Anda di halaman 1dari 11

RTIKEL

Tepung Kasava Termodifikasi Pengembangan Agroindustri


(Tepung Bimo-Cf)
Oleh:
Suismono dan Misgiarta

RINGKASAN

Berdasarkan karakteristik tepung kasava termodifikasi yang dapat memperbaiki


tekstur produk pangan lebih mengembang dan tidak aroma ubikayu, serta harga tepung
tersebut lebih rendah dibanding harga terigu, maka produk ini mempunyai peluang untuk
dikembangkan sebagai bahan baku substitusi tepung terigu di sentra produksi ubikayu.
Hasil produksi tepung kasava termodifikasi dari Mitra di Lampung Selatan dengan
kapasitas produksi 50 ton tepung kasava termodifikasi per minggu dibeli oleh PT Sentra
Food untuk bahan baku substitusi tepung terigu dalam produksi mie instan. Produksi
tepung ini telah dikembangkan oleh PT Sentra Food di beberapa lokasi antara lain di
Kabupaten Pati dengan kapasitas 150 ton/bulan dan Kabupaten Trenggalek. Pemanfaatan
tepung dimaksud sebagai pengganti terigu dapat menunjang program diversifikasi
pangan, agribisnis dan ketahanan pangan, terutama pemanfaatan sumber bahan pangan
lokal.

Kata kunci: Ubikayu, tepung kasava termodifikasi, prosesing

I. PENDAHULUAN kebutuhan 1,4 juta ton ubikayu segar, atau


Di Indonesia, beras dan tepung terigu setara dengan kebutuhan 127,27 ribu hektar
merupakan komoditas pangan yang lahan panen ubikayu, bila produktivitas 11
menempati posisi paling strategis diantara ton/ha). Harga tepung terigu di Indonesia
komoditas pangan lainnya. Tepung terigu, meningkat dari harga Rp. 3.500/kg tahun 2007
salah satu bahan baku utama produk olahan menjadi sekitar Rp.8.500 - Rp.10.000/kg pada
pangan seperti roti, mie dan lainnya. Padahal bulan Mei 2008. Hal ini akan berpengaruh
komoditas gandum belum memungkinkan terhadap kelangsungan hidup industri pangan
dapat dikembangkan di Indonesia. Secara berbasis tepung terigu. Oleh karena itu, harus
komersil gandum berkembang biak pada suhu dicari bahan pangan aiternatif lain sebagai
rendah (di dataran tinggi atau iklim sub-tropis). bahan pengganti terigu. Berdasarkan hal
sedangkan komoditas pangan di dataran tinggi tersebut, maka bahan pangan aiternatif
di Indonesia yang lebih menguntungan adalah berbasis umbi-umbian sangatlah penting untuk
tanaman sayuran. Gandum, bahan baku dikembangkan.
tepung terigu, masih harus di impor dari negara Ubikayu (Manihot esculenta Cratz)
produsen gandum seperti Amerika dan merupakan bahan makanan pokok lokal yang
Australia, dengan volume yang telah mencapai penting setelah beras dan jagung. Ditinjau
3,5 juta ton pada tahun 2003 untuk kebutuhan dari segi budidaya, penanaman ubikayu cukup
bahan baku produk pangan berbasis terigu. mudah dan menguntungkan karena dapat
Bila dilakukan substitusi tepung kasava sebesar tumbuh di seluruh tanah air. Selain itu, cara
10% terhadap tepung terigu, maka dibutuhkan bercocok tanam ubikayu telah dikenai petani,
350 ribu ton tepung kasava (setara dengan biaya produksi relatif murah dengan hasil per

