Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmu Pertanian Kaltara (JIPEK)

Volume 1 (1) 2023 : 28 - 33

Pengaruh Harga Pupuk, Pestisida Dan Harga Jual Terhadap Pendapatan Petani Jagung Di
Desa Kelubir Kabupaten Bulungan

The Effect of Fertilizer Prices, Pesticides and Corn Selling Prices on Maize Farmers' Income in Kelubir
Village, Bulungan District

Nila Rusyanti, Sona Mawarni seli*

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Kaltara


Jl. Sengkawit, Tanjung Selor, Kab. Bulungan, Kalimantan Utara, 77212, Indonesia
*Penulis Korespondensi : Sona Mawarni., Email : mawarnisona@gmail.com

Tanggal submisi: 4 Januari 2023; Tanggal penerimaan: 10 Februari 2023

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh harga pupuk, pestisida dan harga jual
jagung terhadap pendapatan petani jagung di Desa Kelubir, Kecamatan Tanjung Palas Utara.
penelitian ini dilakukan dengan metode Simple Random sampling Method (sampel acak sederhana),
dimana unsur dalam semua populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi jumlah
sampel penelitian. Sebelum pengambilan sampel yang kegiatan pertama yang dilakukan adalah
survei, kemudian pengumpulan data melalui responden dengan menggunakan daftar kuesioner yang
telah disiapkan. Dari hasil menunjukan bahwa harga pestisida, pupuk dan harga jual jagung
berpengaruh terhadap pendapatan petani, dimana pengeluaran petani jagung di Desa Kelubir adalah
Rp. 18.047.926, dengan pendapatan sebesar Rp. 8.722.926 dan kelayakan usahatani sebesar 0,51.
Dapat kita lihat bahwa harga pupuk dan pestisida yang mahal membuat petani hanya membeli pupuk
dan pestisida secukupnya dan akibatnya tanaman jagung yang ditanam akan kekurangan nutrisi dan
juga terkena serangan hama yang menyebabkan hasil produksi berkurang dan kurang berkualitas
sehingga harga jagung yang biasanya Rp. 5000 bisa di jual Rp. 4000 /kg, harga pestisida dan pupuk
yang mahal juga membuat pengeluaran petani lebih besar dari pendapatananya.

Kata Kunci: Desa Kelubir, Jagung, Pendapatan, Pupuk, Pestisida, Petani

ABSTRACT

This research aims to find out how the effect of fertilizer prices, pesticides and corn selling prices on
the income of corn farmers in Kelubir Village, Tanjung Palas North District. This research was
conducted with a simple random sampling method (Simple Random Sampling Method), where
elements in all populations have the same opportunity to become the number of research samples.
Before sampling the first activity carried out was a survey, then data collection through respondents
using a list of questions (questionnaires) that had been prepared. The results show that the price of
pesticides, fertilizers and the selling price of corn affect the income of farmers, where the expenditure
of corn farmers in Kelubir Village is Rp. 18,047,926, with an income of Rp. 8,722,926 and farm
feasibility of 0.51. We can see that the expensive prices of fertilizers and pesticides make farmers only
buy enough fertilizers and pesticides and as a result the planted corn plants will lack nutrients and are
also exposed to pest attacks which cause reduced production and less quality so that the price of corn
which is usually Rp. 5000 can be sold at Rp. 4000 /kg, expensive pesticide and fertilizer prices also
make farmers' expenses greater than their income.

