Anda di halaman 1dari 24

TUGAS ILMU ALAMIAH DASAR (IAD)

KARYA TULIS ILMIAH

Alternatif Pengolahan Minyak dari Buah Alpukat Menjadi


Body Lotion

Oleh :

DEVI LULUITA SITORUS (16150212)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

MEDAN

2019

21
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa


atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan karya
tulis ilmiah yang berjudul “Alternatif Pengolahan Minyak dari
Buah Alpukat Menjadi Body Lotion”.

Kita ketahui bahwa buah alpukat memiliki banyak manfaat


bagi tubuh. Banyak orang belum mengetahui manfaat yang
sungguh berkhasiat dari buah ini. Padahal buah alpukat memiliki
vitamin E yang sangat bermanfaat bagi kulit. Oleh karena itu, saya
berinovasi membuat suatu produk kecantikan berupa body lotion
dari buah alpukat dengan menggunakan minyak yang dihasilkan
oleh alpukat serta bahan-bahan yang lain sehingga terbentuk body
lotion yang dapat memberikan kelembaban bagi kulit kita.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih


kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
karya tulis ini. Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih belum
sempurna. Namun demikian saya berharap karya tulis ilmiah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua walaupun hanya sekecil atom.
Karena bagi kami sebaik-baik manusia adalah manusia yang
bermanfaat bagi manusia lainnya.

Medan, 26 Maret 2019

21
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 2

BAB 2 KAJIAN TEORI............………..............……………………………...... 4

2.1 Pengertian Buah ...................................................................... 4

2.2 Karakteristik Buah Alpukat ................................................ 5

2.3 Klasifikasi Buah Alpukat ....................................................... 9

2.4 Varietas Buah Alpukat............................................................ 10

2.5 Manfaat Buah Alpukat ........................................................... 14

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN ...................................................... 15

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 18

BAB 5 PENUTUP .......................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 21

21
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Buah Alpukat atau dalam bahasa Inggris disebut dengan


Avocado adalah buah yang memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan manusia dan juga perawatan kulit/kosmetik.
Buah yang dikenal dengan nama ilmiah Persea Americana
ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah namun saat
ini telah banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Asia
Tenggara terutama di Indonesia.

Buah Alpukat mengandung Mineral, Vitamin dan Serat


yang tinggi terutama Vitamin B3, Vitamin B6, Vitamin C,
Vitamin E, Vitamin K, Potassium (Kalium), Magnesium dan
Tembaga yang sangat bermanfaat. Dalam satu sajian buah
alpukat (sekitar 50 gram) terdapat mengandung 80 kalori,
8 gram lemak, 4 gram karbohidrat dan sekitar 1 gram
protein. Buah Alpukat juga memberikan rasa kenyang
sehingga berguna bagi mereka yang ingin menurunkan
berat badannya. Buah Alpukat disebut juga buah Avokad
atau Apokat.

Tak heran jika buah alpukat sering di jadikan bahan


dasar dalam pembuatan produk-produk kecantikan, hal ini
di karenakan buah alpukat sangat ampuh dalam mengatasi
masalah-masalah kecantikan. Buah alpukat memiliki
kandungan vitamin C, E, B3, dan kandungan nutrisi lainnya
yang dapat menjadikan kulit wajah lebih lembab, halus dan
putih bercahaya. Selain itu, buah alpukat memiliki
kandungan nutrisi dan zat-zat yang dapat membasmi
bakteri-bakteri penyebab jerawat dan mampu menyerap
kandungan minyak berlebih pada kulit wajah.

21
Saya memiliki alasan mengapa saya memilih buah
alpukat sebagai bahan dasar karya ilmiah saya, karena
alpukat memiliki banyak manfaat sehingga saya membuat
inovasi produk kecantikan baru yang mengutamakan
alpukat sebagai bahan alami utama.

1.2 Perumusan Masalah


Dari penjelasan latar belakang di atas, di bawah ini
merupakan beberapa rumusan masalahnya, yaitu :
1) Bagaimana buah alpukat dapat diolah menjadi inovasi
produk kosmetik alami yang aman dan bermanfaat?
2) Bagaimana kandungan kimia dan manfaat produk
kecantikan yang kami buat?
3) Bagaimana penerimaan masyarakat dengan produk
kosmetik olahan dari minyak yang berasal dari buah
alpukat?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari perumusan masalah dan penjelasan latar belakang
di atas, karya tulis ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui cara pengolahan minyak dari buah
alpukat menjadi inovasi produk kosmetik aman dan
bermanfaat.
2) Untuk mengetahui kandungan kimia dalam produk yang
saya buat.
3) Untuk mengetahui penerimaan masyarakat dengan produk
kosmetik olahan dari minyak yang berasal dari buah
alpukat.

1.4 Manfaat Penelitan


Dari perumusan masalah dan penjelasan latar belakang
di atas, karya tulis ini disusun dengan harapan memberikan
manfaat sebagai berikut :

21
1) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang
pengolahan minyak dari buah alpukat menjadi inovasi
kosmetik berkualitas dan bermanfaat.
2) Menambah pengetahuan tentang kandungan kimia dalam
buah alpukat.
3) Meningkatkan nilai jual dan manfaat buah alpukat.

21
BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Buah


Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang
merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah
(ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.
Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan
fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.

Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura)


atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di
atas dan biasanya disebut sebagai buah-buahan. Buah dalam
pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah,
melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang
lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai
menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati.

Buah seringkali memiliki nilai ekonomi sebagai bahan


pangan maupun bahan baku industri karena di dalamnya
disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan,
mulai dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajari
segala hal tentang buah dinamakan pomologi.

Buah sejati Bukan buah sejati


Buah- Perkembangan dari Bukan perkembangan dari
buahan bakal buah dan bakal buah tetapi
dikonsumsi sebagai dikonsumsi sebagai buah-
buah-buahan. buahan.
Contoh: kelapa, jeruk, Contoh: apel,
mangga, alpukat cempedak, jambu monyet
Bukan Perkembangan dari Bukan perkembangan dari
buah- bakal buah tetapi bakal buah dan dianggap
buahan dianggap bukan buah- bukan buah-buahan.

21
buahan. Contoh: buah nangka
Contoh: tomat, padi, muda, bongkol bunga
kacang mede matahari

2.2 Karakteristik Buah Alpukat

Tanaman alpukat merupakan tanaman buah berupa pohon


dengan nama alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur/Jawa
Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo
mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung) & lain-lain. Tanaman
alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan
diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi
antara tahun 1920-1930 Indonesia telah mengintroduksi 20
varietas alpukat dari Amerika Tengah & Amerika Serikat untuk
memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan
kesehatan & gizi masyarakat, khususnya di daerah dataran tinggi.

Negara-negara penghasil alpukat dalam skala besar adalah


Amerika (Florida, California, Hawaii), Australia, Cuba, Argentina,
& Afrika Selatan. Dari tahun ke tahun Amerika mempunyai kebun
alpukat yg senantiasa meningkat. Di Indonesia, tanaman alpukat
masih merupakan tanaman pekarangan, belum dibudidayakan
dalam skala usahatani. Daerah penghasil alpukat adalah Jawa
Barat, Jawa Timur, sebagian Sumatera, Sulawesi Selatan, & Nusa
Tenggara.
Berdasarkan sifat ekologis, tanaman alpukat terdiri dari 3 tipe
keturunan/ras, yaitu:.

1) Ras Meksiko
Berasal dari dataran tinggi Meksiko dan Equador beriklim
semi tropis dengan ketinggian antara 2.400-2.800 m dpl. Ras ini
mempunyai daun dan buahnya yang berbau adas. Masa berbunga
sampai buah bisa dipanen lebih kurang 6 bulan. Buah kecil dengan
berat 100-225 gram, bentuk jorong (oval), bertangkai pendek,
kulitnya tipis & licin. Biji besar memenuhi rongga buah. Daging
buah mempunyai kandungan minyak/lemak yg paling tinggi. Ras
ini tahan terhadap suhu dingin.

21
2) Ras Guatemala
Berasal dari dataran tinggi Amerika Tengah beriklim sub
tropis dengan ketinggian sekitar 800-2.400 m dpl. Ras ini kurang
tahan terhadap suhu dingin (toleransi sampai -4,5 derajat C).
Daunnya tidak berbau adas. Buah mempunyai ukuran yg cukup
besar, berat berkisar antara 200-2.300 gram, kulit buah tebal,
keras,mudah rusak dan kasar (berbintil-bintil). Masak buah
antara 9-12 bulan sesudah berbunga. Bijinya relatif berukuran
kecil dan menempel erat dlm rongga, dengan kulit biji yg melekat.
Daging buah mempunyai kandungan minyak yang sedang.

3) Ras Hindia Barat


Berasal dari dataran rendah Amerika Tengah dan Amerika
Selatan yang beriklim tropis, dengan ketinggian di bawah 800 m
dpl. Varietas ini sangat peka terhadap suhu rendah, dengan
toleransi sampai minus 2 derajat C. Daunnya tidak berbau adas,
warna daunnya lebih terang dibandingkan dengan kedua ras yang
lain. Buahnya berukuran besar dengan berat antara 400-2.300
gram, tangkai pendek, kulit buah licin agak liat dan tebal. Buah
masak 6-9 bulan sesudah berbunga. Biji besar & sering lepas di
dalam rongga, keping biji kasar. Kandungan minyak dan daging
buahnya paling rendah.

Varietas-varietas alpukat di Indonesia dapat digolongkan menjadi


dua, yaitu:
1) Varietas unggul
Sifat-sifat unggul tersebut antara lain produksinya tinggi,
toleran terhadap hama dan penyakit, buah seragam berbentuk
oval dan berukuran sedang, daging buah berkualitas baik dan
tidak berserat, berbiji kecil melekat pada rongga biji, serta kulit
buahnya licin. Sampai dengan tanggal 14 Januari 1987, Menteri
Pertanian telah menetapkan 2 varietas alpukat unggul, yaitu
alpukat ijo panjang dan ijo bundar.

21
Sifat-sifat kedua varietas tersebut antara lain:

 Tinggi pohon: alpukat ijo panjang 5-8 m, alpukat ijo bundar


6-8 m.
 Bentuk daun: alpukat ijo panjang bulat panjang dgn tepi
rata, alpukat ijo bundar bulat panjang dgn tepi berombak.
 Berbuah: alpukat ijo panjang terus-menerus, tergantung
pada lokasi & kesuburan lahan, alpukat ijo bundar terus-
menerus, tergantung pada lokasi & kesuburan lahan.
 Berat buah: alpukat ijo panjang 0,3-0,5 kg, alpukat ijo
bundar 0,3-0,4 kg.
 Bentuk buah: alpukat ijo panjang bentuk pear (pyriform),
alpukat ijo bundar lonjong (oblong).
 Rasa buah: alpukat ijo panjang enak, gurih, agak lunak,
alpukat ijo bundar enak, gurih, agak kering.
 Diameter buah: alpukat ijo panjang 6,5-10 cm (rata-rata 8
cm), alpukat ijo bundar 7,5 cm.
 Panjang buah: alpukat ijo panjang 11,5-18 cm (rata-rata 14
cm), alpukat ijo bundar 9 cm.
 Hasil: alpukat ijo panjang 40-80 kg /pohon/tahun (rata-rata
50 kg), alpukat ijo bundar 20-60 kg/pohon/tahun (rata-rata
30 kg).

2) Varietas lain
Varietas alpukat kelompok ini merupakan plasma nutfah
Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi, Tlekung, Malang.
Beberapa varietas alpukat yg terdapat di kebun percobaan
Tlekung, Malang adalah alpukat merah panjang, merah bundar,
dickson, butler, winslowson, benik, puebla, furete, collinson,
waldin, ganter, mexcola, duke, ryan, leucadia, queen dan edranol.
Bagian tanaman alpukat yang banyak dimanfaatkan adalah
buahnya sebagai makanan buah segar. Selain itu pemanfaatan
daging buah alpukat yang biasa dilakukan masyarakat Eropa
adalah digunakan sebagai bahan pangan yang diolah dalam
berbagai masakan. Manfaat lain dari daging buah alpukat adalah
untuk bahan dasar kosmetik. Bagian lain yang dapat dimanfaatkan

21
adalah daunnya yang muda sebagai obat tradisional (obat batu
ginjal, rematik).
Yang paling mengesankan dari buah ini adalah kandungan
antioksidan (karetanoid) yang dikandungnya. Tidak ada
kandungan lain dalam alpukat yang melebihi kandungan
karetanoid-nya. Berikut adalah daftar kandungan antioksidan
karetanoid utama yang dimiliki alpukat:

 alpha-carotene
 beta-carotene
 beta-cryptoxanthin
 chrysanthemaxanthin
 lutein
 neochrome
 neoxanthin
 violaxanthin
 zeaxanthin

Dari data di atas saja, tidak mengherankan


jika buah ini bisa memberikan support
penting bagi kesehatan. Selain itu, buah
alpukat mengadung serat yang cukup tinggi,
seperti terlihat pada tabel di samping, yang
menunjukkan kandungan nutrisi alpukat
per 100 gram sajian.