PANGAN 44 Edisi No. 54/XVlIl/April-Juni/2009


hektar cukup tinggi (rata-rata 11 ton/ ha), dan organik khas tepung yang dapat menutupi
tidak mudah diserang hama dan penyakit, aroma dan cita rasa ubikayu, sehingga disukai
serta dapat ditanam pada lahan yang kurang konsumen. Dengan rekayasa teknologi
subur. Produksi ubikayu Indonesia saat ini pengolahan ubikayu menjadi tepung kasava
adalah sekitar 19,8 juta ton (BPS, 2008). termodifikasi diharapkan dapat dihasilkan
Pada umumnya, ubikayu ditanam secara produk pangan yang menunjang diversifikasi
serentak pada awal musim hujan di lahan konsumsi pangan dan ketahanan pangan,
kering atau tadah hujan. Oleh karena itu, serta dapat dikembangkan sebagai kegiatan
waktu panen terjadi relatif serentak yaitu bulan industri.
Juli sampai September dan terjadi masalah Penelitian modifikasi tepung telah banyak
siklus over produksi setiap tahun, sehingga dikembangkan antara lain: teknologi untuk
berpengaruh pada harga ubikayu yang merubah karakteristik tepung dan pati ubikayu
menjadi sangat rendah pada waktu panen melalui modifikasi sifat pati, baik secara kimiawi
raya. Rendahnya harga ubikayu juga (secara hidrolisa asam atau basa), secara fisik
dipengaruhi oleh sifat ubikayu segar yang (pengaruh suhu dan tekanan) maupun secara
mudah rusak, bila tidak segera dilakukan biologi (dengan proses fermentasi) (Moorthy,
penanganan pascapanen, karena kadar air 1983). Emilia et al. (1979) telah menguji
ubikayu segar yang tinggi (sekitar 60%), penggunaan bahan kimia untuk memperbaiki
adanya asam sianida (HCN) yang tekstur tepung kasava. Pengembangan tepung
menyebabkan keracunan dan warna kebiruan, kasava atau tepung Farina di Brazil dilakukan
senyawa poliphenol yang menyebabkan antara lain melalui proses pengupasan,
pencoklatan, dan masih terbatasnya teknologi pencucian, pengirisan, pengeringan dan
pengolahan ubikayu. Teknologi pengolahan penepungan, seperti pembuatan tepung gaplek
ubikayu umumnya masih tradisional yaitu atau tepung kasava. Tepung kasava hasil
direbus, digoreng, dibuat gaplek, tepung tiwul, fermentasi ini disebut Pulvilho (Anonim, 1989).
tepung kasava dan tepung tapioka. Industri Di Indonesia tepung kasava fermentasi secara
tepung tapioka skala besar masih sedikit, alami disebut tepung growol, dan di Afrika
sedang industri tapioka rakyat (ITTARA) belum disebut tepung gari. Melalui proses fermentasi
berkembang. dihasilkan produk tepung ubikayu termodifikasi
Tepung umbi-umbian mudah diolah secara biologis (Biologically Modified Cassava
menjadi berbagai produk olahan untuk Flour/BIMO-CF) yang mempunyai karakteristik
diversifikasi pangan. Namun tepung umbi- tekstur produk olahan lebih Iunak, lebih mekar
umbian tidak memiliki protein gluten seperti dan memiliki aroma manis (tidak berbau
halnya terigu, sehingga produk olahannya tidak singkong), sehingga hampir mendekati
mengembang, tekstur keras dan beraroma karakteristik tepung terigu (Suismono et al.
khas umbi yang kurang sedap. Melalui 2007). Beberapa produk fermentasi tepung
pengolahan ubikayu menjadi tepung yang kasava di atas (tepung growol, tepung gari,
termodifikasi diharapkan dapat memperbaiki tepung palvilo dan tepung Bimo-CF) perbedaan
karakteristik mutu tepung dan produk utama terletak pada variasi mikroba yang
olahannya. Salah satu pangan pengolahan digunakan, sehingga karakteristik tepungnya
pangan aiternatif pendamping beras juga berbeda. Salah satu mikroba yang dapat
diantaranya adalah produk tepung kasava digunakan adalah kelompok bakteri asam
termodifikasi. Tepung kasava termodifikasi laktat (BAL) dengan produk "Tepung Modified
adalah tepung yang terbuat dari ubikayu yang Cassava Flour atau Mocaf (Subagio, 2006).
diproses dengan menggunakan prinsip Bakteri asam laktat dapat memanfaatkan
memodifikasi sel ubikayu secara fermentasi. polisakarida dengan mensekresikan enzim
Mikroba (bakteri) yang tumbuh menyebabkan penghidroiisis pati secara ekstraseluler.
perubahan karakteristik dari tepung yang
dihasilkan, terutama tekstur produk olahan
lebih mengembang dan aroma senyawa

Edisi No. 54/XVIII/April-Juni/2009 PANGAN 45


II. POTENSI DAN STATUS PEMAN pendapatan dan kesejahteraan petani.
FAATAN UBIKAYU
Kembalinya perhatian banyak pihak 2.1 Bahan Baku Ubikayu
terutama pemerintah dalam pengembangan Bahan baku yang digunakan dalam
sektor pertanian bukan tidak ada alasannya. agroindustri tepung kasava termodifikasi adalah
Ketika ekonomi nasional mengalami krisis, ubikayu kupas, Bahan baku tersebut diperoleh
sektor pertanian diharapkan dapat menjadi dari petani dan pedagang yang meliputi proses-
sektor andalan yang mampu menyelamatkan proses antara lain pembelian bahan baku,
perekonomian nasional. Sektor pertanian penimbangan, dan pengukuran rafaksi. Untuk
mampu menjadi penyelamat bila dilihat sebagai memperlancar proses produksi tepung kasava
sub sistem yang terkait antara sistem agribisnis termodifikasi, kegiatan pengadaan bahan baku
dengan industri pengolahan (agroindustri). harus lancardan kontinyu. Penetapan harga
Jika sektor pertanian hanya berputar atau bahan baku kasava merupakan salah satu
dikelola pada sub sistem usahataninya saja faktor penentu besarnya dana yang harus
tanpa ditunjang oleh sistem-sistem lainnya disediakan oleh pabrik tepung. Dalam
seperti agroindustri, pemasaran dan Iain-Iain, kemitraan ini, harga ubikayu yang ditetapkan
maka sektor ini tidak akan memberi manfaat oleh pengelola tepung kasava didasarkan pada
yang besar bagi petani. tujuan yang saling menguntungkan karena
Beberapa permasalahan umum yang industri tepung diperuntukkan bagi petani,
dihadapi oleh petani dalam mengembangkan maka keuntungan sebesar-besarnya
usahataninya antara lain adalah keterbatasan diupayakan untuk dapat meningkatkan
penguasaan teknologi produksi dan modal. Di pendapatan petani khususnya di lokasi industri
samping itu rantai tataniaga yang relatif panjang tepung melalui penetapan harga yang layak.
menyebabkan pendapatan petani menjadi Tabel 1 memperiihatkan bahwa
rendah. persentase pertumbuhan volume produksi
Untuk mengatasi hal tersebut, maka ubikayu menyiratkan peningkatan permintaan
diharapkan pemerintah mengeluarkan khususnya industri pengolahan pangan
kebijakan mengenai industrialisasi yang maupun pakan. Kajian terhadap komoditas
berbasis pertanian terutama di perdesaan baik ubikayu memperiihatkan bahwa peningkatan
industri yang berskala besar maupun berskala produksi cukup signifikan. Berdasarkan
kecil. Pemerintah perlu mencanangkan gambaran tersebut, maka ubikayu merupakan
pengembangan agribisnis dengan komoditi sumber pangan potensiai untuk menjadi
unggulan ubikayu yang memiliki prospek substitusi beras dalam upaya penganeka
pengembangan yang sangat luas dan ditunjang ragaman konsumsi pangan. Agar dapat
oleh tersedianya lahan, tenaga kerja, modal, menggantikan beras, pengolahan umbi menjadi
dan teknologi usahatani yang pada akhirnya tepung merupakan pilihan terbaik karena; (1)
industrialisasi diharapkan ini akan lebih tepung merupakan produk yang praktis
berpihak kepada petani. penggunaanya, sehingga dapat diolah
Salah satu aiternatif yang cukup layak langsung menjadi makanan instan atau
untuk dilaksanakan dalam realisasi kebijakan sebagai bahan baku pangan lainnya, (2)
tersebut adalah pengembangan industri teknologi pengolahan tepung sangat mudah
pengolahan ubikayu rakyat menjadi menjadi dikuasai dengan biaya murah, sehingga para
beberapa produk olahan setengah jadi seperti pelaku usaha skala kecil-menengah dapat
tapioka, tepung kasava, kripik, dan kerupuk di mengembangkan usaha ini, (3) tepung mudah
daerah-daerah sentra produksi ubikayu. dimodifikasi bentuk dan rasanya, serta
Pengembangan industri pengolahan ini difortifikasi dengan nutrisi yang diperlukan
diharapkan mampu menumbuhkembangkan seperti vitamin dan mineral dan, (4) masyarakat
ekonomi perdesaan dan memberikan pengaruh telah terbiasa mengkonsumsi makanan berasal
sosial ekonomi yang positifuntuk meningkatkan dari tepung (Nasution, 2006).

PANGAN 46 Edisi No. 54/XVIIL'April-Juni/2009


Tabel 1. Produksi ubikayu Indonesia (2004 - 2008)
Tahun Produksi Ubikayu (ton)
2004 19.424.707
2005 19.321.183
2006 19.989.640
2007 19.802.508
2008 20.313.082
Sumber: BPS (2008)

2.2 Perubahan Sifat Fisik dan Kimia fermentasi terjadi pula kehilangan komponen
Tepung Kasava Termodifikasi penimbul warna, dan protein yang dapat
Ubikayu merupakan sumber karbohidrat menyebabkan warna coklat ketika
dan bahan baku tepung kasava termodifikasi pengeringan. Dampaknya adalah warna
(Tabel 2). Tepung kasava biasa merupakan tepung yang dihasilkan lebih putih jika
produk tepung dari ubikayu yang diproses dibandingkan dengan warna tepung kasava
melalui perajangan (chip/ sawut) dan tidak biasa.
melalui proses fermentasi. Perbaikan kualitas tepung dipengaruhi

Tabel 2. Komposisi kimia ubikayu segar dan tepung kasava, serta beberapa bahan pangan
lainnya, per 100 gram bahan.

Kalori Protein Lemak Karbohidrat Air


Bahan
(kal/100g) (q/1 ooq)
Ubikayu segar 146 1.2 0.3 34.7 62.5
Tepung kasava 337 0.9 0.6 81.7 12.6
Tepung terigu 365 8.9 1.3 77.3 12.0

Beras giling 360 6.8 0.7 78.9 13.0


Kacang hijau 345 22.2 1.2 62.9 10.0
Kacang tanah 452 25.3 42.3 21.1 4.0

Kacang gude 336 20.7 1.4 62.0 "2.2

Sumber: Damardjati et al (1989)

Tepung kasava termodifikasi (Biologically oleh reaksi biokimia selama fermentasi dengan
modified) adalah produk tepung dari ubikayu bakteri asam laktat (BAL). Dalam hal ini, enzim
yang diproses menggunakan prinsip ekstraseluler yang dikeluarkan oleh bakteri
memodifikasi sel ubikayu secara fermentasi. asam laktat selama proses perendaman
Mikrobia yang tumbuh menyebabkan mampu memperbaiki tekstrur tepung. Pati
perubahan karakteristik tepung yang dihasilkan dalam medium dapat dihidrolisis oleh bakteri
berupa naiknya viskositas, kemampuan asam laktat dengan cara mengekskresikan
gelatinisasi, daya rehidrasi dan kemudahan enzim ekstraseluler pemecah pati dan
melarut. Mikroba juga menghasilkan asam- menghasilkan gula sederhana seperti
asam organik, terutama asam laktat yang akan disakarida atau dekstrin yang dapat
terimbibisi dalam bahan. Ketika bahan tersebut dimanfaatkan untuk proses metabolisme
diolah akan dapat menghasilkan aroma dan (Anonim, 1989). Asam laktat mampunyai
citarasa khas yang dapat menutupi aroma aroma khas yang dapat menutup aroma khas
dan citarasa ubikayu yang cenderung tidak ubikayu dan asam sianida yang tidak sedap.
menyenangkan konsumen. Selama proses

