Anda di halaman 1dari 18

PENGOLAHAN

TANAH
TANAMAN
SAYURAN
Syarat Tanah Tanaman Sayuran
 Gembur
 Banyak mengandung unsur hara
 Subur
 Pembuangan airnya baik
 pH tanah optimal pertumbuhan pH 6 sampai pH 7
Menurut Herawati (2012)
Pengolahan tanah adalah setiap kegiatan mekanik yang
dilakukan terhadap tanah dengan tujuan untuk memudahkan
penanaman. Menciptakan keadaan tanah yang gembur bagi
pertumbuhan dan perkembangan akar tanamansekaligus
merupakan upaya pemberantasan gulma
Kegiatan Pengolahan Tanah
Dibagi Dalam Dua Tahap, Yaitu :

1. Pengolahan Tanah Pertama ( Pembajakan )


Tanah dipotong kemudian dibalik agar sisa tanaman dan
gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam.
Kedalaman pemotongan dan pembalikan tanah umumnya
antara 15 sampai 20 cm (satu mata cangkul).
2. Pengolahan Tanah Kedua ( Penggaruan )
Bertujuan menghancurkan bongkahan tanah hasil pengolahan
tanah pertama yang besar menjadi lebih kecil dan sisa
tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi
lebih halus sehingga akan mempercepat pembusukan
Macam – macam Sistem Pengolahan Tanah

1. Pengolahan Tana Secara Mekanis Traktor


Pengolahan tanah secara sempurna yaitu pengolahan lahan yang meliputi
seluruh kegiatan pengolahan lahan. Dimulai dari awal pembukaan lahan
hingga lahan siap untuk di tanami. Meliputi pembajakan, Pemupukan dan
Rotary
2. Pengolahan Tanah Minimum
Untuk tanah gembur + Mulsa
Meliputi pembajakan (tanah diolah, dibalik, kemudian tanah diratakan).
Pada pengolahan tanah ini biasanya banyak dilakukan untuk lahan
persawahan.
3. Pengolahan Tanah Konservasi
(Olah tanah minimum dan tanpa olah tanah )
Pengolahan tanah pada system ini hanya
meliputi penyemprotan guna membunuh atau
menghilangkan gulma pada lahan, kemudian
ditunggu hingga gulma mati dan lahan siap
untuk ditanami. Pada pengolahan lahan ini
biasanya digunakan sistim tajuk dalam proses
penanamannya.
Alat Pengolah Tanah
1. Alat pengolahan Tanah Pertama
Alat pengolahan tanah pertama adalah alat-alat yang pertama
sekali digunakan yaitu untuk memotong, memecah dan
membalikkan tanah. Alat-alat tersebut dikenal ada beberapa
macam, yaitu :
1. bajak singkal (moldboard plow)
2. bajak piring (disk plow)
3. bajak pisau berputar (rotary plow)
4. bajak chisel (chisel plow)
5. bajak sub soil (sub soil plow)
6. bajak raksasa (giant plow)
2. Alat Pengolahan Tanah Kedua
Pengolahan tanah kedua dilakukan setelah pembajakan. Dengan
pengolahan tanah kedua, tanah menjadi gembur dan rata, tata air
diperbaiki, sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu
dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah atas, kadang-
kadang diberikan kepadatan tertentu pada permukaan tanah, dan
mungkin juga dibuat guludan, atau alur/barisan untuk penanaman.
Pola Pengolahan Tanah dengan Traktor Tangan

Dalam melakukan pengolahan tanah, perlu menggunakan pola tertentu.


Tujuan dari pengolahan tanah ini adalah :

Lebih Efisien
Dengan menggunakan pola yang sesuai diharapkana :
a. Waktu yang terbuang pada saat pengolahan tanah (pada saat implemen pengolahan tanah diangkat) sedikit mungkin
b. Lahan yang diolah tidak diolah lagi sehinggan diharapkan pekerjaan tanah bisa lebih efisien.
Lebih Efektif :
Hasil pengolahan tanah (khususnya untuk pembajakan)
bisa merata. Bagian lahan yang diangkat tanahnya akan
ditimbun kembali dari alur berikutnya. Sehingga
diharapkan pekerjaan pengolahan tanah bisa lebih
efektif.

Ada beberapa macam pola pengolahan tanah yang


disesuaikan dengan bentuk lahan dan jenis alat yang
digunakan.
Pola Pengolahan Tanah
1) Pola Tengah
 Pembajakan dilakukan dari tengah membujur lahan, kemudian pembajakan kedua dilakukan pada sebalah hasil
pembajakan pertama. Traktor diputar ke kanan dan membajak rapat dengan hasil pembajakan pertama.
Pembajakan berikutnya dengan cara berputar ke kanan sampai ke tepi lahan.  
2). Pola Tepi
Pembajakan dilakukan dari tepi membujur lahan, lemparan hasil pembajakan ke arah luar lahan. Pembajakan
kedua pada sisi seberang pembajakan pertama. Traktor diputar ke kiri dan membajak dari tepi lahan dengan
arah sebaliknya. Pembajakan berikutnya dengan cara berputar ke kiri sampai ke tengah lahan.  
 1 2
3). Pola Keliling Tengah
Pengolahan tanah dilakukan dari titik tengah lahan, berputar sejajar sisi lahan sampai ke tepi lahan.
Lemparan pembajakan ke arah dalam lahan. Pada awal pengolahan operator akan mengalami kesulitan
dalam membelokkan traktor.  
Pola pengolahan ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur sangka dan lahan tidak terlalu luas. Diperlukan
lahan untuk berbelok pada kedua diagonal lahan.lahan yang tidak terbajak tersebut, dibajak pada  2 atau 4
pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak, diolah dengan cara manual dengan cangkul.

4). Pola Keliling Tepi


Pengolahan tanah dilakukan dari salah satu titik sudut lahan, berputar ke kiri sejajar sisi lahan sampai ke
tepi lahan. Lemparan pembajakan ke arah luar lahan. Pada akhir pengolahan, operator akan
kesulitan dalam membelokkan traktor Pola pengolahan ini cocok untuk lahan yang berbentuk bujur sangkar
dan lahan tidak terlalu luas. Diperlukan lahan untuk berbelok pada kedua diagonal lahan.lahan yang tidak
terbajak tersebut, dibajak pada 2 atau 4 pembajakan terakhir. Sisa lahan yang tidak terbajak, diolah dengan
cara manual dengan cangkul.
5). Pola Bolak Balik Rapat
Pengolahan dilakukan dari tepi salah satu sisi lahan dengan arah membujur. Arah lemparan hasil
pembajakan ke luar. Setelah sampai ujung lahan, pembajakan kedua dilakukan berimpit dengan
pembajakan pertama. Arah lemparan hasil pembajakan kedua dibalik, sehingga akan mengisi alur hasil
pembajakan pertama. Pembajakan dilakukan secara bolak balik sampai sisi lahan. 
Pola Bolak Balik Rapat Pola Keliling Tengah
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan tanah :
1. Topografi (kenampakan permukaan lahan)
Setiap tempat berbeda perlakuannya, antara lahan datar dan lahan yang miring
perlakuaa proses pembajakan dan penggemburannya berbeda serta teknik
pengolahannya pun berbeda.
2. Vegetasi (tanaman yang tumbuh di lahan)
merupakan komunitas tanaman atau tumbuhan yang hidup dalam habitat tertentu.
Apabila vegetasinya banyak maka akar-akar yang teringgal lebih banyak. Misalnya
banyak vegetasi tanaman pohon maka akarnya semakin dalam dalam di tanah
sehingga mata bajak yang digunakan juga berbeda (menggunakan rotary dulu baru
bajak singkal)
3. Bebatuan
Yang digunakan adalah mata bajak pahat ( chisel plow ).
4. Kadar air tanah
Pengolahan tanah dapat meningkatkan kadar air tanah.
TERIMAKASIH
TUGAS DISKUSI KELOMPOK
Lakukanlah diskusi proses pengolahan lahan
tanaman sayuran yang di lakukan di daerah
pegunungan tengah papua.
TUGAS PRAKTEK
PERTEMUAN 2
Melakukan praktek pengolahan tanah tanaman sayuran
Kelompok 1 Pengolahan tanah untuk tanaman Sawi
Kelompok 2 Pengolahan tanah untuk tanaman Wortel
Kelompok 3 Pengolahan tanah un tuk tanaman buncis.

Anda mungkin juga menyukai