ALKOHOL (PVA)
Diajukan Oleh :
A1192066
Kepada
SEMARANG
NOVEMBER 2021
Usulan Penelitian Karya Tulis Ilmiah
ALKOHOL (PVA)
Diajukan :
A1192066
Tanggal ; Tanggal :
i
INTISARI
ii
DAFTAR ISI
INTISARI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
C. Batasan Masalah...................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian.................................................................................... 7
F. Tujuan Penelitian...................................................................................... 8
2. Ekstraksi .............................................................................................. 15
3. Kulit ..................................................................................................... 18
C. Hipotesis ................................................................................................ 27
iii
1. Tempat penelitian ................................................................................ 28
1. Populasi............................................................................................... 28
2. Sampel ................................................................................................ 29
1. Variabel bebas..................................................................................... 29
1. Alat ...................................................................................................... 30
2. Bahan .................................................................................................. 31
2. Preparasi sampel................................................................................. 31
3. Ekstraksi .............................................................................................. 31
iv
6. Perhitungan bahan ekstrak daun melinjo ............................................. 33
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5. Skema kerja pembuatan masker gel peel-off ekstrak daun melinjo .. 35
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3 Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-Off Ekstak Daun Melinjo .............. 34
vii
BAB I
PENDAHULUAN
secara alami dapat mengalami penuaaan dini dan hal ini dapat disebabkan
oleh sumber radikal bebas yang berasal dari lingkungan seperti polusi
udara, sinar matahari, gesekan mekanik, suhu panas atau dingin dan reaksi
1
tinggi pada suatu bahan pangan dipengaruhi oleh senyawa yang ada
(2011) daun melinjo (Gnetum gnemon L.) serta buahnya mengandung tanin,
sintetik sudah dibatasi, hal ini didasari bahwa antioksidan sintetik yaitu BHT
karsinogen. Oleh karena itu saat ini industri makanan dan obat-obatan
tertinggi pada bagian daun yaitu sebanyak 5,97% yang diperoleh dengan
metode digesti menggunakan stirrer dengan kecepatan 150 rpm pada suhu
sama.
melinjo (Gnetum gnemon L.) berpotensi sebagai zat aktif dalam kosmetik.
Pada uji aktivitas antibakteri ekstrak daun melinjo (Gnetum gnemon L.)
2
dalam penelitian Jaksono., et al (2020) menunjukan adanya zona hambat
terbentuk pada konsentrasi 25% b/v, 50% b/v dan 75% b/v dengan nilai
rata-rata 29.5 mm, 31.5 mm, dan 33.9 mm (Arsanti, R., dan Setiawan, N,.
2019 ).
digunakan pada wajah dengan cara dioleskan dengan tangan atau kuas
sehingga dapat dilepas (Syarifah dkk., 2015). Prinsip dari masker tersebut
pada saat masker kering akan membentuk lapisan film tipis, selanjutnya sel-
sel kulit mati dan kotoran kulit akan terlepas dan terangkat bersama dengan
film masker gel peel-off (Reveny dkk., 2016). Masker ini dapat digunakan
Beberapa bahan yang sering digunakan ialah polivinil alkohol (PVA) dan
3
cepat mengering, kemampuan daya sebar yang luas, daya melekat yang
baik, pH sediaan yang sesuai dengan kulit, dan viskositas yang optimum.
gel (gelling agent). Zat-zat yang dapat digunakan sebagai gelling agent
(Anwar, 2012). PVA digunakan untuk memberikan efek peel off karena
memiliki sifat adhesive atau bisa membentuk lapisan film yang mudah
(Kaplan dalam Ainaro, dkk, 2015). Pada konsentrasi 12-15% PVA dapat
pembentuk lapisan film masker wajah gel peel off dapat digunakan PVA
Pada saat ini untuk sediaan dari ekstrak daun melinjo masih sebatas
tablet dan gel. Oleh karena itu, peneliti ingin memformulasikan sediaan
masker peel off sebagai sarana pemanfaatan ekstrak daun melinjo (Gnetum
gnemon L.) yang berpotensi sebagai anti jerawat dan anti oksidan.
B. Perumusan Masalah
1. Apakah ekstrak daun melinjo (Gnetum gnemon L.) dengan variasi PVA
4
2. Bagaimana pengaruh Polyvinil Alcohol (PVA) dalam formulasi sediaan
masker gel peel off ekstrak daun melinjo (Gnetum gnemon L.) ?
