Anda di halaman 1dari 7

TAKSONOMI MANGGA

Klasifikasi botani tanaman mangga adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Keluarga : Anarcadiaceae Genus : Mangifera Spesies : Mangifera spp. JENIS MANGGA Jenis yang banyak ditanam di Indonesia Mangifera indica L. yaitu mangga arumanis, golek, gedong, manalagi dan cengkir dan Mangifera foetida yaitu kemang dan kweni.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mangga gadung (arumanis) Mangga golek Mangga madu Mangga manalagi Mangga cengkir Mangga gedong Mangga genjah Mangga oren Mangga golek india

India. Tanaman ini kemudian menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia. Pusat penanaman mangga di Pulau Jawa adalah Probolinggo, Indramayu, Cirebon. Tahun 1994 jumlah tanaman yang menghasilkan adalah 8.901.309 tanaman dengan produksi 668.048 ton.
Mangga manalagi berasal dari Pasuruan, Jawa timur. Disebut manalagi karena sekali makan akan mencari lagi mangga yang lain,mana lagi?. Rasanya seperti perpaduan antara mangga golek dan arummanis. Buah yang telah tua warnanya menjadi kuning pada pangkalnya, dan hijau pada pucuk buah. Kulit buah tebal, halus, dan berlilin. Pangkal buah meruncing, bulat pada ujung buah, tidak atau sedikit mempunyai sinus. Kisaran hasil buah perpohon dari mangga manalagi antara 3040 Kg per tahunnya (Saptarini,1999). Buah mangga merupakan buah yang cukup berpotensi, sehingga menjadi bidikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan. Melalui Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Disperta) Daerah Kabupaten Pasuruan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan bertekad terus mengembangkannya menjadi komoditas unggulan.

10. Mangga apel 11. Mangga tanjung pinang

(dapus: Seri budidaya buah Mangga, 1991. Kanisius, Yogyakarta

Persebaran Buah Mangga

SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim Tanaman mangga cocok untuk hidup di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan. 5.2. Media Tanam

Tanaman mangga termasuk tanaman buahbuahan tropis. Tanaman tersebut berasal dari daerah India hingga kawasan Indo Burma. Dari kawasan tersebut, selanjutnya, menyebar luas ke seluruh pejuru dunia termasuk India, Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Australia utara (Ashari, 2004).

Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang berasal dari negara

1) Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah gembur mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang. 2) Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang cocok adalah 5.5-7.5. Jika pH di bawah 5,5 sebaiknya dikapur dengan dolomit. 5.3. Tempat Ketinggian Mangga yang ditanam didataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut dpl menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi. Tanaman mangga dapat tumbuh sampai pada ketinggian temapt kurang 1.300 m dari permukaan laut, produksinya tdk begitu banyak, dan kualitasnya pun tidak baik Tanah Dapat tumbuh di jenis tanah apa saja, asalkan tanag itu punya lapisan padas dank eras dan banyak mengandung batu-batuan, kondisi tanah tidak boleh terlalu kering atau terlalu basah dan tak mengandung garam atau air payau Jadi, mangga dapat hidup dengan baik dan cepat berproduksi pada tanah yang bertekstur ringan (tanah lempung berpasir) sampai tanah berat (tanah lempung atau tanah liat) Temperature 24-27 C pertumbuhan optimum 4-10 C temperature minimum tanaman mangga masih dapat hidup, tapi bukan temperature yang baik utk pertumbuhan dan produksi Lebih dari 44C masih bisa hidup tapi gak begitu baik hasilnya Curah hujan

Hanya diperlukan pada waktu tidak musim bunga, yaitu masa pertumbuhan vegetative untuk memacu pertumbuhan cabang, ranting serta tunas-tunas baru

PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun, mangga okulasi pada umur 5-6 tahun. Banyaknya buah panen pertama hanya 10-15 buah, pada tahun ke 10 jumlah buah dapat mencapai 300-500 buah/pohon. Panen besar biasanya jatuh di bulan September-Oktober. Tanda buah sudah dapat dipanen adalah adanya buah yang jatuh karena matang sedikitnya 1 buah/pohon, warna buah arumanis/manalagi berubah menjadi hijau tua kebiruan, warna buah mangga golek/gedok berubah menjadi kuning/merah Buah yang dipetik harus masih keras. 8.2. Cara Panen Pada saat pemetikan, buah jangan sampai terpotong, tercongkel atau jatuh sampai memar. Buah dipetik di sore hari dengan menggunakan pisau tajam atau dengan galah yang diujungnya terdapat pisau dan keranjang penampung buah. 8.3. Periode Panen Di Indonesia pohon mangga berbunga satu tahun sekali sehingga panen dilakukan satu periode dalam satu tahun. Dari satu pohon, buah tidak akan masak bersamaan sehingga dilakukan beberapa kali panen. 8.4. Perkiraan Produksi

Pohon muda okulasi menghasilkan 50100 buah/tahun, meningkat sampai 300-500 buah pada umur 10 tahun, 1.000 buah pada umur 15 tahun dan 2.000 buah pada waktu produksi maksimum di umur 20 tahun.
Kualitas Mangga Pada setiap musim panen banyak terdapat buah mangga yang berukuran kecil atau bentuknya tidak normal, atau tergolong off grade. Buah seperti ini masih bernilai ekonomi karena dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti mangga kering, puree, jus, jam/ selai, jeli, dodol, fruit bar, mangga leather, mangga dalam kaleng, dan permen mangga. Puree merupakan produk antara yang dapat diolah lebih lanjut menjadi aneka produk makanan dan minuman seperti jus, jeli, dodol, dan es krim. Nilai dari pemanfaatan mangga off grade tiap musim cukup besar. Sebagai contoh, jika produksi mangga tahun 2002 sekitar 1.402.906 ton, dan 30% tergolong off grade atau kurang layak dipasarkan segar, maka terdapat potensi bahan baku olahan sebesar 420.872 ton. Bila separuh jumlah ini diolah menjadi puree, maka terdapat potensi puree sebesar 210.436 ton. Dengan asumsi harga mangga Rp2.000/kg dan puree dijual dengan harga Rp12.000/kg, akan diperoleh nilai sekitar Rp1,6 triliun. Teknologi Pengolahan Puree Kandungan Gizi Mangga Buah mangga mengandung banyak vitamin. Daging buahnya banyak mengandung vitamin A, vitamin B-karoten, Vitamin C (asam askorbat) dengan kandungan vitamin C berkisar antara 6-30 mg/100g buah. Mangga juga mengandung serat yang tinggi, kalsium dan fosfor yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan vitamin A dalam mangga berkisar 1.200–16.400 SI. Mangga gadung memiliki kandungan vitamin A yang paling tinggi (16.400 SI). Selain itu, buah mangga juga menyegarkan karena memiliki kandungan air 70%-85%.

