Anda di halaman 1dari 31

USAHA AGRONOMI

Di dalam meningkatkan peran agronomi untuk


mendukung kesejahteraan masyarakat, diperlukan usaha
untuk menciptakan
a. struktur perekonomian yg seimbang dimana ada
kebijakan terintegrasi antara mentri keuangan,
perdagangan dan bulog contoh dalam memutuskan
impor beras atau tidak
b. industri yg kuat didukung ex industri pupuk (kasus
buncis) dan pengolahan ex kasus gambir, kasus karet.
c. Sistem pertanian yang tangguh
Sistem Pertanian yg tangguh, yaitu :
sistem produksi tanaman yg mempunyai produktifitas tinggi, baik
kuantitas maupun kualitas, efisien, serta dpt melestarikan diri (
berkesinambungan )
Ciri-ciri pertanian yg tangguh :
1. Volume produksi bahan mentah cukup besar, dan sesuai
dengan permintaan konsumem.
2. Kualitas bahan mentah dan bahan baku yg seragam
3. Produksi bahan mentah yg berkelanjutan
(berkesinambungan / lestari) dan cukup terjamin
4. Harga bahan mentah menguntungkan pihak produsen dan
pihak konsumen.
Produksi tanaman agronomi pd dasarnya ditujukan untuk :
1. Swasembada dlm memenuhi kebutuhan bahan pangan
dan bahan industri.
2. Meningkatkan jaminan pasar dunia terhadap komoditas
pertanian ex gandum AS, beras vietnam dan thailand,
kakao, kopi, karet dan rempah rempah dari Indonesia
ex gadam ungu, minyak atsiri. Minyak Atsiri dapat
digunakan dalam industri pangan, parfum, toiletries,
maupun farmasi. seperti minyak nilam (patchouli oil),
minyak pala (nutmeg oil), minyak akar wangi (vetiver
oil), minyak cengkeh (clove oil), dan sereh wangi
(citronella oil).
Mengapa sebuah negara bersedia menempuh kebijakan
subsidi ekspor ?
1) Agar produk ekspornya bisa bersaing dengan luar negri
sehingga dapat mendorong pengembangan industri
pangan dalam negeri termasuk industri primer.
2) Menjaga stok publik yang dikuasai jangan sampai berlebih
sehingga perlu dilempar ke pasar Internasional.
3) Terjadi surplus produksi dalam negeri sehingga kalau tidak
diekspor akan menekan harga dalam negeri dan memukul
produsen,
Uni Eropa dan As adalah negara yang dominan menggunakan
subsidi ekspor untuk komoditas pangan termasuk beras dan
kasus Gandum yang dibuang ke laut
3. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian pd tingkat
petani dan tingkat nasional ex sekam dan dedak untuk
pakan ayam, batang jagung untuk pakan sapi, batang dan
daun shorgum, jarak untuk bioetanol, jerami padi untuk
kompos
4. Meningkatkan mutu kehidupan masyarakat dan
pendapatan nasional
RAPBN 2015 menyatakan bahwa kas negara alami defisit
sebesar Rp 257,5 T. Belanja subsidi BBM senilai 291,111
Triliun
5. Mempertahankan kelestarian sumber daya lahan.
Lanjutan tujuan prduksi agronomi

Berdasarkan hal tsb maka kegiatan agronomi didasarkan
atas :
1. Pengwilayahan komoditas berdasarkan
agroekosistem, terutama sifat dan ciri tanah,
topografi dan tipe iklim.
2. Pengembangan komoditas berdasarkan
agroekosistem yg sesuai
3. Komoditas yg dikembangkan dibagi atas komoditas
pokok, dan komoditas penunjang.

FAKTOR BIOTIS
HAMA
PENYAKIT KARENA BAKTERI, JAMUR, VIRUS,
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN U H
GULMA

APAKAH SEMUA JAMUR BERSIFAT MERUGIKAN
PADA TANAMAN
APAKAH SEMUA HAMA, PENYAKIT, GULMA
MESTI DIMUSNAHKAN


Selain ketiga faktor itu, yg juga harus diperhatikan dlm
kegiatan agronomi adalah : KEPADATAN POPULASI
BENTUK DAN SISTEM PERTANIAN
MENURUT
RUTHENBERG
1980
PAKAN &
PADANG
PENGEMBA
LAAN
MENGUMPULKAN
HSL
MEMBUDID
AYAKAN
STM PERT
MENGUMPULKAN
Sistem pertanian yang secara langsung memperoleh hasil dari
tanaman/tumbuhan yang tidak dibudidayakan oleh manusia.
Biasanya kegiatan ini bersamaan dengan berburu dan
menangkap ikan. Contoh di daerah Irian Jaya dan di daerah
pedalaman suku - suku terasing

STM PERT
MEMBUDI
DAYAKAN
Sistem pertanian telah melakukan cara bercocok tanam
yang baik sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
KLASIFIKASI SISTEM PERTANIAN
MEMBUDIDAYAKAN
A BERDASARKAN TIPE ROTASI
1. ROTASI BERA SECARA ALAMIAH
Sistem budidaya tanaman bergantian dengan bera (istirahat/tidak ditanami)
BTK
vegetasi
BERA
Forest
follow
Bush
follow
Savana
follow
Grass
follow
Pohon-pohon yang dominan
Semak-semak yang dominan
Kayu dan rumput yang
dominan
Rumput-rumput yang
dominan
2. ROTASI TANAMAN UNTUK PADANG PENGGEMBALAAN (LEY SISTEM)
LEY SISTEM
Sistem dimana lahan ditanami dengan tanaman semusim beberapa tahun, kemudian
dibiarkan tumbuh rumput untuk padang penggembalaan
LEY SISTEM
DIATUR
LEY SISTEM
ALAMIAH
Tanaman semusim/pangan dirotasi dengan
rumput/tanaman leguminose yang
dipotong untuk makanan ternak
Setelah tanaman semusim dipanen dibiarkan
rumput tumbuh secara alamiah untuk
padang penggembalaan
3. ROTASI TEGALAN
Sistem pertanian dimana tanaman semusim yang satu ditanam setelah tanaman
semusim yang lainnya dipanen di lahan kering
4. ROTASI TANAMAN TAHUNAN
Sistem pertanian dimana tanaman tahunan ditanam secara bergantian dengan bera,
atau dengan tanaman semusim ataupun dengan tanaman tahunan
B BERDASARKAN INTENSITAS ROTASI
INTENSITAS ROTASI (R) ;
Jumlah tahun lahan ditanami
lama siklus
X 100%
Ya
Ya + Yb
X 100%
Ya = lama tahun lahan ditanami
Yb = lama tahun lahan diberakan
MAKLUMAT
R < 33% TERGOLONG SISTEM LADANG BERPINDAH-PINDAH
(SHIFTING CULTIVATION = diberakan > ditanami)
33% < R < 66 %TERGOLONG SISTEM BERA (ditanami = tidak ditanami)
R > 66 % TERGOLONG SISTEM PERTANIAN PERMANEN (ditanami >
diberakan)
CONTOH SOAL
Suatu lahan ditanami selama 2 tahun dan diberakan selam 18 tahun. Hitunglah
Intensitas Rotasi (R) , dan termasuk ke dalam sistem apa pertanian tersebut
Jawaban
R = 10% termasuk ke dalam sistem shifting cultivation
Shifting cultivation : suatu sistem lahan pertanian diusahakan 1 atau 2 tahun,
kemudian diberakan atau dibiarkan beberapa tahun yang sangat lama
Beberapa istilah Shifting cultivation
SWITDOWN Istilah Shifting cultivation di Piliphina
MALPA
Istilah Shifting cultivation di Amerika Tengah
MALPA
HUMU/LDG
BERPINDAH
Istilah Shifting cultivation di Indonesia
BERDASARKAN SUPLAI AIR
IRIGATED
FARMING
RAINFED
FARMING
BERDASARKAN POLA TANAM
MONOKULTUR
MUTIPLE CROPING
(POLA TANAM GANDA)
TUMPANG SARI
TANAMAN SELA
BERDASARKAN TINGKAT KOMERSIALISASI
$
SUBSISTEM ; < 20% PRODUKSI PERTANIAN
DIJUAL& HANYA DIKONSUMSI SAJA
$$
SEMI KOMERSIAL ; 50% PRODUKSI
PERTANIAN DIJUAL
$$$
KOMERSIAL ; >50% PRODUKSI PERTANIAN
DIJUAL
PAKAN &
PADANG
PENGEMBALAAN
Sistem pertanian yang menjadikan lahan
untuk padang penggembalaan,
Sistem pertanian ini dipengaruhi oleh luas lahan dan potensinya
menghasilkan pakan. Didaerah tropis luas lahan bermasalah,
umumnya sistem yang terjadi dengan cara berpindah-pindah
tempat.
Beberapa pola pengembalaan ternak dengan sistem pertanian
ini adalah :
TOTAL NOMADIS : tidak ada tempat tinggal permanen
bagi peternaknya, tidak ada sistem budidaya tanaman
ternak yang diatur
SEMI NOMADIS :peternak mempunyai tempat tinggal
permanen & disekitar nya ada budidaya makanan ternak
sebagai tambahan, setelah beberapa lama peternak &
ternak pindah ke daerah-daerah lain
TRANSHUMAN:peternak mempunyai tempat tinggal
permanen, tetapi ternaknya di gembalakan oleh orang lain
yang berpindah-pindah dan jauh dari lokasi tempat
tinggalnya
PARSIAL NOMADIS ; Peternak telah mempunyai tempat
tinggal yang permanen dan pengembalaan hanya di daerah
disekitarnya
PETERNAK MENETAP; Peternak dan ternaknya sepanjang
tahun berada pada lahannya sendiri dan telah ada usaha
budidaya tanaman
TUGAS Peranan unsur hara
Unsur Simbol
Bentuk
tersedi
a
Berat
atom
[ ] ppm

Peranan

Gejala
kekurangan
pd Tan
Nitroge
n
N NO
3
-
14.01 15.000
Pemb.
khlorofi
l
Tajuk
berwarna
hijau terang
Kalium
? ? ? ? ? ?
MASALAH AGRONOMI
Lahan
Teknologi
modal
Pemasaran
Manajemen dan teknis pengelolaan di
lapangan
Iklim
Relasi pemerintah dan petani
Kebijakan internasional

Masalah Lahan
- Kepemilikan lahan oleh petani yang sempit
- Letak lahan jauh terpencar-pencar.
- Transportasi ke lahan yang sulit dan biaya tinggi
- Menurunnya kesuburan tanah akibat budidaya intensif
Lahan sawah berpengairan
- adanya perebutan air
- kebocoran air irigasi
Lahan sawah tadah hujan
- terlalu banyak air dapat menyebabkan banjir, erosi atau air
tergenang yang mengakibatkan tanah bereaksi masam
- terlalu sedikit air bisa menyebabkan cekaman air dan produksi
tanaman akan gagal

Lahan pasang surut yaitu lahan rawa di sepanjang tepi pantai
sampai jauh kepedalaman yang secara langsung dipengaruhi
oleh gerakan pasang surutnya air laut
- pH tanah rendah sehingga kelarutan ion S, Al dan Fe tinggi yang
dapat meracun tanaman
- kadar salinitas yang tinggi terutama saat musim kemarau
panjang
- adanya genangan air yang dalam
- kesuburan tanah rendah

Lahan Kering (PMK, aluvial, latosol, andosol, regosol)
Podzolik Merah Kuning / Ultisol
- Kesuburan tanah sangat rendah,
- Kadar Al dan Mn yang tinggi, kahat unsur Ca dan Mg

- Kalium mudah tercuci
- Unsur P terfiksasi
- pH rendah

Andosol
- Tanaman mudah tercerabut dari tanah jika ada angin kencang,
solusinya ?
- Unsur P terfiksasi


Masalah Teknologi
Teknologi merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan hasil
produksi secara lebih baik (baik dari segi kuantitas, kualitas maupun
waktu) bahkan sekarang teknologi juga dikembangkan dalam
rangka mewujudkan pertanian berkelanjutan yang lebih ramah
lingkungan
Penggunaan teknologi pra panen didasarkan kepada
- Penggunaan benih bermutu dan unggul dari varietas yang
diinginkan?
Studi kasus 1. Kubis bunga Sang Hyang Seri vs lokal
2. Cabe keriting hibrida vs cabai kopay
- Perbaikan kesuburan tanah yang memperhatikan konservasi tanah
dan air ex pemupukan dengan EM4
- Pengaturan sistem pola tanam sehingga diperoleh peningkatan
produktivitas lahan, pemasaran dan harga yang layak ( apa polanya,
berapa jarak tanam dan pupuknya)

Masalah masalah agronomi dalam hal teknologi adalah
- kurangnya pengetahuan petani dalam usaha pertanian
seperti tidak tahu bagaimana cara membuat kompos
melalui bantuan aktivator
- Sulit menerima inovasi seperti penggunaan bibit
bermutu terutama dalam perkebunan seperti karet,
kelapa sawit dan cacao
- Kesulitan petani untuk mengadaptasi teknologi karena
keterbatasan dana dan juga karena adanya kelemahan
pada teknologi yang ditawarkan
- Faktor kemalasan jika teknologi yang ditawarkan
meningkatkan beban pekerjaan
Teknologi saat dan pasca panen ditujukan untuk
memperkecil bahkan sedapatnya mencegah
kehilangan/kerusakan hasil seperti teknologi
pemanenan, penyimpanan dan pengemasan
Studi kasus pada kualitas gambir yang melibatkan
tengkulak; karet; jeruk, apel dan pir, pengemasan kubis
dengan tissue, plastik wrap pada buah pisang

Masalah Modal
Modal keterampilan
Modal biaya untuk pengolahan tanah,
pembelian bibit, pupuk, pestisida, panen dan
pengangkutan ----- KUT, KUD, PIR
Modal tenaga
Kekurangan modal menyebabkan banyak petani
juga berprofesi sebagai buruh tani. Studi kasus
Padang Lua, Bukittinggi.
Kurangnya kesadaran petani untuk
mengembalikan bantuan pemerintah yang
berupa kredit bergiliran
Masalah Pasar
Jaminan pasar oleh pemerintah terhadap hasil
akan merangsang petani
Pada komoditi beras , bulog sangat berperan
dalam menstabilkan harga beras.
Di daerah Jawa, petani kedelai langsung
berhubungan dengan pengusaha/ pabrik
dengan kesepakatan harga yang jelas sehingga
ada gairah dalam usaha tani kedelai
Pada komoditi hortikultura seringkali tidak ada
kepastian harga pasar, kenapa?
Bagaimana proses pembentukan harga terjadi?
Dimana peranan pemerintah dalam melindungi para
petani?
Kurangnya pengetahuan petani tentang penanganan
pasca panen

IMPOR
Impor gandum Indonesia 7,1 juta ton ( 2012)
Impor beras 3,7 juta ton
Kedelai 1, 3 juta ton

Anda mungkin juga menyukai