C. Batasan Masalah
homogenitas, uji pH, uji waktu kering, uji viskositas, uji daya sebar, uji
D. Keaslian Penelitian
5
Basis Gel CMC- hambat pada
NA TERHADAP Staphylococcus
variasi pada
konsentrasi 15%
yaitu sebesar
1,074 cm2,
sedangkan pada
Pseudomonas
aeruginosa tidak
menunjukan
adanya zona
hambat.
L.) tertinggi
melinjo
sedangkan daun
menghasilkan
6
aktivitas
antioksidan yang
paling tinggi.
Papaya L.)
sebagai
Antijerawat dan
Uji terhadap
Bakteri
Propionibacteriu
m Acnes
E. Manfaat Penelitian
Nusaputera Semarang dan hasil dari studi literatur ini diharapakan dapat
7
3. Bagi peneliti lain, diharapkan dengan adanya studi literatur ini menjadi
pemicu untuk menghasilkan suatu sediaan masker peel- off dari bahan
F. Tujuan Penelitian
daun melinjo (Gnetum gnemon L.) sebagai masker gel peel off.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
terbuka (gymnospermae) yang berasal dari Pasifik Barat dan Asia Tropik.
pada usia 3-4 tahun. Melinjo (Gnetum gneom L.) merupakan tumbuhan
yang dapat tumbuh dengan keadaan tanah yang kurang baik (Nur’aini,
selain dimakan dengan cara di rebus dapat juga diolah menjadi emping.
9
Kulit biji melinjo dapat diaplikasikan untuk bahan baku pembuatan keripik
atau lauk-pauk.
gnemon L.:
Kingdom : Plantae
Divisi : Gnetophyta
Kelas : Gnetopsida
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
lingkaran terbentuk dari bekas cabang tua yang gugur, akar gasing, daun
lebar 4-7 cm, panjang 10-20 cm, tumbuh berlawanan hijau gelap,
ovulum/biji, buah ellipsoid, kulit tipis, panjang 1-3,5 cm, lebar setengah
orange dan menjadi ungu saat tua (Manner & Elevitch, dalam Nurhayati
10
flavonoid. Senyawa flavonoid sendiri memiliki aktivitas sebagai antibakteri
(Markham, 1988).
c. Morfologi
memiliki bentuk elip memanjang dengan ujung runcing, berarna hijau dan
rata pada tepi daunya, daun melinjo memiliki tulang daun menyirip. Warna
yang dimiliki adalah hijau tua mengkilap dengan ukuran panjangnya 10-20
cm dan lebar 4-7 cm. Batang berdiri tegak, lurus, berkayu, cebang
Voondan Kueh (1999) semua makanan yang berasal dari tanaman melinjo
protein sebesar 4,20%, kalsium sebesar 94,00 mg, vitamin C1 , 500 mg dan
lainnya. Melinjo asli Indonesia kaya akan komponen polifenol yang disebut
pada gambar 2.
11
Gambar 2. Struktur kimia resveratrol
2008). Tanin yang terdapat dalam daun melinjo dapat dijadikan sebagai
rasa dan peningkat rasa (Santoso, 2008). Komposisi kimia daun melinjo
12
Tabel 2. Kandungan kimia daun melinjo per 100 g bahan
Protein(g) 5,0
Fosfor (mg) 82
Zahro (2016), diketahui bahwa kandungan total polifenol pada daun muda
total fenol semakin besar, hal ini terkait dengan fungsi fenol bagi tanaman
dan virus.
senyawa fenol sebagai zat antibakteri adalah dengan cara merusak dan
13
Denaturasi protein merupakan suatu keadaan dimana protein mengalami
2012).
Tanin yang terkandung dalam biji dan daun melinjo dapat berfungsi
14
lipofilik yang terdapat pada dinding sel atau membran sel, sehingga
Saponin memiliki molekul yang dapat menarik air atau hidrofilik dan
denaturasi protein membran sehingga membran sel akan rusak dan lisis
Ekstraksi
15
Jenis – Jenis Ekstraksi
1) Maserasi
2) Perkolasi
16
antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan),
yaitu:
1) Refluks
sempurna
2) Soxhlet
pendingin baik.
3) Digesti
17
4) Infus
5) Dekok
Kulit
1,5 m2 dengan berat kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ
pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan juga bergantung pada lokasi
skin), pirang, kuning, sawo matang dan hitam, merah muda pada
telapak kaki dan tangan, serta kecoklatan pada genitalia eksterna orang
dewasa.
dan elastisitasnya. Kulit yan elastis dan longgar terdapat pada kelopak
mata, bibir, dan prepusium. Kulit yang tebal dan tegang terdapat pada
kelopak mata, bibir, dan prepusium. Kulit yang tebal dan tegang terdapat
pada telapak kaki. Kulit yang kasar terdapat pada skrotum (kantong
18
buah zakar) dan labia mayor (bibir kemauluan besar), sedangkan kulit
luar.
kaki.
inti di antaranya.
19
• Stratum spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk
mitosis.
tebal dari pada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik
20
3.2 Fungsi Kulit
b) Fungsi absorpsi: Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan
dan benda padat tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah
dan uap air), begitu juga yang larut dalam lemak. Penyerapan terjadi
kelenjar.
berguna lagi atau sisa 16endrite16m dalam tubuh berupa NaCl, urea,
yang diberikan.
21
penguapan keringat dan kelenjar keringat sehingga suhu tubuh dapat
terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosid
3.3 Kosmetik
rambut, kuku,bibir, dan organ genital bagian luar) atau gigi dan mukosa
3.4 Masker
digunakan wanita, masker adalah salah satu pembersih kulit wajah yang
22
efektif. Sebaiknya gunakan masker selama 15-30 menit. Masker memiliki
yang menempel pada lapisan kulit yang lebih dalam, mengikat sel-sel kulit
yang bersifat jelly yang biasa terbuat dari gum, tragakan, dan latex
dikemas dalam wadah sediaan yang berbentuk tube (Depkes RI, 1995).
aktif.
kelembaban kulit.
3.5 Gel
cahaya dan mengandung zat aktif srta merupakan disperse koloid dan
23
mempunyai kekuatan yang disebabkan oleh jaringan yang saling berikatan
1) Basis hidrofobik
khusus. Basis gel hidrofobik biasanya terdiri dari paraffin cair dengan
atau disatukan dengan molekul dan fase pendispers. Istilah hidrofilik berarti
suka pada pelarut. Basis gel hidrofilik antara lain tragakan, polivinil alkohol
dan karbopol. Keuntungan gel hidrofilik yaitu daya sebarnya pada kulit
baik, efek dingin yang ditimbulkan lambatnya penguapan air pada kulit,
1. Polivinilalkohol (PVA)
Pemerian : Serbuk,putih.
24
Fungsi : Gelling agent dan filming agent.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan dalam benzen, mudah larut
3. Madu
4. Gliserin
Fungsi : Humektan.
5. Trietanolamina (TEA)
dalam kloroform.
25
6. Metil paraben
rasa terbakar.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, dalam benzena dan dalam karbon
7. Propilparaben
Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol,
B. Landasan Teori
daun muda, bunga, biji, hingga kulitnya. Menurut Dewi (2011) melinjo
karbon yang terdiri dari 15 atom karbon, dimana 2 cincin benzene (C6)
terikat pada sutu rantai propane (C3) sehingga bentuk susunannya C6-
26
C3-C6. Flavonoid mampu membuat kompleks dengan ion-ion logam
isolat daun melinjo (Gnetum gnemon L.) serta telah diidentifikasi bahwa
C. Hipotesis
27
BAB III
METOLOGI PENELITIAN
Tempat penelitian
Waktu penelitian
B. Desain Penelitian
digunakan dalam penelitian adalah tiga macam formula sediaan masker gel
Polyvinil Alcohol (PVA) yang berbeda. Desain penelitian ini terdiri dari tiga
tahap, yaitu tahap pembuatan ekstrak, pembuatan sediaan masker gel peel-
Populasi
28
Sampel
ekstrak daun melinjo untuk uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji
waktu kering, uji viskositas, uji daya sebar, uji freeze-thaw cycling dan uji
kesukaan.
Teknik Sampling
1. Variabel bebas
Dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah filming agent
yaitu Polyvinil Alcohol (PVA) dengan variasi konsentrasi 10%, 13% dan
16%.
2. Variabel Terikat
organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji waktu kering, uji viskositas, uji
29
3. Variabel Terkontrol
Variabel terkontrol dalam penelitian ini adalah bahan dan alat yang
kontrol ini semua formula mendapat perlakuan yang sama agar mendapat
1. Filming agent merupakan salah satu komponen penting dari masker gel
2. Masker gel peel-off adalah masker dengan bahan dasar yang bersifat jelly
yang biasa terbuat dari gum, tragakan, dan latex sehingga memiliki
3. Karakteristik fisik adalah evaluasi sediaan masker gel peel-off yang terdiri
dari uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji waktu kering, uji
viskositas, uji daya sebar, uji freeze-thaw cycling dan uji kesukaan.
F. Instrumen Penelitian
1. Alat
Alat yang digunakan adalah blender, gelas ukur Pyrex, beaker glass
kain saring, lampu spiritus, alat ukur uji daya lekat, objek glass, kaca
30
2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah ekstrak daun melinjo, PVA, Madu, HPMC,
G. Jalannya Penelitian
1. Pengumpulan sampel
2. Preparasi sampel
benda asing.
3. Ekstraksi
31
Setelah dilakukan pemanasan, campuran pelarut dan sampel
dengan kain saring sebanyak satu kali agar tidak terlalu banyak ampas
R/ PVA 20%
HPMC 2%
Gliserin 12%
TEA 2%
Propilparaben 0,05%
Aquadest ad 50 ml
mengering.
32
Sebagai gelling agent dan berfungsi sebagai peningkat kekentalan
c. Gliserin
d. Trietanolamine (TEA)
e. Metil Paraben
f. Propil Paraben
sama.
Perhitungan :
2) Madu 1% = 0,5 g
13% = 6,5 g
33
16% =8g
4) HPMC 2% =1g
6) TEA 2% =1g
9) Aquadest ad 50 ml
Keterangan :
34
7. Pembuatan Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun Melinjo
Ditimbang serbuk
Daun melinjo sebanyak 500 gram
Bahan yang
muda yang segar kemudian di digesti
telah kering
dicuci bersih, dalam aquadest
kemudian
kemudian sebanyak 10 L dengan
diserbukkan
dikeringkan
dengan suhu 60C selama 20
dengan cara
blender menit di atas hot plate
diangin-anginkan
stirrer
Kemudian
tambahkan
Gliserin,
ekstrak daun Masukkan massa I,
MetilParaben.
melinjo yang massa II, HPMC serta
Propilparaben,
sudah dilarutkan TEA secara berturut-turut
Madu dilarutkan
dalam aquadest diaduk hingga homogen
dalam aquadet
sedikit demi pada lumpang bersih
panas. (Massa II)
sedikit, aduk ad
homogen
35
8. Evaluasi Sediaan
a. Uji Organoleptis
b. Uji Homogenitas
dioleskan pada sekeping kaca atau bahan yang transparan lain yang
c. Uji pH
2016).
36
dibiarkan terbuka dan diamati apa yang terjadi, reaksi iritasi positif
dkk. 2015).
g. Uji Kesukaan
perubahan fisik dari sediaan pada awal dan akhir siklus yang meliputi
H. Analisa Data
37
uji beda yang digunakan adalah uji ANOVA (Tukey) dengan taraf
38
DAFTAR PUSTAKA
Ainaro, E.P, dkk. (2015). Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off Mengandung
Lendir Bekicot (Achatina filuca) sebagai Pelembab Kulit. Prosiding
Penelitian SpeSIA Unisba 2015.
Ansel HC. Pengantar bentuk sediaan farmasi. Terjem oleh Farida Ibrahim.
1989;156–62.
Arsanti, R., dan Setiawan, N,. 2019 Activity of Ethanol Extract Melinjo’s Leaf
(Gnentum gnemon L.) Againts Staphylococcus epidermidis Bacteria with
Disc Diffusion Method, Akademi Farmasi Putra Indonesia, Malang.
BPOM RI. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor HK. 00.05. 4.1745 tentang Kosmetik. Jakarta Kepala
BPOM RI. 2003;
Budiman, A., Kusuma, A., Aulifa, D. L., 2017, Peel-off Gel Formulation from Black
Mulberries (Morus nigra) Extract as Antiacne Mask, National Journal of
Physiology, Pharmacy, and Pharmacology, 7(9): 1-8.
Dewi, C., Utami, R., dan Riyadi, N.H. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Antimikroba
Ekstrak Melinjo (Gnetum gnemon L.). Falkutas Pertanian. Universitas
Sebelas Maret, Surakarta
Ditjen POM, DepKes RI. Materia Medika Indonesia. Ed kelima, Jakarta Dep
Kesehat RI Hal. 1995;32–6.
39
Djajadisastra J., Mun’im A., Dessy N.P. 2009. Formulasi Gel Topikal Dari Ekstrak
Nerri Folium dalam Sediaan Anti Jerawat. Jurnal Farmasi Indonesia Vol.
4 (4) Juli 2009.
Elevitch, H., Craig, R. 2006. Traditional Trees of Pacific Islands: Their Culture,
Environment, and Use, Permanent Agriculture Resources, USA, 386-
392.
Fahdi,F., dan Sari, H., 2020. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Melinjo
(Gnetum gnemon L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
aureus dan Streptococcus mutans. Jurnal Penelitian Farmasi dan Herbal
Jilid 3 (1):7-12
Hanan, Abdul dan Sutrisno. 2000. Gnemon: Tumbuhan Lahan Kering Multi Guna
dan Konservasinya di Kebun Raya Bogor. Seminar Nasional Konservasi
Harborne, J.B. 1987. Metode fitokimia: Penuntun Praktikum.
Hariana, H. A., 2008, Tumbuhan Obat dan Khasiatya Seri 2, Penebar Swadaya,
Jakarta.
Hisada. H., Asahara. M., Kato. E and Sakan. F. 2005. Antibacterial and
Antioxidative Constituents of Melinjo Seeds and their Application to
Foods. Japan: Science Links Japan.
Indonesia DKR. Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat. Jakarta Dep
Kesehatan Republik Indones. 2000;9–12.
Lestari, T., Malaka, R., and Garantjang, S. 2012. Pengawetan Telur Dengan
Perendaman Ekstrak Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.). Jurnal Sains
danTeknologi, 13 (2): 184–189.
40
Minyak Lemon Sebagai Pewangi dan Minyak Akar Wwangi Sebagai
Fiksatif. 2018
Priani, S.E; dkk. (2015). Formulasi Masker Gel Peel Off Kulit Buah Manggis
(Garnicia mangostana). IJPST. Volume 2 Nomor 3 Oktober 2015.
Reveny, J., Nazliniwaty., Umayah, R., 2016, Formulation of Peel-off Mask from
Ethanol Extract of Water Spinach Leaves as Anti Aging, International
Journal of PharmTech Research, 9(12): 554-559
Safwan, Adikusuma, W., dan Ananda, D.R. 2016. Aktivitas analgetik ekstrak
etanol daun melinjo (Gnetum gnemon L.) pada mencit putih (Mus
musculus L.) jantan. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina 1(1): 71-78.
Septiani S. Formulasi sediaan masker gel antioksidan dari ekstrak etanol biji
melinjo (Gnetun gnemon Linn.). Students e-Journal. 2012;1(1):39
Septiani, S., Wathoni, N., dan Mita, S.R. 2012. Formulasi Masker Gel Antioksidan
dari Ekstrak Etanol Biji Melinjo (Gnetum gnemon Linn.). Skripsi. Fakultas
Farmasi Universitas Padjajaran,Bandung.
Sintia, M, SP. and Murhananto, MM. 2004. Memanfaatkan Tanaman Sayur Untuk
Mengatasi Aneka Penyakit. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
41
Siswandoro and Soekarjo, B. 1995. Kimia Nedisial. Airlangga University Press.
Sutarna TH, Ngadeni A, Anggiani R. 2013. Formulasi Sediaan Masker Gel Dari
Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau (Camellia Sinensis L.) Dan Madu Hitam
(Apisdorsata) Sebagai Antioksidan. Kartika J Ilm Farm. 2013;1(1):17–23.
Syarifah, R. S., Mulyanti, D., Gadri, A., 2015, Formulasi Sediaan Masker Gel
Peel-off Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) Sebagai Antijerawat
dan Uji Aktivitasnya Terhadap Bakteri Propionibacterium Acnes,
Prosiding penelitian speSIA Unisba, 662-670.
Turkmen, N.; Y.S. Velioglu; F. Sari and G. Polat. 2007. Effect of Extraction
Condition on Measured Total Polyphenol Content and Antioxidant and
Antibacterial Activities of Black Tea. Molecules, 12: 484-496.
Utama, S., Mulkiya, K., Syafnir, L. 2019. Isolasi Senyawa Flavonoid Yang
Berpotensi Sebagai Antioksidan Pada Ekstraksi Bertingkat Daun Melinjo
(Gnetum Gnemon L.). Prosiding Farmasi. Vol 5:2 . Universitas Islam,
Bandung.
Voon, B.H., dan Kueh, H.S. 1999. The Nutritional Value of Indigenous Fruits and
Vegetables in Sarawak.Asia PacJClin Nutr.8 (1) : 24–31.
Zahro, N. 2016. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.)
Terhadap Escherichia Coli [SKRIPSI]. Jember: Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Jember.
42