SKRIPSI
OLEH:
SKRIPSI
OLEH:
Proposal Sebagai Salah Satu Syarat untuk dapat Membuat Skripsi Penelitian
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Padi beras merah merupakan suatu komoditi yang berperan dalam menyumbang
pangan di Indonesia. Studi karakter agronomi dan morfologi tanaman padi gogo
lokal ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang karakter morfologi dan
agronomi yang bersifat unik pada empat kultivar padi gogo lokal beras merah
(Oryza sativa L.) di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun. Penelitian ini
dilaksanakan di Siloting, Desa Raya Bayu, Kecamatan Raya, Kabupaten
Simalungun, Provinsi Sumatera Utara pada ketinggian tempat ± 900 mdpl mulai
bulan Mei hingga Oktober 2021. Penelitian ini menggunakan rancangan acak
kelompok dengan faktor tunggal yaitu kultivar Si Gambiri Baggal, Si Ramos, Si
Lombu, dan Si Tamba. Hasil penelitian studi karakter agronomi menunjukkan
kultivar berpengaruh nyata terhadap semua karakter kecuali pada karakter vigor
vegetatif bibit dan kesuburan spiklet. Karakter morfologi empat kultivar
menunjukkan perbedaan yang sangat nyata antar kultivar. Hal yang sangat nyata
terdapat pada pengamatan warna lema dan palea pada kultivar Si Lombu yang
berwarna ungu. Beberapa karakter morfologi dan agronomi pada tanaman padi
gogo lokal saling berkorelasi. Hasil produksi paling tinggi terdapat pada kultivar Si
Gambiri Baggal, hal ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan seleksi yang
efektif untuk memperoleh varietas padi beras merah unggul berproduksi tinggi.
i
ABSTRACT
Red rice is a commodity that plays a role in contributing to food in Indonesia. The
study of agronomic and morphological characters of local upland rice was aimed at
obtaining information about the unique morphological and agronomic characters of
four local upland rice cultivars of red rice (Oryza sativa L.) in Raya District,
Simalungun Regency. This research was conducted in Siloting, Raya Bayu Village,
Raya District, Simalungun Regency, North Sumatra Province at an altitude of ± 900
meters above sea level from May to October 2021. This study used a randomized
block design with a single factor, namely the cultivars of Si Gambiri Baggal, Si
Ramos, Si Lombu, and Si Tamba. The results of the study of agronomic character
studies showed that cultivars had a significant effect on all characters except for the
vegetative vigor of seedlings and sppiklet fertility. The morphological characters of
the four cultivars showed very significant differences between cultivars. This is
very evident in the observation of lema and palea colors on the purple Si Lombu
cultivar. Several morphological and agronomic characters in local upland rice were
correlated with each other. The highest production yield is found in the Si Gambiri
Baggal cultivar, this can be used as an effective selection reference to obtain high
yielding superior red rice varieties.
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir pada tanggal 18 Desember 1998 di Siloting, Desa Raya Bayu,
anak ketiga dari tiga bersaudara oleh pasangan Bapak Jawasman Saragih dan Ibu
Damerista Purba.
Penulis aktif dalam mengikuti kegiatan akademik dan non akademik. Pada
tahun 2018 penulis memperoleh penghargaan dana hibah dalam suatu kompetisi
tahun 2019. Penulis juga menjadi salah satu penerima Apresiasi Indonesia Award
tingkat provinsi dalam bidang lingkungan pada tahun 2019. Penulis juga aktif
Sumatera Utara IMAS USU) dan sering mengambil kepanitiaan dalam beberapa
kegiatan.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada
waktunya.
Adapun judul dari skripsi ini adalah “Studi Karakter morfologi dan
agronomi Empat Kultivar Padi Gogo Lokal Beras Merah (Oryza sativa L.) Di
Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun” yang merupakan salah satu syarat untuk
Dr. Ir. E. Harso Kardhinata, M.Sc sebagai anggota komisi pembimbing yang telah
Saragih dan ibunda Damerista Purba yang banyak membantu penulis selama
Erwan Boni Rianja Purba yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini dan
kepada teman teman semua yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa usulan penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Penulis
iv
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................ 1
Tujuan Penulisan ......................................................................................... 3
Hipotesis Penelitian..................................................................................... 3
Kegunaan Penelitian.................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman .......................................................................................... 4
Syarat Tumbuh ............................................................................................ 6
Tanah .................................................................................................. 6
Iklim ................................................................................................... 6
Kultivar ....................................................................................................... 7
Studi Karakter ............................................................................................. 8
Korelasi ....................................................................................................... 9
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan ........................................................................................ 14
Pembuatan Lubang Tanam........................................................................ 14
Persiapan Bahan Tanam ............................................................................ 14
Pemupukan ................................................................................................ 14
Pemeliharaan Tanaman ............................................................................. 15
Penyiraman ....................................................................................... 15
Penyulaman dan Penjarangan .......................................................... 15
Penyiangan ....................................................................................... 15
Pengendalian Hama dan Penyakit .................................................... 15
Panen ......................................................................................................... 16
Pengamatan Parameter .............................................................................. 16
Karakter Morfologi .......................................................................... 16
v
Karakter Agronomi .......................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR TABEL
No Keterangan Hal
Karakteristik Padi Gogo Lokal Di Kecamatan Raya Kabupaten
1 18
Simalungun
2 Penampilan Karakter Morfologi Tanaman 22
3 Uji Korelasi Karakter Morfologi Terhadap Karakter Agronomi 27
vii
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Hal
1 Grafik karakter morfologi kuantitatif 19
2 Grafik karakter agronomi kuantitatif 25
viii
DAFTAR LAMPIRAN
No Keterangan Hal
1 Rancangan Bagan Penelitian 34
2 Kegiatan Pelaksanan Penelitian 34
3 Tanggal Tanam Berbunga Dan Panen 35
4 Parameter deskripsi Tanaman Padi Beras Merah 35
5 Rataan Diameter Batang 41
6 Uji ANOVA Diameter Batang 41
7 Rataan Panjang Daun 41
8 Uji ANOVA Panjang Daun 41
9 Rataan Lebar Daun 41
10 Uji ANOVA Lebar Daun 42
11 Rataan Panjang Lidah Daun 42
12 Uji ANOVA Panjang Lidah Daun 42
13 Rataan Panjang Malai 42
14 Uji ANOVA Panjang Malai 42
15 Rataan Panjang Lema Steril 43
16 Uji ANOVA Panjang Lema Steril 43
17 Rataan Panjang Biji 43
18 Uji ANOVA Panjang Biji 43
19 Rataan Lebar Biji 43
20 Uji ANOVA Lebar Biji 43
21 Rataan Ketebalan Biji 44
22 Uji ANOVA Ketebalan Biji 44
23 Rataan Panjang Beras Pecah Kulit 44
24 Uji ANOVA Panjang Beras Pecah Kulit 44
25 Rataan Tinggi Tanaman 45
26 Uji ANOVA Tinggi Tanaman 45
27 Rataan Jumlah Anakan 45
28 Uji ANOVA Rataan Jumlah Anakan 45
29 Rataan 100 Butir 45
30 Uji ANOVA Rataan 100 Butir 46
31 Rataan Berat Gabah/M2 46
32 Uji ANOVA Berat Gabah/M2 46
33 Deskrippsi Tanaman Padi Gogo 47
34 Pemanenan Setiap Kultivar 51
35 Supervisi 51
ix
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
nasional, salah satunya adalah padi. Padi merupakan komoditas tanaman pangan di
ini (Kementrian Pertanian, 2015). Badan Pusat Statistik (2020) mencatat Luas
panen padi sebesar 10,79 juta hektar, mengalami kenaikan sebanyak 108,93 ribu
hektar atau 1,02 persen dibandingkan luas panen tahun 2019 yang sebesar 10,68
juta hektar. Produksi padi sebesar 55,16 juta ton GKG, mengalami kenaikan
sebanyak 556,51 ribu ton atau 1,02 persen dibandingkan produksi di tahun 2019
Pengembangan terhadap tanaman padi beras merah terus dilakukan hal ini
dikarenakan kandungan dari beras merah yang sangat baik dalam menjaga
kesehatan bagi manusia terutama yang telah lanjut usia. Nuryani (2013)
menyatakan bahwa Beras merah mengandung serat yang tinggi (berperan untuk
vitamin B dan mineral yang tinggi (mencegah beri-beri), kandungan lemak tinggi
(sebagai sumber energi), kandungan asam pytat tinggi (sebagai antioksidan, anti
merah memiliki indeks glikemik yang rendah (rendah patih, tinggi karbohidrat
sumber keragaman yang eksotik dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Salah satu
plasma nutfah yang banyak ditemukan di daerah ini adalah tanaman padi lahan
1
2
kering/gogo. Namun saat ini keberadaan padi gogo tersebut hampir tergerus akibat
adopsi varietas unggul nasional yang umurnya lebih genjah. Akibatnya keberadaan
umumnya ditanam sekali setahun pada awal musim hujan. Ada beberapa varietas
kelemahan sifat yang kurang menguntungkan seperti mudah rebah, mudah rontok,
berdaya hasil rendah dan umumnya kurang toleran terhadap kekeringan (Badan
padi gogo dilakukan hanya seadanya saja tanpa memperhatikan masukan teknologi.
Varietas padi gogo yang ditanam adalah varietas lokal dan belum melakukan
biasanya adalah pupuk yang diberikan pada tanaman lain pada pertanaman
sebelumnya. Bahkan pelestaraian varietas lokal yang dulu ada tidak dilakukan,
sehingga sudah ada beberapa varietas lokal padi gogo yang sudah punah
Banyaknya sifat yang kurang menguntungkan dari tanaman padi gogo ini,
gogo. Padahal sifat yang kurang menguntungkan dari padi gogo ini dapat
Kegiatan karakterisasi sifat pada tanaman padi gogo lokal bertujuan untuk
pemuliaan tanaman yang lebih lanjut. Tanaman lokal mengandung gen yang sudah
(Sumarno, 2015). Materi tersebut sangat penting dalam program pemuliaan, karena
perakitan dan perbaikan varietas unggul baru akan tergantung dari ketersediaan
sumber gen pada koleksi plasma nutfah (Chaniago, 2017). Oleh karena itu
Tujuan Penulisan
agronomi empat kultivar padi gogo lokal beras merah Di Kecamatan Raya
Kabupaten Simalungun.
Hipotesis Penelitian
Kegunaan Penelitian
karakter morfologi dan agronomi empat kultivar padi gogo lokal beras merah Di
Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun dan sebagai salah satu syarat untuk
Medan.
4
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
air memiliki perakaran yang besar dan panjang, sehingga dengan sistem perakaran
tersebut, tanaman padi dapat menembus lapisan tanah yang lebih dalam untuk
menjaga status air pada jaringan tanaman. Dalam kondisi kekurangan air, distribusi
asimilat dalam tubuh tanaman yang diperoleh dari sumber sebagian besarnya akan
didistribusikan ke akar, agar akar dapat tumbuh dan dapat memenuhi kebutuhan
Batang tanaman padi beras merah memiliki ciri-ciri yaitu berbentuk bulat,
sifat batang padi beras merah berupa batang rumput, yaitu batang yang tidak keras,
mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga, permukaan batang padi
beras merah licin, arah tumbuh batang padi beras merah tegak, yaitu arah
tumbuhnya lurus ke atas, warna batang padi beras merah hijau, namun pada pangkal
batang padi beras merah berwarna merah dan pertumbuhan batang padi beras merah
Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan daun telinga. Adapun bagian-
bagian daun padi yaitu : 1. Helaian padi terletak pada batang padi serta berbentuk
memanjang seperti pita. Ukuran panjang dan lebar padi tergantung varietas yang
Pelepah daun berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya
5
lunak; 3. Lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun (left blade) dan
upih. Panjang lidah daun berbeda-beda tergantung varietas padi yang ditanam.
