-laki, karena jenis kelamin laki – laki paling
sering melakukan kegiatan minum kopi dan bersantai di kedai kopi dan laki – laki
<25 tahun merupakan usia yang masih pelajar dan masih bergantung kepada
orang tuanya, sedangkan usia ≥25 tahun merupakan kelompok usia yang pekerja
Pada Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa jumlah konsumen yang paling dominan
kelompok usia yang paling sering berkunjung ke kedai kopi, karena kelompok
usia ini merupakan usia produktif seseorang, dimana pada kelompok usia tersebut
lebih berwawasan dan terbuka terhadap hal-hal baru serta pesatnya perubahan
Pada Tabel 4.4, dapat dilihat bahwa jumlah tingkat pendidikan konsumen yang
paling banyak adalah SMA yaitu sebanyak 66 orang (66%). Mayoritas responden
yang memiliki tingkat pendidikan SMA ini sesuai dengan hasil peneitian Afriyanti
dan Rasmikayati (2018) karena konsumen yang dating ke kedai kopi didominasi
Pada Tabel 4.5, dapat dilihat bahwa pekerjaan konsumen yang paling dominan
adalah sebagai pelajar yaitu sebanyak 31 orang (31%). Sebagian besar adalah
responden yang bekerja. Hal ini dikarenakan pelajar dan responden yang bekerja
mempunyai beberapa alasan untuk mengunjungi kedai kopi seperti hanya sekedar
faktor daya beli mereka. Daya beli tersebut dapat dilihat dari tingkat
Pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan yang paling tinggi adalah
sebagian besar responden diatas adalah karena mayoritas status dari responden
adalah pelajar, pegawai negeri/BUMN, dan pegawai swasta yang biasanya mereka
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan dan
diolah menggunakan SPSS 24.0 for windows sesuai dengan tujuan penelitian
Medan.
Cita Rasa
cita rasa yang diberikan oleh coffee shop memiliki kualitas dengan rasa yang
seimbang antara paduan manis, asam dan pahit. Secara umum, karakter rasa
Mandheling lebih cenderung ke medium acidity, full body, fruity aroma, dan juga
sweet flavour. Cita rasa kopi juga dipengaruhi dari proses roasting kopi mulai dari
tahap drying, yellowing, first crack, roasting development, dan second crack.
Aroma
mandheling coffee memiliki aroma kopi yang alami dan khas terutama bila
dipanaskan dengan suhu yang panas. Aroma dari kopi sangat harum dengan ciri
khas aroma fruity dengan berbagai tahap proses roasting kopi, sehingga sangat
mewakili rasa kopi, sehingga aroma kopi yang terhirup membuat konsumen dapat
Ukuran
Setiap coffee shop memiliki seleranya sendiri untuk ukuran gelas espresso, cafe
latte, cappuccino, black coffee, es kopi susu, sanger, kopi takar dan ice coffee
(caramel machiato). Ukuran gelas yang standar untuk jenis cappuccino adalah 220
ml dan disajikan dengan gelas bening atau gelas high-ball. Dengan ukuran 220ml
merupakan ukuran yang standar yang sudah memberi keseimbangan antara susu
dan kopi. Banyak coffee shop yang lebih memilih untuk menggunakan ukuran
gelas cappucino 220 ml sesuai standar, karena tidak ingin merusak cita rasa kopi
yang disajikan.
Variasi Menu
Variasi menu yang ditawarkan di coffee shop berupa espresso, cafe latte,
cappuccino, black coffee, es kopi susu, sanger, kopi takar dan ice coffee (caramel
sedikit bingung untuk memilih menu kopi yang akan dibeli. Sebaiknya sebuah
coffee shop harus menyediakan menu yang lebih mengutamakan menu kopinya.
Harga
terbatasnya jumlah petani kopi dan lahan yang tersedia, mandheling coffee
lebih murah dibandingan dengan coffee shop lain. Harga kopi madheling di
shop tersebut harganya masih lebih terjangkau. Harga mandheling coffee per gelas
rata – rata berkisar Rp 18.000- 25.000. Sedangkan di coffee shop lain yang lebih
Harga mandheling coffee saat ini lebih mahal dibandingkan kopi robusta karena,
kopi asli mandheling dapat dikatakan tersedia dalam jumlah yang sangat sedikit.
Karena hal inilah banyak para penjual kopi terbaik ini menggunakan varian kopi
yang berasal dari luar daerah, salah satunya yaitu dengan mengambil varian kopi
aceh gayo atau kopi lintong. Kualitas mandheling coffee juga dipengaruhi dari
dilewati biji kopi sampai jadi kopi siap seduh. Diantara proses itu ada yang
dinamakan proses roasting. Roasting adalah proses membakar biji kopi di dalam
open khusus. Proses roasting ini sangat menentukan kualitas kopi nantinya.
pearson dengan bantuan perangkat lunak SPSS 24.0 for windows. Pengujian
kuesioner dilakukan pada nilai kritis 5% didapat r tabel = 0,266 dengan n=55.
Dari hasil perhitungan korelasi tertinggi yaitu atribut ukuran dengan nilai r hitung
0,332 sedangkan terendah adalah variasi menu dengan r hitung 0,270. Namun
demikian semua atribut dinyatakan valid, nilai r hitung pada atribut lebih besar
dari nilai r tabel. Hal ini berarti semua atribut yang diuji dapat dipertimbangkan
oleh semua responden. Selain itu, atribut-atribut tersebut dapat diwakili sebagai
Menurut Kurniati, dkk (2016), uji validitas merupakan pengujian kuisioner yang
pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
freedom (df)= n-2, yaitu jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut valid,
Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel 5.1 diatas, menunjukkan bahwa atribut
yang dianggap penting bagi konsumen adalah atribut cita rasa (X1) dengan r
hitung sebesar 0,326>0,266 artinya atribut tersebut valid, atribut aroma (X2)
dengan r hitung sebesar 0,283>0,266 artinya atribut tersebut valid, atribut ukuran
(X3) dengan r hitung sebesar 0,332>0,266 artinya atribut tersebut valid, atribut
variasi menu (X4) dengan nilai r hitung sebesar 0,270>0,266 artinya atribut
tersebut dinyatakan valid, atribut harga (X5) dengan nilai r hitung sebesar
dengan kualitas (X6) dengan nilai r hitung sebesar 0,272>0,266 artinya atribut
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Priscilla Anggita Damanik dkk 2014
dengan perangkat lunak SPSS 24.0 for windows. Uji reliabilitas dengan atribut
yang tetap sama karena semua atribut dinilai valid yaitu cita rasa, aroma, ukuran,
variasi menu, Harga, dan perbandingan harga dengan kualitas. Untuk mengetahui
lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.2. Hasil uji reliabilitas dari keenam atribut
memperoleh nilai cronbach's alpha lebih besar dari 0,60 maka semua atribut-
atribut tersebut dinyatakan reliabel seperti yang terlihat pada Tabel 5.2.
Menurut Kurniati, dkk (2016), instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama. Tingkat reabilitas dapat diukur dengan membandingkan nilai
Cronbach Alpha (α), yaitu jika Cronbach Alpha (α) > 0,60 maka reliable, jika
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 5.2 diatas, menunjukkan bahwa atribut
yang dianggap penting bagi konsumen adalah atribut cita rasa (X1) dengan nilai
atribut aroma (X2) dengan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,761>0,60 artinya
atribut tersebut dinyatakan reliable, atribut ukuran (X3) dengan nilai cronbach’s
variasi menu (X4) dengan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,792>0,60 artinya
atribut tersebut dinyatakan reliable, atribut harga (X5) dengan nilai cronbach’s
perbandingan harga dengan kualitas (X6) dengan nilai cronbach’s alpha sebesar
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Priscilla Anggita Damanik dkk 2014
tingkat kepuasan yang dihasilkan oleh suatu atribut. Dalam penghitungan tingkat
Satisfaction Index (CSI) memerlukan skor rata-rata tingkat kepentingan dan skor
rata-rata tingkat kinerja atribut yang ada di kedai kopi. Dari penelitian yang sudah
Dari Tabel 5.3 diatas, menunjukkan bahwa nilai rata-rata berdasarkan tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja di kedai kopi dari enam atribut yang mencakup
cita rasa, aroma, ukuran, variasi menu, Harga, perbandingan harga dengan kualitas
dan mempeoleh hasil nilai rata-rata dari setiap masing-masing atribut yang
Pada atribut dengan nilai rata – rata kepentingan dan kinerja tertinggi terdapat
pada atribut aroma memiliki nilai rata-rata pada tingkat kepentingan sebesar 4,77
dan tingkat kinerja sebesar 4,58 artinya aroma dianggap sangat penting bagi
konsumen, tetapi kinerja yang diberikan kedai kopi terhadap aroma cukup puas,
aroma yang diinginkan konsumen adalah aroma kopi yang sangat harum dengan
ciri khas aroma fruity dengan berbagai tahap proses roasting kopi, sehingga sangat
mewakili rasa kopi, sehingga aroma kopi yang terhirup membuat konsumen dapat
menikmati kopi dengan sempurna, hal ini dikarenakan lebih besar nilai
Pada atribut dengan nilai rata – rata kepentingan dan kinerja terendah terdapat
pada atribut Harga memiliki nilai rata-rata pada tingkat kepentingan sebesar 3,37
dan tingkat kinerja sebesar 3,77 artinya Harga dianggap cukup penting bagi
konsumen, tetapi kinerja yang diberikan kedai kopi terhadap Harga konsumen
Rp25.000 per gelas. Konsumen lebih mementingkan kualitas dan cita rasa
Mandheling Coffee, sehingga kinerja dari harga yang diberikan juga begitu mahal.
