Anda di halaman 1dari 11

WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.

2 JULI-DES 2017 ISSN : 2089-8592

ANALISIS USAHATANI SEMANGKA (Citrullus lantus)


BIJI DAN SEMANGKA NON BIJI TERHADAP
PENDAPATAN PETANI
(Studi Kasus : Di Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Kabupaten
Serdang Berdagai)
Fuad Balatif
Dosen Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Al Washliyah
Jl. SM Raja No. 10 Km 5,5 Medan

ABSTRAK melalui proses turun lapang, pengolahan


dan analisis data perbandingan. Unit-unit
Tanaman Semangka termasuk salah contoh dalam penelitian ini adalah petani
satu jenis tanaman buah-buahan semangka. Pemilihan petani responden
semusim yang mempunyai arti penting dilakukan dengan sengaja (purposive)
bagi perkembangan social ekonomi dengan menggunakan sistem sampel
rumah tangga maupun negara. stratifikasi sederhana (stratified sampling).
Pengembangan budidaya komoditas ini Populasi petani dibagi menjadi 2 populasi,
mempunyai prospek cerah karena dapat yaitu berdasarkan sistem petani
mendukung upaya peningkatan semangka biji dan non biji. Kemudian dari
pendapatan petani, pengentasan masing-masing populasi tersebut diambil
kemiskinan, perbaikan gizi masyarakat, masing-masing 15 responden, sehingga
perluasan kesempatan kerja, total responden sebanyak 30 orang.
pengurangan impor dan peningkatan Berdasarkan hasil penelitian dan
ekspor non migas. Tujuan penelitian ini pembahasan maka dapat ditarik beberapa
adalah sebagai berikut: 1. Untuk kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada
mengetahui pendapatan usahatani perbedaan faktor produksi (Sewa Lahan,
tanaman semangka biji dan non biji di Biaya Tenaga Kerja, Biaya Benih, Biaya
lahan di Desa Sukajadi Kecamatan Pupuk dan Biaya Pestisida) terhadap
Perbaungan Kabupaten Serdang pendapatan petani semangka biji dan
Bedagai. 2. Untuk mengetahui semangka non biji. 2. Tingkat keuntungan
perbandingan usahatani tanaman untuk petani semangka biji rata-rata Rp.
semangka biji dan semangka non biji di 31.267.616.67,-/musim, sedangkan
Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan tingkat keuntungan semangka non biji
Kabupaten Serdang Bedagai. 3. Untuk rata-rata Rp. 46,662,742,-/musim. 3. Dari
mengetahui kelayakan usahatani Hasil didaerah penelitian semangka biji
semangka biji dan non biji di Desa layak untuk diusahakan dengan
Sukajadi Kecamatan Perbaungan perhitungan R/C > 1 = (3.23) sedangkan
Kabupaten Serdang Bedagai. semangka non biji layak untuk
Penelitian lapangan dilaksanakan di diusahakan oleh petani dengan
Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan perhitungan R/C > 1 = (4.86).
Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi
Sumatera Utara pada bulan Juli sampai Kata Kunci : Usahatani Semangka Biji
September 2015. Desa Sukajadi dipilih dan Non Biji, Pendapatan
sebagai lokasi penelitian dengan
pertimbangan bahwa Desa Sukajadi PENDAHULUAN
dulunya merupakan bagian dari yang
merupakan bagian dari penghasil buah Indonesia adalah negara agraris oleh
semangka biji dan non biji bagi karenanya pendapatan dari mengolah
Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian hasil bumi adalah sumber pendapatan
ini merupakan penelitian dua tahap. yang diandalkan. Salah satu hasil bumi
Tahap pertama yaitu dalam pencarian yang diandalkan itu adalah hasil
data sekunder serta literatur dan tahap pertanian. Hasil – hasil pertanian yang
kedua yaitu pengambilan data primer masih memberikan kontribusi yang
303
Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) …………………………………..