Keywords: Kelubir Village, Maize, Income, Fertilizer, Pesticides, Farmers

28
Jurnal Ilmu Pertanian Kaltara (JIPEK)
Volume 1 (1) 2023 : 28 - 33

PENDAHULUAN Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan


bahwa produksi jagung pada tahun 2015
Pembangunan Pertanian merupakan
produksi Jagung di Provinsi Kalimantan Utara
proses yang menambah pendapatan dan
mencapai 1032,00 ton pipilan, dan Kabupaten
produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan
Bulungan mencapai mencapai 546,00 ton
menambah modal dan skill untuk menambah
pipilan. BPS menyatakan pada tahun 2019 luas
campur tangan manusia didalam
panen jagung di Kabupaten Bulungan
perkembangan tumbuh-tumbuhan.
mencapai 460,8 Ha, dan luas panen jagung
Pembangunan pertanian juga meningkatkan
pada tahun 2020 mencapai 476,6 Ha. Desa
persebaran teknologi pertanian modern ke
Kelubir merupakan suatu desa dengan jumlah
daerah pedesaan. Pasca panen merupakan
penduduk sebanyak kurang lebih 1.506 jiwa
sebuah tindakan yang dimulai dengan
yang terdiri dari 779 jiwa laki-laki dan 727 jiwa
pemungutan hasil produksi atau hasil panen
perempuan, dan memiliki luas daerah sekitar
dan kemudian dipasarkan, dalam pasca panen
3.964 Ha, yang terletak di Tanjung Palas
diperlukan penanganan pasca panen yang
Utara, Kabupaten Bulungan, Provinsi
merupakan tindakan pengolahan hasil panen
Kalimantan Utara. Desa Kelubir termasuk
dengan tujuan untuk dipasarkan kepada
pengembang budidaya Jagung di Kabupaten
konsumen. Dengan tujuan menghasilkan
Bulungan dengan jenis varietas pertiwi dan
produk yang aman dan siap dikonsumsi
pioneer, jagung yang telah dipanen akan
(Manua, 2018).
pasarkan sudah dalam bentuk pipilan karena
Sektor pertanian merupakan mata
konsumen hanya membeli jagung yang sudah
pencarian penduduk indonesia sebagai
dalam bentuk pipilan untuk dijadikan pakan
penopang dan pembangunan karena lebih dari
ternak unggas terutama ayam, jagung ini juga
60% masyarakat Indonesia merupakan
dapat dipasarkan langsung ke pasar di
masyarakat yang tinggal dipedalaman dengan
Tanjung Selor dan terdapat juga pengepul
mata pencaharian sebagai petani, sektor
yang membeli jagung langsung ke rumah
pertanian juga memberikan sumbangan bagi
petani di Desa Kelubir dari kedua varietas
pendapatan Negara serta menopang
tanaman jagung yang dibudidayakan varietas
perekonomian Nasional melalui pembentukan
jagung pioneer memiliki harga jual yang lebih
Produksi Domestik Bruto (PDB) (Matakena &
tinggi dibandingkan harga jual dari varietas
Pigai, 2021). Pengembangan sektor pertanian
jagung pertiwi hal ini dikarenakan jagung dari
dilakukan terutama melalui subsektor pangan
varietas pioneer memiliki pipil yang kecil, padat
dan subsektor perkebunan, jagung merupakan
dan berat sehingga tidak perlu digiling lagi,
salah satu komoditi tanaman pangan yang
sedangkan varietas jagung pertiwi memiliki
berperan dalam pengembangan dalam sektor
butiran atau pipil yang besar sehingga harus
pertanian, Jagung merupakan komoditi pangan
dihancurkan dengan digiling menggunakan alat
kedua setelah padi sebagai sumber kalori dan
penggiling khusus. Usahatani jagung di Desa
sebagai makanan penganti beras di Indonesia,
Kelubir sudah layak diusahakan namun harga
dan disamping itu jagung juga sebagai pakan
pupuk dan pestida masih menjadi kendala para
ternak (Musthafa, Malvin, & Mukhlis, 2018).
petani sehingga dari permasalahan tersebut
Tanaman jagung (Zea mays ssp. Mays)
peneliti mengangkat pengaruh pupuk,
merupakan salah satu tanaman pangan
pestisida dan harga jual terhadap pendapatan
penghasil karbohidrat yang terpenting di
petani jagung di Desa Kelubir Kabupaten
dunia, tanaman juga merupakan tanaman
Bulungan sebagai judul penelitian.
semusim. Satu siklus hidupnya diselesaikan
dalam 80-150 hari (Kadek, 2018). Jagung
METODE PENELITIAN
adalah salah satu tanaman serealia penting di
Indonesia, selain sebagai tanaman bahan Metode Pengumpulan Data
pangan pokok pengganti beras dalam upaya
Metode penelitian yang digunakan adalah
diversifikasikan pangan jagung juga
Metode penelitian survei. Metode ini
dimanfaatkan untuk pakan ternak. Jagung juga
merupakan metode penelitian yang dilakukan
merupakan tanaman rumput-rumputan dan
dengan menggunakan survei atau
berbiji tunggal (monokotil), jagung yang
pengumpulan data melalui responden
merupakan tanaman rumput kuat dan sedikit
penelitian dengan mewawancarai responden
berumpun dengan batang kasar dengan
menggunakan kuesioner. Penentuan
tingginya sekitar 0,3-3 cm (Suleman,
responden dalam penelitian ini menggunakan
Kandownagko, & Abdul, 2019).
metode sampel acak sederhana (Simple