Bunga padi secara keseluruhan disebut malai. Tiap unit bunga padi pada
malai dinamakan spikelet yang pada hakikatnya adalah bunga yag terdiri dari atas
malai, bakal gabah, lemma, palea, putik dan benangsari serta beberapa organ
lainnya yang bersifat inferior. Bunga padi adalah bunga banci atau hermaproditus
artinya buga yang yang berkelamin dua dengan bakal gabah yang diatas. Jumlah
benang sari ada 6 gabah, malai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta
mempunyai dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua malai putik dengan dua
gabah kepala putik yang berbentuk malai dengan warna pada uumnya putih atau
ungu. Tanaman padi beras merah memiliki letak bunga terminalis yaitu di ujung
Buah padi yang sehari-hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya
bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini terjadi
setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta bagian lain
yang membentuk sekam atau kulit gabah. Jika buah padi telah masak, kedua
belahan daun mahkota bunga itulah yang menjadi pembungkus berasnya (sekam).
Diatas karyiopsis terdapat dua kepala putik yang dipikul oleh masing-masing
karena menghisap cairan dari bakal buah. Pengembangan ini mendorong lemma
Syarat Tumbuh
Tanah
Padi gogo harus dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, sehingga jenis
tanah tidak begitu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo.
Sedangkan yang lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil adalah sifat
fisik, kimia dan biologi tanah atau dengan kata lain kesuburannya. Untuk
tanah yaitu 45% bagian mineral, 5% bahan organik, 25% bagian air, dan 25%
Padi gogo biasa ditanam pada lahan kering dataran rendah, sedangkan pada
areal yang lebih terjal dapat ditanami di antara tanaman keras. Tanaman padi dapat
tumbuh pada berbagai tipe tanah. Reaksi tanah (pH) optimum berkisar antara 5,5-
7,5. Permeabilitas pada sub horizon kurang dari 0,5 cm/jam. Kedalaman tanah padi
gogo ≥ 50 cm, memiliki curah hujan berkisar antara 50-400 mm, kelembaban 33 %
Struktur tanah yang cocok untuk tanaman padi gogo ialah struktur tanah
yang remah. Tanah yang cocok bervariasi mulai dari yang berliat, berdebu halus,
berlempung halus sampai tanah kasar dan air yang tersedia diperlukan cukup
banyak. Sebaiknya tanah tidak berbatu, jika ada harus < 50%. Keasaman (pH) tanah
bervariasi dari 5,5 sampai 8,0. Pada pH tanah yang lebih rendah pada umumnya
Iklim
kebutuhan air tersebut hanya mengandalkan curah hujan. Tanaman dapat tumbuh
7
pada derah mulai dari daratan rendah sampai daratan tinggi. Tumbuh di daerah
tropis/subtropis pada 450 LU sampai 450 LS dengan cuaca panas dan kelembaban
tinggi dengan musim hujan 4 bulan. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200
ditanam di musim kemarau atau hujan. Pada musim kemarau produksi meningkat
asalkan air irigasi selalu tersedia. Di musim hujan, walaupun air melimpah prduksi
dataran tinggi 650-1.500 m dpl dengan temperature 190- 230 C (Perdana, 2018).
Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada suhu 230 C ke atas,
sedangkan di Indonesia pengaruh suhu tidak terasa karena suhunya hampir konstan
sepanjang tahun. Adapun salah satu pengaruh suhu terhadap tanaman padi adalah
kehampaan pada biji. Jumlah malai per tanaman juga dipengaruhi oleh ketersediaan
air yang cukup dan suhu yang rendah pada fase pembungaan. Sebaiknya temperatur
rendah pada masa berbunga, karena berpengaruh baik bagi pertumbuhan dan hasil
radiasi 350 cal/cm2 /hari pada musim penghujan. Intensitas radiasi ini tergolong
rendah jika dibandinkan dengan daerah sub tropis yang dapat mencapai 550 cal/cm2
/hari. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu
Kultivar
untuk suatu atau beberapa ciri tertentu yang khas dan dapat dibedakan secara jelas
8
dengan cara tertentu, baik secara seksual maupun aseksual. Kultivar merupakan
perbaikan genetik padi di masa depan. Sehingga upaya konservasi padi gogo lokal
yang merupakan aset kekayaan genetik perlu dilakukan. tinggi dan umur yang
tergolong lama serta tingkat produksi yang masih rendah (Chaniago, 2017).
beberapa daerah. Kultivar tersebut terdiri dari Pagai Gara, Belacan TB, Sibanur,
Sibuah, Condong, Kaban Jahe, Kembiri, Sipala, Belacan TM, Sipote, Sigambiri dan
Studi Karakter
Karakter morfo-agronomik terdiri dari dua jenis yaitu karakter kualitatif dan
kuantitatif. Karakter kualitatif bersifat diskret dan berupa data skore sedangkan
kuantitatif bersifat kontinyu dan terukur. Analisis kekerabatan penting bagi pemulia
untuk mengetahui jarak genetik antar genotype dan untuk menentukan tetua
dan kuantitatif agar informasi jarak genetik antar genotype lebih valid
membedakan antara satu tanaman dengan tanaman yang lain dan merupakan dasar
klasifikasi tanaman serta digunakan sebagai alat untuk mengenal adaptasi tanaman
daun bendera, lebar daun bendera, panjang malai, kepadatan malai, serta karakter
sudut daun bendera, cabang malai sekunder, poros malai, tipe malai, bentuk gabah,
yang berbeda atau varietas yang berbeda pada lingkungan yang sama. Karakter
tersebut adalah jumlah anakan total, jumlah anakan produktif, tinggi tanaman,
panjang malai, jumlah gabah permalai, ukuran gabah (bobot 1000 butir), hasil
perumpun, umur berbunga dan umur panen (Asfaruddin dan Mulatsih, 2020).
Korelasi
Korelasi adalah suatu analisis untuk meng ukur derajat keeratan hubungan
linear di antara kedua karakter atau lebih. Korelasi antara dua karakter dapat berupa
korelasi genotipe atau berupa korelasi fenotipe. Analisis korelasi ini sering
genetik karena adanya pengaruh dari lingkungan yang mengaburkan. Bila ada
hubungan yang erat antara karakter penduga yang tidak dituju dengan karakter yang
diinginkan yang menjadi tujuan maka pekerjaan seleksi dapat menjadi lebih efektif
berasosiasi jika perilaku variabel yang satu mempengaruhi variabel yang lain. Jika
(Subandriyo, 2020).
Korelasi antar sifat merupakan fenomena umum yang terjadi pada tanaman,
tetapi analisis korelasi saja tidak cukup untuk menggambarkan hubungan antar
karakter. Hal ini disebabkan antar komponen hasil saling berkorelasi dan pengaruh
tidak langsung melalui komponen hasil dapat lebih berperan dibanding pengaruh
langsung. Dengan analisis sidik lintas, masalah ini dapat diatasi karena masing-
masing sifat yang dikorelasikan dengan hasil, dapat diurai menjadi pengaruh, baik
meter di atas permukaan laut, mulai dari bulan Mei sampai dengan Oktober 2021.
Bahan-bahan yang digunakan adalah benih empat kultivar padi gogo lokal
beras merah dari Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, pupuk Urea, pupuk
TSP dan pupuk KCl sebagai pupuk pertama serta SS (Amophos) dan NPK Basf
pupuk kedua, pasak bambu sebagai penanda sampel, plastik sebagai wadah tajuk
tanaman, amplop coklat sebagai wadah gabah padi, tali plastik sebagai penanda
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sebagai alat untuk
membuat plot dan penggemburan tanah, parang untuk memotong pasak bambu,
garu untuk meratakan permukaan plot dan membersihkan sisa gulma, gembor untuk
menyiram tanaman, meteran untuk mengukur luas lahan dan tinggi tanaman padi,
timbangan analitik untuk menimbang bobot gabah/m2, dan bobot biji, kamera untuk
penelitian.
Rancangan Penelitian
Jarak tanam : 20 cm x 25 cm
Yij = μ + ρi + αj + εij
dimana :
Yij : Data hasil pengamatan dari unit percobaan blok ke-i dengan perlakuan
μ : Nilai tengah
Jika dari hasil analisis sidik ragam menunjukkan pengaruh yang nyata,
maka dilanjutkan dengan Uji Beda Rataan berdasarkan Duncan Multiple Range
Uji korelasi
∑(X-X)(Y-Y)/(n-1)
r =
√∑(X-X)2/(n-1)√ (Y-Y)2/(n-1)
n = banyak data
PELAKSANAAN PENELITIAN
Persiapan Lahan
Areal lahan penanaman yang digunakan dibersihkan dari gulma, dan sisa
dengan kedalaman kira-kira 20 cm. Dibuat plot-plot dengan ukuran 200 x 200 cm,
dengan jarak antar plot 30 cm. Dibuat parit drainase di sekeliling areal penelitian
sedalam 30 cm.
Lubang tanam dibuat pada saat setelah dilakukan pengolahan tanah dengan
Bahan tanam yang digunakan adalah 4 kultivar padi gogo lokal beras merah
Pemupukan
Pemupukan awal
Jenis pupuk anorganik yang diberikan kepada tanaman padi gogo berupa
150 kg/ha Urea, 75 kg/ha TSP dan 50 kg/ha KCl. Pupuk ini diberikan ke tanaman
setelah setelah tanam berumur 3-4 minggu. Pupuk ure, TSP maupun KCl diberikan
dalam alur atau ditugal kemudian ditutup kembali dengan tanah untuk mencegah
kehilangan unsurnya.
Jenis pupuk anorganik yang diberikan kepada tanaman padi gogo berupa 50
kg/ha SS dan 50kg/ha NPK Basf. Pupuk ini diberikan kepada tanaman padi ketika
15
sudah mengalami fase bunting sekitaran umur 3.5 bulan yang diberikan dengan
ditugal.
Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada pagi atau sore hari bila tidak ada hujan dengan
menggunakan gembor.
Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh atau rusak pada
saat 1-2 MST setelah penanaman di lapangan. Penjarangan dilakukan pada umur 1-
utama.
Penyiangan
dan menggunakan cangkul pada gulma yang berada di pinggir plot ataupun di parit
gejala terserang hama. Jenis insektisida lain yang digunakan berupa Curaterr
diaplikasikan dengan cara di tabur di permukaan plot. Serangan hama sangat tinggi
pada kultivar Si Tamba oleh karna itu diaplikasikan insektisida alami berupa
ekstrak daun serai dan daun cengkeh. Sedangkan pengendalian penyakit dilakukan
dengan cara mencabut tanaman yang terkena penyakit dan diganti dengan tanaman
Panen
Pemanenan dilakukan ketika bulir padi sudah terisi seluruhnya dan bulir
Pengamatan Parameter
Karakter Morfologi
1) Diameter ruas batang bawah 19) Tipe malai
36)
17
Karakter Agronomi
1) Umur tanaman
2) Keluarnya malai
3) Tinggi tanaman
5) Kesuburan spikelet
6) Jumlah anakan
8) Berat gabah/m2
18
Hasil
Karakteristik Padi Gogo Lokal Di Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun
kualitatif pada empat kultivar padi lokal menunjukkan adanya perbedaan antar
leher daun hijau muda, keluarnya malai seluruh malai dan leher
keluar, tipe malai kompak, cabang malai sekunder padat, poros
malai lurus, warna lema dan palea ungu, keberadaan rambut
pada lema dan palea rambut-rambut pendek, warna lema steril
ungu, warna ujung gabah (apiculus) ungu, bulu ujung gabah
pendek, hanya sebagian berbulu, warna kepala putik ungu,
bentuk beras pecah kulit sedang, warna kulit ari beras coklat
muda, kerontokan mudah.