signifikan pada masyarakat di antaranya mendapatkan perhatian diantara


adalah : padi, jagung, kentang, lombok, tanaman-tanaman hortikultura. Budidaya
bawang merah, bawang putih, kedelai, semangka mampu mendatangkan
kacang hijau dan kacang tanah. Di keuntungan bila dilakukan dengan baik.
samping itu ada hasil perikanan, Hal ini memberika keuntungan kepada
peternakan, perkebunan dan budidaya petani atau pengusaha pertanian
perairan laut. Industri pertanian di tanaman semangka, dan memungkinkan
Indonesia masih dapat diandalkan karena adanya perbaikan tata perekonomian
iklim tropisnya yang mendukung, sumber Indonesia, khususnya dari bidang
daya lahannya yang luas dan subur, serta pertanian.
sumberdaya manusianya yang rajin dan Tanaman Semangka termasuk salah
tekun. satu jenis tanaman buah-buahan
Pengembangan agribisnis di Indonesia semusim yang mempunyai arti penting
pada saat ini sangatlah potensial, karena bagi perkembangan social ekonomi
memberi peluang bagi petani yang hampir rumah tangga maupun negara.
65% dari penduduk Indonesia tinggal dan Pengembangan budidaya komoditas ini
hidup di daerah pedesaan yang bertujuan mempunyai prospek cerah karena dapat
untuk meningkatkan perbaikan ekonomi mendukung upaya peningkatan
pertanian secara integrasi pada semua pendapatan petani, pengentasan
sub sektor dalam rangka pembangunan kemiskinan, perbaikan gizi masyarakat,
pedesaan melalui pemberdayaan perluasan kesempatan kerja,
ekonomi pedesaan yang dimiliki (Hattab, pengurangan impor dan peningkatan
2000). Sektor pertanian mempunyai ekspor non migas.
peranan penting dalam perekonomian Tanaman semangka yang diusahakan
nasional,di antaranya dalam memperluas oleh petani di Desa Sukajadi Kecamatan
lapangan kerja, meningkatkan Perbaungan Kabupaten Serdang
pendapatan petani, serta meningkatkan Bedagai, belum diusahakan secara
pendapatan nasional melalui penerimaan optimal. Tanaman semangka (Citrullus
devisa. Pembangunan pertanian di satu vulgaris L) merupakan salah satu jenis
sisi dituntut untuk menjamin pendapatan buah-buahan yang mempunyai daya tarik
yang layak bagi petani, sedangkan di sisi khusus dan nilai komersial cukup tinggi.
lain mampu menyediakan hasil pertanian Buah semangka digemari hampir semua
dalam jumlah yang cukup dengan harga orang, selain mengandung vitamin A,C
terjangkau oleh masyarakat. Salah satu Fe, P, Protein, Niacin, Karbohidrat dan
upaya yang ditempuh untuk Riboflavin juga mengandung banyak air
meningkatkan pendapatan petani adalah yang sangat melegakan bila dimakan
dengan cara mengusahakan komoditas pada saat dahaga. Buah semangka selain
pertanian yang mempunyai nilai ekonomis dapat dikonsumsi dalam bentuk segar
tinggi serta mempunyai potensi pasar juga bisa dibuat dalam bentuk olahan,
yang cukup besar, baik pasar dalam seperti siruf semangka, jus semangka dan
negeri maupun luar negeri. Sektor kripik semangka yang mampu
pertanian yang dikembangkan salah mendatangkan keuntungan besar bila
satunya adalah hortikultura yang meliputi dibudidayakan dengan baik yang
buah- buahan, sayuran dan bunga. Buah- berorientasi agribisnis, sehingga sampai
buahan cukup potensial untuk saat ini tidak mengherankan tanaman
dikembangkan dengan pertimbangan sumangka telah berkembang pesat di
permintaannya terus meningkat. Salah daerah-daerah tropika bahkan sub tropika
satu komoditas buah yang mempunyai (Prajnanta, 1999; Kalie Baga, 2000).
prospek untuk dikembangkan di Desa Semangka mempunyai daya tarik khusus
Sukajadi Kecamatan Perbaungan karena buahnya yang terasa segar,banyak
Kabupaten Serdang Bedagai adalah mengandung air lebih kurang 92 persen.
tanaman semangka. Lamanya umur Walaupun nilai gizinya termasuk rendah
tanaman semangka tumbuh sampai buah yaitu hanya mengandung 7 persen karbohidrat
masak, pada kondisi lahan dan cuaca dalam bentuk gula dan 2 kandungan vitamin
normal adalah 70 – 100 hari, sejak bibit dan mineralnya pun tergolong rendah,
ditanam (Wihardjo, 1993) namun buah ini diminati konsumen
Tanaman semangka merupakan salah karena rasanya yang segar (Kalie, 1996).
satu tanaman prioritas utama yang perlu Buah semangka dengan kualitas yang
304
Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) …………………………………..