29
Jurnal Ilmu Pertanian Kaltara (JIPEK)
Volume 1 (1) 2023 : 28 - 33

Random Sampling Method), dimana unsur TR = P x Q


dalam semua populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk menjadi jumlah sampel Keterangan :
penelitian. Penentuan jumlah sampel dalam TR : Jumlah Penerimaan (Total Revenue);
penelitian ini menggunakan rumus slovin dan Q : Jumlah Hasil Produksi (quantity);
jumlah sampel yang didapatkan adalah 28 P : Harga Jual;
sampel dari 30 populasi.
Teknik pengumpulan data dalam 4. Biaya pengeluaran secara keseluruhan atau
penelitian ini bersumber dari data primer dan total biaya pengeluaran (total cost)
skunder. Pengumpulan data primer dilakukan diperoleh dari penjumlahan biaya tetap
dengan cara observasi, dan wawancara dengan biaya variabel dalam satu kali
langsung dengan menggunakan daftar musim tanam (Suyanti, Marhawati, & Syam,
kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh 2020) dengan menggunakan rumus;
dari beberapa literatur dan instansi terkait
dalam penelitian ini. Penentuan responden TC = BT+BV
dalam penelitian ini menggunakan metode
sampel acak sederhana (Simple Random Keterangan :
Sampling Method), dimana unsur dalam semua TC : Total Cost (total biaya)
populasi mempunyai kesempatan yang sama TFC : Total Biaya Tetap
untuk menjadi jumlah sampel penelitian. TVC : Total Biaya Variabel

1. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian 5. Kelayakan usahatani jagung dengan


ini menggunakan rumus slovin (Juliandi, menghitung revenue cost ratio (RCR atau
2008). R/C) menggunakan rumus (Hernanto, F
1996);
𝑵
n=
𝟏!𝑵𝒆²
R/C = TR/TC
keterangan :
Dimana :
n = Jumlah sampel
R/C : Revenue Cost Ratio
N = Jumlah populasi
TR : Total Revenue/Total Penerimaan
e = Tingkat kesalahan (persen
TC : Total Cost/Total Biaya
kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan dalam pengambilan sampel)
Dengan ketentuan kelayakan usahatani
adalah sebagai berikut :
2. Kerangka Analisis
Jika nilai hitung R/C lebih besar dari suatu
Untuk menjawab permasalahan pertama
yaitu mengetahui besar pendapatan petani (R/C˃1), maka usahatani layak diusahakan,
namun jika nilai hitung R/C lebih kecil atau
jagung dan kelayakan usaha tani, maka
sama dengan 1 (R/C≤1) maka usahatani
perlu dilakukan analisis usahatani, untuk
tidak layak diusahakan (Soekartawi, 1996).
menganalisis pendapatan usahatani petani
jagung dengan menggunakan rumus
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagai berikut (Matakena & Pigai, 2021):
Karakteristik Responden
π = TR-TC
Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini
menggunakan rumus slovin. Populasi (N)
Keterangan :
sebanyak 30 petani, tingkat kesalahan e
π : keuntungan (profit);
sebesar 5% maka besarnya sampel:
TR : Total Revenue/Total Penerimaan; !"
TC : Total Cost/Total Biaya; n=
!!!"(!,!"! )
!"
3. Total revenue atau total penerimaan n=
!!!"(!,!!"#)
diperoleh dari jumlah produksi dikalikan !"
dengan harga jual produksi dalam satuan
n=
!!!,!"#
Rp/Kg, dengan menggunakan rumus !"
n= !,!"#
= 27,90 = 28 responden
penerimaan sebagai berikut;

30
Jurnal Ilmu Pertanian Kaltara (JIPEK)
Volume 1 (1) 2023 : 28 - 33

Jumlah sampel (n) yang diambil dalam penduduk sebanyak kurang lebih 1.506 jiwa
penelitian mengenai analisis pendapatan yang terdiri dari 779 jiwa laki-laki dan 727 jiwa
usahatani jagung di Desa Kelubir Kecamatan perempuan, dan memiliki luas daerah sekitar
Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan yaitu 3.964 Ha, yang terletak di Tanjung Palas
sebanyak 28 responden. Desa Kelubir Utara, Kabupaten Bulungan, Provinsi
merupakan suatu desa dengan jumlah Kalimantan Utara.

Tabel 1. Karakteristik Petani Jagung di Desa Kelubir Kecamatan Tanjung Palas Utara
NO Uraian Jumlah orang Persentase
1 Umur petani . .
a. <25 tahun 0 0
b. 25-50 tahun 19 67,8
c. >50 tahun 9 32,1
2 Tingkat Pendidikan .
a. Tamat SD 13 46,4
b. Tamat SMP 9 32,1
c. Tamat SLTA 6 21,4
3 Pengalaman berusaha tani .
a. <10 tahun 28 100
b. 10-15 tahun 0 0
c. >15 tahun 0 0
4 Luas lahan .
a. <0,5 ha 11 39,2
b. 0,5 - 1 ha 12 42,8
c. C. >1 ha 5 17,8

Desa Kelubir memiliki kelompok tani


jagung yang di ketuai oleh Ardi A Kaudis, Biaya Produksi
dimana kelompok tani ini bekerja sama dengan
Biaya pengeluaran
perusahaan PT. PKN berdasarkan karakteristik
Biaya variable :
petani jagung Desa Kelubir usia 25-50 tahun
a. Pestisida
berjumlah 19 orang dan usia lebih dari 50
Pestisida yang digunakan petani adalah
berjumlah 9 orang, dan berdasarkan tingkat
fenite, biaya yang dikeluarkan rata-rata
pendidikan petani di Desa Kelubir rata-rata
sebesar Rp. 246.071
adalah tamatan SD, dan sebagian tamatan
b. Pupuk
SMP dan SLTA, dengan pengalaman bertani
Pupuk yang digunakan petani adalah NPK
kurang dari 10 tahun dan luas lahan yang
Phonska, biaya yang dikeluarkan rata-rata
dimiliki oleh kelompok tani jagung Desa Kelubir
sebesar Rp. 863.393
adalah 53,3 Ha dengan jumlah anggota 30
c. Tenaga kerja
orang petani aktif, setiap petani memiliki luas
Biaya tenaga kerja dihitung berdasarkan
tanam 0,5 Ha sampai dengan 5 Ha. Jagung
lamanya bekerja, pengolahan lahan,
yang telah dipanen dan telah siap dijual akan
penanaman, pemupukan, dan pemanenan
dijual ke pengepul yang datang ke Desa
dan biaya yang di keluarkan petani adalah
Kelubir dan ada juga petani yang langsung
sebesar Rp. 11.938.462.
menjual ke Pasar Induk, dengan harga Rp.
5000/kg.

31
Jurnal Ilmu Pertanian Kaltara (JIPEK)
Volume 1 (1) 2023 : 28 - 33

Tabel 2. Biaya Produksi


Jumlah Harga/Satuan Harga /Satuan Jumlah
No Jenis (Pupuk/ Pestisida)
Pemakaian Nonsubsidi(Rp/kg) Subsidi(Rp/Kg) Biaya (Rp)
1 Pupuk NPK Phonska 9450 (kg) 130.000 115.000 24.175.000
2 Pestisida Fenite 5,4 (L) 130.000 6.890.000
Sumber : (Data Diolah, 2022)