Si Tamba Vigor vegetatif bibit kuat, kesuburan spikelet subur, sudut
batang tegak, warna ruas batang bergaris ungu, menguningnya
daun sedang, permukaan daun sedang, sudut daun tegak, sudut
daun bendera sedang, warna telinga daun putih, warna helai
daun hijau, warna pelepah daun hijau, warna lidah daun putih,
bentuk lidah daun 2-cleft, warna leher daun hijau muda,
keluarnya malai sebagian malai keluar, tipe malai kompak,
cabang malai sekunder padat, poros malai lurus, warna lema
dan palea kuning jerami, keberadaan rambut pada lema dan
palea rambut-rambut pendek, warna lema steril kuning jerami
warna ujung gabah (apiculus) merah, bulu ujung gabah pendek,
hanya sebagian berbulu, warna kepala putik putih, bentuk beras
pecah kulit sedang, warna kulit ari beras coklat muda,
kerontokan mudah.
Karakter Morfologi Empat Kultivar Padi Gogo Lokal (Oryza sativa L.)
70
60 c b a
d
50
Si Gambiri Baggal
40
Cm
30 Si Ramos
a c a b
20 Si Lombu
10 Si Tamba
b a b b d a c b
0
Panjang Daun Lebar Daun Panjang Lidah Panjang Malai
Daun
12
10 a a
b b aa
8 bb
a
bbb
Mm
6 Si Gambiri Baggal
4 a aa Si Ramos
aa a a b a aa
2 b Si Lombu
0 Si Tamba
Diameter Panjang Panjang Lebar Biji Ketebalan Panjang
Ruas Lema Biji Biji Biji Pecah
Batang Steril Kulit
Bawah
Gambar 1. Grafik karakter morfologi kuantitatif: Angka yang diikuti oleh huruf
yang sama pada bagan yang sama berbeda tidak nyata pada Uji Jarak
Berganda Duncan pada taraf 5%.
20
Data pengamatan dan sidik ragam panjang daun dapat dilihat pada Lampiran
7-8. Rataan paling tinggi berada pada kultivar Si Tamba yaitu sepanjang 64 cm.
Panjang daun pada keempat kultivar saling menunjukkan perbedaan yang sangat
nyata.
Data pengamatan dan sidik ragam lebar daun dapat dilihat pada Lampiran
9-10. Rataan paling tinggi berada pada kultivar Si Tamba dan Si Lombu yaitu
sebesar 2 cm yang berbeda nyata dengan kultivar Si Ramos. Rataan lebar daun Si
Gambiri Baggal, Si Tamba dan Si Lombu tidak berbeda nyata namun ketiganya
Data pengamatan dan sidik ragam panjang lidah daun dapat dilihat pada
Lampiran 11-12. Rataan paling tinggi berada pada tanaman kultivar Si Ramos yaitu
sepanjang 1.98 cm. Panjang lidah daun pada keempat kultivar saling menunjjukan
Data pengamatan dan sidik ragam panjang malai dapat dilihat pada
Lampiran 13-14. Rataan paling tinggi berada pada tanaman kultivar Si Gambiri
Baggal dan Si Lombu yaitu sepanjang 24.98 cm yang berbeda nyata dengan Si
Ramos dan Si Tamba. Rataan panjang malai Si Gambiri Baggal dan Si Lombu tidak
Data pengamatan dan sidik ragam diameter ruas batang bawah dapat dilihat
pada Lampiran 5-6. Rataan paling tinggi berada pada tanaman kultivar Si Gambiri
Baggal dan Si Lombu yaitu sebesar 10 mm yang berbeda nyata dengan Si Ramos
dan Si Tamba. Rataan diameter ruas batang bawah Si Ramos dan Si Tamba tidak
berbeda nyata, namun keduanya berbeda nyata dengan Si Gambiri Baggal dan Si
Lombu.
21
Data pengamatan dan sidik ragam panjang lema steril dapat dilihat pada
Lampiran 15-16. Rataan paling tinggi berada pada tanaman kultivar Si Tamba yaitu
sepanjang 3.02 mm. Panjang lema steril pada keempat kultivar menunjukkan
Data pengamatan dan sidik ragam panjang biji dapat dilihat pada Lampiran
17-18. Rataan paling tinggi berada pada tanaman kultivar Si Gambiri Baggal dan
Tamba. Rataan Si Lombu dan Si Tamba tidak berbeda nyata namun keduanya
Data pengamatan dan sidik ragam lebar biji dapat dilihat pada Lampiran 19-
20. Rataan paling tinggi berada pada tanaman kultivar Si Gambiri Baggal dan Si
Data pengamatan dan sidik ragam ketebalan biji dapat dilihat pada
Lampiran 21-22. Rataan paling tinggi berada pada tanaman kultivar Si Gambiri
nyata terhadap Si Ramos. Rataan Si Gambiri Baggal, Si Tamba dan Si Lombu tidak
Data pengamatan dan sidik ragam panjang beras pecah kulit dapat dilihat
pada Lampiran 23-24. Rataan paling tinggi berada pada tanaman kultivar Si
a a a a
G1 G2 G3 G4
b b b
b
G1 G2 G3 G4
Keterangan: (a) Batang (b) Ruas batang bawah
Daun
a
a a
b a
b b
c b
c c
c
G1 G2 G3 G4
d d
d d
e e e e
G1 G2 G3 G4
23
f f f
f
G1 G2 G3 G4
Keterangan: (a) Lidah Daun, (b) Telinga Daun, (c) Leher Daun (d) Helai Daun,
(e) Pelepah Daun, (f) Daun Bendera
Bunga
a a a
a
G1 G2 G3 f G4
b f b b f f
g b
c g c g c
h c
d h d h d
d g
e e h
e
i i e
i
i
G1 G2 G3 G4
Keterangan: (a)Malai, (b) Apikulus, (c) Benang Sari, (d) Lemma (e) Lemma
steril, (f) Kepala sari, (g) Palea, (h) Putik, (i) Penicel (tangkai gabah)
a
a
a a
G1 G2 G3 G4
24
b
b b b
c c c
c
G1 G2 G3 G4
d d
d d
e
e e e
f f f
f
g
g g
g
G1 G2 G3 G4
Keterangan: (a) Biji, (b) Beras, (c) Embryo, (d) Apikulus (e) Palea, (f) Lemma,
(g) Lemma steril
Karakter Agronomi Empat Kultivar Padi Gogo Lokal (Oryza sativa L.)
160 a
140 b b b
120 a
c c b
100 Si Gambiri Baggal
Hari
80 Si Ramos
60 Si Lombu
40 Si Tamba
20
0
Umur Tanaman Keluarnya Malai
152
a
150 b
148 b
146 Si Gambiri Baggal
144
Cm
Si Ramos
142
c Si Lombu
140
Si Tamba
138
136
134
Tinggi Tanaman
25
7
a
6
b b
5
Jumlah c Si Gambiri Baggal
4
Si Ramos
3
Si Lombu
2 Si Tamba
1
0
Jumlah Anakan
450
400 a
b
350 c
d
300
Si Gambiri Baggal
250
Gram
Si Ramos
200 Si Lombu
150 Si Tamba
100
50
a b b b
0
Berat 100 Butir Berat Gabah/M2
Gambar 2. Grafik karakter agronomi kuantitatif: Angka yang diikuti oleh huruf
yang sama pada bagan yang sama berbeda tidak nyata pada Uji Jarak
Berganda Duncan pada taraf 5%.
Rataan umur tanaman paling lama berada pada kultivar Si Ramos yaitu 149
hari yang berbeda nyata dengan Si Gambiri Baggal, Si Tamba dan Si Lombu.
Rataan Si Gambiri Baggal, Si Tamba dan Si Lombu tidak berbeda nyata namun
Rataan keluarnya malai paling lama berada pada kultivar Si Ramos yaitu
118 hari yang berbeda nyata dengan Si Gambiri Baggal, Si Tamba dan Si Lombu.
Rataan Si Gambiri Baggal dan Si Lombu tidak berbeda nyata namun keduanya
Data pengamatan dan sidik ragam tinggi tanaman dapat dilihat pada
Lampiran 25-26. Rataan paling tinggi berada pada tanaman kultivar Si Gambiri
Baggal yaitu setinggi 150.1 cm yang berbeda nyata dengan Si Ramos, Si Tamba
dan Si Lombu. Rataan tinggi tanaman pada Si Tamba dan Si Lombu tidak berbeda
Data pengamatan dan sidik ragam jumlah anakan per sampel dapat dilihat
pada lampiran 27-28. Rataan jumlah anakan tanaman paling tinggi berada pada
tanaman kultivar Si Gambiri Baggal yaitu sebanyak 6 anakan yang berbeda nyata
dengan Si Ramos, Si Tamba dan Si Lombu. Rataan jumlah anakan pada Si Tamba
dan Si Lombu tidak berbeda nyata namun keduanya berbeda nyata terhadap Si
Ramos.
Data pengamatan dan sidik ragam berat 100 butir dapat dilihat pada
Lampiran 29-30. Rataan berat 100 butir paling tinggi berada pada tanaman kultivar
Si Gambiri Baggal yaitu seberat 3.02 gram yang berbeda nyata dengan Si Ramos,
Si Tamba dan Si Lombu. Rataan berat 100 butir pada Si Ramos, Si Tamba dan Si
Lombu tidak berbeda nyata namun ketiganya berbeda nyata terhadap Si Gambiri
Baggal.
Data pengamatan dan sidik ragam berat gabah/m2 dapat dilihat pada
Lampiran 31-32. Rataan berat gabah/m2 paling tinggi berada pada tanaman kultivar
Si Gambiri Baggal yaitu seberat 386.2 gram yang berbeda nyata dengan Si Ramos,
Si Tamba dan Si Lombu. Rataan berat gabah/m2 pada Si Ramos, Si Tamba dan Si
menunjukkan adanya korelasi yang positif anatara kedua karakter. Korelasi tinggi
mengakibatkan semakin tinggi tanaman maka diameter batang juga akan semakin
menunjukkan adanya korelasi yang positif anatara kedua karakter. Korelasi berat
100 butir dengan ketebalan biji menunjukkan hubungan yang sangat kuat, yang
mengakibatkan semakin tinggi berat biji 100 butir maka ketebalan biji juga akan
kulit menunjukkan adanya korelasi yang positif anatara kedua karakter. Korelasi
berat gabah/m2 terhadap panjang beras pecah kulit menunjukkan hubungan yang
kuat, yang mengakibatkan semakin tinggi berat gabah/m2 maka panjang beras pecah
Pembahasan
Baggal dan Si Ramos memiliki warna batang yang sama yaitu warna hijau
sedangkan batang Si Lombu dan Si Tamba memiliki batang yang bergaris ungu.