air sekitar 82 persen, vitamin C 41 mg dan energi/kalori 73 Kal per 100 gram. Pada setiap 100 gram mangga muda terkandung air lebih kurang 84 persen, vitamin C 65 mg dan energi 66 Kal. Energi dalam mangga muda rendah karena lebih banyak mengandung zat pati, yang akan berubah menjadi gula dalam proses pematangan. Sebagian besar energi mangga berasal dari karbohidrat berupa gula, yang membuatnya terasa manis. Kandungan gula ini didominasi oleh gula golongan sukrosa. Kandungan gula dalam mangga berkisar 7-12 persen. Namun, jenis mangga manis dapat mencapai 16-18 persen (Hnny, 2001). Mangga yang muda biasanya diawetkan dengan kadar gula tinggi menjadi manisan baik dalam bentuk basah atau kering dan juga bisa dimanfaatkan menjadi keripik mangga.
Manfaat mangga Ada berbagai macam jenis olahan yang bisa dilakukan untuk buah, antara lain, jus buah, sari buah (nectar fruit), pangan semi basah (intermediate moisture food), buah kering (dehidrate fruit), manisan (sweet product), asinan buah, buah kaleng, dan produk yang mengandung alkohol/acetat. Contohnya mangga kopyor (kadar sarinya tinggi, baik untuk jus, sirup dan selai), mangga kweni (aromanya kuat, bagus untuk sirup dan selai), mangga gadung (warna dan aromanya menarik, cocok dijadikan buah kering, puree, dan jus), mangga lalijiwo (berserat halus, bagus untuk puree, jus, selai, dan buah kering), mangga renteng (aromanya kuat, tidak laku dijual karena masam dan banyak seratnya, tetapi dapat dijadikan selai), serta mangga cedang dan cempora (berserat halus, warnanya menarik, beraroma kuat, baik untuk puree). Manisan Kering 1. Pilihlah mangga yang tua tetapi masih keras (setengah matang). Gunakan jenis mangga yang tidak beraroma terpentin (seperti aroma pernis), tidak ada rasa gatal pada buah mentah, dan seratnya halus, contohnya mangga lalijiwo dan gadung 2. Gunakan bahan penolong, yaitu air matang dan bersih 0,5 liter

Mangga ranum segar mengandung

3. Bahan tambahan, yaitu gula pasir 300-500 g/liter air (sesuai selera), pengawet (asam benzoat (C6H5OOH) – ingat: batas konsentrasi yang diizinkan 100mg/liter air), asam sitrat dan kapur. Air larutan kapur (2 liter air ditambah 2 sendok kapur sirih) 4. Pilihlah pengemas yang aman digunakan, seperti gelas, plastik PE (polythylene), PP (poly propelene) dan polisterin. Cara Pembuatan 1. Kupaslah mangga yang belum terlalu matang (mengkal), belah, bersihkan dan cuci dengan air bersih. Lalu potongpotong buah mangga dengan ketebalan 0,5 cm. 2. Rendam potongan mangga dalam larutan air kapur selama 1 jam. Setelah itu, cuci dan tiriskan. 3. Buatlah larutan gula dengan perbandingan air (0,5 kg) : gula (0,5 liter). Dan masaklah larutan itu hingga mendidih (menjadi sirup mendidih). 4. Masukkan potongan mangga yang telah ditiriskan ke dalam sirup perendam dan biarkan sampai mendidih. Setelah itu, angkat bersama pancinya, dan dinginkanlah dalam bak yang telah diisi air dingin. Lakukan perendaman ini selama 12 jam. Lalu angkat dan tiriskanlah bahan tersebut. 5. Taburi bahan (disalut) gula pasir, kemudian tata di tampah yang telah diberi alas dari kertas (jangan gunakan kertas koran). Lalu jemur di bawah panas matahari (jika hari mendung, gunakanlah oven untuk mengeringkan bahan). 6. Penjemuran dilakukan selama 3-4 hari hingga manisan kering. Penaburan (disalut) gula dilakukan sebanyak 3 kali. 7. Manisan kering mangga siap dihidangkan. Selai Mangga Selai merupakan bahan penyedap atau tambahan pada roti. Pada umumnya semua jenis mangga dapat dibuat selai, tetapi harus dipilih yang beraroma kuat. Mangga renteng (termasuk mangga yang tidak laku, karena rasanya masam dan banyak seratnya). Ampas dari pembuatan jus mangga bisa dipakai untuk pembuatan selai. Gunakan bahan penunjang berupa gula (1.5kg/1 kg daging mangga), dan asam sitrat (1 sendok makan). Pilihlah pengemas selai berupa gelas atau stoples dengan tutup dan segel. Cara Pembuatan : 1. Masukkan ampas mangga (sisa filtrat jus) dan gula ke dalam wajan. Lalu panaskan sampai mengental sambil diadukaduk.