Biaya pengunaan pupuk dengan jenis berupa fenite rata-rata senilai Rp. 246.071,
pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK dan biaya pengeluaran pupuk NPK rata-rata
phonska jumlah pemakaiannya adalah 9.450 seharga Rp. 863.393 dan biaya pengeluaran
kg dan harga satuan pupuk nonsubsidi untuk tenaga kerja adalah sebesar Rp.
seharga Rp. 130.000/kg, dan harga satuan 11.938,462, dan biaya tetap yang didapatkan
subsidi seharga Rp. 115.000/kg, sehingga dari hasil penelitian ini adalah Rp. 18.047.926
jumlah biaya yang dikeluarkan senilai Rp. dan jumlah penerimaan sejumlah Rp.
24.175.000 biaya pengunaan pestisida dimana 9.325.000, dan jumlah pendapatan sejumlah
pestisida yang digunakan adalah fenite dengan Rp. 8.722.926, dan untuk total kelayakan
jumlah pemakaian 5,4 L dengan harga satuan usahatani adalah 0,51 yang dimana syarat
Rp. 130.000/botol, sehingga biaya yang untuk penerimaan harus < 1 (lebih dari satu).
dikeluarkan senilai Rp. 6.890.000 (Tabel 2).
KESIMPULAN
Biaya tetap Dari hasil dan pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa harga pestisida dan pupuk
Biaya sewa lahan yang dikeluarkan adalah
dan harga jual jagung berpengaruh terhadap
sebesar Rp. 5.000.000 total biaya pengeluaran
pendapatan petani, dimana pengeluaran petani
adalah biaya variabel ditambah biaya tetap :
jagung di Desa Kelubir adalah Rp. 18.047.926,
(TC = TFC + TVC)
dengan pendapatan sebesar Rp. 8.722.926
TC = Rp. 13.047.926 + Rp. 5.000.000
dan kelayakan usahatani sebesar 0,51. Harga
= Rp. 18.047.926
pupuk dan pestisida yang mahal membuat
sehingga total biaya pengeluaran
petani hanya membeli pupuk dan pestisida
sebesar Rp. 18.047.926
secukupnya dan akibatnya tanaman jagung
yang ditanam akan kekurangan nutrisi dan
Penerimaan
juga terkena serangan hama yang
Jumlah penerimaan diperoleh dari jumlah menyebabkan hasil produksi berkurang dan
produksi dikali harga jual produksi (TR = PxQ) kurang berkualitas sehingga harga jagung
TR= 1.865 kg x 5000 yang biasanya Rp. 5000/kg bisa di jual Rp.
= Rp. 9.325.000 4000/kg, harga pestisida dan pupuk yang
mahal juga membuat pengeluaran petani lebih
Pendapatan besar dari pendapatannya. Sementara itu,
kelayakan usahatani di Desa Kelubir pada
Jumlah pendapatan diperoleh dari total
penelitian ini adalah 0,51 dimana ini kurang
penerimaan dikurangi total biaya (π =
layak karena syarat dan ketentuan untuk
TR-TC)
kelayakan usahatani adalah jika nilai hitung
π = 9.325.000 – 18.047.926
total penerimaan di bagi total biaya > 1, maka
= 8.722.926
usahatani layak diusahakan, namun jika nilai
Jadi total pendapatannya adalah Rp.
< 1 maka usaha tani tidak layak diusahakan.
8.722.926
UCAPAN TERIMA KASIH
Kelayakan Usahatani
Total penerimaan dibagi total biaya Penulis mengucapkan puji syukur dan
RCR = 9.325.000 : 18.047.926 terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa
= 0,51 atas berkat dan Rahmat-Nya penelitian ini
dapat berjalan dengan lancar dan selesai,
terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait
Pada penelitian ini menggunakan 28 dalam proses penelitian ini yaitu Yayasan
sampel, biaya pengeluaran pembelian pestisida Pendidikan Tanah Seribu, Tenaga Pendidik

32
Jurnal Ilmu Pertanian Kaltara (JIPEK)
Volume 1 (1) 2023 : 28 - 33

Fakultas Pertanian, Dosen Pendamping pendapatan usahatani jagung (Zea mays,


Lapangan (DPL), PT.PKN, dan Masyarakat L) di Kampung Kaliharapan Distrik Nabire
Desa Kelubir. Kabupaten nabire. Jurnal FAPERTANAK :
Jurnal Pertanijan Dan Peternakan, 6(1).
DAFTAR PUSTAKA
Musthafa, I., Malvin, T., & Mukhlis, M. (2018).
Indah Ussania, N. A. (2022). Saluran DIstribusi
Analisis Pendapatan Usaha Tani Jagung
Pemasaran Asuransi Syariah, 21(1), 43–
Pipilan di Kecamatan Payakumbuh.
52.
Lumbung, 17(2), 57–63.
https://doi.org/10.17467/mk.v21i1.874
https://doi.org/10.32530/lumbung.v17i2.
35
Kadek, arika putri ni. (2018). SKRINING
FITOKIMIA DAN UJI KAPASITAS
Suleman, R., Kandownagko, N. Y., & Abdul, A.
ANTIOKSIDAN DALAM AIR REBUSAN
(2019). Karakterisasi morfologi dan
RAMBUT JAGUNG KETAN (Zea mays var.
analisis proksimat jagung (. Jombura Edu
ceratina) PADA BERBAGAI FORMULASI.
Biosfer Journla, 1(2), 72–81.
Urusan Analis Kesehatan, 11.
Suyanti, V., Marhawati, & Syam, A. (2020).
Manua, L. S. (2018). FAKTOR-FAKTOR YANG
Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani
MEMPENGARUHI TINGKAT pendapatan
Jagung di Desa Labae Kecamatan Citta
petani jagung. Berkala Ilmiah Efisiensi,
Kabupaten Soppeng. Indonesian Journal
18(06), 71–82.
of Social and Educational Studies, 1(1),
48–57.
Matakena, S., & Pigai, M. (2021). Analisis

33

Anda mungkin juga menyukai