Besar diameter kultivar Si Gambiri Baggal dan Si Lombu tidak berbeda nyata yaitu
Gambiri Baggal dan Si Lombu tidak berbeda nyata yaitu sepanjang 58 cm dan 60
sepanjang 60 cm. warna helai daun ke empat kultivar tersebut berwarna hijau.
Warna telinga daun Si Lombu berbeda dengan yang lain yaitu bergaris ungu,
sedangkan telinga daun untuk ke tiga kultivar lainnya berwarna putih. Kultivar Si
Ramos memiliki sudut daun bendera yang terkulai sedangkan kultivar Si Gambiri
Baggal, Si Tamba Dan Si Lombu memiliki daun bendera yang tegak. Panjang lidah
daun ke empat kultivar berbeda satu sama lain dengan ukuran Si Gambiri Baggal
1cm, Si Ramos 2 cm, Si Lombu 1.6 cm dan Si Tamba 1.8 cm. Ke empat kultivar
24 cm. Ke empat kultivar tanaman padi gogo ini memiliki tipe malai yang kompak.
Warna lema steril kultivar Si Lobu memiliki warna ungu berbeda dengan tiga
kultivar lainya memiliki warna lemma steril berwarna kuning Jerami. Warna
29
Gambiri Baggal yang berwarna kuning jerami dan Si Lombu bermarna ungu. Warna
kepala putik kultivar Si Gambiri Baggal dan Si Tamba berwarna putih berbeda
dengan Si Ramos yang memiliki warna ungu muda dan si lombu yang berwarna
ungu.
berbeda nyata dengan kultivar Si Lombu dan Si Tamba yamng memiliki Panjang
biji 8 mm. Lebar biji kultivar Si Ramos sebesar 3 mm berbeda nyata dengan kultivar
mm. Kultivar Si Ramos memiliki warna kulit ari berwarna coklat, berbeda dengan
warna coklat muda. Panjang beras pecah kulit Si Gambiri sebesar 7 mm berbeda
tanaman kultivar Si Gambiri Baggal, Si Lombu, dan Si Tamba sama yaitu 137 hari,
berbeda nyata dengan umur tanaman Si Ramos yaitu 149 hari. Tinggi tanaman Si
Tamba dan Si Lombu tidak berbeda nyata masing-masing 148 cm dan 147 cm
namun berbeda nyata dengan tinggi tanaman kultivar Si Ramos setinggi 140 cm
dan Si Gambiri Baggal 150 cm. Keempat kultivar tanaman padi gogo memiliki
vigor vegetatif bibit yang kuat. Jumlah anakan Si Tamba Dan Si Lombu tidak
Ramos 4 anakan dan Si Gambiri Baggal 6 anakan. Berat 100 butir kultivar Si
30
Gambiri Baggal, Si Lombu dan Si Tamba sama yaitu 3 gram, berbeda nyata berat
Produksi padi yang diamati dari Berat gabah/m2 ke empat kultivar saling
berbeda nyata yaitu Si Gambiri Baggal 386 g/m2, Si Ramos 332 g/m2, Si Lombu
351 g/m2, Si Tamba 308 g/m2. Hasil produksi padi/m2 jika di kalibrasikan kedalam
ton/ha maka Si Gambiri Baggal 3.86 ton/ha, Si Ramos 3.32 ton/ha, Si Lombu 3.51
ton/ha, Si Tamba 3.08 ton/ha. Hasil produksi paling tinggi diperoleh kultivar Si
genetik tiap kultivar berbeda pada setiap pertumbuhan tinggi tanaman meskipun
kultivar-kultivar tersebut merupakan jenis tanaman yang sama. Hal ini sesuai
sekalipun bahan tanaman yang digunakan berasal dari jenis tanaman yang sama.
Jika ada dua jenis tanaman yang sama ditanam pada lingkungan yang berbeda, dan
timbul variasi yang sama dari kedua tanaman tersebut maka hal itu dapat
Gambiri Baggal dan Si Ramos. Kedua kultivar tersebut memiliki Panjang biji yang
sama berbeda dengan yang lainya. Hal ini sesuai dengan Jambornias dan Riry
terdapat pada kultivar Si Gambiri Baggal. Hal ini disebabkan oleh kultivar Si
mengoptimalkan kerja sel dalam meningkatkan produksi. Hal ini sesuai dengan
pendapat jusuf et al., (2008) yang menyatakan bahwa genotip yang beradaptasi luas
beragam.
Pada pengamatan berat 100 butir rataan terendah diperoleh oleh kultivar Si
Ramos. Kultivar Si Ramos memiliki ketebalan biji yang paling rendah yang
mengakibatkan bobot 100 butirnya paling rendah. Hal ini sesuai dengan Jambornias
dan Riry (2008) yang menyatakan bahwa adaptasi spesifik lingkungan suatu
tanaman padi. Penggunaan pupuk majemuk seperti NPK dan SS (Amophos) sering
menjadi suatu pilihan bagi petani. Prabukesuma et al., (2015) menyatakan bahwa
pengaplikasian pupuk NPK pada saat tanam dan awal berbunga dapat
meningkatkan 0,212 butir gabah padi. Hal ini juga dukung oleh Kementan (2019)
tanaman padi dapat meningkatkan jumlah gabah per malai sehingga dapat
Kesimpulan
memiliki perbedaan karakter morfologis pada diameter batang, warna ruas batang,
panjang daun, warna lemma steril, warna kepala putik, Panjang beras pecah kulit
adanya perbedaan antar karakter kecuali pada karakter vigor vegetatif bibit dan
kesuburan spiklet. Hasil produksi paling tinggi per m2 terdapat pada kultivar Si
Gambiri Baggal.
Saran
perlu pememuliaan tanaman lebih lanjut untuk terciptanya varietas padi gogo beras
DAFTAR PUSTAKA
Aryawati S.A.N, 2015. Uji Adaptasi Galur Mutan Harapan Padi Gogo Pada Lokasi
Lahan Kering Dataran Tinggi Iklim Basah. Tesis. Universitas Udayana.
Denpasar.
Asmarani, M. 2017. Analisis Adaptasi Padi Sawah Beras Merah Yang Digogokan.
Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Badan Litbang Pertanian. 2016. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Gogo.
Diakses dari http://www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/590/. Pada 18
Dsember 2018.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2020. Luas Panen dan Produksi Padi di Indonesia Pada
Tahun 2020. BPS-Indonesia. Jakarta.
Hasanah, I. 2011. Bercocok Tanam Padi. Azka Mulia Media. Jakarta. 68 hal.
Ihsan. 2018. Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Padi (Oryza sativa). Diakses
melalui https://www.petanihebat.com [24 April 2018].
Jambormias, E., J. Riry, 2008. Aplikasi GGE Biplot Untuk Evaluasi Stabilitas dan
Adaptasi Genotipa-Genotipa dengan Data Percobaan Lingkungan Ganda.
J. Budidaya Pert. 4(2):84-93.
Jusuf, M., S.A. Rahayuningsih, Tinuk, S.W., Joko, R., Gatot, S. dan E. Ginting.
2008. Ubi jalar Varietas Beta-1. Balai Penelitian Tanaman Kacang-
Kacangan dan Umbi-Umbian
34
Perdana, A. S. 2010. Budidaya Tanaman Padi Sawah. BPP Teknologi dan MiG-6
Plus. Diakses dari http://adhisuryaperdana.wordpress.com
Rohaeni W.R dan Yunani N. 2017. Perbandingan Hasil Analisis Kekerabatan Padi
Lokal Berdasarkan Karakter Kualitatif dan Kuantitatif. AGRIC. Subang-
Jawa Barat.
Subandriyo B. 2020. Analisis Kolerasi Dan Regresi. Diklat Statistisi Tingkat Ahli
BPS Angkatan XXI. Badan Pusat Statistik
A. Morfologi Batang
1. Diameter ruas batang bawah (mm)
2. Sudut batang
1) Tegak (<30°)
3) Sedang (+-45°)
5) Terbuka (+-60°)
7) Terserak(>60°)
9) Batang/bagian bawah mengenai permukaan tanah
3. Warna ruas batang
1) Hijau
2) Kuning emas
3) Bergaris ungu
4) Ungu
B. Morfologi Daun
1. Menguningnya daun
1) Lambat dan perlahan (daun berwarna hijau alami)
5) Sedang (daun bagian atas menguning)
9) Segera dan cepat ( seluruh daun kuning atau mati)
5. Panjang daun
1) Sangat pendek (<21 cm),
2) Pendek (21-40 cm)
3) Sedang (41-60)
4) Panjang (61-80 cm)
5) Sangat panjang >80
7. Permukaan daun
1) Tidak berambut
2) Sedang
3) Berambut
8. Sudut daun
1) Tegak (45°)
37
2) Sedang (45-90°)
3) Mendatar (90°)
4) Terkulai (>90°)
C. Morfologi Bunga
D. Morfologi biji/bulir
35. Kerontokan
1) Sulit (<1%)
41
E. Karakter Agronomi
1. Penuaan Daun
1) Terlambat dan lambat (daun memiliki warna hijau alami Warna)
2) Menengah (daun bagian atas menguning)
3) Awal dan cepat (semua daun kuning atau mati)
2. Kedewasaan/Umur Tanaman
gabah (85% gabah pada malai sudah masak
4. Tinggi Tanaman
1) Semidwarf (dataran rendah kurang dari 110 cm dataran tinggi: kurang
dari 90 cm
2) Menengah (dataran rendah: 110-130 cm, dataran tinggi (90-125 cm)
3) Tinggi (dataran rendah: lebih dari 130 cm dataran tinggi lebih dari 125
cm)
6. Kesuburan Spikelet
1) Sangat subur (>90 %)
2) Subur (75-89%)
3) Sebagian steril (50-74%)
4) Sangat steril (<50% untuk dilacak)
5) (0%)
7. Kemampuan Anakan
1) Sangat tinggi (lebih dari 25 anakan/tanaman)
2) Baik (20/25 anakan/tanaman)
3) Sedang (10-19 anakan/tanaman)
4) Rendah (5-9 anakan/tanaman)
5) Sangat rendah (kurang dari 5 anakan/tanaman
F F
SK DB JK KT F Hit 5% 1% notasi
Kelompok 4 0.128 0.032 1.714286 3.26 5.41 tn
Perlakuan 3 3.656 1.218667 65.28571 3.49 5.95 **
Galat 12 0.224 0.018667
Total 19 4.008
FK 279.752
rata
Perlakuan Blok Total
rata
B1 B2 B3 B4 B5
G1 148.3 151.3 148.7 148.7 153.3 750.3 150.0667
G2 137.3 130.3 145.0 143.3 145.0 701 140.2
G3 147.7 147.0 150.7 147.3 149.3 742 148.4
G4 147.3 145.3 149.0 147.7 147.7 737 147.4
Total 580.6667 574 593.3333 587 595.3333 2930.333 146.5167
F F
SK DB JK KT F Hit 5% 1% notasi
Kelompok 4 79.55455 19.88864 2.027137 3.26 5.41 tn
Perlakuan 3 285.1268 95.04226 9.687124 3.49 5.95 **
Galat 12 117.7343 9.811194
Total 19 482.4157
FK 429341.6954
rata
Perlakuan Blok Total
rata
B1 B2 B3 B4 B5
G1 6.0 6.3 5.7 6.3 5.7 30 6
G2 4.0 3.7 4.3 3.7 4.3 20 4
G3 5.3 4.7 5.3 4.7 5.0 25 5
G4 4.7 5.0 5.3 5.0 5.0 25 5
Total 20 19.66667 20.66667 19.66667 20 100 5