Edisi No. 54/XVllL'April-Juni/2009 PANGAN 47


glucose
ATP

• ADP
Glicose-phosphate
NAD+

V-» NADH2
6-phosphogluconate
/-• NAD++

V* NADH,
C02 - Pentose phosphate

+ P;

Glyceraldehyde-3-phosphate Acetyl phosphate


NAD+ -s s~ NADH,

NADH2<^ NAD-

1,3-diphosphoglyceric acid acetaldehyde


NADH,
<• ADP
ADH
v
T v-* ATP * N*. NAD+
3-phosphoglyceric acid ethanol

-H20

Phosphoenolpyruvate
ADP

ATP

pyruvate
NADH,

NAD+

lactate

Gambar 1. Fermentasi gula menjadi asam laktat oleh bakteri asam laktat (Suismono dan
Pujoyuwono, 2006)

Produk tepung kasava termodifikasi ini (40-60oC) (http:www.beritaiptek.com)


tidak sama persis karakteristiknya dengan Perubahan sifat fisik jelas terlihat bahwa
terigu dan tepung beras, sehingga dalam semakin lama direndam derajat putih tepung
aplikasinya diperlukan sedikit perubahan semakin menurun (Tabel 3). Sedangkan sifat
formula atau prosesnya, sehingga akan amilografi, tepung kasava termodifikasi
dihasilkan produk yang bermutu optimal. Untuk menghasilkan viskositas puncak (1130 BU)
produk berbasis adonan, tepung kasava lebih tinggi dibanding tepung kasava non
termodifikasi ini akan menghasilkan mutu prima fermentasi (700 BU) dan tepung terigu (130
jika menggunakan proses "Sponge dough BU) yang berarti produk olahan yang dihasilkan
method' yaitu menggunakan biang adonan, lebih mengembang bila menggunakan tepung
Disamping itu, adonan dari tepung ini akan kasava termodifikasi dibanding tepung kasava
lebih baik jika dilakukan dengan air hangat biasa. Viskositas balik, terjadi sebaliknya

PANGAN 48 Edisi No. 54/XVIIL'April-Juni/2009


dimana pada tepung kasava biasa (220 BU) 3.2 Pembersihan dan Pencucian
lebih tinggi dibanding pada tepung kasava Ubi segar dibersihkan dari tanah dan
termodifikasi (80 BU) dan tepung terigu (90 kotoran dalam keadaan belum terkelupas.
BU), yang berarti produk olahan yang Usahakan dalam waktu memanen, umbi
dihasilkan lebih Iunak dibanding tepung terigu dicabut dari tangkainya dan hindari adanya
dan tepung kasava biasa. Rendemen tepung luka pada kulitnya. Sebaiknya ubikayu segera
kasava termodifikasi (29,93%) hampir sama diproses sebelum kepoyoan. Kualitas hasil
dengan rendemen yang dihasilkan tepung olahan tertinggi dicapai apabila bahan baku
kasava biasa sebesar 28,01%. diproses dalam waktu tidak lebih dari 24 jam.

Tabel 3. Pengaruh varietas dan lama fermentasi perendaman terhadap derajat putih
tepung kasava Modifikasi

Kombinasi perlakuan
Derajat putih (%)
(Varietas, lama perendaman)
Ubikayu var. Manado, 1 hari
86.4
Ubikayu var. Manado, 2 hari
83.6
Ubikayu var. Manado, 3 hari
78.7
Ubikayu var. UJ5, 1 hari
79.6
Ubikayu var. UJ5, 2 hari
77.2
Ubikayu var. UJ5, 3 hari
73.9
Terigu
75,0

III. PROSES PEMBUATAN TEPUNG 3.3 Pengupasan


KASAVA TERMODIFIKASI Melepaskan bagian kulit secara manual
Pada prinsipnya, proses produksi tepung satu per satu merupakan cara pengupasan
kasava ini adalah mengubah bentuk ubikayu ubikayu yang terbaik. Cara ini memberikan
segar menjadi tepung yang berwarna putih rendemen yang tinggi namun memerlukan
dan mempunyai ukuran kehalusan butir sekitar waktu yang relatif lama dan tenaga kerja yang
80 mesh melalui bebrapa tahapan proses. banyak. Pengupasan ubikayu dapat dilakukan
Tahap proses dimulai dari tahap pemanenan, dengan alat bantu berupa pisau atau alat
pengupasan, pencucian, penyawutan, khusus pengupasan ubikayu. Lendiryang ada
perendaman, pengepresan, pengeringan, pada lapisan ubikayu sebaiknya dihilangkan
penepungan, pengayakan dan pengemasan. dengan cara dikerik, segera setelah ubi dikupas
untuk mengurangi kadar asam biru atau asam
3.1 Tahap Pembuatan Sawut (Chip) Kering sianida (HCN).
Tahapan proses penting dan menentukan
mutu tepung kasava yang dihasilkan adalah 3.4 Pencucian Disertai Perendaman
dalam pembuatan sawut kering. Kegiatan ini Ubikayu yang telah dikupas harus
diharapkan amat dilakukan di tingkat petani, secepatnya dicuci dengan air jernih yang
baik secara perorangan maupun kelompok. mengalir. Apabila masih menunggu diproses,
Tahapan pembuatan sawut kering meliputi ubikayu kupas sebaiknya direndam sementara
proses pembersihan atau pencucian, dalam air (perhatikan, semua umbi harus
pengupasan pencucian ubi kupas dan tercelup air, bagian umbi yang tidak tercelup
perendaman, perajangan atau penyawutan akan berwarna coklat).
dan pengeringan.

Edisi No. 54/XVin/April-Juni/2009 PANGAN 49


3.5 Perajangan Ubikayu menjadi Sawut 3.9 Penyimpanan dan Pengangkutan
(Chip) Sawut Kering
Sawut dibuat dengan cara merajang Sawut yang telah kering kemudian
ubikayu dengan kupas menggunakan alat dimasukkan ke dalam kantong plastik, dan
perajang atau penyawut. Alat penyawut disimpan di dalam ruangan yang bersih dan
bertenaga mesin 2-3 HP dapat mencapai kering. Petani kasava seyogyanya menjual
kapasitas penyawutan sampai 500-600 kg produk ke penggilingan tepung dalam bentuk
umbi kupas per jam. Keuntungan penggunaan sawut kering daripada ubi segar, karena dapat
alat penyawut besar ini, antara lain : semua memperoleh nilai tambah yang cukup
ubikayu dapat terajang. Sedangkan dengan menguntungkan. Pengangkutan sawut kering
penyawut kecil bagian pangkal ubikayu ada lebih mudah dan murah dibandingkan dengan
sedikit yang tidak terajang. Bagian tak terajang ubi segar.
ini dikumpulkan dan diiris dengan pisau biasa.
3.10 Tahap Penggilingan Sawut Kering
3.6 Perendaman Sawut Menjadi Tepung Kasava Termodifikasi
Sawut hasil perajangan direndam di dalam Kegiatan ini diharapkan dilakukan oleh
larutan yang telah diberi stater bakteri 0,01% unit usaha produk tepung kasava.
dari bobot umbi segar. Sawut tersebut
difermentasi selama 24 jam. Selama fermentasi 3.11 Penggilingan atau Penepungan
akan ditandai dengan keluarnya gelembung Sawut kering (kadar air 14%) dapat
C02, timbul aroma manis dan tekstur sawut digiling menjadi tepung BIMO-CF dengan
menjadi sangat remah serta warna sawut lebih menggunakan mesin-mesin penepungan beras
putih. yang banyak dijumpai di perdesaan seperti
jenis "hummermill". Pada pabrik penggilingan
3.7 Pemerasan Sawut yang khusus dirancang untuk produksi tepung
Agar pengeringan sawut lebih cepat dan aromatic, disyaratkan bahwa untuk
menurunkan kandungan asam biru terutama peningkatan efisiensi penepungan, maka
pada ubikayu yang pahit maka dilakukan operasi penggilingan dilakukan dalam dua
pemerasan sawut. Sawut yang tidak diperas tahap, yaitu : Proses penghancuran sawut
membutuhkan waktu penjemuran 14-16 jam, menjadi butiran kecil dengan menggunakan
sedangkan sawut yang diperas hanya perlu saringan mesin yang ukuran besar (< 20
6-8 jam. Pemerasan dapat dilkukan sebagai mesh), kemudian dilanjutkan penggilingan
berikut: (a) sawut basah dimasukkan ke dalam atau penepungan dengan ayakan pada mesin
silinder pengepres yang sebelumnya telah yang lebih kecil (ukurannya sekitar 50-60
dilapisi kantung/karung lain, (b) pengungkit mesh), sehinga dihasilkan tepung dengan
atau dongkrak dioperasikan (pengepres sistem kehalusan sekitar 80 mesh.
hidrolik), di mana dapat juga menggunakan
tangan dengan alat pres sistem ulir, (c) air 3.12 Pengayakan/Penyaringan
perasan akan keluar melalui lubang-lubang Tepung kasava yang dihasilkan dengan
pada silinder pengepres, dan (d) pengepresan mesin penggilingan sederhana yang ada di
diakhiri apabila air yang keluar mulai jernih. perdesaan biasanya mempunyai kehalusan
sekitar 60 mesh. Tepung ini sudah cukup halus
3.8 Pengeringan Sawut. untuk pembuatan kue atau jajanan pasar.
Sawut yang telah dipres segera dijemur Apabila ada produk atau makanan yang
dengan sistem rak atau menggunakan alas memerlukan bahan tepung yang lebih halus
anyaman bambu, anyaman plastik, tikardan seperti buatan pabrik (80 mesh) bisa dilakukan
Iain-Iain sampai kadar air sekurang-kurangnya pengayakan. Butiran yang masih kasar dapat
14 persen. Sedapat mungkin dihindari dicampur kembali dengan sawut kering untuk
pencemaran oleh binatang, debu dan kotoran digiling kembali.
lain.

PANGAN 50 Edisi No. 54/XVIII/April-Juni/2009


3.13 Pengemasan dan Penyimpanan diimpor dapat diperlambat kecepatannya,
Tepung sehingga dapat menghemat devisa.
Mutu tepung dapat dipertahankan selama
6 bulan apabila dilakukan tahapan sebagi V. PROSPEK PENGEMBANGAN TEPUNG
berikut: Kadar air awal tepung yang akan KASAVA TERMODIFIKASI
disimpan kurang dari 12 persen. Setelah 5.1 Potensi dan Peluang Pasar
digiling, tepung didinginkan dan segera Produksi tepung kasava termodifikasi yang
dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan. berasal dari Mitra binaan sebagian besar
Wadah untuk penyimpanan yang paling baik dipasarkan di dalam negeri untuk memenuhi
adalah karung plastik yang bagian dalamnya sektor industri hilir, terutama industri pangan
dilapisi oleh kantong plastic (double layer bag). yang memakai tepung terigu. Potensi dan
Dalam jumlah kecil, biasanya tepung dikemas prospek pasar tepung kasava termodifikasi
dengan kantung plastik yang tebal, ukuran 1 pada masa yang akan datang sangat cerah
kg atau kantong plastik ukuran 25 kg. Setelah mengingat pesatnya perkembangan kebutuhan
wadah ditutup rapat, simpan di tempat yang tepung kasava termodifikasi oleh industri
teduh dan kering. Kalau disimpan di gudang, makanan nasional. Selain untuk pemasaran
gunakan landasan kayu atau pallet. Hindari dalam negeri juga diharapkan ada peluang
kebocoran air hujan pada tumpukan karung. ekspor.
Pengamatan tentang pemasaran tepung
3.14 Paket Peralatan Proses Pembuatan kasava termodifikasi di dalam negeri
Tepung Kasava Termodifikasi menunjukkan bahwa ada kerjasama
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan pemasaran tepung kasava termodifikasi antara
untuk produk tepung kasava terdiri dari : Bak produsen tepung dengan perusahaan mie
perendaman dan pencucian, pisau pengupas instant.
ubikayu, mesin penyawut atau perajang, atau Dengan adanya peluang pasar tersebut,
chip, mesin pengepres sawut ubikayu, mesin maka kesempatan untuk pengembangan
pengering sawut ubikayu, rak penjemuran tepung kasava termodifikasi cukup besar
dan mesin penepung dan ayakan 80 mesh. mengingat saat ini harga eceran tepung terigu
mahal sekitar Rp. 7.500,- - Rp.10.000,-/ kg di
IV. PEMANFAATAN TEPUNG KASAVA pasaran, sedangkan harga tepung kasava
TERMODIFIKASI termodifikasi di pasaran sekitar Rp.4.500,- -
Produk tepung ubikayu termodifikasi Rp. 5.500,-/kg tepung. Harga terigu di Pasar
secara biologis (Biologically Modified Cassava Dargo Semarang, 1 Februari 2008 mencapai
Flour/BIMO-CF) mempunyai karakteristik Rp.8.000 - Rp.8.500,-/kg. Jika harga tepung
tekstur produk olahannya lebih Iunak, lebih terigu terus naik dan tidak bisa dikendalikan,
mekar dan aroma manis (tidak berbau dikawatirkan akan mengancam kelangsungan
singkong) yang hampir mendekati karakteristik hidup industri berbahan baku terigu. Sebagai
tepung terigu. contoh, di Jawa Tengah , ada sekitar 1.616
Tepung ini dipakai sebagai subsitusi terigu unit usaha industri berbahan baku terigu
untuk produk mie sebanyak 30 persen, produk dengan kebutuhan bahan baku terigu sebesar
biskuit sebanyak 50 persen dan produk cake 37.855 ton/tahun. Dari 1.616 unit usaha ini
dan bolu sebanyak 100 persen. Bila dapat terdiri dari: 198 unit usaha industri mie, butuh
mengganti 30 persen dari 3,5 juta ton impor tenaga kerja sebanyak 4.607 orang, butuh
tepung terigu Indonesia per tahun berarti 10.855 ton tepung /th dan 1.418 unit usaha
diperlukan 1,15 juta ton tepung BIMO-CF roti (kering dan basah) butuj 7.598 orang,
(setara 4 juta ton ubikayu segar). Hal ini butuh 27.000 ton tepung terigu/tahun
memberi peluang pemasaran ubikayu dan http://data deptan.go.id:
marjin di tingkat petani Indonesia. Dengan Mitra binaan Balai Penelitian Pascapanen
substitusi tepung terigu dengan tepung kasava, Pertanian tahun 2005 yang ada di Lampung
maka terigu yang selama ini masih terus yaitu Pilotplant"tepung kasava termodifikasi"

Edisi No. 54/XVIIl/April-Juni/2009 PANGAN 51


di desa Tambah Subur Kabupaten Lampung tidak langsung terlibat dibidang usahatani untuk
Timur dan Kecamatan Tegineneng Kabupaten pengadaan bahan baku ubikayu di industri
Lampung Selatan telah dikembangkan menjadi tepung kasava berjumlah 1500 sampai 2000
agroindustri tepung kasava termodifikasi skala orang per wilayah/lokasi industri tepung kasava
komersial. Meskipun belum terjadi kerjasama termodifikasi, sehingga total tenaga kerja
secara kongkrit, tetapi telah ada salah satu terlibat secara langsung dan tidak langsung
pengusaha swasta yang pernah membeli berjumlah antara 1508 sampai 2015 orang.
sampai 50 ton tepung kasava termodifikasi
hasil agroindustri tepung kasava termodifikasi 5.3 Manfaat dan Dampak terhadap
dari Kelompok Tani di Tegineneng Lampung Lingkungan.
Selatan yaitu PT Sentra Food - Karawang Pengembangan industri tepung kasava
tahun 2005. Berdasarkan informasi awal, termodifikasi sebagai unit usaha pengolahan
tepung kasava termodifikasi tersebut digunakan ubikayu, selain memberikan banyak manfaat
untuk bahan baku industri pangan (mie instant). positif bagi masyarakat juga perlu segera
Disamping di Lampung, pengembangan diantisipasi dampak negatif yang akan
tepung kasava termodifikasi juga dilakukan ditimbulkan terhadap lingkungan dan
oleh Koperasi Mandiri Sejahtera, Kabupaten kesinambungan usaha. Ditinjau dari kapasitas
Pati Jawa Tengah dan di Kabupaten daya dukung lahan yang dikaitkan dengan
Trenggalek dengan nama Tepung Mocal-T1. pembangunan wilayah berkesinambungan
Produksi tepung kasava termodifikasi selain (sustainability development) bahwa
untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam pengembangan industri tepung termodifikasi
negeri juga diharapkan mempunyai peluang dalam jumlah yang lebih besar harus
untuk ekspor. Bila rakyat Indonesia diantisipasi dengan kegiatan penanganan
membutuhkan sekitar 6 juta ton tepung terigu limbah yang dihasilkan.
per tahun, dengan substitusi 30% tepung Ditinjau dari aspek dampak lingkungan
Mocal-T1, maka menghemat Rp 42 milyar per sosial, bahwa keberadaan lindustri tepung
tahun. kasava termodifikasi hampir tidak memiliki
pengaruh negatif terhadap penduduk
5.2 Peningkatan Kesempatan Kerja di sekitarnya, Meskipun demikian harus tetap
Perdesaan. diwaspadai potensi pencemaran akibat aktivitas
Pada saat ini, kemiskinan dan produksi tepung kasava termodifikasi tersebut
pengangguran di perdesaan merupakan karena dengan meningkatnya jumlah industri
masalah yang cukup serius untuk segera tepung kasava termodifikasi yang beroperasi
diatasi. Pengangguran menyebabkan akan mengganggu kesehatan dan
menurunnya daya beli masyarakat serta kenyamanan warga sekitar pabrik, dan
menghambat pertumbuhan ekonomi di dikhawatirkan hal tersebut akan menimbulkan
perdesaan. Dengan beroperasinya industri konflik sosial antara masyarakat sekitar dengan
tepung kasava termodifikasi, maka akan pabrik tepung kasava termodifikasi tersebut.
menumbuhkan lapangan kerja baru, baik Dalam usaha mengantisipasi
tenaga kerja langsung maupun pekerja tidak kekhawatiran tersebut, maka pabrik industri
langsung seperti karyawan pabrik, petani, dan tepung kasava perlu melakukan langkah-
tenaga-tenaga jasa lainnya di dalam rantai langkah antisipatif untuk mengatasi
pasok industri tepung kasava termodifikasi di pencemaran terhadap lingkungan, antara lain
perdesaan. dengan membuat beberapa bak pengendapan
Dilihat dari peluang dan kesempatan kerja limbah cair (water treatment) untuk
yang ada, industri tepung kasava skala kecil menampung limbah cair, dan selanjutnya air
dapat menyerap 8 sampai 15 orang per industri dari bak pengendapan dialirkan ke sumur-
tepung yang meliputi pengurus, pengawas, sumur pengendapan, sehingga limbah cair
dan karyawan, sedangkan tenaga kerja yang yang akan keluar ke perairan umum telah

PANGAN 52 Edisi No. 54/XVIII/April-Juni/2009


normal kembali atau limbah tersebut Kedua, Lokasi produksi tepung kasava
dimanfaatkan untuk pembuatan pellet, bahan termodifikasi telah dicoba di Mitra petani binaan
campuran cat, dan pupuk organik. di Kecamatan Tegineneng, Kabupaten
Lampung Selatan dengan kapasitas produksi
VI. ANALISIS KELAYAKAN EKONOMIS 50 ton tepung kasava termodifikasi per minggu.
Harga tepung kasava termodifikasi sangat Ketiga, Tepung yang dihasilkan dibeli oleh
tergantung pada harga bahan baku ubikayu PT Sentra Food untuk bahan baku substitusi
segar. Sampai harga ubikayu Rp.800,-/kg tepung terigu dalam produksi mie instan.
harga jual tepung kasava termodifikasi sebesar Pengembangan tepung kasava termodifikasi
Rp. 4.351 ,-/kg (Dibulatkan Rp.4.500,-/kg) masih ini telah dikembangkan oleh PT Sentra Food
lebih rendah dibanding harga tepung terigu di beberapa lokasi antara lain di Kabuoaten
sekitar Rp.8.500,-Rp.10.000,-/kg (Tabel 6). Hal Trenggalek dan Kabupaten Pati.
ini akan mendorong pengusaha tepung dan Keempat, Pemanfaatan tepung kasava
petani ubikayu lebih bersemangat untuk termodifikasi sebagai pengganti terigu dapat
memproduksi. menunjang program diversifikasi pangan,

Tabel 6. Struktur biaya dan harga pembuatan sawut, tepung kasava termodifikasi (2008)

Harga Ubikayu (Rp/Kg)


Uraian
400 500 600 700 800

Biaya mengupas, mencuci, menyawut,


225 225 225 225 225
merendam, me-ngepres, menjemur (Rp/kg)

Biaya starter (Rp/kg umbi) 50 50 50 50 50

Total biaya s/d menjemur (Rp/kg) 675 775 875 975 1075

Rendemen sawut kering (%) 35 35 35 35 35

Harga impas sawut (Rp/kg) 1928 2214 2500 2785 3071

Biaya penepungan (Rp/kg) 100 100 100 100 100

Total biaya s/d penepungan (Rp/kg) 775 875 975 1075 1175

Rendemen tepung (%) 27 27 27 27 27

Harga impas tepung (Rp/kg) 2870 3240 3611 3981 4351

VII. PENUTUP agribisnis dan ketahanan pangan, terutama


Dari beberapa hal yang telah diuraikan pemanfaatan sumber bahan pangan lokal.
dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
Pertama, Uji produksi tepung
DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa tepung kasava
termodifikasi memiliki karakteristik mendekati Ajeng, T. 1999. Aplikasi Bioflokulan Alcaligenes
tepung terigu dan berpeluang dikembangkan latus dan CaCI2 Untuk Menangani Limbah
di sentra produksi. Cair Organik (Studi Kasus Limbah Cair Industri

Edisi No. 54/XVIII/April-JunL'2009 PANGAN 53


Tapioka). Pengelolaan Sumberda Alam dan Subagio A. 2006. Pengembangan Tepung Ubikayu
Lingkungan. Program Pascasarjana Institut sebagai bahan Industri Pangan. Seminar
Pertanian Bogor. Rusnas Diversifikasi Pangan Pokok
Anonim. 1989. Laporan Studi pengembangan Industrialisasi Diversifikasi Pangan Berbasis
Industri Ubikayu di Brazil. Tim Kerjasama Potensi pangan Lokal, tanggal 31 Agustus
Departemen Perindustrian - Departemen 2006. Kementrian Ristek dan Seafast Center.
Pertanian. Jakarta. IPB. Serpong.
BPS. 2008. Statistik Indonesia. Badan Pusat Tjiptadi, W. 1985. Telaah Kualitas dan Kuantitas
Statistik. Jakarta. Limbah Industri Tapioka Serta Cara
Emilia T.E., Raja KCM, Sreemulanathan H., and Pengendaliannya di Daerah Bogor dan
Mathew A.G. 1979. Improvement of texture Sekitarnya. Disertasi. Fakultas Pascasarjana,
of Cassava flour by Chemical Treatment. J. Institut Pertanian Bogor.
Root Crops. Vol 5. No.1. and2. pp.11-18. Wicaksono, Y. 2002. Pemanfaatan Onggok Tapioka
Morthy S.N. 1983. Effect of Some Physical and dan Urea Sebagai Media Sumber Karbon dan
Chemical Treatment on Cassava Flour Quality. Nitrogen Dalam Produksi Bioinsektisida Oleh
J.Food Sci. and Tech. Vol. 20. Nov/Dec. 1983 Bacillus thuringiensis subsp. Kurstaki. Skripsi.
pp.302-305. Fakultas Teknologi Pertanian, Institus Pertanian
Muzirman. 2000. Pemanfaatan Limbah Padat Bogor.
Industri Tapioka Pada Budidaya Tanaman Widyatmoko, B. 1991. Dampak Industri Pengolahan
Sayuran. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Ubikayu Terhadap Ekonomin Wilayah Propinsi
Pertanian Bogor. Lampung. Tesis, Program Pascasarjana, IPB.
Nasution, M. 2006. Sinyal darurat beras, apa 147 halaman.
solusinya? (Sumber : www.icmi.or.id), p:2 Zaitun. 1999. Efektifitas Limbah Industri Tapioka
halaman. Sebagai Pupuk Cair. Program Pascasarjana,
Suismono, Hadi Setyono, S. Widowati, Ratna Wylis Institut Pertanian Bogor
Arief dan Amrizal. 2003. Pengembangan Model
Agroindustri Tepung Kasava Sakala Kecil
Menengah. Laporan Hasil Penelitian. BB
Litbang Pascapanen Pertanian. Bogor.
Suismono dan Pujoyowono, M. 2006. Prospek
Tepung Kasava Modisikasi secara Biologis
(Biological Modified Cassava Flour) di
Indonesia. Seminar Hasil Penelitian Kacang- BIODATA PENULIS :
kacangan dan Ubi-ubian. Balitkabi Malang.
Suismono, Nur Richana, S. Widowati, Widaningrum, Suismono, mendapat gelar Sarjana Pertanian
Misgiarta, Pujoyuwono M., Herawati dan Nanan (jurusan Agronomi) tahun 1980 dari Universitas
N. 2007. Teknologi Pengolahan Ubikayu dan Sebelas Maret Surakarta. Pendidikan S2 (jurusan
Teknologi Pascapanen) diperolehnya tahun 1995
Ubijalar untuk Diversifikasi Konsumsi Pangan. dari Institut Pertanian Bogor. Beliau sekarang masih
Laporan Tahunan. Balai Besar Litbang aktif sebagai peneliti pada Balai Besar Penelitian
Pascapanen Pertanian.,Bogor. dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Litbang
Suismono dan Nur Richana. 2008. Peran Teknologi Departemen Pertanian.
Pengolahan Ubikayu Dalam Upaya
Mensbstitusi Terigu. Dalam : Teknologi Misgiarta adalah. seorang peneliti muda di Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen
Pengolahan Untuk Penganekaragaman
Pertanian Litbang Departemen Pertanian.
Konsumsi pangan (Wisnu B. dan Solusi P. Memperoleh S2 tahun 2003 di bidang teknologi
(ed). Balai Besar Litbang Pascapanen mikrobiologi.
Pertanian. Bogor.

PANGAN 54 Edisi No. 54/XVIIl/April-Juni/2009

Anda mungkin juga menyukai