Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan
bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya
mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang
(mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5-30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang
runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus,
yang dilanjutkan ke bagian perut.
Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila
masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau
tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna
putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri
dari dua keping; ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional. salah satu jenis
mangga yang digemari di Indonesia adalah mangga arummanis.
1.2 Rumusan Masalah
Penulis membatasi laporan ini seputar :
a. Buah Mangga
b. Manfaat Buah Mangga
c. Cara Budi dayanya
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang di capai dalam penulisan laporan ini, antara lain :
a. Untuk mengetahui cara budi dayanya dengan benar.
b. Untuk mengetahui manfaat yang ada di dalam buah mangga
1.4 Manfaat Penlitian
Manfaat dalam laporan ini adalah
a. Dapat mengetahui cara budi daya buah mangga.
b. Dapat mengetahui manfaat apa saja yang terdapat di buah mangga.
1.5 Metode Penelitian
Dalam pembuatan laporan ini dilakukan dengan cara :
a. Metode Observasi
b. Mengumpulkan data di Internet.
1.6 Sistematika Penelitian
Untuk memudahkan para pembaca penulis menyusun laporan ilmiah ini dalam beberapa bab,
yaitu :
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Metode Penelitian
1.6 Sistematika Penelitian
Bab II Landasan Teori
2.1 Landasan Teori
2.2 Rumusan Hipotesis
Bab III Data dan Pembahasan
3.1 Deskripsi Data
3.2 Pembahasan
Bab IV Kesimpulan
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran







BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori
Berdasarkan teori yang ada, buah mangga tidak ada alasan untuk meolak manisnya disetiap
gigitan, buah yang memiliki banyak jenis ini sangat digemari sama halnya dengan dengan
buah pepaya, nanas dan jambu buah ini juga termasuk salah satu buah cara konsumsi paling
banyak seperti mebuat manisan, jus, rujak dan yang paling sering kita konsumsi secara
langsung, di beberapa daerah mangga juga dijadikan sebagai pengganti rasa asam didalam
masakan.
Khasiat Buah mangga baik untuk kesehatan tidak dapat diragukan lagi buah yang berasal
dari asia selatan terutama beruma dan timur india. tanaman mangga banyak diceritakan dalam
mitologi india di 4000 tahun yang lalu.mengandung berbagai zat, vitmin yang baik bagi
tubuh. Selain rasanya yang manis mangga juga buah yang tidak sulit untuk didapat disamping
hargannya mura. dibawah ini ada beberapa kandungan buah mangga yang baik dikonsumai
sebagai asupan yang baik bagi kesehatan tubuh.
2.2 Rumusan Hipotesis
Tanaman mangga mempunyai toleransi tumbuh yag tinggi, baik didataran rendah maupun di
dataran tinggi, dengan keadaan volume curah hujan sedikit atau banyak, tetapi untuk
memperoleh produksi Mangga yang tinggi membutuhkan temperatur curah hujan, keadaan
awan dan angin yang bertoleransi tepat.
Di Indonesia Mangga dapat tumbuh pada ketinggian 0-1000 m dpl, menurut Untung (1998)
ketinggian yang ideal adalah 600 mdpl. Masa berbunga tanaman Mangga dipengaruhi oleh
ketinggian tempat dari permukaan laut, hal ini beerhubungan dengan radiasi matahari yang
dibutuhkan tanaman. Di Indonesia pada umumnya setiap kenaikan rata-rata 130 m dimana
Mangga ditanam, maka masa pembungaan tertunda selama 4 hari, (AAK,1991).
Tanaman Mangga memerlukan temperatur yang panas menjelang pembungaan, karena
temperatur tersebut mencegah pertumbuhan vegetatif dan mendorong pertumbuhan
reproduktif. Temperatur untuk tanaman Mangga lebih kurang 24 oC-27 oC, pada suhu
tersebut pertumbuhan vegetatif dan hasilnya cukupbaik, suhu yang dapat ditoleransi adalah
28 oC-30 oC (Untung, 1998)
Keadaan volume curah hujan juga akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman Mangga dan
proses produksi pembentukan bunga dan buah. Persentase curah hujan setiap tahun secara
alami sangat penting pengaruhnya terhadap proses pembungaan, sebab masa primordia bunga
akan terjadi setelah musim hujan. Curah hujan yang dapat ditolerir untuk pertumbuhan dan
perkembangan mangga berkisar antara 700 -2500 mm/ tahun. Ciri khas lain pada tanaman
mangga yaitu angat tahan terhadap kekeringan, malahan kondisi inilah yang diinginkan.
Kondisi kering yang masih dapat ditolerir adalah 2-6 bulan.
BAB III
DATA DAN PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi data
Penelitian ini berjalan hanya 1 hari, penelitian ini menghasilkan beberapa data kandungan
yang terdapat di buah mangga yaitu : Karbohidrat 17,00 g, Gula 14,8 g, Diet serat 1,8 g,
Lemak 0,27 g, Protein 0,51 g, Vitamin A equiv. 38 mg (4%), Beta-karoten 445 mg (4%),
Thiamine (Vit. B1) 0.058 mg (4%), Riboflavin (Vit. B2) 0,057 mg (4%), Niacin (Vit. B3)
0,584 mg (4%), Asam pantotenat (B5) 0,160 mg (3%), Vitamin B6 0,134 mg (10%), Folat
(Vit. B9) 14 mg (4%), Vitamin C 27,7 mg (46%), Kalsium 10 mg (1%), Besi 0,13 mg (1%),
Magnesium 9 mg (2%), Fosfor 11 mg (2%), Kalium 156 mg (3%), Seng 0,04 mg (0%).
3.2 Pemabahasan
Dalam penelitian buah mangga dapat di temukan berbagai banyak manfaat buah mangga.
Mangga pada umumnya di sukai oleh masyarakat, karena manis buahnya dan enak. Dalam
penelitian banyak sekali kandungan yang bermanfaat seperti, Mangga memiliki kandungan
vitamin utama yang menjamin kesehatan yang baik secara keseluruhan. Mangga Kaya akan
potasium (4% dalam 156 mg) dan magnesium (2% dalam 9 mg), karena mangga mengadung
selenium, kalsium , zat besi dan fosfor yang mengakibatkan buah ini solusi yang baik untuk
anda yang menidap darah tinggi.
3.Mengenal Klasifikasi Buah Mangga

Mangga merupakan salah satu jenis buah yang keberadaannya melimpah di Indonesia. Oleh
karena itu, tidak mengherankan jika kemudian harganya lebuh murah ketimbang buah lainnya
seperti apel, anggur atau strawberry. Meski murah, tapi bukan berarti rasanya kalah dari buah
lainn. Secara umum, sensasi rasa buah mangga adalah perpaduan rasa manis dan juga asam.
Semakin matang maka rasa manisnya akan mengalahkan rasa asamnya. Pasti Anda pernah
mencicipi buah mangga bukan? Ternyata selain nikmat, buah yang satu ini juga memiliki
sederet manfaat bagi kesehatan dan kecantikan manusia. Khasiat mangga ini telah teruji
secara ilmiah. Manfaat mangga bersumber dari kandungan senyawa yang ada di dalam
daging buahnya. Selain memahami kandungan dan manfaat buah mangga, agaknya penting
juga untuk memahami klasifikasi buah mangga. Dalam dunia ilmu pengetahuan, klasifiksi
tersebut penting agar memudahkan para siswa dan peneliti saat hendak mengkaji tanaman
mangga. Meski demikian, tak ada salahnya bagi orang awam untuk mengetahui
pengelompokan buah mangga tersebut bukan?

Klasifikasi Dalam Ilmu Biologi
Dalam kajian ilmu pengetahuan khususnya ilmu biologi, penyusunan tata nama mahluk hidup
akan memudahkan mereka yang hendak mengkaji sifat dan karakteristik mahluk hidup
tersebut. Demikian halnya dengan buah mangga. Pengelompokannya tak lain bertujuan untuk
memahami karakternya secara tepat dan benar. Adapun klasifikasi buah mangga dalam tata
binomial adalah sebagai berikut:
Kingdom: Plantae (Mahluk hidup berupa Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan yang berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Tumbuhan yang Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan yang bisa berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua atau dikenal dengan istilah dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: Mangifera indica L.
Mencermati penyusunan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa buah mangga masih
memiliki kerabat dengan tanaman Kemang, Kuweni, Embacang, Gedebe dan tanaman terkait
lainnya. Dari sistem klasifikasi di atas kita juga bisa menyimpulkan bahwa mangga bisa
diperbanyak melalui biji. Meski dalam sistem budidaya ia lebih banyak dikembangkan
dengan cara cangkokan.

Klasifikasi Buah Mangga Dalam Kehidupan Sehari-hari



Selain dalam ilmu biologi, dalam keseharian kita terdapat pula klasifikasi buah mangga.
Pengelompokannya biasanya didasarkan pada bentuk buah dan juga warnanya.
Pengklasifikasian ini dimaksudkan agar kita bisa membedakan jenis mangga yang satu
dengan mangga yang lain. Aadapun klasifikasi buah mangga antara lain:
Buah mangga Gedong Gincu. Mangga yang satu ini dikenal karena warna kulit
buahnya yang cerah serupa warna-warna gincu wanita.
Buah mangga Arumanis. Sama seperti namanya, buah ini memang harum dan juga
manis.
Buah mangga Manalagi. Buah mangga yang satu ini memiliki rasa yang lezat
makanya dinamai manalagi, yang berarti sekali mencoba akan minta lagi.
Buah Mangga Madu. Buah yang satu ini manisnya kabarnya serupa manis madu.
Buah mangga Kemang. Buah ini dikenal dengan kulit buahnya yang kuning
kecoklatan
Buah mangga Lalijiwa. Mangga yang satu ini kabarnya memiliki rasa yang nikmat
sampai lali jiwa saat menyantapnya.
Buah mangga Endog. Mangga ini memiliki ukuran buah yang mini serupa telur.
Buah mangga Golek. Mangga yang satu ini memiliki daging yang kurang berserat dan
rasa yang nikmat.
dan masih banyak lagi lainnya.














BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian terdapat kesimpulan yang penulis dapat, diantaranya :
Mangga memiliki jumlah vitamin B-6 berlimpah, yang sangat penting untuk
mempertahankan dan meningkatkan fungsi otak.
Mangga kaya akan zat besi , sehingga buah ini bermanfaat bagi penderita anemia.
mengkonsumsi mangga secara rutin akan menangani anemia anda dengan meningkatkat
jumlah darah dalam tubuh.
Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil asetat
yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis glikogen,
sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia.
Seperti dikatakan sebelumnya, sama dengan wortel, mangga juga kaya beta-karoten
karotenoid dalam jumlah tinggi. Unsur mangga membantu dalam meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan membuatnya kuat.
4.2 SARAN
Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang proses pertumbuhan lumut ditambah
lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan laporan ilmiah, mengakibatkan
terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan laporan ilmiah ini. Tetapi karena keterbatasan
itulah saya termotivasi untuk menjadi lebih baik. Maka dari itu saya berharap agar dapat lebih
memahami tentang pembuatan laporan ilmiah dan juga diharapkan agar lebih sering diadakan
pelatihan pembuatan laporan ilmiah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih di
perpanjang lagi sehingga dapat dihasilkan laporan ilmiah yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai