NPM : 150510120127
Pengaturan Pola Tanam Pada Berbagai Agroekosistem
A. Penyatuan Pola Tanam Di Sawah Irigasi
Penciri utama ekosistem lahan sawah irigasi adalah potensi air irigasi > 5 Bulan,
ketersediaan air tidak bergantung pada curah hujan dan elevasi < 700 Mdpl. Dengan
mengetahui potensi dan kendala lahan, berbagai pola tanam dapat dikembangkan, yang
diselaraskan pula dengan karakteristik tanaman yang akan di rancang dalam pola tanam. Ke
dalam pola tanam berbasis padi perlu pertimbangan hal hal yaitu :
1. Pengembangan varietas tanaman semusim yang biasa ditanam di lahan kering setelah
padi sesuai lingkungannya.
2. Pengembangan varietas yang berumur pendek setelah padi.
3. Modifikasi budidaya padi secara sederhana.
4. Modifikasi budidaya padi untuk memberi kesempatan komoditas lain untuk
dikembangkan.
Umumnya pada lahan sawah ditanami padi, drainase kurang baik, sehingga palawija
keruang berkembang sempurna dan perlu pemulihan untuk mendapatkan varietas yang cocok
lingkungan. Masalah komoditas yang dikembangkan sebelum padi akan mengalami hal hal :
Jenis komoditas yang disarankan seperti jagung muda ( Baby Corn ), kacang-kacangan
yang dipungut muda ( Green Soybean ).
Melaksanakan Budidaya Komoditas Setelah Padi Di Sawah
Kesulitan melaksanakan budidaya komoditas setelah padi sawah adalah konversi lahan
ke dalam lahan dengan keadaan tanah yang mempunyai aerasi baik, cocok untuk tanaman
palawija, terutama apabila tekstur tanah berat. Mengatasinya adalah dengan cara pengeringan
dan pembasahan secara terputus-putus dan proses tersebut hanya dapat dilakukan jika suplai
penyinaran dan kelembapan tersedia dari curah hujan atau irigasi. Mencegah penguapan yang
dapat mempercepat kehilangan pada lahan sawah bekas padi dilaksanakan tanpa olah tanah
(Zero Tillage) dengan cara :
Tanah didrainase sebelum panen padi, pada saat panen jerami di potong sampai ke
bawah sekali.
Buat saluran drainase yang dangkal untuk mencegah banjir, segera tanam palawija
Produk yang mudah disimpan lama lebh mudah dipasarkan. Food Crops yang biasa
digunakan keluarga memiliki volume pasar yang besar terutama apabila lebih dekat ke pusat
pasar, termasuk usaha tani Grain Crops.
Beberapa Pola Tanam Alternatif Di Lahan Sawah Irigasi Berdasarkan Ketersediaan
Air.
a) Lahan Sawah Irigasi 10-12 Bulan.
Padi-Padi-Padi
Pola ini hanya dianjurkan pad alahan yang sulit diatur drainasenya. Sehingga tanahnya
selalu berlumpur. Dianjurkan pengembalian sisa tanaman sebagai bahan organik.
b) Masa Bertanam > 9 Bulan.
Tanaman/varietas yang berumur sedang, potensi produksi tinggi, dan nilai ekonomi
tinggi.
c) Masa Bertanam 6-9 Bulan.
Tanaman/varietas yang berumur pendek, potensi produksi sedang sampai tinggi dan
tahan kering.
d) Masa Bertanam 4-6 Bulan.
Tanaman/varietas sedang dan nilai ekonomi tinggi.
e) Masa Bertanaman 4 Bulan
Tanaman/varietas berumur pendek dan tahan kering serta menggunakan teknil alley
cropping ( tanam lorong ).
B. Pola Tanam Di Sawah Tadah Hujan.
Dicirikan dengan potensi irigasi < 5 Bulan, ketersediaan air sangat dipengaruhi oleh
curah hujan dan elevasi < 700 Mdpl. Pengaturan pola tanam disawah tadah hujan meliputi 3
komponen utama yaitu :
1. Pemilihan jenis tanaman yang paling sesuai dan menguntungkan.
2. Peningkatan frekuensi pertanaman.
3. Penyempurnaan pergiliran tanaman.
: Tembakau, Kapas.
3 Syarat varietas atau kultivar untuk meningkatkan intensitas tanaman : 1. Umur pendek. 2.
Toleran kekeringan. 3. Toleran naungan.
Pola Tanam Di Lahan Kering
Beberapa pola tanam yang penting di lahan kering dapat diklasifikasikan ke dalam 2
kelompok :
1. Dengan menggunakan tanaman semusim yang cepat matang/umur pendek.
2. Dengan menggunakan tanaman semusim yang lambat matang ( umur panjang ).
Pola tanam dengan melibatkan tanaman yang berumur panjang dapat dibedakan dalam 2
hal yaitu :
1. Intercropping : tanaman semusim yang berumur pendek
2. Intercropping : tanaman semusim yang berumur panjang
3 faktor penting yang menentukan penyusunan pola tanam di lahan kering yaitu : 1.
Curah hujan. 2. Karakteristik tanah. 3. Permintaan pasar.
Beberapa Pola Tanam Alternatif di Lahan Kering Berdasarkan Ketersediaan Air
Lahan Kering
A. Masa Bertanam > 9 bulan
Tumpangsari padi gogo + jagung + kacang-kacangan kacang-kacangan
Tumpangsari padi gogo + jagung + kacang-kacangan tumpangsari jagung +
kacang-kacangan
Tanaman berumur sedang, potensi produksi tinggi, dan nilai ekonomi tinggi.
B. Masa bertanam 6-9 bulan
Tumpangsari padi gogo + jagung alley cropping ubikayu kacang-kacangan
Tumpangsari padi gogo + jagung + kacang-kacangan
Tanaman/varietas berumur pendek, dan toleran kekeringan
C. Masa bertanam 4-6 bulan
Tumpangsari padi gogo + jagung alley croopping ubikayu (rapat)
Tumpangsari padi gogo + jagung tumpangsari kacang-kacangan + jagung
Menyebabkan:
-
Pemilihan pola tanam pada ekosistem harus mampu menekan erosi sekecil mungkin. Hal ini
dapat ditempuh melaui:
-
b. Selain tanaman buah-buahan dapat pula menggunakan tanaman industi yang memiliki
nilai ekonomi, untuk diambil haislnya dalam bentuk: kayu, bubur kayu, tiang-tiang,
bahan bakar, dan sebagainya.
Menggunakan Tanaman Tahunan + Semusim (perennial + annual interculture)
Tanaman ini dapat meminimalkan kompetisi, meningkatkan komplementer. Karakteristik
tanaman tahunan:
-
Pertumbuhan lambat
Sejak tanam dampai panen, waktunya panjang
Penyakit
d.
e.
f.
Keracunan besi
Keracunan alumunium
Penanganannya :
Pada saat ersemaian kering diberikan furadan 3G dengan dosis 1 kg/ha
Sanitasi, gropyokan, rodentisida
Penanaman pola tanam yang tepat
Alat-alat pertanian
Tajak : membabat rumput di daerah sawah yangbasah
Kait : mengaitkan hasil babatan rumput lalu ditumpuk menjadi satu.
Golok
Cangkul
Bajak
Traktor
Sistim pengairan
Sistem kanalisasi
Sistem surjan
Pola tanam lahan pasang surut dan lebak (surjan dan bukan surjan)
Lahan rawa pasang surut bukan surjan
Padi sawah padi sawah bera
Padi sawah padi sawah palawija
Lahan pasang surut dengan surjan
Bagian tabukan : padi sawah- padi sawah palawija
Bagian guludan : - palawija palawija palawija atau padi gogo palawija
palawija
Lahan rawa lebak
Padi sawah(air dalam) padi sawah (air dalam) bera
Padi sawah (air dalam) padi sawah (air dalam) palawija.