2. Dalam keadaan panas, masukkan larutan ini ke dalam botol yang telah disterilkan (direbus selama 1 jam). 3. Tutuplah botol rapat-rapat, kemudian dinginkan. 4. Berikan label pada kemasan agar konsumen mendapat informasi yang berguna, dan produk lebih menarik. 5. Selai mangga siap disajikan. (disarikan dari makalah Frederich dan Setiawan/volunter Yayasan Gita Pertiwi Solo, “Pengolahan Buah Mangga sebagai Kegiatan Diversifikasi Usaha untuk Mendapatkan Nilai Tambah Dan Tingkat Kesejahteraan Petani/ink)

Keripik Mangga

Keripik merupakan hasil olahan bahan pangan yang dibuat dengan cara pengeringan atau penggorengan (Desrosier, 1988). Syarat yang harus dipenuhi pada produk keripik agar dapat diterima dan disenangi oleh konsumen adalah warna coklat kekuning-kuningan, renyah (krispness), permukaan halus dan rata serta enak rasanya. Keripik merupakan makanan kering yang banyak digemari masyarakat selain karena harganya yang ekonomis keripik pada penyimpanan dan pengolahan yang tepat bisa disimpan dalam waktu yang lama. Puree Mangga

Mangga juga dapat diolah menjadi puree yang merupakan konsentrat dari buahbuahan berbentuk pasta. Pemanfaatan puree sebagai bahan juice/minuman dengan ditambahkan gula dan air atau produk pangan lain (selai). Teknik pembuatan puree adalah pencucian buah, pengupasan, pulper, penyaringan, pencampuran, pasteurisasi dan pengemasan.
Pengolahan mangga menjadi puree diawali dengan pengupasan, pembuatan bubur, pengawetan, pengemasan dan produk siap dijual atau diolah lebih lanjut. Puree mangga

kaya akan gizi, mengandung berbagai vitamin dan mineral antara lain karbohidrat 11,2-18,7 g, kalsium 13-16 mg, fosfor 9-10 mg, besi 0,2-1,9 mg, vitamin A 1.2006.250 SI, vitamin B 0,03-0,8 mg, dan vitamin C 6-30 mg dalam setiap 100 g bahan. Namun karena kaya nutrisi, puree mangga sangat disukai oleh mikroorganisme sebagai tempat hidupnya. Karena itu puree harus diawetkan. Pengawetan yang sesuai untuk puree adalah pembekuan. Sebelum dibekukan, puree dipanaskan terbatas untuk inaktivasi enzim. Penggunaan panas untuk mengawetkan produk pangan yang berasam tinggi seperti puree mangga dikenal dengan istilah pasteurisasi. Produk pangan yang dapat dipasteurisasi harus memiliki pH kurang dari 4,5 sehingga tidak memerlukan perlakuan khusus untuk membunuh mikroba patogen penghasil racun botulinin. Melalui rangkaian penelitian dapat ditentukan suhu dan lama waktu pasteurisasi yang dapat menurunkan jumlah mikroba. Berdasarkan jumlah mik-roba awal pada bahan, puree mangga yang disiapkan secara higienis hanya memerlukan waktu pasteurisasi 1-3 menit pada suhu 90oC. Caranya, puree dilewatkan dalam pasteurizer dan langsung dimasukkan ke dalam botol. Penentuan tanggal kedaluwarsa sangat penting dalam pemasaran produk karena akan memberikan daya saing dan jaminan mutu pada konsumen. Untuk puree yang ditambahkan gula hingga mencapai 20oBrix, perubahan total asam dan warna mangga mengikuti orde satu, sedangkan rasa asam dan manis mengikuti orde nol. Bila dipasteurisasi pada suhu 65oC selama 15 menit dan disimpan pada suhu 7oC maka dugaan umur simpan puree adalah 11,2 bulan. Pengawetan puree dapat pula dilakukan dengan menambahkan gula pasir sebelum pemanasan. Gula ditambahkan maksimum sampai 40oBrix, karena bila melebihi takaran tersebut puree akan menjadi keras seperti jeli. Dengan kadar gula tersebut puree akan lebih awet. Sering kali pelanggan menginginkan

puree tanpa gula karena pengolahan puree menjadi jus banyak menggunakan sirup glukosa atau fruktosa. Pembangunan Model Model pengolahan puree yang dibangun di tengah-tengah petani mangga diharapkan dapat menjadi contoh bagi pengguna sekaligus untuk mempercepat proses adopsi. Dengan melihat proses secara langsung meski dalam skala pilot, pengguna dapat membuktikan manfaat teknologi pengolahan puree. Pembangunan suatu model agroindustri memerlukan serangkaian mesin pengolah serta penerapan manajemen (kelembagaan) agar model percontohan dapat menghasilkan produk dan memberi manfaat bagi mitra. Mesin-mesin yang digunakan pada model percontohan pengolahan puree mangga direkayasa oleh Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) dipadukan dengan peralatan lain yang ada di pasaran. Mesin pencuci kontinu kapasitas 500 kg/jam dan pembuat bubur 500 kg/jam, keduanya direkayasa BB Pascapanen dan BBP Mektan. Blender kapasitas 10 kg dihasilkan perajin setempat, sedangkan penyaring sentrifugal, pencampur dengan motor kapasitas 200 liter dan pasteurizer hidro dibuat oleh bengkel di Jakarta. Pengupasan masih dilakukan secara manual menggunakan pisau. Pengepakan menggunakan mesin pengepak komersial dengan sealer manual. Skala maksimum model percontohan adalah 500 kg mangga/ jam. Rangkaian proses tersebut dapat pula diterapkan untuk pengolahan puree buah sirsak, jambu biji, stroberi, dan buah-

buahan lainnya dengan sedikit modifikasi sesuai keperluan. DODOL MANGGA DARI PELOK

Buah mangga dapat dilakukan pengolahan sirup, sari buah, dodol, selai, asinan dan manisan. Pada pengolahan dodol mangga dengan penambahan tepung ketan dan tepung beras. Hasil analisa kimia terhadap produk olahan, nampak bahwa kadar vitamin C relatif tinggi pada produk selai dibandingkan dengan produk yang lain (kadar vitamin C selai palipisan = 150,21 mg/100g). Produk dodol terdapat penambahan kadar protein diperoleh dari penambahan santan, rata-rata kadar protein dodol buah sekitar 1,5% (Antarlina, et al., 2005).
Hal pertama yang dilakukan dalam perealisasian rencana ini dengan cara penyiapan bahan baku, yaitu melalui pemilihan buah mangga yang mempunyai kuaitas baik yang pada akhirnya untuk diambil bijih buahnya. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengolahan bijih manga yaitu dengan cara mengupas bijih (pelok) mangga yang selanjutnya diparut, diperas dan disaring yang diambil saripati dari bijih mangga tersebut dengan langkah ditiriskan atau diendapkan. Lama pengendapan dari hasil proses pemarutan untuk memperoleh saripati (tepung) bijih buah mangga dilakukan dalam waktu sekitar 4-7 hari. Setelah mendapatkan saripati tersebut, diolah dengan bahan-bahan yang menggunakan kompisisi takaran bahan yang sesuai. Metode ini dapat digambarkan dalam bentuk tabel sebgai berikut di bawah ini :

Gambar diagram alir pembuatan dodol pelok Selain penyiapan bahan baku, juga diperlukan alat-alat dalam proses pengolahan dari bijih buah mangga tersebut untuk menjadikan sebuah makanan, yaitu dodol pelok. Alat-alat itu antara lain kompor, pisau dapur, telenan, wajan, alat parutan, nampan, sendok makan, sendok kayu, baskom, saringan, dan panci. Selanjutnya mengenai cara pengemasan yang menarik agar konsumen merasa tertarik dengan produk yang telah selesai diproduksi, yang nantinya akan dipromosikan sebagai produk baru dan unik yang mempunyai nilai ekonomis. Tekhnik promosi dilakukan dengan memperkenalkan pada penjual dipasar, ditempat wisata, atau dengan cara mengikuti pameran makanan tardisional, pasar yang dituju dikhususkan pada tempat wisata dan pada umumnya di toko-toko makanan tradisional di Kabupaten Pasuruan, dan untuk meramalkan keuntungan dilakukan dengan melihat penjualan di pasar. Dodol yang terbuat dari pelok mangga memiliki keunggulan yaitu sifat dodol yang lebih lembut dan kenyal sehingga bisa dikonsumsi semua kalangan tak terkecuali lansia dan anak anak, keunggulan lain dodol ini berbahan dasar limbah mangga yang banyak dijumpai disekitar lingkungan masyarakat, sehingga memudahkan masyarakat untuk membuat sendiri di rumah atau dijadikan usaha kecil (home industry). Dapat diambil kesimpulan, yaitu cara pengolahan pelok menjadi dodol pelok adalah dengan memarut, memeras, merendam dan mengeringkan hasil rendaman agar menjadi tepung, untuk proses pengolahan tepung menjadi dodol sama dengan pengolahan dodol biasa.

Peluang pasar produk ini sangat bagus karena masih jarang produk makanan tradisional jenis ini ada di pasaran. Strategi pemasaran adalah dengan memperkenalkan pada penjual dipasar, ditempat wisata, atau dengan cara mengikuti pameran makanan tardisional. Produk makanan ini memiliki nilai prospek bisnis yang menggiurkan bagi semua kalangan masyarakat karena proses pembuatannya mudah dan produk ini dibuat dari bahan dasar limbah.

Bahan : 3 kg biji mangga Cara pembuatan : - Biji mangga dikupas hingga diperoleh keping biji mangga. - Keping-keping biji mangga dipotong kecil-kecil, lalu dikeringkan pada suhu 50-60 C selama 20 jam atau dijemur diterik matahari selama 7 hari. - Untuk memperoleh minyaknya dapat dilakukan dengan cara pengepresan atau dilarutkan kedalam heksana. - Jika menggunakan heksana maka setelah terbentuk minyak lalu dipanas-kan pada temperatur 50 C untuk menghilangkan (heksana) pelarutnya.

Sabun Transparan
Bahan-bahan : Minyak biji mangga 100 ml; Na OH 40 gr; Gliserin 200 gr; Sukrosa 50 gr; Trietanolamin 50 gr; Alkohol 50 gr. Cara pembuatan : - Campurkan minyak biji mangga dengan larutan NaOH sedikit demi sedikit diatas pemanas pada temperatur 60 C sambil terus diaduk. - Setelah larutan mengental dan berwarna keruh menjadi sabun dasar, pengadukan dihentikan kemudian didinginkan. - Setelah sabun dasar mengeras lalu dipotong kecilkecil kemudian dilelehkan, setelah meleleh tambahkan secara perlahan bahan glaserin, sukrosa, trietanolamin dan alkohol. - Saat pencampuran suhu antara 95 100 C, selanjutnya didinginkan dan sabun siap dicetak. - Penambahan warna dan pewangi dapat dilakukan sesuai dengan selera.

Sari Mangga Instan


Bahan-bahan : Buah Mangga 1 kg; Gula pasir 2 kg; Asam Sitrun 2 gram. Cara pembuatan : - Mangga dikupas, diambil dagingnya dicuci bersih lalu diblender hingga menjadi bubur mangga. - Bubur mangga disaring dengan menggunakan kain yang halus hingga menjadi sari mangga. - Campurkan sari mangga dengan gula, dan asam sitrun lalu dimasak dengan api yang sedang sampai membentuk kristal. - Kristal-kristal tersebut digiling sampai halus, sari mangga siap untuk dikemas.

Minyak Biji Mangga

Anda mungkin juga menyukai