Anda di halaman 1dari 15

TEKNOLOGI GULMA

“PENGENDALIAN TERPADU GULMA”


Hari Nur Alim
134170129
Shafira Nurulina Zain
134170135
Yefta Kenan Pangestu
134170136
Chanifatun Chasanah
POKOK BAHASAN

LATAR BELAKANG

PENGENDALIAN
GULMA

MACAM
PENGENDALIAN

PENGENDALIAN
TERPADU GULMA
LATAR BELAKANG

• Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak


diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan
hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi.
• Gulma umumnya memiliki kemampuan adaptasi yang
baik dibandingkan tanaman budidaya.
LATAR BELAKANG

• Terdapat suatu periode dimana tanaman budidaya peka


terhadap kehadiran gulma di dalam lingkungan hidup
tumbuh tanaman yang disebut periode kritis.
• Pada periode inilah gulma harus dikendalikan agar tidak
mengganggu siklus hidup dan metabolisme tanaman
budidaya.
PENGENDALIAN GULMA
• Pengendalian gulma adalah sebuah
praktik menghentikan persaingan antara
tanaman pertanian dengan gulma.
• Metode yang paling umum dilakukan
adalah pengolahan tanah yang
memotong perakaran gulma dan
membalik tanah. Cara umum lainnya
yaitu menggunakan herbisida.
MACAM PENGENDALIAN

1. Pencegahan (preventif)
Pengendalian gulma secara preventif ditujukan terhadap
spesies — spesies gulma yang sangat merugikan dan
belum terdapat tumbuh di lingkungan kita. Spesies
gulma asing yang cocok tumbuh di tempat — tempat
baru dapat menjadi pengganggu yang dahsyat
(eksplosif). Misalnya kaktus di Australia, eceng
gondok di Asia-Afrika.
MACAM PENGENDALIAN
LANJUTAN
Cara — cara pencegahan masuk dan menyebarnya gulma baru antara lain
adalah :
–Dengan pembersihan bibit — bibit pertanaman dari kontaminasi biji- biji
gulma.
–Pencegahan pemakaian pupuk kandnag yang belum matang.
–Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput — rumput
makanan ternak.
–Pembrantasan gulma di sisi — sisi sungai dan saluran — slauran
pengairan.
–Pembersihan ternak yang kan diangkut.
MACAM PENGENDALIAN
2. Pengendalian gulma secara mekanik
Yang tergolong kedalam pengendalian gulma secara mekanik adalah
penyiangan, pembabatan, pendangiran, pembakaran,
pemakaian mulsa, dan pengolahan tanah.
3. Pengendalian gulma dengan cara kultur teknik
Cara pengendalian ini juga disebut pengendalian secara ekologis,
oleh karena menggunakan prinsip-prinsip ekologi yaitu
mengelola lingkungan sedemikian rupa sehingga mendukung
dan menguntungkan pertanaman tetapi merugikan bagi
gulmanya.
Pergiliran tanaman, pohon pelindung, penggunaan varietas unggul,
dll.
MACAM PENGENDALIAN
4. Pengendalian gulma secara biologis
Pengendalian gulma dengan menggunakan organisme lain, seperti
insekta, fungi, ternak, ikan dan sebagainya.
5. Pengendalian gulma secara kimiawi
Penggunaan herbisida, dalam pengguanaan herbisida perlu
diperhatikan perlu diperhatikan adalah efikasi (kemanjuran),
keamanan bagi aplikator maupun lingkungan dan aspek
ekonominya.
6. Pengendalian gulma secara terpadu
Pengendalian gulma dengan menggunakan beberapa cara secara
PENGENDALIAN TERPADU
GULMA
Pelaksanaan pengendalian secara terpadu
pada gulma, tidak bereda jauh dengan
pengendalian terpadu pada hama dan
penyakit tanaman, yaitu dengan
memadukan berbagai teknik
pengendalian menjadi satu kesatuan
pengelolaan.
PENGENDALIAN TERPADU
GULMA
Tahap-tahap yang harus diperhatikan dalam
pengendalian gulma secara terpadu adalah:
1. Identifikasi gulma (pencirian), pencirian ini harus
dilakukan secara tepat dan menyeluruh.
2. Pemilihan cara pengendalian yang tepat.
3. Pengawasan pelaksanaan, pemilihan bahan dan
peralatan secara tepat.
4. Pengelolaan yang menguntungkan, pengelolaan
yang menguntungkan jangka panjang harus dapat
memberikan hasil yang lebih secara ekologi dan
ekonomi.
PENGENDALIAN TERPADU GULMA

Pengendalian gulma secara terpadu dapat dilakukan


dengan pendekatan vertikal maupun horizontal:

• Pendekatan secara vertikal


Hal ini merupakan pengendalian gulma yang
mengombinasikan antara pencegahan, pengendalian
secara fisik, hayati, kimiawi, dan cara lainnya,
sehingga terjadi penurunan populasi gulma yang
secara ekonomi tidak merugikan.
PENGENDALIAN TERPADU GULMA

• Pendekatan secara horizontal


Hal ini merupakan pengendalian terpadu lintas disiplin
(cross discipilinary integration) terhadap model
pengelolaan hama (pest management).
Pengendalian ini memperhitungkan hubungan timbal
balik antara gulma dan lingkungannya menurut pola
ekosistem pada umumnya, baik masalah hama,
penyakit, binatang menyusui, nematoda, maupun
masalah teknik, ekonomi, dan sosial lainnya.
KESIMPULAN
• Untuk dapat mengendalikan suatu
spesies gulma yang menimbulkan
masalah ternyata dibutukan lebih dari
satu cara pengendalian atau disebut juga
pengendalian gulma secara terpadu.
• Cara -cara yang di kombinasikan dalam
cara pengendalaian secara terpadu ini
tergantung pada situasi, kondisi dan
tujuan masing -masing.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai