Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmatNya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul
“Pengolahan Buah Alpukat Menjadi Body Lotion”.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu guru yang telah
membantu kami dalam mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih kepada teman-teman yang telah memberi kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Kita ketahui bahwa buah alpukat memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Banyak orang belum mengetahui manfaat yang sungguh berkhasiat dari buah ini.
Padahal buah alpukat memiliki vitamin E yang sangat bermanfaat bagi kulit. Oleh
karena itu, kami berinovasi membuat suatu produk kecantikan berupa body lotion
dari buah alpukat dengan menggunakan minyak yang dihasilkan oleh alpukat serta
bahan-bahan yang lain sehingga terbentuk body lotion yang dapat memberikan
kelembaban bagi kulit kita.
Kami akui ada banyak kekurangan pada karya ini, oleh karena itu kritik dan
saran dari seluruh pihak senantiasa saya inginkan untuk kesempurnaan karya kami.
Semoga tulisan ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua
tentang tata cara pengolahan buah alpukat menjadi suatu produk kecantikan.

Pucaksari, Mei 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penelitian
Bab 2 Kajian Teori
2.1 Pengertian Buah
2.2 Karakteristik Buah Alpukat
2.3 Klasifikasi Buah Alpukat
2.4 Varietas Buah Alpukat

2.5 Manfaat Buah Alpukat

Bab 3 Metode Penelitian


3.1 Waktu dan Tempat
3.2 Metode Penelitian
3.3 Cara Pengambilan Data
3.4 Analisis Data

3.5 Bahan dan Alat

3.6 Cara Membuat Body Lotion dari Minyak Alpukat

Bab 4 Hasil dan Pembahasan


4.1 Data
4.2 Analisis Data
4.3 Pembahasan
Bab 5 Penutup
5.1 Simpulan
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buah Alpukat atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Avocado


adalah buah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia dan
juga perawatan kulit/kosmetik. Buah yang dikenal dengan nama ilmiah
Persea Americana ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah namun
saat ini telah banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Asia Tenggara
terutama di Indonesia.

Buah Alpukat mengandung Mineral, Vitamin dan Serat yang tinggi


terutama Vitamin B3, Vitamin B6, Vitamin C, Vitamin E, Vitamin K,
Potassium (Kalium), Magnesium dan Tembaga yang sangat bermanfaat.
Dalam satu sajian buah alpukat (sekitar 50 gram) terdapat mengandung
80 kalori, 8 gram lemak, 4 gram karbohidrat dan sekitar 1 gram protein.
Buah Alpukat juga memberikan rasa kenyang sehingga berguna bagi
mereka yang ingin menurunkan berat badannya. Buah Alpukat disebut juga
buah Avokad atau Apokat.

Tak heran jika buah alpukat sering di jadikan bahan dasar dalam
pembuatan produk-produk kecantikan, hal ini di karenakan buah alpukat
sangat ampuh dalam mengatasi masalah-masalah kecantikan. Buah alpukat
memiliki kandungan vitamin C, E, B3, dan kandungan nutrisi lainnya yang
dapat menjadikan kulit wajah lebih lembab, halus dan putih bercahaya.
Selain itu, buah alpukat memiliki kandungan nutrisi dan zat-zat yang dapat
membasmi bakteri-bakteri penyebab jerawat dan mampu menyerap
kandungan minyak berlebih pada kulit wajah.

Kami memiliki alasan mengapa kami memilih buah alpukat sebagai


bahan dasar karya ilmiah kami, karena alpukat memiliki banyak manfaat
sehingga kami membuat inovasi produk kecantikan baru yang
mengutamakan alpukat sebagai bahan alami utama.

1.2 Perumusan Masalah


Dari penjelasan latar belakang di atas, di bawah ini merupakan
beberapa rumusan masalahnya, yaitu :
1) Bagaimana buah alpukat dapat diolah menjadi inovasi produk kosmetik
alami yang aman dan bermanfaat?
2) Bagaimana kandungan kimia dan manfaat produk kecantikan yang kami
buat?

3
3) Bagaimana penerimaan masyarakat dengan produk kosmetik olahan dari
minyak yang berasal dari buah alpukat?
1.3 Tujuan Penulisan
Dari perumusan masalah dan penjelasan latar belakang di atas, karya
tulis ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui cara pengolahan minyak dari buah alpukat menjadi
inovasi produk kosmetik aman dan bermanfaat.
2) Untuk mengetahui kandungan kimia dalam produk yang kami buat.
3) Untuk mengetahui penerimaan masyarakat dengan produk kosmetik
olahan dari minyak yang berasal dari buah alpukat.
1.4 Manfaat Penelitan
Dari perumusan masalah dan penjelasan latar belakang di atas, karya
tulis ini disusun dengan harapan memberikan manfaat sebagai berikut :
1) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengolahan minyak
dari buah alpukat menjadi inovasi kosmetik berkualitas dan bermanfaat.
2) Menambah pengetahuan tentang kandungan kimia dalam buah alpukat.
3) Meningkatkan nilai jual dan manfaat buah alpukat.

4
BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Buah


Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya
membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas
kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan


adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas dan biasanya disebut
sebagai buah-buahan. Buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang
terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan
organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai
menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan


maupun bahan baku industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam
produk metabolisme tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang
mempelajari segala hal tentang buah dinamakan pomologi.

Buah sejati Bukan buah sejati


Buah- Perkembangan dari bakal buah Bukan perkembangan dari bakal
buahan dan dikonsumsi sebagai buah- buah tetapi dikonsumsi sebagai
buahan. buah-buahan.
Contoh: kelapa, jeruk, mangga, Contoh: apel, cempedak,
alpukat jambu monyet
Bukan Perkembangan dari bakal buah Bukan perkembangan dari bakal
buah- tetapi dianggap bukan buah- buah dan dianggap bukan buah-
buahan buahan. buahan.
Contoh: tomat, padi, kacang Contoh: buah nangka muda,
mede bongkol bunga matahari

2.2 Karakteristik Buah Alpukat


Tanaman alpukat merupakan tanaman buah berupa pohon dgn nama alpuket
(Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat, jamboo pokat
(Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung) & lain-lain.
Tanaman alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan
diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun 1920-
1930 Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah &

5
Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan
kesehatan & gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.
Negara-negara penghasil alpukat dlm skala besar adalah Amerika (Florida,
California, Hawaii), Australia, Cuba, Argentina, & Afrika Selatan. Dari tahun ke
tahun Amerika mempunyai kebun alpukat yg senantiasa meningkat. Di Indonesia,
tanaman alpukat masih merupakan tanaman pekarangan, belum dibudidayakan dlm
skala usahatani. Daerah penghasil alpukat adalah Jawa Barat, Jawa Timur, sebagian
Sumatera, Sulawesi Selatan, & Nusa Tenggara.

Berdasarkan sifat ekologis, tanaman alpukat terdiri dari 3 tipe keturunan/ras,


yaitu:.
1) Ras Meksiko
Berasal dari dataran tinggi Meksiko & Equador beriklim semi tropis dgn
ketinggian antara 2.400-2.800 m dpl. Ras ini mempunyai daun & buahnya yang
berbau adas. Masa berbunga sampai buah bisa dipanen lebih kurang 6 bulan. Buah
kecil dgn berat 100-225 gram, bentuk jorong (oval), bertangkai pendek, kulitnya
tipis & licin. Biji besar memenuhi rongga buah. Daging buah mempunyai
kandungan minyak/lemak yg paling tinggi. Ras ini tahan terhadap suhu dingin.
2) Ras Guatemala
Berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah beriklim sub tropis dgn
ketinggian sekitar 800-2.400 m dpl. Ras ini kurang tahan terhadap suhu dingin
(toleransi sampai -4,5 derajat C). Daunnya tidak berbau adas. Buah mempunyai
ukuran yg cukup besar, berat berkisar antara 200-2.300 gram, kulit buah tebal,
keras,mudah rusak & kasar (berbintil-bintil). Masak buah antara 9-12 bulan sesudah
berbunga. Bijinya relatif berukuran kecil & menempel erat dlm rongga, dgn kulit
biji yg melekat. Daging buah mempunyai kandungan minyak yg sedang.
3) Ras Hindia Barat
Berasal dari dataran rendah Amerika Tengah & Amerika Selatan yg
beriklim tropis, dgn ketinggian di bawah 800 m dpl. Varietas ini sangat peka
terhadap suhu rendah, dgn toleransi sampai minus 2 derajat C. Daunnya tidak
berbau adas, warna daunnya lebih terang dibandingkan dgn kedua ras yg lain.
Buahnya berukuran besar dgn berat antara 400-2.300 gram, tangkai pendek, kulit
buah licin agak liat & tebal. Buah masak 6-9 bulan sesudah berbunga. Biji besar &
sering lepas di dlm rongga, keping biji kasar. Kandungan minyak & daging buahnya
paling rendah.

Varietas-varietas alpukat di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:


1) Varietas unggul
Sifat-sifat unggul tersebut antara lain produksinya tinggi, toleran terhadap hama
& penyakit, buah seragam berbentuk oval & berukuran sedang, daging buah
berkualitas baik & tidak berserat, berbiji kecil melekat pada rongga biji, serta kulit
buahnya licin. Sampai dgn tanggal 14 Januari 1987, Menteri Pertanian

6
telah menetapkan 2 varietas alpukat unggul, yaitu alpukat ijo panjang & ijo bundar.
Sifat-sifat kedua varietas tersebut antara lain:

 Tinggi pohon: alpukat ijo panjang 5-8 m, alpukat ijo bundar 6-8 m.
 Bentuk daun: alpukat ijo panjang bulat panjang dgn tepi rata, alpukat ijo
bundar bulat panjang dgn tepi berombak.
 Berbuah: alpukat ijo panjang terus-menerus, tergantung pada lokasi &
kesuburan lahan, alpukat ijo bundar terus-menerus, tergantung pada lokasi
& kesuburan lahan.
 Berat buah: alpukat ijo panjang 0,3-0,5 kg, alpukat ijo bundar 0,3-0,4 kg.
 Bentuk buah: alpukat ijo panjang bentuk pear (pyriform), alpukat ijo bundar
lonjong (oblong).
 Rasa buah: alpukat ijo panjang enak, gurih, agak lunak, alpukat ijo bundar
enak, gurih, agak kering.
 Diameter buah: alpukat ijo panjang 6,5-10 cm (rata-rata 8 cm), alpukat ijo
bundar 7,5 cm.
 Panjang buah: alpukat ijo panjang 11,5-18 cm (rata-rata 14 cm), alpukat ijo
bundar 9 cm.
 Hasil: alpukat ijo panjang 40-80 kg /pohon/tahun (rata-rata 50 kg), alpukat
ijo bundar 20-60 kg/pohon/tahun (rata-rata 30 kg).

2) Varietas lain
Varietas alpukat kelompok ini merupakan plasma nutfah Instalasi Penelitian &
Pengkajian Teknologi, Tlekung, Malang. Beberapa varietas alpukat yg terdapat di
kebun percobaan Tlekung, Malang adalah alpukat merah panjang, merah bundar,
dickson, butler, winslowson, benik, puebla, furete, collinson, waldin, ganter,
mexcola, duke, ryan, leucadia, queen & edranol.

Bagian tanaman alpukat yg banyak dimanfaatkan adalah buahnya sebagai


makanan buah segar. Selain itu pemanfaatan daging buah alpukat yg biasa
dilakukan masyarakat Eropa adalah digunakan sebagai bahan pangan yg diolah dlm
berbagai masakan. Manfaat lain dari daging buah alpukat adalah untuk bahan dasar
kosmetik. Bagian lain yg dapat dimanfaatkan adalah daunnya yg muda sebagai obat
tradisional (obat batu ginjal, rematik).

Yang paling mengesankan dari buah ini adalah kandungan antioksidan


(karetanoid) yang dikandungnya. Tidak ada kandungan lain dalam alpukat yang
melebihi kandungan karetanoid-nya. Berikut adalah daftar kandungan antioksidan
karetanoid utama yang dimiliki alpukat:

 alpha-carotene
 beta-carotene
 beta-cryptoxanthin
 chrysanthemaxanthin
 lutein
 neochrome

7
 neoxanthin
 violaxanthin
 zeaxanthin

Dari data di atas saja, tidak mengherankan jika buah


ini bisa memberikan support penting bagi kesehatan.
Selain itu, buah alpukat mengadung serat yang cukup
tinggi, seperti terlihat pada tabel di samping, yang
menunjukkan kandungan nutrisi alpukat per 100 gram
sajian.

Alpukat juga dianggap sebagai salah satu makanan


paling sehat di planet ini karena mengandung lebih
dari 25 nutrisi penting, termasuk vitamin A, B, C, E, K
&, tembaga, besi, fosfor, magnesium, dan potassium.

Alpukat juga mengandung serat, protein, dan beberapa


phytochemical bermanfaat seperti beta-sitosterol,
glutathione dan lutein, yang dapat melindungi tubuh
terhadap serangan berbagai penyakit.

Kelebihan buah alpukat memang tidak bisa dipungkiri. Masih banyak lagi
manfaat-manfaat lainnya, itulah yang membuat kami berinovasi mengolah buah
seribu manfaat ini menjadi sesuatu yang menarik perhatian masyarakat zaman
sekarang ini.
2.3 Klasifikasi Buah Alpukat
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Dicotyledoneae
B : Ranales
Keluarga : Lauraceae
Marga : Persea
Varietas : P. Americana
Nama binominal

Persea americana

8
2.4 Varietas Buah Alpukat

Budidaya Alpukat di Indonesia banyak dilakukan di berbagai wilayah Indonesia.


Berikut beberapa variatas alpukat di Indonesia:

1. Alpukat Ijo Bundar

Alpukat ini berasal dari kebun


Koleksi Tlekung, Batu,
Malang. Varietas ini berbuah
terus menerus, tergantung
lokasi dan kesuburan tanah.
Selain itu gugur buah
sedikit. Berat buah mencapai
300-400 g/buah, diameternya
7,5 cm dengan panjang buah
9 cm. Permukaan kulit buah
licin, berbintik kuning dengan
tebal 1 mm. Bentuk buah
lonjong atau oblong, berujung
bulat dan pangkal buah tumpul. Buah muda kulitnya hijau muda yang berangsur
tua saat matang. Daging buah tebal, berwarna kuning hijau, citarasa enak, gurih,
dan kering. Bentuk biji jorong dengan ukuran 4 cm x 5,5 cm. Dilepas pada tahun
1987 oleh Mentan dengan SK No. 15/Kpts/TP.240/I/1987.

2. Alpukat Ijo Panjang

Varietas ini bentuk buahnya menyerupai buah pir.


Ujung buah tumpul sedangkan pangkal buahnya
runcing. Buah berbobot antara 300-500 g/buah. Kulit
buah berwarna hijau, permukaannya licin berbintik
kuning dan tebalnya 1,5 mm. Saat muda kulit
buahnya hijau muda dan setelah matang menjadi
hijau tua merah. Diameter buah 6,5-10 cm dan
panjang 11,5-18 cm. Daging tebal berwarna kuning,
rasanya enak, gurih, serta agak lunak. Bijinya
berbentuk jorong dan berukuran 4 cm x 5,5 cm.
Dilepas pada tahun 1987 oleh Menteri Pertanian
dengan SK No. 16/Kpts/TP.240/1987.

9
3. Alpukat Merah Bundar

Varietas ini berbuah terus menerus,


tergantung lokasi dan kesuburan tanah.
Selain itu gugur buah sedikit. Berat buah
mencapai 0,3-0,4 kg/butir, diameter buah
7,5 cm, dan panjang buah 9 cm.
Permukaan kulit buah licin, berbintik
kuning dengan tebal 1 mm. Bentuk buah
lanjong atau oblong, berujung bulat dan
pangkal buah tumpul. Buah muda kulitnya
merah coklat. Daging buah tebal,
berwarna kuning hijau, citarasa enak,
gurih, dan agak kering. Bentuk biji jorong
dengan ukuran 4 cm x 5,5 cm.

4. Alpukat Merah Panjang

Varietas ini bentuk buahnya menyerupai


buah pir. Ujung buah tumpul sedangkan
pangkal buahnya runcing. Bobot buah
antara 300-500 g/buah dengan kulit
hijau, permukaannya licin berbintik
kuning dan tebalnya 1,5 mm. Saat muda,
kulit buahnya hijau merah coklat dan
setelah matang menjadi merah hitam.
Diameter buah 6,5-10 cm dan panjang
11,5-18 cm, dengan daging buah tebal,
berwarna kuning, rasa enak, gurih, serta
agak lunak. Biji berukuran 4 cm x 5,5 cm.

5. Alpukat Mega Gagauan

Alpukat ini telah dilepas oleh Balitbu


Tropika pada tahun 2003 berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pertanian
Nomor 521/Kpts/PD.210/10/2003.
Alpukat Mega Gagauan memiliki
keunggulan produksi tinggi, bentuk
buah bulat, ukuran buah besar, daging
buah tebal berwarna kuning, agak
pulen, permukaan agak halus, kulit buah
kemerahan, dan berpotensi untuk
mengangkat serta memperkenalkan
buah unggul daerah kepada khalayak yang lebih luas. Selain itu, alpukat Mega
Gagauan mempunyai ciri berbuah terus menerus, berat buah mencapai 600-800

10
g/buah, warna daging buah kuning. Bentuk buah agak bulat (pangkal dan ujung
agak membulat). Panjang buah 12,5-17,5 cm, diameter buah 11,5-15,5 cm, tebal
kulit buah 1 mm dengan tebal daging buah 1,9-2,1 cm. Daging buah rasanya
manis pulen, kadar protein 1,49%, dan kadar lemak 6,41%. Produksi buah/pohon
220-230 buah (140-175 kg)/tahun.

6. Alpukat Mega Murapi

Alpukat ini telah dilepas oleh Balitbu


Tropika tahun 2003 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pertanian Nomor
519/Kpts/PD.210/10/2003. Alpukat Mega
Murapi memiliki keunggulan produksi
tinggi, bentuk buah bulat lonjong, ukuran
buah besar, daging buah tebal berwarna
mentega, pulen, permukaan kulit kasar,
warna kulit buah hijau tua, berpotensi
untuk diperkenalkan dan diangkat sebagai
buah unggul daerah kepada khalayak yang lebih luas. Selain itu, alpukat Mega
Murapi mempunyai ciri berbuah terus menerus, berat buah mencapai 400-600
g/buah, warna daging buah kuning mentega. Bentuk buah agak bulat (pangkal dan
ujung agak membulat). Panjang buah 13-17 cm, diameter buah 10-14 cm, tebal
kulit buah 1 mm dan tebal daging buah 1,9-2,1 cm. Daging buah rasanya manis
pulen, kadar protein 1,37%, dan kadar lemak 7,58%. Produksi bisa mencapai
350-450 buah /pohon (180-225 kg)/tahun.

7. Alpukat Mega Paninggahan

Alpukat ini telah dilepas oleh Balitbu


Tropika pada tahun 2003 berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Pertanian
Nomor 520/Kpts/PD.210/10/2003.
Alpukat Mega Paninggahan memiliki
keunggulan produksi tinggi, bentuk
buah bulat lonjong, ukuran sendang,
daging buah tebal berwarna kuning
mentega, pulen, permukaan kulit
halus, warna kulit buah merah maron,
berbuah terus menerus, berat buah mencapai 250-400 g/buah, warna daging buah
kuning mentega. Bentuk buah lonjong. Panjang buah 13,5-18 cm, diameter buah
7,5-9 cm, tebal kulit buah 1 mm dengan tebal daging buah 1,8-2,1 cm. Daging
buah rasanya manis pulen, kadar protein 1,16%, dan kadar lemak 7,95%. Produksi
bisa mencapai 880-1000 buah/pohon (300-350 kg)/tahun.

11
2.5 Manfaat Buah Alpukat
Mulai dari daging, biji, bahkan pohon dari buah alpukat memiliki berbagai
manfaat. Berikut ini beberapa manfaat dari buah alpukat :

 Mencegah resiko penyakit stroke


 Menangkal radikal bebas
 Menjaga kesehatan mata
 Menjaga kesehatan jantung
 Penyembuh sakit maag
 Mencegah kanker prostat
 Membantu turunkan kolesterol
 Menjaga kecantikan kulit agar lebih lembab
 Mencegah penuaan dini
 Mencegah penyakit Spina Bifida pada janin yang dikandung
 Bijinya dapat menjadi pewarna pada industri pakaian
 Dapat mengobati sariawan
 Mengobati sakit gigi
 Membersihkan serta mencerahkan kulit

12
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
Penulisan karya ilmiah ini merupakan hasil dari penelitian kami untuk
mengetahui cara mudah mengolah, mengenal berbagai manfaat buah alpukat, dan
menghasilkan minyak dari buah alpukat yang menjadi produk kosmetik alami
alternatif berupa pelembab badan atau body lotion.
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei di rumah salah seorang di Desa
Bongancina.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami lakukan adalah dengan eksperimen seperti
eksperimen untuk mengambil minyak yang terdaoat pada buah alpukat sehingga
minyak tersebut menjadi modal utama kami dalam mengolah body lotion
berbahan dasar minyak alpukat.
3.3 Cara Pengambilan Data
Dalam penelitian ini data yang diambil menggunakan penelitian
organelepstik, yaitu penulis mengambil orang sebagai responden untuk
mengetahui kualitas dari body lotion minyak alpukat kami.
3.4 Analisis Data
Data yang diolah adalah hasil analisis responden berdasarkan skor yang
diberikan responden terhadap kualitas body lotion minyak alpukat. Dalam analisis
data diadakan pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif.
3.5 Alat dan Bahan Pembuatan Body Lotion Minyak Alpukat
3.5.1 Alat :
 Wajan anti lengket
 Mixer
 Piring, sendok, dan sumpit
 Wadah plastik dan tutupnya
 Kain saring
 Panci
 Toples tahan panas
 Wadah kosmetik kosong (untuk hasil jadi)

13
3.5.2 Bahan :
 3 buah alpukat jenis apa saja dalam keadaan matang
 1 sendok makan minyak kelapa
 1 sendok teh minyak zaitun
𝟏
 sendok teh cocoa oil
𝟐
 2 sendok makan cocoa butter
𝟏
 2𝟐 sendok teh minyak alpukat hasil saringan

3.6 Cara membuat Body Lotion Minyak Alpukat


 Bersihkan 3 buah alpukat yang sudah matang dengan air mengalir
sampai bersih.
 Kupas buah sehingga terpisahkan dengan kulit serta bijinya.
 Daging buah yang sudah dipisahkan kemudian diletakkan di wadah
yang sudah disediakan. Tumbuk daging dengan menggunakan
sendok maupun garpu.
 Setelah itu, letakkan daging buah yang sudah dihaluskan pada
wajan anti lengket.
 Tambahkan 1 sendok minyak kelapa untuk mencegah terjadinya
kegosongan(?)
 Setelah itu, panaskan diatas kompor dengan api kecil. Aduk terus
dengan menggunakan mixer maupun susuk.
 Matikan kompor apabila dirasa tekstur daging buah yang ada diatas
wajan sudah agak mengental dan warna daging sudah kecoklatan.
 Siapkan wadah kosong untuk tempat minyak alpukat. Dengan
menggunakan kain saring, ambil sekitar 2 sendok makan daging
buah yang sudah dipanaskan kemudian gunakan kain saring untuk
memisahkan ampas daging alpukat dengan minyak yang
dihasilkan. Beri sedikit tekanan agar minyak yang dihasilkan lebih
maksimal.
𝟏
 Setelah minyak sudah terkumpul kira-kira sebanyak 2𝟐 sendok teh,
letakkan pada toples tahan panas atau wadah kaca. Tambahkan 1
𝟏
sendok teh minyak zaitun, 2 sendok makan cocoa butter, dan 𝟐
sendok teh cocoa oil.
 Rebus kulit alpukat yang tadi dipisahkan dengan daging dengan air
secukupnya. Apabila sudah mendidih, letakkan wadah yang berisi
minyak alpukat dan campuran bahan lainnya ke dalam panci
rebusan tersebut. Kemudian aduk dengan menggunakan sumpit
agar minyak dan butter yang ada tercampur dengan baik.

14
 Aduk minyak alpukat tersebut sekitar 5 menit sekali selama 15
sampai 20 menit. Apabila dirasa sudah tercampur dengan baik dan
agak kental, segera tiriskan dari air mendidih.
 Diamkan selama 3 sampai 5 menit, kemudian letakkan hasil
campuran tersebut pada wadah kosmetik dengan rapi.
 Diamkan selama 30 menit sampai 1 jam hingga tekstur berubah
menjadi bentuk cream.
 Body lotion dari minyak alpukat sudah siap untuk diaplikasikan
pada kulit.

15
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
4.1.1 Data Hasil Uji Organolepstik Body Lotion dari Minyak Alpukat
Menurut Aroma dari 10 Orang Responden.
Tingkat Pilihan Jumlah Responden Persentase
Wangi 9 90%
Kurang Wangi 1 10%

4.1.2 Data Hasil Uji Organolepstik Body Lotion dari Minyak Alpukat
Menurut Tekstur dari 10 Orang Responden.
Tingkat Pilihan Jumlah Responden Persentase
Cukup 7 70%
Agak Lengket 3 30%

4.1.3 Data Hasil Uji Organolepstik Body Lotion dari Minyak Alpukat
Menurut Warna dari 10 Orang Responden.
Tingkat Pilihan Jumlah Responden Persentase
Menarik 9 90%
Kurang Menarik 1 10%

4.2 Analisis Data


Dari 10 responden telah diketahui 90% orang yang menyukai aroma dan
warna body lotion dari minyak alpukat, dan 10% orang tidak menyukai aroma dan
warnanya. Dapat disimpulkan bahwa 90% orang tertarik dengan body lotion dari
minyak alpukat. Dari 10 responden telah diketahui 70% orang mengatakan tekstur
body lotion cukup lembab, 30% orang mengatakan tekstur body lotion agak
lengket. Dapat disimpulkan bahwa 70% orang menyukai tekstur body lotion dari
minyak alpukat.
4.3 Pembahasan
Dari uji organolepstik dari aroma dan warna dapat disimpulkan 90% orang
menyukai body lotion dari minyak alpukat, 10% orang tidak menyukai body
lotion dari minyak alpukat. Dari uji organolepstik dari tekstur dapat disimpulkan
70% orang menyukai tekstur body lotion dan 30% orang tidak menyukai tekstur
body lotion ini.

16
Kelebihan dan manfaat dari buah alpukat memang sangat banyak. Namun
pada kenyataannya banyak orang hanya mengonsumsi buah alpukat sebagai bahan
makanan saja. Padahal, banyak sekali manfaat yang diberikan selain sebagai
bahan makanan. Buah alpukat juga mudah didapat, mudah untuk mengolahnya,
dan tidak memerlukan proses pengolahan yang memakan waktu lama.
Cangkang telur ayam kampung tersusun atas senyawa protein sederhana
yang berupa albumin dan memiiki struktur yang kuat. Kulit telur ayam kampung
merupakan lapisan berkapur yang menyusun 9-12% dari berat telur total. Di
dalam telur ayam kampung terkandung kira-kira 94% kalsium karbonat, 1%
magnesium karbonat, 1% kalsium fosfat, dan 4% bahan organik terutama protein.
Pertumbuhan penduduk secara peningkatannya lebih banyak dibandingkan
dengan pertumbuhan jumlah makanan. Manusia harus selalu ber-discovery dan
berinovasi terhadap berbagai alternatif pengganti bahan makanan pokok esensial
seperti beras dan gandum tetapi juga mencari alternatif sumber makanan lainnya.
Bolu kukus cangkang telur ayam kampung merupakan sebuah inovasi makanan
alternatif yang baru. Cangkang telur ayam kampung dapat digunakan sebagai
alternatif makanan yang mempunyai nilai manfaat nutrisi yang banyak di samping
itu juga bolu kukus cangkang telur ayam kampung ini mempunyai cita rasa yang
enak.

17
BAB 5
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil uji coba dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Cara mengolah bolu kukus cangkang telur ayam kampung relatif mudah
dan praktis.
2. Manfaat dari cangkang telur ayam kampung yaitu mengobati penyakit
radang tenggorokan, batuk, paru-paru, ginjal, saluran kencing, selain itu
juga dapat menggerakkan nafsu hubungan intim, memperkuat urat syaraf,
meninggikan badan, dan meningkatkan stamina.
3. Bolu kukus cangkang telur ayam kampung ini bisa menjadi makanan
alternatif karena rasanya yang nikmat dan khasiatnya juga melimpah, serta
pengolahan yang mudah.

5.2 Saran
Bolu kukus cangkang telur ayam kampung ini agar lebih disosialisasikan
manfaatnya kepada masyarakat. Kandungan nutrisinya dapat meningkatkan
perbaikan gizi masyarakat. Pemerintah dan sebagian masyarakat yang sadar akan
manfaat cangkang telur ayam kampung, diharapkan untuk mengampanyekan
mengonsumsi dan mengolah cangkang telur ayam kampung.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://www.indonews.co.id/1000-khasiat-dan-manfaat-buah-alpukat/
http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita-mainmenu-26/16-
penelitianpengkajian2/524-jenis-jenis-alpukat
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-alpukat/
https://id.wikipedia.org/wiki/Apokat

19

Anda mungkin juga menyukai