Anda di halaman 1dari 3

Nama : Jidan Ibra Wadani

Jurusan : Menejemen Keuangan syariah

Fakultas Ekonomi Bisnis Syariah

Tugas PBAK 2021

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH


TULUNGAGUNG

ESAI

Pengembangan Pertanian di Desa

Padi merupakan tanaman yang sangat penting di Indonesia. Padi menghasilkan


beras. Banyak penduduk Indonesia yang mengonsumsi padi untuk kebutuhan sehari-
hari. Banyak masyarakat yang mengonsumsi tanaman padi yang diolah menjadi beras
untuk kebutuhan pokok, sehingga sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki
pencaharian sebagai petani, salah satunya adalah di desa Gandusari yang terletak di
Kabupaten Trenggalek Jawa Timur. Desa Gandusari terdapat banyak komoditas yang
mereka tanam sesuai dengan kebutuhan mereka. Komoditas pertanian yang terdapat di
desa Gandusari antara lain yakni komoditas padi, jagung, kubis, cabai, lengkuas, terung,
dan tomat. Dimana yang sebagai komoditas utama adalah padi dan jagung.

Untuk mendukung kegiatan dan pengetahuan para petani di desa Gandusari, para
petani bergabung dalam beberapa kelompok tani yang terdiri dari kelompok tani yang
fokus pada tanaman tembakau, kelompok tani yang fokus pada tanaman padi, kelompok
tani yang fokus pada buah buahan, kayu kayuan dan juga sayur sayuran dan kelompok
tani yang fokus pada penghijauan. Peran kelompok tani seharusnya sebagai wadah para
petani untuk berdiskusi mengenai permasalahan pertanian mereka, dan juga sebagai
wadah atau jembatan untuk meminta bantuan kepada pemerintahan setempat.

Untuk pengairan sendiri, masyarakat desa Gandusari khususnya petani


memanfaatkan sumur-sumur yang di gali di pinggiran sawah. Pengairan sudah cukup
baik karna menggunakan pompa air bertenaga listrik untuk masalah pengairan ke
sawah-sawah, kadang juga saat musim hujan saluran air dekat sawah mengaliri air yang
cukup banyak untuk dapat mencukup kebutuhan pengairan.
Dalam sistem pengolahan sawah yang di lakukan oleh kebanyakan petani yang
ada di desa Gandusari masih menggunakan sistim tradisional dan sama sekali belum
sepenuhnya menggunakan teknologi tepat guna dalam artian dari kepemilikan alat
teknologi juga memang belum dimiliki oleh petani yang ada di desa Gandusari, hanya
saja pada pola pembajakan sawah petani di desa Gandusari telah terbentuk teknologi
berupa hand tracktor dengan berbagai tipe. Saya berharap kedepan petani padi sawah
yang ada di desa Gandusari akan lebih maju dan dapat meningkatkan hasil panennya
sehingga program lumbung padi dapat dimaksimalkan.

Setelah itu untuk penanganan hama dan penyakit tanaman di desa Gandusari
masih mengandalkan bahan bahan kimia sintetik, mereka belum mengaplikasikan
pengendalian hama dan penyakit secara terpadu. Hal ini mungkin terjadi karena
kurangnya pengetahuan dan kesadaran para petani terhadap pengendalian hama dan
penyakit yang baik dan ramah lingkungan. Peran pemerintah dalam hal ini sebenarnya
sudah dilakukan melalui sosialisasi kepada para petani tetapi mereka masih sulit
menerima hal tersebut, karena masih bertumpu pada budaya dan pengetahuan yang
turun-temurun. Sehingga masalah penanganan hama ini cukup sulit karena masalah
yang sama akan terjadi kembali.

Selain itu kebanyakan petani yang terdapat di desa Gandusari penggarapnya


menginjak usia yang sudah tidak produktif lagi, hal ini terjadi karena kebanyakan para
pemuda desa banyak yang merantau ke kota dan juga ke luar pulau untuk bekerja. Hal
tersebut sangat berdampak pada sektor pertanian. Apabila regenerasi petani gagal
dilakukan maka akan menjadi ancaman serius pada sektor pangan. Salah satu
dampaknya adalah lahan lahan pertanian akan berpindah tangan. Seperti lahan pertanian
akan dijual, ketika lahan pertanian sudah terbeli kebanyakan lahan tersebut sudah tidak
digunakan untuk bertani lagi akan tetapi lahan tersebut digunakan untuk membangun
ruko atau lainnya.

Hasil pertanian di desa Gandusari banyak di konsumsi sendiri artinya hasil


pertanian mereka tidak secara komersil (tidak untuk dijual hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri), khususnya untuk tanaman padi hasil panennya tidak untuk dijual
hanya untuk konsumsi pribadi saja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Kesimpulannya adalah pengembangan pertanian di desa Gandusari sudah cukup
baik. Saya berharap lebih baik lagi pengembangan pembangunan pertanian di desa
Gandusari dalam upaya pemerataan kesejahteraan ekonomi desa melalui pendekatan
kawasan dengan memanfaatkan keunggulan sumber daya lokal secara optimal berbasis
inovasi teknologi dan pemberdayaan petani menjadi penting. Agar upaya ini berhasil
maka perlu didukung adanya pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian,
peningkatan kapasitas sumber daya petani, serta dukungan dan komitmen yang kuat dari
pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Anda mungkin juga menyukai