Anda di halaman 1dari 24

BENTUK & SISTEM PERTANIAN

Bentuk & Sistem Pert di daerah Tropik terbagi 3


(Ruthenberg, 1980 ), yaitu :
1. Sistem Pert yg bersifat mengumpulkan hasil pert
2. Sistem Pert yg bersifat membudidayakan tanaman
3. Sistem Pert untuk makanan ternak & padang
pengembalaan
Ad.1. Mengumpulkan hasil pertanian, yaitu sistem pert
yg secara langsung memperoleh hasil dr tanaman yg
tidak dibudidayakan oleh mamusia. Biasanya
kegiatan ini bersamaan dg berburu & menangkap
ikan. Contoh di daerah Irian Jaya.
Ad.2. Sistem Pert yg membudidayakan tanaman, yaitu sistem pert yg
paling utama dilaksanakan, yg dibagi lagi berdasarkan ciri spesifik:

A. Berdasarkan Tipe Rotasi, dibagi lagi atas 4 macam :


1. Rotasi Bera scr alami, yaitu sistem budidaya tanaman
yg bergantian dg bera (istirahat). Bentuk vegetasinya
dpt berupa : pohon; semak; rumput, & kayu tahan api
2. Rotasi tanaman utk padang pengembalaan (Ley sistem)
adalah lahan ditanami dg tanaman semusim utk bbrp
tahun, kemudian dibiarkan rumput tumbuh utk padang
pengembalaan
3. Rotasi Tegalan, yaitu suatu lahan ditanami dg tanaman
semusim pd lahan kering
4. Rotasi tanaman tahunan, yaitu suatu lahan ditanami dg
tanaman tahunan scr bergantian dg bera atau bergantian dg
tanaman semusim

B. Berdasarkan Intensitas Rotasi , digunakan rumus :


R= Ya x 100 %
Ya + Yb
Keterangan : R = Intensitas rotasi
Ya = Lama (tahun) lahan ditanami
Yb = Lama (tahun) lahan diberakan
Jika R < 33 % tergolong sistem ladang berpindah-pindah (Shifting cultivation)
33 % < R < 66 % tergolong sistem bera
R > 66 % tergolong sistem pertanian permanen
Shifting cultivation adalah suatu sistem yg lahannya diusahakan satu atau
dua tahun, dan setelah itu lahan itu diberakan / tidak ditanami untuk
beberapa tahun yg lama . Nama lain dari Shifting cultivation :
Di Filipina disebut Switdown
Di Amerika Tengah disebut Malpa
Di Indonesia disebut huma atau ladang berpindah-pindah.
Sistem Bera yaitu lamanya suatu lahan ditanami sama dengan lamanya
waktu diberakan / tidak ditanami.
Sistem Pert Permanen, yaitu suatu lahan diberakan dalam waktu yg sangat
pendek, atau sistem pertanian yg menetap.
Istilah lain yg hampir sama dg Intensitas Rotasi adalah Intensitas
Penanaman (I) atau Cropping Intencity = I ; dg rumus
I = Luas areal ditanami (dlm Ha) x 100 % / tahun
Luas areal pertanian tersedia (Ha)
C. Berdasarkan Suplai Air, terbagi atas 2 yaitu :
1. Pertanian Beririgasi, artinya sistem pert yg airnya dpt diatur masuk ke
dalam lahan pert, shg tingkat kelembaban tanahnya menjadi tinggi
2. Pertanian tadah hujan, artinya sistem pert yg airnya tergantung pd curah
hujan yg ada,
D. Berdasarkan Pola Tanam
Merupakan sistem pert yg penting di daerah tropis. Pola tanam ada
monokultur dan Polikultur (multiple cropping/ pola tanam ganda).
Pembentukan pola tanam ganda pd suatu lahan harus diperhatikan
komponen-komponen yg mempengaruhinya, seperti agroklimat, budaya,
sosial ekonomi dll
E. Berdasarkan Alat yg digunakan, terbagi atas :
1. Pra-teknis, menggunakan alat yg sangat sederhana
2. Menggunakan cangkul, garu, dan sekop
3. Menggunakan bajak yg ditarik oleh ternak
4. Menggunakan traktor mesin
F. Berdasarkan Tingkat Komersialisasi, terbagi atas :
1. Subsisten, yaitu 20 % dari produksi pertaniannya dijual,
2. Semikomersial 50 % dari produksi pertaniannya dijual
3. Komersial 50 % dari produksi pertaniannya dijual