baik telah banyak dipasarkan di dan semangka non biji di Desa


supermarket di kota- kota besar dengan Sukajadi Kecamatan Perbaungan
konsumen yang sebagian besar Kabupaten Serdang Bedagai.
masyarakat golongan ekonomi menengah 3. Untuk mengetahui kelayakan
ke atas. Budidaya tanaman semangka di usahatani semangka biji dan non
tanah air, masih terbatas untuk memenuhi biji di Desa Sukajadi Kecamatan
pasaran dalam negeri. Tetapi tidak Perbaungan Kabupaten Serdang
tertutup kemungkinan kita mampu Bedagai.
bersaing di pasaran internasional. Faktor-
faktor yang menjadi barometer naik- b. Manfaat Penelitian
turunnya harga pasaran buah semangka a. Secara Praktis
di dalam negeri adalah banyak nya hasil 1. Sebagai bahan informasi dan
buah yang dipanen pada saat bersamaan. bahan pertimbangan bagi pihak
Masuknya benih- benih semangka impor dalam mengambil keputusan untuk
mempunyai beberapa daya tarik yang melakukan kegiatan budidaya
kuat, sebab buah semangka tersebut tanaman semangka biji dan non
mampu merebut pasaran sejajar dengan buah- biji.
buahan jenis lain yang sebagian masih 2. Sebagai bahan informasi bagi pihak
didatangkan dari luar negeri. Kenyataan yang ingin mengetahui pendapatan
demikian menjadikan permintaan pasar usahatani tanaman semangka biji
buah semangka semakin meningkat. dan non biji di Desa Sukajadi
Terlebih saat buah yang didatangkan dari Kecamatan Perbaungan Kabupaten
daerah- daerah penghasil tadi relatif Serdang Bedagai.
sedikit jumlahnya, sehingga harganya pun b. Segi Ilmiah
melonjak beberapa kali lipat (Wihardjo, 1. Sebagai bahan informasi bagi
1993) petani dalam memilih usahatani.
2. Serta menjadi bahan pertimbangan
Identifikasi Masalah bagi pengambilan keputusan dalam
Agribisnis semangka di Desa Sukajadi menentukan kebijakan yang
Kecamatan Perbaungan Kabupaten berkenaan pendapatan usahatani
Serdang Bedagai sampai saat ini belum semangka biji dan non biji.
dikembangkan secara intensif dan
optimal, serta masih terkonsentrasi pada TINJAUAN PUSTAKA/KERANGKA
sistem usahatani. Selain itu sifat dari buah PEMIKIRAN/ HIPOTESIS
semangka yang mudah rusak,
pengolahannya masih terbatas, dan Tinjauan Pustaka
sistem pemasarannya yang cenderung Buah Semangka merupakan tanaman
panjang dan tidak efisien. merambat yang asalnya dari daerah
Berdasarkan uraian tersebut di atas setengah gurun bagian selatan yang ada
yang menjadi masalah dalam penelitian di Afrika. Semangka memiliki nama latin
ini adalah “Apakah Usahatani Semangka Citrullus lanatus dan juga sering dikenal
Biji dan Non Biji yang dibudidayakan di dengan nama tembikai. Tanaman ini
Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan masih satu keluarga dengan labu-labuan
Kabupaten Serdang Bedagai meng- (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo)
untungkan dan layak?” serta ketimun (Cucumis sativus).
Semangka umumnya dipanen buahnya
Tujuan Penelitian dan Manfaat untuk dimakan langsung saat masih segar
Penelitian atau di buat jus. Biji semangka yang
a. Tujuan Penelitian dikeringkan serta disangrai juga bisa
Adapun tujuan penelitian ini adalah dimakan berisi (kotiledon) sebagai kuaci.
sebagai berikut: Semangka mirip dengan Melon (
1. Untuk mengetahui pendapatan Cucumis melo L). Keduanya termasuk
usahatani tanaman semangka biji Famili Cucurbita ceae. Famili ini memiliki
dan non biji di lahan di Desa sekitar 750 Jenis yang tumbuh tersebar di
Sukajadi Kecamatan Perbaungan daerah tropika. Beberapa anggota famili
Kabupaten Serdang Bedagai. Cucurbita ceae yang dikenal sebagai
2. Untuk mengetahui perbandingan tanaman sayuran, diantaranya Ketimun (
usahatani tanaman semangka biji Cucumis sativus L.) Waluh (Cucurbita
305
Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) …………………………………..

maxima duch), Oyong (Luffa Cylindrica Dalam melakukan analisis usahatani


(L) Roem), Paria (Momordica Charanthia harus mengetahui besarnya biaya yang
L.), Labu Siam (Sechium Edule (Jacq) dikeluarkan dan nilai produksi yang akan
Sw). Bligu (Benincasa Hispida (thumb) dicapai selama umur proyek, yang
Cogn) dan Labu air ( Lagenaria siceraria keduanya dapat dihitung dari usahatani
(mol) standl). tersebut. Menurut Pandia dkk, 1986
dalam Nugroho, 2001 ditinjau dari segi
Usahatani Semangka Biji dan Non Biji bisnis, petani/pengusaha akan dapat
Usahatani menurut Soekartawi (1995) menikmati hasil usahanya jika memiliki :
adalah organisasi yang pelaksanaannya a. Kemampuan berproduksi
berdiri sendiri dan sengaja diusahakan b. Kemampuan memasarkan
oleh seseorang atau sekumpulan orang, produknya
segolongan sosial baik yang terikat c. Kemampuan mengelola usahatani-
geneologis, politis maupun teritorial nya secara efisien
sebagai pengelolanya. Menurut Soeharjo
dan Patong (1973) usahatani adalah Biaya Usahatani
proses pengorganisasian faktor-faktor Biaya adalah korbanan yang
produksi yaitu alam, tenaga kerja, modal dicurahkan dalam proses produksi semula
dan pengelolaan yang diusahakan oleh fisik, kemudian diberi nilai rupiah
perorangan ataupun sekumpulan orang (Hernanto, 1988 dalam Handayani, 2006).
untuk menghasilkan output yang dapat Sedangkan menurut Soekartawi, et.al.
memenuhi kebutuhan keluarga ataupun (1995) menyebutkan bahwa biaya atau
orang lain disamping motif mencari pengeluaran usahatani adalah semua
keuntungan. Pada dasarnya usahatani nilai masuk yang habis dipakai atau
padi memiliki dua faktor yang akan dikeluarkan di dalam proses produksi,
mempengaruhi proses produksi, yaitu tetapi tidak termasuk tenaga kerja
faktor internal penggunaan lahan, tenaga keluarga petani. Menurut Daniel (2004),
kerja dan modal serta faktor-faktor dalam usahatani dikenal dua macam
eksternal yang meliputi faktor produksi biaya, yaitu biaya tunai atau biaya yang
yang tidak dapat dikontrol oleh petani dibayarkan dan biaya tidak tunai atau
seperti iklim, cuaca, perubahan harga dan biaya yang tidak dibayarkan/
sebagainya. diperhitungkan. Biaya tunai atau biaya
yang dibayarkan adalah biaya yang
Analisis usahatani dikeluarkan untuk membayar upah tenaga
Analisis usahatani bertujuan untuk kerja luar keluarga, biaya untuk
melihat keberadaan suatu aktivitas pembelian input produksi seperti bibit,
usahatani. Usahatani dapat dikatakan pupuk, obat-obatan dan bawon panen
berhasil dari segi finansial, apabila juga termasuk biaya iuran pemakaian air
usahatani dan irigasi, pembayaran zakat dan lain-
tersebut telah dapat menunjukkan hal-hal lain. Biaya yang diperhitungkan
sebagai berikut (Kurniati, 1995 dalam digunakan untuk menghitung berapa
Hartono, 2000): sebenarnya pendapatan kerja petani jika
1. Usahatani tersebut menghasilkan modal dan nilai kerja keluarga
penerimaan yang dapat menutupi diperhitungkan. Selain itu, biaya yang
semua biaya atau pengeluaran. diperhitungkan digunakan untuk
2. Usahatani tersebut dapat menghitung nilai penyusutan dari
menghasilkan penerimaan penggunaan suatu peralatan.
tambahan untuk membayar
bunga modal yang dipakai, baik Analisis Pendapatan
modal sendiri maupun modal Pendapatan usahatani merupakan
yang dipinjam. selisih biaya yang dikeluarkan dan
3. Usahatani tersebut dapat penerimaan yang diperoleh
memberikan balas jasa (Tjakrawiralaksana, 1983). Besarnya
pengelolaan yang wajar kepada pendapatan yang diterima merupakan
petani itu sendiri. balas jasa untuk tenaga kerja, modal kerja
4. Usahatani tetap produktif pada keluarga yang dipakai dan pengelolaan
akhir tahun, seperti halnya pada yang dilakukan oleh seluruh anggota
awal tahun produksi. keluarga. Bentuk dan jumlah pendapatan
306
Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) …………………………………..

memiliki fungsi yang sama, yaitu untuk pada anggota keluarga tani, modal yang
memenuhi keperluan sehari-hari dan beraneka ragam jenisnya serta unsur
memberikan kepuasan petani agar dapat pengelolaan atau manajemen yang
melanjutkan kegiatannya. Pendapatan ini peranannya dibawakan oleh seseorang
akan digunakan untuk memenuhi yang disebut petani, saling terkait satu
kebutuhan kebutuhan dan kewajiban- sama lain karena kedudukannya dalam
kewajiban. Dengan demikian pendapatan usahatani sama pentingnya sehingga
yang diterim petani akan dialokasikan keempat unsur tersebut tidak dapat
pada berbagai kebutuhan. dipisahkan (Handayani, 2006).
Soeharjo dan Patong (1977) juga Usahatani semangka dipengaruhi oleh
menyebutkan bahwa analisis pendapatan faktor – faktor produksi karena faktor
usahatani mempunyai kegunaan bagi produksi dapat menentukan hasil produksi
pemilik faktor produksi dimana ada dua dari tanaman semangka tersebut. Pada
tujuan utama dari analisis pendapatan, penelitian yang akan dilaksanakan faktor
yaitu (1) menggambarkan keadaan – faktor produksi diantaranya luas sewa
sekarang dari suatu kegiatan usahatani, lahan, tenaga kerja, bibit, pupuk dan
dan (2) menggambarkan keadaan yang pestisida. Selain faktor – faktor tersebut,
akan datang dari suatu kegiatan usahatani semangka juga dipengaruhi
usahatani. Analisis pendapatan usahatani oleh harga jual. Harga jual adalah harga
sendiri sangat bermanfaat bagi petani yang berlaku pada saat panen tiba,
untuk mengukur tingkat keberhasilan dari dengan demikian untuk mendapatkan
usahataninya. Bagi seorang petani, pendapatan yang diinginkan petani, maka
analisis pendapatan membantunya untuk banyak faktor yang saling mempengaruhi
mengukur apakah usahataninya pada dan dipengaruhi.
saat itu menguntungkan atau tidak Lahan merupakan modal utama dalam
menguntungkan. Usahatani dikatakan usahatani semangka biji dan non biji
sukses apabila pendapatan yang selain tenaga kerja dalam menopang
diperoleh memenuhi syarat-syarat kehidupannya. Meningkatnya jumlah
sebagai berikut: penduduk mengakibatkan lahan yang
a. Cukup untuk membayar semua dapat diusahakan untuk pertanian
pembelian sarana produksi menjadi semakin berkurang.
termasuk biaya angkutan dan Berkurangnya lahan pertanian
biaya administrasi yang mungkin menyebabkan jumlah usahatani sempit
melekat pada pembelian tersebut. bertambah.
b. Cukup untuk membayar bunga Sempitnya lahan yang seringkali
modal yang ditanamkan dimiliki oleh petani dan tuntutan keadaan
(termasuk pembayaran sewa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-
tanah atau pembayaran dana hari, membuat petani harus mencari
depresi modal). peluang lain untuk meningkatkan
c. Cukup untuk membayar tenaga pendapatan.
kerja yang dibayar atau bentuk-
bentuk upah lainnya untuk tenaga Hipotesis
kerja yang tidak diupah. Sesuai dengan kerangka pemikiran
Analisis pendapatan usahatani diatas, maka hipotesis yang diajukan
memerlukan dua informasi, yaitu adalah sebagai berikut :
informasi keadaan seluruh penerimaan 1. Ada perbedaan faktor produksi (
dan informasi seluruh pengeluaran luas lahan, biaya tenaga kerja,
selama waktu yang telah ditetapkan biaya pupuk, dan biaya pestisida )
(Soekartawi, 1996). terhadap pendapatan petani
Semangka Biji dan Semangka
Kerangka Pemikiran Non Biji.
Usahatani semangka biji dan non biji 2. Ada perbedaan keuntungan
merupakan kegiatan di bidang pertanian petani Semangka Biji dan
yang mengorganisasikan alam, tenaga semangka Non Biji.
kerja, modal dan manajemen, yang 3. Usahatani Semangka Biji dan
ditujukan untuk produksi Semangka. Semangka Non Biji layak untuk
Keempat unsur, yaitu lahan yang mewakili diusahakan.
untuk alam, tenaga kerja yang bertumpu
307
Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) …………………………………..

