PENDAHULUAN
berasal dari daratan tinggi Amerika Tengah dan memiliki banyak varietas yang
tersebar di seluruh dunia. Alpukat secara umum terbagi atas tiga tipe: tipe West
Indian, tipe Guatemalan, dan tipe Mexican. Daging buah berwarna hijau di bagian
bawah kulit dan menguning kearah biji. Warna kulit buah bervariasi, warna hijau
karena kandungan klorofil atau hitam karena pigmen antosiasin (Andi, 2013).
tingginya mencapai 20 meter. Bentuk pohonnya seperti kubah sehingga dari jauh
tampak menarik. Daunnya panjang (lonjong) dan tersusun seperti pilin. Pohonnya
keluar pada ujung cabang atau ranting dalam tangkai panjang. Warna bunga putih
terutama di dataran tinggi yang berhawa sejuk (curah hujannya tinggi). Alpukat
juga dapat tumbuh di tanah berpasir granit, dekomposit, serta dapat hidup pada
tanah dengan tingkat keasaman dan kebasaan yang berbeda (Kalie, 1997). Alpukat
1
2
cukup populer di pasaran adalah alpukat mentega, alpukat hijau panjang, dan
alpukat hijau bundar. Varietas alpukat unggul yang ditetapkan oleh Menteri
Pertanian RI yaitu alpukat hijau panjang dan hijau bundar. Varietas alpukat
toleran terhadap hama dan penyakit, buah seragam berbentuk oval dan berukuran
sedang, daging buah berkualitas baik dan tidak berserat, berbiji, serta kulit buah
sayuran dan perkebunan lainnya. Melihat minat masyarakat atau pasar tinggi
pola tanam dan pembagian bibit unggul kepada petani (Radio Republik
Indonesia). Alpukat daerah ini terkenal memiliki rasa yang manis, lebih gurih
dan ukuran yang lebih besar dibanding alpukat yang berasal dari daerah-
ini sebagai sentra penghasil alpukat untuk wilayah Aceh hingga ke beberapa
kawasan di Pulau Sumatera. Tanaman ini tumbuh baik di daerah ini karena
Kabupaten Aceh Tengah memiliki faktor iklim dan ketinggian yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman alpukat. Alpukat pada kawasan ini juga lebih tahan
terhadap serangan hama dan penyakit sehingga memiliki nilai ekonomi yang
Parameter yang diamati adalah banyaknya jumlah tanaman alpukat, jenis alpukat,
serangan hama dan penyakit, serta produktivitas tanaman alpukat yang ditemukan
berdasarkan ketinggian.
Namun penelitian tentang alpukat yang ada di Provinsi Aceh masih sangat
yang dimiliki oleh tanaman alpukat di wilayah tersebut yang belum terekomendasi
untuk mempertahankan keragaman genetic tanaman alpukat yang telah ada serta
daerah lain yang tidak memiliki keunggulan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan
buah alpukat unggulan Aceh Tengah perlu dilakukan sebagai dasar untuk
adalah sebagai informasi bagi masyarakat luas untuk dapat mengetahui dengan
Aceh Tengah?
Aceh Tengah?
1.4. Hipotesis
berikut :
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Class : Dicotylendonae
Ordo : Ranunculales
Family : Lauraceac
Genus : Persea
wujud atau bentuk pohonnya bermacam-macam, mulai dari pohon lurus dengan
batang yang kokoh kuat sampai pohon-pohon yang lebih kecil merimbun seperti
Batangnya alpukat bercabang rendah dengan tajuk pohon berdaun rapat. Daunnya
alpukat berwarna hijau tua, berbentuk runcing sampai agak melebar, sepanjang 10
anggur.
Bunga alpukat berjenis kelamin dua, tumbuh tersusun dalam malai pada
tunas pucuk dan tunas terminal. Bunga alpukat memiliki sifat unik: meskipun
5
6
alpukat tergolong tanaman yang berbunga banyak. Bunga alpukat memiliki sifat
yang disebut dikogami (dichogami), yaitu putik dan benang pada bunga masak
secara tidak bersamaan. Bila putik dan benang sari masak secara bersamaan
disebut bunga homogami. Bunga dikogami seperti bunga alpukat ini tidak
berakar tunggang, batang berkayu, bulat, warnanya coklat kotor, banya bercabang,
dan ranting berambut halus. Daun pada tanaman alpukat ini berbentuk tunggal
dengan tangkai yang panjangnya 1,5-5 cm, kotor, letaknya berdesakan di ujung
ranting, bentuknya jorong sampai bundar telur memanjang, tebal seperti kulit,
ujung dan pangkal runcing, tepi rata kadang-kadang agak menggulung ke atas,
bertulang menyirip, panjang 10-20 cm, lebar 3-10 cm. Daun muda pada tanaman
alpukat mempunyai warna kemerahan dan berambut rapat, sedangkan daun tua
tersusun dalam malai yang keluar dekat ujung ranting, warnanya kuning
kehijauan. Buah pada tanaman alpukat ini termasuk golongan buah buni,
berbentuk bola atau bulat telur, mempunyai panjang 5-20 cm, warnanya hijau atau
hijau kekuningan, berbintik-bintik ungu atau ungu sarna sekali berbiji satu, daging
buah jika sudah masak lunak, warnanya hijau, kekuningan. Biji pada tanaman
keping biji putih kemerahan. Buah alpukat yang masak daging buahnya lunak,
7
berlemak, biasanya dimakan sebagai es campur atau dibuat juice. Minyak pada
buah alpukat ini dapat digunakan antara lain untuk keperluan kosmetik.
Perbanyakan dengan biji, cara okulasi dan cara enten (Angelina, 2007).
Alpukat adalah tanaman diploid (2n=12), berbiji tunggal yang besar sekali.
Kulit luar agak tebal, kulit tengah tebal berdaging lunak, dengan lapisan kulit
dalam tipis berbatasan dengan kulit biji. Berat buah rata- rata antara 200- 400
gram, tetapi kadang- kadang ada yang mencapai 600- 700 gram, tergantung pada
varietasnya. Jumlah buah tiap tahunnya 200 buah/ pohon (AAK, 1987).
Buah alpukat termasuk buah buni, berbentuk bola atau buah peer, panjang
5 20 cm, berbiji 1, tanpa sisa bunga yang tinggal, berwarna hijau atau hijau
kuning, keungu- unguan atau berbintik- bintik, gundul (Gambar 1). Biji pada buah
alpukat ini berbentuk bola dengan garis tengah 2,5 5 cm (Steenis, 2003). Tanda-
tanda kematangan optimal pada alpukat, yaitu: bila buah digoyang-goyang dapat
berbunyi, karena bijinya terlepas dari daging buah dan rongga buah melebar. Buah
yang sudah masak dan dipetik perlu disimpan selama beberapa hari lagi agar
dapat dimakan dagingnya. Waktu berbuah secara lebat adalah pada bulan
Desember sampai Pebruari, dan berbuah biasa antara bulan Mei- Juni
(Rismunandar, 1983).
dalam semusim. Bunga tersebut muncul diujung tunas. Bunga betinanya tunggal,
dengan tangkai sari panjang dan diakhiri dengan kepala sari yang membesar.
nya dichogamy, artinya tiap bunga mekar 2 kali berselang, menutup antara 2
mekar dalam waktu berbeda. Pada hari mekar pertama, bunga betina yang
berfungsi sedangkan pada hari mekar berikutnya bunga jantan yang berfungsi.
Tipe A: bunga betina mekar pada pagi hari sedangkan bunga jantan mekar pada
sore hari pada hari berikutnya. Tipe B: bunga betina mekar pada sore harridan
adalah membukanya bunga betina dengan kepala putik yang reseptif (siang
diserbuki oleh bunga jantan). Pada tahap tersebut, penyerbukan dan pembuahan
dan membuka pada tahap II, yaitu penyebaran tepung sari (Ashari, 2004).
2.3.1. Iklim
Ras Hindia Barat dan persilangannya tumbuh dengan subur pada dataran rendah
beriklim tropis dengan curah hujan 2500 mm/tahun. Untuk daerah dengan curah
hujan kurang dari kebutuhan minimal (2-6 bulan kering), tanaman alpukat masih
matahari untuk pertumbuhan alpukat berkisar 40-80 %. Untuk ras Meksiko dan
Guatemala lebih tahan terhadap cuaca dingin dan iklim kering, bila dibandingkan
tinggi, tanaman alpukat dapat mentolerir suhu udara antara 15-30 derajat C atau
antara lain ras Meksiko memiliki daya toleransi sampai 7 derajat C, Guatemala
sampai -4,5 derajat C, dan Hindia Barat sampai 2 derajat C (BPPT, 2005).
mudah tergenang air, sistem drainase (pembuangan air) yang baik, subur dan
banyak mengandung bahan organik. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhan
alpukat adalah jenis tanah lempung berpasir (sandy loam), lempung liat (clay
sedikit asam sampai netral, (5,6-6,4). Bila pH di bawah 5,5 tanaman akan
menderita keracunan karena unsur Al, Mg, dan Fe larut dalam jumlah yang cukup
banyak. Sebaliknya pada pH di atas 6,5 beberapa unsur fungsional seperti Fe, Mg,
dataran tinggi, yaitu 5-1500 m dpl. Namun tanaman ini akan tumbuh subur
10
dengan hasil yang memuaskan pada ketinggian 200-1000 m dpl. Untuk tanaman
alpukat ras Meksiko dan Guatemala lebih cocok ditanam di daerah dengan
ketinggian 1000-2000 m dpl, sedangkan ras Hindia Barat pada ketinggian 5-1000
Berasal dari dataran tinggi Meksiko dan Equador beriklim semi tropis
dengan ketinggian antara 2.400-2.800 m dpl. Ras ini mempunyai daun dan
buahnya yang berbau adas. Masa berbunga sampai buah bisa dipanen lebih
kurang 6 bulan. Buah kecil dengan berat 100-225 gram, bentuk jorong (oval),
bertangkai pendek, kulitnya tipis dan licin. Biji besar memenuhi rongga buah.
Daging buah mempunyai kandungan minyak/lemak yang paling tinggi. Ras ini
Berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah beriklim sub tropis dengan
ketinggian sekitar 800-2.400 m dpl. Ras ini kurang tahan terhadap suhu dingin
(toleransi sampai -4,5 C). Daunnya tidak berbau adas. Buah mempunyai
ukuran yang cukup besar, berat berkisar antara 200-2.300 gram, kulit buah
tebal, keras, mudah rusak dan kasar (berbintil-bintil). Masak buah antara 9-12
bulan sesudah berbunga. Bijinya relatif berukuran kecil dan menempel erat dalam
rongga, dengan kulit biji yang melekat. Daging buah mempunyai kandungan
Berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Amerika Selatan yang
beriklim tropis, dengan ketinggian di bawah 800 m dpl. Varietas ini sangat
Daunnya tidak berbau adas, warna daunnya lebih terang dibandingkan dengan
kedua ras yang lain. Buahnya berukuran besar dengan berat antara 400-2.300
gram, tangkai pendek, kulit buah licin agak liat dan tebal. Buah masak 6-9
bulan sesudah berbunga. Biji besar dan sering lepas di dalam rongga, keping
biji kasar. Kandungan minyak dari daging buahnya paling rendah (Kalie, 1997).
memiliki asupan serat, potasium, vitamin K, dan vitamin E yang lebih baik.
yang mengkonsumsi alpukat setiap hari memiliki resiko lebih rendah dari
jantung.
12
Konsumsi beta sitosterol dan jenis sterol lainnya diketahui bisa menjaga
Kesehatan mata. Alpukat mengandung lutein dan zeaxanthin, dua zat yang
antioksidan dan menjaga mata dari kerusakan akibat sinar ultra violet.
Selain itu, asalm lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat bisa melarutkan zat
seperti beta karoten yang bisa mencegah menurunan penglihatan akibat usia.
Pertumbuhan bayi. Buah alpukat kaya dengan asam folat. Bila dikonsumsi
oleh ibu hamil, asam folat berguna menekan resiko keguguran dan cacat
pada bayi.
Anti depresi. Asam folat yang terdapat dalam buah alpukat juga bermanfaat
penumpukan homosistein.
tidur (insomnia).
serat.
eksplorasi adalah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan yaitu tanaman
yang sudah sering berbuah dan diminati masyarakat berdasarkan survei. Pencarian
Aceh Tengah, sehingga akan menghasilkan berbagai aksesi dari berbagai tempat
di Kabupaten Aceh Tengah. Alat yang digunakan ialah pisau, meteran, jangka
3.3. Metode
sampel secara sengaja purposive sampling, tanaman yang diamati sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan yaitu tanaman yang sudah beberapa kali berbuah
alpukat.
13
14
3.4.1. Eksplorasi
sumber dan sumber informasi, baik langsung dari pemberi informasi utama (key
mencari informasi ke dinas, BPS, dan instansi terkait, serta masyarakat sekitar
untuk memperoleh informasi tentang jenis dan habitat tumbuhnya. Informasi ini
terhadap kualitas buah alpukat di Aceh Tengah. Keterangan dari petani berupa
dan deskripsi. Kriteria buah alpukat unggulan yang ditanyakan adalah rasa, aroma,
ketebalan dan warna daging buah. Tanaman alpukat unggulan dari hasil
memperkaya koleksi buah alpukat Indonesia. Hal yang sama juga terjadi pada
15
dari karakter morfologis. Dalam hal ini, dikenal dua macam data yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang merupakan hasil
observasi terhadap karakter kualitatif. Oleh karena itu pada kelompok data
objek penelitian untuk melihat dan mencatat segala hal tentang jenis
3.4.5. Pengamatan
a. Tinggi tanaman
Keterangan :
A =Tinggi tanaman
b. Lebar tajuk
c. Lingkaran batang
Lingkaran batang diukur dengan cara melilitkan pita meteran pada batang
tanaman alpukat dan batang yang diukur 1,30 m diatas permukaan tanah.
d. Jumlah cabang
penelitian.
e. Umur tanaman
di tempat.
f. Bentuk batang
penelitian.
17
g. Permukaan batang
penelitian.
lapangan.
i. Bentuk percabangan
pertumbuhan
j. Kedudukan cabang
pertumbuhan.
k. Panjang daun
l. Lebar daun
o. Bentuk daun
Luas daun : Luas daun diukur dengan menggunakan Leaf Area Meter.
18
Data yang didapatkan di lapangan di analisis dengan dua cara yaitu secara
tampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Untuk format deskripsi tanaman
alpukat hasil survei tersebut telah disusun dalam bentuk blanko isian baku.
kesesuaian matriks kolerasi dua data sangat sesuain (nilai r (kolerasi kofenetik
dari MxComp) 0,9), sesuai (0,8 r0,9), tidak sesuai (0,7r0,8), dan sangat
19