Tingkat kepuasan konsumen penting untuk diketahui oleh pelaku usaha (pemilik
kedai kopi) untuk mengukur seberapa puas konsumen terhadap kinerja yang telah
dibandingkan dengan kinerja atau kepuasan dari suatu perusahaan, maka kepuasan
konsumen tidak akan terpenuhi dan konsumen dapat bereaksi negatif. Sebaliknya
tidak. Berdasarkan hasil survey, jumlah pembeli kopi di kedai kopi tersebut adalah
rata – rata berjumlah 200 gelas per hari. Hal tersebut menunjukkan konsumen
sangat puas terhadap kopi yang diberikan kedai kopi. Artinya, pendapatan
produsen kedai kopi terus meningkat setiap harinya dengan penjualan kopi
tersebut.
mengetahui seberapa besar kinerja yang dapat dipenuhi oleh kedai kopi di Kota
Berdasarkan dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai CSI
sebesar 86,24%. Nilai CSI ini diperoleh dari pembagian antara total nilai Weight
Score (WS) dengan skala maksimum yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 5
dan mengalikan dengan 100%. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 5.2.
86,24% berada pada rentang 81% - 100% yang berarti, secara umum indeks
Artinya, hal ini sesuai dengan hipotesis penelitian, yaitu tingkat kepuasan
Pada Tabel 5.4, dapat dilihat bahwa nilai Costumer Satisfaction Index (CSI) di
kedai kopi adalah 86,24%. Nilai Costumer Satisfaction Index (CSI) ini diperoleh
dengan membagi nilai Weighting Total dengan skala maksimum yang digunakan
Pada atribut yang memiliki nilai Weighted Score (WS) tertinggi adalah atribut
aroma, artinya aroma kopi memberikan kepuasan yang sangat diharapkan oleh
konsumen, karena akan menambah cita rasa dari Mandheling Coffee. Aroma kopi
Aroma kopi yang alami dan khas terutama apabila dipanaskan dengan suhu yang
panas dengan aroma fruity, chocolate, dan caramel yang akan menggugah selera
konsumen kopi.
Pada atribut yang memiliki nilai Weighted Score (WS) terendah adalah atribut
Harga, artinya harga kurang memberikan kepuasan yang sangat diharapkan oleh
dibandingkan jenis kopi lainnya, seperti kopi gayo. Hal yang menyebabkan harga
Mandheling Coffee mahal adalah semakin terbatasnya jumlah petani kopi dan
Meskipun nilai indeks kepuasan konsumen berada pada kriteria sangat puas, pihak
Satisfaction Index (CSI) sebesar 85,62% berarti masih ada 13,76% konsumen
yang belum mampu dipuaskan sepenuhnya oleh mandheiling coffee di kedai kopi
tersebut. Oleh sebab itu, produsen perlu menelusuri kepuasan konsumen terhadap
atribut-atribut kinerja kedai kopi, selain itu tingkat kepuasan konsumen dapat
konsumen.
Hasil penelitian ini sama dengan penelitian Priscilla Anggita Damanik dkk 2014
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
adalah cita rasa, aroma, ukuran, variasi menu, harga dan perbandingan harga
dengan kualitas.
atribut kedai kopi pada Mandheling Coffee di Kota Medan sebesar 86,24%,
6.2 Saran
di Kota Medan dari aspek perdagangan yang merupakan prospek dan peluang
bagi setiap kalangan petani, pedagang, dan pengusaha Mandheling Coffee untuk
Coffee.
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sumarwan Ujang. 2013. Perilaku Konsumen, Teori Dan Penerapannya Dalam
Pemasaran Edisi Kedua. Bogor (ID). Ghalia Indonesia.
Sunarti, K., Hidayat, dan A. L. Gaol. 2016. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Tingkat Kepuasan Konsumen dan Loyalitas Konsumen. Malang: Universitas
Brawijaya.
Supranto & Limakrisna.2011. Analisis Ekspor Kopi Indonesia Wacana Vol. 12 No.1
Januari 2009. Universitas Brawijaya.
Suryani, T. 2008. Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran. Graha
Ilmu. Yogyakarta.