Alpukat juga dianggap sebagai salah satu


makanan paling sehat di planet ini karena
mengandung lebih dari 25 nutrisi penting,
termasuk vitamin A, B, C, E, K dan tembaga,
besi, fosfor, magnesium, dan potassium.

Alpukat juga mengandung serat, protein, dan beberapa


phytochemical bermanfaat seperti beta-sitosterol,
glutathione dan lutein, yang dapat melindungi tubuh
terhadap serangan berbagai penyakit.

21
Kelebihan buah alpukat memang tidak bisa dipungkiri. Masih
banyak lagi manfaat-manfaat lainnya, itulah yang membuat kami
berinovasi mengolah buah seribu manfaat ini menjadi sesuatu
yang menarik perhatian masyarakat zaman sekarang ini.

2.3 Klasifikasi Buah Alpukat

Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Dicotyledoneae
B : Ranales
Keluarga : Lauraceae
Marga : Persea
Varietas : P. Americana
Nama binominal
Persea americana

21
2.4 Varietas Buah Alpukat

Budidaya Alpukat di Indonesia banyak dilakukan di berbagai


wilayah Indonesia. Berikut beberapa variatas alpukat di
Indonesia:

1. Alpukat Ijo Bundar

Alpukat ini berasal dari


kebun Koleksi Tlekung,
Batu, Malang. Varietas
ini berbuah terus
menerus, tergantung
lokasi dan kesuburan
tanah. Selain itu gugur
buah sedikit. Berat
buah mencapai 300-400
g/buah, diameternya
7,5 cm dengan panjang buah 9 cm. Permukaan kulit buah licin,
berbintik kuning dengan tebal 1 mm. Bentuk buah lonjong atau
oblong, berujung bulat dan pangkal buah tumpul. Buah muda
kulitnya hijau muda yang berangsur tua saat matang. Daging buah
tebal, berwarna kuning hijau, citarasa enak, gurih, dan kering.
Bentuk biji jorong dengan ukuran 4 cm x 5,5 cm. Dilepas pada
tahun 1987 oleh Mentan dengan SK No. 15/Kpts/TP.240/I/1987.

2. Alpukat Ijo Panjang

Varietas ini bentuk buahnya menyerupai


buah pir. Ujung buah tumpul sedangkan
pangkal buahnya runcing. Buah berbobot
antara 300-500 g/buah. Kulit buah
berwarna hijau, permukaannya licin
berbintik kuning dan tebalnya 1,5 mm.
Saat muda kulit buahnya hijau muda dan
setelah matang menjadi hijau tua merah.
Diameter buah 6,5-10 cm dan panjang

21
11,5-18 cm. Daging tebal berwarna kuning, rasanya enak, gurih,
serta agak lunak. Bijinya berbentuk jorong dan berukuran 4 cm x
5,5 cm. Dilepas pada tahun 1987 oleh Menteri Pertanian dengan
SK No. 16/Kpts/TP.240/1987.

3. Alpukat Merah Bundar

Varietas ini berbuah terus


menerus, tergantung lokasi dan
kesuburan tanah. Selain itu gugur
buah sedikit. Berat buah mencapai
0,3-0,4 kg/butir, diameter buah
7,5 cm, dan panjang buah 9 cm.
Permukaan kulit buah licin,
berbintik kuning dengan tebal 1
mm. Bentuk buah lanjong atau
oblong, berujung bulat dan pangkal buah tumpul. Buah muda
kulitnya merah coklat. Daging buah tebal, berwarna kuning
hijau, citarasa enak, gurih, dan agak kering. Bentuk biji jorong
dengan ukuran 4 cm x 5,5 cm.

4. Alpukat Merah Panjang

Varietas ini bentuk buahnya


menyerupai buah pir. Ujung
buah tumpul sedangkan pangkal
buahnya runcing. Bobot buah
antara 300-500 g/buah dengan
kulit hijau, permukaannya licin
berbintik kuning dan tebalnya
1,5 mm. Saat muda, kulit
buahnya hijau merah coklat dan setelah matang menjadi merah
hitam. Diameter buah 6,5-10 cm dan panjang 11,5-18 cm, dengan
daging buah tebal, berwarna kuning, rasa enak, gurih, serta agak
lunak. Biji berukuran 4 cm x 5,5 cm.

21
5. Alpukat Mega Gagauan

Alpukat ini telah dilepas oleh


Balitbu Tropika pada tahun
2003 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pertanian
Nomor
521/Kpts/PD.210/10/2003.
Alpukat Mega Gagauan memiliki
keunggulan produksi tinggi,
bentuk buah bulat, ukuran buah besar, daging buah tebal
berwarna kuning, agak pulen, permukaan agak halus, kulit buah
kemerahan, dan berpotensi untuk mengangkat serta
memperkenalkan buah unggul daerah kepada khalayak yang lebih
luas. Selain itu, alpukat Mega Gagauan mempunyai ciri berbuah
terus menerus, berat buah mencapai 600-800 g/buah, warna
daging buah kuning. Bentuk buah agak bulat (pangkal dan ujung
agak membulat). Panjang buah 12,5-17,5 cm, diameter buah 11,5-
15,5 cm, tebal kulit buah 1 mm dengan tebal daging buah 1,9-2,1
cm. Daging buah rasanya manis pulen, kadar protein
1,49%, dan kadar lemak 6,41%. Produksi buah/pohon 220-230
buah (140-175 kg)/tahun.

6. Alpukat Mega Murapi

Alpukat ini telah dilepas oleh


Balitbu Tropika tahun 2003
berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertanian Nomor
519/Kpts/PD.210/10/2003.
Alpukat Mega Murapi memiliki
keunggulan produksi tinggi,
bentuk buah bulat lonjong,
ukuran buah besar, daging buah tebal berwarna mentega, pulen,
permukaan kulit kasar, warna kulit buah hijau tua, berpotensi
untuk diperkenalkan dan diangkat sebagai buah unggul daerah

21
kepada khalayak yang lebih luas. Selain itu, alpukat Mega Murapi
mempunyai ciri berbuah terus menerus, berat buah mencapai
400-600 g/buah, warna daging buah kuning mentega. Bentuk
buah agak bulat (pangkal dan ujung agak membulat). Panjang
buah 13-17 cm, diameter buah 10-14 cm, tebal kulit buah 1 mm
dan tebal daging buah 1,9-2,1 cm. Daging buah rasanya manis
pulen, kadar protein 1,37%, dan kadar lemak 7,58%. Produksi
bisa mencapai 350-450 buah /pohon (180-225 kg)/tahun.

7. Alpukat Mega Paninggahan

Alpukat ini telah dilepas oleh


Balitbu Tropika pada tahun
2003 berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pertanian
Nomor
520/Kpts/PD.210/10/2003.
Alpukat Mega Paninggahan
memiliki keunggulan produksi
tinggi, bentuk buah bulat lonjong, ukuran sendang, daging buah
tebal berwarna kuning mentega, pulen, permukaan kulit halus,
warna kulit buah merah maron, berbuah terus menerus, berat
buah mencapai 250-400 g/buah, warna daging buah kuning
mentega. Bentuk buah lonjong. Panjang buah 13,5-18 cm,
diameter buah 7,5-9 cm, tebal kulit buah 1 mm dengan tebal
daging buah 1,8-2,1 cm. Daging buah rasanya manis pulen, kadar
protein 1,16%, dan kadar lemak 7,95%. Produksi bisa mencapai
880-1000 buah/pohon (300-350 kg)/tahun.

21
2.5 Manfaat Buah Alpukat

Mulai dari daging, biji, bahkan pohon dari buah alpukat


memiliki berbagai manfaat. Berikut ini beberapa manfaat dari
buah alpukat :

1. Mencegah resiko penyakit stroke


2. Menangkal radikal bebas
3. Menjaga kesehatan mata
4. Menjaga kesehatan jantung
5. Penyembuh sakit maag
6. Mencegah kanker prostat
7. Membantu turunkan kolesterol
8. Menjaga kecantikan kulit agar lebih lembab
9. Mencegah penuaan dini
10. Mencegah penyakit Spina Bifida pada janin yang dikandung
11. Bijinya dapat menjadi pewarna pada industri pakaian
12. Dapat mengobati sariawan
13. Mengobati sakit gigi
14. Membersihkan serta mencerahkan kulit

21
BAB 3

METODELOGI PENELITIAN

Penulisan karya ilmiah ini merupakan hasil dari penelitian


kami untuk mengetahui cara mudah mengolah, mengenal
berbagai manfaat buah alpukat, dan menghasilkan minyak dari
buah alpukat yang menjadi produk kosmetik alami alternatif
berupa pelembab badan atau body lotion.

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret di rumah salah


seorang praktikan di Jalan Perintis.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang kami lakukan adalah dengan


eksperimen seperti eksperimen untuk mengambil minyak yang
terdaoat pada buah alpukat sehingga minyak tersebut menjadi
modal utama kami dalam mengolah body lotion berbahan dasar
minyak alpukat.

3.3 Cara Pengambilan Data

Dalam penelitian ini data yang diambil menggunakan


penelitian organelepstik, yaitu penulis mengambil orang sebagai
responden untuk mengetahui kualitas dari body lotion minyak
alpukat kami.

3.4 Analisis Data

Data yang diolah adalah hasil analisis responden


berdasarkan skor yang diberikan responden terhadap kualitas
body lotion minyak alpukat. Dalam analisis data diadakan
pendekatan yaitu kualitatif dan kuantitatif.

21
3.5 Alat dan Bahan Pembuatan Body Lotion Minyak Alpukat

3.5.1 Alat :

 Wajan anti lengket


 Mixer
 Piring, sendok, dan sumpit
 Wadah plastik dan tutupnya
 Kain saring
 Panci
 Toples tahan panas
 Wadah kosmetik kosong (untuk hasil jadi)
3.5.2 Bahan :

 3 buah alpukat jenis apa saja dalam keadaan matang


 1 sendok makan minyak kelapa
 1 sendok teh minyak zaitun
𝟏
 sendok teh cocoa oil
𝟐
 2 sendok makan cocoa butter
𝟏
 2 sendok teh minyak alpukat hasil saringan
𝟐

3.6 Cara membuat Body Lotion Minyak Alpukat

 Bersihkan 3 buah alpukat yang sudah matang dengan air


mengalir sampai bersih.
 Kupas buah sehingga terpisahkan dengan kulit serta bijinya.
 Daging buah yang sudah dipisahkan kemudian diletakkan di
wadah yang sudah disediakan. Tumbuk daging dengan
menggunakan sendok maupun garpu.
 Setelah itu, letakkan daging buah yang sudah dihaluskan
pada wajan anti lengket.
 Tambahkan 1 sendok minyak kelapa untuk mencegah
terjadinya kegosongan(?)
 Setelah itu, panaskan diatas kompor dengan api kecil. Aduk
terus dengan menggunakan mixer maupun susuk.

21
 Matikan kompor apabila dirasa tekstur daging buah yang
ada diatas wajan sudah agak mengental dan warna daging
sudah kecoklatan.
 Siapkan wadah kosong untuk tempat minyak alpukat.
Dengan menggunakan kain saring, ambil sekitar 2 sendok
makan daging buah yang sudah dipanaskan kemudian
gunakan kain saring untuk memisahkan ampas daging
alpukat dengan minyak yang dihasilkan. Beri sedikit
tekanan agar minyak yang dihasilkan lebih maksimal.
𝟏
 Setelah minyak sudah terkumpul kira-kira sebanyak 2
𝟐
sendok teh, letakkan pada toples tahan panas atau wadah
kaca. Tambahkan 1 sendok teh minyak zaitun, 2 sendok
𝟏
makan cocoa butter, dan sendok teh cocoa oil.
𝟐
 Rebus kulit alpukat yang tadi dipisahkan dengan daging
dengan air secukupnya. Apabila sudah mendidih, letakkan
wadah yang berisi minyak alpukat dan campuran bahan
lainnya ke dalam panci rebusan tersebut. Kemudian aduk
dengan menggunakan sumpit agar minyak dan butter yang
ada tercampur dengan baik.
 Aduk minyak alpukat tersebut sekitar 5 menit sekali selama
15 sampai 20 menit. Apabila dirasa sudah tercampur
dengan baik dan agak kental, segera tiriskan dari air
mendidih.
 Diamkan selama 3 sampai 5 menit, kemudian letakkan hasil
campuran tersebut pada wadah kosmetik dengan rapi.
 Diamkan selama 30 menit sampai 1 jam hingga tekstur
berubah menjadi bentuk cream.
 Body lotion dari minyak alpukat sudah siap untuk
diaplikasikan pada kulit.

21
BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data

4.1.1 Data Hasil Uji Organolepstik Body Lotion dari Minyak


Alpukat Menurut Aroma dari 10 Orang Responden.

Tingkat Pilihan Jumlah Responden Persentase


Wangi 9 90%
Kurang Wangi 1 10%

4.1.2 Data Hasil Uji Organolepstik Body Lotion dari Minyak


Alpukat Menurut Tekstur dari 10 Orang Responden.

Tingkat Pilihan Jumlah Responden Persentase


Cukup 7 70%
Agak Lengket 3 30%

4.1.3 Data Hasil Uji Organolepstik Body Lotion dari Minyak


Alpukat Menurut Warna dari 10 Orang Responden.

Tingkat Pilihan Jumlah Responden Persentase


Menarik 9 90%
Kurang Menarik 1 10%

4.2 Analisis Data

Dari 10 responden telah diketahui 90% orang yang


menyukai aroma dan warna body lotion dari minyak alpukat, dan
10% orang tidak menyukai aroma dan warnanya. Dapat
disimpulkan bahwa 90% orang tertarik dengan body lotion dari
minyak alpukat. Dari 10 responden telah diketahui 70% orang
mengatakan tekstur body lotion cukup lembab, 30% orang
mengatakan tekstur body lotion agak lengket. Dapat disimpulkan

21
bahwa 70% orang menyukai tekstur body lotion dari minyak
alpukat.

4.3 Pembahasan

Dari uji organolepstik dari aroma dan warna dapat


disimpulkan 90% orang menyukai body lotion dari minyak
alpukat, 10% orang tidak menyukai body lotion dari minyak
alpukat. Dari uji organolepstik dari tekstur dapat disimpulkan
70% orang menyukai tekstur body lotion dan 30% orang tidak
menyukai tekstur body lotion ini.

Kelebihan dan manfaat dari buah alpukat memang sangat


banyak. Namun pada kenyataannya banyak orang hanya
mengonsumsi buah alpukat sebagai bahan makanan saja. Padahal,
banyak sekali manfaat yang diberikan selain sebagai bahan
makanan. Buah alpukat juga mudah didapat, mudah untuk
mengolahnya, dan tidak memerlukan proses pengolahan yang
memakan waktu lama.

21
BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil uji coba dapat disimpulkan sebagai


berikut :

Buah alpukat sering di jadikan bahan dasar dalam pembuatan


produk-produk kecantikan, hal ini di karenakan buah alpukat
sangat ampuh dalam mengatasi masalah-masalah kecantikan.
Buah alpukat memiliki kandungan vitamin C, E, B3, dan
kandungan nutrisi lainnya yang dapat menjadikan kulit wajah
lebih lembab, halus dan putih bercahaya. Selain itu, buah alpukat
memiliki kandungan nutrisi dan zat-zat yang dapat membasmi
bakteri-bakteri penyebab jerawat dan mampu menyerap
kandungan minyak berlebih pada kulit wajah.

21
DAFTAR PUSTAKA

http://www.manfaatbuahdaun.com/2016/01/khasiat-manfaat-buah-alpukat-
untuk.html

http://1001caramenanam.com/varietas-alpukat-indonesia-dan-cara-budidaya-
alpukat/

http://www.indonews.co.id/1000-khasiat-dan-manfaat-buah-alpukat/

http://balitbu.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/berita-mainmenu-26/16-
penelitianpengkajian2/524-jenis-jenis-alpukat

http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-alpukat/

https://id.wikipedia.org/wiki/Apokat

21

Anda mungkin juga menyukai