G. Berdasarkan Tingkat Teknologi & Pengelolaan


Sistem ini sering digunakan bagi tanaman perkebunan / tanaman
industri, seperti yg dikenal dg Perkebunan Besar; PIR dll
AD.3. SISTEM PERT UTK MAKANAN TERNAK & PADANG
PENGEMBALAAN. BERDASARKAN STATIONARY PETERNAK &
TERNAKNYA, MAKA DIBAGI ATAS :

1. Total Nomadis, yaitu tidak ada tempat tinggal


permanen bagi peternaknya, & tdk ada budidaya
tanaman makanan ternak
2. Seminomadis, yaitu peternak mempunyai tempat
tinggal permanen, & disekitarnya ada budidaya
makanan ternak, tetapi dalam dlm waktu yg lama
peternak & ternaknya pindah ke daerah lain yg berbeda
3. Transhuman, yaitu
BENTUK DAN SISTEM PERTANIAN
MENGUMPU
L HSL

MENURUT
RUTHENBERG
1980

PAKAN &
PADANG MEMBUDID
PENGEMBA AYAKAN
LAAN
Sistem pertanian yang secara langsung memoeroleh
STM PERT dari tanaman/tumbuhan yang tidak dibudidayakan oleh
MENGUMPULKAN manusia. Biasanya kegiatan ini bersamaan dengan
berburu dan menangkap ikan.

STM PERT Sistem pertanian telah melakukan cara bercocok


MEMBUDI tanam yang baik sesuai dengan perkembangan ilmu
DAYAKAN pengetahuan

KLASIFIKASI SISTEM PERTANIAN


MEMBUDIDAYAKAN

BERDASARKAN TIPE ROTASI


1. ROTASI BERA SECARA ALAMIAH
Sistem budidaya tanaman bergantian dengan bera (istirahat/tidak
ditanami)
Rumput-rumput yang Forest Pohon-pohon yang
dominan follow dominan

BTK
Grass Bush
vegetasi
follow follow
BERA

Kayu dan rumput yang Semak-semak yang


dominan Savana dominan
follow
2. ROTASI TANAMAN UNTUK PADANG PENGGEMBALAAN (LEY SISTEM)
Sistem dimana lahan ditanami dengan tanaman semusim beberapa tahun, kemudian
dibiarkan tumbuh rumput untuk padang penggembalaan

LEY SISTEM

LEY SISTEM LEY SISTEM


DIRATUR ALMIAH

Tanaman semusim/pangan dirotasi


dengan rumput/tanaman leguminose
yang dipotong untuk makanan ternak

Setelah tanaman semusim dipanen


dibiarkan rumput tumbuh secara alamia
untuk padang penggembalaan
2. ROTASI TEGALAN
Sistem pertanian dimana tanaman semusim yang satu ditanam setelah tanaman
semusim yang lainnya dipanen di lahan kering
3. ROTASI TANAMAN TAHUNAN
Sistem pertanian diaman tanaham tahunan ditanam secara bergantian dengan bera,
atau dengan tanaman semusim ataupun dengan tanaman tahunan

BERDASARKAN INTENSITAS ROTASI

INTENSITAS ROTASI (R) ;

Jumlah tahun lahan ditanami Ya


X 100% X 100%
lama siklus Ya + Yb

Ya = lama tahun lahan ditanami


Yb = lama tahun lahan diberakan
MAKLUMAT

R < 33% TERGOLONG SISTEM LADANG BERPINDAH-PINDAH


(SHIFTING CULTIVATION = diberakan > ditanami)

33% < R < 66 %TERGOLONG SISTEM BERA (ditanami = tidak ditanami)

R > 66 % TERGOLONG SISTEM PERTANIAN PERMANEN (ditanami >


diberakan)

CONTOH SOAL
Suatu lahan ditanami selama 2 tahun dan diberakan selam 18 tahun. Hitunglah
Intensitas Rotasi (R) , dan termasuk ke dalam sistem apa pertanian tersebut

Jawaban
R = 10% termasuk ke dalam sistem shifting cultivation
Shifting cultivation : suatu sistem lahan pertanian diusahakan 1 atau 2
tahun, kemudian diberakan atau dibiarkan beberapa tahun yang sangat lama

Beberapa istilah Shifting cultivation

SWITDOWN Istilah Shifting cultivation di Piliphina

MALPA Istilah Shifting cultivation di Amerika Tengah

HUMU/LDG
Istilah Shifting cultivation di Indonesia
BERPINDAH
BERDASARKAN SUPLAI AIR

IRIGATED RAINFED
FARMING FARMING

BERDASARKAN POLA TANAM

MUTIPLE CROPING
MONOKULTUR
(POLA TANAM GANDA)

TUMPANG SARI

TANAMAN SELA
BERDASARKAN TINGKAT KOMERSIALISASI

SUBSITEN ; < 20% PRODUKSI PERTANIAN


$
DIJUAL& HANYA DIKONSUMSI SAJA

SEMI KOMERSIAL ; 50% PRODUKSI


$$
PERTANIAN DIJUAL

KOMERSIAL ; >50% PRODUKSI PERTANIAN


$$$
DIJUAL

PAKAN &
PADANG Sistem pertanian yang menjadikan lahan
PENGEMBALAAN untuk padang penggembalaan,
Sistem pertanian ini dipengaruhi oleh luas lahan dan potensinya
menghasilkan pakan. Didaerah tropis luas lahan bermasalah,
umumnya sistem yang terjadi dengan cara berpindah-pindah
tempat.
Beberapa pola pengembalaan ternak dengan sistem pertanian
ini adalah :

TOTAL NOMADIS : tidak ada tempat tinggal permanen


bagi peternaknya, tidak ada sistem budidaya tanaman
ternak yang diatur
SEMI NOMADIS :peternak mempunyai tempat tinggal
permanen & disekitar nya ada budidaya makanan ternak
sebagai tambahan, setelah beberapa lama peternak &
ternak pindah ke daerah-daerah lain
TRANSHUMAN:peternak mempunyai tempat tinggal
permanen, tetapi ternaknya di gembalakan oleh orang lain
yang berpindah-pindah dan jauh dari lokasi tempat
tinggalnya

PARSIAL NOMADIS ; Peternak telah mempunyai tempat


tinggal yang permanen dan pengembalaan hanya di daerah
disekitarnya

PETERNAK MENETAP; Peternak dan ternaknya sepanjang


tahun berada pada lahannya sendiri dan telah ada usaha
budidaya tanaman
Sistem Pertanaman

Monokultur Polikultur

Multiple Cropping Integrated Farming

Rotasi/Pergiliran Tanaman
Sistem Pertanaman

Monokultur Polikultur
1 jenis tanaman scr
berurutan Multiple cropping (panen berganda):
suatu sistem budidaya tanaman selama 1
th/1 musim pada sebidang tanah tertentu
yang ditanami beberapa kali pertanaman
dari 1 jenis tanaman atau lebih scr
bergiliran ataupun bersisipan dengan
tujuan untuk mendapatkan peningkatan
produksi per satuan waktu tertentu
Multiple Cropping
Keuntungan:
Dapat memanen beberapa jenis tanaman
sekaligus dalam suatu waktu tertentu
Ada pembagian resiko berusaha & pemasaran
hasil
Menghemat lahan, tenaga kerja, air, saprodi
Jika kekurangan benih/bibit dapat ditanami
tanaman lain
Mengurangi penyiangan
Meningkatkan Land Equivalent Ratio
Multiple Cropping
Berdasarkan cara tanam dapat dibedakan atas:
Tumpang sari (intercropping), beberapa jenis
tanaman yang umurnya hampir sama ditanam pada
saat tanam sama secara beraturan
Tanaman campuran (mixed cropping), hampir
sama dg no 1, namun ditanam tidak beraturan
Pergiliran tanaman (crop rotation), waktu tanam
digilir setelah satu tanaman dipanen diikuti
penanaman tanaman berikutnya, bisa mono atau
polikultur
Penyisipan (reley planting), saat tanaman I
hampir panen, dilakukan penanaman tan ke II
dstnya
Multiple Cropping
Berdasarkan cara tanam dapat dibedakan atas:
Sistem Surjan, biasa dilakukan dg menaikkan
tanah pd bagian tertentu sehingga terjadi guludan
sementara bagian lain tergenang air. Guludan
ditanami palawija, yg tergenang dijadikan sawah
Sistem Dam, sedikit berbeda dg surjan dimana
bagian yg digali ada yg lebih dalam shg dpt
dijadikan kolam ikan
tanaman sela (interplanting), tanaman
muda/semusim ditanam di antara tanaman tua
sampai batas waktu tertentu
Pemeliharaan
PEMELIHARAAN TANAMAN
Tanaman
Pengairan
Penyiangan
Pembumbunan
Pemulsaan
Pemangkasan
Pemupukan
Pengaturan pembungaan &
pembuahan
Naungan/pelindung
Pengendalian hama & penyakit

Anda mungkin juga menyukai