METODE PENELITIAN Data sekunder diperoleh dari berbagai


instansi atau dinas serta media cetak
Lokasi dan Waktu Penelitian Lapangan yang berkaitan dengan masalah
Penelitian lapangan dilaksanakan di penelitian seperti, Badan Pusat Statistik
Desa Sukajadi Kecamatan Perbaungan Serdang Bedagai, Kantor
Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Kelurahan/Desa, Litbang, Kompas, Media
Sumatera Utara pada bulan Juli sampai Indonesia, informasi dan hasil penelitian
September 2015. Desa Sukajadi dipilih serta tulisan yang berkaitan dengan
sebagai lokasi penelitian dengan penelitian.
pertimbangan bahwa Desa Sukajadi
dulunya merupakan bagian dari yang Metode Analisis dan Pengolahan Data
merupakan bagian dari penghasil buah Adapun analisis data yang digunakan
semangka biji dan non biji bagi dalam penelitian ini yaitu Metode Regresi
Kabupaten Serdang Bedagai. Linier Berganda (Multipple Linier
Pemilihan Desa Sukajadi sebagai Regression) dengan persamaan :
lokasi penelitian karena desa ini Y = a +b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 +
merupakan salah satu desa di Kecamatan b5 X5 + e
Perbaungan yang pertaniannya relatif Keterangan:
maju namun masih terdapat petani yang Y = Pendapatan Petani
relatif kurang maju. Dengan demikian, X1 = Sewa lahan (Rp/Ha)
kondisi di desa ini diasumsikan dapat X2 = Biaya Tenaga kerja (Rp/HKSP)
mewakili berbagai kondisi yang terjadi di X3 = Biaya Benih (Rp/ Kg)
lapang. X4 = Pupuk (Rp/ Kg)
X5 = Biaya pestisida (Rp/ Liter)
Teknik Pengambilan Sampel dan a = Intercept
Metode Pengumpulan Data b1 – b5= Koefesien Regresi
Penelitian ini merupakan penelitian e = error term (faktor pengganggu)
dua tahap. Tahap pertama yaitu dalam
pencarian data sekunder serta literatur Dengan kaidah pengambilan
dan tahap kedua yaitu pengambilan data keputusan yaitu:
primer melalui proses turun lapang, Jika thit > ttab, maka H0 di tolak, H1
pengolahan dan analisis data diterima, berarti hipotesis diterima
perbandingan. Unit-unit contoh dalam Jika thit < ttab, maka H0 diterima, H1 di
penelitian ini adalah petani semangka. tolak, berarti hipotesis ditolak
Pemilihan petani responden dilakukan Untuk menguji hipotesis dua digunakan
dengan sengaja (purposive) dengan rumus adalah sebagai berikut:
menggunakan sistem sampel stratifikasi
sederhana (stratified sampling). Populasi 𝜋 = 𝑇𝑅 − 𝑇𝐶
petani dibagi menjadi 2 populasi, yaitu Keterangan:
berdasarkan sistem petani semangka biji 𝜋 = keuntungan
dan non biji. Kemudian dari masing- TR = Total Revenue (Penerimaan)
masing populasi tersebut diambil masing- TC = Total Cost (Biaya)
masing 15 responden, sehingga total Total penerimaan dikurangi dengan total
responden sebanyak 30 orang. Data biaya produksi (Soekartawi, 1995)
untuk penelitian ini dikumpulkan dari
tingkat petani (tingkat primer) dan data Definisi Operasional
sekunder, baik secara kuantitatif maupun Untuk dapat memudahkan pengukuran
secara kualitatif. Data primer diperoleh terhadap variabel-variabel yang
melalui pengamatan dan wawancara digunakan dalam penelitian dan untuk
langsung terhadap responden (petani memperoleh kejelasan serta kesamaan
semangka) yang telah dipilih sebelumnya pengertian maupun pemahama, maka
dengan menggunakan kuesioner. perlu diberi batasan dengan defenisi
Wawancara dilakukan pada seluruh operasional sebagai berikut :
responden secara satu-persatu, dan 1. Petani semangka adalah petani yang
mengadakan pengamatan secara pada umumnya bermata pencaharian
langsung keadaan usahatani yang dimiliki bertani semangka.
responden. Sedangkan data sekunder 2. Usahatani adalah usaha mengolah
digunakan untuk mendukung data primer. lahan di permukaan bumi yang
308
Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) …………………………………..

dilakukan oleh petani dan atau 12. Harga semangka adalah harga
keluarganya, atau badan usaha semangka pada saat panen yang
lainnya untuk bercocok tanam dan dinyatakan dalam rupiah/kg.
atau memelihara ternak dan 13. Harga sarana produksi pupuk,
mengambil hasilnya. pestisida, dan lainnya adalah harga
3. Musim Tanam adalah periode atau beli petani pada saat proses produksi
waktu yang dihabiskan oleh petani yang dinyatakan dalam rupiah.
mulai dari persiapan lahan, 14. Luas sewa lahan adalah luas tanah
penanaman, penyiangan hingga garapan yang diusahakan untuk
proses pemanenan. tanaman semangka yang diukur
4. Modal adalah barang ekonomi berupa dalam ha.
lahan, bangunan, alat-alat dan mesin, 15. Biaya Tenaga kerja adalah Biaya
tanaman di lapangan, sarana yang di berikan kepada tenaga kerja
produksi dan uang tunai yang baik dalam maupun luar dari keluarga
digunakan untuk menghasilkan padi. yang digunakan dalam kegiatan
5. Tenaga Kerja adalah tenaga kerja usahatani semangka dalam satu kali
yang digunakan dalam proses musim tanam.
produksi baik untuk persiapan bibit, 16. Biaya Pupuk adalah seluruh biaya
pengolahan sawah, penanaman dan dalam pembelian pupuk yang
pemeliharaan, pemanenan dan digunakan dalam usahatani
pengangkutan. Tingkat upah semangka dalam satu kali musim
berdasarkan pada tingkat upah yang tanam yang dinyatakan dalam kg/Rp.
berlaku di daerah penelitian.
6. Penerimaan Usahatani merupakan HASIL DAN PEMBAHASAN
nilai produksi yang diperoleh dari
produk total dikalikan dengan harga Di daerah penelitian tanaman
jual di tingkat petani. Satuan yang semangka memang bukan merupakan
dipakai adalah rupiah. tanaman yang dominan diusahakan oleh
7. Pendapatan Usahatani merupakan petani. Namun daerah tersebut
selisih antara penerimaan dan biaya merupakan salah satu sentra produksi
usahatani. tanaman semangka untuk penyebaran di
8. Benih Semangka adalah jumlah benih Desa Sukajadi Kec. Perbaungan Kab.
yang digunakan dalam usahatani Serdang Bedagai dan sekitarnya. Hasil
dalam satu musim tanam dan diukur analisis statistik dapat dijelaskan pada
dalam satuan kilogram. uraian berikut ini:
9. Pestisida adalah jumlah pestisida
yang digunakan dalam proses a. Pengaruh Faktor Produksi (Luas
produksi dalam suatu musim tanam Lahan, Biaya Tenaga Kerja, Biaya
dan diukur dalam satuan liter. Benih, Biaya Pupuk, Biaya
10. Biaya produksi adalah semua biaya Pestisida) Terhadap Pendapatan
yang dikeluarkan oleh petani untuk Petani Semangka Biji Dan
membiaya dalam aktivitas produksi Semangka Non Biji
yang diusahakan dalam usahatani Dari hasil penelitian yang telah
semangka yang dinyatakan dalam dilaksanakan, Apakah Luas Lahan (X 1),
rupiah Biaya Tenaga Kerja (X2), Biaya Benih
11. Produksi adalah hasil panen dari (X3), Biaya Pupuk (X4), Biaya Pestisida
usahatani semangka yang diperoleh (X5) Terhadap Perdapatan Petani
selama satu kali musim tanam diukur Semangka Biji Dan Semangka Non Biji,
dalam rupiah kg/ha maka diperoleh persamaan Regresi Linier
Berganda seperti Tabel berikut ini:
309
Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) …………………………………..

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Semangka Biji Dan Semangka Non Biji
Koef Regresi Std. Error t-hitung Signifikan
Variabel S. Biji Non Biji S. Biji Non Biji S.Biji Non Biji S.Biji Non Biji
7726252.2 4491332. 3731228.7 6625580.6 2.071 0.678 0.515
0.063
Constant 17 647 97 82
Sewa lahan 0.000 66.282 0.000 50.703 0.000 1.307 0.000 0.224
Tenaga -16.754 -1.467 7.329 9.152 -2.286 -0.160 0.876
0.043
Kerja
Benih 0.000 -163.688 0.000 140.088 0.000 -1.168 0.000 0.273
Pestisida 63.067 -0.782 22.695 7.139 2.779 -0.110 0.018 0.915
Pupuk 0.202 64.167 1.472 33.672 0.137 2.829 0.893 0.824

F. Hitung S. Biji = T. Tabel (0,05) = 2.262


R. Square = 0.973 63.774
F. Hitung Non Biji =
15.330
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2015

Dari hasil pengujian yang dilakukan, penambahan 1% akan menaikkan


maka dapat diperoleh persamaan regresi pendapatan petani secara tidak nyata
linier berganda sebagai berikut: terhadap semangka biji sebesar 0.000%
Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + sedangkan semangka non biji sebesar
e 66.282, yang artinya bahwa setiap
Keterangan : penambahan sewa lahan sebanyak 1%
Y = Pendapatan Petani akan menaikkan pendapatan petani
X1 = Sewa Lahan (Rp/Ha) semangka non biji secara tidak nyata
X3 = Biaya Tenaga Kerja sebesar 66.282%. Hubungan ini berarti
(Rp/HKSP) semakin banyak sewa lahan yang
X4 = Biaya Benih (Rp/Ha) digunakan akan meningkatkan
X5 = Biaya Pestisida (Rp/Liter) pendapatan petani semangka secara
Berdasarkan hasil perhitungan, tidak nyata.
diketahui jika thitung < ttabel , maka H1 Berdasarkan hasil uji statistik untuk
ditolak H0 diterima, artinya bahwa variabel semangka biji jika thitung < ttabel (0.000 <
Sewa lahan (X1), Tenaga Kerja (X2), 2.262) maka H1 ditolak H0 diterima,
Benih (X3), Pupuk (X4) dan pestisida (X5), sedangkan semangka non biji jika t hitung <
tidak berpengaruh nyata terhadap ttabel (1.307 < 2.262) maka H1 ditolak H0
pendapatan petani semangka biji dan diterima, artinya bahwa variabel biaya
semangka non biji pada tingkat sewa lahan (X1) tidak berpengaruh nyata
kepercayaan 95%. terhadap pendapatan petani semangka
Koefisien determinasi R Square biji dan non biji pada tingkat kepercayaan
menunjukkan nilai sebesar 0.973 artinya 95%.
variabel independen biaya sewa lahan
(X1), biaya tenaga kerja (X2), biaya benih c. Pengaruh Faktor Tenaga Kerja (X2)
(X3) dan biaya pupuk (X4) mampu Terhadap Pendapatan Petani
memberikan penjelasan terhadap Semangka Biji Dan Semangka Non
pendapatan petani semangka biji dan non Biji
biji sebesar 97,30 % sedangkan sisanya Sektor pertanian merupakan salah
2,7% di pengaruhi variabel yang tidak satu lahan lapangan pekerjaan yang
termasuk dalam metode penelitian. banyak menyerap tenaga kerja didaerah
pedesaan. Mulai dari anak – anak sampai
b. Pengaruh Biaya Sewa lahan (X1) orang dewasa dapat berkecimpung
Terhadap Pendapatan Petani disektor pertanian ini. Dalam usahatani
Semangka Biji Dan Non Biji semangka biji dan semangka non biji
Variabel bebas sewa lahan semangka didesa penelitian digunakan tenaga kerja
biji sebesar 0.000, artinya bahwa setiap dalam keluarga dan tenaga kerja diluar
310
Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) …………………………………..

keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga bahwa setiap penambahan pupuk


terdiri dari istri dan anak – anaknya sebanyak 1% akan menaikkan
sedangkan tenaga kerja diluar keluarga pendapatan petani semangka non biji
adalah warga desa yang bekerja sebagai secara tidak nyata sebesar -0.782%.
buruh tani. Upah untuk pengelolaan Hubungan ini berarti semakin banyak
tanah, penanaman, pembersihan dan pupuk yang digunakan akan
pemupukan masing – masing dihargai meningkatkan pendapatan petani
dengan upah Rp. 50.000 – 60.000/HK. semangka secara tidak nyata.
Hasil pengujian dengan uji statistik Berdasarkan hasil uji statistik untuk
untuk tenaga kerja semangka biji semangka biji thitung < ttabel (0.137< 2.262)
diperoleh nilai thitung < ttabel (-2.286 < 2,262) maka H1 ditolak H0 diterima, artinya
dan semangka non biji thitung < ttabel (-0.160 bahwa variabel biaya pupuk (X4) tidak
< 2,262 ) pada tingkat kepercayaan 95%. berpengaruh nyata terhadap pendapatan
Dengan demikian H1 ditolak dan H0 petani semangka biji pada tingkat
diterima yang berarti variable tenaga kerja kepercayaan 95% sedangkan semangka
(X2) tidak ada pengaruh nyata terhadap non biji jika thitung < ttabel (-0.110< 2,262)
pendapatan petani semangka biji dan maka H1 ditolak H0 diterima, artinya
semangka non biji. bahwa variabel biaya pupuk (X4) tidak
berpengaruh nyata terhadap pendapatan
d. Pengaruh Biaya Benih (X3) Terhadap petani semangka non biji pada tingkat
pendapatan Petani Semangka Biji kepercayaan 95%.
Dan Non Biji
Berdasarkan hasil regresi linier f. Pengaruh Biaya Pestisida (X5)
berganda dapat ditentukan bahwa Terhadap Pendapatan Petani
variabel biaya benih (X3) mempunyai Semangka Biji Dan Non Biji
pengaruh terhadap pendapatan petani Berdasarkan hasil regresi linier
semangka biji dan non biji, dimana berganda dapat ditentukan bahwa
koefisiennya menunjukkan sebesar 0.000 variabel biaya pestisida (X5) mempunyai
sedangkan semangka non biji pengaruh terhadap pendapatan petani
koefisiennya sebesar -163.688, artinya semangka biji dan semangka non biji,
apabila variabel biaya benih bertambah dimana koefesiennya menunjukkan
1% maka pendapatan akan meningkat sebesar 63.067 sedangkan semangka
terhadap pendapatan petani semangka non biji koefisiennya sebesar 64.167,
biji dan non biji. artinya apabila variabel biaya pestisida
Berdasarkan hasil uji statistik untuk bertambah 1% maka pendapatan akan
semangka biji thitung < ttabel (0.000 < 2.262) meningkat terhadap pendapatan petani
maka H1 ditolak H0 diterima, artinya semangka biji dan non biji.
bahwa variabel biaya benih (X3) tidak Berdasarkan hasil uji statistik
berpengaruh nyata terhadap pendapatan semangka biji jika thitung > ttabel (2.779 >
petani semangka biji pada tingkat 2.262) maka H1 diterima H0 ditolak ,
kepercayaan 95% sedangkan semangka artinya bahwa variabel biaya pestisida
non biji jika thitung < ttabel (-1.168 < 2,262) (X5) berpengaruh nyata terhadap
maka H1 ditolak H0 diterima, artinya pendapatan petani semangka biji pada
bahwa variabel biaya benih (X3) tidak tingkat kepercayaan 95%, sedangkan
berpengaruh nyata terhadap pendapatan semangka non biji jika thitung > ttabel (2.829
petani semangka non biji pada tingkat > 2.262) maka H1 diterima H0 ditolak ,
kepercayaan 95%. artinya bahwa variabel biaya pestisida
(X5) berpengaruh nyata terhadap
e. Pengaruh Biaya Pupuk (X4) pendapatan petani semangka non biji
Terhadap Pendapatan Petani pada tingkat kepercayaan 95%. Demikian
Semangka Biji Dan Non Biji hipotesis diterima, hal ini terjadi karena
Variabel bebas pupuk mempunyai pendaptan petani dipengaruhi oleh faktor
elastisitas semangka biji sebesar 0.202, biaya pestisida.
artinya bahwa setiap penambahan 1%
akan menaikkan pendapatan petani
secara tidak nyata terhadap semangka biji
sebesar 0.202% sedangkan semangka
non biji sebesar -0.782, yang artinya
311
Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) …………………………………..

KESIMPULAN DAN SARAN dapat meningkatkan pendapatan


petani.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan DAFTAR PUSTAKA
pembahasan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut: Adjid, D. Abdul,1991,Konsep Alih
1. Ada perbedaan faktor produksi Teknologi Pertanian Lahan kering :
(Sewa Lahan, Biaya Tenaga Kerja, makalah disampaikan pada
Biaya Benih, Biaya Pupuk dan symposium nasional penelitian dan
Biaya Pestisida) terhadap pengembangansistem usaha tani
pendapatan petani semangka biji lahan kering yang berkelanjutan
dan semangka non biji. yang diselenggarakan oleh
2. Tingkat keuntungan untuk petani UNIBRAW 29 – 31 Agustus 1991.
semangka biji rata-rata Rp.
31.267.616.67,-/musim, sedangkan Dewantoro; Puspaningrum, dan Suwardi,
tingkat keuntungan semangka non 1997, Diklat Pengantar Praktikum
biji rata-rata Rp. 46,662,742,- Ilmu Usahatani, Laboratorium EP
/musim. dan Usahatani, Fakultas Pertanian
3. Dari Hasil didaerah penelitian UPN “Veteran” Yogyakarta.
semangka biji layak untuk
diusahakan dengan perhitungan Hadisapoetro, S., 1982, Biaya Dan
R/C > 1 = (3.23) sedangkan Pendapatan Di Dalam Usahatani,
semangka non biji layak untuk UGM,Yogyakarta.
diusahakan oleh petani dengan
perhitungan R/C > 1 = (4.86). Hattab, S, 2000. Kewenangan
Departemen Pertanian Perlu
Saran Diperjelas, dalam Sorotan Sinar Tani
1. Untuk petani, agar lebih bijaksana Jakarta, 23- Pebruari 2000
mencurahkan tenaga kerjanya
untuk kegiatan – kegiatan yang Hernantho, F, 1998. Ilmu Usahatani,
lebih menguntungkan. Karena Penebar Swadaya, Jakarta
dengan memilih kegiatan yang
menguntungkan diharapkan dapat Moehar D, 2002. Pengantar Ekonomi
meningkatkan pendapatan petani Pertanian, Bumi Aksara, Bandung
itu sendiri.
2. Untuk pemerintah, agar lebih Mubyarto, 1989, Pengantar Ekonomi
berperan aktif dalam peningkatan Pertanian, LP3ES, Jakarta.
usahatani semangka biji dan
semangka non biji dengan Nasir, M., 1988, Metode Penelitian,
memperhatikan kehidupan para Ghalia Indoensia, Jakarta
petani terutama dalam hal
penyediaan sarana produksi, sebab Prajnanta, F, 1999. Agribisnis Semangka
apabila sarana produksi tersedia Non Biji. Penebar Swadaya jakarta.
dan mudah didapat oleh petani
dalam jumlah yang memadai dan Rukmana,R, 20002. Budidaya Melon
harga terjangkau maka biaya Hibrida, kanisius , Jakarta
produksi bisa ditekan sekecil
mungkin. Dengan demikian Soekartawi, 1995. Analisis Usahatani, UI-
diharapkan dapat lebih Press, Jakarta
meningkatkan pendapatan petani.
3. Kepada mahasiswa diharapkan Soekartawi, 1993, Prinsip Dasar Eonomi
untuk meneliti tentang masalah Pertanian, Raja Gratindo Persada,
petani yang melaksanakan usaha Jakarta.
budidaya semangka biji dan
semangka non biji agar menjadi Soekartawi, 1996, Panduan Membuat
produk yang dapat dipasarkan Usulan Proyek Pertanian Dan
dipasar-pasar modern sehingga Pedesaan, Penerbit ANDI.
Yogyakarta.
312
Fuad Balatif : Analisis Usahatani Semangka (Citrullus lanatus) …………………………………..

Soekartawi, 1996, Pembangunan


Pertanian Untuk Mengentaskan
Kemiskinan, Penerbit Universitas
Indonesia (UIP), Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai